Anda di halaman 1dari 262

SKRIPSI

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD


PUZZLE PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN
ALAM SEMESTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS V SD KATOLIK WAIARA
KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA TAHUN
AJARAN 2017/2018

O L E H

PATRISIA FANESTA
NIM : 081140116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA NIPA

MAUMERE

2018
SKRIPSI
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE
PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD
KATOLIK WAIARA KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA
TAHUN AJARAN 2017/2018

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan


Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jenjang Pendidikan Strata I

O L E H

PATRISIA FANESTA
NIM : 081140116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA NIPA

MAUMERE

2018
KEBERHASILAN ITU BUTUH

PERJUANGAN, KALAU ADA

KEMAUAN PASTI ADA JALAN.

RISTA
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dalam penantian yang panjang dengan segenap rasa dan ketulusan hati pada

setiap tetesan kasih yang menitik dalam setiap perjuanganku, maka ku

persembahkan seluruh karya tulisku ini kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Papa tercinta Stephanus Leta dan mama tersayang Petronela Eka yang

dengan setia dan tulus memberikan dukungan doa, perhatian, bimbingan

dan juga membiayai selama penulis berada dalam bangku pendidikan.

3. Saudariku Theresia Farika Dwi Tunggal, dan saudaraku Agustinus Fariko

Dwi Tunggal yang dengan caranya masing-masing mendukung

terselesainya tulisan ini.

4. Kakak Suster Teodora Bunga yang membantuku dengan dukungan doa.

5. Om kandungku Ponsianus Ratu, om Fenis, Om Edu, dan Om Dinus yang

sudah mendukung dan sedikit membantu membiayai penulis dalam bangku

pendidikan.

6. Teman-teman Program Studi Guru Sekolah Dasar Angkatan 2018

teristimewa teman-teman kelas C yang bersedia menyumbangkan buah

pikirnya dalam menyelesaikan tulisan ini.

7. Almaterku tercinta Universitas Nusa Nipa Maumere

8. Agama, Bangsa dan Negaraku


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: Penggunaan

Metode Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Mata Pelajaran IPA Materi

Bumi dan Alam Semesta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SD Katolik Waiara Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka Tahun Ajaran

2017/2018. Tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada program studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Nipa

Maumere.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan dari semua pihak. Oleh karena

itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Marianus Yufrinalis, S.Fil.,MA, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Nusa Nipa Maumere yang telah memberikan

rekomendasi kepada penulis untuk mengadakan penelitian;

2. Lukas Bera, S.Pd.,MM selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah bersedia membantu dan membimbing selama penulis belajar

di Universitas Nusa Nipa Maumere;

3. Kristina Wanti, M.Pd selaku pembimbing I yang dengan rendah hati dan sabar

mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memotivasi

penulis dalam penyusunan skripsi ini;


4. Frederiksen N.S. Timba, S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing II yang selalu sabar,

dan ikhlas dan bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan

masukan-masukan yang penting dalam penyelesaian skripsi ini;

5. Tenaga kependidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

yang telah membantu penulis selama proses perkuliahan di Universitas Nusa

Nipa;

6. Kepala sekolah SD Katolik Waiara Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka

bersama rekan-rekan guru yang telah membantu dan memberikan data kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Semua pihak yang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini;

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu segalah kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat dibutuhkan oleh penulis. Akhirnya besar harapan penulis semoga skripsi ini

dapat berguna bagi seluruh civitas akademika dan semua yang membacanya secara

umum.

Maumere, September 2018

Penulis
ABSTRAK

Penggunaan Metode Crossword Puzzle Pada Mata Pelajaran IPA


Materi Bumi dan Alam Semesta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V SD Katolik Waiara Kecamatan Kewapante Kabupaten
Sikka Tahun Ajaran 2017/2018.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar


IPA materi bumi dan alam semesta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
V SD Katolik Waiara, Tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
materi bumi dan alam semesta. Hal ini disebabkan karena pembelajaran
masih berpusat pada guru, guru kurang menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi sehingga siswa cenderung bosan mengikuti pelajaran
sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal. Salah satu solusi yang
ditempuh untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah pembelajaran
dengan menggunakan metode crossword puzzle sehingga pembelajaran
lebih menyenangkan, siswa lebih aktif, dan dapat menarik perhatian siswa.
Penelitian yang dilaksanakan di SD Katolik Waiara adalah penelitian
tindakan kelas (PTK) dari model Kurt Lewin dalam Arikunto sehingga
dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas
yang terdiri dari 2 Siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari rancangan
peneliti yang telah disusun dan dilaksanakan peneliti, maka peneliti telah
mendapatkan data hasil penelitian dari masing-masing siklus yang
menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I diperoleh
nilai hasil belajar siswa dengan rata-rata 74 dan presentase ketuntasan
klasikal 100%. Dari data diatas menunjukan adanya pengaruh yang didapat
setelah digunakan metode pembelajaran crossword puzzle yaitu hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi bumi dan alam semesta. Untuk
mempertahankan hasil tersebut maka dilaksanakan siklus II dengan
menggunakan metode crossword puzzle. Hasil belajar siswa pada siklus II
memperoleh nilai rata-rata 85 dengan presentase ketuntasan klasikal 100%.
Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik setelah digunakan
metode pembelajaran crossword puzzle dalam pembelajaran IPA materi
bumi dan alam semesta.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Crossword Puzzle, bumi dan alam
semesta.
ABSTRACK

The use of Crossword Puzzle Method on the science subject Matter


Earth and the Universe to improve student earning outcomes Class V
Waiara Catholic Elementary School-Kewapante District Of Sikka
Regency.

The purpose of this study is to describe the learning outcomes of the earth's
natural matter and the universe. The subjects of this study were the fifth
grade students of Waiara Catholic Elementary School, 2017/2018 school
year. This research is motivated by the low student learning outcomes in the
subject matter of the earth's natural and material sciences. This is because
learning is still centered on teacher teachers do not use a variety of learning
methods so students tend to get bored following the lesson so that the results
obtained are less than optimal. One solution taken to overcome these
problems is learning by using the crossword puzzle method so that learning
is more enjoyable, students are more active, and can attract students'
attention.The research conducted at Waiara Catholic Elementary School
was a classroom action research from Kurt Lewin's model in Arikunto so
that in this study researchers used a class action research method consisting
of 2 Cycles with each cycle consisting of 4 stages, namely planning,
implementing, observing and reflection. From the research design that has
been compiled and implemented by researchers, the researcher has obtained
research data from each cycle which shows an increase in student learning
outcomes. In the first cycle, the students' learning outcomes were obtained
with an average of 74 and a 100% classical completeness percentage. From
the data above shows the influence obtained after the crossword puzzle
learning method is used, the results of student learning in natural science
subjects of the earth and the universe. To maintain these results, the second
cycle is carried out using the crossword puzzle method. Student learning
outcomes in cycle II obtain an average score of 85 with a percentage of
100% classical completeness. So from the results of these studies it can be
concluded that student learning outcomes change toward a better direction
after using crossword puzzle learning method in the science learning of the
material of the earth and the universe.

Keywords: Learning Outcomes, Puzzle Crossword Method, earth and


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ………………………….......................................... i

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………………… v

MOTTO ……………………………………………………………………. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………... vii

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. viii

ABSTRAK ………………………………………………………………… x

ABSTRACK ……………………………………………………………….. xi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xvii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 7

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………... 8

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………... 11

A. Kajian Pustaka …………………………………………………... 11

1. Metode Pembelajaran Crossword Puzzle ……………………. 11


a. Pengertian Metode Pembelajaran ………………………… 11

b. Metode Crossword Puzzle ……………..…………………. 12

c. Langkah-langkah Metode Crossword Puzzle …………...... 13

d. Kelebihan Metode Crossword Puzzle…………………….. 14

e. Kekurangan Metode Crossword Puzzle…………………... 14

2. Pembelajaran IPA di SD ........................................................... 15

a. Pengertian IPA.................................................................... 15

b. Hakikat IPA ........................................................................ 15

c. Fungsi dan Tujuan IPA ....................................................... 16

d. Materi Bumi dan Alam Semesta......................................... 17

3. Hasil Belajar ............................................................................. 28

a. Pengertian belajar ................................................................ 28

b. Teori belajar ......................................................................... 30

c. Pengertian hasil belajar ........................................................ 32

B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 33

C. Penelitian Relevan ......................................................................... 35

D. Hipotesis ........................................................................................ 36

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 38

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 38

B. Setting Penelitian........................................................................... 38

C. Subjek Penelitian ........................................................................... 40

D. Data dan Sumber data ................................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….42

F. Validitas Data ................................................................................ 43

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 45


H. Indikator Kinerja ........................................................................... …46

I. Prosedur dan Rencana Penelitian .................................................. …47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………. 57

A. Deskripsi Pra Penelitian …………………………………..………. 57

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ……………….…………... 58

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus …………….………… 73

D. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………….. 84

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ……………………... 90

A. Kesimpulan ………………………………………………………...90

B. Implikasi …………………………………………………………...90

C. Saran …………………………………………………….…………91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DOKUMENTASI
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Batuan Beku ................................................................................... 19

Tabel 2.2 Batuan Sedimen .............................................................................. 20

Tabel 2.3 Batuan Metamorf ............................................................................. 22

Tabel 3.1 Perincian Waktu Penelitian .............................................................. 39

Tabel 3.2 Penilaian Ketuntasan Individu dan Klasikal .................................... 47

Tabel 3.3 KKM SD Katolik Waiara................................................................. 47

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .............................................................. 57

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas……………………..74

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas……………………76

Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................... .78

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II………………………………….80

Tabel 4.6 Data Tes Hasil Belajar Siswa……………………………………….82


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 32

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian Tindakan Kelas (Kurt Lewin dalam

Arikunto……………………………………………………………45

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Aktivitas Guru Setiap Siklus……………..69

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa Setiap Siklus…………….71

Gambar 4.3 Grafik Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I……………………………..74

Gambar 4.4 Grafik Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II……………………………76

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Tes Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus……77
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Siklus I Pertemuan I

1.1. Silabus Pembelajaran ................................................................. 96

1.2. Silabus Pengembangan .............................................................. 98

1.3. Bahan Ajar .................................................................................. 102

1.4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 104

1.5. Lembar Kerja Siswa.................................................................... 103

1.6. Kunci Jawaban LKS .................................................................. 106

1.7. Pedoman Observasi Aktivitas Guru .......................................... 107

1.8. Hasil Observasi Aktivitas Guru .................................................. 110

1.9. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ......................................... 113

1.10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ................................................ 115

Lampiran 2 Siklus I Pertemuan II

2.1. Bahan Ajar .................................................................................. 119

2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 124

2.3. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 129

2.4. Kunci Jawaban LKS .................................................................. 132

2.5. Pedoman Observasi Aktivitas Guru ........................................... 133

2.6. Hasil Observasi Aktivitas Guru .................................................. 136

2.7. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa .......................................... 139

2.8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ................................................ 141


2.9. Kisi-Kisi Soal Siklus I ................................................................ 143

2.10. Soal Tes Hasil Belajar siklus I………………………………...151

2.11. Kunci Jawaban Siklus I ……………………………………….157

2.12. Tingkat Kesukaran Soal……….………………………………158

2.13. Daya Beda Soal ……………………………………………….160

2.14. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I...................................... .162

Lampiran 3 Siklus II Pertemuan I

3.1. Bahan Ajar .................................................................................. 167

3.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 169

3.3. Lembar Kerja Siswa.................................................................... 174

3.4. Kunci Jawaban LKS .................................................................. 177

3.5. Pedoman Observasi Aktivitas Guru ........................................... 178

3.6. Hasil Observasi Aktivitas Guru ................................................. 181

3.7. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa .......................................... 184

