Anda di halaman 1dari 9

E-Learning : Teks Prosedur

Model Project Based Learning

Fitri Alaminanda
E-mail : fitri.alaminanda6499@student.unri.ac.id
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau

Pengantar
Pembelajaran bahasa Indonesia dalam edisi 2016 kurikulum 2013
merupakan pembelajaran yang berbasis teks. Hal ini bertujuan agar peserta didik
mampu menciptakan serta menggunakan teks sesuai dengan tujuan kegunaan dan
fungsi sosialnya. Sebagai seorang tenaga pendidik, harus tahu dan mengerti dengan
kurikulum yang dilaksanakan pada satuan pendidikannya saat ini. Jika guru tidak
mengerti dengan tuntutan kurikulum, maka sulit mengimplementasikan kepada
siswa (Zulhafizh, 2020; Harris el al 2009). Pembelajaran menulis dikategorikan
sebagai pembelajaran yang sulit dan dan menjadi keterampilan berbahasa yang
paling tinggi. Menulis adalah keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung ataupun tidak tatap muka dengan orang lain
(Tarigan,1981:3)
Pembelajaran menulis sangat diperlukan di era teknologi sekarang, yang
mana setiap berita dikuatkan dengan apa yang tampak pada setiap tulisan (Fitri,
2021). Pendapat ini sejalan dengan apa yang dijemukan oleh Soemarmo Markam
(1989:7) bahwa menulis sebagai bentuk sistem komunikasi. Inti dari menulis adalah
mampu menuangkan pikiran, perasaan dan ide lewat lambang bahasa grafis agar
mudah dimengerti oleh orang lain.
Dari berbagai jenis teks, teks prosedur adalah salah satu jenis teks yang
penting dipelajari dan diperhatikan di era teknologi yang semakin canggih.
Sehingga manusia akan mampu mengaplikasikan alat-alat serta produk inovatif
dengan kepiawaian yang dimilikinya. Tanpa adanya teks prosedur yang baik dan

1
benar sesuai kaidah, maka penggunaan dan produktivitas masyarakat akan
terhambat dan tidak efektif.
Selain hambatan di atas, pandemi juga menjadi hambatan besar untuk
pembelajaran berbasis teks ini. Di mana perlu inovasi yang tepat agar pembelajaran
tetap efektif. Yaitu salah satunya dengan pembelajaran daring berbasis proyek
(Project Based Learning).
Tindakan yang Dilakukan
a. E-Learning
E-Learning merupakan pembelajaran elektronik yang memudahkan
sertamemberikan keefektifan belajar yang dapat dilakukan kapanpun dan di
manapun (Fitri, 2021). Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-
learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang meng-gunakan
rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi
pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
E-Learning salah satu langkah yang dapat digunakan untuk
pembelajaran tetap berjalan efektif di masa pandemi covid-19. Karena, pada
masa ini Kita diharuskan untuk menjaga jarak. Sehingga pembelajaran dengan
tatap muka tidak dapat dilaksanakan pada masa ini.
Dengan begitu, e-learning dapat menjadi sebagai inovasi sasaran agar
pembelajaran tetap terlaksana. Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan
kegiatan belajar elektronik (e-learning), yaitu: (a) kegiatan pembelajaran
dilakukan melalui pemanfaatan jaringan, dalam hal ini dibatasi pada
penggunaan internet, (b) tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya External Harddisk, Flaskdisk, CD-
ROM, atau bahan cetak, dan (c) tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat
membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan.
b. Teknologi Pendukung E-Learning
Dalam prakteknya, e-learning membutuhkan bantuan teknologi, itulah
sebabnya dikenal istilah: Computer Based Learning (CBL), yaitu pembelajaran
yang dilakukan seluruhnya menggunakan komputer .; dan pembelajaran
dengan bantuan komputer (CAL), yang mengajarkan . untuk menggunakan

2
bantuan komputer utama. Teknologi pembelajaran terus berkembang, namun
pada prinsipnya teknologi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Pembelajaran berbasis teknologi dan pembelajaran teknologi berbasis web.
kaset audio, mesin penjawab) dan Video Teknologi informasi (kaset video,
teks video, pesan video). Sedangkan pembelajaran berbasis web berbasis
teknologi terutama Teknologi Informasi Data (bulletin board, internet, e-
mail, telecollaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, kita
sering menemukan kombinasi teknologi yang tercantum di atas (audio/data,
video/data, audio/video).

