Anda di halaman 1dari 9

JM Journal of Mathematics Education

Volume 8, No. 1, Juni 2023


p-ISSN 2528-2468
e–ISSN 2528-2026

E https://doi.org/10.31327/jme.v7i2.%25a

MEDIA CERITA BERGAMBAR MATEMATIKA:


IMPLEMENTASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN
MOTIVASI SISWA SEKOLAH DASAR

Marlin Blandy Mananggel 1, Widya Putri Ramadhani *2


1,2
Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Pattimura

Article Info ABSTRACT


Article history: Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh media cerita bergambar
matematika terhadap hasil belajar dan motivasi siswa sekolah dasar.
Received Jun 12, 202x Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan
Revised Aug 20, 202x post-test only control group design. Sampel diambil secara acak dua SD di
Accepted Aug 26, 202x Kecamatan Saparua yaitu 20 siswa SD N 318 Maluku Tengah (kelas
eksperimen) dan 20 siswa SD Kristen Tiouw (kelas kontrol), dengan total
sampel 40 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes hasil
Keywords: belajar dan angket motivasi. Berdasarkan hasil uji normalitas dan
homogenitas, data terdistribusi normal dan homogen. Data yang diperoleh
First keyword dianalisis menggunakan uji MANOVA dengan nilai F = 4.217 dan sign.
Second keyword 0.022 (α< 0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
Third keyword media cerita bergambar matematika terhadap hasil belajar dan motivasi
Fourth keyword siswa.
Fifth keyword
This is an open access article under the CC BY-SA license.

Corresponding Author:
Name of Corresponding Author,
Departement of Mathematics Education,
Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Indonesia
Email: author_corresponding@pmpm.or.id
Phone Number :

How to Cite:
Last name-1, Initial First and Middle name-1., Last name-2, Initial First and Middle name-2., & Last name-
3, Initial First and Middle name-3. (2023). Title Title Title Title. JME:Journal of Mathematics Education,
X(X), XX-XX.

1. INTRODUCTION
Pendidikan berperan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan sebagai salah satu tempat untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang dilaksanakan melalui pembelajaran. Pembelajaran diharapkan mampu
memberikan kedewasaan kepada setiap individu. Menurut Jamaris (2013), pendidikan
merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dalam rangka membimbing dan
mengarahkan perkembangan anak ke arah dewasa. Sehingga melalui pendidikan mampu

101
102 Last name Author-1, Last name Author-2 & Last name Author-3, Title of manuscript is short …

mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan mengembangkan setiap
individu ke arah pendewasaan.
Perkembangan pendidikan saat ini sudah terkena dampak oleh adanya
perkembangan teknologi. Untuk mengimbangi dari dampak teknologi ini diharapkan para
pengajar mampu memberikan sebuah pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat,
minat dan perkembangan fisik peserta didik serta psikologis peserta didik. Agar peserta
didik lebih termotivasi pada saat proses pembelajaran maka dapat diberikan media
pembelajaran yang mampu memberikan sebuah pembelajaran yang menarik. Saat ini guru
dituntutkan untuk mengajar lebih kreatif dan tidak membosankan. Untuk menciptakan hal
tersebut, guru harus pandai berinovasi dalam penggunaan metode yang tepat dalam
pembelajaran. Sayangnya, saat ini variasi metode dalam pembelajaran khususnya pada
pembelajaran matematika masih jarang dilakukan guru. Selain itu, guru memerlukan media
pembelajaran sebagai bagian dari alat bantu mengajar. Sekarang sudah saatnya guru
melakukan perubahan yang lebih baik dan mengajak peserta didik berpartisipasi secara
aktif untuk dapat berkompetensi, baik secara individu mauapun secara kelompok.
Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk meningkatkan minat
belajar, pemilihan media pun disesuikan dengan kondisi peserta didik dan dekat dengan
peserta didik.
Berbagai model, strategi, teknik dan media pembelajaran dapat dipakai guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, baik ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Dalam
proses pembelajaran komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa memerlukan suatu
media pembelajaran. Terlebih dalam pembelajaran matematika yang abstrak dan
membutuhkan penalaran. Penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar
bisa memberikan pemahaman yang lebih konkret kepada siswa, dengan cara pemahaman
berupa penggabungan berbagai indera yang dimiliki oleh siswa, siswa dapat lebih banyak
menyerap materi yang disampaikan lewat media (Nugraheni, 2017).
Berdasarkan kenyataan di lapangan ada hal-hal yang tidak seperti yang diharapkan
berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru-guru SD
di Kecamatan Saparua. Pada beberapa sekolah tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:
hasil observasi yang dilakukan peneliti didapatkan empat hal, yaitu pertama banyak
terdapat peserta didik yang tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan hanya sibuk
bermain sendiri, saling berbicara dengan temannya satu sama lain dan mengganggu
temannya tanpa memperhatikan penjelasan dari guru dan itu dilakukan pada saat
pembelajaran matematika. Kedua proses pembelajaran masih menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab hal ini cenderung menempatkan guru sebagai pusat (teacher-
centered learning). Ketiga, belum memanfaatkan media yang tepat dan efektif dalam
pembelajaran matematika. Keempat hasil belajar peserta didik yang kurang optimal pada
pembelajaran matematika hal ini dinyatakan dengan rata-rata nilai UTS semester 2 kelas
IV SD di Kecamatan Saparua untuk mata pelajaran matematika adalah 53 belum mencapai
KKM 80.
Rendahnya motivasi membaca siswa dan motivasi siswa dalam belajar matematika
menjadi permasalahan yang terjadi saat ini, terlebih bagi siswa-siswi di daerah terpencil.
Jika melakukan pembelajaran dengan motivasi yang besar maka akan memperoleh hasil
belajar yang maksimal juga. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
peserta didik dalam belajar. Schunk, Pintrich dan Meece. (dalam Sudibyo et al., 2017)
mengatakan bahwa motivasi memiliki hubungan dengan kemampuan belajar. Motivasi
sangat mempengaruhi belajar peserta didik. Jamaris (2013) mengatakan bahwa motivasi
adalah suatu kekuatan atau tenaga yang membuat individu bergerak dan memilih untuk
103 JMEVolume 8, No X, Juni 2023, pp. XX-XX
melakukan sesuatu kegiatan dan mengarahkan kegiatan tersebut ke arah tujuan yang akan
dicapainya. Seseorang akan mencapai tujuan yang diinginkannya apabila seseorang itu
mempunyai motivasi yang kuat dalam dirinya. Sehingga pada proses pembelajaran dengan
adanya motivasi belajar dapat menghasilkan suatu keinginan untuk berhasil, dorongan dan
kebutuhan dalam belajar dan antusias dalam belajar pada diri peserta didik. Inilah
sebabnya motivasi sangat berpengaruh pada saat proses pembelajaran karena melalui
motivasi peserta didik mampu mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Setiap peserta didik
memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam hal belajar, jadi tugas seorang guru adalah
harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik agar bersemangat dalam
mengikuti proses pembelajaran
Salah satu media pembelajaran yang menarik perhatian dan dapat membantu siswa
dalam memotivasi siswa adalah media buku cerita bergambar. Anak-anak pada dasarnya
menyukai hal-hal yang baru. Hal ini dapat dilihat dalam proses keseharian bahwa bercanda
merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh siswa, bahkan oleh semua orang, untuk
menghilangkan ketegangan. Kurangnya bahan bacaan juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi hal tersebut. Dengan adanya media cerita bergambar matematika,
diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah tersebut. Mengingat tujuan utama
pembuatan produk media cerita bergambar ini adalah untuk mengatasi kurangnya
penggunaan bahan bacaan matematika di sekolah, dengan adanya produk ini diharapkan
menjadi solusi dalam pemilihan media pembelajaran matematika yang efektif, mengingat
media cergam ini dapat meningkatkan minat membaca siswa terkhusus dalam pelajaran
matematika (Kusumaningtyas & Listianingsih, 2017)(Ariningsih, 2010).
Media cerita bergambar dapat dijadikan sebagai media dalam pembelajaran
matematika. Hal ini dikarenakan penggunaan media cerita bergambar matematika sangat
sederhana dan praktis, tidak perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana. Media cerita
bergambar matematika juga dapat digunakan secara mandiri oleh siswa bahkan bisa
digunakan di mana saja termasuk di rumah. Selain itu, media cerita bergambar matematika
dapat membangkitkan semangat, motivasi dan perhatian siswa untuk belajar matematika
(Fahyuni & Bandono, 2015) serta meningkatkan prestasi belajar siswa (Sari & Yustiana,
2021)(Yusal et al., 2022).

