Anda di halaman 1dari 8

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

p-ISSN 2089-8878; e-ISSN 2089-8878


https://jurnal.uns.ac.id/jmme Vol. 12, No. 01, Juni 2022

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN, PEMBELAJARAN


MOTIVASI DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
HASIL

Bella Asista Hany 1* dan Nining Setyaningsih1


1 Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

* Tujuan korespondensi, email:bellaasista@gmail.com

Abstrak:Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengaruh media pembelajaran, motivasi
pembelajaran, dan komunikasi matematika terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar berperan
penting dalam membentuk kualitas pendidikan seseorang. Penelitian kualitatif-korelasi dilakukan
pada 215 populasi siswa secara acak. Jumlah sampel ditentukan menggunakan teori Slavin. SMN N 2
Banyodono dipilih sebagai tempat penelitian mengcu pada hasil observasi yang menunjukkan
rendahnya nilai ujian akhir siswanya. Hasil penelitian menunjukkan variabel memberikan pengaruh
pada hasil belajar siswa sebesar 12,7 %, sedangkan sisanya 87,3 dipengaruhi faktor lain. Media
pembelajaran, motivasi pembelajaran, dan komunikasi matematika memberikan data yang tidak
terduga, yang memberikan kontribusi pada hasil belajar siswa serta layak untuk diteliti lebih lanjut
dalam artikel ini.

Kata kunci:Media pembelajaran, Motivasi belajar, Komunikasi matematis, Hasil belajar


matematika

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengaruh media


pembelajaran, motivasi belajar, dan komunikasi matematika terhadap hasil belajar siswa.
Hasil belajar memegang peranan penting dalam membentuk kualitas pendidikan saat ini.
Penelitian kualitatif-korelasi dilakukan pada 215 populasi siswa secara acak. Jumlah sampel
ditentukan dengan menggunakan teori Slavin. SMPN 2 Banyodono dipilih sebagai lokasi
penelitian mengacu pada hasil observasi yang menunjukkan rendahnya nilai ujian akhir
siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai
pengaruh terhadap hasil belajar siswa sebesar 12,7%, sedangkan sisanya sebesar 87,3
dipengaruhi oleh faktor lain. Media pembelajaran, motivasi belajar, dan komunikasi
matematis memberikan data yang tidak terduga,

Kata kunci:Media Pembelajaran, Motivasi Belajar, Komunikasi Matematika, Hasil


Belajar Matematika

PENGANTAR

Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memasuki era globalisasi, pendidikan

memegang peranan yang sangat penting. Pendidikan menciptakan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Ini

Diterima: 12 April 2022 Disetujui: 10 Juni 2022 Diterbitkan: 30 Juni 2022


DOI: 10.20961/jmme.v12i1.58714
[ 44 ]
45 p-ISSN 2089-8878; e-ISSN 2089-8878

Masalah menjadi salah satu faktor utama dalam pembentukan kepribadian seseorang. Pada hakekatnya, pendidikan

berusaha membantu peserta didik dalam upaya mengembangkan pengetahuan dan potensi kecerdasan atau pola

tingkah laku yang bermanfaat. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan, pemerintah perlu

menciptakan generasi muda yang lebih aktif, kreatif, berkualitas dan berprestasi.

Selain itu, pendidikan merupakan hal yang mutlak dan wajib yang harus dilaksanakan dalam rangka

meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hampir semua pengetahuan, sikap, keterampilan dan pengetahuan

diperoleh melalui proses pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan memiliki hubungan yang erat dengan siswa

sebagai siswa dan guru sebagai pendidik. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari hasil

belajar siswa. Hasil belajar sebagai tolak ukur utama untuk menentukan keberhasilan dalam suatu proses

pembelajaran.

Interaksi pendidik dan peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah diatur dalam suatu

kurikulum sebagai fokus kegiatan pembelajaran. Selain menguasai bahan ajar, pendidik tentunya perlu mengetahui cara

menyampaikan, dan bagaimana karakteristik peserta didik. Kegagalan pendidik biasanya terjadi bukan hanya karena

kurang menguasai materi, tetapi karena kurang mengetahui cara menyampaikan materi pelajaran dengan baik.

Sehingga siswa dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan dan mengasyikkan, termasuk dalam pembelajaran

matematika.

