Anda di halaman 1dari 8

REVIEW

ARTIKEL 1
Judul : PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN DARING SISWA SMP NEGERI 2 PACITAN
Penulis : Lika Noviati, Taufik Hidayat, Nely Indra Meifiani
Latar Belakang :
Argaheni (2020) mengemukakan pendapat bahwa pembelajaran merupakan inti dari proses
pendidikan. Di kondisi saat ini yaitu adanya wabah COVID-19, pembelajaran tatap muka
diganti dengan pembelajaran dari rumah atau dilaksanakan secara daring (dalam jaringan).
Menurut Moore, Dickson-Deane, & Galyen (dalam Sadikin & Hamidah, 2020) pembelajaran
daring ialah pembelajaran dengan menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas,
konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi
pembelajaran. Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam pembelajaran daring ini
adalah kemandirian siswa. Belajar mandiri artinya siswa harus bisa memilih sumber belajar
atau media belajar yang digunakan dan membuat strategi belajar yang cocok digunakan pada
pembelajaran daring saat ini. Dalam proses pembelajaran, kemandirian itu sangat diperlukan,
apalagi di saat kondisi seperti ini, dimana guru tidak bisa mendampingi siswanya secara
langsung dalam belajar. Kenyataannya, masih banyak siswa yang bergantng pada guru dan
temannya. Peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Pacitan, dan pembelajaran daring
di SMP ini menggunakan aplikasi WhatsApp Group. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam pembelajaran karena akan memberikan sebuah informasi kepada guru tentang
kemajuan belajar siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui proses
kegiatan belajar mengajar. Diduga, penyebab hasil belajar yang rendah adalah kemandirian
siswa yang masih minim.
Metode Penelitian :
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif dengan
pendekatan ex post facto. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pacitan. Penelitian ini
berlangsung pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 pada bulan Januari sampai Juli
2021. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan
tahun ajaran 2020/2021. Sampel dalam penelitian ini diambil secara random sampling dengan
menggunakan rumus slovin dan diperoleh sebanyak 66 sampel. Teknik pengambilan data
dalam penelitian ini menggunakan angket dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini
adalah dengan regresi linear sederhana dengan uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan
uji heterokedastisitas.
Hasil dan Pembahasan :
Angket penelitian ini berisi 19 butir pernyataan. Berdasarkan hasil dari penelitian,
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap
hasil belajar matematika pada pembelajaran daring siswa SMP Negeri 2 Pacitan dari hasil
perhitungan diperoleh r tabel 0,560 > r hitung 0,213 (termasuk dalam tingkat hubungan
sedang). Uji asumsi yang pertama dilakukan adalah uji normalitas. Uji normalitas pada
penelitian ini dilihat dari gambar Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual pada
output SPSS. Berdasarkan output SPSS, dapat dikatakan bahwa titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal serta penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Maka sampel penelitian
dari ketiga uji berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji asumsi yang kedua adalah
uji heterokedastisitas. Untuk uji heterokedastisitas dilihat melalui grafik Scatterplot. Melalui
grafik Scatterplot, penelitian ini menunjukkan bahwa titik-titik menyebar dan tidak terjadi
pola tertentu, sehingga dari pola penyebaran ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas. Artinya, model regresi ini sudah baik. Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang sigifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar
matematika pada pembelajaran daring siswa SMP Negeri 2 Pacitan ditunjukan dengan nilai
koefisien regresi X yang sebesar 1,190. Hal ini berarti semakin tinggi skor kemandirian maka
hasil belajar yang diperoleh semakin maksimal.
Artikel 2
Judul : KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP DISAAT PANDEMI
COVID-19
Penulis : Agnes Sri Handayani, Iin Ariyanti
Latar Belakang :
Di masa pandemi COVID-19 ini, pembelajaran tatap muka diganti dengan pembelajaran
daring (dalam jaringan) demi memutus tali penyebaran wabah ini. Pembelajaran daring ini
dilakukan sama seperti pembelajaran tatap muka dimana guru memberikan materi melalui
media yang dikehendaki dan biasanya guru menggunakan whatsapp lalu guru
menerangkannya baik itu dalam bentuk video yang bisa ditonton siswa, ataupun dalam
bentuk voice note. Lalu setelah itu guru akan memberikan tugas kepada siswa. Pada masa
pandemi ini, kemandirian siswa sangatlah berpengaruh tehadap hasil belajar siswa.