Gambar 1. Buku Media Cerita Bergambar Materi Pecahan

Media pembelajaran merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi
hasil belajar peserta didik, karena melalui medialah pesan pembelajaran dapat disampaikan
sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Untuk mewujudkan efektivitas dalam
pembelajaran maka harus memperhatikan bagaimana pesan pembelajaran tersebut
dirancang agar peserta didik merasa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.
104 Last name Author-1, Last name Author-2 & Last name Author-3, Title of manuscript is short …

Pembelajaran yang jika hanya diberikan tanpa ada inovasi-inovasi pada saat
memberikan materi maka akan menyebabkan pesera didik bosan pada saat proses
pembelajaran. Jika masih dibiarkan akan berimbas pada rendahnya motivasi belajar dan
hasil belajar kogntif peserta didik sehingga mengakibatkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) peserta didik tidak mencapai target yang telah ditetapkan.
Hasil belajar matematika adalah prestasi yang dicapai oleh peserta didik setelah
mengalami proses belajar mengajar matematika yang dinyatakan dalam hasil tes. Di
harapkan hasil belajar seorang siswa dapat dipengaruhi oleh penyajian materi dengan
menggunakan media pembelajaran yang maksimal seperti media cerita bergambar. Hasil
belajar matematika peserta didik merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik sebagai
gambaran penguasaan pengetahuan atau keterampilan peserta didik dalam belajar
matematika yang dinyatakan dalam bentuk nilai-nilai setelah dilakukan tes oleh pendidik
pada peserta didik. Dengan kata lain hasil belajar matematika adalah hasil yang dicapai
oleh peserta didik setelah mengalami proses belajar mengajar matematika yang dinyatakan
dalam hasil tes.
Dari beberapa uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah
hasil dari usaha belajar peserta didik yang sudah dicapai oleh peserta didik yang mencakup
ranah kognitif atau pengetahuan setelah mengerjakan sesuatu yang dipelajarinya dalam
kegiatan proses belajar. Hasil belajar kognitif dapat dijadikan sebagai salah satu indikator
keberhasilan dalam proses belajar mengajar yang didapatkan dari hasil evaluasi yang
dilakukan selama atau setelah kegiatan Permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya
memerlukan solusi demi perbaikan kualitas pembelajaran matematika. Berdasarkan
permasalahan tersebut penulis terdorong untuk melakukan eksperimen tentang pengaruh
media cerita bergambar terhadap hasil belajar dan motivasi siswa dalam pembelajaran
matematika siswa kelas IV Saparua.

