Anda di halaman 1dari 4

E.ISSN.

2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK OPERASI
HITUNG BENTUK ALJABAR TERHADAP SISWAKELAS VII SMP
NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PEMBELAJARAN 2018/2019
Oleh :
Hestu Tansil La`ia
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nias Selatan
Email: hestutansil@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi berprestasi terhadap hasil
belajar siswa. Metode yang digunakan adalah metode korelasional.Instrumen penelitian yang digunakan adalah
angket dan tes hasil belajar dengan teknik analisis data menggunakan uji liliefors, uji linearitas regresi, korelasi
product momen.Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa pada materi operasi
hitung bentuk aljabar dan berada pada kategori sangat kuat.Dalam mencapai hasil belajar yang maksimal
motivasi berprestasi mempunyai sumbangan efektif pada hasil belajar maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
berprestasi merupakan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.

Kata Kunci :Motivasi berprestasi; hasil belajar; operasi hitung aljabar.

1. PENDAHULUAN akan bersikap pesimis dalam menyelesaikan


Pendidikan adalah salah satu bentuk masalah matematika dan kurang termotivasi untuk
perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan mempelajarinya. Sikap-sikap tersebut tentunya
sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan akan mempengaruhi hasil yang akan mereka capai
pendidikan merupakan hal yang seharusnya terjadi dalam belajar.
sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Perubahan dalam arti, perbaikan pendidikan pada hasil belajar siswa yaitu faktor eksternal dan faktor
semua tingkat perlu terus menerus dilakukan internal. Faktor eksternal meliputi kompetensi guru,
sebagai antisipasi kepentingan masa depan. sarana dan prasarana sekolah, kesejahteraan
Pendidikan memegang peranan penting untuk keluarga, dan sebagainya. Sedangkan faktor
menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan internal meliputi kecerdasan, emosional,
negara, dan untuk mengembangkan kualitas sumber intelegensi, motivasi, kebiasaan, minat, dan
daya manusia. Perwujudan masyarakat berkualitas sebagainya. Namun dalam penelitian ini, peneliti
tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan memfokuskan tentang kaitan faktor internal, dalam
terutama dalam mempersiapkan peserta didik hal ini adalah motivasi berprestasi siwa yang
menjadi objek yang makin berperan menampilkan berasal dari diri siswa dengan hasil belajar yang
keunggulan dirinya yang kreatif, mandiri, dan dicapai oleh siswa pada materi operasi hitung
profesional dibidangnya masing-masing. bentuk aljabar. Dimana peneliti mengharapkan
Matematika merupakan kunci utama dari adanya motivasi berprestasi siswa dalam proses
pengetahuan-pengetahuan lain yang dipelajari di pembelajaran sehingga siswa mampu melakukan
sekolah. Dengan kata lain matematika menjadi operasi pada bentuk aljabar. Sebab itu tugas guru
mata pelajaran yang sangat penting dalam mata pelajaran matematika untuk menumbuhkan
pendidikan dan wajib dipelajari pada setiap jenjang dan mengakomodasi motivasi berprestasi siswa,
pendidikan. Namun setiap individu mempunyai agar siswa merasa tertantang untuk mempelajari
pandangan yang berbeda tentang pelajaran dan menumbuhkan pelajaran matematika tersebut.
matematika. Ada yang memandang matematika Motivasi merupakan faktor yang sangat
sebagai mata pelajaran yang menyenangkan dan penting dalam proses belajar guna mencapai
ada juga yang memandang matematika sebagai prestasi yang diharapkan. Ini dikarenakan motivasi
pelajaran yang sulit. Bagi yang menganggap merupakan pendorong dan penggerak individu
matematika menyenangkan maka akan tumbuh yang dapat menimbulkan dan memberikan arah
motivasi dalam diri individu tersebut untuk bagi individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas
mempelajari matematika dan optimis dalam tertentu untuk mencapai tujuannya.Standar nilai
menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat baik dan nilai ketuntasan belajar maupun kelulusan
menantang dalam pelajaran matematika. yang ditetapkan secara nasional yang harus dicapai
Sebaliknya, bagi yang menganggap matematika oleh siswa dapat meningkatkan motivasi siswa
sebagai pelajaran yang sulit, maka individu tersebut dalam belajar dan berprestasi. Serta membuat siswa