Matematika yang diajarkan di Indonesia tidak lepas dari pengaruh konstruksi pendidikan matematika oleh

peradaban yang berusaha menguasai dan menghegemoni ilmu pengetahuan di dunia. Pembelajaran matematika

cenderung kaku dan dingin. hanya sebatas transmisi pengetahuan dan siswa hanya menerima matematika begitu

saja tanpa adanya refleksi kritis terhadap pengetahuan yang diterima. Hal ini terlihat dari respon siswa terhadap

pembelajaran matematika. Banyak siswa Indonesia yang mengalami kecemasan saat belajar matematika. Melihat

matematika sebagai sesuatu yang menakutkan dan jauh dari kehidupan manusia. Merasa tidak berarti, karena

tidak tahu bagaimana menggunakan matematika yang telah dipelajarinya untuk memecahkan masalah yang

dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Pencapaian hasil belajar matematika merupakan tujuan utama dalam kegiatan


pembelajaran matematika. Menurut Jihad dan Haris (2012:14) pengertian hasil belajar
sebagai pencapaian perubahan tingkah laku dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor dari
proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Menurut Hamalik
(2006:30) hasil belajar terjadi bila ada perubahan tingkah laku pada seseorang yang telah
melakukan kegiatan belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti
menjadi mengerti. Hasil belajar dapat berupa tes kemampuan akademik. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Menurut Slameto (2010:

Vol. 12, No. 01, Juni 2022


ella Asista Hany & Nining Setyaningsih,Pengaruh Media Pembelajaran… 46

faktor dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi

hasil belajar siswa antara lain faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar berasal dari media pembelajaran. Azhar Arsyad

(2003:15) menyatakan bahwa dalam suatu proses belajar mengajar terdapat dua unsur yang sangat penting, yaitu

metode pengajaran dan media pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu faktor yang berasal dari

luar siswa. Menurut Depdiknas (2004:4), segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan,

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran

dikategorikan sebagai media pembelajaran.

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain motivasi belajar siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiono

(2009:80) motivasi berarti dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan tingkah laku manusia,

termasuk tingkah laku belajar. Motivasi memiliki nilai penting dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran

matematika akan lebih menyenangkan jika dilandasi dengan motivasi yang besar, terutama dari dalam diri siswa.

Menurut Sadirman (2008:75) motivasi belajar terjadi apabila keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa

menimbulkan kegiatan belajar, sehingga keinginan yang diinginkan oleh subjek belajar dapat tercapai.

Faktor lain yang berasal dari dalam diri siswa antara lain komunikasi matematis siswa. Charita dan Rhoda

(2016) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis ditunjukkan dengan mengungkapkan gagasannya,

mendeskripsikan dan mendiskusikan konsep matematika secara runtut dan jelas. Penelitian yang dilakukan oleh

Astuti dan Leonard (2012) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemampuan

komunikasi matematis dengan prestasi belajar matematika siswa. Oleh karena itu, komunikasi matematis siswa

memiliki fungsi penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Data observasi hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Banyudono pada materi pelajaran matematika relatif

rendah. Lebih dari 75% siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) saat

melaksanakan ujian akhir. Oleh karena itu, penelitian yang berkaitan dengan media pembelajaran, motivasi

belajar, dan komunikasi matematis di sekolah perlu dilakukan, sebagai upaya untuk melihat sejauh mana

peran ketiga variabel tersebut terhadap hasil belajar matematika.

METODE PENELITIAN

Penelitian kuantitatif-korelasi mengukur hubungan antar variabel. Bertempat di SMP


Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali sekaligus sebagai subjek dengan populasi seluruh siswa
kelas 8 yang terdiri dari 215 siswa. Pengambilan sampel dengan cara random sampling, dimana
jumlah sampel mengacu pada teori Slavin. Hasil belajar ujian akhir matematika sebagai variabel
dependen. Sedangkan variabel bebas terdiri dari media pembelajaran, motivasi belajar dan
komunikasi matematis. Data terkait media pembelajaran dan motivasi belajar diperoleh

JMME Halaman 44-51


47 p-ISSN 2089-8878; e-ISSN 2089-8878

dari penyebaran kuesioner yang telah divalidasi. Data komunikasi matematis diperoleh dari
nilai tes dengan instrumen berupa soal tes uraian. Pengujian hipotesis menggunakan uji
regresi linier berganda, Uji F, Uji T, Analisis Koefisien Determinasi, dan Kontribusi Prediktor.
Uji prasyarat hipotesis terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

HASIL DAN DISKUSI

Mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Slavin, sampel yang digunakan sebanyak 140 siswa. Rangkuman data dari masing-

masing variabel pada Tabel 1.

