SKRIPSI
Oleh:
ICHA LARASATI
K7115073
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalahimata pelajaran yang berkaitan dengan berbagai aspek
kehidupan sehingga siswa diharapkan dapat menguasai mata pelajaran
matematika dengan baik. Uno dan Kuadrat (2009: 109) menyatakan bahwa
matematika merupakan ilmu yang digunakan sebagai alat pikir, alat komunikasi,
alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, dimana di dalamnya terdapat
unsur logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, serta generalitas dan
individualitas. Pada umumnya, matematika disampaikan dengan
menerangkanikonsepidanioperasiimatematika,kmemberipcontoh,oserta ksiswa
diminta untukkmengerjakanksoal yang sejeniskdenganlsoal yang msudah
diterangkan guru (Sundaya, 2015: 24). Namun terdapat beberapa kesulitan yang
ditemui siswa ketika mengerjakan soal matematika. Marti (Sundaya, 2015: 25)
menjelaskan bahwakobjekbmatematika yang bersifat abstrak tersebut merupakan
kesulitan tersendiri yang harus dihadapi siswa dalamvmempelajaridmatematika.
Waskitoningtyas (2016: 31) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ketika
mempelajari matematika siswa merasa kesulitan dalam hal fakta, konsep,
keterampilan, dan prinsip. Masalah-masalah tersebut hendaknya dapat
diselesaikan dengan baik, agarxhasil belajar?siswa dapatxmeningkat
Hasil belajaramerupakan salah satuzindikator untuk mengukur keberhasilan
suatu pendidikan. Hal ini dikarenakan keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari
kualitas pendidikannya. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari kualitas proses
maupun lulusannya (Maesaroh, 2013: 151). Pada pendidikan formal erat
kaitannya dengan hasil belajar. Susanto (2016: 5) menyatakan bahwa hasiltbelajar
yaitu perubahan-perubahankyang terjadi pada diri siswa, baik yangmmenyangkut
aspekikognitif,cafektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasill
belajar matematika memiliki keterkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah.
Hal ini dijelaskan oleh Utami dan Wustaq (2017: 167) dalam penelitiannya yang
i1
2
C. PembatasaniMasalah
Berdasarkan identifikasinmasalah yang telahkpeneliti paparkan dikatas,
peneliti memberi batasan masalahkpada hubungan kemandirian belajaridan hasil
belajarlmatematika siswalkelas IV SDN se-Kecamatan Buluspesantren tahun
ajaran 2018/2019.
D. Rumusan;Masalah
Berdasarkanoidentifikasindan pembatasanimasalah yang8telah1dipaparkan
dioatas, rumusan masalah dalamopenelitian ini7yaitu:
1. Apakah5kemandirian8belajar siswa berkorelasi positif denganphasilxbelajar
matematika siswa0kelas IV SDN se-Kecamatan9Buluspesantren tahuniajaran
2018/2019?
2. Seberapa besar sumbangan kemandirian belajar0terhadap0hasil0belajar
matematikaxsiswa9kelas IV SDN se-KecamatanoBuluspesantren tahun ajaran
2018/2019?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan8masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan
penelitian ini yaitu:
1. Membuktikan7adanya korelasi positif0antara kemandirian belajar0siswa
dengan8hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN se-Kecamatan
Buluspesantren tahun0ajaran 2018/2019.
2. Mengetahui besarnya sumbangan kemandirian belajar0terhadap hasil9belajar
matematika9siswa kelas9IV SDN se-KecamatanlBuluspesantren tahun$ajaran
2018/2019.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan di kelas IV SDN se-Kecamatan Buluspesantren
tahun ajaran 2018/2019 memiliki beberapa manfaat yaitu:
1. Manfaat Teoretis
a. Menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang sikap kemandirian
belajar siswa dan korelasinya dengan hasil belajar.
5
BAB II
A. Kajian0Pustaka
1. Hasil BelajariMatematika
a. Belajar
Belajarimerupakanikegiatan paling utama dalamisuatuIproses
pendidikanibaik diosekolah maupun di masyarakat. Suyono0dan
Hariyanto0(2014: 1) menyatakan bahwa0belajar adalah0aktivitas
sepanjang hayat yang dilakukan manusia. Belajar merupakan aktivitas
atau usaha untuk0memperolehiperubahanitingkah lakuibaru dariihasil
pengalamannyaidalam0interaksi dengan0lingkungannya1(Slameto,
2013: 2).
