Anda di halaman 1dari 34

TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN

“Analisis Statistik Skripsi; Analisis Regresi, Analisis Korelasi, dan Uji Beda”

Dosen Pengampu : Asyti Febliza S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Rizki Adi Saputra

NPM : 196120357

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2021
ANALISIS REGRESI 1:

PENGARUH KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR


MATEMATIKA SISWA KELAS X DI MAN 1 JEMBER TAHUN PELAJARAN
2019/2020

Oleh : Diana Faradila

PENDAHULUAN

Penelitian tersebut menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana, karena


variabel yang terlibat dalam penelitian tersebut ada dua, yaitu keaktifan belajar sebagai
variabel bebas yang dilambangkan dengan X dan hasil belajar matematika siswa sebagai
variabel terikat yang dilambangkan dengan Y serta berpangkat satu. Analisis regresi
merupakan alat yang hendak meramalkan seberapa besar pengaruh perubahan variabel bebas
(variabel independen) terhadap variabel tergantung (dependen). Analisis disebut analisis
regresi sederhana jika hanya melibatkan satu variabel independen (variabel bebas).
Sedangkan analisis disebut sebagai analisis regresi berganda jika melibatkan lebih dari satu
variabel independen. Analisis dilanjutkan dengan regresi analisis sederhana. Analisis regresi
linier sederhana dilakukan dengan membuat persamaan regresi, koefisien korelasi, dan uji
statistik signifikansi data.

ISI
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, serta jenis penelitian expost facto.
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MAN 1 Jember. Dalam pengambilan
sampel digunakan teknik cluster random sampling. Sampelnya yaitu kelas X MIPA 1, X
MIPA 2, dan X MIPA 3. Sedangkan metode pengumpulan datanya menggunakan angket dan
dokumentasi. Data yang diperoleh, diolah dengan analisis regresi linier sederhana. Dari hasil
penelitian: 1) Berdasarkan pengisian angket keaktifan belajar dapat diketahui bahwa
keaktifan belajar siswa kelas X di MAN 1 Jember tahun pelajaran 2019/2020 adalah
bervariasi atau berbeda-beda. Persentase siswa dengan kategori sangat tinggi sebesar 8,42%,
persentase siswa dengan kategori tinggi sebesar 55,79%, persentase siswa dengan kategori
sedang sebesar 31,58%, persentase siswa dengan kategori rendah sebesar 3,16%, dan
persentase siswa dengan kategori sangat rendah sebesar 1,05%. 2) Berdasarkan analisis hasil
belajar matematika dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X di MAN 1
Jember tahun pelajaran 2019/2020 adalah bervariasi atau berbeda-beda. Tidak ada siswa yang
memiliki hasil belajar matematika dengan kategori sedang, rendah, dan sangat rendah.
Sedangkan persentase siswa dengan kategori sangat tinggi sebesar 53,68% dan persentase
siswa dengan kategori tinggi sebesar 46,32%. 3) Berdasarkan hasil analisis data diperoleh
bahwa ada pengaruh yang signifikan pada keaktifan belajar terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas X di MAN 1 Jember tahun pelajaran 2019/2020. Adapun besar pengaruh
keaktifan belajar terhadap hasil belajar matematika sebesar 0,219 atau 21,9%. Sedangkan
78,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang berhubungan dengan hasil belajar.

PENUTUP

a. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X di MAN 1 Jember


tahun pelajaran 2019/2020 dan mengacu pada rumusan masalah, maka dapat
diambil kesimpulan:

1. Berdasarkan pengisian angket keaktifan belajar dapat diketahui bahwa


keaktifan belajar siswa kelas X di MAN 1 Jember tahun pelajaran
2019/2020 adalah bervariasi atau berbeda-beda. Persentase siswa dengan
kategori sangat tinggi sebesar 8,42%, persentase siswa dengan kategori
tinggi sebesar 55,79%, persentase siswa dengan kategori sedang sebesar
31,58%, persentase siswa dengan kategori rendah sebesar 3,16%,dan
persentase siswa dengan kategori sangat rendah sebesar 1,05%.
2. Berdasarkan analisis hasil belajar matematika dapat diketahui bahwa hasil
belajar matematika siswa kelas X di MAN 1 Jember tahun pelajaran
2019/2020 adalah bervariasi atau berbeda-beda. Tidak ada siswa yang
memiliki hasil belajar matematika dengan kategori sedang, rendah, dan
sangat rendah. Sedangkan persentase siswa dengan kategori sangat tinggi
sebesar 53,68% dan persentase siswa dengan kategori tinggi sebesar
46,32%.
3. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa ada pengaruh yang
signifikan pada keaktifan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas X di MAN 1 Jember tahun pelajaran 2019/2020. Adapun besar 111
pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar matematika sebesar 0,219
atau 21,9%. Sedangkan 78,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang
berhubungan dengan hasil belajar.