Tabel 1. Skor Ringkasan Data untuk Setiap Variabel

Variabel Maks Min Berarti Deviasi Standar


Media Pembelajaran (  ) 73 36 55.81 7.89
Motivasi Belajar (  ) 96 24 54.27 24.49
Komunikasi Matematika (  ) 72 42 59 6.99
Hasil Tes Pembelajaran Matematika ( ) 84 60 64.63 10.96

Dari data yang diperoleh, selanjutnya dilakukan pengujian prasyarat dengan hasil sebagai berikut: 1.

Pada uji normalitas diperoleh data bahwa nilai residual berdistribusi normal.

2. Uji linearitas menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas ( 1,  2,  3)memiliki hubungan
linier dengan variabel dependen ( ).
3. Pada uji multikolinearitas tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen.
4. Pada uji heteroskedastisitas diperoleh hasil bahwa data tidak mengalami
heteroskedastisitas.
5. Uji autokorelasi menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas ( 1,  2,  3)) tidak memiliki
autokorelasi dengan variabel dependen ( ).
Setelah kelima prasyarat pengujian selesai, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis.
Hasil uji regresi linier berganda ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Regresi


Konstanta 36.17
Media Pembelajaran (  ) 0,10
Motivasi Belajar (  ) 0,14
Komunikasi Matematika (  ) 0,26

Berdasarkan Tabel 2 di atas, diperoleh persamaan linier berganda sebagai berikut:

Vol. 12, No. 01, Juni 2022


ella Asista Hany & Nining Setyaningsih,Pengaruh Media Pembelajaran… 48

?̂? = 36,17 + 0,10 1+ 0,14 2+ 0,26 3

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada tidaknya kontribusi tidak
berdasarkan nilai koefisien, melainkan berdasarkan hasil uji F dan uji t. Uji F mengetahui
kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dengan tingkat
signifikansi 5%. Hasil uji-F pada Tabel 3.

Tabel 3. Rangkuman Uji-F

Sumber JK DK RK    

Regresi 2121.69 3 707.23 6.59


Kesalahan 14576.99 136 107.18 -
Total 16698.69 139 - -

Dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 diperoleh      = 2,67.Jika dibandingkan dengan hasil

dari    pada Tabel 3 di atas, diketahui bahwa    >       sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

kontribusi antara media pembelajaran, motivasi belajar dan komunikasi matematika terhadap hasil

belajar matematika.

Selanjutnya, uji T menunjukkan kontribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% menunjukkan bahwa      adalah 1.977 dan    masing-

masing variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Analisis Uji T

Variabel    

Media Pembelajaran (  ) 2.451


Motivasi Belajar (  ) 9.946
Komunikasi Matematika (  ) 5.402

Tabel 4 diatas menyimpulkan, secara parsial terdapat kontribusi dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen. hasil dari    yang memiliki nilai lebih tinggi dari      sebagai bukti data.

Selanjutnya akan dilihat besarnya kontribusi yang diberikan oleh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Nilai koefisien korelasi ( )diperoleh sekitar 0,356 dan nilai koefisien determinasi ( 2)

menunjukkan 0,127. ( )nilai menunjukkan kurang dari 50% sehingga variabel independen memiliki

hubungan yang rendah terhadap variabel dependen. Besarnya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen ditunjukkan dengan nilai 2, yaitu 12,7%. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa terdapat 87,3% variabel lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika. Kontribusi relatif

dan kontribusi efektif masing-masing independen disajikan pada Tabel 5.

JMME Halaman 44-51


49 p-ISSN 2089-8878; e-ISSN 2089-8878

Tabel 5. Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif

Variabel Kontribusi Relatif Kontribusi Relatif


Media Pembelajaran (  ) 3,7% 0,47%
Motivasi Belajar (  ) 74,7% 9,49%
Komunikasi Matematika (  ) 21,6% 2,74%

Tabel 5 menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar mempunyai kontribusi paling besar terhadap hasil belajar

matematika.

Sesuai dengan penelitian Firdausy et al (2019) yang mengatakan bahwa terdapat kontribusi aktivitas

siswa dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar secara tidak langsung melalui kemandirian belajar,

penelitian ini menemukan hal yang sama. Senada dengan Nurul Karimah (2016), terdapat pengaruh yang

signifikan penggunaan media pembelajaran garis bilangan terhadap hasil belajar matematika siswa.

