Anda di halaman 1dari 7

Dengan menjadi guru maka saya bisa melakukan beberapa hal

1. Mengamalkan ilmu yang saya dapatkan


2. Meningkatkan wawasan
3. Terus belajar mengembangkan kemampuan diri
4. Jam kerja lebih fleksibel dan nyaman khususnya bagi seorang perempuan
5. Bisa menyeimbangkan antara waktu kerja dan waktu untuk keluarga atau mengurus rumah
tangga
6. Bisa berperan penting bagi masa depan orang lain

Untuk mewujudkan semua itu, saya berusaha melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
(S1) dengan baik agar lebih berkompeten dibidangnya. Mengikuti pelatihan dan bergabung dalam
diskusi bersama teman-teman lainnya.

Dalam segala proses tentunya tidak selalu mudah, banyak beberapa kendala yang harus dihadapi
diantarnya:

1.Tingkatan gender masih berlaku di masyarakat pedesaan, di mana masih adanya yang
beranggapan bahwa perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi

2 . Minimnya biaya untuk menempuh pendidikan. Kurangnya dukungan moral dan material sehingga
berdampak pada kurangnya rasa percaya diri.

Meskipun begitu dengan keinginan dan semangat dalam diri, maka saya terus berusaha untuk lebih
giat belajar, mengikuti proses perkuliahan dengan baik agar lebih cepat selesai sambil membagi
waktu untuk bekerja agar bisa melunasi administrasi perkuliahan.

Sebagai seorang perempuan tentunya saya mencintai dunia anak-anak di mana ada perasaan ingin
menyayangi dan mengayomi. Keinginan kuat itu muncul dari hati yang menjadikan modal dasar
untuk menjadi guru yang baik.

Kemampuan mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif, menerapkan metode pembelajaran


yang menyenangkan dan mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), memiliki
selera humor sehingga mampu melakukan pendekatan dengan peserta didik dengan tetap menjaga
batasan-batasan antara guru dan peserta didik juga sangat berpengaruh untuk menjadikan suasana
belajar yang baru tidak monoton dan membosankan.

Untuk itu dengan mengajak peserta didik ikut andil dalam pembuatan proyek, diskusi, ataupun
penyampaian masing-masing pendapat akan menjadikan kelas lebih aktif

Dengan terus berusaha dan melakukan perubahan dan mengembangkan diri, saya mampu
menyelesaikan pendidikan S1 dengan baik. Mengikuti setiap proses dan perjalanan untuk mencapai
akhir. Menempuh sidang proposal, menyusun skripsi, melakukan observasi dan penelitian hingga
Wisuda tepat waktu dengan IPK yang cukup baik, serta mampu melunasi seluruh tagihan
pembayaran administrasi perkuliahan.
Dalam segala sesuatu tentunya tidak ada yang sempurna untuk itu segala hal yang dikerjakan butuh
penilaian, kritik dan saran orang lain, sehingga adanya perubahan ke arah yang lebih baik dari
sebelumnya. Adapun beberapa hal yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan dari diri saya adalah

1. Aspek sosial, perlunya menjaga kekompakan dalam kerja tim sehingga pekerjaan lebih cepat
selesai dengan baik dan terarah. Karena ada beberapa kesempatan saya lebih memilih
mengerjakan sesuatu secara mandiri tanpa perlu bantuan orang lain.
2. Aspek emosional, permasalahan di dalam/di luar pekerjaan itu menjadi tantangan tersendiri.
Sebagai seorang guru tentunya harus adil dan mampu menempatkan sesuatu pada
tempatnya. Tapi sebagai perempuan yang lebih menekankan emosi dibanding logika
terkadang permasalahan itu ditempatkan tidak pada tempatnya, sehingga mempengaruhi
efektivitas kinerja.

Dengan demikian apabila kekurangan-kekurangan tersebut diperbaiki tentunya akan


meningkatkan kompetensi diri sehingga nantinya dapat menunjukan kinerja terbaik ditempat
kerja.