Perubahaniyang dihasilkan dari belajar tidak hanya perubahan
dalam pengetahuan saja. Winkel (Susanto, 2016: 4)0menyatakan
bahwa:
Belajar merupakan aktivitas mental yang berlangsung dalam
interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif
konstan dan berbekas.
6
7
b. Hasil Belajar
Keberhasilanisuatu pendidikanidapat dilihatidari hasilibelajar
siswa. Sudjana (2013: 22) menyatakan hasilibelajar adalah
kemampuan-kemampuaniyangidimilikiisiswaisetelah1ia1menerima
pengalamanibelajarnya. Padaidasarnya hasilibelajar terbagiimenjadi
tigairanah, yaitu ranahikognitif, ranahiafektif, dan ranahipsikomotor.
Mulyono (2017: 690) dalam penelitiannya menyatakan bahwa :
Initial abilities are learning outcomes gained before gaining
higher abilities. Early ability of students is a prerequisite to be
able to follow the learning so that it can carry out the learning
process with both the initial ability of students is important for
educators in order to determine the initial limits of student
ability appropriately.
c. Faktor-faktoriyang MemengaruhiiKemandirian
Kemandirianiseseorang dipengaruhi8oleh beberapa8faktor.
Menurut Basri (Sa’diyah, 2017: 39) menyatakan kemandirian
seseorang dipengaruhiioleh faktor-faktorisebagaiiberikut:
1) faktor1internal
Faktoriinternal merupakan*faktor yang*berasal dari*dalam diri
seseorang yang terdir dari :
a) faktor peran jenis kelamin, perkembangan kemandirian anak
laki-laki lebih aktif dari anak perempuan;
b) faktor kecerdasan atau intelegensi, semakin tinggi intelegensi
seorang anak maka akan semakin tinggi tingkat
kemandiriannya;
c) faktor,perkembangan.
2) faktor!eksternal
Faktor!eksternalimerupakan!faktoriyang berasal!dari9luar diri
seseorang yang terdiri dari a) faktor pola asuh, b)1faktor, dan c)
faktor sosial budaya.
Asrori (2007: 136) menyatakan faktor-faktoriyang memengaruhi
kemandirianiseseorangiyaitui:
1) geniatau keturunaniorangitua
Sifatikemandirian dari orang tuaiakan menurunipada anaknyaisaat
orangitua mendidik anak. Saat mendidik anak, sifat orang tuanya
yang memiliki kemandirian tinggi akan muncul.
2) pola asuh orang tua
Orang tua yang pola asuhnya otoriter akan menghambat
kemandirianianak. Hal!ini dikarenakan!orang tua banyak!melarang
anak. Sebaliknya, orang tua yang!mendidik!anaknya!dengan
menciptakan interaksi yang baik!akan mendorong!perkembangan
kemandirian!anak.
3) sistem1pendidikan!di sekolah
14
B. Kerangka Berpikir
Hasil belajar matematika merupakan keberhasilan yang dicapai siswa
dalam mempelajari matematika melalui pengalaman belajar deduktif yang
dinyatakan dengan perubahan aspek kognitif yang meliputi mengingat,
memahami, dan mengaplikasikan. Hasil belajar diperoleh setelah siswa
melakukan suatu proses belajar. Hasil belajar seringkali digunakan sebagai
tolok ukur untuk mengetahui seberapa jauh seseorang telah menguasai
kompetensi yang telah diajarkan. Keberhasilan seseorang dalam memperoleh
hasil dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kemandirian
belajar.
Ketercapaian hasil belajar yang baik diimbangi pula dengan kesadaran
pentingnya menerapkan sikap mandiri dalam belajar padaisemuaimata
pelajaranidiisekolah dasar itermasuk mataIpelajaran matematika.
Kemandirian belajar adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan dan
mengatur dirinya untuk menguasai suatu kompetensi dengan percaya diri,
bertanggung jawab, menghargai waktu, mampu bekerja sendiri,imemiliki
18
C. Hipotesis
Hipotesisipadaipenelitian0ini yaitu ada korelasi0positif0dan
signifikan8antara sikap kemandirian belajar dengan hasil belajar
matematika siswa7kelasiIV SDN7se-Kecamatan Buluspesantren9Tahun
Ajaran$2018/2019.
Sedangkan hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu:
Ho : ρ = 0 ------------- 0 berarti tidak ada hubungan.