Gambar I: Pendukung E-Learning


Dalam aplikasi e-learning, bukan hanya peserta didik yang dituntut
untuk menguasaikeahlian tertentu, namun seorang pendidik juga dituntut
memiliki beberapakompetensi yang harus ia miliki agar program e-learning
yang dijalankannya bisa berjalan dengan baik. Ada tiga kompetensi dasar
yang harus dimiliki pendidik untuk menyelenggarakan show pembelajaran
e-learning, yaitu (1) Kemampuan untuk membuat desain instruksional
(guidelines design) sesuai dengan kaidah-kaidah pendagogik yang
dituangkan dalam rencana pembelajaran. (2) Penguasaan teknologi dalam
pembelajaran yakni pemanfaatan web sebagai sumber pembelajaran dalam
rangka mendapatkan materi partially open yang uptodate dan berkualitas.
(3) Penguasaan materi pembelajaran (subject metter) sesuai dengan
bidangkeahlian yang dimiliki.

3
c. Teks Prosedur
Teks prosedur berisi langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus
ditempuh untuk mencapai tujuan. Terdapat banyak kegiatan di sekitar kita yang
harus dilakukan menurut prosedur. Jika Anda tidak mengikuti prosedur
tersebut, maka tujuan yang diharapkan tidak tercapai. Pada teks prosedur
terdapat bagian yang mengungkapkan pernyataan-peryataan umum. Selain itu,
terdapat pula bagian-bagian yang merupakan rangkaian dalam mengerjakan
suatu kegiatan sebagai tahapan-tahapan pengerjaan.

Gambar II: Prosedur mencuci tangan


Teks Prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah dalam
melakukan suatu kegiatan ataupun tindakan. Teks prosedur berisi tujuan,
langkah-langkah dan interpretasi (simpulan). Tujuan berisi pengantar dari teks
prosedur tersebut, sedangkan langkah-langkah pembelajaran berisi urutan
kegiatan yang akan dilakukan, interpreatasi sifatnya opsional atau pilihan di
dalam teks prosedur. Salah satu ciri teks prosedur yaitu terdapat isi kegiatan
yang dilakukan secara berurutan.
Teks prosedur terdiri dari beberapa struktur diantaranya adalah tujuan,
langkah-langkah dan interpretasi (bersifat opsional). Dan kaidah
kebahasaannya terdiri atas kalimat imperatif, kalimat seru, konjungsi temporal,
dan partisipan.

4
d. Model Project Based Learning
Pada penerapannya dalam pembelajaran guru dan peserta didik dapat
bekerja sama mendisain proyek, merancang perencanaan proyek dan menyusun
jadwal. Untuk memandu pembelajaran ini guru dapat mendisain instrumen-
instrumen lembar kerja peserta didik karena pelaksanaan pembelajarannya
umumnya dilakukan sebagai tugas di luar tatap muka kecuali pelaporan hasil
proyek. Untuk penilaiannya guru harus menyiapkan instrumen penilaian proyek.
Berikut ini contoh kegiatan pembelajaran dan lembar kerja pelaksanaan tugas
proyek yang akan dilakukan peserta didik.

Demonstrate pembelajaran PjBL (Extend Based Learning) ini tidak


hanya fokus pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan pada proses
bagaimana siswa dapat memecahkan masalahnya dan akhirnya dapat
menghasilkan sebuah produk. Pendekatan ini membuat siswa mendapatkan
pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam
pengerjakan proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang daripada hanya
duduk diam mendengarkan penjelasan master atau membaca buku kemudian
mengerjakan kuis atau tes.

e. Pemanfaatan E-Learning pada teks prosedur dengan model Project Based


Learning
Pembelajaran berbasis brave yang berjalan efektif memerlukan
adanya model pembelajaran. Show pembelajaran ialah strategi-strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan dari pembelajaran tertentu. Menurut

