Anda di halaman 1dari 11

Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri

ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X


Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK


PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN STEM
MENGGUNAKAN RANCANGAN UNDERSTANDING BY DESIGN (UbD)
DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Siti Nurjanah1, Effy Mulyasari2, Gunawan Anggia Rahman3


1,2
Universitas Pendidikan Indonesia , 3SDN 037 Sabang Kota Bandung
1
sitinurjanah@upi.edu, 2effy@upi.edu, 3gunawan.ar2020@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to increase students' learning motivation in science subjects using
Understanding By Design (UbD) design with STEM learning. This research is a
collaborative classroom action research with a qualitative descriptive approach
consisting of 2 cycles, namely cycle 1 and cycle 2. The data source in this study is
grade IV students of SDN Sabang Bandung City, totaling 28 students in the
2022/2023 school year. The data collection technique is observation. The results of
this class action research show that there is an increase from cycle 1 to cycle 2.
Cycle 1 obtained a result of 84% in the Good category, while cycle 2 obtained a
result of 98.4% in the Very Good category. Thus, STEM learning can increase
students' learning motivation in class IV elementary school.

Keywords : Learning Motivation, STEM Learning, Understanding By Design


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada
mata pelajaran IPA menggunakan rancangan Understanding By Design (UbD)
dengan pembelajaran STEM. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
kolaboratif dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang terdiri dari 2 siklus yaitu
siklus 1 dan siklus 2. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas
IV SDN Sabang Kota Bandung yang berjumlah 28 siswa pada tahun ajaran
2022/2023. Teknik pengumpulan data yaitu observasi. Hasil penelitian tindakan
kelas ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatkan dari siklus 1 ke siklus 2. Siklus
1 memperoleh hasil sebesar 84% dengan kategori Baik, sedangkan siklus 2
memperoleh hasil sebesar 98,4% dengan kategori Sangat Baik. Dengan demikian,
pembelajaran STEM dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik di kelas IV
Sekolah Dasar.

Kata kunci : Motivasi Belajar, Pembelajaran STEM, Understanding by Design

A. Pendahuluan kualitas sumber daya manusia yang


Peranan pendidikan sangatlah lebih baik. Proses pendidikan memiliki
penting, dimana pendidikan menjadi kaitan yang erat dengan proses
faktor utama dalam meningkatkan kegiatan belajar dan pembelajaran

538
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

sehingga tidak dapat terpisahkan satu didik menjadi hal yang harus
sama lain. Kegiatan pembelajaran ini diperhatikan oleh guru dalam
dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu melakukan pembelajaran di kelas,
guru dan peserta didik (Dimyati & karena hal ini akan berpengaruh
Mudjiono, 2015; Rusman, 2018). Guru terhadap hasil belajar baik itu berupa
berperan untuk membelajarkan ranah kognitif (pengetahuan), afektif
peserta didik sedangkan peran (sikap), dan psikomotorik
peserta didik yaitu sebagai subjek (keterampilan). Proses pembelajaran
pembelajaran. tersebut menekankan pada motivasi
Dalam Undang-Undang peserta didik dalam mencapai prestasi
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun belajar yang maksimal.
2003 tentang Sistem Pendidikan Motivasi belajar diartikan
Nasional, dalam pasal 3 dinyatakan sebagai dorongan yang ada dalam
bahwa setiap diri peserta didik yang ingin
“Pendidikan nasional berfungsi belajar. Motivasi memiliki arti tiga
untuk mengembangkan kemampuan komponen pokok yaitu
dan membentuk watak serta menggerakkan, mengarahkan, dan
peradaban bangsa yang bermartabat menopang tingkah laku manusia.
dalam rangka mencerdaskan Maksud dari menggerakkan berarti
kehidupan bangsa, bertujuan untuk menimbulkan kekuatan pada individu
berkembangnya potensi peserta didik untuk bertindak dengan cara tertentu.
agar menjadi manusia yang beriman Maksud dari mengarahkan berarti
dan bertakwa kepada Tuhan YME, menyediakan suatu orientasi tujuan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, tingkah laku individu. Adapun maksud
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi dari menopang tingkah laku adalah
warga negara yang demokratis serta kondisi lingkungan sekitar yang harus
bertanggung jawab”. menguatkan intensitas dari arah
Tujuan diatas dapat dicapai dorongan serta kekuatan individu
salah satunya melalui proses (Toani, 2023). Hal ini membuktikan
pembelajaran yang dirancang oleh bahwa motivasi berkaitan erat dengan
guru dengan menggunakan strategi keberhasilan pembelajaran.
pembelajaran yang tepat. Proses atau Tentunya, peran guru yang
kegiatan yang dilakukan oleh peserta terpenting adalah meningkatkan rasa

