Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL ILMIAH

STUDI KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR


DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII
DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

OLEH :
RAKHMA DHANIA
NIM : ERA1D010050

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014

0
STUDI KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16
KOTA JAMBI

OLEH :
RAKHMA DHANIA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI

ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi informasi yang diperoleh dari guru mata
pelajaran dan konselor sekolah, diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas VIII di SMP
Negeri 16 Kota Jambi terbilang cukup memuaskan. Dari ujian yang diadakan, lebih dari
separuh siswa perkelasnya yang mampu memenuhi KKM yang diberlakukan. Dan
hanya beberapa orang siswa yang harus mengikuti remidial untuk memperbaiki nilai
ujiannya. Namun saat proses belajar mengajar, terdapat beberapa siswa yang terkesan
acuh tak acuh terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru di kelas. Siswa tersebut
tampak kurang berkonsentrasi terhadap materi pelajaran, tidak tertarik terhadap
pelajaran tertentu namun begitu antusias terhadap beberapa mata pelajaran di sekolah
tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apakah terdapat hubungan yang
positif dan berarti antara minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP
Negeri 16 Kota Jambi..
Jenis penelitian ini adalah korelasional, dengan populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota Jambi, dengan jumlah populasi adalah
256 orang dan ditentukan jumlah sampel representatifnya sebanyak 71 orang siswa.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple
random sampling. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah angket yang berisi
50 item pernyataan dan leger nilai raport siswa kelas VIII. Data yang diperoleh, diolah
dengan menggunakan tekhnik korelasi nonparametrik ranking spearman untuk
menentukan hubungan antar variabel.
Hasil dari penelitian ini adalah diketahui bahwa minat belajar siswa berada pada
tingkat yang tinggi (81,9%), dan hasil belajar siswa berada pada tingkat yang tinggi
(78,9%). Berdasarkan analisis statistik yang dilakukan, diketahui bahwa nilai
rho/korelasi adalah sebesar 0,27. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa terdapat
korelasi rendah antara minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP
Negeri 16 Kota Jambi.
Temuan penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat korelasi rendah antara
minat belajar dengan hasil belajar siswa memberikan implikasi terhadap sekolah
terutama konselor untuk selalu siap dalam menghadapi siswa yang mengalami masalah
atau menyikapi siswa yang mengalami penurunan minat belajar sehingga berpengaruh
terhadap hasil belajarnya.