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 327
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
tertuntut untuk mengubah kebiasaan belajarnya yang berusaha menggambarkan dan
kearah yang lebih baik. menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya
Motivasi berprestasi adalah rangkaian tanpa memberikan perlakuan-perlakuan maupun
dorongan yang menggerakkan seseorang untuk manipulasi terhadap variabel penelitian.
melakukan keinginan yang dilandasi adanya tujuan Berdasarkan uraian dari bab sebelumnya diduga
mencapai prestasi yang baik. Dalam kehidupan terdapat hubungan yang positif dan signifikan
sehari-hari mungkin sering kita saksikan orang- antara motivasi berprestasi terhadap hasil belajar
orang yang begitu aktif dan penuh vitalitas dalam matematika siswa. Pada penelitian ini motovasi
bekerja. Bila anda seorang guru, anda akan berprestasi sebagai variabel X dan hasil belajar
menemukan murid-murid yang berlainan intensitas siswa sebagai variabel Y dan hubungan keduanya
dan cara kerjanya dalam menyelesaikan tugasnya. adalah r. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri
Ada yang amat giat untuk mencapai sukses, ada 1 Telukdalam dengan jumlah populaso 63 orang
yang sedang-sedang saja, bahkan ada pula yang dan sampelnya 31 orang. Instrumen penelitian yang
nampaknya tidak ada gairah. digunakan adalah angket yang berjumlah 20 item.
Berdasarkan studi pendahuluan, Setiap item angket memiliki pilihan Sangat setuju
yangpeneliti peroleh dari guru mata pelajaran (SS), Setuju (S), Tidak ada pendapat (N), Tidak
matematika Kelas VII SMP Negeri 1 Telukdalam, setuju (TS), dan Sangat tidak setuju (STS). Setiap
bahwa hasil belajar matematika siswa rendah dan jawaban tersebut memiliki skor tersendiri sesuai
masih belum memenuhi standarKriteria Ketuntasan dengan positif atau negatifnya item. Sebuah item
Minimal (KKM) yaitu 60. Dari hasil wawancara positif memiliki skor untuk setiap pilihan, yaitu SS
peneliti dengan guru mata pelajaran matematika, = 5, S = 4, N = 3, TS = 2, dan STS = 1, sedangkan
penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas VII pada item negatif skor tiap pilihannya yaitu SS = 1,
SMP Negeri 1Telukdalam cenderung pada faktor S = 2, N = 3, TS = 4, dan STS = 5.. Namun dalam
internal (motivasi) siswa. Dimana, kurangnya penelitian ini item N tidak digunakan sebab
keinginan siswa untuk bersaing dengan teman- jawaban tidak sesuai dengan pendapat yang
teman sekelasnya pada saat guru memberikan tugas diharapkan.Sedangkantes hasil belajar berbentuk
atau latihan, dan hanya menunggu hasil dari teman- tes pilihan ganda sebanyak 20 soal sesuai dengan
teman yang mampu. Dalam pemberian tugas, jika materi yang telah ditetapkan.Sebelum tes
