Anda di halaman 1dari 3

Siklus Pengembangan e-Learning

e-Learning atau electronic learning pada hakikatnya merupakan pembelajaran melalui


pemanfaatan teknologi komputer atau internet. Terdapat istilah-istilah lain yang digunakan
untuk mewakili e-Learning, yaitu pembelajaran berbasis web (Web Based Instruction),
pembelajaran berbasis elektronik (Electronic Based Learning), atau pembelajaran berbasis
internet (Internet Based Learning). Dalam Bahasa Indonesia, belakangan ini digunakan istilah
pembelajaran daring (dalam jaringan, online) untuk mewakili e-Learning.

Seperti halnya pembelajaran secara tradisional atau tatap muka, e-Learning pun perlu
memperhatikan aspek-aspek pedagogis. Pada proses pengembangannya tidak cukup hanya
dengan mengupload bahan ajar ke web atau LMS (Learning Management System), melainkan
perlu adanya serangkaian tahapan yang secara garis besar meliputi perancangan instruksional,
produksi konten pembelajaran, dan penyampaian konten pembelajaran.

Gambar 1. Siklus pengembangan e-Learning

Pelatihan Pengembangan Mata Kuliah Daring 1


Perancangan Instruksional (Instructional Design)

Pada perancangan instruksional dihasilkan dokumen yang dijadikan pedoman untuk


tahapan-tahapan selanjutnya, yaitu pengembangan dan penyampaian konten pembelajaran.
Dokumen tersebut meliputi silabus, SAP, rubrik asesmen, instrument evaluasi, dan sebagainya.
Agar menghasilkan dokumen rancangan instruksional yang baik, Anda sebagai Subject Matter
Experts sekaligus Instructional Designer perlu memahami bagaimana menyusun capaian
pembelajaran (learning outcomes) yang baik, serta menentukan strategi dan asesmen
pembelajaran yang tepat. Disamping itu Anda pun perlu mengetahui upaya yang perlu dilakukan
agar program pembelajaran pada mata kuliah Anda dapat terus berkembang menjadi lebih
efektif dan efisien melalui proses evaluasi.

Produksi Konten e-Learning

Konten e-Learning dapat meliputi bahan ajar yang berbasis tulisan (e-Book), dan media
pembelajaran yang berbasis multimedia. Media pembelajaran menjadi jenis konten e-Learning
yang menarik karena memiliki banyak variasi, seperti animasi, video, multimedia interaktif, dan
sebagainya. Berdasarkan pengadaannya, konten e-Learning terbagi menjadi by utilization yaitu
dengan memanfaatkan konten-konten yang sudah ada seperti artikel-artikel blog, video-video di
Youtube, dan sebagainya, serta by design yaitu dengan memproduksi sendiri konten e-Learning
sesuai dengan kebutuhan. Dalam memproduksi sendiri konten e-Learning, terutama media
pembelajaran berbasis multimedia, memerlukan waktu dan biaya yang lebih dibandingkan
dengan memanfaatkan yang sudah ada. Namun tentunya akan lebih relevan dengan capaian
pembelajaran yang telah disusun pada tahapan perancangan instruksional. Pada pelatihan ini,
pembahasan akan difokuskan pada produksi animasi dan video pembelajaran.

Penyampaian Konten e-Learning

Learning management system atau LMS adalah media untuk menterjemahkan desain
instruksional yang sudah dibuat dan untuk menyampaikan konten pembelajaran yang telah
diproduksi kepada peserta didik berdasarkan strategi pembelajaran yang telah dirancang. Hal ini
merupakan translasi dari kelas tatap muka pada pembelajaran tradisional menjadi kelas virtual
pada e-Learning.

Pelatihan Pengembangan Mata Kuliah Daring 2


Pada implementasinya, e-Learning terbagi menjadi blended learning dan full online.
Blended learning diterapkan apabila pada mata kuliah anda tersedia waktu untuk sesi pertemuan
tatap muka. Sehingga LMS berfungsi sebagai perantara interaksi antara peserta didik dengan
materi ajar. Sedangkan pada full online, strategi pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa
agar interaksi yang terbangun tidak hanya antara peserta didik dengan materi ajar saja,
melainkan antara peserta didik dengan dosen dan bahkan antar peserta didik itu sendiri.

e-Learning hadir untuk mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan materi,
peserta didik dengan dosen/guru/instruktur, maupun antar peserta didik. Peserta didik dapat
saling berbagi informasi dan dapat mengakses materi ajar setiap saat dan berulang-ulang,
sehingga lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi.

Referensi:
Abdulhak, I. & Riyana, C. (2017). eLearning Konsep dan Implementasi. Bandung: UPI Press.
Dick, W., Carey, L., Carey, J.O. (1990). The Systematic Design of Instruction 3rd Edition. United
States: Scott Foresman & Co.
t.n. (2014). eLearning Content Development Lifecycle Infographic. [Online]. Tersedia:
https://elearninginfographics.com/elearning-content-development-lifecycle-infographic/

Pelatihan Pengembangan Mata Kuliah Daring 3

Anda mungkin juga menyukai