Kata Kunci : Minat Belajar, Hasil Belajar

1
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan belajar dan mengajar merupakan inti dari proses pendidikan yang
dalam pelaksanaannya bukan hanya mentransfer ilmu saja, tetapi juga
menanamkan sikap dan nilai pada diri seseorang sebagai peserta didik. Setelah
proses belajar mengajar dilaksanakan, diharapkan mengalami perubahan individu
baik tingkah laku, pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Kecakapan dan ketangkasan belajar siswa berbeda secara individual.
Banyaknya siswa yang belum mampu memenuhi KKM berarti siswa belum
mengetahui cara belajar yang benar untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.
Hasil observasi yang dilakukan seperti yang terjadi pada umumnya, diduga saat
proses belajar mengajar berlangsung guru lebih mendominasi kegiatan didalam
kelas sehingga interaksi antara guru dan siswa minim sekali.
Hasil belajar merupakan suatu puncak dari proses belajar, berupa pengajaran
dan dampak pengiring. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru.
Hasil belajar itu sendiri dapat berupa dampak pengajaran dan pengiring.
Kedua dampak tersebut dapat bermanfaat bagi guru dan siswa, hasil belajar
juga dapat dijadikan sebagai proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui
kegiatan penilaian dan/atau pengukuran hasil belajar. Menekankan kepada
diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan siswa dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan. Hasil belajar menetapkan baik buruknya hasil dari kegiatan
pembelajaran.
Minat siswa sangat berarti dalam proses belajar, bila yang dipelajarinya tidak
sesuai dengan minat siswa maka siswa menjadi tidak tertarik untuk mempelajarinya
Yang mana hal ini akan berdampak kepada tidak seriusnya siswa dalam mengikuti
pelajaran sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa kurang memuaskan.
Minat belajar siswa perlu dibangkitkan dengan memberikan motivasi, minat
dan dorongan dari guru sehingga timbul ketertarikan siswa terhadap pelajaran.
Belajar adalah suatu proses mental yang mengarah kepada penguasaan
pengetahuan, kecakapan/skill, kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh,
disimpan dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan
adaptif. Berhasil tidaknya proses dapat diketahui dari hasil belajar yang telah
diperoleh oleh siswa.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di lapangan, terlihat bahwa
terdapat beberapa siswa yang terkesan acuh tak acuh terhadap pelajaran yang
diberikan oleh guru di kelas atau terkesan tidak berminat dalam mengikuti proses
pembelajaran. Siswa tersebut tampak kurang berkonsentrasi terhadap materi
pelajaran, tidak tertarik terhadap pelajaran tertentu namun begitu antusias terhadap
beberapa mata pelajaran di sekolah tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran dan
konselor sekolah, diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16
Kota Jambi terbilang cukup memuaskan. Dari ujian yang diadakan, lebih dari
separuh siswa perkelasnya yang mampu memenuhi KKM yang diberlakukan. Dan
hanya beberapa orang siswa yang harus mengikuti remidial untuk memperbaiki
nilai ujiannya.
Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Studi Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Jambi”.

2
B. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis membatasi masalah dalam
penelitian hanya pada:
1. Siswa Kelas VIII yang terdafatar secara resmi pada semester ganjil tahun
ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 16 Kota Jambi.
2. Minat belajar siswa adalah perhatian siswa yang besar terhadap pelajarannya,
yang ditunjukkan dengan kesungguhan dalam mengikuti proses belajar, agar
tercapai hasil belajar yang baik. Data minat belajar dalam penelitian ini
diperoleh melalui penyebaran angket kepada siswa kelas VIII di SMP Negeri
16 Kota Jambi.
3. Hasil belajar adalah tingkat penguasaan seseorang terhadap materi yang
disajikan dalam proses belajar yang diwujudkan dalam bentuk angka. Data
hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan legger nilai siswa
kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 16 Kota
Jambi
C. Rumusan Masalah
“Apakah terdapat korelasi yang positif dan berarti korelasi antara minat
belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota Jambi”.
D. Tujuan Penelitian
“Mengungkapkan apakah terdapat korelasi yang positif dan berarti antara
minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota Jambi”.
E. Hipotesis Penelitian
Ha = Terdapat korelasi yang positif dan berarti antara minat belajar dengan
hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota Jambi
Ho = Tidak terdapat korelasi yang positif dan berarti antara minat belajar
dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota Jambi”.

II. KAJIAN PUSTAKA


A. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang baik
studi, kerja, hobi atau kegiatan apapun adalah minat. Hal ini karena dengan
timbulnya minat pada diri seseorang akan melahirkan perhatian untuk melakukan
sesuatu dengan tekun dalam jangka waktu lama, lebih berkonsentrasi, mudah
mengingat dan tidak bosan untuk mempelajarinya.
Hal ini dikuatkan oleh pendapat The Liang Gie dalam Lestari (2012: 28) yang
menyatakan bahwa:
a. Minat dapat melahirkan perhatian yang lebih terhadap sesuatu.
b. Minat dapat memudahkan siswa berkonsentrasi dalam belajar.
c. Minat dapat mencegah adanya gangguan perhatian dari luar.
d. Minat dapat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
e. Minat dapat memperkecil timbulnya rasa bosan dalam proses
pembelajaran.
Minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minat. Minat akan mengarahkan tindakan individu terhadap suatu objek atas dasar
rasa senang atau tidak senang. Perasaan tersebut adalah merupakan dasar dari suatu
minat. Menurut Sardiman (2011:95) “Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau
disertai minat”.

