Anda di halaman 1dari 2

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan.

Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain
(misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga,
komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun
lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen
membantu Anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja
yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
Kejadiannya ketika kami menentukan jadwal mengajar bersama.Situasi yang saya
hadapi adalah harus membagi tugas dengan rekan sejawat namun kami tidak
menemukan kesepahaman.
Pihak yang saya minta bekerja sama adalah beberapa teman sejawat saya dalam
mengajar.
Alasan saya meminta bekerja sama agar proses mengajar bisa berjakan lanjar jika
jadwal disepakati bersama. Sayangnya, masing-masing pihak punya kepentingan
sehingga pada mulanya sulit menemukan titik temu. Namun setelah berjalan
beberapa waktu, kami akhirnya menyepakati jadwal yang disetujui semua pihak.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam
situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang
telah direncanakan?

Kesulitannya antara lain sulit menyatukan pendapat meskipun hal itu merupakan hal
yang biasa jika terjadi perbedaan pendapat, asalkan dapat diselesaikan secara
musyawarah mufakat. Jika sudah melalui musyawarah, maka kerjasama akan lebih
mudah dan lebih lapang dalam mencapai tujuan.Secara umum, kesulitan dalam
bekerja sama dengan pihak lain tidak terlalu berat karena saya sendiri termasuk
pribadi yang suka berkolaborasi dan terbuka dengan pendapat orang lain.
Sehingga jika pun terjadi penolakan terhadap ide dan gagasan yang saya berikan
merupakan hal yang wajar dalam sebuah tim. Yang terpenting adalah tujuan
bersama dapat tercapai, baikdengan ide saya sendiri maupun dengan ide dari orang
lain yang sekiranya lebih bagus. Bagisaya, ide terbaik dapat muncul dari mana saja
dan dari siapa saja.Untuk itu, tugas kita adalah melaksanakan suatu program yang
telah disepakati bersama denganbaik guna mewujudkan hasil kerja yang sesuai
dengan perencanaan awal. Keberhasilan sebuah program bukan terletak pada
kualitas ide melainkan akan bergantung pada kualitas kerja. Dengan demikian,
orientasi kerja bagi saya adalah proses dan hasil. Pada prinsipnya keberhasilan
program merupakan keberhasilan bersama dan begitu juga sebaliknya. Saya
meyakini bahwa cara-cara seperti ini akan berdampak positif terhadap
keberlangsungan suatu organisasi.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama?
Sebagaimana yang telah saya uraikan sebelumnya bahwa untuk mencapai tujuan
bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui komunikasi satu arah yang intensif.
Faktanya, membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang
dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan
yang akan dicapai. Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk
yang saya alami sendiri. Untuk itu, upaya terpenting yang saya lakukan dalam
mencapai komitmen dengan berbagai pihak dalam bekerja sama adalah upaya
persuasif. Upaya ini saya yakini lebih efektif dalam mengatasi berbagai kesulitan
dalam mencapai kesepakatan bersama. Memberikan pemahaman
yang jelas dan dengan cara yang sederhana terkait sistem kerja dan tujuan akhir
akan lebih mudah diterima oleh berbagai pihak mana pun, termasuk dari latar
belakang status sosial yang lebih tinggi dalam struktur organisasi. Selain itu, upaya
merangkul, mengakomodir, dan memfasilitasi berbagai kepentingan atau kebutuhan
anggota dengan baik akan mempengaruhi tingkat motivasi kerja para pihak yang
terlibat semakin tinggi. Pada dasarnya adalah membangun transparansi dalam
bekerja sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman dalam bekerja sama.
Perlakukan yang adil bagi setiap anggota juga tidak kalah pentingnya untuk
diperhatikan. Secara psikologi setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda
maka pendekatan dan perlakuan yang diberikan harus proporsional. Dalam bekerja
sama harus menghidari perlakukan-perlakukan yang berbau SARA. Hal ini seringkali
terabaikan oleh para pemangku kebijakan sehingga membuat organisasi menjadi
tidak sehat.

Bagaimana hasilnya?
Setelah menerapkan langkah-langkah persuasif, meningkatkan intensitas
komunikasi satu arah untuk membangun kesepahaman bersama, mengakomodir
berbagai kepentingan anggota, memberikan motivasi, perlakukan yang adil bagi
seluruh pihak dan menghidari SARA dalam kerja tim ternyata berhasil membangun
kolaborasi yang efektif dan mempercepat proses kerja sama. Antusiasme para pihak
dalam membangun komitmen bersama nampak dari proses yang
cepat dan hasil yang memuaskan. Sebagai contoh, saat ini saya tidak lagi kesulitan
dengan data yang saya butuhkan dalam persiapan evakin 2021. Sebagian besar para
guru memberikan support yang bagus dalam memenuhi tuntutan kerja.

Anda mungkin juga menyukai