SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
NAMA
NIM
UNIVERSITAS JAMBI
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta
ilmiah.
Dari hasil ulangan mata pelajaran Sains yang dilaksanakan oleh guru
kelas IV SD Negeri 76/1 Sungai Buluh ternyata hasil belajar siswa tidak
begitu memuaskan dari 20 orang hanya 11 orang siswa yang mencapai nilai
di atas, yaitu 6 orang yang mendapat nilai 7 ada 5 orang yang mendapat 6 ada
3 orang siswa yang mendapat nilai 5 ada 3 orang siswa yang mendapat nilai 4
dan 3 orang siswa mendapat nilai 3. Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa
Ketuntasan
Nilai Jumlah Siswa
Ya Tidak
7 6
6 5
5 3
4 3
3 3
sangat rendah. Sehingga dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa, Diana tingkat
4
(KKM) 70. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IV SD Negeri 76/1 Sungai
ceramah dan tanya jawab saja sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan
siswa yang tidak bersemangat dan acuh tak acuh, hal ini terlihat dari aktivitas
siswa yang hanya diam selama proses pembelajaran berlangsung, siswa tidak
memberikan penjelasan secara rinci, (2) Model yang digunakan guru dalam
dan mencatat, (3) tidak adanya usaha guru untuk merangsang ingatan siswa
(4) Belum adanya guru bidang studi Sains yang bersangkutan dalam
5
lebih sesuai materi, (5) Masih rendahnya hasil belajar dan prestasi siswa
dalam bidang studi Sains, (6) Dalam mengajar guru tidak menggunakan
pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana
diperoleh prestasi belajar yang optimal. Untuk itu, usaha yang harus di
Non Example.
konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak
konsep yang kita pelajar di luar sekolah melalui penganan dan juga dipelajari
melalui definisi konsep itu sendiri. Example Non Example adalah taktik yang
atas, maka dapat dirumuskan judul penelitian ini dengan rumusan “Melatih
permasalahan.
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Siswa
3. Bagi Guru
4. Bagi Sekolah
KAJIAN PUSTAKA
belajar merupakan satu proses perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil
orang belajar maka responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak
Belajar dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru
agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal
9
10
Menurut Sudjana (1989: 36) bahwa belajar adalah satu proses yang
2) Belajar memerlukan proses dan tahapan serta kematangan dari diri siswa
3) Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi
pembiasaan
harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari
siswa itu sendiri. Piaget (Dimyati: 38) Belajar adalah Sebagai prilaku
secara bertahap.
Ciri-ciri belajar:
individu tidak hanya aspek pengetahuan atau kognitif tetapi meliputi aspek
a. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
2) Keaktifan
efektif dan efisien, seperti pendapat Udin Winata Putra (1994) dikatakan
belajar yang baik, hasil belajar merupakan faktor yang penting dalam
nilai yang diperoleh siswa akan tergantung pula dari model pembelajaran
yang dipakai guru dalam pembelajaran tersebut. Adanya hasil belajar pada
13
diri seseorang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, oleh sebab
dari proses dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang
disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan.
proses belajar.
laku yang timbul, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya
perubahan jasmani”.
Hal ini dipertegas Sudjana (1990:2) bahwa “Hasil Bear siswa pada
adalah tingkah laku penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti
siswa dapat kita lihat dari perubahan-perubahan yang terjadi. Pada diri
siswa itu sendiri baik aspek pengetahuan, sikap, atau, keterampilan yang
yang diperlihatkan oleh siswa. Hasil belajar bisa juga dilihat dari hasil tes
keseluruhan.
daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi dan tidak ada cara
peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat
analisis adalah suatu studi tentang operasi system yang tujuannya adalah
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
a. Macam-macam Analisis
dalam judul/tema.
1. Pengertian Sains
sistematis”.
aspek antara lain faktual, keseimbangan antara proses dan produk, aktif
gejala alam yang belum dapat direnungkan. Oleh karena itu dalam
pembelajaran nya siswa dilatih untuk tahu bagaimana proses dari suatu
mensistesis data.
yang kondusif agar siswa selalu aktif untuk ingin tahu sehingga
pemahaman konsep.
diambil dari sebuah contoh, kasus atau gambar yang relevan dengan KD.
Model Example Non Example merupakan salah satu teknik yang dapat
Media yang dapat digunakan dalam model Example Non Example salah
banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan
jua dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example Non Example
dari example non example dari suatu definisi konsep yang ada, dan
contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan Non Example
Tennyson dan Pork (1980 hal 59) dalam Slavin 1994 menyarankan
bahwa jika guru akan menyajikan contoh dari suatu konsep maka tiga hal
membantu siswa untuk membangun makna yang kaya dan lebih mendalam
dari sebuah konsep penting. Joyce and Weil (1986) dalam Buehl (1996)
metode, media atau cara tertentu. Jadi untuk berhasil tidaknya proses
yang sesuai dengan materi agar tujuan tercapai seperti pelajaran Sains kelas IV
berdasarkan jenisnya.
media/ contoh yang tepat agar memberikan pemahaman dan pengalaman bagi
Kritis
Model
Kemampuan
Siswa example non Afektif
Analisis
example
Berasumsi
METODE PENELITIAN
subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 76/1 Sungai Buluh
dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 9 orang
perempuan.
refleksi.
24
25
meliputi:
1. Kegiatan awal
jenis makanannya.
makanannya.
26
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan akhir
siswa.
3.2.3. Observasi
3.2.5. Refleksi
berikutnya.
28
hendak dicapai.
dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data berupa nilai rata-rata siswa
setiap akhir siklus. Sedangkan data kualitatif adalah data hasil observasi
Kuantitatif berupa skor yang diperoleh siswa, (2) Data Kualitatif berupa
yaitu dengan cara memberikan LKS kepada siswa. Data tentang situasi
29
penyajian materi diambil data yang diolah yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
Data kualitatif adalah data tentang aktifitas siswa dalam proses belajar
NA X 100%
A =
N
A = Aktifitas siswa
N = Jumlah siswa yang aktif
A
N = Jumlah siswa keseluruhan
Data kuantitatif adalah data untuk melihat hasil belajar siswa yang
1. Secara individu
Untuk ketentuan belajar siswa secara individu, jika telah memperoleh nilai
lebih dari atau sama dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh
Arikunto (2001)
2. Secara klasikal
∑
X = F
N
Dimana:
yang dilakukan adalah tes yang diperoleh siswa. Seorang siswa ditanyakan
daya serap tersebut. Apabila jumlah siswa yang telah mencapai 70% dan 75%
maka dapat dikatakan bahwa penggunaan model example non example dalam
0% - 39% = Gagal
Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas IV SDN 76/1 Sungai
sebagai pengamat dan berkolaborasi bersama guru kolaborator atau guru kelas
IV SD Negeri 76/1 Sungai Buluh. Hasil penelitian dan analisis refleksi seiap
4.2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
33
34
kekuatan tindakan yang sudah ada untuk menjadi alat ukur dalam
dilakukan oleh guru kelas IV SDN No 76/1 pada hari Rabu tanggal 16 dan
guru memeriksa kesiapan siswa dan ruang kelas setelah itu guru
Kegiatan Eksplorasi
untuk di analisa oleh siswa, setelah gambar di tempel guru membagi siswa
35
Kegiatan Elaborasi
guru tersebut duduk dan tidak mengontrol jalannya diskusi siswa tersebut.
Kegiatan Konfirmasi
hasil diskusinya guru tidak menegaskan materi yang telah dipelajari, guru
masing-masing.
dikerjakan.
36
Jumlah siswa
No Aktivitas yang diamati Persentase
yang aktif
1 Siswa siap dan termotivasi untuk
10 50%
belajar
2 Siswa memperlihatkan dengan
8 40%
baik saat guru menjelaskan
3 Siswa yang aktif dalam kelompok 10 50%
4 Siswa aktif dalam menganalisis
8 40%
gambar
5 Konsentrasi siswa dalam
9 45%
menganalisis gambar
6 Kemampuan/pemahaman siswa
9 45%
dalam menganalisis gambar
7 Kecermatan siswa dalam
8 40%
menganalisis gambar
8 Siswa yang antusias selama
9 45%
kegiatan belajar mengajar
9 Siswa aktif bertanya 9 45%
10 Siswa yang mengerjakan tugas
13 65%
tepat waktunya
A = NA x 100%
N
Antara lain:
No Aktivitas yang 1 2 3 4 %
diminati
1 Menyampaikan 70
tujuan
pembelajaran
2 Pemberian 70
motivasi
3 Menempelkan 100
gambar yang
sesuai dengan
tujuan
pembelajaran
4 Guru mengajak 50
siswa untuk
memperhatikan/
menganalisis
gambar
5 Pembagian 70
kelompok
6 Menyediakan 100
LKS
7 Membimbing 50
siswa dalam
kelompok
8 Mengontrol 50
diskusi siswa
9 Melakukan 70
evaluasi
individu/
kelompok
10 Membimbing 50
siswa membuat
kesimpulan
Jumlah 680
38
Rata-rata 61,81
Keterangan C
Keterangan:
nilai kurang dari 70 ada 4 orang atau 20% dan siswa yang salah dalam
menganalisis gambar ada 5 orang atau 25%, maka pada siklus I belum
ada peningkatan.
16 Julianto Laki-laki 70
17 Rizal Saputra Laki-laki 50
18 Rini Rembulan Perempuan 80
19 Syahyit Laki-laki 70
20 M. Rizki Laki-laki 70
Jumlah 1090 11 9
Rata-rata 54,50
Persentase siswa yang tuntas 55%
Persentase siswa yang tidak tuntas 45%
sebagai berikut:
sungguh-sungguh.
diperoleh 11 orang siswa yang tuntas dari 20 siswa atau 55% siswa
yang tuntas.
41
11 orang 55% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 9 orang atau
45%. Hasil belajar siswa pada siklus I masih banyak yang belum
tuntas.
juga masih kurang. Ini terlihat pada kegiatan menganalisis setiap siswa
pelajaran dari awal sampai akhir pelajaran. Oleh karena itu tujuan kegiatan
gambar belum begitu baik sehingga perlu dilakukan refleksi untuk siklus
belajar menganalisis.
4.3. Siklus II
a) Tahap Perencanaan
yang aktif dalam belajar dapat membantu anggota kelompok yang pasif,
pada hari Rabu tanggal 23-24 November 2011 di SD Negeri 76/1 Sungai
kesiapan siswa dan ruang kelas kemudian mengabsen siswa dan berdoa
materi tersebut.
Kegiatan Elaborasi
43
papan tulis untuk di analisis oleh siswa, setelah gambar di tempel guru
3 orang).
Kegiatan Eksplorasi
aktif dalam kelompok, kemudian guru menilai setiap siswa melalui diskusi
tersebut.
Kegiatan Elaborasi
diskusinya.
44
Kegiatan Konfirmasi
Jumlah siswa
No Aktivitas yang diamati Persentase
yang aktif
1 Siswa siap dan termotivasi untuk
15 70%
belajar
2 Siswa memperlihatkan dengan
13 65%
baik saat guru menerangkan
3 Siswa yang aktif dalam kelompok 15 75%
4 Siswa aktif dalam menganalisis
14 70%
gambar
5 Konsentrasi siswa dalam
15 70%
menganalisis gambar
6 Kemampuan/pemahaman siswa
12 60%
dalam menganalisis gambar
7 Kecermatan siswa dalam
11 55%
menganalisis gambar
8 Siswa yang antusias selama
14 70%
kegiatan belajar mengajar
9 Siswa aktif bertanya 13 65%
10 Siswa yang mengerjakan tugas
16 80%
tepat waktunya
A = NA x 100%
N
45
siswa siap dan termotivasi untuk belajar dan antusias selama kegiatan
pertanyaan guru. Dari kategori kurang baik menjadi cukup baik dalam
menganalisis.
No Aktivitas yang 1 2 3 4 %
diminati
1 Menyampaikan 80
tujuan
pembelajaran
2 Pemberian 80
motivasi
3 Menempelkan 100
gambar yang
sesuai dengan
tujuan
pembelajaran
4 Guru mengajak 70
siswa untuk
memperhatikan/
46
menganalisis
gambar
5 Pembagian 80
kelompok
6 Menyediakan 90
LKS
7 Membimbing 80
siswa dalam
kelompok
8 Mengontrol 70
diskusi siswa
9 Melakukan 80
evaluasi
individu/
kelompok
10 Membimbing 70
siswa membuat
kesimpulan
Jumlah 810
Rata-rata 73,63
Keterangan B
Keterangan:
peningkatan. Hal ini diketahui yang pada siklus I terlaksana tapi masih
Bentar
Kelompok VII
Andi Purnomo
Soni
Elsa
Dari hasil tabel kemampuan belajar menganalisis siswa pada siklus II,
menganalisis mendapat nilai kurang dari 70 ada 3 orang atau 15% dan
II
11 Bentar Laki-laki 80
12 Ikhsan Laki-laki 50
13 Ketrin Perempuan 50
14 Andi Purnomo Laki-laki 70
15 Rifki Harahap Laki-laki 80
16 Julianto Laki-laki 80
17 Rizal Saputra Laki-laki 65
18 Rini Rembulan Perempuan 80
19 Syahyit Laki-laki 70
20 M. Rizki Laki-laki 70
Jumlah 1359 15 5
Rata-rata 69,75
Persentase siswa yang tuntas 75%
Persentase siswa yang tidak tuntas 25%
dilihat secara individu masih ada siswa yang belum tuntas dalam
belajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas adalah 69,5%.
c) Refleksi
diperoleh 15 orang siswa yang tuntas dari 20 siswa atau 75% siswa
yang tuntas
siklus II agar lebih ditingkatkan lagi pada siklus selanjutnya agar hasil
a. Tahap Perencanaan
berdasarkan hasil refleksi pada siklus II maka pada siklus III guru
yang diberikan.
pelaksanaan pembelajaran.
Kegiatan Eksplorasi
Kegiatan Elaborasi
masalah yang dihadapi. Selama proses belajar mengajar guru melihat siswa
52
kelompok.
Kegiatan Konfirmasi
pelajaran , kemudian guru memberikan umpan balik kepada siswa dan sebagai
tugas tersebut dengan semangat dan guru mengoreksi latihan yang telah
Jumlah siswa
No Aktivitas yang diamati Persentase
yang aktif
1 Siswa siap dan termotivasi untuk
15 70%
belajar
2 Siswa memperlihatkan dengan
13 65%
baik saat guru menerangkan
3 Siswa yang aktif dalam kelompok 15 75%
4 Siswa aktif dalam menganalisis 14 70%
53
gambar
5 Konsentrasi siswa dalam
15 70%
menganalisis gambar
6 Kemampuan/pemahaman siswa
12 60%
dalam menganalisis gambar
7 Kecermatan siswa dalam
11 55%
menganalisis gambar
8 Siswa yang antusias selama
14 70%
kegiatan belajar mengajar
9 Siswa aktif bertanya 13 65%
10 Siswa yang mengerjakan tugas
16 80%
tepat waktunya
A = NA x 100%
N
mengikuti pelajaran degan baik pada saat guru menjelaskan, siswa siap
No Aktivitas yang 1 2 3 4 %
diminati
1 Menyampaikan 90
tujuan
pembelajaran
54
2 Pemberian 90
motivasi
3 Menempelkan 100
gambar yang
sesuai dengan
tujuan
pembelajaran
4 Guru mengajak 100
siswa untuk
memperhatikan/
menganalisis
gambar
5 Pembagian 90
kelompok
6 Menyediakan 100
LKS
7 Membimbing 100
siswa dalam
kelompok
8 Mengontrol 80
diskusi siswa
9 Melakukan 100
evaluasi
individu/
kelompok
10 Membimbing 80
siswa membuat
kesimpulan
Jumlah 915
Rata-rata 84,54
Keterangan BS
Keterangan:
15 orang atau 75%. Pada siklus III ini bisa dikatakan hampir semua
siklus III pada tindakan ketiga ini, diakhiri pembelajaran diadakan tes
siklus II. Setelah dianalisis, diketahui bahwa di dalam siklus III ini
57
orang menjadi 80%. Pada siklus III ini jumlah siswa yang mendapat
nilai lebih dari 70 adalah 20 orang siswa atau 100% sedangkan yang
4.5. Pembahasan
kelebihan setiap siklus dapat diatasi dengan hasil tindakan evaluasi, direfleksi
karena rata-rata aktivitas guru mencapai 73,63%. Pada siklus III ini terlihat
pembelajaran sesuai dengan model yang diterapkan, maka dari itu hasil belajar
Selain aktivitas guru juga dapat dilihat prestasi belajar siswa dapat
setiap siklus mengalami perubahan. Pada siklus I siswa yang tuntas dalam
menganalisis sebanyak 11 orang dan yang tidak tuntas 9 orang hal ini
peningkatan, hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menganalisis materi
ajar pada siklus I konsentrasi siswa dalam belajar masih sangat kurang, pada
siklus II ini siswa sudah mulai cukup baik pada siklus II. Oleh karena itu,
pelaksanaan tindakan perlu diadakan pada siklus selanjutnya. Pada siklus III
59
ini mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Hal ini dikarenakan guru
peningkatan hasil belajar siswa yang kurang baik, dimana siklus I siswa yang
tuntas 10 orang dan siswa yang tidak tuntas 9 orang. Pada siklus II siswa yang
tuntas meningkat menjadi 15 orang dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 5
orang, kemudian pada siklus III jumlah siswa yang tuntas meningkat mejadi
19 orang. Hal ini menunjukan dari siklus I sampai siklus III adanya
makanannya.
BAB V
5.1. Kesimpulan
kreatif, efektif dan menyenangkan. Model ini juga sangat baik diterapkan
60
61
5.2. Saran-saran
pelajaran.
2) Melihat hasil penelitian ini, maka Model Example Non Example dapat
lain agar anak tidak jenuh dan dapat meningkatkan hasil belajar.
62
DAFTAR PUSTAKA
Asrial, Rer. Nat, Dkk, 2010, Model Pembelajaran Sains. Jakarta: FKIP
Widiasarana Indonesia.
Syahrial, Dkk. 2009. Panduan Penulisan Proposal Dan Skripsi Hasil Penelitian
http://id.wikipwdia.org2009/wiki/ilmu-pengetahuan-alam#pengertian–ilmu-
pengetahuan-alam.
Putra Winata. Us. 2007. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Jambi.