3
Menurut Slameto (2010: 57) mengemukakan bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Senada dengan itu Hamalik dalam Lestari (2012: 33) menyatakan “
Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik dari pada belajar
tanpa minat”.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya minat,
siswa memiliki kepercayaan diri, rasa optimis dan bertanggung jawab dalam
menyelesaikan kegiatan, sehingga dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik.
Apabila siswa memiliki minat terhadap mata pelajaran tersebut maka siswa
akan besungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran, memberikan umpan
balik terhadap pertanyaan dari guru, dan siswa berusaha untuk mendapatkan hasil
belajar yang memuaskan.

2. Aspek-aspek Minat Belajar


Seperti yang telah di kemukakan bahwa minat dapat diartikan sebagai suatu
ketertarikan terhadap suatu objek yang kemudian mendorong individu untuk
mempelajari dan menekuni segala hal yang berkaitan dengan minatnya tersebut.
Penilaian-penilaian terhadap objek yang diperoleh melalui proses belajar
itulah yang kemudian menghasilkan suatu keputusan mengenal adanya ketertarikan
atau ketidaktertarikan seseorang terhadap objek yang dihadapinya.
Slameto (2010: 180) mengatakan bahwa ciri seseorang yang mempunyai
minat adalah sebagai berikut :
a. Diekspresikan melalui ketertarikan
Minat dapat dieskpresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan
ketertarikan terhadap suatu hal dari pada yang lain. Siswa yang berminat
belajar akan menunjukan ketertarikannya dalam belajar dan merasa senang
mengikuti pelajaran tersebut.
b. Dimanifestasikan melalui partisipasi
Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasinya dalam suatu aktifitas.
Jika siswa sudah merasa tertarik dan senang dalam belajar, maka secara
otomatis siswa akan berkonsentrasi dan aktif dalam proses belajar mangajar.
Misalkan aktif bertanya, memberi tanggapan, aktif dalam kerja kelompok
serta aktif dalam mengerjakan tugas.
c. Perhatian yang besar
Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu. Minat bisa
juga di lihat dari perhatian dan konsentrasi siswa dalam belajar, siswa yang
berminat akan selalu memperhatikan guru selama proses belajar mengajar
berlangsung dan memperhatikan bagian-bagian yang penting dalam pelajaran
saat itu.

B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang selalu dialami oleh setiap orang,
setelah belajar orang akan bisa mempunyai kecakapan, keterampilan, pengetahuan,
dan perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Hamalik dalam Lestari (2012: 38) “Belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya, dimana
dalam beriteraksi itulah terjadinya serangkaian pengalaman-pangalaman belajar”.

4
Menurut Dimyati (2009:200) “Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang
di capai oleh siswa setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dimana
tingkat keberhasilan tersebut kemudian di tandai dengan skala nilai berupa huruf,
kata dan symbol”. Bagi siswa hasil belajar merupakan suatu hal yang sangat
penting, karena merupakan cermin dari keseluruhan proses belajar.
Apabila siswa mengetahui taraf kemampuan dirinya sendiri, siswa memiliki
kesadaran mengenai eksistensi dirinya, dan juga pengetahuan yang mengenai batas
kemampuan akalnya sendiri. Berdasarkan hasil belajar itulah siswa mengetahui
tingkat keberhasilan mereka dalam proses belajar.
Hal yang harus selalu diperhatikan dalam pembelajaran adalah adanya
perubahan yang signifikan terhadap diri seorang siswa, namun tidak semua
perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena perubahan tingkah laku akibat
belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas. Menurut Muhibbin Syah,
(2013:116) di antaranya adalah :
a. Perubahan Intensional.
Perubahan dalam proses belajar adalah karena pengalaman atau
peraktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini siswa
menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti penambahan
pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan.
b. Perubahan Positif dan Aktif.
Adanya perubahan positif yang dialami siswa, berarti perubahan
tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuai dengan harapan,
karena memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya,
sedangkan perubahan aktif artinya, perubahan tersebut terjadi karena adanya
usaha dari siswa yang bersangkutan.
c. Perubahan Efektif dan Fungsional.
Perubahan dikatakan efektif, apabila membawa pengaruh dan manfaat
tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan fungsional artinya perubahan
dalam diri siswa tersebut relatif menetap, dan apabila dibutuhkan perubahan
tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan lagi.

