Anda di halaman 1dari 5

Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)

Volume 3 Nomor 1 Januari 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK


DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V
SD SE-GUGUS I KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU

Annisa Kasdiyanti S, Mahmud Alpusari, Eva Astuti Mulyani, Neni Hermita


kasdiyantiannisa@gmail.com
PGSD FKIP Universitas Riau, Pekanbaru

ABSTRACT
This study aims to determine whether there is a significant relationship between extrinsic motivation and the mathematics learning outcomes
of fifth-grade SD Se-Gugus I Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. This type of research is quantitative using the correlational method.
The sample selection uses a cluster sampling technique so that in this study a sample of 183 students. Data collection is done by using
questionnaire, interview, and documentation techniques. Data analysis techniques in this study using product moment correlation
techniques. The results of data analysis obtained a correlation coefficient of 0.452 and t count greater than t table or 6.815> 1.653 so that
from the results of this study it can be concluded that there is a significant relationship between extrinsic motivation and learning outcomes
of mathematics. The higher the extrinsic motivation, the higher the mathematics learning outcomes of fifth-grade SD Se-Gugus I Kecamatan
Marpoyan Damai, Pekanbaru.

Keywords: extrinsic motivation, mathematics learning outcomes

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan hasil belajar matematika
siswa kelas V SD Se-Gugus I Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode
korelasional. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster sampling, sehingga dalam penelitian ini sampel berjumlah 183 orang siswa.
Untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,452 dan thitung lebih
besar dari ttabel atau 6,815 > 1,653, sehingga dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi
ekstrinsik dengan hasil belajar matematika. Semakin tinggi motivasi ekstrinsik maka semakin tinggi hasil belajar matematika siswa kelas V
SD Se-Gugus I Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.

Kata Kunci: motivasi ekstrinsik, hasil belajar matematika

Submitted Accepted Published


2 November 2018 28 Januari 2019 29 Januari 2019

Citation : S. Annisa, K., Alpusari, M., Mulyani, E. A., & Hermita, N. (2019). Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus I Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Jurnal
PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 3(1), 1-5.

Copyright @ 2019 PGSD FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia

PENDAHULUAN
Pada setiap jenjang pendidikan baik untuk dipahami oleh siswa sekolah dasar karena
pendidikan dasar, menengah maupun bersifat abstrak.
pendidikan tinggi, mata pelajaran wajib yang Guru memunyai peran penting terhadap
diajarkan salah satunya adalah matematika. keberhasilan pendidikan dan dituntut harus
Matematika mempunyai peran penting dalam menguasai empat kompetensi yaitu pedagogik,
kehidupan sehari-hari dan harus dikuasai oleh kepribadian, professional, dan sosial. Usaha
setiap siswa karena dengan mempelajari yang dapat dilakukan adalah melalui penciptaan
matematika siswa akan belajar bernalar secara suasana belajar yang kondusif dan bagaimana
kritis, kreatif, dan aktif. Akan tetapi pada cara memberikan materi pelajaran kepada siswa
kenyataannya, matematika relatif tidak mudah agar pembelajaran menjadi lebih menarik,
menyenangkan, dan siswa menjadi semakin

Annisa Kasdiyanti S, Mahmud Alpusari, Eva Astuti Mulyani, Neni Hermita | Motivasi Ekstrinsik, Hasil Belajar Matematika
Halaman | 1
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 1 Januari 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

termotivasi ketika mengikuti proses dalam proses pembelajaran matematika keadaan


pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil siswa itu kemungkinan besar dinamis, berubah-
belajar yang baik. ubah, dan juga mungkin ada komponen-
Menurut Mulyasa, dkk. (2017) salah satu komponen lain dalam proses pembelajaran yang
faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kurang menarik bagi siswa sehingga
hasil belajar siswa adalah motivasi. Motivasi diperlukanlah motivasi ekstrinsik.
belajar ada dua jenis, yaitu motivasi intrinsik Berdasarkan latar belakang masalah di
dan motivasi ekstrinsik. Dalam kegiatan belajar, atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian
motivasi menjadi daya penggerak yang mampu yang berjudul: “Hubungan Motivasi Ekstrinsik
menimbulkan kegiatan belajar serta dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
memberikan arah pada kegiatan belajar V Sekolah Dasar Se-Gugus I Kecamatan
sehingga tujuan bisa tercapai (Juliasari (dalam Marpoyan Damai, Pekanbaru”. Rumusan
Feronita dkk., 2018). Yang menjadi salah satu masalah dalam penelitian ini adalah: “Adakah
kelemahan sebagian siswa dalam proses hubungan yang signifikan antara motivasi
pembelajaran adalah kurangnya motivasi ekstrinsik dengan hasil belajar matematika
belajar. Daskalovska et al (dalam Damopolii, siswa kelas V Sekolah Dasar Se-Gugus I
dkk., 2018) menyatakan bahwa semua siswa Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru?”.
yang belajar di dalam kelas tidak memiliki jenis Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini
dan level motivasi yang sama. Beberapa siswa adalah untuk mengetahui hubungan yang
memiliki motivasi yang kuat, yang lain signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan
membutuhkan seorang yang membangkitkan hasil belajar matematika siswa kelas V Sekolah
motivasi dan bahkan ada yang tidak memiliki Dasar Se-Gugus I Kecamatan Marpoyan Damai
motivasi. Kurangnya motivasi belajar memicu Pekanbaru.
menurunnya hasil belajar siswa. Maka dari itu,

