Anda di halaman 1dari 11

1. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak?

Apa yang
Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?

Yang memotivasi diri saya untuk menjadi guru penggerak adalah untuk
mengembangkan kemampuan yang saya miliki dalam melakukan
kepemimpinan pembelajaran, sehingga mampu menjadi bagian dalam
perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik dan pengembangan diri ,
memperoleh pengalaman baru berkaitan dengan kegiatan guru penggerak, dan
meningkatkan kualitas diri sehingga dapat menjadi pribadi dan seorang guru
yang lebih bermanfaat bagi lingkungan yang terdekat.

Yang saya lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut yaitu dengan cara
mengatasi rasa takut pada diri terhadap kegagalan, karena kegagalan adalah
bagian dari proses pembelajaran agar bisa melakukannya dengan lebih baik
dan menghindari kesalahan yang sama. selalu bersikap optimis dan berpikir
positif, dan menyusun rencana kegiatan dengan lebih baik lagi dan terarah.

2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru


Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!

Kelebihan yang mendukung saya sebagai guru penggerak seperti saya pernah
mendapatkan juara 3 Porseni tingkat nasional di Jakarta dan saya juga aktif
mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan penyusunan kurikulum 13 maupun
penyusunan PTK, aktif dalam kegiatan Organisasi yang mampu meningkatkan
kemampuan saya dalam meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik
dilembaga saya, seperti KKG, IGTKI, dan PGRI. Saya Juga memiliki
kemampuan dalam bidang administrasi di lembaga sehingga saya dipilih
menjadi Kordinator BOP dan Dapodik oleh Dinas Pendidikan dan Pemuda
Olahraga Kabupaten Buleleng untuk membantu segala masalah yang dihadapi
Gugus I kecamatan Buleleng yang ada hubungannya dengan tugas saya. Saya
juga akti dalam segala kegiatan yang diadakan oleh IGTKI, Dinas pendidikan
untuk menjadi Tim dalam segala kegiatan walaupun saya bukan termasuk
pengurus inti dalam organisasi tersebut, hal ini disebabkan karena saya
dianggap memiliki loyalitas yang tinggi , serta tanggung jawab disetiap tugas
yang dibebankan kepada saya, sehingga saya selalu terpilih menjadi anggota
Tim hampir disetiap kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi dan dinas
pendidikan.

Alasannya agar nantinya saya mampu untuk memberikan suatu perubahan


yang berarti dalam dinamika belajar pada diri anak dengan menciptakan
pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran serta kekiatan
pembelajaran yang berpusat pada anak didik atau pada era sekarang yaitu
merdeka belajar sehingga anak selalu tertarik dan merasa senang untuk
mengikuti setiap kegiatan pembelajaran yang berikan Guru.

3. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau


lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif
Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut?
(Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas
inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut
terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