Winkel dalam Lestari (2012: 43) menyatakan “Belajar adalah suatu proses
mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan/skill, kebiasaan
atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga
menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif”. Prestasi adalah bukti
keberhasilan yang telah dicapai”. Berhasil tidaknya proses dapat diketahui dari
hasil belajar yang telah diperoleh oleh siswa.
Sardiman (2011: 66) Menjelaskan “ Hasil belajar siswa dirumuskan sebagai
Tujuan Instruksional Umum (TIU) yang hasil pencapaiannya berujud siswa secara
bertahap terbentuk wataknya, kemampuan berpikir dan keterampilan
teknologinya”. Selanjutnya Dimyati dan Mudjino (2009:200) menjelaskan “ Hasil
belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu
kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan skala
nilai berupa huruf, kata atau symbol”.
Berdasarkan dengan kemampuan yang diperoleh siswa sebagai hasil belajar,
Lestari (2012: 51) membagi hasil belajar dalam tiga ranah, yaitu
1. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Meliputi
pengetahuan dan pemahaman
2. Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill)

5
atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu.
3. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Mencakup
penerimaan, menanggapi, menghargai, mengatur, dan karakterisasi dengan
suatu nilai.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil


belajar adalah penilaian yang diberikan guru kepada siswa setelah melalui proses
belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai mutu di dalam rapor yang diterima oleh
siswa

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Menurut Sutja, dkk (2012 : 79) penelitian korelasional maksudnya adalah
mencari hubungan atau saling ketergantungan diantara dua variabel atau lebih.
Dalam penelitian jenis ini, peneliti berusaha menghubungkan suatu variabel dengan
variabel yang lain untuk memahami suatu fenomena dengan cara menentukan
tingkat atau derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Tingkat
hubungan tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi yang berfungsi sebagai
alat untuk membandingkan variabilitas hasil pengukuran terhadap variabel-variabel
tersebut.
Sejalan dengan pendapat di atas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk menggambarkan tingkat rata-rata minat dan hasil belajar siswa, serta
untuk mengungkapkan apakah terdapat korelasi yang positif dan berarti antara
minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota Jambi.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian
menetapkan populasi adalah bagian terpenting dari penelitian. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di
SMP Negeri 16 Kota Jambi yang masih terdaftar hingga tahun 2014/2015, yang
mana kesemua angggota populasi adalah 256 orang siswa yang tersebar ke dalam 8
kelas.
2. Sampel
Berdasarkan perhitungan statistik, maka dari 256 orang populasi, sebanyak 71
orang ditentukan sebagai sampel representatif penelitian.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik Simple Random Sampling, dimana sampel diambil secara acak sesuai ukuran
sampel representatif dengan cara setiap orang berpeluang sama untuk menjadi
sampel.
C. Teknik Analisa Data
1. Skor dan Pengelompokan Data
Jawaban angket diberi skor 1 (satu) untuk jawaban “Ya”, berlaku untuk
pernyataan yang bersifat positif, sedangkan untuk jawaban “Tidak”, diberi skor
0 (nol). Demikian pula dengan pernyataan yang bersifat negatif, jawaban angket
diberi skor 1 (satu) untuk jawaban “Tidak”, dan 0 (nol) untuk jawaban “Ya”.

