Anda di halaman 1dari 10

JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267

STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022


Halaman: xx - xx

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND


GETTING ANSWER TERHADAP KEMAMPUAN BELAJAR SISWA
MATERI PENYAJIAN DATA KELAS VII SMP NEGERI 4 NGANJUK
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Alivia Anindita1, Agustin Patmaningrum2, Vera Septi Andrini3


1
STKIP PGRI NGANJUK, Nganjuk
2
STKIP PGRI NGANJUK, Nganjuk
3
STKIP PGRI NGANJUK, Nganjuk
e-mail: *1aliviaanindita03@gmail.com, 2agustin@stkipnganjuk.ac.id,
3
vera@stkipnganjuk.ac.id

Abstrak
Alivia Anindita. 201810300988. Penerapan Model Pembelajaran Giving Question and Getting
Answer Terhadap Kemampuan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran
2021/2022 Skripsi : Program studi pendidikan matematika, STKIP PGRI Nganjuk, Juli 2022.
Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kemampuan belajar menggunakan model
pembelajaran konvensional, (2) Untuk mengetahui kemampuan belajar menggunakan model
pembelajaran Giving Question and Getting Answer, (3) Untuk Mengetahui terdapat perbedaan
model pembelajaran Giving Question and Getting Answer dengan model pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi Penyajian Data
Kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran 2021/2022. Dalam penelitian ini rancangan
penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksperimen. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk tahun pelajaran 2021/2022.
Sedangkan sampel yang digunakan siswa kelas VII-4 dan VII-5. Setelah peneliti mengadakan
penelitian mengguanakan model diatas, selanjutnya peneliti menganalisis data hasil penelitian
dengan rumus t-test. Sebelum menguji dengan t-test terlebih dahulu melakukan uji analisis data
awal yaitu normalitas dan homogenitas dengan nilai UH genap. Uji T menggunakan nilai post-test.
Setelah dianalisis hasil perhitungan hipotesis diperoleh nilai T hitung = 4,293 kemudian nilai tersebut
dibandingkan dengan Ttabel = 1,998 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian Thitung> Ttabel ,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya dapat dikatakan bahwa
kemampuan belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Giving Question and Getting
Answer lebih baik terhadap kemampuan belajar matematika pada materi Penyajian Data kelas VII
SMP Negeri 4 Nganjuk tahun pelajaran 2021/2022.

Kata Kunci : model pembelajaran Giving Question and Getting Answer, kemampuan
belajar siswa

Pendahuluan
Patmaningrum (2017: 47) mengemukakan “Matematika merupakan salah
satu pelajaran yang sangat penting bagi semua orang yang diberikan mulai dari
sekolah dasar sampai perguruan tinggi”. Sujono (2016:4) menyatakan bahwa
“matematika sebagai ilmu pengetahuan tentang benda-benda abstrak dan masalah-
masalah yang berhubungan dengan bilangan mempunyai arti penting dalam
kehidupan manusia sehari-hari”.

1
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx

Dengan demikian matematika sangat penting dalam dunia pendidikan dan


kehidupan sehari-hari. Karena penting dalam kehidupan sehari-hari yang secara
sadar atau tidak sadar manusia tidak bisa lepas dari matematika. Kalau misalnya
manusia lebih memahami matematika maka akan dengan mudah
memperhitungkan segala sesuatu di dalam kehidupannya. Jadi matematika
diharapkan dapat dimengerti dan dipahami oleh semua siswa untuk bekal
kehidupannya di masa depan.
Berdasarkan praktek pengalaman lapangan (PPL), pembelajaran matematika
disekolah dianggap sulit oleh siswa. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang
diterapkan oleh guru dianggap membosankan dan pembelajaran kurang
melibatkan partisipasi siswa. Jadi siswa hanya dituntut untuk mengerti,
menyimak, dan menerima materi yang guru sampaikan. Hal tersebut cenderung
membuat siswa lebih pasif dan kemampuan pemahaman matematik siswa kurang
maksimal. Kecenderungan siswa yang pasif dalam pembelajaran membuat
sebagian besar siswa takut dan malu bertanya kepada guru mengenai materi yang
belum dipahaminya. Padahal kemampuan pemahaman matematik merupakan hal
yang sangat penting dan diperlukan oleh siswa.
Selain itu para siswa terlihat kurang termotivasi dan kurang tertarik dengan
pembelajaran sehingga dalam kemampuan belajar matematika kurang
memuaskan. Dengan melihat permasalahan tersebut maka kita harus memilih
model yang tepat untuk setiap pembelajaran agar siswa lebih tertarik, aktif dan
siswa pun memahami materi sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajar
siswa dalam mata pelajaran matematika. Model pembelajaran tidak hanya
digunakan untuk menarik minat bagi siswa tapi apakah model pembelajaran
tersebut dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa.
Model pembelajaran bisa diartikan sebagai pola interaksi siswa dengan guru
di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
kelas (Susilawati, 2011:164).
Dengan menggunakan model pembelajaran Giving Question and Getting
Answer diharapkan siswa dapat belajar aktif. Karena melalui model pembelajaran
siswa diharapkan akan lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas

2
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx

belajar dan potensi yang dimilikinya. Disamping itu siswa secara penuh dan sadar
dapat menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat disekitarnya lebih
terlatih untuk berprasangka, berpikir secara sistematis, kritis, tanggap, sehingga
dapat menyelesaikan masalah sehari-hari melalui penelusuran informasi yang
bermakna baginya.
Pada proses belajar mengajar disekolah, guru harus mempunyai taktik
supaya pelajar bisa belajar secara baik yakni efisien, efektif dan mengena pada
arah evaluasi. Simbolon dalam Andrini (2021 :89) mengatakan bahwa “Salah
satunya langkah yang perlu dilaksanakan oleh guru ialah guru harus memiliki stok
taktik dan kuasai sistem mengajarkan dan bisa meningkatkan macam mengajarkan
karena tidak seluruhnya sistem evaluasi pas dipakai untuk semua arah dan semua
kondisi”.
Oleh karena itu untuk menarik perhatian dan minat siswa untuk belajar
matematika, para ahli mengembangkan berbagai macam model pembelajaran
yang aktif, diantaranya model pembelajaran Giving Question and Getting Answer.
Giving Question and Getting Answer dikembangkan untuk melatih siswa
memiliki kemampuan bertanya dan menjawab, karena pada dasarnya model
tersebut merupakan modifikasi dari metode tanya jawab dan metode ceramah
yang merupakan kolaborasi dengan menggunakan potongan-potongan kertas
sebagai medianya”. “Model ini merupakan strategi pembentukan tim untuk
melibatkan siswa dalam peninjauan kembali materi sebelumnya” (L.Melvin ,
2013: 254). Dengan demikian melalui model pembelajaran yang menuntut siswa
untuk aktif diharapkan mampu meingkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Giving Question and Getting
Answer terhadap Kemampuan Belajar Siswa Materi Penyajian Data Kelas VII di
SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran 2021/2022.

Metode Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini dilakukan
dengan penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan jenis penelitian eksperimen,

3
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx

maka peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini. Penelitian ini
menggunakan post-test design.
Metode ini digunakan karena peneliti berusaha untuk menemukan
perbedaan yang dimunculkan dari variabael-variabel yang akan diteliti. Selain itu
juga untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara model pembelajaran Giving
Question and Getting Answer dengan pembelajaran konvensional terhadap
kemampuan belajar siswa.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti, maka
variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini adalah: Variabel bebas
pertama dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Giving Question and
Getting Answer. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan belajar
siswa pada materi penyajian data.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode ujian (tes) dan
metode dokumentasi. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah siswa
kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022
yang berjumlah 288 siswa yang terdiri dari 9 kelas.
Simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
Dengan demikian peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk
memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Cara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampling klatser / kelompok. Dalam sampling klatser /
kelompok populasi sudah dibagi menjadi klatser (dalam hal kelas) kemudian
diambil secara acak satu klatser / kelompok.
Dari semua kelas pada kelas VII-1 sampai VII-9 yang ada di SMP Negeri 4
Nganjuk akan diambil satu kelas untuk dijadikan sampel, dengan cara diundi atau
dilotre. Karena pengambilan sampel dilakukan dengan undian / lotre, maka teknik
undian / lotre adalah seluruh populasi ditulis dikertas satu per satu ditulis nama
kelas beserta jumlah dalam kelas tersebut kemudian dimasukan kedalam botol lalu
mulai di kocok. Dalam teknik pemilihan kelas ini peneliti hanya mencari dua
kelas yang digunakan dalam penelitian. Saat dilakukan kocokan keluar kelas VII-
4 yang berjumlah 32 siswa, dan VII-5 yang berjumlah 32 siswa, jadi kelas VII-4
dan VII-5 merupakan kelas yang akan digunakan dalam penelitian oleh peneliti.