3.8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ................................................ 186

Lampiran 4 Siklus II Pertemuan II

4.1. Bahan Ajar .................................................................................. 188

4.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 192

4.3. Lembar Kerja Siswa................................................................... 197

4.4. Kunci Jawaban LKS ................................................................. 200

4.5. Pedoman Observasi Aktivitas Guru ........................................... 201


4.6. Hasil Observasi Aktivitas Guru ................................................. .204

4.7. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ......................................... .207

4.8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ................................................ .209

4.9. Kisi-Kisi Soal Siklus II .............................................................. .211

4.10. Soal Tes Hasil Belajar Siklus II……………………………….221

4.11. Kunci Jawaban THB Siklus II …………………………...........226

4.12. Tingkat Beda Soal THB ………………………………………227

4.13. Daya Beda Soal THB ………………………………………....229

4.11. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II .................................... .231


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang selalu menyesuaikan diri dengan

keadaan yang baru di sekitarnya. Manusia perlu dengan orang lain untuk

mempertahankan hidupnya. Hal yang paling membedakan manusia dengan

makhluk lainnya adalah akal. Seperti yang kita ketahui bahwa kita sebagai

manusia harus memahami hakekat diri dan kehidupannya. Keberadaan

manusia pada hakekatnya terwujud sebagai makhluk alamiah dan makhluk

sosial. Sebagai makhluk alamiah dan sosial manusia perlu menyesuaikan diri

dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi karena

pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu upaya

yang dilakukan agar manusia mampu mengikuti perkembangan yaitu melalui

pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 mengatakan bahwa Pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran yang baik, agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut Ahmad D. Marimba (Neolaka, 2017 :11) pendidikan adalah suatu

proses bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap

1
suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya

agar kepribadian peserta didik terbentuk dengan sangat unggul. Pendidikan

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa. Hal ini berarti pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia

dalam rangka membantu manusia agar hidup sesuai dengan martabat

kemanusiaannya. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional Republik

Indonesia dalam Undang-Undang Dasar No 4 Tahun 1950, dimana warga

negara harus mampu mengembangkan pribadi yang mandiri, arif, bijaksana,

dan bertanggung jawab. Untuk memiliki pendidikan secara berkala dan

sistematis, maka pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan yang

ada untuk mewujudkan tujuan pendidikan.

Tujuan Pendidikan sangat penting untuk perkembangan bangsa

Indonesia Terutama pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Pendidikan dasar

merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan

menengah. Penyelenggaraan pendidikan dasar melibatkan guru sebagai

pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Hal ini diwujudkan dengan adanya

interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Pembelajaran

merupakan proses interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Untuk menciptakan

lingkungan belajar yang efektif maka diperlukan cara pandang guru terhadap

pembelajaran. Guru hendaknya memikirkan bagaimana caranya agar siswa

aktif mencari tahu bukan diberitahu oleh guru.

2
Pendidikan memiliki fungsi peningkatan sumber daya manusia dan

memiliki korelasi yang positif terhadap kesejahteraan. Untuk mewujudkan

fungsi pendidikan tersebut maka perlu dikembangkan iklim belajar yang

konstruktif bagi berkembangnya potensi kreatif peserta didik seiring dengan

berkembangnya suasana kebiasaan dan strategi belajar mengajar. Dalam hal

ini pendidikan memiliki peran untuk menyiapkan sumber daya manusia

dalam menghadapi era globalisasi. Dalam era globalisasi pendidikan

memiliki peran penting. Pendidikan merupakan sebuah proses dengan

metode-metode tertentu sehingga orang dapat memperoleh pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan

(Muhibinsyah, 2012). Pendidikan dapat berjalan dengan baik sejalan dengan

profesionalnya seorang guru. Guru sebagai pengajar dan pendidik merupakan

ujung tombak dari pendidikan sehingga dalam menghadapi tantangan

globalisasi guru dituntut untuk meningkatkan profesionalitasnya.

Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, diwujudkan dengan

adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam

penyelenggaraan ini guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran

yang sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang

pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, dijelaskan bahwa

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum

3
disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan berorientasi pada

kemajuan sistem pendidikan nasional. Dalam kenyataan di lapangan para

guru masih menghadapi kesulitan dalam mengimplementasikan kurikulum.

Guru memerlukan panduan yang dapat digunakan secara efektif dan efisien

untuk mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif di sekolahnya

masing-masing.

Guru yang baik adalah guru yang bukan hanya sekedar melaksanakan

tugas pengajaran, tetapi guru yang baik adalah guru yang mengerti

karakteristik dan kebutuhan peserta didiknya. Guru hendaknya mampu

menciptakan suasana belajar yang aktif, menarik nyaman dan bervariasi

sehingga siswa merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Agar tujuan tersebut bisa dicapai, maka seorang guru perlu melakukan

inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran dilakukan guna memecahkan

masalah yang dihadapi agar dapat memperbaiki mutu pembelajaran secara

efektif dan efisien. Inovasi yang dilakukan guru harus memperhatikan

kurikulum, mata pelajaran, karakteristik siswa sarana prasarana dan

lingkungan sekolah.

Salah satu langkah yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan

profesionalisme pendidikan yaitu dengan memperbaiki kualitas mata

pelajarannya. IPA adalah salah satu program pembelajaran yang bertujuan

untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan sikap,

dan nilai ilmiah kepada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran

Tuhan Yang Maha Esa. Dari penjelasan di atas tampak bahwa pendidikan

4
IPA sangat penting, oleh karena itu seorang guru perlu merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran IPA secara efektif dan efisien, agar tujuan

pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan menerapkan berbagai,

metode, dan pendekatan mengajar sesuai dengan karakteristik dan

perkembangan siswa. Selain itu Guru sebagai pendidik harus mampu

memahami kondisi siswa, dengan segala potensi yang dimiliki, seperti

pengetahuan, sifat dan kebiasaan siswa, karena hal itu sangat berpengaruh

terhadap pembelajaran IPA.

Namun pada kenyataannya pembelajaran masih berpusat pada guru.

Guru menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sedangkan siswa

kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran, hal ini menyebabkan

pembelajaran hanya berpusat pada guru saja sedangkan siswa cenderung

hanya diam dan mendengarkan. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA menyebabkan kurangnya

minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Hal ini tidak sejalan dengan

tujuan yang telah ditetapkan yakni siswa seharusnya dilibatkan secara aktif

untuk mencari, menemukan dan memecahkan masalah yang dihadapi.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat melaksanakan PPL di

SD Katolik Waiara. Masalah yang sama yang peneliti temukan pada siswa

kelas V yang kurang dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran

khususnya pada mata pelajaran IPA dimana dalam proses pembelajaran guru

masih menggunakan metode ceramah, setelah itu siswa diminta mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru. Guru kurang menggunakan metode

5
pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa kurang tertarik dan merasa

bosan dalam mengikuti pelajaran IPA.

Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA

mengakibatkan rendahnya hasil belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari hasil

belajar IPA yang tergolong rendah dengan ketentuan KKM pada mata

pelajaran IPA adalah 70. Berdasarkan data hasil nilai ulangan harian siswa

mata pelajaran IPA kelas V SD Katolik Waiara dari jumlah siswa 20 orang

hanya 8 orang yang nilai ulangannya mencapai KKM dengan perolehan rata-

rata 40 % sedangkan 12 orang lainya tidak tuntas dengan perolehan rata-rata

60 %. Berdasarkan data hasil pembelajaran maka perlu adanya perbaikan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan di SD Katolik Waiara

pada siswa kelas V maka peneliti mencoba mengatasi permasalahan dengan

menggunakan metode pembelajaran yang lebih efektif yaitu metode

pembelajaran Crosword Puzzle. Metode pembelajaran Crossword Puzzle

adalah metode pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan permainan kata yang

mengharuskan siswa menjawab pertanyaan maupun pernyataan dalam kotak

bernomor baik secara mendatar maupun menurun. Kelebihan dari metode

pembelajaran Crossword Puzzle dapat mengukur tingkat kemampuan

pengetahuan siswa dan dapat melibatkan siswa berpartisipasi secara

langsung. Dengan demikian guru akan mengetahui seberapa jauh tingkat

pemahaman siswa (Mel Silberman, 2005: 101).

6
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan maka, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan

metode Pembelajaran Crossword Puzzle pada mata pelajaran IPA materi

Bumi dan Alam Semesta untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun

judul skripsi peneliti adalah “Penggunaan Metode Pembelajaran

Crossword Puzzle Pada Mata Pelajaran IPA Materi Bumi dan Alam

Semesta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas V SD Katolik

Waiara Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka Tahun Ajaran

2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana penggunaan metode pembelajaran Crossword Puzzle pada

mata pelajaran IPA materi Bumi dan Alam Semesta kelas V SD Katolik

Waiara Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka Tahun Ajaran

2017/2018?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode

pembelajaran Crossword Puzzle pada mata pelajaran IPA materi Bumi

dan Alam Semesta kelas V SD Katolik Waiara Kecamatan Kewapante

Kabupaten Sikka tahun ajaran 2017/2018?


C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan

penelitian yang akan dicapai, yakni:

1. Untuk mendeskripsikan penggunaan metode pembelajaran Crossword

Puzzle pada mata pelajaran IPA materi Bumi dan Alam Semesta pada

siswa kelas V SD Katolik Waiara Kecamatan Kewapante Kabupaten

Sikka Tahun 2017/2018

2. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar menggunakan metode

pembelajaran Crossword Puzzle pada mata pelajaran IPA materi Bumi

dan Alam Semesta pada siswa kelas V SD Katolik Waiara Kecamatan

Kewapante Kabupaten Sikka Tahun 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi guru sebagai referensi

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran Crossword Puzzle untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah melalui

keberhasilan pembelajaran yang dilakukan guru khususnya pada

mata pelajaran IPA.


b) Bagi Guru

Dapat memberikan masukan maupun referensi dalam memilih serta

menerapkan metode pembelajaran Crossword Puzzle sebagai salah

satu upaya untuk memperbaiki dan memudahkan pembelajaran IPA

sehingga pencapaian hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

c) Bagi Siswa

Dapat memotivasi siswa agar belajar aktif dan mempermudah siswa

dalam memahami materi dan menyerap materi pelajaran yang

disampaikan.

d) Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan berpikir, dapat dijadikan sebagai bekal

untuk menambah pengetahuan, serta memberikan gambaran

menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Metode Pembelajaran Crossword Puzzle

a. Pengertian Metode pembelajaran

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran mengajar,

metode diperlukan oleh guru bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai setelah pengajaran berakhir (Djamarah, 2006:46). Metode

pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung (Sudjana,

2005:76). Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan suatu metode

pembelajaran yang mampu memberikan hasil positif terhadap hasil

belajar, dimana ada berbagai macam metode dalam pembelajaran.

Penggunaan metode dalam kegiatan belajar pembelajaran sangat perlu

karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat

mencapai hasil yang optimal. Tanpa metode yang jelas, proses

pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain

pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Metode pembelajaran sangat berguna baik bagi guru maupun siswa.

Bagi guru, metode dapat dijadikan pedoman dan acuan bertindak yang
sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa metode dapat

mempermudah proses belajar, karena setiap metode pembelajaran

dirancang untuk mempermudah proses belajar siswa.

b. Metode Pembelajaran Crossword Puzzle

Metode pembelajaran Crossword Puzzle merupakan salah satu

metode pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan

esensi belajar yang sedang berlangsung. Menurut Hisyam Zaini (2007)

pengertian metode pembelajaran Crossword Puzzle adalah suatu

pembelajaran yang menyenangkan terutama untuk anak tingkat sekolah

dasar, dimana anak harus dibangun kreaktivitasnya dan dibimbing

aktivitas belajarnya. Metode pembelajaran Crossword Puzzle ini dapat

menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dikelas sehingga

siswa menjadi tertarik dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Metode ini digunakan agar siswa tertarik untuk belajar sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai.