539
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

ingin tahu peserta didik atau motivasi pembelajaran IPA maka diperlukan
untuk belajar (Marta, 2020). Untuk motivasi yang besar sehingga peserta
mencapai pembelajaran yang ideal, didik mampu memperoleh
maka guru dituntut untuk pengalaman belajar untuk bekal
mengaktualisasikan kompetensinya dalam memecahkan suatu
sehingga peserta didik memiliki permasalahan kehidupan sehari-hari.
motivasi dalam belajarnya. Motivasi Mata pelajaran IPA berkaitan dengan
belajar peserta didik dapat prosedur/cara mencari tahu tentang
mempengaruhi keberhasilan proses alam secara sistematis sehingga
pembelajaran. Jika motivasi belajar pembelajarannya bukan hanya
peserta didik rendah, maka strategi sekedar penguasaan kumpulan
pembelajaran yang digunakan oleh pengetahuan yang berupa fakta-fakta
guru tidak dapat meningkatkan atau konsep-konsep saja, tetapi juga
keberhasilan dalam pencapaian merupakan suatu proses penemuan
tujuan pembelajaran, begitu pun (BSNP, 2016). Dalam
sebaliknya. implementasinya, pembelajaran IPA
Mengingat hal tersebut, menekankan pada pemberian
motivasi belajar peserta didik perlu pengalaman langsung untuk
ditingkatkan secara kontinyu. Dengan meningkatkan kompetensi peserta
cara meningkatkan motivasi belajar, didik sehingga mampu memahami
tentunya akan berkorelasi dengan alam sekitar secara ilmiah.
peningkatan minat yang berdampak Menilik hasil observasi, terlihat
terhadap keberhasilan pembelajaran. rendahnya motivasi peserta didik
Diantara banyak faktor yang dalam mata pelajaran IPA. Peserta
mempengaruhi keberhasilan belajar didik menunjukkan sikap
peserta didik, salah satunya adalah ketergantungan figur guru sehingga
motivasi yang besar. Motivasi ini peserta didik merasa bosan, jenuh,
berperan sebagai pendorong dalam atau pasif ketika pembelajaran
membangkitkan semangat belajar di berlangsung dengan berbeda guru.
sekolah (Pratama, Firman & Mata pelajaran IPA dipahami oleh
Neviyarni, 2019). peserta didik sebagai pelajaran yang
Berkaitan dengan hal tersebut, sulit hingga berdampak pada sikap
untuk mencapai keberhasilan dalam

540
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

peserta didik yang kurang termotivasi Sabang Kota Bandung. Subjek


untuk mengikuti proses pembelajaran. penelitian ini merupakan 28 siswa
Untuk menyikapi permasalahan kelas IV yang terdiri dari 14 peserta
mengenai rendahnya motivasi belajar didik laki-laki dan 14 peserta didik
peserta didik, maka perlu melakukan perempuan.
pemugaran pada proses Penelitian tindakan kelas ini
pembelajaran. Dalam melakukan menggunakan rancangan Kemmis dan
pemugaran proses pembelajaran Mc Taggart (Arikunto dkk., 2017), yang
tersebut, guru sebagai pengajar dan dipandang sebagai suatu siklus spiral
pendidik harus dapat menciptakan dari penyusunan perencanaan,
kondisi belajar yang kondusif, pelaksanaan tindakan, pengamatan
menyenangkan, dan dapat (observasi), dan refleksi yang
meningkatkan motivasi belajar selanjutnya diikuti dengan siklus spiral
peserta didik. Upaya meningkatkan berikutnya.
efektivitas pembelajaran dapat melalui
pembelajaran STEM (Science,
Technology, Engineering,
Mathematics). STEM merupakan
alternatif pembelajaran abad 21.
Pembelajaran menggunakan STEM
ini diharapkan dapat membangun Gambar 1. Adaptasi Desain Siklus
generasi abad 21 yang terampil dan Penelitian Kemmis dan McTaggart
(Arikunto dkk., 2017)
juga menjawab tantangan industri 4.0.
Adapun instrumen yang digunakan
B. Metode Penelitian
dalam penelitian ini berupa lembar
Penelitian ini menggunakan
observasi. Observasi dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif
dengan melakukan pengamatan dan
(PTKK) dengan pendekatan deskriptif
pencatatan mengenai kegiatan peserta
kualitatif. Dalam penelitian tindakan
didik selama pembelajaran IPA materi
kelas ini, terdapat kolaborasi antara
gaya di sekitarku dengan menerapkan
peneliti dan praktisi bidang pendidikan.
pembelajaran STEM (Science,
Penelitian tindakan kelas kolaboratif ini
Technology, Engineering, and
dilaksanakan di kelas IV SDN 037
Mathematics).