4
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx

Disini peniliti menggunakan dua metode yang diantarnya memiliki jenis


instrumen tersendiri. Yang pertama metode ujian (tes) yang memiliki jenis
instrumen daftar soal tes (tes tulis) dalam bentuk post-test. Jenis metode yang
kedua yaitu metode dokumentasi yang memiliki jeni instrumen yang memiliki
jenis instrumen check-list, yang digunakan untuk mencari variabel yang
ditentukan.
Yang selanjutnya adalah Analisis data merupakan langkah yang sangat
penting dalam kegiatan penelitian. Analisis data yang benar dapat menghasilkan
kesimpulan yang benar. Analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut :
Jenis analisis data yang digunakan adalah teknik t-tes. Data yang dianalisis adalah
nilai hasil tes dari siswa untuk mengetahui perbedaan antara kemampuan belajar
siswa dengan menggunakan model pembelajaran Giving Question and Getting
Answer atau model pembelajaran konvensional.
Pada penelitian ini analisis data akhir akan membandingkan hasil dari t hitung

dengan ttabel. Kemudian menentukan hipotesis sebagai berikut : 1) diterima dan

ditolak, jika : . Artinya bahwa Tidak ada perbedaan model


pembelajaran Giving Question and Getting Answer dengan model pembelajaran
konvensional terhadap kemampuan belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi penyajian data kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran

2021/2022. 2) ditolak dan diterima, jika : . Artinya bahwa


Ada perbedaan model pembelajaran Giving Question and Getting Answer dengan
model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan belajar siswa pada mata
pelajaran matematika materi penyajian data kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk
Tahun Pelajaran 2021/2022.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data dari SMP Negeri 4 Nganjuk
Tahun pelajaran 2021/2022 sebagai tempat penelitian. Data ini berkaitan dengan
pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada metode penelitian.
Setelah dilakukan post-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
didapatkan hasil nilai rata-rata post-test pada kelas kontrol 73,34 dari 32 siswa
dan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen 80,68 dari 32 siswa.
5
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperolah


berdistribusi normal atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas didapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 1 : Hasil Uji Normalitas
Jumlah
X2hitung X2tabel Keterangan
Siswa
X2hitung = 10,432 < X2tabel = 11,070
Kelas Kontrol 32 10,432 11,070
(Berdistribusi Normal)
Kelas X2hitung = 1,905 < X2tabel = 11,070
32 1,905 11.070
Eksperimen (Berdistribusi Normal)

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok sampel


memiliki varians yang sama atau tidak. Untuk melakukan uji homogenitas dapat
dilakukan dengan cara membagi varians terbesar dengan varians terkecil.
Tabel 2 : Hasil Varians
Varians Kelas Kontrol (Sk2) Kelas Eksperimen (Se2)
Nilai Varians (S2) 33,34 59,19

Setelah membagi varians terbesar dengan varians terkecil didapatkan Fhitung


= 1,77 dan Ftabel = 1,82 dengan dk pembilang = 31 dan dk penyebut = 31 pada
taraf signifikan 5%. Kemudian keduanya dibandingkan dan dapat dilihat bahwa
Fhitung = 1,77 < Ftabel = 1,82 sehingga varians homogen.
Setelah diketahui bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal dan
varians homogen maka selanjutnya peneliti melakukan analisis data akhir dengan
menggunakan t-test. Dari hasil perhitungan t-test didapatkan t hitung = 4,293 dan
ttabel = 1,998 dengan taraf signifikan 5%, dk = 62, untuk Ne = 32 dan Nk = 32.
Kemudian data tersebut dibandingkan dan dapat dilihat bahwa t hitung = 4,293 > ttabel
= 1,998. Sehingga H0 (Hipotesis nol) ditolak dan Ha (Hipotesis Alternative)
diterima. Artinya “Ada perbedaan model pembelajaran Giving Question and
Getting Answer dengan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan
belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi penyajian data kelas VII
SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran 2021/2022”.

6
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx

Simpulan, dan Rekomendasi


Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang peneliti lakukan, maka
peneliti akan menarik kesimpulan yang berkaitan langsung dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian sebagai berikut : 1) Kemampuan belajar
matematika pada materi Penyajian Data siswa kelas VII di SMP Negeri 4
Nganjuk Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan penerapan model pembelajaran
konvensional menunjukkan rata-rata nilai adalah 73,38 dari 32 siswa.
Ketercapaian kemampuan belajar siswa menggunakan model pembelajaran
konvensional adalah Cukup Baik. 2) Hasil belajar matematika pada materi
Penyajian Data siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran
2021/2022 dengan menggunakan penerapan model Pembelajaran Giving
Question And Getting Answer menunjukkan nilai post-test yang di rata-rata adalah
80,68. dari 32 siswa. Ketercapaian hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran Giving Question and Getting Answer adalah Baik. 3) Berdasarkan
data hasil penelitian diperoleh t hitung = 4,293 dan ttabel = 1,998 dengan taraf

signifikan 5%. Kemudian keduanya dibandingkan dan dilihat bahwa thitung =

4,293 > ttabel = 1,998 sehingga diterima dan ditolak, maka dapat
disimpulkan bahwa Ada perbedaan model pembelajaran Giving Question and
Getting Answer dengan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan
belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi penyajian data kelas VII
SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran 2021/2022
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran dengan harapan
dapat dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan untuk mencapai tujuan belajar
yang diharapkan sebagai berikut : 1) Dalam kegiatan pembelajaran, semoga model
pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran karena dapat mempengaruhi
keberhasilan dan bermanfaat bagi siswa dalam belajar. 2) Guru sebaiknya lebih
menerapkan sistem belajar mandiri, agar siswa lebih berani mengemukakan
pendapatnya dalam belajar dan tidak mengalami kesulitan bila dihadapkan dengan
permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 3) Dengan adanya
penelitian ini diharapkan menjadi lebih tertarik dan termotivasi dalam
melaksanakan proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika.
4) Siswa diharapkan untuk lebih teliti dan memahami konsep dasar matematika
7
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx

guna memudahkan dalam mempelajari materi yang rumit. 5) Bagi penelitian


selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
melanjutkan dan mengembangkan penelitian selanjutnya.

Daftar Pustaka
Andrini, V. S. (2021). Efektifitas Model Pembelajaran Team Quiz Menggunakan
Media Zoom Meting Terhadap Hasil Belajar Siswa. Media Penelitian
Pendidikan: Jurnal Pendidikan dalam Bidang Pendidikan dan
Pengajaran, 15 (1): 89-94.
Djamarah & Zain. 2006. Strategi Belajar mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Etika, E. D., Sujadi, I., & Subanti, S. (2016). Intuisi Siswa Kelas VII SMP Negeri
1 Nganjuk dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari
Adversity Quotient (AQ). Jurnal Pembelajaran Matematika, 4(5).

Fathurrohman, Muhammad.2015. Model-model Pembelajaran Inovatif.


Yogyakarta : Ar ruzz Media.

Firdaus. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Bervisi Sets Berbantuan


Komputer untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah.
Indonesian Journal of Science and Education.

Huda, Miftakul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta :


Pustaka Pelajar.

Lanani, K. 2015. Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Ditinjau dari Peningkatan


Kemampuan Penalaran Logis Matematis Siswa. Jurnal Ilmiah Program
Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung.

Lestari, D. F. (2014). Penerapan Model Giving Question and Getting Answer


terhadap Hasil Belajar Siswa (Eksperimen di Kelas VIII SMPN 1
Cileunyi pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok) (Doctoral dissertation,
UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

Muhibbin,Syah 2014, Psikologi Belajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Nasehudin, Toto Syatori & Nanang Gozali. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: CV. Pustaka Setia.

Patmaningrum, A. Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika Dalam


Menghadapi Era Revolussi Industri 4.0.

Rusman. 2017. Model dan Metode Pembelajaran: Mengembangkan


Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali pers.

8
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx

Silberman, Melvin L. 2013.Active Learning (diterjemahkan oleh : Zainal Arifin


Ahmad dkk). Sleman: Indo Pustaka Insan Mandiri.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

________. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

________. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Sujono, A. Dj. 2016. Pendahuluan Didaktik Metodik Umum, Bandung: Bina


Karya

Suprijono, Agus. 2013.Cooperatif Learning.

Susilowati, S. (2020). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair


and Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika Siswa Kelas II di SD Tarbiyatul Islam Kertosari Babadan
Ponorogo Tahun Ajaran 2019/2020 (Doctoral dissertation, Iain
Ponorogo).

Zaini, Hisyam dkk. 2013. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogjakarta: Pustaka Insan
Madani

9
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Alivia Anindita


NIM : 201810300988
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul artikel : Penerapan Model Pembelajaran Giving Question and Getting
Answer Terhadap Kemampuan Belajar Siswa Materi Penyajian
Data Kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran
2021/2022.

Artikel lmiah ini sudah direvisi dan mendapat persetujuan dari Tim Penguji.

Persetujuan Tim Penguji

Nama penguji Tanda Tangan Tanggal

Penguji I Agustin Patmaningrum, M.Pd 18 Agustus 2022

Penguji II Dr.Vera Septi Andrini, MM 18 Agustus 2022

10

Anda mungkin juga menyukai