Disamping itu dengan menggunakan metode pembelajaran

Crossword Puzzle dalam pembelajaran, akan mempermudah siswa

untuk mengingat dan memahami konsep-konsep yang terkandung

dalam materi pelajaran. Metode teka-teki silang merupakan suatu

permainan mengisi ruang kosong dalam kotak putih dengan huruf-huruf

berdasarkan petunjuk yang diberikan sehingga membentuk suatu kata


baik secara mendatar maupun menurun (Nuriyah, Suyanto dan

Chamdani 2013).

Metode pembelajaran Crossword Puzzle digunakan untuk

memberi tugas kepada siswa agar siswa dapat mengerjakan Crossword

Puzzle sambil mengingat dan meninjau kembali materi dan konsep yang

telah didapat sebelumnya. Crossword Puzzle merupakan kotak-kotak

isian yang bersilang antara jajaran kotak-kotak yang menurun dan

mendatar. Jawaban atas isian harus pas dan sesuai dengan jumlah kotak

yang tersedia. Pengisian ini berdasarkan pertanyaan-pertanyaan, dan

permasalahan yang diberikan tentang pelajaran IPA.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran Crossword Puzzle adalah metode pembelajaran aktif yang

melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan

memanfaatkan permainan kata yang mengharuskan siswa menjawab

pertanyaan maupun pernyataan dalam kotak bernomor baik secara

mendatar maupun menurun.

c. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Crossword Puzzle

Setiap metode pembelajaran tentu ada cara dan langkah-langkah

dalam menerapkan metode tersebut. Dimana setiap langkah-langkah

dalam metode pembelajaran tentu berbeda. Langkah-langkah yang

harus dilakukan untuk melaksanakan metode pembelajaran Crossword

Puzzle adalah sebagai berikut (Zaini, 2008: 71) :


1) Menjelaskan materi pembelajaran yang akan pelajari

2) Membuat pertanyaan berhubungan dengan materi pelajaran.

3) Menyiapkan kata kunci yang berhubungan dengan materi

pelajaran.

4) Mengisi teka-teki silang secara induvidu atau kelompok

5) Membatasi waktu saat mengisi teka-teki silang.

d. Kelebihan Metode Pembelajaran Crossword Puzzle

Kelebihan Metode Pembelajaran Crossword Puzzle yaitu dapat

mengukur tingkat kemampuan pengetahuan siswa dan dapat

melibatkan siswa berpartisipasi secara langsung. Dengan demikian

guru akan mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman siswa (Mel

Silberman, 2005: 101).

e. Kekurangan Metode Pembelajaran Crossword Puzzle

Kekurangan Metode Pembelajaran Crossword Puzzle adalah

dalam mengerjakan teka-teki silang siswa memerlukan waktu yang

relatif lama untuk memikirkan untuk mengisi teka-teki silang baik secara

individu maupun kelompok, selain itu dapat menimbulkan sedikit

kesulitan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan pengetahuan

rendah (Mel Silberman, 2005: 101).


2. Pembelajaran IPA di SD

a. Pengertian IPA

IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya

secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang

melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut

sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.

Menurut Susanto (2013:166) IPA adalah usaha manusia dalam

memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran,

serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga

mendapatkan suatu kesimpulan. IPA merupakan suatu proses yang

sedang berlangsung dengan titik fokus pada pengembangan dan

pengorganisasian pengetahuan. Dari beberapa defenisi yang

dikemukakan oleh beberapa para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa

IPA merupakan Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam

semesta berserta isinya, serta peritiwa-peristiwa yang terjadi di

dalamnya.

b. Hakikat IPA

Menurut Laksimi Prihantoro (dalam Trianto, 2013: 137)

mengatakan bahwa IPA pada hakikatnya merupakan suatu produk,

proses, dan aplikasi. Sebagai produk, IPA merupakan sekumpulan

pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu

proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari


objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk sains, dan

sebagai aplikasi, IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi

kemudahan bagi kehidupan. Banyak nilai penting kehidupan yang dapat

dipelajari dari IPA, memberi konsekuensi kepada para pendidik untuk

dapat mengembangkan IPA sebagai salah studi dalam membentuk

pribadi siswa.

c. Fungsi dan Tujuan IPA

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

(Mulyasa, 2011:111) menyatakan mata pelajaran IPA di SD bertujuan

agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-

Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

Sains yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Sains,

lingkungan, teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.


e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan Sains

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

d. Materi Bumi dan Alam Semesta

a. Proses Pembentukan Tanah

Sebenarnya, tanah berasal dari batuan. Batuan sebagian besar

terbentuk dari lapisan kerak bumi. Batuan akan mengalami pelapukan

menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Butiran-butiran halus ini

bertambah banyak dan terbentuklah tanah. Tanah merupakan hasil

dari pelapukan yang terjadi pada batuan. Batuan yang berada di atas

permukaan tanah akan mengalami perubahan secara terus menerus

karena adanya pengaruh dari lingkungan. Perubahan cuaca, suhu, dan

tekanan udara dapat menyebabkan batuan memuai kemudian pecah

menjadi batuan-batuan yang lebih kecil lagi. Batuan ini lama

kelamaan akan menjadi butiran-butiran halus. Apabila terjadi hujan,

butiran-butiran halus tersebut kemudian akan terbawa oleh air dan

mengendap di daerah aliran. Pengendapan inilah yang nantinya

menyebabkan munculnya tumpukan atau lapisan tanah yang kaya

akan mineral. Selain pengaruh suhu, curah hujan, dan tekanan,


pelapukan pada batuan juga dapat disebabkan oleh tumbuhan.

Tumbuhan yang hidup di atas batuan dapat menyebabkan lapuknya

berbagai jenis tanah. Apabila berlangsung dalam waktu yang cukup

lama maka batuan akan pecah menjadi butiran-butiran halus. Lama

kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan

terbentuklah tanah. Untuk mengetahui lebih jauh tentang proses

pembentukan tanah pelajari jenis-jenis batuan berikut ini!

b. Jenis-jenis Batuan

Batuan merupakan komponen penting dalam pembentukan tanah.

Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Hal ini disebabkan

bahan-bahan yang terkandung dalam batuan berbeda-beda. Ada

batuan yang mengandung zat besi, nikel, tembaga, emas, belerang,

platina, atau bahan-bahan lain. Bahan-bahan seperti itu disebut

mineral. Tiap jenis batuan mempunyai kandungan mineral yang

berbeda. Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat tiga jenis batuan

yang menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu

batuan beku, batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan malihan

(batuan metamorf).

1. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang

membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan

terdapat di permukaan bumi disebut lava.


Ketika gunung meletus magma, magma yang keluar ke permukaan

bumi. Karena suhu di permukaan bumi lebih dingin dibandingkan

di dalam perut bumi, sehingga sehingga lahar yang keluar akan

membeku membentuk batuan batuan beku. Ada beberapa jenis

batuan yang beku berdasarkan cara terbentuknya, yaitu : batu

apung, batu obsidian, batu granit dan batu basal.

Tabel 2.1 Batuan Beku

No Jenis Batuan Ciri utama Cara terbentuknya


1. Batu apung Warna keabu- Dari pendinginan
abuan,berpori- magma yang
pori, bergelembung-
bergelembung, gelembung gas
ringan, terapung
Sumber:https://id.wikipedia.org/wik dalam air
i/Batuapung
2. Batu Obsidian Hitam seperti Terbentuk dari lava
kaca, tidak ada permukaan yang
kristal-kristal mendingin dengan
cepat
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Batuob
sidian
3. Batu Granit Terdiri atas Dari pendinginan
kristal-kristal magma yang terjadi
kasar, warna putih dengan lambat di
sampai abu-abu, bawah permukaan
Sumber :
kadang-kadang bumi
https://id.wikipedia.org/wiki/Batugr jingga
anit
4. Batu Basal Terdiri atas Dari pendinginaan
kristal-kristal lava yang
yang sangat kecil, mengandung
berwarna hijau gelembung gas,
keabu-abuan, dan tetapi gasnya telah
Sumber : berlubang-lubang menguap
https://id.wikipedia.org/wiki/Batuba
sal
2. Batuan Sedimen ( Endapan)

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena

pengendapan. Batuan ini berasal dari pasir, lumpur, kerikil atau

bahan organik (hewan dan tumbuhan). Pasir,lumpur, kerikil adalah

hasil pelapukan atau pengikisan batuan yang terbawa oleh angin.

Kemudian endapan ini menjadi keras karena ada zat-zat yang

merekat pada bagian-bagian endapan. (Haryanto, 2006:173). Ada

beberapa batuan sedimen ditunjuk pada tabel 2.2 Amati gambar

berikut ini!

Tabel 2.2 Batuan Sedimen

No Jenis Batuan CiriUtama Cara Terbentuknya


1. Batu Kolongmerat Material kerikil- Dari bahan-bahan
kerikil bulat, yang lepas-lepas yang
batu-batu, dan terpadatkan dan
pasir yang terkait karena gaya
merekat satu beratnya.
Sumber
https://www.google.com/search? sama lainnya.
q=batu+konglomerat

2. Batu Pasir Jelas terlihat Dari bahan lepas-lepas


tersusun dan yang terpadatkan dan
butir-butir pasir, terikat karena gaya

Sumber
warna abu-abu, beratnya.
https://www.google.com/search? kuning, merah.
q=batu+pasir
No Jenis Batuan CiriUtama Cara Terbentuknya
3. Batu Gamping/ kapur Agak lunak, Dari cangkang
warna putih binatang lunak seperti
keabu-abuan, siput, kerang, dan
membentuk gas binatang laut yang
karbondioksida telah mati. Rangkanya
Sumber kalau ditetesi yang terbuat dari
https://www.google.com/search?
q=batu+gamping asam kapur tidak musnah,
tetapi memadat
membentuk batu
kapur.
4. Batu Breksi Gabungan Terbentuknya karena
pecahan- bahan-bahan yang ini
pecahan yang terlempar tinggi ke
berasal dari udara dan mengendap
Sumber letusan gunung di suatu tempat.
https://www.google.com/search?
q=batu+breksi
berapi.

3. Batuan Metamorf ( maliha)

Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan

sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas

dan tekanan. Batuan di kerak bumi sering mendapat tekanan yang

berat dan suhu yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Tekanan

yang berat disebabkan karena tindihan. Suhu yang tinggi

disebabkan oleh persentuhan dengan magma. Beberapa batuan

sedimen yang berubah menjadi batuan maliha merupakan batuan

pualam atau marmer dari batu gamping, dan batu sabak atau batu
tulis dan batu serpih. Beberapa batuan metamorf dan cara

terbentuknya dalam tabel 2.3 berikut ini!

Tabel 2.3 Batuan Metamorf

No Jenis Batuan Ciri Utama Cara


Terbentuknya
1. Batu Pualam Campuran warna Terbentuknya
(marmer) yang berbeda-beda jika batu kapur
dapat mempunyai mengalami
pita-pita warna perubahan suhu
warni, kristalnya dan tekanan
Sumber tinggi.
https://www.google.com/search?q
=batu+
Pualam

2. Batu Sabak Abu-abu kehijauan Terbentuk jika


dan hitam,dapat di batu serpih
belah-belah mengalami
menjadi lempeng- perubahan suhu
lempeng tipis dan tekanan
Sumber tinggi
https://www.google.com/search?q
=batu+sabak

3. Batu Genes Berwarna putih Berasal dari batu


keabu-abuan dan pluto granit yang
keras. mengalami
metamorfosis
Sumber
https://www.google.com/search?q
karena panas dan
=batu+genes tekanan.
c. Jenis-jenis Pelapukan Batuan

Permukaan bumi senantiasa berubah sepanjang masa.