Ada banyak cara untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi diri diantaranya sebagai
berikut

1. Memiliki pikiran yang terbuka, menerima saran dan kritik dari orang lain
2. Berfikir positif dalam menyikapi segala sesuatu
3. Banyak membaca dari sumber yang jelas adanya
4. Berdiskusi perihal isu-isu terbaru
5. Mengikuti pelatihan.

Hal luar biasa yang baru saya lakukan untuk mengembangkan diri adalah dengan mengenali diri
sendiri, mencoba memahami apa yang dibutuhkan bertanya pada diri sendiri apa yang menjadi
tujuan hidup selama ini, apa saja hal yang membuat bahagia atau sedih. Mencari tahu kelebihan dan
kekurangan diri agar mempermudah mencapai tujuan dan mampu mempersiapkan diri ketika
menghadapi jika nantinya dihadapkan dengan sebuah permasalahan. Memberikan waktu untuk
beristirahat jika sudah lelah. Tidak memaksakan diri dan kadang mengapresiasi diri sendiri atas apa
yang sudah dikerjakan dan diselesaikan meskipun tidak selalu sempurna. Dengan begitu akan lebih
mudah mengembangkan potensi diri dengan rasa bahagia tanpa ada paksaan karena dimulai dari diri
sendiri.

Mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi diri adalah suatu hal yang sangat perlu
dilakukan namun tidak selalu mudah karena harus melawan rasa malas, menunggu emosi yang
stabil, kurang percaya diri dan sikap yang kurang optimis menjadi tantangan tersendiri. Terlebih
ketika masih ragu dan malu harus banyak bertanya pada seseorang yang lebih berpengalaman.
Terkadang saya pun merasa sudah cukup karena berada di zona nyaman dimana pada
lingkungan kerja tidak menuntut diri untuk bisa lebih berkompeten.
Akan tetapi mengingat lagi keinginan diawal maka saya mencoba bergabung dengan teman-
teman yang lebih banyak memotivasi, mengambil beberapa tantangan untuk keluar dari zona
nyaman. Misalnya yang sebelumnya hanya berani menyampaikan materi tingkat Sekolah Dasar
jadi lebih berani untuk menyampaikan materi pada sekolah yang lebih tinggi tingkatannya.
Sehingga terpaculah untuk terus memperbaiki dan mengembangkan diri dan tidak selalu berada
di zona nyaman.

Hasil yang saya peroleh adalah saya tidak merasa cukup dengan apa yang ada pada diri saya,
artinya terus ingin belajar, dan mengembangkan diri lebih optimis dan lebih percaya diri lagi.
Menampilkan dan menujukan performa kinerja yang maksimal, lebih terbuka lagi dalam
menerima kritik dan saran dari orang lain. Selalu refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih
baik lagi.

Ketika bekerja dengan atasan yang otoriter tentu saja membuat kita tertekan dan diminta untuk
melakukan hal yang dia inginkan meskipun tidak sesuai dengan aturan. Pada saat itu saya tidak
mengetahui akar permasalahan seperti apa. Namun tiba-tiba saja diminta untuk ikut berdemo
menyampaikan aspirasi pada sebuah instansi yang pada saat itu tidak dijelaskan tujuan
utamanya apa. Hingga dihadapkan pada sebuah pilihan untuk mengikuti keinginan atasan atau
tidak. Jika mengikuti maka saya akan merasa malu, jika tidak mengikuti maka saya merasa tidak
memiliki loyalitas dan dianggap tidak peduli. Dengan menuliskan beberapa kata yang tidak
pantas pada sosial media yang cepat sekali menyebar luas dikalangan masyarakat sehingga
berdampak buruk pada status karyawan dan tempat saya bekerja.

Hal yang pertama saya lakukan adalah mengajak teman lainnya untuk berdiskusi menanyakan
inti dari permasalahan tersebut lalu bersama-sana mencari solusi terbaik agar hal itu tidak
terjadi.

