Anda di halaman 1dari 12

Edu Primary Journal : Jurnal Pendidikan Dasar Vo1 3, No 4,

Februari 2023

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD GMIM 1
TOMOHON
DenysaAnthoniaCaroles, Deitje A. Katuuk dan Marien Pinontoan

Prgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi
Universitas Negeri Manado,
E-mail:nhysacaroles04@gmail.com, deitjekatuuk@unima.ac.id, marienpinontoan@unima.ac.id

ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di SD Gmim 1 Tomohon. Pada mata pelajaran IPS, didapati
suatu masalah dimana hanya guru yang berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga materi tidak
tersampaikan dengan baik. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode cerama, hanya berpatokan
pada buku saja dan jarang menggunakan media pembelajaran, sehingga siswa kurang memahami materi
pelajaran yang diberikan oleh guru, hanya bermain dengan teman, cenderung bosan, tidak fokus selama
proses pembelajaran berlangsung sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah Tujuan Penelitian ini
dilaksanakan dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Yang dikemukakan oleh Kemmis
dan Mc Taggart (Zainal agib,2006) yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat
tahap yaitu : Perencanaan , Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Refleksi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persentase hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 69,92% dan
pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 92,3%. Berdasarkan penelitian tersebut ,dapat ditarik
kesimpulan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil
belajar IPS Pada materi Sumber daya alam Dilingkungan setempat siswa kelas IV SdGmim 1
Tomohon. Berdasarkan kesimpulan peneliti dikemukakan saran bagi guru kelas diharapkan dapat
menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah , dalam rangka untuk memperbaiki
pembelajaran IPS Di Sd.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah , hasil belajar , IPS

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
Februari 2023

PENDAHULUAN percaya diri, inovatif dan kreatif. Surya,


(2008 : 179).
Undang-Undang No 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional Srini M. Iskandar (1957 :15) IPS
(Afnil Guza,SS,2009:69).Pendidikan sebagai “disiplin ilmu dan penerapannya
adalah usaha sadar dan terencana untuk dalam masyarakat membuat pendidikan
mewujudkan suasana belajar dan proses IPS menjadi penting” tetapi pengajaran
pembelajaran agar peserta didik secara IPS yang bagaimanakah yang paling
aktif mengembangkan potensi dirinya tepat untuk anak didik? Oleh karena itu
sehingga memiliki kekuatan spiritual struktur kognitif anak tidak dapat
keagamaan, pengendalian diri, dibandingkan dengan struktur kognitif
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, ilmuwan. Padahal mereka perlu
serta ketrampilan yang diperlukan oleh diberikan kesempatanuntuk berlatih
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. ketrampilan-ketrampilan proses IPA
sebab diharapkan akhirnya mereka
Sekolah Dasar adalah salah satu
berpikir dan memiliki sikap ilmiah,
lembaga pendidikan formal
maka pengajaran IPS dan ketrampilan
yangmelaksanakan proses pembelajaran
proses IPS untuk mereka hendaknya
dalam berbagai mata pelajaran, dengan
dimodifikasi sesuai dengan tahap
tujuan pengembangan sikap dan
perkembangan kognitifnya. Proses
kemampuan serta meberikan
pembelajaran IPS di sekolah dasar baru
pengetahuan danketrampilan dasar yang
diarahkan pada tahapan mengingat
diperlukan dalam kehidupan masyarakat
danmenghafal, sehingga model
serta mempersiapkan anak didik
pembelajaran diarahkan pada
menempuh pendidikan selanjutnya. IPS
tercapainya tujuan siswa dapat
merupakansalah satu pelajaran yang
mengingat dan menghafal suatu materi
disesuaikan dengan kurikulum tingkat
yang diajarkan saja. Keadaan seperti ini
satuan pendidikan.
menyebabkan siswa untuk mempelajari
Surya, (2008 : 179), IPS sangat rendah dan membosankan
mengemukakan bahwa dalam lingkup
Apabila siswa tidak termotivasi
mikro pendidikan diwujudkan melalui
untuk belajar IPS, tentu dapat dikatakan
proses belajar mengajar di dalam kelas
bahwa tujuan dari proses pembelajaran
maupun di luar kelas, proses ini
tidak akan tercapai. Siswa dapat saja
berlangsung edukatif. Melalui proses
memiliki nilai hasil baik, tapi ilmu
belajar mengajar inilahpeserta didik
pengetahuan yang diperoleh siswa tidak
akan mengalami proses perkembangan
akan bertahan lama, sehingga
kearah yang lebih baik dan bermakna.
pembelajaran menjadi tidak bermakna
Agar hal tersebut dapat terwujud maka
padahal konsep-konsep IPS yang
diperlukan suasana proses belajar
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
mengajar yang kondusif bagi peserta
Apa yang dipelajari siswa menjadi
didik dalam melampaui tahapan-
bermakna apabila suatu materi pelajaran
tahapan belajar secara bermakna dan
dapat di refleksikan dalam
efektif sehingga menjadi pribadi yang