Kemandirian belajar menurut Haris Mujiman (2007) adalah kegiatan belajar aktif yang
didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu
masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.
Menurut Hamalik, (2000: 159) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar
antara lain: 1) Faktor Psikologis: Integensi, minat, motivasi; dan 2) Faktor Fisiologis: Sakit,
cacat tubuh; 3) Faktor lingkungan: Keluarga, suasana rumah, sekolah. Adapun Indikator
Kemandirian Belajar, menurut Mudjiman (2006: 8), terdiri dari: 1) Percaya diri, 2) Aktif
dalam belajar, 3) Disiplin dalam belajar, 4) Tanggungjawab dalam belajar. Pada masa
pandemi ini, siswa memang di tuntut untuk lebih mandiri dariapada saat siswa belajar tatap
muka dengan guru. Siswa dituntut untuk mandiri agar dapat menyelesaikan tugas
perkembangan selanjutnya. Siswa harus bisa untuk memahami materi secara mandiri, harus
bisa memecahkan masalah sendiri dan harus bisa mencari sumber sendiri.
Metode Penelitian :
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan jenis penelitiann survei. Subjek
dalam penelitian ini ialah siswa SMP NEGERI 1 Muara Teweh. Populasi dalam penelitian ini
ialah siswa kelas VIII SMP NEGERI 1 Muara Teweh dengan sampel yang diambil sebanyak
20 siswa. Pengambilan data dalam penelitian ini dengan kuisioner atau angket online berupa
google form. Jawaban dalam angket ini memiliki tingkatan jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala Likert. Indikator ini diukur dari kemampuan responden dalam skala
kemandirian belajar matematik : (a) berinisiatif belajar dengan atau tanpa bantuan orang lain
(b) mengdiagknosis kebutuhan belajarnya sendiri; (c) merumuskan atau memilih tujuan
belajar; (d) memilih dan menggunakan sumber; (e) memilih strategi belajar, dan
mengevaluasi hasil belajarnya sendiri (f) bekerjasama dengan orang lain; (g) membangun
makna; (h) mengontrol diri (Seomarmo, Utari. 2014).
Hasil dan Pembahasan :
Penelitian ini dilaksanakan tanggal 7 sampai 9 juni 2020. Uji keterbacaan dilakukan kepada 5
siswa secara online, tujuannya adalah untuk mengukur pemahaman siswa terhadap butir
pernyataan yang akan di jadikan sampel terhadap angket. Hasilnya adalah 4 siswa memahami
maksud dan tujuan setiap butir pernyataan, dan 1 siswa kesulitan untuk memahaminya.
Selanjutnya peneliti melakukan uji keterbacaan berulang pada siswa yang berbeda dan
dilakukan perubahan dan hasilnya dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa dianggap
memahami angket kemandirian belajar dan angket tersebut layak di ujicobakan. Uji validitas
pertama dilakukan pada siswa SMP 1 Muara teweh sebanyak 27 siswa yang bukan objek
penelitian. Dari 16 pernyataan di angket, terdaat 3 pernyataan yang tidak valid maka
dilakukan perubahan dan dilakukan uji validitas kedua kepada siswa yang bukan menjadi
sampel atau objek penelitian sebanyak 17 orang siswa. Hasil perhitungan terhadap 18 butir
pernyataan kemandirian belajar menunjukkan ke 18 butir pernyataan tersebut valid. Setelah
uji validitas, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 25 dengan metode
yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Dari hasil analisis nilai Alpha diperoleh sebesar
0,875, Pada signifikan 0,05 dengan nilai N sebesar 0,482 karena Cronbach’s Alpha nilainya
lebih dari 0,482 maka disimpulkan bahwa butir-butir instrument yang diguanakan reliabel.