Akan tetapi Pada akhirnya saya memilih mengikuti keinginan atasan tersebut demi menjaga
status saya sebagai karyawan, walaupun pada akhirnya harus menanggung malu karna apa yang
disampaikan oleh atasan tidak berdasar.

Sehingga

D. Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman Anda saat


bekerja sama dengan orang lain yang memiliki beragam
perbedaan, seperti budaya, cara pandang, latar belakang,
pendidikan, cara berpikir, dll
D.1. Ceritakan secara spesifik situasinya? Apa tujuan dari kerjasama yang terjadi?
Keberagaman seperti apa yang Anda hadapi?

Menurut saya perbedaan sebaiknya dijadikan sebagai kekayaan dan bukan sebagai
penghalang. Saya pernah bekerja sama dengan teman yang berbeda usia dan cara
pandang serta latar pendidikan yang berbeda. Pada Hari Ulang Tahun (HUT RI KE
75) saya ikut serta dalam kepanitiaan dan terpilih menjadi sekretaris, dengan
banyaknya anggota dari berbagai kalangan tentu saja akan banyak ide dan
pendapat yang sama-sama ingin dipertahankan.
Tidak sedikit kesalahpahaman terjadi mulai dari penyusunan pawai, perlombaan
hingga bantuan dana dari warga masyarakat sekitar. Anak-muda ingin lebih banyak
perlombaan yang sifatnya nasionalis, dan pertunjukan musik dangdut, sementara
orang tua dengan latar belakang santri ingin lebih banyak perlombaan yang agamis
serta diadakannya tabligh akbar.
Dengan kondisi yang seperti itu maka perlu adanya susunan kegiatan yang
menggabungkan keduanya dengan baik.

D.2. Langkah-langkah apa yang Anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja sama?
Bagaimana Anda memastikan langkah-langkah tesebut sudah sesuai dengan
kebutuhan semua pihak?

Untuk mencapai tujuan kerjasama, tentunya sebuah tim yang didirikan harus
berdasarkan kepercayaan antar sesama yang kuat, saling menghormati posisi-posisi
masing-masing agar setiap tugas dapat dijalankan lebih mudah. Karena pada setiap
individu dalam tim memiliki ide dan pendapat masing-masing, untuk itu perlu adanya
sikap saling jujur saling terbuka dalam mengutarakan opini kritik dan saran dalam
bentuk apapun, sehingga keinginan dan tujuan dapat diselaraskan.

Selain itu penting juga untuk menjalin komunikasi yang baik dengan tim demi
menciptakan suasana yang nyaman agar,ebih mudah mengajak setiap individu dalam
tim untuk ikut berpartisipasi dan berkolaborasi dalam setiap kegiatan. Menanamkan
sikap saling memiliki dengan dibuatnya aturan-aturan serta sanksi yang jelas bagi
setiap tim untuk tetap berada dalam satu jalan yang sama.

D.3. Apa hasil yang Anda capai saat itu? Adakah komentar atau respon lingkungan
(mis. rekan sejawat ataupun pihak lain) terhadap tindakan Anda? Bagaimana
dampaknya terhadap kerja sama tersebut?

Hasilnya adalah pekerjaan terlaksana dengan baik, Seluruh rangkaian acara tersusun
dengan rapi, masyarakat antusias, adapun beberapa hal kurang bisa diperbaiki dengan
baik tanpa ada yang merasa tersinggung karena adanya sikap saling menghargai,
menghormati pendapat, kritik dan saran dari orang lain. Dampak nya kerjasama
semakin erat. . Respon dari masyarakat juga baik, tidak ada yang merasa dirugikan,
justru saling menguntungkan semua pihak. Dan dapat dijadikan contoh untuk tahun
selanjutnya jika akan mengadakan perayaan kembali.
E. Ceritakan salah satu pengalaman Anda saat
mengembangkan kemampuan dan keterampilan dari orang lain
(contoh : anak didik, rekan sejawat, anggota
komunitas/organisasi).

E.1. Seperti apa situasinya pada saat itu? Siapa yang Anda kembangkan? Mengapa
pengembangan itu diperlukan?