Contoh perubahan inovasi, pemberdayaan, gerakan atau lainnya yang


memberikan dampak nyata adalah perubahan dalam bergaul dan dalam
penyampaian ide-ide agar lebih berani lagi., dan memperdalam mempelajari di
bidang IT. Yang mendorong saya melakukan hal tersebut adalah karena saya
selalu merasa tidak mampu jika atau untuk menyampaikan suatu ide, dalam
arti saya selalu merasa malu untuk menuangkan suatu ide, dikarenakan rasa
takut tidak diterimanya ide tersebut muncul seketika. Bukan itu saja dulunya
saya selalu merasa malu jika berhadapan dengan orang banyak. Sebab hal itu
tidak mengenakkan buat diri saya pribadi, karena dasarnya manusia
mempunyai hak untuk menyampaikan ide2 apapun entah itu nantinya diterima
atau tidak dan manusia juga membutuhkan saling interaksi satu dengan yang
lainnya. Perubahan, inovasi,, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya sebenarnya
biasa dilakukan mulai dari diri sendiri dan dapat dilakukan dengan sekecil
apapun. Perubahan yang saya alami adalah perubahan dari pribadi yang
tertutup, pendiam, penakut, dan sukar untuk berinteraksi dengan orang lain
menjadi pribadi yang terbuka dan berani untuk membangun interaksi dengan
orang lain. Hal yang mendorong saya untuk melakukan hal tersebut adalah
karena sejak duduk di bangku SD sampai SMA saya termasuk orang yang
sangat minder apalagi dalam bergaul saya sangat takut, saya selalu ketakutan
jika berada bersama orang banyak, apalagi jika ada guru yang menunjuk saya
untuk maju ke depan. Memasuki masa Kuliah di sana saya mulai berpikir jika
diri saya seperti ini terus menerus, saya tidak akan bias bergaul ataupun merasa
tenang. di sini mmulai melakukan perubahan diri saya sedikit demi sedikit dan
mulai lebih banyak bisa berinteraksi dengan orang lain, banyak mempunyai
teman. Saya mulai merubah pola pikir dan perilaku saya yang takut untuk maju
ke depan umum. Saya mulai memberanikan diri untuk mengangkat tangan
ataupun jika ada dosen yang menunjuk saya untuk presentasi ke depan, saya
akan maju dan tampil, dengan cara sebelum saya maju di depan umum saya
selalu mengucapkan doa, meminta kekuatan dari Hyang Kuasa agar saya lebih
tegar di depan orang banyak. Dan itu pasti dan sudah saya lakukan sampai
sekarang. Dan pada akhirnya saya kerja sebagai guru TK, banyak perubahan
yang saya rasakan, seperti contohnya saya selalu mengikuti berbagai macam
pelatihan ataupun workshop, dan hasil pelatihan tersebut saya imbas ke teman-
teman saya di sekolah. Bukan itu saja saya juga pernah mengikuti lomba
Porseni tingkat Nasional dan mendapatkan juara 3. Saya sangat berucap syukur
kepada Yang Maha Kuasa atas perubahan yang saya alami sangat luar biasa.
Tidak dipungkiri juga dukungan dari keluarga juga yang membuat saya
berubah ke arah lebih baik lagi.

Harapan saya dengan mengikutinya PGP ini saya bisa jauh lebih baik lagi ke
depannya, dalam interaksi dengan orang banyak maupun untuk tampil di depan
orang banyak.

4. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu?
Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan
mengapa? Gambarkan secara jelas!

Untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan kerjasama melalui komunikasi


yang intensif. Faktanya membangun komunikasi satu arah tidak semudah yang
dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan
yang akan dicapai. Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi
termasuk saya sendiri. Salah satu contohnya ketika saya mendapatkan tugas
mengikuti bimtek pembuatan RPP kurikulum 13. Ketika saya sudah selesai
mengikuti bimtek tersebut dan akan mengimbaskannya terutama dengan
teman-teman di sekolah, saya sangat mendapatkan kesulitan dalam
mengarahkan guru-guru di sekolah, dikarenakan notabene guru di sekolah saya
banyak yang senior, sedangkan saya masih sangat junior. Tidak sedikit para
guru senior yang acuh dan cuek ketika saya membahas tentang RPP kurtilas
tersebut, dan banyak pemahamannya kurang, terlebih lagi mereka tidak mau
untuk berusaha terlebih dahulu sebelum mereka berkata susah atau tidak bisa.
Ada beberapa guru senior yang berpendapat agar RPP yang dibuat masih
seperti dahulu. Hal ini cenderung menghambat proses persiapan di dalam
pembuatan RPP yang akan nantinya dipakai untuk pembelajaran. Meski
demikian berbagai upaya yang saya lakukan guna persiapan RPP untuk tiap
tahunnya itu sendiri

5. Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah
penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi
tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya
apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang
telah direncanakan?