5
Joyce & Weill dalam Huda (2013, h.73) mendeskirpsikan show pengajaran
atau show pembelajaran sebagai rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum, mendesain materi-materi instruksional, dan
memandu proses pembelajaran di ruang kelas atau di setting yang berbeda.
Model-model pembelajaran yang inovatif untuk menciptakan pembelajaran
yang efektif telah banyak dikembangkan, salah satunya yaitu show Project
Based Learning (PjBL).
Beberapa hal perlu dicermati dalam menyelenggarakan program e-
learning classroom adalah pendidik menggunakan web dan e-mail untuk
berinteraksi dengan peserta didik dan mengukur kemajuan belajarnya,
peserta didik mampu mengatur waktu belajar, dan pengaturan efektifitas
pemanfaatan web dalam ruangmultimedia. Dengan mencermati
perkembangan teknologi informasi dalam duniapendidikan dan beberapa
komponen penting yang perlu disiapkan dalammengembangkan program e-
learning maka program e-Learning bukan salah satu yang tidak mungkin
untuk diwujudkan.
Tahapan pembelajaran menulis teks prosedur diawali dengan master
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) demonstrate satu
lembar yang di dalamnya memuat empat komponen yaitu; tujuan
pembelajaran, media, alat/bahan pembelajaran dan sumber belajar, langkah-
langkah pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Tujuan dari pembelajaran
ini adalah siswa dapat; menulis judul dengan benar, membuat rencana
menulis teks prosedur, menulis bahan- bahan yang diperlukan, menulis
langkah-langkah yang harus dilaksanakan, dan menyajikan teks prosedur
dengan benar dan menarik. Dalam masa Pandemi Covid-19 tenaga pendidik
berusaha menyesuaikan kondisi dalam penyajian dan pengumpulan tugas
proyek siswa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan siswa
tetap berada di rumah. Pada awal pembelajaran, master memulai dengan
salam, doa dan mengecek kehadiran, master menyampaikan materi tentang
teks prosedur yang meliputi definisi teks prosedur, fungsi sosial, struktur
teks dan unsur kebahasaan.

6
Sarana Pendukung
a. Handphone/ Laptop
b. WhatsApp grup
c. Google Classroom
d. Telegram
e. YouTube
f. Website pembelajaran mengenai teks prosedur
g. Buku Cetak
h. E-book atau buku elektronik
i. Literasi mengenai teks prosedur
j. Kuota
k. Jaringan dan signal yang memadai

Tindakan Solutif
Jikalau pada sarana pendukung mengalami sebuah kesalahan atau tidak
memungkinkan menggunakan sarana tersebut, maka dapat diatasi dengan
penyelesaian yang bertujuan untuk tetap mengoptimalkan pembelajaran tetap
berjalan secara efektif.
a. Meminjam handphone/ laptop dari keluarga/ kerabat terdekat.
b. Melaksanakan pembelajaran di Warnet.
c. Bergabung bersama teman. Jikalau didukung, dapat dialihkan pada media
lain. Contoh: WhatsApp grup tidak memungkinkan untuk sharing vidio,
maka dialihkan ke media telegram. Begitu seterusnya sesuai dengan
kebutuhan.
d. Mengadakan dan membagi beberapa kelompok siswa, sehingga
pembelajaran tetap merata.
e. Melakukan implementasi secara langsung untuk lebih memahami
bagaimana teks prosedur tersebut.
Simpulan
Keberhasilane-learning ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara
pendidik dan peserta didik, antara peserta didik dengan berbagai fasilitas

7
pendidikan, antara peserta didik dengan pengan peserta didik lainnya, dan adanya
pola pembelajaran aktif dalam interaksi tersebut. Apabila pembelajaran bebasis
pada web, maka diperlukan adanya pusat kegiatan peserta didik, interaksi antar
kelompok, administrasi penunjang sistem, pendalaman materi, ujian, dan materi
online. Dari sisi teknologi informasi; web memungkinkan perombakan konsep-
konsep pembelajaran yang selama ini berlaku.

Referensi

Harris, J., Mishra, P., & Koehler, M. (2009). Teachers’ Technological Pedagogical
Content Knowledge and Learning Activity Types: Curriculum-Based
Technology Integration Reframed.Journal of Research on Technology in
Education,41(4), 393-416.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Joyce, B. & Weil, M. 2003. Model of Teaching. Dalam Sani, Ridwan Abdullah.
2015. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Koran, jaya Kumar C. (2002), Aplikasi E-learning dalam Pengajaran dan


pembelajaran di Sekolah Malaysia.

Soemarno Markam. 1989. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar . Jakarta


Rineka Cipta.

Zulhafizh. (2020). Orientation on Implementation of Learning Curriculum at Senior


High School: Teacher's Perspective. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan
Pengajaran), 4(2), 303-315.

8
Fitri Alaminanda, lahir di Peranap, 9 April 2002. Pada tahun
akademik 2020—2021, Ia melanjutkan studi pada strata satu Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni di Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau melalui jalur PBUD
(Penulusuran Bibit Unggul Daerah). Pada saat ini Ia menempuh kuliah
semester 3. Beberapa prestasi yang Ia raih adalah menjuarai tulis
cerpen tingkat nasional, menjadi peserta tulis puisi tingkat nasional
dan menjuarai lomba pewara.

Kontak:
Hp/WA : +6282288239919
Email : fitri.alaminanda6499@student.unri.ac.id

Anda mungkin juga menyukai