2. METHOD
Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment (eksperimen semu) yang dimaksudkan untuk
melihat akibat dari suatu perlakuan. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena tidak
mengontrol semua variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Penelitian dilaksanakan di SDN 318 Maluku Tengah dan SD Kristen Tiouw pada
Kelas IV Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022/2023 pada bulan September-Oktober 2022.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SD di kecamatan Saparua. Sampel yang
diambil adalah peserta didik kelas IV SDN 318 Maluku Tengah dan SD Kristen Tiouw.
Pengambilan sampel ditentukan dengan Teknik cluster random sampling. Sehingga
diperoleh sampel berjumlah 40 siswa.
Variable bebas dalam penelitian ini adalah media cerita bergambar matematika.
Media cerita bergambar yang digunakan pada penelitian ini menggunakan buku cerita
bergambar yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Variable terikat dalam penelitian ini
adalah hasil belajar dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Istrumen
yang digunakan untuk menilai hasil belajar matematika siswa menggunakan tes sedangkan
dalam menilai motivasi siswa adalah menggunakan angket dengan skala 5. Validitas
instrumen dalam penelitian ini yang ditentukan utamanya atas dasar pertimbangan dari
para ahli media. Validitas instrument diukur dengan realibilitas instrument dengan
Cronbach’s Alpha.
TEKNIK ANALISIS DATA
Deskripsi Data
105 JMEVolume 8, No X, Juni 2023, pp. XX-XX
Tahap deskripsi data meliputi membuat tabulasi data untuk setiap varibel,
mengurutkan data secara interval dan menyusunnya dalam bentuk table distribusi
frekuensi, mencari median, rata-rata (mean), dan simpangan baku.
Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan uji
Kolmogorof Smirnov (K-S) dan uji homogenitas dilakukan dengan Pengujian Multivariat
Levene Test. Jika varian data tidak homogen, maka uji lanjut yang digunakan yaitu
Games-Howell. Sedangkan jika varian data homogen, maka uji lanjut yang digunakan
adalah menggunakan Bonfferoni.
Uji Hipotesis
Pada uji Hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji Multivariat ANOVA atau
uji MANOVA dengan melihat ada atau tidak pengaruh yang signifikan media cerita
bergambar terhadap Hasil Belajar dan Motivasi belajar matematika.

3. RESULTS AND DISCUSSION


3.1. Results
Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa
Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif seperti yang ditunjukkan pada
tabel 1 maka hasil postest tertinggi yang dicapai oleh peserta didik pada kelompok kelas
Eksperimen yaitu SDN 318 Maluku Tengah adalah 73,50 dengan standar deviasi sebesar
10,880. Sedangkan hasil tes hasil belajar matematika yang dicapai oleh peserta didik pada
kelas kontrol yaitu SD Kristen Tiouw adalah 63,60 dengan standar deviasi sebesar 14,663.

Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
Ket. Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
Mean 73,50 67,60
Median 76,00 59,50
Standard Deviasi 10,880 14,663
Variants 118,368 214,989
Skor Minimum 48 36
Skor Maksimum 89 88
Jumlah Peserta Didik 20 20

Analisis Motivasi Siswa


Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif seperti yang ditunjukkan pada
tabel 2 maka hasil tes tertinggi yang dicapai oleh peserta didik pada kelas kontrol yaitu SD
Kristen Tiouw adalah 85,85 dengan standar deviasi 9,138 sedangkan hasil motivasi belajar
yang dicapai oleh peserta didik pada kelas eksperimen yaitu SDN 318 Maluku Tengah
adalah 85,65 dengan standar deviasi 7,058.

Tabel 2. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi Belajar pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
Ket. Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
Mean 85,65 85,85
Median 87,00 88,50
Standard Deviasi 7,058 9,138
Variants 49,818 83,503
Skor Minimum 67 62
106 Last name Author-1, Last name Author-2 & Last name Author-3, Title of manuscript is short …

Skor Maksimum 97 99
Jumlah Peserta Didik 20 20

Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Sminov (K-S).
Pengujian dilakukan pada signifikansi 0.05 atau 5% sehingga kriteria dinyatakan
berdistribusi normal apabila nilai K-S Z memiliki signifikansi > 0.05 dengan kata lain H_0
jika data berdistribusi normal, dan Ha jika data tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2011).

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas


Variabel Signifikansi Kolmogrov-Smirnov
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Hasil Belajar Matematika 0,217 0,318
Motivasi Siswa 0,340 0,101

Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data hasil belajar dan
motivasi siswa memiliki nilai signifikansi yaitu 0,217 untuk hasil Belajar kelompok
Eksperimen dan 0,318 untuk kelompok kontrol, sedangkan 0,340 untuk motivasi belajar
kelas Eksperimen dan 0,101 untuk kelas kontrol yang lebih besar dari nilai alpha yang
ditetapkan yaitu 5% (0.05) yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil
perbandingan nilai signifikansi dengan nilai alpha tersebut dapat disimpulkan bahwa data
hasil belajar dan motivasi siswa berdistribusi normal.

Uji Homogenitas
Uji Homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengujian Multivariat
Levene Test. Jika nilai Signifikansi < 0,05 maka disimpulkan bahwa varian data tidak
homogen, maka uji lanjut yang digunakan yaitu Games-Howell. Sedangkan jika nilai
signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa varian data homogen, olehnya itu uji
lanjut yang digunakan adalah menggunakan Bonfferoni.