541
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

Analisis data yang digunakan pada sebesar 98.4% dengan kategori


observasi yaitu dengan cara Sangat Baik. Hal tersebut
menghitung skor rata-rata yang menunjukkan bahwa adanya
kemudian dikategorikan ke dalam peningkatan pada aktivitas peserta
kriteria seperti pada tabel di bawah ini didik dalam pembelajaran IPA
(Purwanto, 2013). menggunakan rancangan UbD
Tabel 1. Kualifikasi Persentase Motivasi dengan menerpakan pembelajaran
Belajar Peserta Didik
STEM.
Persentase Kategori
Dalam penelitian tindakan kelas
86%-100% Sangat Baik
ini dilakukan sebanyak dua siklus.
76%-85% Baik
60%-75% Cukup Berikut uraian hasil dan pembahasan
55%-59% Kurang dari setiap siklus yang telah
≤ 54% Kurang Sekali dilaksanakan oleh peneliti.
Siklus 1
C.Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus 1 terdiri dari empat tahap
Hasil penelitian tindakan kelas sesuai pendapat Kemmis dan Mc
ini diuraikan dari aktivitas Taggart (Arikunto, dkk., 2017).
pembelajaran yang dilakukan oleh Tahapan tersebut meliputi tahap
peserta didik dalam grafik berikut ini. perencanaan, tahap pelaksanaan,
Aktivitas Peserta Didik tahap observasi, dan tahap refleksi.
Siklus 2
100%
98,4% Pada tahap perencanaan, peneliti
95% Siklus 1
90% 84% melakukan perancangan tindakan
85%
80%
75%
70%
yang akan dilakukan dalam penelitian

Siklus 1 Siklus 2 ini. Sehubungan penelitian ini


Grafik 1. Persentase aktivitas peserta
didik dalam pembelajaran STEM
merupakan penelitian tindakan kelas
antara siklus 1 dan siklus 2 kolaboratif, maka peneliti melakukan
Berdasarkan dari grafik di atas
diskusi dengan para praktisi bidang
bahwa pada aktivitas peserta didik
pendidikan. Adapun tindakan yang
dalam pembelajaran STEM (Science,
dilakukan dalam tahap perencanaan
Technology, Engineering and
yakni menentukan capaian
Mathematics) di siklus 1 mencapai
pembelajaran kemudian tujuan
hasil sebesar 84% dengan kategori
pembelajaran untuk meningkatkan
Baik dan siklus 2 mencapai hasil
motivasi belajar peserta didik melalui