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
kehidupansehari-hari. Hal ini yaitu 80.
disebabkan konsep-konsep IPS Februari 2023
Banyak dari permasalahan diatas,
mengarahkan siswa secara berstruktur
maka perlu diadakan perbaikan dalam
untuk dapat berinteraksi dengan alam
proses pembelajaran di kelas.
sampai akhirnya menuju kedunia Peningkatan aktifitas siswa dalam proses
kerja. Konsep-konsep IPS perlu pembelajaran, akan membuat pelajaran
dibangun secara sistematis untuk lebih bermakna dan berarti dalam
menciptakan generasi muda yang kehidupan siswa, sehingga hasil belajar
memiliki kualitas sumber dayamanusia dapat tercapai. Langkah-langkah yang
yang tinggi, dimana pola pokir siswa bias dilakukan untuk meningkatkan hasil
tentang belajar siswa yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran berbasis masalah,
konsep-konsep IPS harus dimulai dari
karena dalam pembelajaran ini semu
jenjang pendidikan terendah yaitu SD
siswa menjadi lebih aktif. Dengan
Dalam berbagai model mengajar
adanya keterlibatan total dari semua
yang dikemukakan oleh para ahli,
siswa tentunya akan berdampak positif
semuanya sangat baik untuk ditetapkan
terhadap hasil belajar siswa
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Model pembelajaran berbasis masalah Berdasarkan latar belakang diatas
(PBL) merupakan salah satu model yang penulis memilih judul penelitian ini
tepat untuk dipakai dalam proses adalah “penerapan model pembelajaran
pembelajaran, khususnya pada mata berbasis masalah (PBL) untuk
pelajaran IPS di kelas IV disesuaikan meningkatkan hasil belajar IPS pada
dengan kurikulum 2013 (k-13).tentang siswa kelas IV SD GMIM 1 Tomohon.
persebaran sumber daya alam di
lingkungan setempat, dan kegunaannya
dalam kehidupansehari-hari. KAJIAN TEORI
Berdasarkan penelitian yang Pengertian Model Pembelajaran
dilakukan di SD GMIM 1 Tomohon
yang menjadi kendala dalam Model pembelajaran adalaha
pembelajaran IPS yaitu siswa masih suatu perencanaan atau suatupola yang
lebih suka bermain, mengganggu teman, digunakan sebagai pedoman dalam
keuar masuk kelas disaat proses belajar merencanakan pembelajaran di kelas.
mengajar berlangsung dan juga dalam Dengan kata lain, model pembelajaran
proses belajar mengajar belum adalah suatu perencanaan atau pola yang
berorientasi pada siswa sebagai subjek dapat kita gunakan untuk mendesain
belajar melainkan masih berpusat pada pola-pola mengajar secara tatap muka di
guru, guru lebih banyak menggunakan dalam kelas dan untuk menentukan
metode ceramah dan kurang material / perangkat
mengoptimalkan pendekatan pembelajarantermasuk didalamnya
pembelajaran, akibatnya siswa sulit buku-buku, media (film-film), tipe-tipe,
dalam belajar dan hasil belajarnya program-program media computer, dan
relativerendah yaitu : rata-rata 80 ke kurikulum (sebagai kursus untuk
bawah sedangkan kkm yang harus tuntas belajar).Menurut Joyce dan Weil