Untuk mengetahui hasil perhitungan persentase kategori penilaian tiap aspek dalam variabel
kemandirian belajar siswa pada kelas VIII SMPN 1 Muara Teweh diberikan interpretasi
perhitungan :
1. Skor Kriterium : Nilai Skala x Jumlah Responden Diketahui skor tertingginya adalah
5 dan jumlah responden sebanyak 20
2. Interval penilaian : I = 100/ jumlah skore likert, I = 100 / 5 , I = 20
Setelah dilakukan penelitian, nilai yang diperoleh adlah 80%-100% maka dapat disimpulkan
bahwa semua indikator matematika pada penelitian ini yang meneliti tingkat kemandirian
belajar siswa terdapat di kategori sangat baik.
Artikel 3
Judul : PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN ONLINE
Penulis : Wayan Tunti Wiriani
Latar Belakang :
Tingkat keberhasilan siswa dalam pengetahuan, keterampilan ataupun sikap dapat dilihat dari
hasil berlajarnya. Adanya perbedaan karakterisktik pada setiap siswa membuat guru harus
memiliki solusi untuk mengatasainya, salah satunya adalah metode pembelajaran yang tepat.
Salah satu karakter yang dapat dibentuk dari metode pengajaran yang tepat adalah
kemandirian. Menurut Suhendri (2012) kemandirian merupakan sikap mental positif dari
seorang individu untuk kenyamanan melakukan kegiatan perencanaan untuk mencapai tujuan
dengan memposisikan atau mengkondisikan dirinya sehingga dapat mengevaluasi tentang diri
sendiri dan lingkungannya. Kemandirian yang dimiliki peserta didik yaitu untuk
menumbuhkan rasa percaya diri yang sangat penting bagi peserta didik (Diniyah, 2018;
Maskar & Dewi, 2020; Maskar & Wulantina, 2019; Parinata & Puspaningtyas, 2019).
Pembelajaran mandiri adalah memberi kebebasan siswa untuk menemukan bagaimana
kehidupan mereka baik dalam lingkup akademik maupun kehidupan sehari-harinya.
Pembelajaran mandiri juga tergantung pada proses pengajaran yang diberikan gurunya.
Pembelajarn yang monoton akan membuat siswa mudah bosan dan malas. Pembelajaran
berbasis online menggunakan beberapa definisi pembelajaran yang tidak lagi terbatasi oleh
bangunan secara fisik dengan pemanfaatan teknologi digital yang fleksibel untuk berbagai
aktivitas belajar dan pembelajarannya (Praherdhiono & Pramono Adi, 2017; Prawiradilaga,
2012). Google Classroom merupakan aplikasi belajar dan mengajar yang bisa menjadi salah
satu solusi untuk pembelajaran online. Google classroom juga suatu learning management
system yang dapat digunakan untuk menyediakan bahan ajar, tes yang terintegrasi penilaian.
Penelitian bertujuan untuk melakukan kajian mengenai pengaruh kemandirian belajar
terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran online.
Metode Penelitian :
Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dalam penelitian ini. Dengan metode survei
dengan analisis korelasional yaitu mengkaji variabel bebas dan variabel terikat. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 35 siswa kelas XI IPA 2. Variabel bebas dalam penelitian ini
yaitu kemandirian belajar yang disimbolkan dengan X. Dan variabel terikat dalam penelitian
ini yaitu hasil belajar kelas XI IPA yang disimbolkan dengan Y. Tolak ukur dalam penelitian
ini ialah indikator dari kemandirian belajar peserta didik, yaitu: (1) kemampuan
merencanakan yang ditandai dengan menetapkan tujuan pembelajaran dan cara belajar; (2)
tanggung jawab yang ditandai dengan memiliki ketekunan dan berani memecahkan masalah;
(3) mengelola diri yang ditandai dengan dapat menilai sendiri dengan apa yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner. Angket yang digunakan dibuat berdasarkan
indikator – indikator yang di ambil para ahli. Teknik terakhir yaitu dengan menggunkan
teknik tes tertulis. Tes tertulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab siswa dengan
memberikan jawaban tertulis. Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data nilai dan hasil
belajar siswa. Penelitian ini menggunakan SPSS V untuk mengolah data hasil penelitian.