542
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

pembelajaran STEM dan kegiatan pembelajaran meliputi


mempersiapkan Modul Ajar/RPP Hubungan Gaya dan Gerak serta
(Rencana Pelaksanaan Mengenal Uang dan Nilainya. Untuk
Pembelajaran) menggunakan mengakomodir kebutuhan peserta
rancangan Understanding by Design didik, peneliti melakukan
(UbD) mulai dari tahap menentukan pembelajaran berdiferensiasi
hasil yang diinginkan, merancang berdasarkan gaya belajar visual,
asesmen pembelajaran, menyusun audiotori, dan kinestetik (VAK).
langkah-langkah pembelajaran. Berdasarkan asesmen diagnostik,
Tahapan dalam menyusun peserta didik dibagi ke dalam 4
perencanaan pembelajaran UbD ini kelompok yaitu 2 kelompok
selaras dengan pendapat McTighe audiovisual, 1 kelompok audiotori, dan
dan Wiggins (2014). Kemudian, 1 kelompok kinestetik.
mempersiapkan kelengkapan Tahap observasi dilakukan
perangkat pembelajaran seperti secara bersama dengan pelaksanaan
LKPD, Bahan Ajar, Media kegiatan pembelajaran. Observasi
Pembelajaran, dan Instrumen dilakukan oleh dua orang yaitu salah
Evaluasi. Di samping itu, peneliti juga satu praktisi pendidikan dan rekan
menyiapkan lembar observasi sejawat. Hasil dari observasi ini
aktivitas peserta didik selama menunjukkan bahwa aktivitas yang
mengikuti proses pembelajaran. dilakukan peserta didik dalam
Pada tahap pelaksanaan, proses pembelajaran berlangsung dengan
pembelajaran dilakukan oleh peneliti baik. Namun, masih terdapat peserta
yang bertindak sebagai guru. didik yang kurang memiliki motivasi
Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi dalam mengikuti pembelajaran.
tiga tahap yaitu kegiatan Terlihat dari peserta didik yang kurang
pendahuluan, kegiatan inti, dan menunjukan minat pada masalah-
kegiatan penutup. Pelaksanaan masalah tentang IPA. Akan tetapi,
pembelajaran ini merujuk pada tetap masih ada beberapa peserta
tahapan dalam Modul Ajar/RPP yang didik yang terlihat aktif dan ikut
telah dirancang. Pembelajaran menyimak dengan baik selama proses
dikemas dengan Pembelajaran pembelajaran. Dari observasi siklus 1,
STEM. Materi yang dibahas pada diperoleh hasil 84% dengan kategori

543
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

Baik. siklus 1 agar pembelajaran yang akan


Selanjutnya, tahap refleksi. dilakukan menjadi lebih efektif. Tahap
Refleksi dari proses pembelajaran perencanaan, peneliti kembali
yang telah dilakukan yakni terkait melakukan diskusi dengan praktisi
alokasi waktu pembelajaran. Alokasi pendidikan yang terlibat untuk
waktu pembelajaran yang semula menentukan capaian target sehingga
direncanakan 4 jam pelajaran (4 x 35 aktivitas pembelajaran tidak terlalu
menit), pada pelaksanaannya banyak agar waktu yang digunakan
melebihi waktu tersebut. Hal ini lebih efektif.
dikarenakan proses pembelajaran Pada tahap pelaksanaan,
yang pertama ini memiliki banyak pembelajaran berlangsung dengan
kegiatan, salah satunya peserta didik lebih efektif. Pembelajaran dikemas
menentukan rancangan proyek yang menggunakan pembelajaran STEM.
disajikan dalam bentuk Materi yang dibahas yakni lanjutan
poster/infografis sehingga dari materi siklus 1. Materi tersebut
memerlukan waktu yang cukup lama. yaitu Gaya Gravitasi dan Operasi
Maka dari itu, peneliti mencoba Hitung Nilai Uang. Aktivitas
mengambil beberapa alternatif pembelajaran yang dilakukan oleh
tindakan sehingga waktu peserta didik yaitu membuat proyek
pembelajaran berjalan dengan efektif. mengenai solusi dari permasalahan.
Dari kegiatan refleksi bersama praktisi Proyek tersebut yaitu membuat
pendidikan, ditawarkan solusi untuk parasut sebagai aplikasi peristiwa
meminimalisir aktivitas pembelajaran yang menunjukkan gaya gravitasi.
yang akan dilaksanakan di siklus 2. Untuk memperoleh alat dan bahan
Siklus 2 yang akan digunakan dalam
Tahapan siklus 2 ini selaras pembuatan parasut, maka peserta
dengan tahapan siklus 1. Setelah didik melakukan simulasi jual beli.
melakukan refleksi dengan menilik Guru mendesain pembelajaran
hasil dari proses pembelajaran siklus dengan membuat sebuah toko yang
1, maka di siklus 2 ini kembali diberi nama “Toko Mega Sains” yang
melakukan perencanaan. Pada tahap menyediakan alat dan bahan untuk
perencanaan ini, peneliti mencoba membuat parasut agar peserta didik
memperbaiki hal yang kurang dari melakukan simulasi jual beli dengan

544
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

efektif. motivasi (Lee & Martin, 2017).