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
(1992:1), model pembelajaran adalah
model belajar. Dengan model tersebut pengaruh modelFebruari pembelajaran
2023 berbasis
guru dapat membantu siswa masalah terhadap kepuasan dan hasil belajar
mendapatkan atau memperoleh siswa sekolah dasar di kota Tomohon.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
informasi, ide, ketrampilan, cara
kuantitatif dengan desain penelitian quasi
berpikir, dan mengekspresikan ide diri
eksperimen. Variabel penelitian ini terdiri
sendiri. Selain itu model belajar juga dari variabel bebas yaitu model
mengajarkan bagaimana mereka belajar. pembelajaran berbasis masalah, variabel
terikat terdiri dari hasil belajar dan kepuasan
belajar. Hasil penelitian menunjukkan
Model Pembelajaran Berbasis bahwa pada hasil belajar terdapat perbedaan
Masalah nilai rata-rata kedua kelompok sebesar 4,262
dan diketahui nilai signifikansi p-level
Pembelajaran berbasis masalah sebesar 0,091 yang lebih besar dari 0, 05 (p>
(Problem BasedLearning), disingkat 0, 05). Sedangkan pada kepuasan belajar
PBL, merupakan salah satu model nilai signifikansi p-level adalah 0,088 yang
pembelajaran inovatif yang dapat lebih besar dari 0, 05 (p> 0, 05).
memberikan kondisi belajar aktif kepada
siswa. Pembelajaran berbasis masalah
Penggunaan Model Pembelajaran
(PBL) adalah suatu model pembelajaran
Berbasis Masalah Dalam
yang melibatkan siswa untuk
Pembelajaran IPS di SD
memecahkan suatu masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah sehingga William .H. Burton (dalam
siswa dapat mempelajari pengetahuan Mulyani, 1998/1999), menjelaskan bahwa
yang berhubungan dengan masalah mengajar adalah upaya memberikan
tersebut dan sekaligus memiliki stimulus, bimbingan, pengarahan dan
ketrampilan untuk memecahkan masalah dorongan kepada siswa agar terjadi
(Ward, 2002 : Stepien, dkk. 1993). proses belajar. Salah satu pengertian
mengajar bias merupakan kegiatan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
menyampaikan pesan berupa
Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Dan
pengetahuan ketrampilan dan
Kepuasan Belajar Siswa Sekolah Dasar
penanaman sikap-sikap tertentu dari
Dikota Tomohon ( Widdy HF
guru kepada peserta didik
Rorimpandey 2022)
Pembelajaran IPS dapat
Guru memegang posisi penting untuk
membantu siswa untuk berpikir logis
menciptakan suasana belajar yang aktif dan
menyenangkan melalui penerapan model terhadap kejadian sehari-hari dan
pembelajaran. Model Pembelajaran memecahkan masalah-masalah
Berbasis Masalah (PBL) adalah sederhana yang dihadapinya untuk itu,
pembelajaran yang menghadirkan situasi pembelajaran IPS dapat menyenangkan
nyata dan bermakna yang menjadi dasar siswa yang diam-diam tertarik pada
penyelidikan dan inkuiri siswa. Penerapan suatu masalah, baik itu masalah buatan
model kolaboratif berbasis masalah yang ataupun masalah betulan dari alam
melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran sekitar. Karena itu pembelajaran IPS
dapat menimbulkan kepuasan belajar siswa. sangat berhubungan dengan model