b. Saran
Setelah mengetahui adanya pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas X di MAN 1 Jember tahun pelajaran 2019/2020, maka
perlu adanya saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Keaktifan setidaknya menjadi salah satu pertimbangan bagi guru dalam
mengajar, sehingga dalam pembelajaran matematika guru dapat
merangsang dan mengembangkan keaktifan siswa dengan memberikan
pembelajaran yangmenarik dan bermakna agar siswa dapat mewujudkan
potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Pembelajaran matematika yang
melibatkan keaktifan siswa dapat menjadikanhasil belajar siswa lebih baik
dan meningkat, maka ini akan menjadi salah satu alternatif guru dalam
memperbaiki proses pembelajaran secara aktif yang tentunya berimbas
pada hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa
Bagi siswa diharapkan bisa mengasah keaktifannya, misalnya sering
memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
maupun siswa lain serta berkontribusi tinggi dalam pelaksanaan diskusi
yang ada di kelas.
3. Bagi Orang tua
Orang tua diharapkan selalu memantau perkembangan anaknya dalam
belajar dan memberikan kesempatan untuk melakukan hal-hal positif yang
dapat mendukung perkembangan anak dalam hal keaktifan belajarnya.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Demi kelancaran penelitian, sebaiknya calon peneliti harus benarbenar
menguasai konsep yang akan dilakukan selama penelitian, mulai dari
persiapan instrumen-instrumen sampai dengan bagaimana proses
penelitian yang akan dilakukan dan bagaimana memproses data yang
sudah diperoleh oleh peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2005. Interaksidan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Anni, Chatarina Tri. 2006.Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.

Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anwar, Saifuddin. 2018. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmawan, I.Gusti Bagus. 2016. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas XI pada Mata Pelajaran Menggambar Bangunan SMK Negeri 1 Seyegan. Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta.

Djamarah, Syaiful Basri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.

Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Irianto, Agus. 2007.Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.

Jakni. 2016. Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


Juliandi, Azuar. 2007. Teknik Pengujian Validitas dan Reliabilitas. Artikel:
http:/www.azuarjuliandi.com/elearning/.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Karisma, Ana. 2015. Pengaruh Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar
Matematika pada Pokok Bahasan Prisma. Skripsi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

Kurniawati, Chintya. 2017.Pengaruh Keaktifan Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada Topik Bahasan Operasi
Aljabar menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Tahun Ajaran
2016/2017. Skripsi, Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

Kurniawati, Dhida Dwi. 2010. Pengaruh Metode Mind Mapping dan Keaktifan Belajar Siswa
terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siswa Kelas VIII SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan. 2017. Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: Refika Aditama.

Mulyasa,E. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Perdananingrum, Rindyantika. 2018. Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Dividen Payout
Ratio (DPR), Debt to Equity Ratio (Der) dan Return On Equity (ROE) terhadap Return
Saham. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.

Raharjo, Sahid. 2018. Cara Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS.
Artikel: SPSS Indonesia.

Rahman, Ulfiani dkk. 2015. Pengaruh Kecemasan dan Kesulitan Belajar Matematika
terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas X MAN 1 Watampone Kabupaten
Bone. Jurnal Matematika dan Pembelajaran, Volume 3, Nomor 1.

Rahmayati, Nurma Adya. 2017. Pengaruh Keaktifan Siswa terhadap Hasil Belajar Materi
Operasi Hitung Pecahan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking
Stick Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Papar Tahun 2016/2017. Skripsi, Universitas
Nusantara PGRI Kediri.
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sembiring, Pasukat. 2015, Penuntun Praktikum Analisis Regresi Linier. Modul Statistika:
Universitas Sumatera Utara Medan.

Setyadharma, Andryan. 2010. Uji Asumsi Klasik dengan SPSS. Modul: Universitas Negeri
Semarang.

Setyowati. 2007. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN
13 Semarang. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemanto, Wasty. 2003. Psikologi Pendidikan. Malang: Rineka Cipta.

Sriyono, dkk.1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT


Bumi Aksara.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Media
Group.

Syamsuar, Ginanjar. 2017, Analisis Regresi Linier dengan Software Aplikasi SPSS, Artikel
Statistika Inferensial: STEI Jakarta.

Thobroni, M. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Tim Penyusun. 2017. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Institut Agama Islam Negeri
Jember. Jember:IAIN Jember Press.

UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.

Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.