Ha : ρ ≠ 0 ------------- ≠ 0 berarti lebih besar atau lebih kecil
dari nol berarti ada hubungan antara kemandirian dengan hasil
belajar matematika.
19
BABiIII
METODEiPENELITIAN
A. Tempat daniWaktuiPenelitian
PenelitianI ini dilakukanIdi sebelas sekolahIdiIKecamatan Buluspesantren,
Kabupaten Kebumen. Sekolah-sekolah tersebut yaitu SDN Buluspesantren, SDN
1 Sangubanyu, SDN 1 Kloposawit, SDN 2 Kloposawit, SDN Tanjungsari, SDN 3
Waluyo, SDN 2 Bocor, SDN 1 Brecong, SDN 2 Brecong, SDN Ampih, dan SDN
2 Sidomoro. Penelitian ini dimulai dari bulan Agustus 2018 hingga Maret 2019.
Berikut rincian waktu pelaksanaan penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian
dan pembuatan laporan penelitian.
1. Persiapan penelitian
a. Koordinasi perizinan : 25 Agustus 2018
b. Penyusunan proposal : September – Desember 2018
c. Uji coba instrumen : 24 dan 28 November 2018
d. Analisis hasil uji coba instrumen : 25 – 30 November 2018
e. Seminar proposal : 12 Desember 2018
2. Pelaksanaan penelitian
a. Penyebaran instrumen penelitian : 09 - 15 Januari 2019
3. Analisis Data dan Pelaporan
a. Analisis data : 10- 20 Januari 2019
b. Penyusunan laporan penelitian : Januari – Februari 2019
c. Ujian : Februari 2019
d. Revisi skripsi : Februari 2019
Penggandaan dan pengumpulan laporan : Februari 2019
B. DesainIPenelitian
1. DesainIPenelitian
Desain penelitianIyangIdigunakan yaituIpenelitian kuantitatif
dengan metodeIpenelitian corelational. Purwanto (2012: 177) menyatakan
19
20
b. Instrumen Tes
Tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajari (Yoni, 2010: 173). Tes yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu tes matematika kelas IV dengan materi semester 1.
Tes dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda. Berikutikisi-kisi
dari instrumenttes hasilgbelajar matematika padappenelitian ini.
uji coba angket kemandirian belajar siswa terdapat pada lampiran 11.
Berdasarkan uji validitas angket uji coba kemandirian, diketahui dari 63
butir angket yang dibuat terdapat 19 butir angket yang tidak valid dan 44
butir angket yang valid. Berikut tabel hasil uji validitas angket uji coba
motivasi belajar siswa.
Butir soal tes 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
matematika 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,
30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.
29
2. Reliabilitas
Analisis reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus
Alfa Cronbach. Pada analisis ini, peneliti menggunakan aplikasi Statistical
Product and Serice Solution (SPSS) versi 18. Pada penelitian ini untuk
mengetahui apakah instrumen reliabel atau tidak menggunakan batasan 0,6.
Menurut Sekaran (Priyatno, 2012: 120) menyatakan bahwajreliabilitas|kurang
darib0,6 adalahbkurang%baik, sedangkani0,7 dapatkditerima, dan dikatas$0,8
adalahcbaik.
a. Hasil Uji Reliabilitas Angket Uji1Coba3Kemandirian4Belajar
Hasil uji reliabilitas angket uji2coba#kemandirian2belajar
menunjukkan0bahwa nilai Cronbach’s7Alpha sebesarj0,859. Berdasarkan
hal tersebut, karena nilai Cronbach’s Alpha angket kemandirian belajar >
0,8 maka dapat disimpulkan bahwa angket kemandirian belajar siswa
adalah baik. Berikut tabel hasil perhitungan reliabilitas angket uji coba
kemandirian belajar siswa kelas IV SD.
30
G. TeknikiAnalisisIData
1. Uji Prasyarat AnalisisIData
Uji prasyarat analisis dataiini dilakukaniuntuk memenuhi syarat analisis
data penelitian. Uji prasyarat analisis data dilakukan apabila menggunakan
analisis parametriks yaitu pengujian parameter populasi melalui data sampel.
Uji prasyarat analisis untuk uji korelasi dan regresi menggunakan uji
normalitas dan linieritas (Riduwan, 2010: 119).
a. UjiiNormalitas Data
Uji normalitasidilakukan untukimengetahui apakahodata yang akan
dianalsis berdistribusiknormal ataumtidak normal. Peneliti dalam
menganalisis uji normalitaskmenggunakan bantuan aplikasi Statistical
Product and Service (SPSS) versi 18. Menurut Priyatno (2012: 34) uji
normalitas dapat menggunakan uji liliefors.