KAJIAN TEORETIS
Motivasi berasal dari bahasa Latin Menurut Uno (2011) indikator motivasi
“movere” yang berarti dorongan atau ekstrinsik ada tiga, yaitu adanya penghargaan
menggerakkan. Motivasi ekstrinsik adalah dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik
motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar
dari luar individu, karena ajakan, suruhan, atau yang kondusif.
paksaan dari orang lain sehingga dengan Menurut Dimyati dan Mudjiono (2015)
kondisi yang demikian akhirnya ia mau hasil belajar merupakan hasil dari proses
melakukan sesuatu misalnya belajar (Usman, pembelajaran, di mana hasil dari suatu interaksi
2017). antara tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil
Djamarah (2011) menyatakan bahwa belajar yang merupakan dampak pengajaran
seseorang yang melakukan aktivitas belajar adalah hasil belajar siswa yang dapat diukur
secara terus-menerus tanpa motivasi dari luar dengan segera atau secara langsung yang
dirinya merupakan motivasi intrinsik yang diwujudkan dalam angka rapor, angka dalam
sangat penting dalam aktivitas belajar. Namun, ijazah dan lainnya. Senada dengan pendapat
seseorang yang tidak mempunyai kemauan Sudjana (dalam Asnimar, 2017) yang
untuk belajar, dorongan dari luar dirinya mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan
merupakan motivasi ekstrinsik yang kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa,
diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik setelah siswa tersebut menerima pengalaman
diperlukan bila motivasi intrinsik tidak ada belajarnya.
dalam diri seseorang sebagai subjek belajar.