Kesulitan yang saya alami yaitu pada saat saya mengimbas hasil bimtek
pembuatan RPP kurtilas kepada para guru di sekolah. Saya pernah mengalami
penolakan terhadap ide ataupun gagasan yang saya berikan, tetapi menurut
saya itu merupakan hal yang wajar dalam sebuah tim. Yang terpenting adalah
bagaimana nantinya tujuan bersama akan dapat tercapai, baik dengan ide saya
ataupun ide orang lain disekitarnya untuk dapat memajukan sekolah.
Kendatipun saya harus dengan semangat untuk selalu berusaha mengimbas
tentang bagaimana cara pembuatan RPP kurtilas sampai mereka paham dan
mengerti. Bagi saya ide terbaik dapat muncul dari mana saja dan dari siapa
saja. Untuk itu, tugas kita adalah melaksanakan suatu program yang telah
disepakati bersama dengan baik guna mewujudkan hasil kerja yang sesuai
dengan perencanaan awal. Keberhasilan sebuah program bukan terletak pada
kualitas ide melaikan akan bergantung pada kualitas kerja. Pada prinsipnya
keberhasilan program merupakan keberhasilan bersama dan bagitu juga
sebaliknya. Saya sangat yakin bahwa cara-cara yang saya tempuh seperti ini
akan berdampak positif terhadap keberlangsungannya suatu organisasi.

6. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen


dari berbagai pihak untuk bekerja sama?

Sebagaimana yang telah saya jelaskan sebelumnya bahwa untuk mencapai


tujuan bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui komunikasi satu arah .
faktanya, membangun komunikasi satu arah tidak semudah yang dibayangkan.
Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman yang sama terkait tujuan yang akan
dicapai. Kesulitan dalam berkomunikasi pasti akan terjadi termasuk yang saya
alami sendiri.
Untuk itu upaya terpenting yang saya lakukan dalam mencapai komitmen
dengan berbagai pihak dalam bekerja sama adalah dengan cara mengajak
mereka dengan perkataan yang sangat halus atau agar tidak membuat
ketersinggungan. Memberikan pemahaman yang jelas dan dengan cara yang
sederhana terkait system kerja dan tujuan akhir akan lebih mudah diterima oleh
berbagai pihak.
Selain itu, upaya merangkul anggota dengan baik akan mempengaruhi tingkat
motivasi kerja para pihak yang terlibat semakin tinggi. Perlakuan yang adil
bagi setiap anggota (para guru yang lain) juga tidak kalah pentingnya untuk
diperhatikan. Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, maka
pendekatan dan perlakuan yang diberikan harus seimbang. Dalam bekerja
sama harus menghindari perlakuan-perlakuan yang bersifat memojokkan
ataupun menghina dan menyalahkan. Hal seperti ini seringkali terabaikan oleh
para pemimpin kebijakan sehingga membuat organisasi menjadi tidak sehat.
Terkadang pemimpin sering sekali memilih orang yang mana disukai itu saja
idenya yang akan diterima, ide yang lain jarang pernah ditanggapi. Maka dari
itu diharapkan sebagai pemimpin seharusnya bisa bersifat adil, dan mau
mendengarkan anggotanya menuangkan suatu ide, yang nantinya ide dari
anggota bisa disaring kembali, dan disatukan menjadi sebuah tujuan yang lebih
baik.
7. Bagaimana hasilnya?

Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa dengan pendekatan dan dengan
memberikan kata-kata yang halus atau baik dan juga dengan perlakukan yang
adil maka suatu tujuan akan tercapai. Jadi hasil yang saya dapatkan adalah
sebagian besar ide yang saya berikan diterima oleh anggota yang lain,
pemahaman merekapun demi sedikit sudah makin meningkat. Dan ide yang
mereka berikan kepada sayapun saya terima. Dan kami sepakat untuk sama-
sama belajar dalam pembuatan RPP kurikulum 13, meskipun belum 100%
digunakan pada saat itu. Sebagai contoh 60% sudah menggunakan kurikulum
13, dan 40% nya masih menggunakan yang lama. Seiring berjalan nya waktu
kami pun belajar bersama untuk mencapai satu tujuan yaitu dapat
menggunakan kurikulum 13 secara penuh. Maka dari itu komunikasi sangatlah
penting diperlukan dalam pendekatan untuk mencapai suatu tujuan bersama
yang lebih baik. Bukan itu saja suatu tujuan akan tercapai apabila ada
dukungan dari berbagai pihak, terutama anggota kita sendiri.

8. Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau


kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara
jelas!