Dalam mengajar bahasa Inggris Yang tersulit adalah menumbuhkan rasa percaya diri
pada peserta didik untuk mulai mengucapkan kosa kata apalagi percakapan dalam
bahasa Inggris. Ada 2 orang anak tingkat sekolah menengah pertama yang sama
sekali belum pernah diajarkan bahasa Inggris pada mata pelajaran di jenjang
sebelumnya. Untuk itu saya fokuskan pembelajaran kosa kata kepada mereka untuk
mengimbangi anak-anak yang lainnya.

E.2. Apa yang menjadi fokus pada pengembangan? Bagaimana cara Anda membangun
kesepakatan untuk mencapai hasil yang diharapkan?

Fokusnya adalah pada penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris. Cara membangun
kesepakatannya adalah dengan meminta anak didik untuk menabung sendiri agar bisa
membeli kamus sederhana dalam menunjang pembelajaran sehingga adanya rasa
memiliki dan merawat apa yang dimilikinya dengan baik dan lebih semangat untuk
menggunakannya. Mengajukan aturan yang perlu ditaati, memberikan kesempatan
kepada mereka untuk mengutarakan proses belajar mana yang lebih disukai.

E.3. Langkah-langkah apa yang Anda ambil untuk pengembangan tersebut? Apa
hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya? Apa yang Anda
lakukan untuk mempertahankan motivasi dari orang tersebut?

Sudah kita ketahui bersama ada beberapa langkah-langkah pengembangan pada anak
didik yaitu

1. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi

2. Menentukan jenis penilaian

3. Menentukan alokasi waktu

4. Menentukan sumber belajar.

Dalam hal ini saya mengajukan beberapa aturan yang perlu dilaksanakan yaitu
meminta anak didik mencatat 5 hal atau sesuatu yang mereka lihat dan mereka sukai
dilingkungan sekitar dan kehidupan sehari-harinya lalu menulisnya pada buku catatan
khusus, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris yang kemudian harus
dihafalkan dan dilaporkan 2 kali dalam satu minggu. Selain itu lebih banyak
meluangkan waktu untuk berbincang dengan anak didik mampu meningkatkan
pemahaman kita terhadap mereka sehingga mengenalkan kosa kata baru itu jadi lebih
mudah.

Hambatan yang dialami adalah anak didik merasa lelah dan bosan melakukan itu
secara berulang, alat pembelajaran yang kurang memadai seperti laptop dan proyektor
yang menyita waktu. Meskipun demikian saya berusaha untuk sabar dan memberikan
yang terbaik. Agar anak didik lebih semangat lagi saya berikan penilaian sistem
bintang dikelas setiap hari. Maksudnya adalah menyebutkan 3 terbaik dalam mengikuti
proses belajar disetiap akhir pembelajaran.

E.4. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya Anda membantu mereka?

Dibandingkan dengan sebelumnya dimana anak didik malu, dan saling menertawakan
ketika membaca dan mengucapkan kata atau kalimat dalam bahasa jnggris, akan tetapi
setelah apa yang sudah diupayakan tersebut, anak didik jauh lebih percaya diri dan berani
membaca serta mengucapkan kata atau kalimat dalam bahasa Inggris selain itu anak didik
pun lebih banyak menguasai kosa kata baru dalam bahasa Inggris.

Sebagai seorang guru yang dipimpin oleh kepala sekolah maka harus mengikuti
aturan disekolah tempat mengajar. Dan tentu saja di setiap sekolah harus membuat
organigram agar lebih teratur dan tertata dengan baik. Saya sebagai guru
ditugaskan untuk menjadi wali kelas yang mana tugasnya adalah
1. Mewakili orang tua dan Kepala Sekolah dalam lingkungan kelasnya.
2. Membina Kepribadian dan Budi Pekerti siswa di kelasnya.
3. Membantu Pengembangan Kecerdasan siswa dikelasnya.
4. Membantu Pengembangan Kepemimpinan siswa
Selain itu wali kelas juga harus mengadakan home visit kepada anak didik yang
sakit atau alfa lebih dari 3 kali. Pada saat itu demi mencukupi kebutuhan saya
membuka usaha baru yang menyebabkan kurang fokusnya terhadap tugas saya
sebagai wali kelas.