tidak ada konsekuensi hukuman dan tugas harus digunakan sebagai instrumen penelitian, peneliti
dikumpul maka hanya sebagian kecil saja siswa terlebih dahulu memvalidasi logis instrumen
yang akan mengerjakan tugas tersebut dan bahkan penelitian tersebut kepada para dosen/guru
tak jarang siswa malah mengabaikan tugas tersebut, matematika yang telah berpengalaman mengajar
disini terbukti siswa tidak bertanggung jawab pada untuk mengetahui kelayakan instrumen penelitian
tugas yang diberikan guru. Kemudian pada yang akan digunakan.Teknik analisis data yang
kegiatan proses belajar mengajar siswa hanya digunakan yaitu pengolahan angket, pengolahan
mengerjakan tugas yang menurut mereka mudah, hasil belajar, uji normalitas, uji linearitas regresi.
namun bila tugas yang diberikan tidak sesuai
contoh maka mereka enggan mencoba atau 3. TEMUAN PENELITIAN DAN
berusaha, disini terlihat siswa tidak menyukai PEMBAHASAN
tantangan. Dari sikap siswa tersebut peneliti 1. Hasil Penelitian
mengambil suatu kesimpulan bahwa motivasi a. Angket Motivasi
berprestasi siswa tersebut kurang dalam belajar Hasil pengolahan angket Motivasi siswa yang telah
matematika. diedarkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Kuat lemahnya motivasi berprestasi Telukdalam dengan jumlah siswa 31 diperoleh nilai
seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar 60 ada 5 orang, 65 ada 4 orang, 70 ada 5 orang, 75
(Djamarah 2011:201).Karena itu, motivasi perlu ada 10 orang dan 80 ada 7 orang. Nilai rata-rata
diusahakan, terutama yang berasal dari dalam diri secara keseluran diperoleh 71,61 dan standar
(motivasi intrinsik). Terkait dengan motivasi deviasinya 7 serta variansnya 48,98.
berprestasi setiap siswa yang merupakan hal yang b. Hasil Belajar
sangat penting dalam hubungannya dengan hasil Hasil pengolahan tes hasil belajar siswa yang telah
belajar matematika siswa, maka penulis tertarik dilaksanakan pada akhir pertemuan kepada siswa.
untuk melakukan penelitian ilmiah dalam bentuk Hasil tes dari 33 orang siswa diperoleh ada 1 orang
penelitian korelasional dengan judul “Hubungan yang bernilai 55, ada 4 orang yang bernilai 60, ada
Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa 7 orang yang bernilai 65, ada 7 orang bernilai 70,
Pada Materi Pokok Operasi Hitung Bentuk Aljabar ada 6 orang yang bernilai 75 dan ada 6 orang
Kelas VII SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun bernilai 80. Rata-rata hasil tes belajar diperoleh
Pembelajaran 2018/2019. sebesar 70 dengan standar deviasi sebesar 7,19.
c. Uji Normalitas
2. METODE PENELITIAN Berdasarkan perhitungan uji normalitas
Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut diperoleh L = 0,1151, untuk angket
ini adalah deskriptif korelasional, yaitu penelitian motivasi belajar siswa. Dan hasil L tersebut di

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 328
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
konsultasikan pada daftar Liliefors untuk n = 31, α Jadi besar kontribusi motivasi berprestasi (variabel
= 0,05 maka L = 0,159. Dengan demikian X) terhadap naik turunnya hasil belajar siswa
L <L , maka data penelitian tersebut (variabel Y) sebesar 89,20%.
berdistribusi normal.
Berdasarkan perhitungan uji normalitas 3. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
tersebut diperoleh L = 0,1451, untuk tes hasil Berdasarkan penelitian penulis di SMP
belajar siswa. Dan hasil L tersebut di Negeri 1 Telukdalam, selama proses pembelajaran
konsultasikan pada daftar Liliefors untuk n = 31, α penulis selalu menyampaikan pentingnya operasi
= 0,05 maka L = 0,159. Dengan demikian hitung bentuk aljabar dalam kehidupan sehari-hari,
serta memberikan penghargaan terhadap siswa
L <L , maka data penelitian tersebut
yang memiliki nilai tertinggi agar dapat membuat
berdistribusi normal.
siswa senang dan menimbulkan dorongan dari
d. Pengujian Regresi Sederhana dalam diri siswa sehingga proses pembelajaran
Setelah kedua sampel pada penelitian yang dapat berjalan dengan maksimal dan tujuan
dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi
pembelajaran yang dikehendaki dapat tercapai.
normal, maka selanjutnya menguji linieritas regresi.
Motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran
Analisis regresi yang digunakan adalah analisis
berlangsung dalam penelitian ini cukup baik karena
regresi sederhana, didasarkan pada hubungan rata-rata siswa memiliki keinginan untuk berhasil.
fungsional antara variabel bebas (motivasi Hal ini terlihat dari hasil penyebaran angket kepada
berprestasi) dengan variabel terikat (hasil belajar
siswa.
matematika).Diperoleh harga konstanta (a) sebesar
Pada angket motivasi berprestasi siswa
0,549 dan koefisien arahnya (b) sebesar 0,970.
kriteria respon terdiri dari 20 pernyataan dengan 4
Sehingga persamaan regresinya
buah pilihan jawaban. Dari 20 pernyataan itu, 12
= 0,549 + 0,970 . Untuk proses perhitungan pernyataan memperoleh kreteria sangat positif dan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 9 pernyataan memperoleh kreteria negatif dengan
Untuk menentukan keberartian model enam buah indikator yaitu: (1) berusaha unggul
regresi digunakan analisis varians (ANAVA). dalam kelompoknya; (2) menyelesaikan tugas
Dengan kriteria pengujiannya: jika F ≤ dengan baik; (3) rasional dalam meraih
F , maka data variabel X terhadap Y linear, dan keberhasilan; (4) menyukai tantangan; (5)
jika L >L , maka data variabel X terhadap menerima tanggung jawab pribadi untuk meraih
Y tidak linear. keberhasilan; (6) menyukai situasi pembelajaran
Derajat kebebasan (dk) untuk pembilang dengan tanggung jawab pribadi untuk mendapatkan
= − 2 = 5 − 2 = 3, dan derajat untuk kebebasan hasil yang baik. Berdasarkan hasil pengolahan
untuk penyebut = − = 31 − 5 = 26. Dari hasil angket motivasi berprestasi siswa diperoleh nilai
perhitungan di atas diperoleh F = 2,21 dan tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 60
F = 2,98 dengan demikian 2,21 < 2,98 atau dengan rata-rata hasil angket motivasi berprestasi
F <F . Terlihat bahwa variabel X siswa adalah 71,61 sedangkan simpangan baku
terhadap variabel Y linear karena F <F . 7,00.
e. Analisis Korelasi Berdasarkan hasil analisis data penelitian
Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi berprestasi sangat
korelasi atau hubungan antara motivasi berprestasi mempengaruhi hasil belajar matematika siswa
dengan hasil belajar matematika siswa, diperoleh terbukti dari tes hasil belajar siswa dengan rata-rata
nilai r = 0,944 dimana r > 0, dan sesuai hasil belajar siswa adalah 70,00 dan simpangan
baku 7,19. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
kriteria pengujian hasil korelasi dapat disimpulkan
motivasi berprestasi dapat meningkatkan hasil
bahwa terdapat hubungan yang positif antara
belajar matematika siswa pada materi operasi
motivasi berprestasi dengan hasil belajar
hitung bentuk aljabar.
matematika siswa dan berada pada kategori sangat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
kuat.
terlihat bahwa variabel motivasi berprestasi dan
f. Uji Determinan
variabel hasil belajar matematika siswa pada materi
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi
operasi hitung bentuk aljabar memiliki koefisien
antara motivasi berprestasi terhadap hasil belajar
korelasi sebesar 0,944 dimana r > 0, sehingga
matematika siswa maka untuk mengetahui besar
kontribusi motivasi berprestasi (variabel X) dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang
terhadap naik turunnya hasil belajar siswa (variabel positif antara motivasi berprestasi dengan hasil
Y) dapat ditentukan dengan cara mengkuadratkan belajar matematika siswa pada materi operasi
koefisien korelasi sebagai berikut: hitung bentuk aljabar dan berada pada kategori
= 100% sangat kuat dengan taraf signifikansi sebesar 0,927.
= 0,944 100% Dalam mencapai hasil belajar yang maksimal
= 0,892 100% motivasi berprestasi mempunyai sumbangan efektif
= 89,20% sebesar 89,20% sedangkan sisanya sebesar 10,8%
kemungkinan ditentukan oleh faktor lain. Dengan

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 329
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
demikian kenaikan motivasi berprestasi akan signifikan antara motivasi berprestasi terhadap hasil
diikuti oleh kenaikan hasil belajar matematika belajar matematika siswa
siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar b. Saran
atau jika motivasi belajarnya tinggi maka hasil Dengan memperhatikan kesimpulan diatas,
belajarnya juga akan tinggi. maka ada beberapa saran peneliti dalam penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dapat dilihat sebagai berikut:
bahwa motivasi berprestasi berperan dalam 1. Hendaknya guru mata pelajaran matematika
menentukan hasil belajar matematika siswa pada memberikan motivasi berprestasi kepada
materi operasi hitung bentuk aljabar. Motivasi siswa agar hasil belajar siswa meningkat
memunculkan rasa senang dalam diri siswa untuk 2. Hendaknya siswa menyadari bahwa untuk
senantiasa belajar. Siswa yang mempunyai mendapatkan nilai yang tinggi harus disertai
motivasi akan mencurahkan segala tenaga, pikiran dengan motivasi berprestasi dan beberapa
dan waktu untuk hal yang disukainya tanpa ada faktor lain
beban. Hal itulah yang memudahkan mereka 3. Hendaknya hasil penelitian ini menjadi bahan
menguasai materi yang diberikan. perbandingan kepada peneliti selanjutnya.
Motivasi belajar juga membuat siswa tahan
belajar artinya mereka dapat belajar dalam waktu 5. DAFTAR PUSTAKA
yang lama dan tidak mudah tergoda dengan hal Abdurrahman Mulyono, 2012. Anak Berkesultan
lain. Motivasi menyebabkan perbuatan lebih serius, Belajar Teori, Diagnosis dan
kreatif, dan lebih lama karena motivasi merupakan Remediasinya. Jakarta: Rineka Cipta
kekuatan yang mendorong seseorang untuk Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.
sebelumnya. Tujuan tersebut adalah pencapaian Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar.
hasil belajar yang maksimal. Penetapan Rineka Cipta: Jakarta.
keberhasilan belajar siswa tergantung bagaimana ia Fathurrohman, P. & Sutikno M.S. 2007. Strategi
memandang hasil belajar itu sendiri. Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islam. Bandung:
4. PENUTUP PT. Refika Aditama
a. Kesimpulan Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran
Berdasarkan hasil pengolahan data yang Mengembangkan Profesionalisme Guru.
telah dilaksanakan, yaitu data berdistribusi normal Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
dengan diperoleh L = 0,1451, untuk angket Sanjaya, W. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran:
motivasi belajar siswa. Dan hasil L tersebut di Teori dan Praktek Pengembangan.
konsultasikan pada daftar Liliefors untuk n = 31, α Bandung: Kencana.
= 0,05 maka L = 0,159. Dengan demikian Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar
L <L , maka data penelitian tersebut Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang
berdistribusi normal dan diperoleh L =
Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta
0,1151, untuk tes hasil belajar siswa. Dan hasil
Subana & Sudrajat. 2011. Dasar-dasar Penelitian
L tersebut di konsultasikan pada daftar Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
Liliefors untuk n = 31, α = 0,05 maka L = Sudjana. 2005. Metode Statistika.Tarsito: Bandung.
0,159. Dengan demikian L <L , maka data Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
penelitian tersebut berdistribusi normal sehingga Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
dilanjutkan dengan uji regresi sederhana dan Suprijono. Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori
diperoleh F = 2,21 dan F = 2,98 dengan & Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka
demikian 2,21 < 2,98 atau F <F . Belajar
Terlihat bahwa variabel X terhadap variabel Y Uno Mohamad. 2008. Teori Motivasi dan
linear karena F <F . Dan pengujian Pengukurannya Analisis di Bidang
korelasi di peroleh nilai r = 0,944 dimana Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
r > 0 sehingga dapat diartikan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara motivasi berprestasi
dengan hasil belajar matematika siswa pada materi
operasi hitung bentuk aljabar dan berada pada
kategori sangat kuat. Dalam mencapai hasil belajar
yang maksimal motivasi berprestasi mempunyai
sumbangan efektif sebesar 89,20% sedangkan
sisanya sebesar 10,8% kemungkinan ditentukan
oleh faktor lain. Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis Ha diterima yaitu ada hubungan yang

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 330

Anda mungkin juga menyukai