Pelaksanaan observasi siklus 2 Antusias siswa sudah nampak untuk
seperti halnya pelaksanaan yang mengikuti proses pembelajaran yang
dilakukan pada observasi siklus 1. menggunakan pembelajaran STEM.
Namun, terdapat perbedaan yang Kegiatan belajar mengajar yang
muncul yaitu pada siklus 2, tampak dilakukan dengan menggunakan
peserta didik lebih aktif dan memiliki Pembelajaran STEM dapat
motivasi yang meningkat terhadap meningkatkan motivasi belajar
kegiatan belajar yang menggunakan peserta didik. Pembelajaran STEM
pembelajaran STEM ini. Dari dapat menciptakan pembelajaran
observasi siklus 2, diperoleh hasil yang bermakna, menyenangkan, dan
98,4% dengan kategori Sangat Baik. memunculkan keaktifan peserta didik.
Menilik hasil observasi siklus 1 dan Terlihat dari pembelajaran yang
siklus 2, maka terdapat peningkatan melibatkan peserta didik dalam setiap
dari 84% menjadi 98,4%. kegiatan belajar. Peserta didik
Untuk tahap refleksi, hasil berperan aktif untuk mencari solusi
pengamatan sudah menunjukkan dari suatu permasalahan melalui
bahwa pada siklus 2 peserta didik proses berpikir dan diskusi sehingga
sudah tampak memiliki motivasi yang menghasilkan jawaban dari persoalan
lebih tinggi dalam belajarnya. yang diangkat untuk diaplikasikan
Sehubungan hasil yang diperoleh dalam kehidupan nyata.
sudah memuaskan, maka Berkaitan dengan hal tersebut,
pelaksanaan penelitian siklus maka dipaparkan tujuan
dihentikan atau dapat dikatakan cukup Pembelajaran STEM berdasarkan
sampai pada siklus 2. Bybee (2013) yakni agar semua
Berdasarkan hal tersebut, peserta peserta didik dapat menerapkan
didik dapat mencapai tujuan konten dasar dari disiplin ilmu tersebut
pembelajaran jika memiliki motivasi dan praktik disiplin STEM pada situasi
yang kuat. Motivasi juga mampu kehidupan nyata. Selain itu, tujuan
memberikan dorongan untuk STEM yaitu agar peserta didik dapat
bertindak sesuai tujuan yang memiliki literasi STEM, menguasai
diinginkan, sehingga aktivitas menjadi kompetensi abad 21 seperti kreativitas
bagian yang sangat penting dalam (creativity), berpikir kritis (critical

545
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

thinking), kolaborasi (collaboration), Negeri 229 Pinrang. Berkaitan dengan


dan komunikasi (communication), hal tersebut, hasil dari penelitian yang
kemudian terlibat aktif dalam telah dilakukan menunjukkan korelasi
pembelajaran, dan membuat koneksi yang positif yaitu motivasi belajar
antara ilmu dengan praktik di peserta didik dapat ditingkatkan
lapangan. Penerapan pendekatan melalui pembelajaran STEM.
STEM dalam pembelajaran saat ini Dipilihnya pembelajaran STEM
sangat sesuai dengan tuntutan karena untuk memecahkan masalah
kompetensi abad 21 dan dalam secara sistematis sehingga diperlukan
rangka menjawab tantangan yang kreativitas dalam menerapkan prinsip-
dihadapi revolusi industri 4.0, maka prinsip ilmiah. Hal tersebut dapat
dari itu perpaduan antara dipecahkan dengan mengubah pola
pengetahuan (Science), keterampilan pikir sesuai dengan perkembangan
dalam merancang sebuah karya keterampilan abad 21 yang
(Engineering) dan menyusunnya berimplikasi terhadap suasana belajar
secara sistematis dan logis yang menyenangkan sehingga
(Mathematics) dapat digunakan untuk peserta didik menikmati proses
menjawab masalah dalam kehidupan pembelajaran dengan kondusif dan
sehari-hari dengan memanfaatkan memunculkan motivasi untuk selalu
kemajuan teknologi saat ini terlibat aktif dalam kegiatan
(Torlakson, 2014). pembelajaran. Pembelajaran STEM
Penelitian yang relevan dengan dapat membangun keterampilan
penelitian tindakan kelas ini yaitu berpikir kritis karena merujuk pada
penelitian yang dilakukan oleh Aina pendekatan yang terintegrasi dalam
Sumaya, Ila Israwaty, dan Nur Ilmi setiap kegiatan pembelajaran yang
pada tahun 2021 dengan judul berfokus pada pemecahan masalah
Penerapan Pendekatan STEM untuk dalam kehidupan sehari-hari yang
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa nyata (Bahrum, Wahid, dan Ibrahim,
Sekolah Dasar Di Kabupaten Pinrang. 2018; Ngabekti, Prasetyo, Hardianti,
Hasil dari penelitian ini menunjukkan dan Teampanpong, 2019).
bahwa terdapat peningkatan dalam
kegiatan proses pembelajaran serta
hasil belajar siswa kelas IV UPT SD