Annisa Kasdiyanti S, Mahmud Alpusari, Eva Astuti Mulyani, Neni Hermita | Motivasi Ekstrinsik, Hasil Belajar Matematika
Halaman | 2
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 1 Januari 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang memperkuat bukti dari hasil penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif, sedangkan metode telah dilakukan. Jawaban untuk setiap
yang digunakan adalah korelasi. Variabel bebas pernyataan pada angket diberi skor dengan
(variabel X) dalam penelitian ini adalah kriteria penskoran skala Likert.
motivasi ekstrinsik, sedangkan variabel Sebelum melakukan analisis data, maka
terikatnya (variabel Y) adalah hasil belajar terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis
matematika yang diambil dari nilai ulangan yaitu uji normalitas dan uji linearita. Uji
harian siswa pada mata pelajaran matematika. normalitas dan uji linearitas menggunakan
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 705 bantuan program komputer yaitu SPSS versi 21.
orang siswa. Pemilihan sampel menggunakan Uji normalitas dengan Kolmogorof Smirnov.
teknik cluster sampling, sehingga sampel yang Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
dipilih berjumlah 183 orang siswa. maka data berdistribusi normal. Jika didapatkan
Pengumpulan data dalam penelitian ini hasil data tidak berdistribusi normal maka
menggunakan angket yang disusun berdasarkan menggunakan Saphiro Wilk. Sebelum uji
indikator motivasi ekstrinsik. Menurut Uno normalitas data motivasi ekstrinsik secara
(2011), yaitu adanya penghargaan dalam keseluruhan dilakukan, peneliti terlebih dahulu
belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam akan menguji normalitas masing-masing
belajar dan adanya lingkungan belajar yang indikator dari motivasi ekstrinsik. Selanjutnya
kondusif, yang telah diuji validitasnya yaitu untuk uji linearitas jika diperoleh Sig. atau
sebanyak 35 butir pernyataan, melakukan signifikansi pada linearity < 0,05 maka
wawancara 7 guru dan 63 siswa yang bertujuan hubungan antar variabel linear.
untuk mendukung apa yang sudah diteliti dan Mencari besar koefisien korelasi antara
dokumentasi yang berupa rekap nilai ulangan motivasi ekstrinsik dengan hasil belajar
harian pada mata pelajaran matematika matematika siswa, peneliti menggunakan teknik
semester genap tahun pelajaran 2017/2018 yang analisis korelasi Pearson Product Moment
didapatkan dari guru setiap kelas yang dijadikan (PPM) dan uji t, yaitu untuk mengetahui
sampel penelitian, angket yang sudah diisi oleh koefisien korelasi yang dihasilkan signifikan
siswa, dan foto-foto pada saat penelitian untuk atau tidak.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada pengujian normalitas data diperoleh secara keseluruhan dan data hasil belajar
hasil indikator adanya penghargaan dalam matematika berdistribusi normal.
belajar nilai signifikansi sebesar 0,097, Pada pengujian linearitas data, diperoleh
indikator adanya kegiatan yang menarik dalam nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000.
belajar nilai signifikansi sebesar 0,181, Nilai signifikansi kurang dari 0,05
indikator adanya lingkungan belajar yang menunjukkan bahwa hubungan motivasi
kondusif nilai signifikansi sebesar 0,382 karena ekstrinsik dan hasil belajar matematika pada
nilai signifikansi masing-masing indikator lebih penelitian ini linear.
besar dari α (0,05) maka dapat disimpulkan Berdasarkan analisis data penelitian yang
bahwa data masing-masing indikator dilakukan dengan menggunakan angket
berdistribusi normal. Kemudian melakukan uji didapatkan hasil yaitu rhitung (0,452) > rtabel
normalitas data motivasi ekstrinsik secara (0,144), nilai korelasi tersebut dikategorikan
keseluruhan dan data hasil belajar matematika memiliki hubungan yang cukup kuat dan
sehingga diperoleh nilai signifikansi variabel memiliki hubungan ke arah yang positif.
motivasi ekstrinsik sebesar 0,591 dan variabel Dengan demikian, kenaikan motivasi ekstrinsik
hasil belajar sebesar 0,498. Hasil tersebut akan diikuti pula dengan kenaikan hasil belajar
menunjukkan bahwa data motivasi ekstrinsik matematika siswa. Hasil uji signifikansi pun

Annisa Kasdiyanti S, Mahmud Alpusari, Eva Astuti Mulyani, Neni Hermita | Motivasi Ekstrinsik, Hasil Belajar Matematika
Halaman | 3
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 1 Januari 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

diperoleh thitung (6,815) > ttabel (1,653), maka Ho berupa penguatan verbal, seperti kata “bagus”
ditolak yang artinya terdapat hubungan yang dan “baik” yang diberikan segera setelah siswa
signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan menyelesaikan segala tugas yang diberi oleh
hasil belajar matematika. Selain itu, motivasi guru. Begitu juga dengan pemberian angka atau
ekstrinsik siswa kelas V SD Se-Gugus I nilai yang baik dan juga hadiah sehingga dapat
Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih
berkontribusi sebesar 20,43 % terhadap hasil giat dalam belajar.
belajar matematika dan sisanya 79,57 % Amrin (2018) menyebutkan bahwa salah
ditentukan oleh variabel lain. satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil analisis dari indikator motivasi matematika adalah suasana dalam proses
ekstrinsik menunjukkan bahwa tiap-tiap pembelajaran yang membosankan. Hal ini
indikator motivasi ekstrinsik mempunyai sejalan dengan Uno (2016) yang mengatakan
hubungan yang signifikan dengan hasil belajar bahwa suasana yang menarik menyebabkan
matematika, tetapi dengan tingkat hubungan proses belajar menjadi bermakna secara afektif
yang tergolong rendah, yaitu indikator adanya atau emosional bagi siswa. Sesuatu yang
penghargaan dalam belajar sebesar 0,394 bermakna akan lebih lama diingat, dipahami
dengan kontribusi 15,52 %, indikator adanya ataupun dihargai seperti misalnya, simulasi dan
kegiatan yang menarik dalam belajar sebesar permainan.
0,391 dengan kontribusi 15,29 % dan adanya Sardiman (2011) juga berpendapat bahwa
lingkungan belajar yang kondusif sebesar 0,289 untuk mencapai tujuan belajar perlu
dengan kontribusi 8,35 %. diciptakannya lingkungan (kondisi) belajar
Hasil tersebut diperkuat dengan yang kondusif. Misalnya dari materi yang akan
wawancara guru dan siswa, di mana diperoleh diajarkan, hubungan sosial antara guru dan
gambaran bahwa dalam proses pembelajaran siswa, jenis kegiatan belajar yang dilakukan,
matematika, memberikan penghargaan, serta sarana dan prasarana yang menunjang
membuat kegiatan yang menarik, dan juga proses pembelajaran.
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif Berdasarkan penjelasan di atas motivasi
sudah dilakukan oleh guru, walaupun belum ekstrinsik memiliki hubungan dengan hasil
maksimal. Dari hasil wawancara yang belajar matematika siswa. Hal ini diperkuat
dilakukan dengan siswa, kebanyakan siswa dengan pendapat Karwati dan Donni (2014)
menjadi lebih termotivasi untuk belajar bahwa motivasi memiliki pengaruh terhadap
matematika di kelas apabila dalam proses perilaku belajar siswa, yaitu sebagai pendorong
pembelajaran guru memberikan penghargaan, untuk meningkatkan gairah dan ketekunan
membuat kegiatan yang menarik, dan siswa dalam belajar. Motivasi juga berperan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. penting dalam memberi semangat dan rasa
Meskipun demikian ada juga beberapa siswa senang dalam belajar, dengan demikian
yang merasa tidak termotivasi walaupun guru motivasi siswa menjadi lebih tinggi serta siswa
sudah berupaya untuk meningkatkan motivasi mempunyai energi yang banyak untuk
ekstrinsik siswa tersebut. mengikuti proses pembelajaran yang pada
Menurut Djamarah (2011) pemberian akhirnya akan diperoleh hasil belajar yang lebih
penghargaan dalam proses pembelajaran dapat baik.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