Zarkasyi, M. Wahyudin. 2017. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika


Aditama.
ANALISIS REGRESI 2:

HUBUNGAN KETERLIBATAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR


KIMIA SISWA

Oleh : Mirrah Aghnia Nafilah Febriastuti

PENDAHULUAN

Analisis regresi sederhana mempelajari apakah antara dua variabel atau lebih
mempunyai pengaruh/hubungan atau tidak, mengukur kekuatan hubungan, dan membuat
ramalan yang didasarkan kepada kuat lemahnya pengaruh/hubungan tersebut. Model Regresi
: 𝑌 = 𝛼 + 𝛽𝑋 + 𝑒 (populasi), Fungsi Taksiran: 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 (sampel). Di mana a = konstanta, b
= koefisien regresi (slope), yang nilainya dapat diperoleh dari data sampel. Pada analisis
regresi data variabel X dan Y mensyaratkan data sampel yang terpilih harus random,
berdistribusi normal, dan homogen. Analisis regresi sederhana ini menggunakan SPSS versi
20. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah variabel keterlibatan orang tua
berhubngan positif terhadap prestasi belajar kimia siswa atau tidak.

ISI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan keterlibatan
orang tua untuk meningkatkan prestasi belajar kimia siswa. Hipotesis yang diajukan adalah
bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterlibatan orang tua dengan
prestasi belajar kimia. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kuantitatif, dengan
analisis korelasional product moment. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
dengan jumlah sampel sebanyak 52 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
signifikansi 0,012, karena signifikansi lebih kecil dari pada 0,05 (0,012 < 0,05), maka Ho
ditolak Ha diterima. Jadi terdapat hubungan yang positif dan signifikansi antara keterlibatan
orang tua terhadap prestasi belajar kimia siswa di SMAN 6 Tangerang Selatan.

PENUTUP

a. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, pengujian hipotesis, dan
pembahasan, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan cukup
signifikan antara keterlibatan orangtua dengan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran kimia. Persentase sumbangan pengaruh variabel keterlibatan orang tua
tehadap prestasi belajar siswa terbilang rendah sebesar 34,7%, sedangkan
pengaruh prestasi belajar siswa tertinggi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dibahas dalam penelitian.

b. saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut.
1. Untuk para orang tua hendaklah menyadari bahwa keluarga merupakan
lembaga pertama dalam kehidupan siswa, tempat ia belajar dan
menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Keluarga memberikan dasar
pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan pada siswa.
2. Pihak sekolah hendaknya mengadakan pertemuan rutin antara orang tua
dan sekolah untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam belajar
terhadap prestasi belajar siswa, sehingga siswa dapat mencapai prestasi
yang memuaskan.
3. Untuk para siswa janganlah merasa takut untuk berkomunikasi, baik
dengan orang tua maupun guru, ungkapkanlah masalah dan perasaan
anda, karena para pendidiklah yang akan membimbing siswa didik
mereka menuju kedewasaan dan yang terpenting berusahalah terus untuk
dapat berprestasi.
4. Bagi semua pihak yang berkompeten diharapkan untuk mengembangkan
penelitian ini, baik sebagai penelitian lanjutan maupun penelitian lain47
tentang keterlibatan orang tua dalam belajar, sehingga diharapkan pada
penelitian selanjutnya dapat menemukan hal-hal baru yang bermanfaat.
Temuan hal-hal baru pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat
diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, Nukman. (2013). Pengaruh Komunikasi Orang Tua Dan Guru Terhadap Prestasi
Belajar Anak Pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat.
Skripsi. Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat.

Fachrizal. (2017). 5 Pelajaran Yang Ditakuti Siswa Di Sekolah.


https://kumparan.com/kumparanstyle/5-pelajaran-yang-ditakuti-siswa. (28 November
2019).

Fane, Abdoulaye, Sugito. (2019). Pengaruh keterlibatan orang tua, perilaku guru, dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa. Jurnal Riset Pendidikan
Matematika. Vol.6 , 53-61.

Gunarsa, S.D., & Gunarsa, Y.S.D (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Kadir. (2016). Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Krisdia, Agnes (2017), Hubungan antara persepsi terhadap keterlibatan orang tua dalam
prestasi matematika kelas V sekolah dasar. Skripsi. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

Madugu. (2013). Parental Involvement and Interest on Senior Secondary School Students‟
Mathematics Achievement In Kebbi State, Nigeria. International Journal of
Advancements in Research & Technology. Vol. 3, 14-19.
Maga, Anwar. (2019). Kemendikbud: Nilai rata-rata UN SMA dan SMK naik tipis.
https://papua.antaranews.com/berita/489591/kemendikbud-nilai-ratarata-un-sma-dan-
smk-naik-tipis . (15 November 2019).