Perubahan keadaan permukaan bumi karena adanya pelapukan.

Pelapukan bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Pelapukan Fisika

Contohnya : Batuan yang berubah

bentuk karena angin.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pelapukan_Fisika

2. Pelapukan Kimia

Contohnya : patung yang terkikis

karena hujan.

Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Pelapukan_Kimia

3. Pelapukan Biologi

Contonya : batu yang ditumbuhi oleh

lumut

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pelapukan_Biologi
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelapukan Batuan

Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi

tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat

mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan

kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan

batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan yang disebabkan

oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup

yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut.

Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitasmakhluk hidup ini disebut

pelapukan biologi.

a. Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor

alam itu antara lain: angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pelapukan_Fisika

Gambar 2.1 batuan yang disebabkan oleh perubahan cuaca


Angin yang senantiasa bertiup kencang dapat mengikis batuan sedikit

demi sedikit. Kondisi ini dapat mengakibatkan batuan mengalami

erosi. Erosi batuan menyebabkan terjadinya padang pasir. Selain itu,

angin yang bertiup sangat kencang juga dapat menggeser batuan. Saat

bergeser inilah batuan bergesekan dengan batuan lain sehingga

mengalami penggerusan. Batuan akan pecah menjadi bagianyang

lebih kecil, misalnya pasir dan kerikil. Perubahan suhu secara drastis

juga dapatmengakibatkan pelapukan batuan. Saat suhu tinggi atau

panas, batu akan mengembang. Sementara itu, saat suhu rendah atau

dingin, batu akan menyusut kembali. Perubahan ini terjadi silih

berganti antara siang dan malam. Adanya perubahan suhu yang silih

berganti ini, lama-kelamaan dapat mengakibatkan batuan tersebut

pecah. Batu juga dapat mengalami pelapukan karena air. Air hujan

dan air terjun yang mengenai batuan secara terus-menerus dapat

mengakibatkan batuan retak dan pecah. Batu karang yang berdiri

kukuh di tepi laut juga dapat mengalami pelapukan. Gelombang laut

yang menghantam batu karang secara terus menerus mengakibatkan

batuan tersebut terkikis sedikit demi sedikit.


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pelapukan_Fisika

Gambar 2.2 Batu karang yang mengalami pelapukan akibat gelombang

laut

Satu hal yang perlu diingat, proses pelapukan setiap batuan berbeda-

beda. Ada batuan yang cepat lapuk, tetapi ada juga yang lambat.

Cepat lambatnya pelapukan tergantung pada penyusun dan tingkat

kekerasan batuan tersebut.

b. Pelapukan Kimia

Pelapukan Pelapukan kimia merupakan pelapukan yang terjadi

karena adanya reaksi antara udara, air dan mineral yang ada di dalam

batuan. Reaksi antara air dengan karbondioksida (CO2) di udara

dapat melapukan batuan. Batuan bereaksi dengan zat-zat lain secara

kimia. Contohnya terkikisnya batuan akibat hujan asam. Hujan asam

berasal dari gas-gas buangan industri seperti belerang dioksida. Bila

air hujan membawa gas-gas tersebut, maka hujan akan bersifat asam.

Proses tersebut banyak terjadi di pegunungan kapur. Hasilnya berupa

gejala karst, seperti stalagtit dan stalagmit.


Sumber: www.wikipedia.org

Gambar 2.3 Gejala Karst karena Reaksi antara air dengan Karbondioksida

(CO2)

c. Pelapukan Biologi

Pelapukan secara biologi dapat disebabkan oleh aktivitas

makhluk hidup. Tumbuhan dapat menyebabkan lapuknya berbagai

jenis batuan. Misalnya lumut kerak yang dapat tumbuh di batuan.

Sumber: www.wikipedia.org

Gambar 2.4 Akar dan tumbuhan dapat menyebabkan lapuknya berbagai

jenis batuan

Lumut ini mengeluarkan zat asam yang sedikit demi sedikit dapat

menghancurkan batuan. Pelapukan batuan merupakan awal

terbentuknya tanah. Batuan yang telah hancur lalu bercampur dengan


berbagai mineral dan sisa-sisa makhluk hidup. Bahan-bahan ini

tercampur karena peran aktif pengurai (misalnya, bakteri), tekanan

akar tumbuhan, dan gerakan air.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkalaku induvidu

melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2013: 28). Menurut

Sudjana belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang (Fathurrohman, 2017: 4). Menurut David

(Fathurrohman, 2017 :4) belajar adalah suatu tindakan atau proses

memperoleh informasi baru, perilaku, atau keterampilan yang

berlangsung selama jangka waktu yang cukup. Berdasarkan pengertian

diatas maka belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan

tingkah laku yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Dalam belajar semua aspek dalam diri siswa sebagai

induvidu seperti intelektual, sosial-emosional harus terlibat secara utuh

sehingga pengembangan potensi bakat, dan minat siswa dapat terjadi

secara maksimal. Belajar akan terjadi apabila terjadi proses interaksi

dengan lingkungan.
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok

yaitu;

a) Faktor Internal Peserta didik

Faktor Internal Peserta Didik adalah Faktor yang berasal dari

dalam diri peserta didik meliputi dua aspek yaitu:

b) Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmaniah dapat mempengaruhi semangat dan

intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Kondisi

organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta

(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau

tidak membekas.

c) Aspek Psikologi

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas proses pembelajaran

peserta didik tergantung dari faktor rohaniah peserta didik itu

sendiri.

2) Faktor Eksternal Peserta Didik

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik meliputi dua aspek

yaitu;
a. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, lingkungan masyarakat, teman-teman belajar, dan guru

yang dapat mempengaruhi semangat belajar peserta didik.

b. Lingkungan Nonsosial

Lingkungan non sosial meliputi gedung sekolah dan letaknya,

rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat belajar, dan waktu

belajar yang digunakan.

b. Teori Belajar

Teori belajar merupakan gabungan prinsip yang saling

berhubungan dan penjelasan atas sejumlah fakta serta penemuan yang

berkaitan dengan peristiwa belajar. Penggunaan teori belajar dengan

langkah-langkah pengembangan yang benar dan pilihan materi pelajaran

serta penggunaan unsur desain pesan yang baik dapat memberikan

kemudahan kepada siswa dalam memahami sesuatu yang dipelajari.

Selain itu, suasana belajar akan terasa lebih santai dan menyenangkan.

Proses belajar pada hakikatnya adalah kegiatan mental yang tidak

tampak. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

yang sedang belajar tidak dapat disaksikan dengan jelas, tetapi dapat

dilihat dari gejala-gejala perubahan perilaku.


a. Teori Koneksionisme (Edward Lee Thorndike 1874-1949)

Menurut Thorndike (Lefudin, 2017 : 29), belajar merupakan

peristiwa terbentuknya asosiasiasosiasi antara peristiwa-peristiwa

yang disebut Stimulus (S) dengan Respon (R). Stimulus adalah suatu

perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk

mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat sedangkan

respon adalah tingkah laku yang dimunculkan karena adanya

perangsang. Setiap response menimbulkan stimulus yang baru,

selanjutnya stimulus baru ini akan menimbulkan response lagi,

demikian selanjutnya, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:

S R S1 R1 dst

b. Teori Conditioning (Ivan Petrovich Pavlov 1849-1936)

Menurut Ivan Petrovich Pavlov (Lefudin, 2017 : 37) belajar

merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan pembentukan sutau

perilaku atau respon terhadap sesuatu. Sedangkan mengajar adalah

membentuk kebiasaan dengan mengulang-mengulang suatu

perbuatan sehingga menjadi suatu kebiasaan. Artinya belajar

merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan pembentukan suatu

perilaku respon terhadap sesuatu.


c. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu (Nawawi dalam K.Brahim

2007:39). Menurut Gagne dan Briggs hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat

perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa

(Suprihatiningrum, 2013:37). Hasil belajar yaitu perubahan-

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan

belajar (Susanto, 2013:5). Berdasarkan pengertian diatas, maka

dapat disimpulkankan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian

akhir dari proses pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang

dan akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak

akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam

membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang

lebih baik lagi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses

perkembangan. Artinya bahwa secara kodrat jiwa raga anak


mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan

sesuatu yang baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun

pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar

siswa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu;

1. Faktor Internal

Faktor Internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam

diri siswa, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya, Faktor

internal ini meliputi: kecerdasan, minat, perhatian, motivasi

belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kesiapan siswa

baik rohani maupun jasmani.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar peserta

didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: keluarga, sekolah,

dan lingkungan masyarakat.

B. Kerangka Berpikir

IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum

pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran

IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian

besar peserta didik termasuk di sekolah dasar. Anggapan sebagian besar peserta

didik yang menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar terbukti oleh

hasil belalajar IPA rendah. Proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar masih

banyak yang dilaksanakan secara konvensional. Para guru belum sepenuhnya


melaksanakan pembelajaran secara aktif dalam melibatkan siswa serta belum

menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran yang bervariasi berdasarkan

karakter mata pelajaran. Dalam proses pembelajaran, kebanyakan guru hanya

terpaku pada buku sebagai satu-satunya sumber belajar mengajar. Kerangka

berpikir tersebut dapat digambarkan melalui diagram sebagai berikut :

 Guru menggunakan metode


ceramah
KONDISI  Siswa Pasif
AWAL  Hasil belajar IPA rendah

TINDAKAN Guru Menggunakan Metode


Pembelajaran Crossword puzzle

KONDISI  Siswa aktif.


AKHIR  Hasil Belajar IPA Meningkat

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir


Berdasarkan kerangka pikir diatas, dapat di jelaskan bahwa pada kondisi

awal peneliti menemukan masalah-masalah yang terjadi didalam proses

pembelajaran didalam kelas bahwa proses pembelajaran yang berlangsung

masih berpusat pada guru dimana guru dalam menjelaskan materi dengan

menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif dan cepat bosan.

Untuk mengatasi permasalahan ini, peneliti menggunakan metode

pembelajaran Crossword Puzzle untuk mengajarkan materi Bumi dan Alam

Semesta agar setiap siswa dapat memahami dan berperan aktif dalam suatu

pembelajaran sehingga pada akhirnya prestasi dan hasil belajar siswa

meningkat.

C. Penelitian Relevan

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh :

1. Mursila, dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Metode

pembelajaran Crossword Pada Mata Pelajaran IPS pada siswa Kelas XII

SMK Nurul Huda Sukaraja, Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan

tahun ajaran 2015/2016. Kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh

bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Crossword

puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membuat

pembelajaran lebih aktif.

2. Sri Haryati Oktavia, dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Metode Pembelajaran Croosword Puzzle Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Bukit Raya Pekanbaru Tahun
ajaran 2017/2018. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa

adanya pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Hipotesis penelitian dikatakan sementara karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis

juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian.

Hipotesis tindakan berdasarkan pernyataan diatas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah : Penggunan metode pembelajaran Crossword Puzzle dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Bumi dan

Alam Semesta pada siswa kelas V SD Katolik Waiara.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini terfokus pada metode pembelajaran Crossword Puzzle

pada mata pelajaran IPA materi Bumi dan Alam Semesta, pada siswa kelas

V SD Katolik Waiara Kecamatan Kewapante Tahun Ajaran 2017/2018.