Bentuk hipotesis uji normalitas penelitian ini yaitu:
Ho : populasi berdistribusi normal.
H1 : populasi tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian (berdasar signifikansi) dalam uji normalitas yaitu:
Jika signifikansim> 0,05, maka terima Ho,
Jika signifikansim< 0,05, maka tolak Ho α yangMdigunakan yaitu 5%
atau 0,05.
31
SEb=m(SR)sx (R2)
Keterangan : SEn=-sumbanganbefektif
SRn=-sumbangan-relatif
R2- =-determinasi
Sebelum mencari sumbangan efektif diperlukan beberapa analasis seperti :
1) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien
korelasi yang dikalikan dengan 100%. Derajat koefisien determinasi
menurut Riduwan (2010: 224) dapat dicari menggunakan rumus
sebagai berikut :
SR = b (∑xy) x 100%
JK reg
Keterangan : b = koefisien regresi
JK reg = jumlah kuadrat regresi
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan penelitian korelasional. Narbuko dan
Achmadi (2012: 48-49) menyatakan bahwa langkah-langkah pokok penelitian
korelasional adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan masalah
2. Melakukan telaah pustaka
3. Merancang cara pendekatannya
a. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang relevan
b. Menentukan subjek yang sebaik-baiknya
c. Memilih atau menyusun alat pengukur yang cocok
d. Memilih metode koresional yang cocok untuk masalah yang sedang
digarap
4. Mengumpulkan data
5. Menganalisis data yang telah terkumpul dan buat interpretasinya
6. Menuliskan laporan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka langkah-langkah pada penelitian
ini yang pertama yaitu mendefinisikan permasalahan yang hendak diteliti.
Langkah kedua yaitu melakukan telaah pustaka yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian. Langkah ketiga yaitu menentukan cara
pendekatannya, seperti peneliti mengidentifikasi variabel-variabel yang
relevan, menentukan subjek, menyusun instrumen penelitian yang berupak
angket dan tes, dan memilih metode korelasi yang sesuai. Langkah
selanjutnya yaitu peneliti menyebar angket dan tes hasil belajar ke sekolah
di luar sekolah yang menjadi sampel untuk menguji coba instrumen.
Menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Langkah selanjutnya yaitu
mengumpulkan data dengan menyebar instrumen yang valid ke sekolah
yang menjadi sampel. Setalah data diperoleh, maka langkah selanjutnya
adalah menganalisis data tersebut dengan menggunakan SPSS versi 18.
Langkah terakhir yaitu membuat laporan penelitian.
BABhIV
34
HASILIPENELITIANIDANIPEMBAHASAN
A. HasiliPenelitian
1. Deskripsi-Data
Data yangndigunakan dalammpenelitianvini merupakan datacyang
berasal dari skor hasilnbelajar matematika kelas IV yang berupa tes dan skor
angket kemandirian belajar siswa. Hasil dari analisis deskriptif variabel hasil
belajar matematika dan variabel kemandirian belajar, didapatkan jumlah
sampel penelitian, nilaicrata-rata data, nilai tengah data, nilai yangxsering
munculnpada data, simpangan baku, varian, kemiringan, keruncingan,
rentang, nilai minimum, nilai maksimum, dan jumlah. Berikut adalah
deskripsi pemerolehan data hasil penelitian:
a. VariabelnHasil BelajarmMatematika
Data skor hasilmbelajarmmatematika terlampir pada lampiran 19.
Data yang diperoleh, kemudian ditabulasi dengan bantuan MS. Excel yang
kemudian akan diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 18 untuk
dianalisis secara deskriptif.
35
rasio kurtosis yaitu -1,11, maka data hasil belajar matematika masih
berdistribusi normal, karena berada di antara nilai -2.00 sampai 2.00.
b. Variabel Kemandirian Belajar Siswa
Data skor kemandirian belajar terlampir pada lampiran 20. Data
yang diperoleh, kemudian ditabulasi dengan bantuan MS. Excel yang
kemudian akan diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 18 untuk
dianalisis secara deskriptif.
Maka R2 yaitu :
42
KP = (0,452)2 x 100%
= 0,204 x 100%
= 20,4 %
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -8,005 2,913 -2,748 ,006
Hasil_Belajar ,142 ,017 ,452 8,229 ,000
a. Dependent Variable: KEMANDIRIAN
43
Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8, maka didapatkan nilai JK reg sebesar
14834,54 dan nilai b sebesar 1,434, maka sumbanganorelatif yaitu :
Diketahui :
SR = 99,7 %
(R2) = 0,204
Ditanya : SE (sumbangankefektif)
Maka SE yaitu :
SEI=I(SR)Ix (R2)
B. Pembahasano
1. Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar Matematika
Hubungan kemandiriankbelajar dengan hasilIbelajar matematika siswa
dicari menggunakaniKorelasi Pearson. Peneliti menggunakan bantuan
aplikasi SPSS versi 18 dalam menguji hipotesisIpenelitian.IHipotesisIdalam
penelitianIini yaitu terdapatokorelasi positif dan signifikan-antara
kemandirian belajar dengan hasilIbelajar matematika siswaikelasPIV SDN
se-Kecamatan Buluspesantren tahunIajaran 2018/2019.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan SPSS versi 18 menunjukkan
bahwa nilai Sig. (1-tailed) yaitu 0,000. Nilai Sig. tersebut < α (0,05), artinya
hipotesis penelitian ini dapat diterima atau kemandiriankbelajar berkorelasi
positif1dan1signifikan dengan hasilnbelajar matematika siswaikelas IV SDN
se-kecamatan Buluspesantren tahunrajaran 2018/2019. Hasil analisis koefisien
korelasivantara variabel kemandirian belajarvdan hasil belajar matematika
yaitu 0,452. Berdasarkanopendapat Sugiyono (2017: 231) mengenai pedoman
interpretasi terhadap koefisien korelasi menyatakan bahwa koefisien korelasi
pada penelitian ini yaitu 0,452 berada pada tingkat hubungan sedang. Korelasi
akan lebih kuat jika mendekati angka 1.
Berdasarkan penelitian dan perhitungan yangitelahIdilakukan, dapat
diketahui bahwaIkemandirian belajar memilikiIhubungan yangIpositif|dengan
hasil belajar|matematika. Oleh karenaritu, dapatudikatakan bahwa0semakin
tinggi kemandirian siswa,0maka akan semakinxtinggi pula hasilsbelajar
matematika siswa.oBegitu pun sebaliknya, semakinyrendah kemandirian
siswa, maka akan semakin rendahupula hasil belajar matematika siswa.
BAB V
SIMPULAN,jIMPLIKASI,bDANnSARAN
A. Simpulanv
Berdasarkanmhasilnpenelitian dan pembahasan mengenaibhubungan
kemandirianmbelajar dengan hasilobelajar matematika siswamkelasnIV SDN se-
Kecamatan Buluspesantren tahunIajaran 2018/2019 dapat ditariknkesimpulan
sebagainberikut:
1. Kemandirian belajar berkorelasi positifndan signifikanIdengan hasil belajar
matematika siswamkelas IV SDN se-KecamatanmBuluspesantren dengan
tingkat korelasi sedang yaitu 0,452.
2. Sumbangan variabel kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika
yaitu 20,35 %.
B. Implikasim
BerdasarkanIuraian hasil penelitian ini, makaIpeneliti dapatImemberikan
implikasi sebagaiIberikut:
1. Penelitian ininmenemukankbahwa terdapatlhubungan yanglpositif dan
signifikan antarabkemandirianmbelajar dengan hasilIbelajar matematika.
Semakin tinggickemandirian siswa, maka akan semakinctinggi pula hasil
belajarnmatematikaisiswa. Begitu pun sebaliknya,UsemakinUrendah
kemandirianIsiswa, maka akan semakinIrendah pula hasilIbelajar matematika
siswa. Oleh karena itu, penting untuk menyisipkan kemandirian belajar pada
setiap pembelajaran dengan harapan kemandirian siswa akan meningkat
sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat pula.
Penerapan sikap kemandirian belajar dapat dilakukan dengan berbagai
cara seperti menerapkan proses pendidikan yang demokrasi dengan
memberikanmkesempatan kepada siswamuntuk berpendapat, dan
memberikanmkebebasan pada siswamuntuk mencoba memecahkan
masalahnya sendiri. Selain menerapkan pendidikan yang demokrasi,
penerapan diskusi kelompok dan penugasan dalam pembelajaran juga dapat
meningkatkan kemandirian belajar siswa. Melalui diskusi siswa akan terlatih
48