Mohzan, M.A.M., Hassan, N., & Halil, N.A. (2013). The Influence of Emotional Intelligence
on Academic Achievement. Procedia – Social and Behavioral Sciences.

Padmadewi. (2018). Memberdayakan Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Literasi


Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Vol.7, 64-76.

Purwata, Heri. (2013). Minat Belajar Ilmu Kimia Siswa SMA Harus Ditingkatkan.
https://republika.co.id/Minat-Belajar-Ilmu-Kimia-Siswa-SMA . (28 November 2019).

Rafiq, Hafiz. (2013). Parental Involvement and Academic Achievement; A Study on


Secondary School Students of Lahore, Pakistan. International Journal of Humanities
and Social Sciences. Vol. 3, 209-223.

Sakina Rakhma. (2017). Sri Mulyani : Peran Orang Tua Indonesia Dalam Pendidikan Masih
Minim. https://kompas.com/Peran-Orang-Tua-IndonesiaDalam . (13 November 2019)

Santrock, JW. (2003). Perkembangan Remaja Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga.

Schunk, D.H . (2010) . Motivation in Education: Theory, Research, and Applications. Third
Edition. New Jersey: Pearson Education.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Susanti, Aria. (2014). Perspektif Guru terhadap Kemitraan antara Sekolah, Guru dan
Masyarakat di SDN Inklusif di Surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. Vol.
3, 158-168.

Suryabrata, Sumadi. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Syah, 2004. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya.

Tolada, Titis (2012). Hubungan keterlibatan orang tua dengan prestasi belajar anak usia
sekolah di SDIT Permata Hati, Banjarnegara. Skripsi. Universitas Indonesia.
Wong, D.L., Hockenbery-Eaton, M., Wilson (2008). Buku ajar keperawatan pediatrics Ed.6.
Jakarta : EGC.

WS. Winkel, (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Zulifah, Nuruz. (2011). Hubungan keterlibatan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
Skripsi. UIN Surabaya.
ANALISIS KORELASI 1:

ANALISIS HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA DAN KETERAMPILAN


LABORATORIUM PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT,
OBSERVE, EXPLAIN (POE) BERBANTUAN MIND MAP MATERI TITRASI ASAM
DAN BASA DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 1 MLATI

Oleh : Umi Arifatun

PENDAHULUAN

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang digunakan untuk mengetahui


ada tidaknya hubungan yang signifikan antara aktivitas belajar kimia dan keterampilan
laboratorium. Uji prasyarat analisis korelasi dilakukan dengan uji normalitas dan uji
liniearitas. Setelah dilakukan uji prasyarat maka dilanjutkan dengan uji korelasi. Koefisien
korelasi menunjukkan seberapa kuat hubungan yang terjadi antara dua variabel dengan
menggunakan metode analisis korelasi Pearson Product Moment. Nilai korelasi (r) berkisar
antara +1 sampai -1, nilai semakin mendekati +1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel
semakin kuat, sedangkan nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin
lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan yang searah sedangkan nilai negatif
menunjukkan hubungan terbalik (Sugiyono, 2010).

ISI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) aktivitas belajar kimia 2) keterampilan
laboratorium 3) hubungan yang signifikan antara aktivitas belajar kimia dan keterampilan
labratorium peserta didik pada penerapan model pembelajaran Predict, Observe, Explain
(POE) berbantuan mind map materi titrasi asam dan basa di kelas XI SMA. Penelitian ini
merupakan penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Mlati tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah dua kelas.
Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak satu kelas. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui metode non tes yaitu observasi dengan menggunakan lembar
observasi aktivitas belajar kimia dan keterampilan laboratorium. Teknik analisis data
dilakukan dengan penentuan kriteria aktivitas belajar kimia dan keterampilan laboratorium
serta analisis korelasi menggunakan statistika parametrik uji korelasi Pearson Product
Moment. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) aktivitas belajar kimia
peserta didik dengan penerapan model pembelajaran POE berbantuan mind map
mendapatkan kriteria baik 2) keterampilan laboratorium peserta didik dengan penerapan
model pembelajaran POE berbantuan mind map mendapatkan kriteria cukup 3) tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara aktivitas belajar kimia dan keterampilan laboratorium
peserta didik pada penerapan model pembelajaran POE berbantuan mind map materi titrasi
asam dan basa.