Hasil dan Pembahasan :
Setalah melakukan penelitian diperoleh hasil angket kemandirian belajar yang dilakukan pada
35 orang responden diperoleh mean atau nilai rata – rata jawaban responden adalah 6,14,
hasil ini menunjukkan hasil baik dalam belajar. Selanjutnya dilakukan uji normalitas untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh peneliti berasal dari populasi berdistribusi normal
atau tidak. Penguji menggunakan menggunakan Kolmogorov Smirnov dalam melakukan
pengujian dan juga mengggunakan SPSS V23 sebagai alat bantu untuk uji normalitas ini.
Berdasarkan hasil uji normalitas, maka dapat diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,146 >
0,)5 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal. Lalu selanjutnya
uji linearitas yang dilakukan untuk membuktikan hubungan antar variabel yang diteliti
memiliki hubungan yang linear. Uji ini dilakukan dengan bantuan SPSS V23 dengan kriteria
H0 : tidak dapat hubungan linier variabel kemandirian belajar dengan variabel hasil belajar.
H1 : terdapat hubngan antara variabel kemandirian belajar dengan variabel hasil belajar.
Maka setelah diuji, diketahui bahwa nilai Sig. Deviation From Linearity sebesar 0,056.
Karena nilai Sig. 0,056 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 yang
diterima, artinya terdapat hubungan linier variabel kemandirian belajar dengan variabel hasil
belajar. Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh nilai R = 0,448 yang menunjukan terdapat
korelasi yang rendah antara kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika. Hal ini di
dukung dengan nilai R Square = 0,201 atau koefisien determinannya 20,1%. Artinya hasil
belajar dipengaruhi oleh faktor kemandirian belajar sebesar 20% dan faktor lainnya sebesar
80%. Selanjutnya, diperoleh nilai Sig = 0,007 atau Sig < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh
yang signifikan kemandirian belajar terhadap hasil belajar. Dan terakhir diperoleh Sig =
0,007 atau Sig < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
kemandirian belajar terhadap hasil belajar. Maka berdasarkan pengujian hipotesis diketahui
bahwa ada pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan
hasil perhitungan stastistik SPSS V23 dan di uji hipotesis pertama bahwaterdapat pengaruh
positif yang signifikan kemandirian belajar terhadap hasil belajar, hal ini dapat di
interprestasikan kemandirian belajar siswa akan meningkatkan hasil belajar matematikanya.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran online terdapat pengaruh
kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika siswa.
Artikel 4
Judul : Pengaruh Kemandirian dan Kreativitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika
dalam Pembelajaran Daring
Penulis : Pratidina Puspita Sari, Nurina Hidayah, dan Muhammad Najibufahmi
Latar Belakang :
Pada pelajaran matematika, keberhasilan proses belajar mengajar terletak pada peningkatan
kualitas proses pembelajaran dan peningkatan kualitas output yang dapat dilihat dari prestasi
belajar yang dicapai oleh siswa. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika
adalah kemandirian belajar dan kreativitas belajar (Darminto & Janah, 2016). Aspek
kemandirian belajar meliputi; disiplin, mempunyai inisiatif, dan tanggung jawab serta
percaya diri untuk mencapai kompetensi. Kemandirian dalam proses belajar mengajar bukan
berarti belajar sendiri, melainkan suatu prinsip belajar yang bertumpu pada tanggung jawab
siswa dan kegiatan siswa. Selain kemandirian belajar, kreativitas belajar juga merupakan
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Kreativitas perlu dimiliki dan
dikembangkan oleh siswa, karena kemampuan ini berguna untuk menghasilkan banyak ide
dalam menyelesaikan permasalahan siswa. Dari segi kognitifnya, kreativitas merupakan
kemampuan berpikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian.
Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai keinginan untuk menemukan hal yang
baru dalam belajar, kecenderungan untuk memberian gagasan yang baru, melaukan hal-hal
dengan caranya sendiri untuk memecahkan masalah, memiliki semangat bertanya dalam
belajar, dan megambil risiko dalam dalam membuat sebuah keputusan (Munandar dalam
Aslach, Jupriyanto, & Sari, 2020).