6
2. Formula yang digunakan
Untuk mengetahui berada pada tingkat manakah minat belajar dengan hasil
belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota Jambi, data yang didapat dalam
penelitian ini akan diolah dengan menggunakan rumus presentase Formula C,
seperti dibawah ini :

 fb  100%
 n.(i)(bi)
Keterangan : P = Persentase yang dihitung
 fb = Jumlah bobot dari frekuensi yang diperoleh
n = banyaknya data / subjek
i = banyaknya item / soal
bi = bobot ideal
Sedangkan untuk menentukan korelasi dari kedua variabel, dapat
menggunakan rumus korelasi statistik parametrik atau nonparametrik. Namun
sebelumnya ada syarat yang harus terpenuhi terlebih dahulu. Syarat tersebut
adalah uji asumsi statistik, yang pengujiannya dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 21,0. Adapun uji asumsi statistik dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Uji normalitas data
2. Uji homogenitas data
3. Uji linearitas data
Untuk mencari tingkat korelasi dalam penelitian ini, digunakan rumus atau
formula yang digunakan yaitu korelasi statistik nonparametrik (Sutja, dkk,
2014 :156), adalah seperti berikut :

Keterangan : rho :korelasi yang dicari


∑d2 :beda atau penyimpangan data
n :jumlah data (sampel)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah data yang diperoleh dari penyebaran angket kepada 71 orang responden
penelitian yang berkaitan dengan minat belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16
Kota Jambi dianalisis, diketahui bahwa persentase rata-rata minat belajar siswa sebesar
sebesar 81,9%.
Hasil ini kemudian ditafsirkan dengan tabel kriteria penafsiran persentase dengan
aspek tingkatan, yang mana membuktkan bahwa minat belajar siswa kelas VIII di SMP
Negeri 16 Kota Jambi berada pada tingkat yang tinggi. Hasil ini mencakup indikator
minat belajar yang terdiri dari perhatian, konsentrasi, ketertarikan siswa pada pelajaran,
keinginan untuk berhasil serta rasa senang terhadap pelajaran.
Hasil temuan di atas membenarkan pendapat yang dikemukakan oleh Slameto
(2010:87) bahwa “Minat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya”.
Berdasarkan hasil pengolahan data variabel hasil belajar siswa yang mana data
diperoleh dari legeri nilai raport siswa kelas VIII pada semester ganjil tahun ajaran
2014/2015, diketahui bahwa hasil belajar siswa dengan persentase rata-rata sebesar
78,9%. Hasil ini kemudian ditafsirkan dengan tabel kriteria penafsiran persentase

7
dengan aspek tingkatan, yang mana membuktkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII
di SMP Negeri 16 Kota Jambi berada pada tingkat yang tinggi.
Hasil ini membuktikan bahwa tingkat rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII di
SMP Negeri 16 kota jambi berada pada tingkat yang tinggi sudah melebihi KKM,
namun dari setiap kelasnya kurang dari separuh jumlah siswa yang mampu memenuhi
ketuntasan yang telah ditentukan. Dimana setiap sekolah dan mata pelajaran memiliki
tingkat KKM yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan statistik nonparametrik
dan metode korelasi spearman, diketahui bahwa nilai rho (korelasi) adalah sebesar 0,27
dan berada di antara 0,21-0,40 yang berarti bahwa terdapat korelasi rendah dan positif
antara minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota
Jambi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi rendah antara minat belajar
dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota Jambi.
Hasil temuan ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Sardiman
(2011:95) “Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai minat”. Dengan adanya
minat, siswa memiliki kepercayaan diri, rasa optimis dan bertanggung jawab dalam
menyelesaikan kegiatan, sehingga dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik.
Pendapat di atas juga diperkuat dengan pernyataan Dimyati dan Mudjino
(2009:200) menjelaskan “Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh
siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan
tersebut timbul karena adanya minat ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata atau
symbol”.
Hasil pengujian hipotesis membuktikan nilai rho = 0,27 dengan menggunkan uji
t-ttest, diketahui bahwa bahwa nilai thitung lebih besar daripada ttabel (2,33 > 1,9944)
dengan df 70 dan α 5%. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa Ha yang
berbunyi Terdapat korelasi yang positif dan berarti antara minat belajar dengan hasil
belajar siswa di SMP Negeri 16 Kota terbukti secara nyata.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Berdasarkan latar belakang penelitian ini dan teori-teori yang digunakan
untuk mengetahui apakah Terdapat korelasi yang positif dan berarti antara minat
belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota Jambi, terbukti
melalui uji statistik yang dilakukan, bahwa pada dasarnya hasil penelitian ini sesuai
dengan landasan teori yang digunakan dan dari hasil analisis uji statistik yang
dilakukan, maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut :
1. Terdapat korelasi rendah dan berarti antara minat belajar dan hasil belajar
siswa dengan nilai rho=0,27. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
korelasi yang rendah, positif dan berarti antara minat belajar dengan hasil
belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kota Jambi.