PENUTUP

a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Aktivitas belajar kimia peserta didik dengan penerapan model
pembelajaran Perdict, Observe, Explain (POE) berbantuan mind map pada
materi titrasi asam dan basa mendapatkan kriteria baik.
2. Keterampilan laboratorium peserta didik dengan penerapan model
pembelajaran Perdict, Observe, Explain (POE) berbantuan mind map pada
materi titrasi sam dan basa mendapatkan kriteria cukup.
3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas belajar kimia dan
keterampilan laboratorium peserta didik pada penerapan model
pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE) berbantuan mind map
materi titrasi asam dan basa.
b. Saran
Berdasarakan kesimpulan dari hasil penelitian, saran yang diberikan peneliti
sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE) berbantuan mind
map dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran karena peserta didik
dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan aktivitas belajar
kimia pada peserta didik menjadi baik.
2. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor lain
yang mempengaruhi keterampilan laboratorium pada peserta didik seperti
intensitas pelaksanaan kegiatan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Adodo, S.O., 2013. Effect of Mind-Mapping as a Self-Regulating Learning Strategy on


Students' Achievement in Basic Science and Technology. Mediterranean Journal of
Social Science, 163-170.

Arikunto, S,. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S., 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baeti, S.N., Binandja, A., dan Susilaningsih, E., 2014. Pembelajaran Berbasis Praktikum
Bervisi SETS untuk Meningkatkan Keterampilan Laboratorium dan Penguasaan
Materi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 1260-1270.

Djamarah, S. B., 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Efwinda, S., dan Sopandi, W., 2016. Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa Melalui
Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Berbantuan Mind Map. EDUSAINS, 32-
35.

Farikha, L. I., Redjeki, T., dan Utomo, BS., 2015. Penerapan Model Pembelajaran Predict
Observe Explain (POE) disertai Eksperimen pada Materi Pokok Hidrolisis Garam
untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MIA 3 SMA Negeri
4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Kimia, 92-102.

Hauriyah, I., Muhab, S., dan Hadinugrahaningsih, T., 2019. Pengaruh Laboratorium Virtual
dalam Kegiatan Praktikum terhadap Keterampilan Laboratorium Siswa Materi Titrasi
Asam Basa. Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 72-78.
Liew, C.W. 2004. The Effectiveness of Predict, Observe, Explain Technique in Diagnosing
students' Understanding of Science and Identifying Their Level of Achievment.

Muna, I.A., 2017. Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dalam Meningkatkan


Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses IPA. ElWasathiya, 73-89.

Navisa, dan Ritonga, P.S., 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Predict Observe
Explain (POE) terhadap Aktivitas Belajar Kimia Siswa MAN Kuok. Konfigurasi, 179-
185.

Parikh, N.D., 2016. Effectiveness of Teaching through Mind Mapping Technique. The
International Journal of Indian Psychology, 149-154.

Rahayu, T., dan Yonata, B., 2013. Kemampuan Kognitif Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri
18 Surabaya pada Tingkat Analisis, Evaluasi, dan Kreasi pada Materi Titrasi Asam
Basa dengan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri. Journal of Chemical Education,
12-15.

Romlah, O., 2009. Peranan Praktikum dalam Mengembangkan Keterampilan Proses dan
Kerja Laboratorium. Pertemuan MGMP Biologi, (hal. 3). Garut.

Sani, R.A., 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Santhiy,. Mulyani, B. dan Utami, B., 2015. Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-
Explain (POE) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi
Pokok Larutan Penyangga Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2014/2015. Jurnal Pendidikan Kimia, 4.

Sardiman, 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Setiawan, R., Suharto, B., dan Iriani, R., 2017. Penerapan Starategi Pembelajaran POE
(Predict-Observe-Expain) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan KEterampilan
Berpikir Kritis Siswa pada Materi Larutan Penyangga. Journal of Chemistry And
Education, 143-150.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Windura, S., 2013. 1st Mind Map untuk Siwa, Guru, dan Orang Tua. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.

Wu, Y.T. dan Tsai, C.C., 2005. Effect of Constructivistoriented Instruction on Elementari
Sschool Students' Cognitive Structures. Journal of Biological Education, 39.
ANALISIS KORELASI 2:

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR


PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS X SMA NEGERI 5 PONTIANAK

Oleh : Nuraini

PENDAHULUAN

Penelitian deskriptif korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,
tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada (Arikunto, 2013: 282).
Korelasi berfungsi untuk mencari derajat keeratan hubungan dan arah hubungan, semakin
tinggi nilai korelasi maka semakin tinggi keeratan hubungan kedua variabel. Melalui analisis
korelasi ini, peneliti dapat mengetahui koefisien determinasi yang bertujuan untuk melihat
seberapa besar kontribusi hubungan antara aktivitas belajar siswa dan hasil belajar. Korelasi
sederhana antara aktivitas belajar siswa dan hasil belajar kimia, dapat dihitung dengan
menggunakan rumus korelasi product moment, untuk mengetahui hubungan dua variabel. Uji
korelasi berfungsi mencari derajat keeratan hubungan dan arah hubungan, semakin tinggi
nilai korelasi maka semakin tinggi keeratan hubungan kedua variabel. Melalui analisis
korelasi ini, peneliti dapat mengetahui koefisien untuk melihat seberapa besar hubungan
antara aktivitas belajar siswa dan hasil belajar. Korelasi dihitung dengan menggunakan rumus
korelasi produk moment.