Sehubungan dengan itu maka jenis penelitian yang digunakan adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Igak dan Kuswaya (2014)

penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh

guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Jenis

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model Penelitian Tindakan

Kelas yang dikemukakan oleh (Kurt Lewin dalam Arikunto, 2015).

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang digunakan peneliti untuk

melakukan aktifitas penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.

Tempat Penelitian dalam penelitian ini yakni di SD Katolik Waiara

yang terletak di Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, tahun ajaran

2017/2018. Pertimbangan peneliti dalam memilih tempat ini adalah


karena peneliti pernah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

di tempat tersebut.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan keseluruhan dari jalannya

penelitian yang berkaitan dengan pengambilan data saat penelitian.

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2017/2018 yaitu

pada bulan mei, minggu ke-3 dan ke-4 tanggal 16 Mei s/d 31 Mei.

Dalam penelitian ini, peneliti merancang tahapan-tahapan mulai dari

persiapan pelaksanaan, hingga pelaporan. Secara lengkap tahapan

tersebut tergambar pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Perincian Waktu Penelitian

Bulan/Minggu
No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Observasi
Identifikasi
masalah
Penentuan tindakan
Pengajuan judul
Penyusunan
proposal
Seminar proposal
Pengajuan ijin
penelitian
2 Pelaksanaan
Pengumpulan data
penelitian
Analisis data
3 Penyusunan laporan
Penulisan laporan
Ujian Skripsi
C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan orang yang dijadikan sebagai sumber

informasi oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Dalam melaksanakan

penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V

SD Katolik Waiara Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka dengan jumlah

siswa 20 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.

D. Data dan Sumber Data

1. Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, data merupakan keterangan

yang benar yang dapat dijadikan dasar kajian. Ada dua jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung

pada saat penelitian. Data primer dalam penelitian ini yaitu hasil

belajar siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi

aktivitas siswa.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang

sudah ada guna menunjang penelitian. Data sekunder yang diambil

dari penelitian ini yakni profil sekolah, kurikulum sekolah dan data

peserta didik.
2. Sumber Data

Sumber data adalah sumber yang digunakan untuk memperoleh

data dalam menggunakan metode pembelajaran Crossword puzzle.

Instrumen yang digunakan adalah soal tes hasil belajar dan lembar

observasi.

a. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data mengenai

kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran dan penguasaan

siswa terhadap materi pembelajaran setelah pembelajaran berakhir.

Tes hasil belajar akan dilakukan dua kali yaitu pada akhir pertemuan

dalam setiap siklus. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua

siklus, setiap siklus dua kali pertemuan sehingga tes hasil belajar

akan dilakukan pada pertemuan kedua siklus I dan pada pertemuan

kedua siklus II. Tujuan melakukan tes hasil belajar adalah untuk

memperoleh data hasil belajar IPA materi Bumi dan Alam semesta.

b. Lembar Observasi

Lembar Observasi digunakan untuk memperoleh data yang

berkaitan dengan kegiatan pembelajaran selama penelitian yang

terdiri dari 1 (satu) lembar pengamatan pengelolahan pembelajaran.

Tujuannya adalah untuk memperoleh kemampuan guru dalam

mengelola dan menggunakan metode teka-teki silang, memperoleh


data mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran dan untuk

mengetahui pemahaman siswa selama proses pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti mengumpulkan data

saat perbaikan berlangsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, lembar penilaian hasil belajar,

dan hasil observasi,

1. Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengukur

sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditetapkan (Arikunto, 2007: 53). Selain itu tes juga merupakan

seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang

dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar

bagi penetapan skor angka. Tes yang digunakan ini berfungsi untuk

memperoleh data hasil belajar IPA materi Bumi dan Alam Semesta

pada siswa kelas V SD Katolik Waiara. Jenis tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes tertulis setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

2. Observasi.

Observasi adalah suatu cara memperoleh dan mengumpulkan data

yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan


secara sistematis tentang suatu objek tertentu. Observasi dalam

penelitian ini dilakukan dengan mengamati langkah-langkah yang

dilakukan oleh guru dalam pembelajaran IPA materi Bumi dan Alam

Semesta dan seluruh aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung melalui metode pembelajaran crossword puzzle untuk

setiap kali pertemuan yang terdiri dari dua kali pertemuan untuk setiap

siklus.

F. Validitas Data

Arikunto ( dalam Riduwan, 2007 : 97) menjelaskan bahwa yang

dimaksud dengan validitas data adalah suatu ukuran yang menunjukan

tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Analisis soal adalah suatu

prosedur sistematis yang akan memberikan informasi-informasi yang

sangat khusus terhadap butir soal yang kita susun. Pada penelitian ini

terdapat 2 hal yang berhubungan dengan analisis soal yaitu tingkat

kesukaran soal.

1. Tingkat kesukaran soal

Rumus menghitung tingkat kesukaran soal adalah :

𝐵
𝑃=
𝑇

Keterangan :

P = Tingkat kesukaran soal

B = Jumlah peserta tes yang menjawab soal dengan benar


T = Jumlah seluruh peserta yang ikut tes

Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dikategorikan menjadi 3,

yakni;

a. 0,00 s/d 0,30 = Sukar

b. 0,31 s/d 0,70 = sedang

c. 0,70 s/d 1.00 = Mudah

2. Tingkat Daya Beda Soal

Rumus menghitung daya beda soal :

D = 2 (A-B) : T

Keterangan :

D = Daya Beda Soal

A = Jumlah peserta tes pada kelompok atas yang menjawab benar

B = Jumlah peserta tes pada kelompok bawah yang menjawab benar

T = Jumlah peserta yang ikut tes

Hasil perhitungan tingkat daya beda soal dapat dikategorikan menjadi 4, yakni:

D = 0,00- 0,20 = Kurang baik

D = 0,21- 0,40 = Cukup baik

D = 0,41-0,70 = Baik

D = 0,71-1,00 = Sangat baik


G. Teknik Analisis Data

Analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan

teknik analisis secara kualitatif yaitu data dari hasil observasi mengenai

tindakan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dianalisa secara

kualitatif, sedangkan data mengenai hasil belajar siswa menggunakan

metode teka-teki silang pada mata pelajaran IPA dianalisis secara kuantitatif

untuk menemukan nilai skor persentase, dan nilai rata-rata. (Igak &

Kuswaya, 2014: 5-19).

Analisis dihitung menggunakan statistik sederhana dengan rumus sebagai

berikut ;

1. Untuk menilai tes normatif/ulangan :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

2. Untuk menghitung rata-rata nilai siswa:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


𝑋=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

∑𝑋
𝑋=
∑𝑁

Keterangan :

X : nilai rata-rata
∑𝑋 : jumlah semua nilai siswa

∑𝑁 : jumlah siswa

3. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa :

∑ 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓


𝑷= 𝒙 𝟏𝟎𝟎
∑ 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂

4. Untuk menghitung data hasil observasi:

𝑓
𝑃= 𝑋 100 %
𝑁

Keterangan :

P = Persentase

f = Jumlah skor yang diperoleh

N = jumlah skor maksimal

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja penelitian tindakan ini meliputi indikator proses dan

hasil. Indikator proses dapat diamati melalui observasi yang dilaksanakan

oleh peneliti untuk mengamati langsung dalam proses pembelajaran.

Indikator proses dianggap berhasil apabila aspek yang diamati pada

lembar observasi sebagian besar telah memenuhi skala penilaian baik yaitu

75%. Peningkatan aktivitas proses belajar IPA siswa mengacu pada standar

berikut :
Tabel 3.2 Penilaian Ketuntasan Individu dan Klasil

No Nilai Predikat
1. 80-100 Sangat baik
2. 70-79 Baik
3. 56-69 Cukup
4. 40-55 Kurang
Sumber : data sekunder ( Guru SD Katolik Waiara)

Sedangkan indikator hasil dapat dilihat melalui peningkatan hasil belajar

siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Apabila terdapat 75% siswa yang

memperoleh skor minimal KKM yaitu 70 maka kelas dianggap tuntas secara

klasikal. Berikut ini tabel yang menggambarkan tingkat ketuntasan belajar

siswa sesuai dengan KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran

IPA.

Tabel 3.3 KKM SD Katolik Waiara

No Nilai Kategori
1. 70 Tuntas
2. <69 Tidak tuntas
Sumber : Guru mata pelajaran IPA kelas V SD Katolik Waiara

I. Prosedur dan Rencana Penelitian

Mekanisme penelitian tindakan kelas ini, menggunakan model

penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh (Kurt Lewin dalam

Arikunto 2010: 135). Rancangan penelitian pembelajaran menjelaskan


proses pembentukan tanah pada mata pelajaran IPA kelas V SD Katolik

Waiara dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus melalui 4 tahapan,

yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I

dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan

sebanyak 2 kali pertemuan. Adapun gambaran model untuk masing-masing

tahap adalah sebagai berikut (Kurt Lewin dalam Arikunto 2010: 137).

Adapun model penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Bagan 2.3 Model Kurt Lewin dalam Arikunto (2010:137)

Prosedur pelaksanaan penelitian ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah

berikut:
1. Siklus I

Dalam penelitian ini, siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dengan SK,

KD, dan indikator, tujuan sebagai berikut:

SK : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya

dengan penggunaan sumber daya alam

KD : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

Indikator :

Pertemuan I

7.1.1 Menjelaskan proses pembentukan tanah

7.1.2 Menyebutkan jenis-jenis batuan dan contohnya

Pertemuan II

7.1.3 Menyebutkan jenis-jenis pelapukan batuan

7.1.4 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan

Batuan

Tujuan :

Pertemuan I

7.1.1 Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan tanah

7.1.2 Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis tanah dan contohnya

Pertemuan II

7.1.3 Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pelapukan batuan

7.1.4 Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi

pelapukan batuan
Tahap-tahap pada siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan dilaksanakan sebelum diadakan kegiatan

penelitian siklus I. Dalam kegiatan perencanaan, peneliti menyiapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menetapkan materi yang akan

diajarkan, sumber belajar berupa buku-buku dan media pembelajaran yang

mendukung kegiatan perbaikan pembelajaran, lembaran observasi, serta

memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Tahap-tahap

perencanaan yang dilakukan adalah membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi, lembar

observasi yang digunakan adalah aktivitas guru dan siswa setiap pertemuan

pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan penelitian pembelajaran siklus I dilaksanakan

setelah ada persiapan yang matang dari guru. Tahap tindakan pelaksanaan

dilakukan 2 kali pertemuan yaitu pada pertemuan pertama menjelaskan

tentang proses pembentukan tanah dengan menggunakan metode

pembelajaran Crossword Puzzle sedangkan pertemuan kedua menjelaskan

tentang jenis-jenis batuan dengan menggunakan metode pembelajaran

Crossword Puzzle. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian pembelajaran

siklus I, peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan RPP dalam 3 tahap

yaitu:
1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi:

 Guru mengajak siswa menyanyikan lagu tentang “semut-semut

kecil”

 Guru dan siswa bertanya jawab tentang lagu yang telah

dinyanyikan.

b. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan ini :

 Guru menunjukan beberapa contoh batuan yang lapuk

 Guru dan siswa bertanya jawab mengenai batuan yang lapuk

 Guru menjelaskan materi proses pembentukan tanah secara

singkat

b. Elaborasi

Dalam kegiatan ini :

 Guru membagikan siswa kedalam 4 kelompok yang terdiri dari 5

orang

 Guru membagi ringkasan materi pembelajaran

 Guru mengarahkan siswa untuk membaca materi

 Guru menyiapkan pertanyaan teka-teki silang

 Setiap kelompok dibagikan teka-teki silang


 Guru menjelaskan langkah-langkah mengisi teka-teki silang

 Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk membaca pertanyaan

dan mencari kata kunci yang cocok dengan pertanyaan

 Siswa mengisi mengisi kata kunci di kolom teka-teki silang sesuai

dengan petunjuk

 setiap kelompok yang mengisi teka-teki silang diberi batas waktu

(3 menit)

 siswa mengumpulkan teka-teki silang sesuai batas waktu

 Guru memberikan reward berupa pujian kepada kelompok yang

mengisi kotak teka teki silang sesuai batas waktu.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan ini :

 Guru dan siswa membahas bersama-sama tentang pengisian

pertanyaan teka-teki silang dan jawabannya

 Guru memperbaiki dan meluruskan kesalahpahaman siswa dalam

mengisi teka-teki silang

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum di pahami siswa.