Tabel 4. Uji Homogenitas Levene Test


Variabel Terikat F df1 df2 Sig.
Hasil Belajar Matematika 2,864 1 38 0,099
Motivasi Belajar 1,136 1 38 0,293

Tabel 4. menunjukkan bahwa nilai signifikansi hasil Levene Test memiliki nilai
signifikansi yaitu untuk hasil belajar matematika 0,099 > 0,05 dan untuk motivasi belajar
yaitu 0,293 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel memiliki varian
yang sama (homogen). Nilai tersebut akan mempengaruhi pilihan uji Post Hoc yang
digunakan sehingga menggunakan uji Benfferoni.

Hasil Uji Hipotesis


Pengujian prasyarat analisis menunjukkan bahwa distribusi data yang diperoleh
telah normal dan homogen kemudian dilanjutkan pada pengujian hipotesis yang
menggunakan:
Uji Multivariat ANOVA (MANOVA)
107 JMEVolume 8, No X, Juni 2023, pp. XX-XX
Analisis untuk uji beda multivariat dilakukan dengan menggunakan MANOVA
yang dihitung dengan bantuan SPSS 29.0. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
apakah media cerita bergambar memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
hasil belajar dan motivasi siswa. Perhitungan dilakukan dengan rumus Hotteling’s Trace
dimana hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Perhitungan dengan Hottelling’s Trace Manova


Test Value F df Error df Sig.
Post 0,228 4,217 2 37 0,022

Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk postest yaitu 0,022 < 0,05
berarti terdapat perbedaan rata-rata kemampuan akhir kelas eksperimen dan kelas control
sehingga dapat disimpulkan bahwa media cerita bergambar matematika memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dan motivasi siswa kelas IV SD di
Saparua..

3.2. Discussion
Dengan menggunakan buku cerita bergambar, terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap hasil belajar dan motivasi siswa yang menunjukkan keaktifan siswa
dalam proses menggunakan buku cerita bergambar dan hasil belajar siswa meningkat. Pada
kenyataannya, media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting untuk
meningkatkan siswa agar termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, hal tersebut
didukung oleh pendapat (Azhar, 2011) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah alat
bantu dalam proses pembelajaran yang dilakukan di luar dan di dalam kelas. maupun di
dalam kelas. Media pembelajaran merupakan komponen sumber belajar yang mengandung
materi materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar(Susilowati, 2019).
Penggunaan buku cerita bergambar dapat memberikan suatu motivasi bagi siswa
untuk belajar, motivasi mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam belajar, jika guru
tidak mampu meningkatkan motivasi, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya, karena tidak ada daya tarik tersendiri baginya(Ali & Asrial, 2022). Siswa malas
belajar, siswa tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran tersebut. Menurut (Bachri &
Dewi, 2022) bahan pelajaran yang menarik motivasi siswa lebih mudah dipelajari dan
disimpan karena motivasi menambah semangat untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi belajar merupakan salah satu aspek psikis yang membantu dan mendorong
seseorang untuk mencapai tujuannya. Jadi motivasi harus ada dalam diri seseorang, karena
motivasi merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, motivasi harus
menjadi titik tolak dari segala aktivitas. Hal ini dipertegas oleh Emosda (2017) bahwa
setiap proses belajar mengajar motivasi dalam pembelajaran sangat diperlukan dan
penggunaan buku cerita bergambar memang perlu diterapkan kepada siswa dalam
peningkatan motivasi belajar siswa.
Keseluruhan hasil penelitian membuktikan bahwa media cerita bergambar
matematika ini memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar
dan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika kelas IV SD di Saparua. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani (2020) yang mengatakan bahwa
ada pengaruh antara penyajian materi dalam bentuk media komik dengan penyajian materi
tanpa media komik terhadap hasil belajar matematika siswa dan hasil belajar matematiksa
108 Last name Author-1, Last name Author-2 & Last name Author-3, Title of manuscript is short …

siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan diajarkan dengan media komik lebih
tinggi dari pada tanpa media komik. Penggunaan buku media cerita bergambar pada saat
proses pembelajaran berlangsung dapat memotivasi peserta didik sehingga dapat pula
mempengaruhi hasil belajar matematika.