B. SARAN
Dengan ditemuinya hasil penelitian seperti tersebut di atas, maka saran-saran
yang dapat diberikan kepada pihak-pihak terkait, antara lain :
1. Siswa
Sebagai seorang siswa yang memiliki tugas untuk belajar, diharapkan siswa
mampu untuk dapat focus serta berusaha untuk menumbuhkan minat belajar
pada setiap mata pelajaran dalam proses pendidikannya.

8
2. Guru
Diharapkan untuk mampu mengoptimalkan proses pembelajaran di sekolah
dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat, agar dapat meningkatkan
minat belajar siswa.
3. Orang tua
Diharapkan orang tua untuk dapat memberikan perhatian dan bimbingan
kepada anak di rumah tentang pentingnya mengikuti proses belajar di sekolah
yang akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya, serta dapat meningkatkan
minat belajar siswa dengan pemberian reward dan punishment.
.
C. Implikasi Terhadap BK
Temuan penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat korelasi rendah ,
positif dan berarti antara minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII di
SMP Negeri 16 Kota Jambi memberikan implikasi terhadap sekolah, terutama
konselor sekolah untuk selalu siap dalam menghadapi siswa yang mengalami
masalah atau menyikapi siswa yang mengalami penurunan minat belajar sehingga
berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Membantu perkembangan siswa baik dari segi psikologis maupun
akademik juga merupakan tugas dan tanggung jawab pihak sekolah dan konselor.
Karena di sekolah siswa tidak hanya menuntut ilmu untuk mendapatkan hasil
belajar yang tinggi saja, namun juga berpengaruh terhadap perkembangan pribadi
siswa yang berguna dimasa yang akan datang.
Konselor sekolah harus mampu meningkatkan pelaksanaan layanan
bimbingan konseling di sekolah untuk membantu siswanya. Salah satu cara untuk
meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan dilaksanakannya layanan
bimbingan kelompok dengan tekhnik diskusi kelompok. Yang mana layanan
bimbingan kelompok merupakan suatu upaya bimbingan yang diberikan kepada
beberapa individu melalui situasi kelompok, dengan sasaran kelompok tetap adalah
siswa yang memiliki permasalahan yang sama.
Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan tekhnik diskusi kelompok
ini dapat mengembangkan kesadaran diri siswa sendiri dan orang lain,
mengembangkan keterampilann dan keberanian untuk mengungkapkan pendapat,
serta kecendrungan mengubah sikap-sikap tertentu dari siswa setelah
mendengarkan pendapat anggota kelompok yang lain. Jika permasalahan yang
dibahas berkaitan dengan masalah belajar siswa, siswa yang menjadi anggota
kelompok akan mengungkapkan dan berusaha memecahkan masalah anggota
kelompok secara bersama-sama. Sehingga hal ini akan berdampak pada pemecahan
masalah belajar siswa, dan meningkatkan minat belajar siswa agar dapat
memotivasi diri untuk meraih hasil belajar setinggi-tingginya.

Anda mungkin juga menyukai