Menfidentifikasi masalah bukanlah suatu aktivitas yang sederhana. Dengan selalu


berfikir positif maka akan memudahkan kita untuk menjalani prosesnya,
mengidentifikasi dengan baik hal-hal apa saja yang menjadi penyebab utama
permasalahan, yang membuat saya tidak fokus dalam menjalankan tugas sebagai
wali kelas disekolah. Mengkomunikasikan dengan kepala sekolah permasalahan
yang ada. Bersama-sama mencari solusi terbaik

Mengidentifikasi segala kelebihan dan kekurangan, apakah lebih banyak hal yang
baiknya atau hal yang buruknya memilih suatu hal yang menjadi fokus utama.
Proses dalam pengambilan keputusan tersebut cukup panjang yyait

Secara sederhana, keputusan dapat diartikan sebagai hasil dari penyelesaian.


Dengan kata lain keputusan adalah jawaban yang pasti atas pertanyaan mengenai
apa yang harus dilakukan lebih jauh, juga dapat diartikan bahwa keputusan adalah
hasil dari proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Untuk dapat mengi
Secara sederhana, keputusan dapat diartikan sebagai hasil penyelesaian masalah. Dengan kata lain
keputusan adalah jawaban yang pasti atas pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan. Lebih
jauh, juga dapat dikatakan bahwa keputusan adalah hasil dari proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Bisa juga dikatakan bahwa keputusan adalah penentuan suatu pilihan atau arah tindakan tertentu.
Untuk apat mengidentifikasi masalah inti atau utama, perlu dipahami lebih dulu apa yang dimaksud
dengan masalah. Beberapa ahli mendefinisikan masalah sebagai pertanyaan yang harus dijawab. 
Tinjau semua keputusan untuk memeriksa apakah tujuan sudah tercapai. Pertimbangkan juga terkait hal-hal
yang bisa ditingkatkan untuk pengambilan keputusan di masa depan dengan mengumpulkan masukan dari
anggota lainnya di perusahaan Anda.

Yang pertama adalah menyusun skala prioritas, mana yang menjadi tugas utama, dengan membuat urutan daftar
tugas. Memperkirakan dan menentukan batas waktu pengerjaan. Berusaha untuk tetap rileks namun fokus saat
mengerjakan tugas.
Pada saat itu yang menjadi fokus utama saya adalah administrasi guru disekolah karena itu adalah profesi utama
saya, sedang menjadi sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah tugas ke dua.
Maka dari itu saya berusaha untuk menyelesaikan segala administrasi sebagai guru untuk menghadapi tahun
ajaran bari, setelah itu baru menyelesaikan administrasi Badan Permusyawaratan Desa sebelum acara
musyawarah dilaksanakan. Kemudian karena agenda diadakan pada hari yang sama dan waktu yang sama saya
lebih memilih untuk datang ke sekolah terlebih dahulu untuk mengikuti rapat tahun ajaran baru
Disamping itu saya berkoordinasi dengan anggota yang lain untuk bisa menggantikan posisi saya pada agenda
musyawarah tersebut dengan kelengkapan administrasi yang sudah saya siapkan
3. Sumber daya apa yang Anda butuhkan dalam membantu penyelesaian
tugas-tugas tersebut? Apa hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara
mengatasinya?
Dalam menyelesaikan tugas secara bersamaan tentu saja saya
membutuhkan partner kerja agar lebih cepat selesai, dan dapat menilai atau
mengoreksi kekurangan yang saya lakukan. Hambatan yang paling utama
disaat situasi seperti itu adalah sulitnya membagi waktu,

G.4. Bagaimana hasilnya?

Anda mungkin juga menyukai