Sekarang ini dunia sedang ramai dengan penyebaran virus corona, yang menyebabkan
dampak pada aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Demi memutus rantai mata
penyebaran virus ini, maka pembelajaran tatap muka diganti dengan pembelajaran daring.
Pembelajaran daring adalah pembelajaran jarak jauh melalui Internet dimana penyampaian
materi dan perantara interaksi belajar mengajar menggunakan berbagai platform misalnya
whatsapp, google classroom, google meet, zoom, web blog, edmodo, maupun aplikasi
lainnya yang bertujuan agar murid tetap belaja dirumah.
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar dan kreativitas
belajar baik secara mandiri maupun secara bersama-sama (simultan) terhadap prestasi belajar
matematika dalam pembelajaran daring.
Metode Penelitian :
Penelitian yang dilakukan di kelas VII SMP Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan ini
menggunakan penelitian kuanitatif dengan subjek penelitiannya yaitu seluruh siswa kelas VII
SMP Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan yang terbagi atas 4 kelas yaitu kelas VIIA,
VIIB, VIIC, dan VIID. Pengambilan sampel secara random sampling dan diperoleh kelas
sampel yaitu kelas VIIC. Data diperoleh dengan pemberian angket kemandirian belajar,
angket kreativitas belajar dan tes prestasi belajar yang dilakukan secara daring melalui google
form. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto yang meneliti hubungan sebab akibat yang
tidak dimanipulasi atau tidak diberi perlakuan oleh peneliti (Sappaile, 2010).
Hasil dan Pembahasan :
Analisis diawali dengan uji normalitas, dalam hal ini menggunakan metode Kolmogorov-
Smirnov. Hasil yang diperoleh bahwa data berdistribusi normal dengan Dhitung = 0,0649 <
Dtabel=0,2417 dengan taraf signifikan 5% dan jumlah siswa 30 orang. Selanjutnya uji
heteroskedastisitas, setelah perhitungan, hasil pada kemandirian belajar thiutng = 0,327 <
ttabel = 2,042 dan pada hasil kreativitas belajar thitung = -0,4835 > -ttabel = -2,042.
Selanjutnya uji linearitas untuk mengetahui hubungan antar variabel dan diperoleh hasil
hitungan Fhitung = 0,487 < Ftabel = 3,434 disimpulkanhubungan antara kemandirian belajar
dan prestasi belajar linear. Begitu pula untuk uji linearitas kemandirian belajar terhadap
prestasi belajar linear karena Fhitung = 1,046 < Ftabel =3,434. Berdasarkan hasil perhitungan
uji multikolinearitas diperoleh nilai VIFhitung=1,5651<10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi gelaja multikolinearitas pada regresi ganda. Berdasarkan hasil yang telah
diuraikan maka seluruh uji asumsi regresi yaitu uji normalitas, heteroskedastisitas, linearitas,
dan multikolinearitas telah terpenuhi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kemandirian belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika
dalam pembelajaran daring kelas VII SMP Muhammadiyah Pekajangan dengan koefisien
determinasi sebesar 0,333. Hal ini menunjukan bahwa variabel kemandirian belajar memiliki
kontribusi pengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 33,3% dan 66,7% ditentukan oleh
faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kreativitas belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika
dalam pembelajaran daring kelas VII SMP Muhammadiyah Pekajangan dengan koefisien
determinasi sebesar 0,14. Hal ini menunjukan bahwa variabel kreativitas belajar memiliki
kontribusi pengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 14%, dan 86% ditentukan oleh faktor
lain. Kreativitas belajar yang dimiliki siswa akan berdampak pada proses belajar yang lebih
giat, tanpa merasa terpaksa atau terbebani. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka
dapat diambil kesimpulan bahwa kemandirian belajar dan kreativitas belajar bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika dalam pembelajaran
daring kelas VII SMP Muhammadiyah Pekajangan dengan koefisien determinasi sebesar
0,334. Hal ini menunjukan bahwa variabel kemandirian belajar dan kreativitas belajar secara
bersama-sama memiliki kontribusi pengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 33,4%, dan
66,6% ditentukan oleh faktor lain.