ISI
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat aktivitas belajar siswa, hasil belajar,
dan hubungan antara keduanya. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling yaitu kelas XB sebanyak 36 siswa sebagai sampel. Data aktivitas belajar siswa
dianalisis dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa nilai
rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 51,76% dengan kategori cukup aktif. Hasil analisis
ulangan umum semester genap tahun ajaran 2016/2017 menunjukkan bahwa nilai rata-rata
siswa sebesar 40,42 dengan kategori kurang baik. Hubungan antara aktivitas belajar siswa
dan hasil belajar siswa dianalisis menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara aktivitas belajar siswa dan
hasil belajar pada mata pelajaran kimia kelas X SMA Negeri 5 Pontianak dengan koefisien
korelasi (r) sebesar 0,67 yang berada pada kategori kuat. Kontribusi aktivitas belajar siswa
dan hasil belajar diperoleh koefisien determinasi (r2 ) sebesar 0,451. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan yang positif dengan kategori kuat antara
aktivitas belajar siswa dan hasil belajar pada mata pelajaran kimia kelas X SMA Negeri 5
Pontianak.

PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab IV, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas X SMA Negeri 5
Pontianak tahun pelajaran 2016/2017 tergolong cukup aktif dengan rata-
rata nilai hasil observasi sebesar 51,76%.
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas X SMA Negeri 5
Pontianak tahun pelajaran 2016/2017 tergolong kurang baik dengan rata-
rata nilai ulangan umum semester genap tahun 2016/2017 yaitu sebesar
40,42.
3. Terdapat hubungan yang positif antara aktivitas belajar siswa dan hasil
siswa pada mata pelajaran kimia kelas X SMA Negeri 5 Pontianak tahun
pelajaran 2016/2017 dan diperoleh rhitung sebesar 0,67.
4. Terdapat pengaruh antara aktivitas belajar siswa dan hasil siswa pada mata
pelajaran kimia kelas X SMA Negeri 5 Pontianak tahun pelajaran
2016/2017 dan diperoleh R square (r2 )sebesar 0,451.
b. Saran
Setelah mengambil kesimpulan peneliti ingin memberikan masukan kepada
berbagai pihak, di antaranya sebagai berikut:
1. Kepada para siswa kelas X SMA Negeri 5 Pontianak tahun pelajaran
2016/2017 hendaknya lebih giat dan aktif ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran di kelas. Ketika guru mengajar, perhatikan guru saat
menyampaikan materi dan aktif mengikuti petunjuk guru supaya dapat
memahami pelajaran kimia dengan baik.
2. Kepada guru kimia SMA Negeri 5 Pontianak hendaknya lebih
mengintensifkan pembelajaran yang dapat mendorong semangat belajar
siswa supaya hasil belajar siswa dapat meningkat.
3. Kepada peneliti lain hendaknya dapat menggunakan penelitian ini sebagai
acuan agar dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai upaya
meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. Muris & Arsyad, M. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Pengalaman Pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 9 Pinrang. Jurnal Sains dan
Pendidikan Fisika. Vol. 11(3): 202-213.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneka Cipta.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran: Bandung: Alfabeta.

Daliman & Lektor Kepala Media, 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Pontianak: STKIP.

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar, Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta.

Djihu, Satria A. 2013. Identifikasi Kesalahan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kota Gorontalo
dalam Memahami Konsep Hidrokarbon Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan
Kimia, Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.

Hairida & Astuti, M.W. 2012. Self Efficacy dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
IPA-Kimia. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA. Vol. 3(1): 26-34.

Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, N. 2014. Hubungan Antara Motivasi Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil
Belajar Kognitif Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Devision Pada Konsep Ekosistem. Jurnal Pendidikan
Biologi. Volume 5 (1). 35-46.

Jihad, A. & Haris, A. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Masyhud, S. M. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Jember: Lembaga Pengembangan


Manajemen dan Profesi Pendidikan.

Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Priyatno, D. 2011. Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Rahmat, L. O. M. 2016. Hubungan Antara Aktivitas Siswa dalam Merespon Metode


Pembelajaran Guru dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa
Kelas XII Madrasah Aliyah Swasta Wadiabero Buton Tengah. Jurnal Bastra (Bahasa
dan Sastra). Vol. 2 (1). 1-9.