3. Kegiatan Akhir :

 Guru memberikan penilaian

 Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

dipelajarari
 Menyampaikan materi yang akan di ajarkan pada pertemuan

berikutnya.

 Doa penutup

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan saat pembelajaran

berlangsung. Pada tahap ini peneliti juga melakukan pengamatan terhadap

aktivitas guru dan aktivitas siswa. Untuk observasi aktivitas guru, peneliti

berkolaborasi dengan guru mata pelajaran IPA kelas V sebagai observer.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi penelitian siklus I dilaksanakan setelah kegiatan

penelitian pembelajaran siklus I berlangsung. Hasil tes yang diperoleh pada

tahap pelaksanaan dan observasi, di kumpulkan dan dianalisis sehingga

dapat disimpulkan dari tindakan yang dilakukan dari hasil tes siswa. Hasil

refleksi ini, digunakan sebagai dasar untuk tahap perencanaan siklus II.

2. Siklus II

Kegiatan penelitian siklus II dilaksanakan sebagai hasil refleksi dan

perbaikan pada saat pelaksanaan siklus I dengan materi Bumi dan Alam belum

mencapai KKM. Adapun prosedur kegiatan penelitian siklus II adalah sebagai

berikut :
a. Perencanaan

Dalam kegiatan perencanaan, peneliti mendesain kembali rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode teka-teki

silang, sumber belajar berupa buku-buku dan media pembelajaran yang

mendukung kegiatan perbaikan pembelajaran, LKS, soal evaluasi, serta

lembaran observasi setiap pertemuan.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan penelitian pembelajaran siklus II dilaksanakan

mengikuti tahapan tindakan siklus I

c. Observasi

Pada saat kegiatan berlangsung juga dilaksanakan pengamatan terhadap

aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada

tahap ini peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan

aktivitas siswa. Untuk observasi aktivitas guru, peneliti berkolaborasi dengan

guru mata pelajaran IPA kelas V sebagai observer.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi penelitian siklus II diadakan setelah kegiatan

penelitian pembelajaran siklus II berlangsung. Hasil yang didapat dari tahap

tindakan dan observasi, dikumpulkan dan dianalisis pada tahap ini sehingga

dapat disimpulkan dari tindakan yang dilakukan dari hasil tes siswa.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi PraPenelitian

Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle

pada mata pelajaran IPA materi Bumi dan Alam Semesta yang telah dirancang

oleh peneliti dalam II siklus yaitu siklus I dan II. Penelitian ini mengacu pada

model PTK yang diadopsi dari model Kurt Lewin dalam Arikunto (2010:137).

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei

2018 di SD Katolik Waiara. Penelitian ini diawali dengan melakukan diskusi

dengan Kepala Sekolah dan Guru wali kelas tentang kegiatan penelitian.

Kegiatan penelitian yang kami diskusikan, yaitu: menentukan jadwal kegiatan

penelitian, dan mendiskusikan penggunaan metode pembelajaran yang peneliti

gunakan saat melaksanakan penelitian. Adapun jadwal kegiatan penelitian

pada mata pelajaran IPA materi bumi dan alam semesta yang telah dirancang

dan disepakati bersama dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Siklus Hari/Tanggal Waktu


1. Siklus I Pertemuan I Senin, 21 Mei 2018 07.30-10.45
2. Siklus I Pertemuan II Selasa, 22 Mei 2018 07.30-10.45
3. Siklus II Pertemuan I Kamis, 24 Mei 2018 10.45-12.30
4. Siklus II Pertemuan II Jumad, 25 Mei 2018 10.45-12.30
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus I

Pada Siklus I penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan

menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle, dengan alokasi

waktu masing-masing pertemuan 2x35 menit. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2018 dan pertemuan kedua dilaksanakan

pada tanggal 22 Mei 2018. Penelitian pada siklus I pertemuan I mempelajari

tentang proses pembentukan tanah sedangkan pertemuan II mempelajari

tentang jenis-jenis batuan dengan menggunakan metode pembelajaran

Crossword Puzzle. Deskripsi hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai

berikut:

a. Siklus I Pertemuan I

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti bertemu dengan guru

kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan

metode pembelajaran Crossword Puzzle dan berbagai kegiatan.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Mendiskusikan tentang penggunaan metode pembelajaran

Crossword Puzzle

2. Menentukan jadwal penelitian

3. Menyiapkan perangkat pembelajaran

4. Menyiapkan teka-teki silang


5. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan lembar

observasi aktivitas siswa.

6. Menyiapkan Lembar kerja siswa untuk mengisi teka-teki

silang

2. Pelaksanaan

Kegiatan penelitian siklus I pertemuan pertama

dilaksanakan pada tanggal 21 Mei dan pertemuan kedua

dilaksanakan pada tanggal 22 Mei dengan alokasi waktu 2x35

menit. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode

pembelajaran Crossword Puzzle. Adapun tahap pada Siklus I

adalah sebagai berikut :

a. Pertemuan I siklus I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 21

Mei 2018. Materi yang diajarkan pada pertemuan pertama

adalah proses pembentukan tanah. Kegiatan pertemuan

pertama terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

akhir. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dijelaskan

sebagai berikut :

 Kegiatan Awal

Pada kegiatan ini guru membuka pelajaran dengan salam,

berdoa bersama dan mengecek kehadiran siswa. Setelah

mengecek kehadiran siswa guru memberikan apersepi


berupa menyanyikan lagu yang mengarah pada materi

pembelajaran dan bertanya tentang lagu yang dinyanyikan.

Lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

membagi siswa dalam 4 kelompok yang terdiri dari 5 orang.

 Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini guru mengarahkan siswa pada materi

proses pembentukan tanah dengan menunjukan beberapa

contoh batuan yang lapuk. Setelah itu guru membagikan

ringkasan materi pada setiap kelompok. Setelah

membagikan ringkasan materi guru membagikan setiap

kelompok teka-teki silang dan menjelaskan langkah-

langkah mengisi teka-teki silang. Setelah itu siswa diberi

kesempatan untuk membaca pertanyaan teka-teki silang

dan mengerjakan teka-teki silang dengan mencari kata

kunci yang cocok dengan pertanyaan dan mengisinya di

kolom kotak yang disediakan.

 Kegiatan Akhir

Pada kegiatan ini guru dan siswa membahas bersama-sama

tentang pengisian pertanyaan teka-teki silang dan

jawabannya. Setelah itu guru memperbaiki dan meluruskan

kesalahpahaman siswa dalam mengisi teka-teki silang.


Setelah memperbaiki dan kesalahan siswa guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum di pahami oleh siswa.

Kemudian guru memberikan penilaian. Guru dan siswa

bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang

dipelajarari. Setelah itu guru mengarahkan siswa untuk

belajar pada pertemuan berikutnya. Setelah itu guru

menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa dan salam

penutup.

b. Pertemuan II Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti bertemu dengan

guru kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa

menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle dan

berbagai kegiatan. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Mendiskusikan tentang penggunaan metode

pembelajaran Crossword Puzzle

2. Menentukan jadwal penelitian

3. Menyiapkan perangkat pembelajaran

4. Menyiapkan teka-teki silang

5. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan lembar

observasi aktivitas siswa.


6. Menyiapkan Lembar kerja siswa untuk mengisi teka-teki

silang

7. Meyusun dan menyiapkan Soal Tes Hasil Belajar Siswa

2. Pelaksanaan

Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari

selasa 22 Mei 2018. Materi yang diajarkan pada pertemuan

yang kedua adalah jenis-jenis batuan dan contohnya.

Pembelajaran ini menggunakan metode pembelajaran

Crossword Puzzle. Kegiatan pada pertemuan kedua terdiri

dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dijelaskan

sebagai berikut ;

 Kegiatan Awal

Pada kegiatan ini guru membuka pelajaran dengan salam,

berdoa bersama dan mengecek kehadiran siswa. Setelah

mengecek kehadiran siswa guru memberikan apersepi

berupa menyanyikan lagu jenis batuan yang mengarah pada

materi pembelajaran dan bertanya tentang lagu yang

dinyanyikan. Lalu guru menyampaikan indikator

pembelajaran, tujuan pembelajaran dan guru membagi

siswa dalam 2 kelompok yang terdiri dari 10 orang.


 Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini guru menunjukan beberapa contoh batuan

kepada siswa. Setelah menunjukan beberapa contoh batuan,

guru menjelaskan jenis-jenis batuan secara singkat. Guru

membuat pertanyaan mendatar menurun dan menyiapkan

huruf-huruf (kata kunci) jenis-jenis batuan. Setelah

membuat huruf-huruf kata kunci guru meminta setiap

kelompok berurutan maju dan menentukan nomor untuk

dikerjakan siswa mencari huruf kata jenis-jenis batuan

yang sesuai dengan pertanyaan, kemudian siswa

menempelkan huruf kata pada kotak teka-teki silang sesuai

dengan pertanyaan. Setiap kelompok yang mengisi teka-

teki silang diberi batas waktu (3 menit). Guru memberikan

pujian kepada kelompok yang mengisi kotak teka teki

silang sebelum batas waktu. Setelah mengisi teka-teki

silang, guru dan siswa membahas bersama-sama pengisian

pertanyaan teka-teki silang dan jawabannya.

 Kegiatan Akhir

Pada akhir siklus I dari materi yang sudah dipelajari pada

pertemuan I dan II maka pada akhir siklus I pertemuan II

guru melakukan evaluasi untuk melihat tingkat pencapaian

hasil belajar siswa. Evaluasi prestasi dilakukan dengan


memberikan soal-soal kepada siswa untuk dikerjakan

secara induvidu. Saat siswa sedang mengerjakan soal guru

berkeliling menjaga siswa agar tidak saling bekerjasama

menyelesaikan soal. Soal evaluasi berjumlah 20 butir soal.

Setelah selesai mengerjakan hasil evaluasi dikumpulkan.

Setelah itu guru dan siswa bertanya jawab tentang soal

evaluasi yang dikerjakan, kemudian guru bersama siswa

membuat kesimpulan dari materi yang dipelajarari dan

menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa dan salam

penutup. Setelah itu guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Dari hasil tes didapat data yang berupa angka-angka

mengenai jumlah skor yang diperoleh masing-masing

siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes hasil

belajar 20 siswa tuntas dengan persentase 100% dan rata-

rata 74 kategori baik. (data terlampir)

3. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap

pelaksanaan tindakan dengan bantuan guru kelas sebagai

observer yaitu dengan mengamati setiap tindakan yang

dilaksanakan meliputi aktivitas yang dilakukan guru dengan

siswa yakni interaksi antara guru dengan siswa, interaksi

antarsiswa tentang kegiatan yang sedang berlangsung.


Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan

siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi secara umum. Kegiatan observasi ini dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada pertemuan ini,

guru sebagai peneliti mengamati aktivitas siswa, sedangkan

guru wali kelas sebagai observer mengamati aktivitas guru

(peneliti). Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan siswa

terlihat aktif dan antusias dengan penggunaan metode

crossword puzzle. Hal ini terbukti dengan persentase pada

hasil observasi yang diamati oleh guru kelas dan peneliti

terhadap aktivitas guru (peneliti) dan siswa secara klasikal

didapat persentasenya yaitu 78,75% aktivitas guru yang

tergolong dalam kategori baik dan 85% aktivitas siswa secara

klasikal yang tergolong dalam kategori sangat baik. (data

terlampir).

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang

diperoleh dari hasil pelaksanaan dan observasi. Refleksi

pada siklus I dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan

yang dialami saat proses pembelajaran pada siklus I,

kemudian dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.

Dengan melihat hasil dalam pelaksanaan penelitian maka


peneliti dan guru wali kelas mengadakan diskusi untuk

membahas kelemahan yang ditemukan selama

pembelajaran. Adapun kelemahan-kelemahan yang

diperoleh adalah:

1. Ada siswa yang belum aktif saat pembelajaran

2. Guru kurang mengontrol kegiatan yang dilakukan

dalam kelompok sehingga membuat peserta didik

menjadi kurang aktif dalam proses belajar.

3. Guru masih belum trampil dalam pengolahan kelas

4. Guru kurang memotivasi pada saat pembelajaran

5. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan keaktifan

peserta didik dan guru pada siklus ke II.

2. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus II

Pada Siklus II penelitian dilakukan dua kali pertemuan

menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle, dengan alokasi

waktu masing-masing pertemuan 2x35 menit. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2018 dan pertemuan kedua dilaksanakan

pada tanggal 25 Mei 2018. Penelitian pada siklus II pertemuan pertama

mempelajari tentang jenis-jenis pelapukan batuan sedangkan pertemuan II

mempelajari tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan

dengan menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle. Deskripsi

hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:


a. Pertemuan I Siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti bertemu dengan guru kelas

untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan metode

pembelajaran Crossword Puzzle dan berbagai kegiatan. Adapun

kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Mendiskusikan tentang penggunaan metode pembelajaran

Crossword Puzzle

2. Menentukan jadwal penelitian

3. Menyiapkan perangkat pembelajaran

4. Menyiapkan teka-teki silang

5. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan lembar

observasi aktivitas siswa.

6. Menyiapkan Lembar kerja siswa untuk mengisi teka-teki silang.

7. Meyusun dan menyiapkan Soal Tes Hasil Belajar Siswa.

2. Pelaksanaan

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 24

Mei 2018. Materi yang diajarkan pada pertemuan pertama adalah

jenis-jenis pelapukan batuan. Pembelajaran ini dengan menggunakan

metode pembelajaran Crossword Puzzle. Kegiatan pada pertemuan

pertama terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut :


 Kegiatan Awal

Pada kegiatan ini guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa

bersama dan mengecek kehadiran siswa. Setelah mengecek

kehadiran siswa guru memberikan apersepi berupa nyanyian lagu

yang mengarah pada materi pembelajaran dan bertanya tentang lagu

yang dinyanyikan. Lalu guru menyampaikan indikator

pembelajaran, tujuan pembelajaran. Kemudian guru membagi siswa

dalam 4 kelompok yang terdiri dari 5 orang.

 Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini guru menampilkan gambar pelapukan batuan dan

menjelaskan gambar pelapukan batuan kemudian guru dan siswa

bertanya jawab tentang gambar-gambar jenis-jenis pelapukan

batuan. Setelah itu guru menanyangkan video pembelajaran jenis-

jenis pelapukan dan mengajak siswa menonton video tersebut.

Setelah menonton video guru membagikan LKS kepada masing-

masing kelompok. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk

mengerjakan LKS dengan kelompok masing-masing. Setelah selesai

mengerjakan LKS guru mengarahkan siswa untuk mengumpulkan

LKS. Setelah itu guru dan siswa bersama membahas LKS yang

dikerjakan, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa

bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.


 Kegiatan Akhir

Pada kegiatan Akhir guru memberikan penilaian pada setiap

kelompok, memberikan pujian dan motivasi belajar kepada setiap

kelompok yang mendapatkan nilai baik. setelah itu guru dan siswa

bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran. Setelah

menyimpulkan pembelajaran guru memberikan tugas rumah.

Kemudian guru mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan doa

salam penutup.

b. Pertemuan II Siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti bertemu dengan guru kelas

untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan metode

pembelajaran Crossword Puzzle dan berbagai kegiatan. Adapun

kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua adalah:

1. Mendiskusikan tentang penggunaan metode Crossword Puzzle

2. Menentukan jadwal penelitian

3. Menyiapkan perangkat pembelajaran

4. Menyiapkan teka-teki silang

5. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan lembar

observasi aktivitas siswa.

6. Menyiapkan Lembar kerja siswa untuk mengisi teka-teki silang

7. Meyusun dan menyiapkan Soal Tes Hasil Belajar Siswa.


2. Pelaksanaan

Pertemuan II siklus kedua dilaksanakan pada hari Rabu 25 Mei

2018. Materi yang diajarkan pada pertemuan yang kedua adalah

faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan. Pembelajaran ini

dengan metode pembelajaran Crossword Puzzle. Kegiatan pada

pertemuan kedua terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

akhir. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai

berikut :

 Kegiatan Awal

Pada kegiatan ini guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa

bersama dan mengecek kehadiran siswa. Setelah mengecek

kehadiran siswa guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan

tentang materi minggu lalu. Setelah itu guru menyampaikan

indikator pembelajaran, materi pembelajaran, dan tujuan

pembelajaran.

 Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru mengajak siswa mengamati gambar

pelapukan dan bertanya jawab tentang faktor apa saja yang

mempengaruhi terjadinya pelapukan batuan. Kemudian guru

menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan.

Setelah itu guru menjelaskan cara mengerjakan teka-teki silang.


Kemudian guru membagikan siswa ke dalam 4 kelompok dan

membagikan LKS pada setiap kelompok. Setiap kelompok

diberikan kesempatan untuk mengerjakan LKS. Setelah selesai

dikerjakan siswa mengumpul LKS. Kemudian guru dan siswa

bersama-sama membahas pertanyaaan dan jawaban siswa mengisi

teka-teki silang. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum di pahami dan

memperbaiki kesalahpahaman siswa.

 Kegiatan Akhir

Pada akhir siklus I dan siklus II dari materi yang sudah dipelajari

pada pertemuan I dan II maka pada akhir siklus II pertemuan II

guru melakukan evaluasi secara keseluruhan untuk melihat tingkat

pencapaian hasil belajar siswa. Evaluasi prestasi dilakukan dengan

memberikan soal-soal kepada siswa untuk dikerjakan secara

induvidu. Soal evaluasi berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Saat

siswa sedang mengerjakan soal guru berkeliling menjaga siswa

agar tidak saling bekerjasama dalam menyelesaikan soal. Setelah

selesai mengerjakan soal, soal dan jawaban hasil evaluasi

dikumpulkan. Setelah itu guru dan siswa bertanya jawab tentang

soal evaluasi yang dikerjakan. Kemudian guru bersama siswa

membuat kesimpulan dari materi yang dipelajarari dan menutup

kegiatan belajar mengajar dengan doa dan salam penutup. Setelah


itu guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Dari hasil tes didapat

data yang berupa angka-angka mengenai jumlah skor yang

diperoleh masing-masing siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh

dari 20 siswa, dapat disimpulkan bahwa 20 siswa tuntas dengan

persentase 100% dan rata-rata 85 berkategori sangat baik.

3. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan bantuan guru kelas sebagai observer yaitu dengan

mengamati setiap tindakan yang dilaksanakan meliputi aktivitas yang

dilakukan guru dengan siswa yakni interaksi antara guru dengan siswa,

interaksi antarsiswa tentang kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi

ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi secara umum.

Kegiatan observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Pada pertemuan ini, guru sebagai peneliti mengamati

aktivitas siswa, sedangkan guru wali kelas sebagai observer

mengamati aktivitas guru (peneliti). Dari hasil pengamatan, peneliti

menemukan siswa terlihat aktif dan antusias dengan penggunaan metode

pembelajaran teka-teki silang. Hal ini terbukti dengan persentase pada

hasil observasi yang diamati oleh guru kelas dan peneliti terhadap aktivitas

guru (peneliti) dan siswa secara klasikal didapat persentasenya yaitu


78,75% aktivitas guru yang tergolong dalam kategori baik dan 84,44%

aktivitas siswa secara klasikal yang tergolong dalam kategori baik.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil dari pengamat, bahwa pembelajaran pada

siklus II dinilai sudah sangat baik dan berhasil. Hal ini menunjukkan

bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi bumi dan alam

semesta dengan menggunakan metode pembelajaran Crossword

Puzzle berpengaruh positif pada peningkatan hasil belajar. Hasil

belajar siswa merupakan cerminan penguasaan siswa terhadap materi

yang telah diajarkan melalui metode pembelajaran Crossword Puzzle.

Setelah dilaksanakan pembelajaran pada siklus II, selanjutnya peneliti

memberikan soal tes evaluasi secara individu dan diperoleh hasil

siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 5 orang, siswa mendapat nilai

85 sebanyak 10 orang, siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 5

orang. Dari hasil nilai tes secara individu, maka pada siklus II semua

siswa sudah mencapai taraf KKM.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Dalam setiap siklus tentunya ada perolehan nilai. Nilai-nilai tersebut

merupakan hasil dari tiap tindakan yang dilakukan pada setiap pertemuan.

Berdasarkan nilai yang diperoleh menunjukan ketuntasan pada siklus I 100%

dengan rata-rata 74 dan pada siklus II ketuntasan 100% dengan rata-rata naik
menjadi 85. Dari perolehan nilai di atas dapat dilihat pada tabel perbandingan

berikut ini.

1. Analisis Data Observasi Guru

Data ini diperoleh dari guru wali kelas dalam melakukan observasi

terhadap peneliti sebagai guru selama kegiatan belajar mengajar di kelas.

Adapun uraian data observasi guru dalam, siklus I dan siklus II yang telah

dianalisis peneliti dari hasil pengamatan wali kelas adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas

Tindakan
Konversi Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II
Nilai Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
I II I II
Skor maksimal 80 80 80 80
Jumlah skor
60 63 67 69
yang diperoleh
Persentase
75% 78,75% 83,75% 86,25%
nilai rata-rata
Kategori Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik
Sumber: hasil olahan data penelitian

Data pada tabel di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan

menggunakan rumus di bawah ini.

f
P= x 100%
N
Dari hasil observasi guru pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat

perbandingan tingkatan dari setiap siklus.