546
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

D. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian yang Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi.
telah dilaksanakan pada siswa kelas (2017). Penelitian Tindakan
IV SDN 037 Sabang menggunakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi
rancangan Understanding by Design Aksara.
(UbD) melalui pembelajaran STEM Bahrum, Wahid, & Ibrahim. (2018).
selama 2 siklus dapat disimpulkan Integration of STEM
bahwa pembelajaran STEM dapat Education in Malaysia and
meningkatkan motivasi belajar Why to STEAM.
peserta didik. Hal tersebut dapat International Journal of
ditunjukkan dengan adanya kenaikan Academic Research in
persentase dari siklus 1 hingga siklus Business and Social
2. Pada siklus 1 menunjukkan hasil Sciences, 7(6), 645–654.
persentase sebesar 84% dengan BNSP. (2016). Peraturan Menteri
kategori Baik, sedangkan pada siklus Pendidikan dan Kebudayaan
2 menunjukkan hasil persentase Nomor 22 Tahun 2016
sebesar 98,4% dengan kategori tentang Standar Proses
Sangat Baik. Peningkatan dari siklus 1 Pendidikan Dasar dan
ke siklus 2 yaitu sebesar 14,14%. Menengah. Jakarta: BNSP.
Pada penelitian ini semoga dapat Bybee, R. B. (2013). The case for
dijadikan acuan atau referensi dalam STEM education: Chalenges
meningkatkan motivasi belajar and Opportunities. Arlington:
peserta didik sehingga berimplikasi National Science Teachers
terhadap pencapaian tujuan Association, NSTA Press.
pembelajaran. Dari hasil penelitian ini Dimyati & Mudjiono. (2015). Belajar
maka dapat direkomendasikan bahwa dan Pembelajaran. Jakarta:
guru harus dapat menekankan Rineka Cipta.
pentingnya motivasi dalam setiap Marta, H. (2020). Penerapan
pembelajaran sehingga peserta didik Pendekatan Contextual
berperan sebagai subjek Teaching and Learning Pada
pembelajaran dengan terlibat aktif di Pembelajaran IPA untuk
setiap aktivitas pembelajaran. Meningkatkan Hasil Belajar
dan Motivasi Belajar Siswa

547
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 01, Maret 2023

Di Kelas VI SD. Jurnal Rusman. (2018). Belajar dan


Basicedu, 4(1). 149-157. Pembelajaran Berorientasi
Lee, J., & Martin, L. (2017). Standar Proses Pendidikan.
Investigating Students’ Jakarta: Prenadamedia
Perceptions of Motivating group.
Factors of Online Class Sumaya, Israwaty, & Nur Ilmi. (2021).
Discussions. International Penerapan Pendekatan
Review of Research in Open STEM untuk Meningkatkan
and Distance Learning, Hasil Belajar Siswa Sekolah
18(5), 148–172. Dasar Di Kabupaten
McTighe, J. & Wiggins, G. (2014). Pinrang. Jurnal of education,
Improve Curriculum, 1(2). 217-223.
Assessment, and Instruction Toani. (2023). Meningkatkan Motivasi
Using the Understanding by Belajar IPA Melalui
Design Framework. Virginia: Pemanfaatan Lingkungan
ASCD. Sekolah Sebagai Sumber
Ngabekti, Prasetyo, Hardianti, & Belajar di SDN Lagoa 05.
Teampanpong. (2019). The Ulumuddin: Jurnal Ilmu-Ilmu
Development of STEM Keislaman, 13(1). 75-84.
Mobile Learning Package Torlakson, T. (2014). Innovate A
Ekosistem. Jurnal Blueprint for STEM
Pendidikan IPA Indonesia, Education -Science (CA
8(1), 81–88. Dept of Education).
Pratama, Firman & Neviyarni. (2019). Californians Dedicated to
Pengaruh Motivasi Belajar Education Foundation.
IPA Siswa Terhadap Hasil Undang-Undang Republik Indonesia
Belajar di Sekolah Dasar Nomor 20 Tahun 2003
Negeri 01. Edukatif: Jurnal tentang Sistem Pendidikan
Ilmu, 1(3). 280-286. Nasional.
Purwanto. (2013). Prinsip-Prinsip dan
Teknik Evaliasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja
Rosdaya.

548

Anda mungkin juga menyukai