Maka berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemandirian belajar dan kreativitas
belajar secara bersama-sama berpengaruh besar terhadap tinggi rendahanya prestasi belajar
pada pokok bahasan bilangan bulat dalam proses pembelajaran daring kelas VII SMP
Muhammadiyah Pekajangan.

Artikel 5
Judul : Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Di Masa Pandemi
Covid-19
Penulis : Helmi Yanti, Zaenuri, dan Walid
Latar Belakang :
Corona virus menyebar secara pesat, virus ini menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan.
Virus ini dapat menular dan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, untuk
memutuskan tali rantai penularan covid 19 kita harus mematuhi protokol kesahatan seperti
selalu mejaga jarak, memakai masker dan lain sebagainya. Dampak dari virus ini terhadap
dunia pendidikan adalah peniadaan pembelajaran tatap muka dan diganti dengan penbelajaran
jarak jauh. Dengan pembelajaran daring peserta didik memiliki keleluasaan waktu belajar,
dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran daring ini bisa dilakukan dengan
menggunakan berbagai aplikasi, seperti Google Classroom, video converence, telepon atau
live chat, maupun melalui whatsapp group. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 3 Kampar.
Pembelajaran daring MTs Negeri 3 Kampar menggunakan aplikasi whatsapp group. Selama
pembelajaran daring/jarak jauh dibutuhkan kemandirian belajar siswa. Kerena pada dasarnya
kemandirian merupakan kemampuan individu yang mampu mengatasi masalah, mempunyai
rasa percaya diri dan bertanggung jawab dalam melakukan sesuatu tanpa mengharapkan
bantuan dari orang lain (mudjiman dalam halim & rahma, 2020). Maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemandirian siswa dalam mata pelajaran
matematika selama pandemi covid-19 di MTs Negeri 3 Kampar.
Metode Penelitian :
Metode penelitan yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Sampel dalam penelitian ini ada 6 orang yang terdiri dari siswa MTs
Negeri 3 Kampar. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan menggunakan
angket atau kuisioner.
Hasil dan Pembahasan :
Indikator kemandirian belajar siswa yang akan peneliti lakukan antara lain :
1. Mempunyai inisiatif dan motivasi belajar : Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
63% siswa berkeingintahuan yang besar terhadap materi pelajaran, 79% siswa terbuka
dalam pengalaman baru dan 75% siswa memiliki hasrat untuk mencapai hasil yang
lebih baik.
2. Memandang kesulitan sebagai tantangan : . Dalam penelitian ini di temukan bahwa
58% siswa yang sering memanfaatkan sumber belajar dan 50% siswa yang sering
mengerjakan latihan soal yang telah diberikan, walaupun soalnya sulit mereka akan
mencari jalan solusinya.
3. Memilih, menerapkan strategi belajar : Penelitian ini menemukan terdapat 54% siswa
memilih dan menerapkan metode pembelajaran dan 76% siswa menggunakan media
pembelajaran.
4. Memahami, menyusun, dan mengkontrol belajar : Indikator yang berhubungan
dengan menejeman waktu ini memperoleh 54% siswa yang memanfaatkan waktu
dengan baik dan 50% siswa yang menggunakan waktu dengan baik.
5. Memanfaatkan dan mencari sumber yang relevan : Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa 75% siswa menggunakan internet/website untuk mencari sumber belajar, 54%
siswa bertanya kepada teman/ tutor dan 42% siswa menggunakan media belajar/
CD,DVD dan audio
6. Konsep diri/ kemampuan diri : Hasil penelitian ini menunjukkan 83% siswa ikut serta
dalam memberikan pendapat dalam forum diskusi kelas dan 83% siswa berkomitmen
terhadap tugas.
Maka setelah dilakukannya penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk indikator
mempunyai inisiatif dan motivasi belajar dan indikator konsep diri/kemampuan diri sebesar
76% di kategorikan baik, sedangkan untuk indikator memandang sulitan terhadap tantangan,
indikator memilih menerapkan strategi belajar, indikator memonitor, mengatur dan mengotrol
belajar, indikator memanfaatkan dan mencari sumber yang relevan sebesar 57% di
kategorikan masih rendah.

Anda mungkin juga menyukai