4. CONCLUSION
Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif pada pembelajaran
matematika yang menggunakan media cerita bergambar terhadap hasil belajar dan motivasi
siswa. Buku media cerita bergambar yang diberikan oleh guru pada proses pembelajaran
matematika membuat hasil belajar matematika peserta didik meningkat hal ini dikarenakan
peserta didik menjadi lebih bersemangat dan bergairah dalam belajar karena inovasi baru
yang diberikan guru pada saat proses pembelajaran.

ACKNOWLEDGEMENTS
Ucapan Terima kasih buat FKIP Universitas Pattimura yang telah mendanai
penelitian ini. Tak lupa pula terima kasih buat Kepala SDN 318 Maluku Tengah dan SD
Kristen Tiouw yang telah mengizinkan kami melaksanakan penelitian.

REFERENCES
Ali, M., & Asrial. (2022). Peningkatan kemampuan membaca peserta didik kelas II SDN
136/I Semangkat melalui buku cerita bergambar. Jurnal Tonggak Pendidikan Dasar,
1(1), 1–10.
Ariningsih, D. (2010). The effectiveness of using picture series to improve the students’
writing skill viewed from their learning motivation. 111.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/14479/MjkzMTE=
Azhar, A. (2011). Media Pembelajaran. Rajawali Pers.
Bachri, B. S., & Dewi, U. (2022). Pengaruh Media Gambar Seri Terhadap Motivasi Dan
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME), 8(4), 2978–2986.
https://doi.org/10.36312/jime.v8i4.3948/http
Emosda, E. (2017). Pengaruh Penggunaan Buku Cerita Bergambar Terhadap Motivasi
Belajar Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 2(2), 256–274.
https://doi.org/10.22437/gentala.v2i2.6810
Fahyuni, E. F., & Bandono, A. (2015). Pengembangan media cerita bergambar sebagai
upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa sekolah dasar. Halaqa, 14(1), 75–
89.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Jamaris, M. (2013). Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Yayasan Penamas.
Kusumaningtyas, N., & Listianingsih, W. (2017). Pengembangan Media Cergam Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Dasar di Daerah
Tertinggal. Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, Dan Sosial Budaya, 23(1),
73–79. https://doi.org/10.33503/paradigma.v23i1.372
Nugraheni, T. D. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif menggunakan
109 JMEVolume 8, No X, Juni 2023, pp. XX-XX
Articulate Storyline pada mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X di SMK Negeri 1
Kebumen. Universitas Negeri Semarang.
Ramadhani, W. P. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Komik Dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Smp. JUPITEK: Jurnal Pendidikan
Matematika, 2(2), 77–86. https://doi.org/10.30598/jupitekvol2iss2pp77-86
Sari, Y., & Yustiana, S. (2021). Efektivitas bahan ajar cerita bergambar bemuatan religius
terhadap prestasi belajar siswa kelas 1 sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar, 8(2), 175. https://doi.org/10.30659/pendas.8.2.175-185
Sudibyo, E., Jatmiko, B., & Widodo, W. (2017). Pengembangan Instrumen Motivasi
Belajar Fisika: Angket. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 1(1), 13.
https://doi.org/10.26740/jppipa.v1n1.p13-21
Susilowati. (2019). The Effect of Picture Storybook on Students ’ Vocabulary an d
Motivation in Writing Narrative Text. Prosiding Seminar …, 2, 420–424.
https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/mahasiswa/article/view/493%0Ahttps://
prosiding.unimus.ac.id/index.php/mahasiswa/article/viewFile/493/496
Yusal, M. S., Bahar, I., & Namul, B. (2022). The effect of picture and picture learning
model on learning outcomes of junior high school madani makassar students.
BIOEDUPAT: Pattimura Journal of Biology and Learning, 2(1), 27–31.
https://doi.org/10.30598/bioedupat.v2.i1.pp27-31

Anda mungkin juga menyukai