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
pembelajaran berbasis masalah sebab lain. Bukti bahwa manusia adalah
dalam proses pembelajaran IPS, model makhluk multiFebruari
aspek 2023
adalah bahwa
yang paling tepat digunakan yaitu model kehidupan sosialnya berhubungan
pembelajaran berbasis masalah. Karena dengan aspek-aspek ekonomi seperti
sebagian besar pokok bahasan yang ada pangan, sandang dan papan yang
dalammata pelajaran IPS, harus merupakan kebutuhandasarnya.
menggunakan model pembelajaran Kehidupan manusia tak hanya terkait
berbasis masalah. dengan aspek sejarah, tetapi juga ruang
dan waktu
Di dalam proses belajar
mengajar Pembelajaran IPS bertujuan
membentuk warga Negara
guru harus memiliki strategi agar siswa
berkemampuan sosial dan yakin akan
dapat belajar secara efektif dan efisien
kehidupannya sendiri ditengah-tengah
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
kekuatan fisik dan sosial yang pada
Salah satu langkah untuk memiliki
strategi itu ialah harus menguasai gilirannya akan menjadi warga Negara
teknik-teknik penyajian atau model yang baik dan bertanggung jawab
mengajar sedangkan ilmu sosial bertujuan
menciptakan tenaga ahli dalam bidang
ilmu sosial.
Hakikat Pembelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pengembangan Instrumen Pendidikan
adalah bidang studi yang mempelajari
dan menelaah serta menganalisis segala Karakter Pada Siswa Diprovinsi
masalah social di masyarakat di tinjau
dari berbagai aspek kehidupan secara Sulawesi Utara (Deitje A Katuuk :2014) :
terpadu
Untuk menyusun instrumen dan buku
Menurut fakih Samlawi dan
Bunyamin Maftuh, (1998:1) tentang pendidikan karakter perlu
mengemukakan bahwa ilmu
pengetahuan social merupakan mata dilakukan studi yang kom-prehensif
pelajaran yang memadukan konsep-
konsep dasar dari berbagai ilmu social tentang pendidikan karakter yang
yang disusun melalui pendekatan
pendidikan dan psikologi serta dilakukan guru di SD. Temuan ini akan
kelayakan dan kebermaknaannya bagi
siswa dan kehidupannya. Kehidupan membantu siswa Sd untuk memiliki
social manusia dalam masyarakat
beraspket majemuk dan meliputi aspek karakter dan norma-norma yang berlaku.
hubungan sosial, ekonomi, sosial,
1) .Pembentukan karakter siswa SD
budaya, politik, psikologis, sejarah dan
geografi. Aspek nmajemuk artinya termasuk dalam 3 kategori yaitu sangat
bahwa kehidupan social meliputi
berbagai segi yang berkaitan satu sama

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
baik,baik dan kurang baik. bimbingan.Sementara Lingkungan sosial
Februari 2023
2) Pada umumnya pendidikan masih kurang mendukung untuk

karakter diajarkan pada siswa tidak pembentukkan karakter disiplin, Berbeda

secara tersendiri ,namun termasuk dalam dengan karakter tanggung jawab siswa

mata pelajaran tertentu seperti IPS dan dengan membimbing penyelesaian tugas

PKN. yang diberikan guru,demikian Hal nya

3) Materi pendidikan karakter dengan teman-teman mampu membuat

diajarkan pada siswa jika ada topik siswa bekerja sama sehingga tanggung

tertentu dalam mata pelajaran tersebut jawab nya sebagai siswa dalam

yang ada kaitannya pembelajaran terpenuhi.

4) Sekolah telah menerapkan aturan Faktor pendukung pembentukkan


karakter Siswa SD adalah para pendidik
tertentu dan siswa harus mengikutinya dan siswa.Sementara Faktor
penghambatnya adalah proses
seperti peraturan dan tata tertib sekolah. penyampaian dan pembinaan karakter.
Peran Lingkungan Sekolah Terhadap

Pembentukkan Karakter Disiplin Dan Hasil Belajar


Menurut Oemar Hamalik
Tanggung Jawab Siswa Sekolah (1994:36), belajar adalah modifikasi
ataumemperteguh kelakuan melalui
Dasar( Marien Pinontoan :2022) :
pengalaman. Menurut pengertian ini,
Peran Lingkungan fisik mampu belajar adalah merupakan suatu proses
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
membuat siswa disiplin dan lebih atau tujuanBelajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas
bertanggung jawab karena tersedianya daripada itu yaitu mengalami. Hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil
fasilitas seperti buku siswa .Namun latihan, melainkanperubahan kelakuan.