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta. Rajawali pers.

Slometo. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: sinar baru.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susanto, H. P. 2016. Analisis Hubungan Kecemasan, Aktivitas, dan Motivasi Berprestasi


dengan Hasil Belajar Matematika Siswa. Jurnal Beta. Vol. 9 (2). 134-147.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar I. Bandung: ITB.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivitis. Jakarta: Prestasi


Pustaka.

Wijaya, R. S. 2015. Hubungan Kemandirian dengan Aktivitas Belajar Siswa. Jurnal


Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1(3). 40-45.

Wisatantri, T. Sudarmanto, R. G. & Rizal, Y. 2013. Hubungan Antara Aktivitas dan Disiplin
Belajar dengan Hasil Belajar IPS Terpadu. Skripsi. Pendidikan Ekonomi FKIP Unila.
ANALISIS UJI BEDA 1:

PERBEDAAN ANTARA METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI


MENGGUNAKAN LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN METODE DISKUSI
TANPA LEMBAR KEGIATAN SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA DITINJAU
DARI MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA
NEGERI 1 PAKEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh : Citra Septima Rizky

PENDAHULUAN

Tes t adalah tes yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis
nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara random
dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Langkah-langkah yang
dilakukan:

1) Menentukan Varians gabungan dengan rumus

2) Menentukan uji t dengan rumus

3) Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus (n1 + n2 – 2)


4) Menentukan nilai ttabel dengan taraf signifikansi = 0,01
5) Menentukan uji hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan ujit t antar kelompok, uji t
sama subjek, dan analisis kovarian satu jalur. Uji t-beda subjek digunakan untuk mengetahui
perbedaan motivasi belajar peserta kelas eksperimen dan sampel B setelah diberi perlakuan.
Uji-t sama subjek digunakan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar peserta kelas
eksperimen dan kontrol setelah diberi perlakuan.

ISI

Sampel dalam penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Subjek dalam
penelitian ini adalah 64 peserta didik yang terbagi rata dalam kelas ekperimen dan kelas
kontrol. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan ujit t antar kelompok, uji t
sama subjek, dan analisis kovarian satu jalur. Uji t-beda subjek digunakan untuk mengetahui
perbedaan motivasi belajar peserta kelas eksperimen dan sampel B setelah diberi perlakuan.
Uji-t sama subjek digunakan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar peserta kelas
eksperimen dan kontrol setelah diberi perlakuan. Uji anakova satu jalur digunakan untuk
mengetahui perbedaan prestasi belajar peserta kelas eksperimen setelah diberi perlakuan
apabila pengetahuan awalnya dikendalikan secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan motivasi belajar kimia dan ada perbedaan prestasi belajar kimia
pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan metode eksperimen dan diskusi
dengan lembar kegiatan siswa pada materi ikatan kimia semester gasal di SMA Negeri 1
Pakem tahun pelajaran 2014/2015.

PENUTUP

a. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Tidak ada perbedaan motivasi belajar kimia siswa kelas eksperimen yang
mengikuti pembelajaran metode eksperimen dan diskusi menggunakan
lembar kegiatan siswa dengan siswa kelas kontrol yang mengikuti
pembelajaran metode diskusi tanpa lembar kegiatan siswa pada materi
ikatan di SMA Negeri 1 Pakem tahun pelajaran 2014/2015.
2. Tidak ada perbedaan motivasi belajar kimia siswa kelas eksperimen
sebelum dan sesudah pembelajaran dengan metode eksperimen dan diskusi
menggunakan lembar kegiatan siswa pada materi ikatan kimia di SMA
Negeri 1 Pakem tahun pelajaran 2014/2015.
3. Ada perbedaan motivasi belajar kimia siswa kelas kontrol sebelum dan
sesudah pembelajaran dengan metode diskusi tanpa lembar kegiatan siswa
pada materi ikatan di SMA Negeri 1 Pakem tahun pelajaran 2014/2015.
4. Ada perbedaan prestasi belajar kimia siswa kelas eksperimen sebelum dan
sesudah pembelajaran dengan metode eksperimen dan diskusi
menggunakan lembar kegiatan siswa pada materi ikatan kimia di SMA
Negeri 1 Pakem tahun pelajaran 2014/2015.
b. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diberikan saran sebagai berikut:
1. Pendidik dapat menggunakan metode eksperimen dan diskusi dalam
menyampaikan materi ikatan kimia serta materi lain yang dapat
dieksperimenkan dan didiskusikan.
2. Lembaga pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan
menyediakan fasilitas yang mendukung proses scientific approach
menggunakan metode eksperimen dan diskusi dengan lembar kegiatan
siswa pada pembelajaran kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2009). Perencaaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Agus Irianto. (2004). Statistika Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenada Media.