Penelitian Samura (2015), mengatakan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa

dengan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan

kemampuannya. minat. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Anis Susanti dan Siti Nuriyatin (2015)

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antarathkelas SMP Gedangan Sidoarjo. Penelitian

yang dilakukan oleh Sholeh dan Sa'diah (2018) juga menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh motivasi

belajar terhadap prestasi belajar siswa. Astuti dan Leonard (2015) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang

positif dan signifikan antara kemampuan komunikasi matematis dengan prestasi belajar matematika siswa.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Fadillah (2015) juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara model pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis siswa terhadap hasil

belajar matematika siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Secara simultan semua variabel seperti media pembelajaran, motivasi belajar dan matematika

komunikasi berpengaruh terhadap hasil belajar matematika sebesar 8thSMPN 2 Banyudono. Masing-
masing variabel berpengaruh terhadap hasil belajar matematika sebesar 12,7%, sedangkan sisanya
sebesar 87,3% berasal dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara parsial
sumbangan media pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa memberikan sumbangan
relatif sebesar 3,7% dan sumbangan efektif sebesar 0,47%. Terdapat kontribusi motivasi belajar siswa
terhadap hasil belajar matematika siswa dengan sumbangan relatif sebesar 74,7% dan sumbangan
efektif sebesar 9,49%. Komunikasi matematis siswa memberikan kontribusi

Vol. 12, No. 01, Juni 2022


ella Asista Hany & Nining Setyaningsih,Pengaruh Media Pembelajaran… 50

hasil belajar matematika dengan sumbangan relatif 21,6% dan sumbangan efektif 2,74%.

Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga peneliti selanjutnya diharapkan dapat memanfaatkannya

penelitian sebagai acuan untuk memperbaiki kekurangan atau mengembangkan variabel lain yang dapat

mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Guru hendaknya lebih memanfaatkan media pembelajaran yang

ada di sekolah, agar siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dengan adanya media

pembelajaran akan meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga kemampuan komunikasi matematis siswa juga

akan lebih terbantu dan kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung lebih maksimal.

REFERENSI

Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Asep Jihad dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

Astuti Anggraini dan Leonard. (2015). Peran Kemampuan Komunikasi Matematika Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa. Jurnal Formatif, 2(2), 109.

Azhar Arsyad. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Budiyono. (2015). Statistik untuk Penelitian. Cetakan 4 Edisi 2. Surakarta: UNS Press.

Cangelosi James S. (1995). Merancang Tes Untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung: ITU.

Dimayanti dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Duwi Priyatno. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Mediakom.

Fadillah Ahmad. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran dan Kemampuan Komunikasi Matematika
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika & Matematika, 1(2), 1.

Firdausy Ainun Rahma, Setyaningsih Nining, Ishabu La Suha dan Waluyo Mohamad. (2019). Itu
Kontribusi Aktivitas Siswa dan Fasilitas Belajar terhadap Kemandirian Belajar dan
Dampaknya Terhadap Hasil Belajar Matematika di SMP. Jurnal Pendidikan, 29.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.

Karimah Nurul. (2016). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Garis Bilangan Terhadap Hasil
Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan, 2(1), 236.

Alquran Wawasan. (2017). Koran Pagi Wawasan. Diakses pada 21 September 2018, dari
https://isuu.com/koranpagiwawasan/docs/wawasan_20170102.

JMME Halaman 44-51


51 p-ISSN 2089-8878; e-ISSN 2089-8878

Lomibao, Laila S., Charita, A.Luna, dan Rhoda, A. Namoco. (2006). Pengaruh Matematika
Komunikasi pada Kinerja dan Kecemasan Matematika Siswa. Jurnal Penelitian
Pendidikan Amerika, 4(5), 378-382.

OECD (2015). Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA). Diakses pada 21 September
2018, dari http://www.oecd.org/pisa/PISA-2015-Indonesia.pdf.

Oemar Hamalik. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Sadirman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ode Samura Asri. (2015). Penggunaan Media Dalam Pembelajaran Matematika dan Manfaatnya. Jurnal
Matematika dan Pendidikan Matematika, 4(1), 78.

Sholeh Badrus dan Sa'diah Hamdah. (2018). Pengaruh Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap
Prestasi Belajar IPS Siswa SMP Nurul Iman Parung Bogor Tahun Ajaran 2017/2018. Jurnal
Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis, 3(2), 12.

Siregar, Syofian. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.

Sumardyono. (2004). Karakteristik Matematika dan Implementasinya Terhadap Pembelajaran


Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.

Susanti Anis dan Nuriyatin Siti. (2015). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, 3(2), 7.

Sutama. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. Kartasura: Fairuz
Media.

Vol. 12, No. 01, Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai