Abstrak
Alivia Anindita. 201810300988. Penerapan Model Pembelajaran Giving Question and Getting
Answer Terhadap Kemampuan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran
2021/2022 Skripsi : Program studi pendidikan matematika, STKIP PGRI Nganjuk, Juli 2022.
Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kemampuan belajar menggunakan model
pembelajaran konvensional, (2) Untuk mengetahui kemampuan belajar menggunakan model
pembelajaran Giving Question and Getting Answer, (3) Untuk Mengetahui terdapat perbedaan
model pembelajaran Giving Question and Getting Answer dengan model pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi Penyajian Data
Kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran 2021/2022. Dalam penelitian ini rancangan
penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksperimen. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk tahun pelajaran 2021/2022.
Sedangkan sampel yang digunakan siswa kelas VII-4 dan VII-5. Setelah peneliti mengadakan
penelitian mengguanakan model diatas, selanjutnya peneliti menganalisis data hasil penelitian
dengan rumus t-test. Sebelum menguji dengan t-test terlebih dahulu melakukan uji analisis data
awal yaitu normalitas dan homogenitas dengan nilai UH genap. Uji T menggunakan nilai post-test.
Setelah dianalisis hasil perhitungan hipotesis diperoleh nilai T hitung = 4,293 kemudian nilai tersebut
dibandingkan dengan Ttabel = 1,998 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian Thitung> Ttabel ,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya dapat dikatakan bahwa
kemampuan belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Giving Question and Getting
Answer lebih baik terhadap kemampuan belajar matematika pada materi Penyajian Data kelas VII
SMP Negeri 4 Nganjuk tahun pelajaran 2021/2022.
Kata Kunci : model pembelajaran Giving Question and Getting Answer, kemampuan
belajar siswa
Pendahuluan
Patmaningrum (2017: 47) mengemukakan “Matematika merupakan salah
satu pelajaran yang sangat penting bagi semua orang yang diberikan mulai dari
sekolah dasar sampai perguruan tinggi”. Sujono (2016:4) menyatakan bahwa
“matematika sebagai ilmu pengetahuan tentang benda-benda abstrak dan masalah-
masalah yang berhubungan dengan bilangan mempunyai arti penting dalam
kehidupan manusia sehari-hari”.
1
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx
2
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx
belajar dan potensi yang dimilikinya. Disamping itu siswa secara penuh dan sadar
dapat menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat disekitarnya lebih
terlatih untuk berprasangka, berpikir secara sistematis, kritis, tanggap, sehingga
dapat menyelesaikan masalah sehari-hari melalui penelusuran informasi yang
bermakna baginya.
Pada proses belajar mengajar disekolah, guru harus mempunyai taktik
supaya pelajar bisa belajar secara baik yakni efisien, efektif dan mengena pada
arah evaluasi. Simbolon dalam Andrini (2021 :89) mengatakan bahwa “Salah
satunya langkah yang perlu dilaksanakan oleh guru ialah guru harus memiliki stok
taktik dan kuasai sistem mengajarkan dan bisa meningkatkan macam mengajarkan
karena tidak seluruhnya sistem evaluasi pas dipakai untuk semua arah dan semua
kondisi”.
Oleh karena itu untuk menarik perhatian dan minat siswa untuk belajar
matematika, para ahli mengembangkan berbagai macam model pembelajaran
yang aktif, diantaranya model pembelajaran Giving Question and Getting Answer.
Giving Question and Getting Answer dikembangkan untuk melatih siswa
memiliki kemampuan bertanya dan menjawab, karena pada dasarnya model
tersebut merupakan modifikasi dari metode tanya jawab dan metode ceramah
yang merupakan kolaborasi dengan menggunakan potongan-potongan kertas
sebagai medianya”. “Model ini merupakan strategi pembentukan tim untuk
melibatkan siswa dalam peninjauan kembali materi sebelumnya” (L.Melvin ,
2013: 254). Dengan demikian melalui model pembelajaran yang menuntut siswa
untuk aktif diharapkan mampu meingkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Giving Question and Getting
Answer terhadap Kemampuan Belajar Siswa Materi Penyajian Data Kelas VII di
SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran 2021/2022.
Metode Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini dilakukan
dengan penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan jenis penelitian eksperimen,
3
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx
maka peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini. Penelitian ini
menggunakan post-test design.
Metode ini digunakan karena peneliti berusaha untuk menemukan
perbedaan yang dimunculkan dari variabael-variabel yang akan diteliti. Selain itu
juga untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara model pembelajaran Giving
Question and Getting Answer dengan pembelajaran konvensional terhadap
kemampuan belajar siswa.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti, maka
variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini adalah: Variabel bebas
pertama dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Giving Question and
Getting Answer. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan belajar
siswa pada materi penyajian data.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode ujian (tes) dan
metode dokumentasi. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah siswa
kelas VII SMP Negeri 4 Nganjuk Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022
yang berjumlah 288 siswa yang terdiri dari 9 kelas.
Simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
Dengan demikian peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk
memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Cara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampling klatser / kelompok. Dalam sampling klatser /
kelompok populasi sudah dibagi menjadi klatser (dalam hal kelas) kemudian
diambil secara acak satu klatser / kelompok.
Dari semua kelas pada kelas VII-1 sampai VII-9 yang ada di SMP Negeri 4
Nganjuk akan diambil satu kelas untuk dijadikan sampel, dengan cara diundi atau
dilotre. Karena pengambilan sampel dilakukan dengan undian / lotre, maka teknik
undian / lotre adalah seluruh populasi ditulis dikertas satu per satu ditulis nama
kelas beserta jumlah dalam kelas tersebut kemudian dimasukan kedalam botol lalu
mulai di kocok. Dalam teknik pemilihan kelas ini peneliti hanya mencari dua
kelas yang digunakan dalam penelitian. Saat dilakukan kocokan keluar kelas VII-
4 yang berjumlah 32 siswa, dan VII-5 yang berjumlah 32 siswa, jadi kelas VII-4
dan VII-5 merupakan kelas yang akan digunakan dalam penelitian oleh peneliti.
4
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx
6
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx
4,293 > ttabel = 1,998 sehingga diterima dan ditolak, maka dapat
disimpulkan bahwa Ada perbedaan model pembelajaran Giving Question and
Getting Answer dengan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan
belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi penyajian data kelas VII
SMP Negeri 4 Nganjuk Tahun Pelajaran 2021/2022
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran dengan harapan
dapat dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan untuk mencapai tujuan belajar
yang diharapkan sebagai berikut : 1) Dalam kegiatan pembelajaran, semoga model
pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran karena dapat mempengaruhi
keberhasilan dan bermanfaat bagi siswa dalam belajar. 2) Guru sebaiknya lebih
menerapkan sistem belajar mandiri, agar siswa lebih berani mengemukakan
pendapatnya dalam belajar dan tidak mengalami kesulitan bila dihadapkan dengan
permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 3) Dengan adanya
penelitian ini diharapkan menjadi lebih tertarik dan termotivasi dalam
melaksanakan proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika.
4) Siswa diharapkan untuk lebih teliti dan memahami konsep dasar matematika
7
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx
Daftar Pustaka
Andrini, V. S. (2021). Efektifitas Model Pembelajaran Team Quiz Menggunakan
Media Zoom Meting Terhadap Hasil Belajar Siswa. Media Penelitian
Pendidikan: Jurnal Pendidikan dalam Bidang Pendidikan dan
Pengajaran, 15 (1): 89-94.
Djamarah & Zain. 2006. Strategi Belajar mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Etika, E. D., Sujadi, I., & Subanti, S. (2016). Intuisi Siswa Kelas VII SMP Negeri
1 Nganjuk dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari
Adversity Quotient (AQ). Jurnal Pembelajaran Matematika, 4(5).
Nasehudin, Toto Syatori & Nanang Gozali. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: CV. Pustaka Setia.
8
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx
Zaini, Hisyam dkk. 2013. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogjakarta: Pustaka Insan
Madani
9
JURNAL DHARMA PENDIDIKAN P-ISSN: 1907–2813, E-ISSN: 2829-0267
STKIP PGRI NGANJUK Volume XX, Nomor X, Xxxx 2022
Halaman: xx - xx
Artikel lmiah ini sudah direvisi dan mendapat persetujuan dari Tim Penguji.
10