Alimah Mujiatun. (2009). Implementasi Penilaian Berbasis Kelas melalui Tugas Penyusunan
Peta Konsep untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Kimia pada Kelas X
Semester 1 SMA Negeri 1 Pakem Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Yogyakarta:
Jurdik Kimia FMIPA UNY.

Arens, Richard I.(2007). Learning to Teach Seventh Edition. New York: McGraw-Hill.

Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-
Ruz Media.

Burhan Nurgiyantoro dan kawan-kawan. (2000). Statistika Terapan. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djaali dan Pudji Muljono. (2008). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : Grasindo.

Donna Satterthwait. (2010). Why are „hands-on‟ science activities so effective for Student
Learning?. University of Tasmania Journal. Volume 56│Page 2│June 2010.

Getut Pramesti. (2014). Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22. Jakarta: Elex Media
Komputindo.

Hamzah B.Uno. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Irma Suryandari. (2000). Efektivitas Metode Gabungan Eksperimen, Demonstrasi, dan


Diskusi dalam Proses Pembelajaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Peserta Didik. Skripsi. Yogyakarta: Jurdik Kimia FMIPA UNY.
Moh Uzer Usman dan Lilis Setiawati. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhadi. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. Shira Media.

Mulyati Arifin. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya :
Airlangga.

Mulyati Arifin, Wasilah Abu Sudja, Alwi K.Ismail, Mulyono HAM, dan Wawan Wahyu.
(2005). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Malang: Universitas Negeri Malang Press.

Nafi‟ah. (2000). Efektivitas Metode Eksperimen dalam Proses Pembelajaran Konsep Asam
Basa untuk Peserta Didik SMU Kelas II Cawu II. Tugas Akhir Bukan Skripsi.
Yogyakarta: Jurdik Kimia FMIPA UNY.

Nana Sudjana dan Ibrahim. (2012). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung Sinar Baru
Algensindo.

Nana Sudjana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.

Oemar Hamalik. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sardiman A.M. (1988). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Jakarta : Raja Grafindo
Persada.

Sugihartono, Kartika Nur Fathiyah, Farida Harahap, Farida Agus Setyawati, dan Siti Rohmah
Nurhayati. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.

Sugiyono. (2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Susilowati. (2013). Integrated Science Worksheet Pembelajaran IPA SMP dalam Kurikulum
2013. Makalah. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Sutiman dan Eli Rohaeti. (2012). Strategi Pembelajaran Kimia. Diktat Kuliah. Yogyakarta:
Jurdik Kimia FMIPA UNY.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (1997). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi).
Jakarta : Rineka Cipta.

Tresna Wijaya. (1988). Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta: Depdikbud.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Unggul Sudarmo. (2013). Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga

Winarno Surakhmad. (1986). Interaksi Mengajar dan Belajar. Jakarta : Penerbit Prapanca

W Gulo. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo


ANALISIS UJI BEDA 2:

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA TERINTEGRASI NILAI TERHADAP


HASIL BELAJAR SISWA

Oleh : Amelia Fadilla Permaisari

PENDAHULUAN

Tes t adalah tes yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis
nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara random
dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Langkah-langkah yang
dilakukan:

1. Menentukan Varians gabungan dengan rumus

2. Menentukan uji t dengan rumus

3. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus (n1 + n2 – 2)


4. Menentukan nilai ttabel dengan taraf signifikansi = 0,01
5. Menentukan uji hipotesis

ISI

Uji Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan test “t”. Kriteria uji t
adalah Ha diterima jika thitung lebih besar dari ttabel dan Ha ditolak jika thitung lebih kecil dari ttabel.
Jika Ha diterima berarti terdapat pengaruh pembelajaran kimia terintegrasi nilai konsep
larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa, sedangkan jika H a ditolak
berarti tidak terdapat pengaruh pembelajaran kimia terintegrasi nilai konsep larutan elektrolit
dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa. Pada data hasil nilai pretest dan nilai posttest
dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Berikut adalah tabel hasil perhitungan uji
t:

Dari hasil pengujian diperoleh nilai thitung = 18,1187 sedangkan nilai ttabel pada taraf
signifikansi = 0,01, dengan derajat kebebasan 40 adalah 2,381. Karena nilai t hitung > dari nilai
ttabel, maka Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pembelajaran kimia
terintegrasi nilai konsep larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa.

PENUTUP

a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai