(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
A. Mengidentifikasi reaksi yang terjadi di lingkungan sekitar
B. Menjelaskan pengertian laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
C. Menjelaskan teori tumbukan pada reaksi kimia.
D. Menjelaskan cara menentukan orde reaksi dan persamaan laju reaksi.
E. Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaks
F. Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi
G. Menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi dan orde reaksi
D. Materi Pembelajaran
Reaksi-reaksi yang terjadi di lingkungan sekitar
Laju Reaksi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Pengertian dan pengukuran laju reaksi
Teori tumbukan
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning, ceramah
Metode : Tanya jawab dan diskusi
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Ppt
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
Fauziah, Nenden. 2009. Kimia 2: SMA dan MA Kelas XI IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, Budi et al. 2009. Kimia 2 Untuk SMA MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam pembuka, berdo’a bersama siswa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan presensi kehadiran para
siswa. 10 menit
Apersepsi
Guru mencoba untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan
peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar seperti: kembang
api, pembuatan tape, penyulutan bensin, dan besi berkarat.
Kegiatan Inti 70 menit
Siswa membaca pengertian laju reaksi, teori tumbukan, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Siswa diperintahkan agar menutup buku bacaan mereka dan
menginstruksikan apa saja yang sudah diketahui untuk dicatat
pada selembar kertas.
Siswa menonton video pembelajaran yang sudah dibuat
(https://www.youtube.com/watch?v=iVJZheZX6Qk) dan
menonton salah satu video singkat percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
(https://www.youtube.com/watch?v=4V2pVeBhURY).
Guru membentuk kelompok untuk siswa berdiskusi melakukan
kegiatan praktikum.
Guru memberikan LKPD kepada siswa untuk kegiatan
pratikum.
Siswa diberikan pengarahan oleh guru untuk memulai
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada pada LKPD.
Sekelompok siswa diminta untuk maju ke depan
mempresentasikan hasil praktikum.
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum
dipahami.
Kegiatan Penutup
Guru menjelaskan konsep-konsep yang kurang tepat saat
disampaikan para siswa sebelumnya.
Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan 10 menit
pembelajaran yang sudah dilakukan.
Guru menginformasikan materi yang akan dibahas di pertemuan
berikutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a dan mengucapkan
salam.
Berdasarkan peristiwa reaksi kimia yang ada di sekitar kita, reaksi-reaksi tersebut
yang berlangsung dengan lama waktu yang berbeda-beda. Misal lama waktu kembang api
ataupun bensin ketika disulut api pasti berbeda dengan lama waktu reaksinya dengan besi untuk
berkarat. Lalu bagaimana hubungan lama waktu reaksi dengan laju reaksiSelama reaksi
berlangsung, konsentrasi pereaksi berkurang, sedangkan konsentrasi produk bertambah. Secara
umum pada reaksi P + Q → PQ , laju reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:
Karena Konsentarasi P dan Q berkurang selama reaksi berlangsung maka ∆[𝑃] dan
∆[𝑄] diberi tanda negatif (-). sebaliknya konsentarsi PQ bertambah selama reaksi,
maka ∆[𝑃𝑄] bernilai positif (+).
Karena laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka untuk memperoleh laju yang
diinginkan harus mengkondisikan faktor tersebut yang sesuai dengan pengaruhnya apakah harus
ditambah atau dikurangkan
Teori Tumbukan
Teori tumbukan merupakan penjelasan kualitatif tentang bagaimana suatu reaksi kimia
dapat berlangsung dan mengapa laju reaksi dapat berbeda untuk reaksi yang berbeda. Teori
tumbukan pertama kali diusulkan oleh Max Trautz pada tahun 1916. Max menyatakan bahwa
ketika partikel reaktan bertumbukan satu dengan yang lainnya, hanya beberapa persen tumbukan
saja yang menyebabkan perubahan kimia yang dikenal sebagai tumbukan yang efektif. Reaksi
kimia terjadi ketika partikel-partikel zat yang bereaksi (pereaksi) saling bertumbukan. Namun,
tidak semua tumbukan yang terjadi akan menghasilkan zat baru. Zat baru dapat dihasilkan dari
tumbukan yang berlangsung sempurna. Tumbukan sempurna dinamakan tumbukan efektif.
Partikel zat yang saling bertumbukan kadang-kadang juga tidak langsung berubah menjadi zat
hasil. Tumbukan tersebut terlebih dahulu membentuk suatu molekul kompleks yang disebut
molekul kompleks teraktivasi. Pembentukan molekul kompleks teraktivasi berhubungan dengan
energi aktivasi. Energi aktivasi (EA) merupakan energi tumbukan terendah yang diperlukan untuk
pembentukan molekul kompleks teraktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung.
Agar terjadi tumbukan yang efektif diperlukan syarat orientasi tumbukan molekul harus
tepat. Orientasi merupakan arah atau posisi antarmolekul yang bertumbukan. Sebelum tumbukan
terjadi, partikel partikel memerlukan suatu energi minimum yang dikenal dengan energi
pengaktifan atau energi aktivasi (Ea). Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan
untuk berlangsungnya suatu reaksi. Energi tersebut yang digunakan untuk memutus ikatan
sekaligus membentuk ikatan baru, sehingga terbentuk produk reaksi.
Molekul yang bergerak akan mempunyai energi kinetik. Jika gerakannya semakin cepat,
maka semakin besar energi kinetik yang diubah menjadi energi vibrasi. Apabila energi kinetik
pada mulanya besar, maka molekul yang bertumbukan akan bergetar kuat sehingga mengakibatkan
pemutusan berapa ikatan kimia dalam molekul. Terbentuknya hasil reaksi diawali dengan
putusnya ikatan sebagai langkah pertama. Tetapi, apabila energi kinetik awal kecil, maka molekul
hanya akan terpental dan utuh. Agar suatu reaksi dapat terjadi, energi tumbukan minimum harus
terpenuhi. Maka dari itu, agar terjadi reaksi, molekul yang bertumbukan harus memiliki energi
kinetik total sama dengan atau lebih besar daripada energi aktivasi (Ea). Apabila energi kinetik
lebih kecil daripada energi aktivasi, molekul akan tetap utuh, yang mengakibatkan tidak terjadinya
suatu reaksi. Teori tumbukan dan energi aktivasi berguna untuk menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Laju reaksi kimia dapat dipercepat dengan cara memperbesar harga
energi kinetic molekul atau menurunkan energy aktivasi.
Kemolaran
Molaritas yaitu besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut pada tiap satuan volumelarutan
v k Am B n
Laju reaksi untuk persamaan di atas adalah :
Keterangan:
Bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut
orde reaksi
2. Pada percobaan 1 dan 3 faktor yang berpengaruh terhadap jalannya reaksi adalah…
A. luas permukaan
B. sifat-sifat
C. suhu
D. katalis
E. konsentrasi HCl
3. Dari percobaan di atas, reaksi yang paling cepat berlangsung adalah …
A. 5
B. 3
C. 1
D. 2
E. 4
KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN
1. Kunci Jawaban : C
Skor: 50 poin
Pembahasan :
Menentukan orde reaksi A menggunakan data 2 dan 3
x
(1) = 1
2
x = 0
x
2 = 4
x = 2
2. Kunci Jawaban : A
Skor: 25 poin
Pembahasan :
No. Besi 0.2 gram [HCl]
1 Serbuk 3M
3 1 keping 3M
Pada percobaan nomor 1, besi 0.2 gram yang digunakan berbentuk serbuk,
sedangkan pada percobaan nomor 3, besi 0.2 gram yang digunakan berbentuk
kepingan. Hal itu menandakan bahwa meski konsentrasi HCl yang digunakan sama,
yaitu 3 M, terdapat perbedaan pada luas permukaan besi 0.2 gram yang digunakan.
3. Kunci Jawaban : C
Skor: 25 poin
Pembahasan :
Pada percobaan 1, yang digunakan adalah serbuk besi 0.2 gram dan larutan HCl
3M. bentuk serbuk dapat memperbesar luas permukaan dan konsentrasi HCl yang
tinggi juga dapat mempercepat reaksi berlangsung.
PRAKTIKUM SEDERHANA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LAJU REAKSI
Nama anggota:
1. …………………
2. …………………
3. …………………
4. …………………
5. …………………
Kelas:
A. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
B. Dasar Teori
Luas permukaan termasuk salah satu syarat supaya reaksi dapat berlangsung zat-
zat pereaksi harus saling bercampur dan saling bersentuhan. Pada campuran pereaksi
yang heterogen, reaksi terjadi pada bidang batas campuran yang juga disebut bidang
sentuh. Reaksi kimia berlangsung sangat cepat bila luas permukaan ataupun bidang
sentuhnya lebih luas . Karena semakin luas permukaanya maka semakin cepat pula
laju reaksinya, begitupun sebaliknya semakin kecil luas permukaan maka semakin
kecil laju reaksinya
C. Alat dan bahan
Alat yang digunakan ialah:
1. Gelas transparan 3 buah
2. Plastik transparan 3 buah
3. Batu 3 buah
4. Stopwatch 1 buah
Bahan yang digunakan adalah:
1. Cangkang telur 3 buah
2. Cuka 3 botol
D. Prosedur Kerja
1. Masukkan 2 cangkang telur kedalam masing-masing plastik untuk dihancurkan ke
dalam bentuk yang halus dan kasar (sisakan 1 cangkang telur yang utuh). Gunakan
batu untuk menghancurkannya.
2. Isi gelas dengan air cuka sebanyak 30mL ke dalam masing-masing gelas transparan.
3. Masukkan cangkang telur yang sudah dihancurkan ke dalam masing-masing gelas
berisi air cuka.
4. Hitung perubahan yang terjadi menggunakan stopwatch 10 menit.
5. Catat dan amati hasil perubahannya.
E. Tabel Data Pengamatan
No. Reaktan Waktu Perubahan yang Terjadi
1. 30mL cuka + serbuk halus
cangkang telur
2. 30mL cuka + serbuk kasar
cangkang telur
3. 30mL + cangkang telur utuh
F. Pertanyaan
1. Apakah yang menjadi indikator terjadinya reaksi?
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. Tuliskan besaran yang menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol
pada percobaan yang telah dilakukan!
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
3. Bentuk cangkang telur manakah yang luas permukaanya lebih besar?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4. Pada gelas manakah yang menunjukkan cangkang telur cepat bereaksi?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
........................................................
Skor Penilaian:
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Daftar Pustaka
Azis, Fitria. Soal Laju Reaksi. Diperoleh melalui
https://www.academia.edu/4906620/SOAL_LAJU_REAKSI diakses pada tanggal 9 Maret
2021.