Berdasarkan hasil analisis data yang telah Se-Gugus I Kecamatan Marpoyan Damai,
dilakukan, maka kesimpulan dari pelaksanaan Pekanbaru yang ditunjukkan dengan
penelitian adalah terdapat hubungan yang diperolehnya rhitung (0,452) > rtabel (0,144), thitung
signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan (6,815) > ttabel (1,653) dan kontribusinya sebesar
hasil belajar matematika siswa kelas V di SD 20,43 %.

Annisa Kasdiyanti S, Mahmud Alpusari, Eva Astuti Mulyani, Neni Hermita | Motivasi Ekstrinsik, Hasil Belajar Matematika
Halaman | 4
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Volume 3 Nomor 1 Januari 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Dengan demikian, guru diharapkan dapat pembelajaran dan juga lebih berupaya dalam
mempertahankan pemberian penghargaan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,
dalam belajar dan diharapkan juga dapat sehingga siswa menjadi lebih semangat dalam
membuat pembelajaran matematika menjadi mengikuti proses pembelajaran matematika dan
lebih menyenangkan dengan membuat mencapai hasil belajar yang optimal.
kegiatan-kegiatan yang menarik dalam proses

DAFTAR PUSTAKA
Amrin. (2018). Implementasi Media Gambar Feronita, Y. L. (2018). Hubungan antara
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kenakalan Remaja Minat Belajar dan
Matematika Siswa Kelas I SD Negeri Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
005 Sikakak. Jurnal PAJAR (Pendidikan Matematika Siswa. Prosiding Seminar
dan Pengajaran), 2 (5), 731-737. Nasional Etnomatnesia, FKIP
Asnimar. (2017). Penerapan Metode Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa.
Pembelajaran Index Card Match untuk Yogyakarta.
Meningkatkan Hasil Belajar Penjaskes Karwati, E. & Donni, J. P. (2014). Manajemen
Siswa Kelas V SD Negeri 002 Batu Kelas. Bandung: Alfabeta.
Bersurat. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Mulyasa, E. (2017). Revolusi dan Inovasi
Pengajaran), 1 (2), 208-216. Pembelajaran. Bandung: Remaja
Damopolii, Insar, dkk. (2018). Hubungan Rosdakarya.
Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi
Biologi Siswa di SMP 21 Rendani Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Manokwari. Prosiding Seminar Nasional Persada.
Pendidikan Biologi, Juni 2018. Uno, H. B. (2011). Teori Motivasi dan
Manokwari. Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Dimyati & Mudjiono. (2015). Belajar dan Usman, M. U. (2017). Menjadi Guru
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Profesional. Bandung: Remaja
Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Rosdakarya.
Jakarta: Rineka Cipta.

Annisa Kasdiyanti S, Mahmud Alpusari, Eva Astuti Mulyani, Neni Hermita | Motivasi Ekstrinsik, Hasil Belajar Matematika
Halaman | 5

Anda mungkin juga menyukai