Setiap pekerjaan tentu memiliki tantangan tersendiri. Permasalahan dalam


melaksanakan pekerjaan pasti ada dengan kompleksitas yang beragam. Saya
sendiri dalam melaksakan tugas sebagai pendidik sering mengalami hal
tersebut. Salah satu contohnya, ketika saya ditugaskan mengikuti workshop
pembuatan RPP saat daring (belajar dari rumah). Lagi lagi ketika saya harus
mengimbas kepada teman-teman di sekolah, terlebih dahulu saya harus
meminta ijin kepada kepala sekolah. Di sana lah tantangan terbesar saya, pada
saat saya menyampaikan hasil workshop saya kepada kepala sekolah, ada
beberapa materi yang tidak cocok atau tidak diterima oleh Beliau. Sehingga
sarana dan prasarana yang saya butuhkan untuk pengimbasan kurang,
administrasipun sempat berantakan. Dan sempat beberapa hari kamipun tidak
membuat administrasi daring dikarenakan para guru kebingungan. Pada posisi
ini saya merasa dihadapkan dengan masalah yang sangat kompleks dan
membutuhkan penyelesaian yang segera dan efektif.

9. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi


tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja
yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu
Anda menghadapinya?
Dalam menghadapi situasi seperti ini, tentu dibutuhkan strategi jitu. Strategi
yang dimaksud adalah dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak
terkait guna membantu memahami akar permasalahan dengan baik sehingga
penanganan yang dilakukan menjadi tepat. Pihak-pihak yang cukup mengerti
dengan permasalahan ini tentu para nara sumber yang mengadakan workshop
pada saat itu, dan orang-orang yang pernah terlibat atau pernah dan ikut
mengikuti workshop pembuatan RPP daring yang paham dengan permasalahan
yang sedang terjadi. Saya meyakini bahwa setiap permasalahan pasti ada
penyelesaiannya. Walaupun di awal mengalami kesulitan, tetapi saya tetap
optimis dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Permasalahan
yang ada selalu ada celah dan peluang penyelesaian masalah seperti keinginan
untuk berdiskusi secara terbuka dengan para guru-guru di sekolah, dan mencari
solusi atas permasalahan yang ada. Hal ini saya pribadi membuka forum
diskusi guna mencari dan menyepakati solusi yang paling baik untuk nantinya
yang akan dijalankan bersama tanpa merugikan ataupun menguntungkan pihak
manapun.

10. Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda


hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang
Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Permasalahan yang ada dalam sebuah organisasi harus dapat diselesaikan


dengan baik. Dibutuhkan kebijaksanaan seorang pemimpin dalam memberikan
keputusan yang adil bagi semua anggota. Tetapi permasalahan yang saya alami
ini adalah bagaimana cara meyakinkan seorang pemimpin dengan ide yang
saya sampaikan, terlebih halnya adalah hasil dari workshop yang saya ikuti.
Pada saat itu pertimbangan yang saya ambil adalah mengumpulkan bukti
terlebih dahulu dengan cara saya menghubungi salah satu dari nara sumber
tersebut, dan menyampaikan permasalahan yang ada, di sana saya lega karena
nara sumber memberikan masukan yang cukup untuk dimengerti, dan
penjelasan dari nara sumber itu pula saya sampaikan kepada kepala sekolah
bahwa apapun hasilnya yang terpenting kita sebagai seorang guru mengerti
dengan apa yang kita buat, tidak hanya asal membuat. Dan bukan itu saja saya
mengkomunikasikan permasalahan ini dengan guru yang pada saat itu saya
ajak workshop, dan hasil itu pula saya sampaikan kepada kepala sekolah.
Jikapun belum atau tidak ada kesepakatan bersama yang di anggap tepat,
setidaknya seorang pemimpin dapat menghadirkan opsi-opsi yang paling
mendekati kepuasan bersama. Artinya permasalahan tidak boleh dibiarkan
berlarut-larut tanpa ada kepastian atau jalan keluar. Saya menyadari tidak
keputusan yang sempurna dan diterima 100% oleh berbagai pihak. Pasti akan
selalu ada ketidakpuasan pada diri anggota dan hal ini merupakan sesuatu yang
wajar. Untuk itu, menurut saya sendiri dibutuhkan perhatian dan keadilan dari
seorang pemimpin. Seorang pemimpin tidak boleh mengabaikan kepentingan
pribadi atau kepentingan anggota yang ia senangi saja. Aspirasi yang
disampaikan harus diterima, dianalisis, dan direspon dengan baik.

11. Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana


hasilnya?

Pada dasarnya keputusan dalam setiap menyelesaikan permasalahan harus


diambil. Pertimbangan-pertimbangan sebagaimana sudah saya uraikan. Untuk
itu, dalam konteks masalah yang saya hadapi, saya tetap membuat keputusan
dengan mempertimbangkan saran, masukan dan data yang ada. Langkah yang
saya lakukan adalah mengumpulkan data seperti RPP daring yang saya
dapatkan pada saat workshop dan mengumpulkan teman-teman guru yang
pada waktu itu ikut dalam workshop pembuatan RPP daring, setelah itu
mengimbas dengan guru guru yang lain, dan di sana kami mengkomunikasikan
hasil yang termudah yang nantinya akan di ambil untuk program selanjutnya.
Di sana kami mendapatkan hasil bahwa ide saya dan ide dari kepala sekolah
kami satukan dan kami pergunakan di dalam RPP daring yaitu dengan
meroling ide tersebut, maksudnya ide kepala sekolah kami buat untuk
dikelompok A, dan ide saya yang pastinya saya dapat dari hasil workshop,
kami buat untuk di kelompok B.

12. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang
secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat
menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Perkembangan seperti saat ini sangat pesat. Perkembangan ini mempengaruhi


system pendidikan di Indonesia termasuk para guru harus mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Untuk itu dibutuhkan
upaya-upaya strategis dalam rangka meningkatkan kapasitas diri dan
profesinalisme. Langkah stategis untuk pengembangan kemampuan diri dapat
dilakukan dengan cara mengikuti berbagai kompetensi maupun pelatihan-
pelatihan yang relevan dengan bidang yang di geluti. Saya sendiri melakukan
hal tersebut dengan cara mengikuti lomba Porseni tingkat Nasional pada tahun
2019, dan berbagai pelatihan-pelatihan yang diselengarakan oleh kabupaten
tentang kurikulum 13, bukan itu saja pengalaman saya mengikuti pelatihan
PPG. Dari berbagai pengalaman mengikuti kompetensi dan pelatihan yang
telah disebutkan di atas. Ada banyak masukan dan umpan balik yang saya
dapatkan. Misalnya saja dalam hal lomba Porseni tingkat nasional saya
diberikan kesempatan untuk mendapatkan juara 3 dan saya banyak
mendapatkan pengalaman dan ilmu dari nara sumber dan para juri. Dan juga
pada saat saya mengikuti pelatihan kurikulum 13 saya diberi kesempatan
untuk mengimbas hasil pelatihan tersebut kepada para-para guru di kecamatan
dan di sekolah sendiri. dan juga pada saat saya mengikuti PPG banyak sekali
pengalaman yang saya dapati. hal ini menjadi kebanggaan tersendiri yang
harus saya jaga.

13. Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik


tersebut untuk pengembangan diri Anda?

Pribadi yang baik adalah pribadi yang jujur dan terbuka dengan kritik, saran
dan masukan dari orang lain. Untuk itu saya berusaha mencoba untuk menjadi
pribadi yang baik. Selama mengikuti kegiatan lomba maupun pelatihan yang
telah saya uraikan pada esai sebelumnya bahwa saya merasa senang dan
bangga mendapatkan masukan dan umpan balik dari orang lain. Saya
menyadari bahwa masukan dan umpan balik yang saya terima akan
berdampak positif bagi diri saya pribadi. Sebagai contoh ketika dalam
kegiatan lomba Porseni tingkat Nasional, di sana saya mendapatkan
pengalaman dan bisa berbagi pengetahuan antar perserta lomba dari berbagai
propensi di Indonesia. Dan juga pada saat saya mengikuti pelatihan PPG saya
diminta untuk memperbaiki tugas yang dianggap oleh tutor/dosen belum tepat
maka saya dengan senang hati memperbaiki tugas tersebut, ada banyak
kekurangan-kekurangan pada saat saya mengikuti PPG tersebut, tetapi dari
kekurangan tersebut saya terus berusaha mencoba melakukan perbaikan. Saya
meyakini bahwa masukan dan umpan balik yang diberikan orang lain kepada
saya adalah bagian dari upaya meningkatkan kapasitas diri dan
profesionalisme saya sebagai guru.

14. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses


pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan
untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-
cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut
membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses
pembelajaran Anda?

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik yang disampaikan kepada


saya untuk pengembangan diri saya juga mencoba menggunakan IT dalam
pembelajaran. Karena menurut saya IT sangat berguna di dalam proses
pembelajaran, terutama di TK. Kita dapat mencari berbagai macam kegiatan
ataupun gambar yang menarik. Karena dengan gambar yang menarik dapat
juga menarik minat belajar anak, dikarenakan jika kita memperlihatkan suatu
gambar yang bagus atau dianggap menarik anak, disana akan membuat anak
penasaran setiap harinya dengan gambar-gambar yang ditampilkan oleh guru.
Maka dari itu saya sebagai guru belajar dan belajar untuk menguasai IT,
karena saat ini saya belum sepenuhnya menguasai IT. Maka dari itu saya
harus belajar lebih dalam tentang dunia teknologi terutama penguasaan di
bidang IT. Ada banyak hal dalam dunia teknologi yang mampu meningkatkan
kemampuan diri dan dan diterapkan dalam pembelajaran. Menurut saya IT
ternyata sangat memiliki manfaat yang luar biasa dalam mendukung proses
pembelajaran di dalam kelas.misalnya salah satu contohnya pada saat saya
mengajarkan anak untuk bernyanyi, saya sering sekali membuka youtobe
untuk mencari lagu-lagu baru yang berisi gambar gambar menarik. Bukan
lewat youtobe saja saya mencari pembelajaran di kelas, tetapi lewat google
ataupun aplikasi pinterest saya juga mencari berbagai macam kegiatan, seperti
gambar mewarnai. Anak-anak menjadi semakin nyaman dan suka dengan
kegiatan-kegiatan yang saya berikan jika IT yang saya pergunakan untuk
mengajar. Sehingga anak yang tadinya takut dengan guru, menjadi senang
dengan guru. Jadi menurut saya menggunakan IT dalam pembelajaran mampu
membuat menyenangkan untuk anak. Maka dari itu saya harus lebih belajar
menguasai tentang IT, karena saya akui saait ini di dalam IT saya masih
sangat kurang.

15. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda


sebutkan di dalam pekerjaan Anda?

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pemanfaatan masukan


dan umpan balik dan hal lain di luar kebiasaan mampu mendukung proses
pengembangan diri dan mendukung proses pembelajaran. Untuk itu proses
pembelajaran di dalam kelas yang menggunakan teknologi IT mampu
membuat anak anak merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran serta anak
merasa senang dan terhibur, disamping itu membuat kedekatan antara anak
dengan guru, sehingga tidak ada lagi kata takut untuk anak kepada gurunya.
Proses pembelajaran yang berlangsung dengan nyaman akan berpengaruh
terhadap semangat belajar anak dan semangat guru untuk mengajar anak.
Kualitas pekerjaan semakin baik karena proses pembelajaran yang didukung
oleh aspek-aspek lainnya seperti pemanfaatan teknologi IT berupa youtobe,
google maupun pinterest tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hasil proses pembelajaran sangat mempengaruhi kualitas pekerjaan yang saya
lakukan. Hasil proses pembelajaran yang bai akan mampu meningkatkan
motivasi belajar anak-anak.

16. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa


yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?

Saya pernah melakukan beberapa upaya pengembangan terhadap orang lain:


1. Saya pernah melakukan pengimbasan dalam pembuatan perangkat
pembelajaran kurikulum 13 kepada guru-guru TK sekecamatan 2. Saya
pernah melakukan pengimbasan dalam Penyusunan RKAS dan dan
penggunaan Aplikasi Dapodik disetiap versi terbaru rilis kepada gugus saya.
Motivasi saya melakukan pengembangan tersebut murni karena ingin berbagi
pengalaman kepada orang lain dengan apa yang saya dapatkan pada saat
bimtek atau workshop, disamping ada beberapa kegiatan yang merupakan
tuntutan dari program tersebut.

17. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara
Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil
pengembangan yang diharapkan.

Dalam semua pengembangan yang saya lakukan, focus pada pengembangan


peserta didik dan peningkatan kompetensi bidang pendidikan untuk
mendukung peningkatan profesionalisme guru. Untuk melakukan
pengembangan terhadap peserta didik maupun terhadap guru dibutuhkan
kesepahaman bersama untuk mendapatkan kesepakatan. Yang paling penting
dalam pengembangan ini adalah membuat sebuah komitmen bersama untuk
maju dan berkembang. Dengan demikian, kesadaran dari diri sendiri akan
muncul dan menjadi motivasi untuk melakukan pengembangan secara
maksimal. Saya yakin sehebat apapun saya delam mengembangkan orang lain
tidak akan berarti apapun tanpa kesadaran dari diri orang yang dibimbing.
Setelah kesepakatan tercapai maka tidak kalah pentingnya adalah dimana
konsistennya dalam melaksanakan pengembangan tersebut. Pada prinsipnya
adalah kemauan untuk belajar dan berkembang. Seringkali kita memiliki
kemampuan tapi tidak ada kemauan untuk berkembang maka sulit untuk
medapatkan hasil yang baik. Sebaliknya meski kemampuan kita sangat kurang
tetapi memiliki niat dan kemauan untuk berkembang dan terus belajar maka
hasilnya pun akan jauh lebih baik juga.

18. Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut?
Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda
mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut?

Dalam proses pengembangan terhadap orang lain yang dibutuhkan adalah


dukungan. Seperti halnya yang saya lakukan membimbing dan memandu
sebuah kelompok bukannya sesuatu yang mudah. Dengan karakteristik dan
kepribadian yang berbeda-beda dari setiap anggota, yang dibutuhkan usaha
maksimal dalam upaya pengembangan. Selain itu dukungan yang optimal
sangat dibutuhkan. Baik dukungan materi. Secara psikologis, para peserta
pengembangan sangat membutuhkan dukungan semangat atau motivasi dari
orang lain untuk berkembang. Selain itu, dalam beberapa kegiatan tidak
dipungkiri bahwa selalu membutuhkan dukungan materiil berupa sumber daya
atau finansial. Dukungan finansial sangat dibutuhkan untuk memenuhi biaya
operasional kegiatan tersebut. Misalnya salah satu contohnya adalah ketika
perangkat kurikulum 13 dijalani, maka itu semua adalah sebagian besar benda
nyata, misalnya mengangkat tema tanaman, otomatis di sana seorang guru
akan membawa benda nyata ke lingkungan sekolah, dan itu perlu biaya untuk
membeli tanaman yang akan di sampaikan. Dan contoh yang kedua yaitu
ketika kita menampilkan sebuah lagu atau kegiatan lewat youtobe ataupun
google, ataupun kegiatan yang menampilkan gambar-gambar dengan kertas
otomatis juga kita perlu biaya paket dan juga biaya fotocopy atau print
berwarna. Dukungan finansial sering kali menjadi hambatan dalam melakukan
kegiatan tersebut di sekolah. Dengan komunikasi yang baik akan selalu ada
solusi penyelesaian masalah yang dihadapi. Sehingga hal tersebut nantinya
bukan merupakan hambatan yang serius.

19. Bagaimana hasilnya?

Setelah menerapkan berbagai upaya dan langkah-langkah sebagaimana yang


sudah dijelaskan sebelumnya mengembangkan keterampilan dan kompetensi
diri yang semakin baik. Hal tersebut terbukti dengan berhasilnya dalam
pembuatan perangkat pembelajaran kurikulum 13 seperti Prosem, RPPM,
RPPH. Dan mampu diterapkan pada anak didik di sekolah, meskipun belum
sempurna. Selain itu Operator dimasing masing lembaga bisa menyusun
RKAS dan Dapodik sesuai dengan tenggang waktu yang diberikan dengan
hasil yang memuaskan. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya dapat
berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang lain. Semoga pengalaman
pengalaman saya ini dapat menjadi modal awal mengikuti seleksi calon guru
penggerak dan harapan saya adalah dapat diterima sebagai guru penggerak

Anda mungkin juga menyukai