Induksi matematika merupakan sebuah metode deduktif yang digunakan sebagai pembuktian pernyataan
benar atau salah.
Pada prosesnya, kesimpulan ditarik berdasarkan kebenaran pernyataan yang berlaku secara umum
sehingga untuk pernyataan khusus juga dapat berlaku benar juga. Selain itu, suatu variabel dalam induksi
matematika juga dianggap sebagai sebuah anggota dari himpunan bilangan asli.
Pada dasarnya, terdapat tiga langkah dalam induksi matematika agar dapat membuktikan apakah suatu
rumus atau pernyataan dapat bernilai benar atau justru sebaliknya.
Dari langkah di atas, dapat kita asumsikan bahwa sebuah pernyataan harus dapat dinyatakan
kebenarannya untuk n=k dan n=k+1.
Terdapat berbagai macam permasalahan matematis yang dapat diselesaikan melalui induksi matematika.
Oleh karena itu, induksi matematika dibedakan menjadi tiga jenis yaitu deret, pembagian dan
pertidaksamaan.
1. Deret
Pada jenis deret, biasanya persoalan induksi matematika ditemui dalam bentuk penjumlahan yang
beruntun.
Sehingga, pada persoalan deret haruslah dibuktikan kebenarannya pada suku pertama, suku ke-k dan
suku ke-(k+1).
2. Pembagian
Jenis induksi matematika pembagian dapat kita jumpai di berbagai soal yang menggunakan kalimat
sebagai berikut :
a habis dibagi b
b faktor dari a
b membagi a
a kelipatan b
Keempat ciri tersebut menunjukkan bahwa pernyataan tersebut dapat diselesaikan menggunakan induksi
matematika jenis pembagian.
Hal yang perlu diingat adalah, jika bilangan a habis dibagi dengan b maka a = b.m dengan m adalah
bilangan bulat.
3. Pertidaksamaan
Jenis pertidaksamaan ditandai dengan tanda lebih dari atau kurang dari yang ada di pernyataannya.
Terdapat sifat-sifat yang sering digunakan dalam penyelesaian induksi matematika jenis pertidaksamaan.
Sifat-sifat tersebut adalah :