ketersedia buku siswa tersebut tidak Belajar adalah perubahan yang


terjadi dalam kemampuan manusia yang
serta merata dapat membuat siswa terjadi setelah belajar secara terus-
menerus, bukan disebabkan oleh proses
disiplin karena masih membutuhkan pertumbuhan saja, menurut Gagne
(dalam Syaiful Sagala, 2009:7). Siswa

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
adalah subjek yang terlibat dalam IPS di kelas IV. Penelitian ini
kegiatan belajar mengajar disekolah dilaksanakan Februari
dengan 2023menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah
pada pembelajaran IPS tentang
METODE PENELITIAN persebaran sumber daya alam di
lingkungan setempatuntuk meningkatkan
Penelitian ini dilaksanakan hasil belajar siswa. Waktu pelaksanaan
dalam bentuk penelitian tindakan kelas penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua)
(PTK) yang didasarkan sesuai dengan siklus, dimana masing-masing siklus
model Kemmis dan MC Taggart (dalam terdiri dari satu kali pertemuan dengan
Zainal Aqib, 2006:22) yang terdiri empat waktu 2x35 menit. Dalam penelitian ini,
tahapan yaitu : (1) perencanaan, (2) selain peneliti yang berperan sebagai
Pelaksanaan/Tindakan, (3) Observasi, (4) pelaksana pembelajaran, penelitian ini
Refleksi juga melibatkan guru kelas sebagai
Penelitian ini dilakukan dalam 2 observer (pengamat), karena peneliti ini
(dua) siklus. Masing-masing tahapan ini bersifat kolaborasi
akan dijelaskan pada alur penelitian Berikut ini deskripsi tindakan
melalui gambar berikut pembelajaran IPS dengan model
pembelajaran berbasis masalah pada
siswa kelas IV SD GMIM 1 Tomohon
yang dilaksanakan dalam dua siklus
yang
diuraikan sebagai berikut:

Deskripsi Data Siklus I


Perencanaan
Pada siklus ini pembelajaran
direncanakan 1(satu) kali pertemuan
dengan waktu 2x35 menit, dan dengan
kompetensi dasar memahami macam-
macam sumber daya alam di lingkungan
setempat melalui pengamatan dengan
indicator capaiannya :
Pelaksanaan Tindakan
HASIL PENELITIAN DAN Pelaksanaan tindakan merupakan
PEMBAHASAN implementasi dari semua rencana yang
telah dibuat atau sesuai dengan urutan
proses pembelajaran yang telah disusun
Penelitian ini dilaksanakan di SD peneliti pada tahap perencanaan.
GMIM 1 Tomohon pada pembelajaran
Observasi

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
kegiatan ini dilaksanakan dalam
rangka untuk mengetahui kelangsungan Februari 2023
pembelajaran. Saat kegiatan
pembelajaran dimulai, kegiatan
observasipada siklus 1 ini dilaksanakan
bersama-sama guru kelas dan peneliti
sendiri. Pelaksanaan observasi ini
berlangsung bersamaan dengan proses
pembelajaran yang meliputi aktifitas
guru dan siswa, pengembangan materi,
dan hasil belajar siswa
Aktifitas guru dan siswa, bias di
lihat dari instrumen pengamatan
interaksi belajar mengajar yang
disediakan oleh peneliti, dimana dapat
diketahui peningkatan aktifitas siswa
dalam belajar IPS. Pengembangan
materi dapat dilihat dari lembar
pedoman observasi penelitian yang
disediakan dimana dapat diketahui cara
mengajar dan penyajian materi yang
dilakukan peneliti, apa sudah maksimal Berdasarkan hasil refleksi yang
atau belum. Sedangkan hasil belajar dilakukan peneliti pada siklus I dapat
siswa dapat dilihat dari lembaran disimpulkan bahwa pelaksanaan
evaluasi yang dikerjakan oleh siswa pembelajaran dengan menggunakan
untuk mengukur sejauh mana model berbasis masalah perlu diperbarui
peningkatan prestasi belajar siswsa, pada siklus selanjutnya
serta keberhasilan dan pencapaian tujuan
penelitian
Deskripsi Data Siklus II
Refleksi
Perencanaan
setelah direfleksi tindakan siklus
I ternyata masih banyak kendala-kendala Siklus II ini merupakan
yasng ditemukan dalam proses perbaikan dari siklus I dan materi yang
pembelajaran, terlebih hasil evaluasi akan dibahas pada siklus II ini sama
yang belum memenuhi syarat tuntas seperti pada siklus I. Namun yang
belajar atau belum memenuhi target diubah adalah cara mengajar guru yang
yang diharapkan sehingga perlu lagi belum membuat siswa serius dalam
tuntunan atau motivasi dari guru mengikuti kegiatan pembelajaran, dan
dibawah ini dapat dilihat pada siklus I bagaimana guru dapat berhasil
menerapkan model berbasis masalah
dalam pembelajaran sehingga
memotivasi siswa untuk menerima
pelajaran, sehingga dapat meningkatkan

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
hasil belajar siswa pada siklus kedua ini belajar. Di bawah ini dapat dilihat hasil
belajar pada siklus ke II 2023
Februari

Pelaksanaa Tindakan
Siklus ke II ini dilakukan untuk
memperbaiki kekurangan yang
dilakukan pada siklus I. hal yang dicapai
dalam siklus I akan dibaharui pada
siklus II ini. Pelaksanaan tindakan pada
siklus II ini dengan materi yang sama
pada siklus I dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
Observasi
berdasarkan pengamatan guru
kelas dapat dikemukakan bahwa peneliti
telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran dari awal sampai akhir
dengan baik, dapat mengelolah kelas Pembahasan Siklus I
dan menciptakan suasana belajar yang
Pelaksanaan tindakan pada siklus
kondusif dan menjadikan siswa aktif
I dimulai dengan Rencana Pelaksanaan
dalam belajar dengan melakukan
Pembelajaran (RPP) dan instrumen
percobaan di kelas. Siswa mengalami
peninaliandimana dalam perencanaan ini
peningkatandalam proses menerima
guru menggunakan model pembelajaran
pelajaran, semua siswa dalam setiap
berbasis masalah dalam pembelajaran
kelompok aktif dan bekerja sama
IPS
dengan melakukan percobaan,
memperhatikan dengan baik penjelasan Dalam pelaksanaan tindakan
guru, da nada respon dari siswa siklus I ini, peneliti terlebih dahulu
sehingga proses belajar berjalan dengan mempersiapkan materi sesuai dengan
aktif.setelahdating dari kurikulum, kemudian melaksanakan
apersepsi. Sesudah apersepsi guru
evaluasi semua siswa tidak mengalami
kesulitan dalam menjawab setiap soal
yang diberikan. Dan hasilnyapun sesuai
dengan yang diharapkan atau mencapai menjelaskan secara singkat tentang
ketuntasan belajar. materi yang akan dipelajari. Setelah
penjelasan singkat tentang mengenai
Refleksi materi selesai disampaikan guru
membagi siswa dalam 4 kelompok
dari kegiatan pembahasan yang
kemudian menyampaikan dan
sudah dilaksanakan pada siklus kedua
menjelaskan tugas dari masing-masing
ini, peneliti dapat merefleksi bahwa
kelompok dengan tetap melihat akan
hasil yang diperoleh pada kegiatan
kekurangan yang terjadi pada siklus
pembelajaran telah mencapai tuntas

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
berikutnya, hasil belajar siswa dapat 87
meningkat dan memenuhi pencapaian Februari 2023
=
kriteria keberhasilan siswa 90%. Dengan
X 100 %
terpenuhinya kriteria hasil belajar siswa,
maka peneliti berkesimpulan bahwa
penelitian tindakan kelas ini diakhiri 13 x 10
pada siklus II dan tidak dilanjutkan lagi
ke siklus berikutnya karena dapat
dinyatakan berhasil =
92,30 %

Pembahasan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus Kesimpulan
II ini mengacu pada hasil pelaksanaan Berdasarkan hasil penelitian dan
siklus I dengan mempersiapkan rencana pembahasan maka dapat disimpulkan
pelaksanaan pembelajaran dan bahwa :
mengadakan perbaikan tindakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa yang  Penerapan model pembelajaran
belum tercapai pada siklus I. tindakan berbasis masalah dalam kegiatan
yang dilaksanakan pada siklus II in, belajar mengajar dapat
materi yang diajarkan [ada siklus II ini meningkatkan hasil belajar siswa.
sama dengan materi yang diajarkan pada
 Nilai hasil belajar siswa mengalami
siklus I, dengan model pembelajaran
peningkatan dari siklus I sampai
berbasis masalah pada mata pelajaran
siklus II. Pada siklus I hasil belajar
IPS dsi kelas IV SD GMIM 1 Tomohon
rata-rata secara klasikal hanya
Pada siklus yang ke II ini hasil 69,92%. Dan meningkat menjadi
yang dicapai setelah mengadakan 92,30 % pada siklus II
perbaikan tindakan pembelajaran yang
diterapkan ternyata mengalami  Penerapan model pembelajaran
peningkatan yang cukup baik dan berbasis masalah dapat menjelaskan
mencapai target yang diharapkan karena suasana belajar yang aktif dan
keberhasilan siswa mencapai 90% dan menyenangkan, dan siswa dapat
tindakan dihentikan pada siklus yang ke menyelesaikan suatu masalah yang
II ini, karena dinyatakan berhasil. Hasil dibahas dengan melakukan
pembelajaran yang dicapai pada siklus percobaan sendiri
ke II ini seperti di bawah ini

Saran
Jumlah skor perolehan
Dalam rangka pencapaian
Presentase Ketuntasan Kelas =
keberhasilan pembelajaran IPS pada
= 100 %
kelas IV SD GMIM 1 Tomohon
Jumlah Siswa x Skor Maksimal
disarankan :

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
 Kepada guru diharapkan learning model and
menerapkan model pembelajaran Februari
the 2023 on the
influence
berbasis masalah dalam kegiatan outcome and learning
pembelajaran IPS untuk
satisfaction of
meningkatkan hasil belajar siswa
elementary school
 Kepada sekolah sebagai pemimpin students in tomohon
untuk mengambil kebijakan kepada city.Jurnal Pendidikan
setiap guru agar menerapkan model dan konseling.
pembelajaran berbasis masalah
dalam kegiatan pembelajaran,
(JPDK),4(6),3598-3605
khususnya pada mata pelajaran IPS Sardiyo,dkk. 2007. Pendidikan IPS
sesuai dengan pokok bahasannya
di SD.Jakarta
 Diharapkan siswa dapat Universitas Terbuka
bersemangat dan tidak bosan dalam
belajar, dapat menemukan jawaban Dany Hayanto. 2011.
dengan melaksanakan percobaan, Pembelajaran IPS
karena siswa menjadi aktif dalam
Terpadu. Jakarta: PT
belajar, baik individu maupun
kelompok yang pada akhirnya
Prestasi
meningkatkan hasil belajar IPS Deitje A Katuuk
2014.Pengembangan
Instrumen karakter
Pada Siswa diprovinsi
DAFTAR PUSTAKA Sulawesi Utara
Aqib Zainal 2006. Penelitian Marien Pinontoan 2022.Peran
Tindakan Lingkungan Sekolah
Kelas.Bandung :Yram terhadap
a Widya pembentukkan
karakter disiplin dan
Iskandar Srini M. 1996/1997.
tanggung jawab Siswa
Pendidikan IPS
Sekolah dasar
Dedikbud Dirjen
Proyek Pendidikan Hamid Hasan dan Asmawi
Guru SD Zainal.1992. Evaluasi
Hasil Belajar Jakarta:
Weil,Joyce.1992. Strategi dan
Depdikbud
Model Pembelajaran
Berbasis Masalah
Rorimpandey, W.H. (2022).
Problem based

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : JurnalPendidikanDasar Vo1 3, No4,
Februari 2023

ISSN 2771-9673 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary

Anda mungkin juga menyukai