100

95

90
86,25
85
85 83,75

80 78,75
76,87
75
75

70

65
SIKLUS 1 SIKLUS 2

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 RATA-RATA

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Aktivitas Guru Setiap Siklus

Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan berdasarkan hasil

penelitian pada pengamatan aktivitas peneliti sebagai guru di kelas bahwa terjadinya

peningkatan pada aktivitas guru dalam proses pembelajaran di kelas yang

menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I dengan

menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle yang hasil aktivitas guru

tergolong dalam kategori baik dan dirata-ratakan yaitu 76,87%. Dari hasil siklus I

tersebut, guru mempertahankan dan berusaha meningkatkan aktivitas guru dalam

pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik

yaitu 85%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas guru dalam proses

pembelajaran meningkat.
2. Analisis Data Observasi Siswa

Data ini diperoleh dari aktivitas siswa secara umum selama kegiatan

belajar mengajar di kelas berlangsung. Adapun uraian data observasi siswa

dalam, siklus I dan siklus II yang telah dianalisis peneliti dari hasil pengamatan

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas

Tindakan
Konversi Siklus I Siklus II Siklus II
Siklus I
Nilai Pertemuan Pertemuan Pertemuan
Pertemuan I
II I II
Skor maksimal 720 720 720 720
Jumlah skor yang
586 608 612 614
diperoleh
Persentase nilai
81,38% 84,44% 85% 85,27%
rata-rata
Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Sumber: hasil olahan data penelitian

Data pada tabel di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan

rumus di bawah ini.

f
P= x 100%
N
Dari hasil observasi siswa pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat

perbandingan tingkatan dari setiap siklus.

100
95
90 85,27
84,44 85 85,13
85 82,91
81,38
80
75
70
65
SIKLUS 1 SIKLUS 2

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 RATA-RATA

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa Setiap Siklus

Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada

pengamatan aktivitas siswa di kelas bahwa terjadinya peningkatan pada aktivitas

siswa dalam melakukan proses pembelajaran di kelas yang menunjukkan bahwa

aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan metode

pembelajaran Crossword Puzzle yang hasil dari aktivitas siswa tergolong dalam

kategori sangat baik dan dirata-ratakan yaitu 82,91%. Dari hasil siklus I tersebut,

guru mempertahankan dan berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam

pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik

yaitu 85,13%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran di kelas meningkat.


3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Dalam penilaian ini, guru memperoleh hasil belajar siswa dari tes yang

diberikan guru pada setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengukur

kemampuan siswa dari materi bumi dan langit. KKM yang ditentukan dari

pembelajaran ini yakni 70, sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal yang

ingin dicapai dalam pembelajaran ini yakni 70%. Hasil perolehan nilai dari

setiap siswa dikonversikan berdasarkan penskoran untuk mengetahui seberapa

banyak siswa yang mencapai KKM. Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti

pada pembelajaran siklus I dan siklus II, maka peneliti telah merangkum hasil

belajar siswa secara keseluruhan ke dalam ringkasan tabel dan grafik hasil

belajar siswa. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah

ini.

Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

KETERANGAN
NO NAMA SISWA NILAI TUNTAS TIDAK
TUNTAS
1. Alfridus Nong Rino 70 √
2. Beatrix Lia Anggraini 70 √
3. Caca Fadila 70 √
4. Cristian Y. Rodriques 75 √
5. Cristian C. Roger 70 √
6. Chornelia Fitriani 70 √
7. Choirul Huda 75 √
8. Emanuel J. F. Juang 85 √
9. Fabianus Rikardo Hure 75 √
10. Hendrikus Nong Niu 75 √
11. Lusia Yasinta 80 √
12. Maria Albina Modesta 70 √
13. Maria Ketrin 70 √
14. Maria Elviana 80 √
15. Martina Dona 70 √
16. Petrus Nong Risal 70 √
17. Yohanes D.D. Bura 85 √
18. Yohana F. Andini 70 √
19. Rendy 70 √
20. Zulaika J.A.LA’ara 80 √
Jumlah 1480
Rata-rata 74
Jumlah Siswa Yang Tuntas 20
Jumlah Siswa Yang Tidak 0
Tuntas
Presentase Ketuntasan 100%
Kriteria Ketuntasan 70
Minimal

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I tergolong

dalam kategori sangat baik. Dengan nilai tertinggi 85 dan terendah 70.
80,00%
74
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Siklus I

Gambar 4.3 Grafik Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I

Dari tabel dan grafik diatas, maka disimpulkan bahwa siswa sudah menguasai materi

tentang tanah pada siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal pada siklus I yakni

100% dengan rata-rata kelasnya yakni 74 dalam kategori baik.

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

NILAI KETERANGAN
NO NAMA SISWA TUNTAS TIDAK
TUNTAS
1. Alfridus Nong Rino 80 √
2. Beatrix Lia Anggraini 85 √
3. Caca Fadila 80 √
4. Cristian Y. Rodriques 90 √
5. Cristian C. Rojer 85 √
6. Chornelia Fitriani 80 √
7. Choirul Huda 85 √
8. Emanuel J. F. Juang 90 √
9. Fabianus Rikardo Hure 85 √
10. Hendrikus Nong Niu 85 √
11. Lusia Yasinta 90 √
12. Maria Albina Modesta 85 √
13. Maria Ketrin 85 √
14. Maria Elviana 85 √
15. Martina Dona 85 √
16. Petrus Nong Risal 80 √
17. Yohanes D.D. Bura 90 √
18. Yohana F. Andini 80 √
19. Rendy 85 √
20. Zulaika J.A.LA’ara 90 √
Jumlah 1700
Rata-rata 85
Jumlah Siswa Yang Tuntas 20
Jumlah Siswa Yang Tidak 0
Tuntas
Presentase Ketuntasan 100%
Kriteria Ketuntasan 70
Minimal

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II

tergolong dalam kategori sangat baik. Dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 80.
90,00% 85
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Siklus II
.

Gambar 4.4 Grafik Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II

Dari tabel dan grafik diatas maka disimpulkan bahwa siswa sudah menguasai materi

tentang pelapukan batuan pada siklus II dengan presentase klasikal 100% dan rata-

rata kelasnya 85 dalam kategori sangat baik. Dari hasil setiap siswa tersebut, dapat

diketahui persentase ketuntasan klasikal dari banyaknya siswa yang tuntas.

Kemudian hasil perolehan seluruh siswa di rata-ratakan dan di jumlahkan yang

di dapat hasil rata-rata di bawah ini.

Tabel 4.6 Data Tes Hasil Belajar Siswa

Konversi Tindakan
Nilai Siklus I Siklus II
Jumlah seluruh siswa 20 20
Jumlah nilai siswa 1480 1700
Persentase nilai rata-rata 74 85
Jumlah siswa yang tuntas 20 20
Jumlah siswa yang tidak tuntas 0 0
Persentase ketuntasan belajar siswa
100% 100%
secara klasikal
Kategori Baik Sangat baik
Sumber: hasil analisis data penelitian
Data pada tabel di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan

menggunakan rumus di bawah ini.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠


Persentase ketuntasan belajar=
Jumlah siswa

Dari tes hasil belajar siswa pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat

perbandingan tingkatan dari setiap siklus.

100 100 100

95
90
85 SIKLUS
85
80
KETUNTASAN BELAJAR
75 KLASIKAL %
74
70
65
SIKLUS 1 SIKLUS 2

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Tes Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada

penilaian tes hasil belajar siswa di kelas bahwa terjadinya peningkatan pada tes hasil

belajar siswa dalam pembelajaran di kelas yang menunjukkan bahwa tes hasil

belajar siswa dalam pembelajaran pada siklus I tergolong dalam kategori sangat baik

yang dapat dibuktikan dengan rata-rata nilai siswa yaitu 74 dan siswa yang tuntas

yakni 20 orang dengan persentase ketuntasan belajarnya yakni 100%. Dari nilai tes
hasil belajar siswa dalam menguasai materi tentang tanah dengan menggunakan

metode pembelajaran Crossword Puzzle sederhana pada siklus I tersebut, maka pada

siklus II perlu dipertahankan hasil tersebut, sehingga pada hasil belajar siklus II

dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle

diperoleh hasil yang dapat dipertahankan dan tergolong dalam kategori sangat baik

yaitu mendapatkan nilai rata-rata 85 dan siswa yang tuntas yakni 20 orang dengan

persentase ketuntasan belajarnya yakni 100%.

Dari hasil tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa penilaian hasil belajar siswa

dalam proses pembelajaran setelah guru menggunakan metode pembelajaran

Crossword Puzzle pada materi Bumi dan Alam Semesta di kelas mengalami

peningkatan.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian melalui metode pembelajaran Crossword Puzzle pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi bumi dan alam semesta di kelas V

SDK Waiara diperoleh dari data tes hasil belajar dan hasil pengamatan selama

proses pembelajaran disetiap siklus. Berdasarkan data yang diperoleh pada

penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan aktivitas guru, aktivitas

siswa dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran pada mata pelajaran

IPA materi bumi dan alam semesta. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan

dijelaskan perkembangan hasil yang diperoleh dari setiap siklus.


1. Hasil Penelitian Aktivitas Guru

Hasil observasi pada aktivitas guru selama pembelajaran menunjukkan

bahwa terjadinya peningkatan kemampuan pada aktivitas guru di kelas pada

setiap siklus. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran mengajar, metode

diperlukan oleh guru bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

setelah pengajaran berakhir (Djamarah, 2006:46).

Dari pernyataan di atas peneliti telah membuktikan bahwa terjadinya

peningkatan kemampuan pada aktivitas guru dalam proses pembelajaran di

kelas. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas guru dalam pembelajaran pada

siklus I menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle tergolong

kategori baik yaitu 76,87%. Dari hasil tersebut guru melakukan perbaikan

pada siklus II dengan memperbaiki proses pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle dengan baik lagi

pada proses pembelajaran dan hasil yang didapat tergolong dalam kategori

sangat baik dengan rata-ratanya yaitu 85%. Dari hasil aktivitas guru yang

telah dicapai menunjukkan bahwa adanya peningkatan. Ini dikarenakan

guru menggunakan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

kelas, sehingga terlihat bahwa adanya peranan guru sebagai mediator dan

fasilitator. Maka peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan aktivitas guru

dalam proses pembelajaran meningkat karena adanya rancangan strategi

pembelajaran yang baik yaitu menggunakan teknik dalam hal ini adalah

pemanfaatan metode pembelajaran.


2. Hasil Penelitian Aktivitas Siswa

Hasil observasi pada aktivitas siswa secara umum selama pembelajaran

menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan pada aktivitas siswa secara umum

di kelas pada setiap siklusnya. Dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus I

menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle bahwa aktivitas siswa

tergolong dalam kategori sangat baik yaitu 82,91%. Dari hasil tersebut dapat

dilakukan perbaikan dengan mengoreksi kegiatan pembelajaran dalam

menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle pada siklus II sehingga

hasil dari aktivitas siswa meningkat dan tergolong dalam kategori sangat baik

yang rata-ratanya adalah 85,13%. Dari hasil siklus II tersebut. Maka peneliti

menyimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas

meningkat. Peningkatan pada aktivitas siswa tersebut nampak terlihat dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle

karena dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih aktif dan antusias

dengan isi materi bumi dan alam semesta, disamping itu siswa juga sekaligus

dapat mendengar penjelasan guru. Dalam mengamati isi materi yang disajikan

tersebut, siswa belajar dengan menggunakan indera ganda pada saat yang

bersamaan yaitu indera pandang untuk mengamati materi pelajaran dalam bentuk

metode pembelajaran Crossword Puzzle dan indera dengar untuk mendengar

penjelasan dari guru.


3. Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan

menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle pada mata pelajaran

IPA materi bumi dan alam semesta pada siswa kelas V SD Katolik Waiara

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa di setiap siklus.

Menurut Slamento (2012:2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Dari pernyataan Slamento di atas, peneliti telah

membuktikan dalam penelitian bahwa siswa kelas V telah belajar dengan

baik pada materi bumi dan alam semesta sehingga hasil belajar siswa

meningkat. hal ini dapat di lihat pada siklus I hasil belajar siswa tergolong

dalam kategori baik. Hal ini karena adanya penggunaan metode

pembelajaran yang tepat oleh guru yaitu metode pembelajaran Crossword

Puzzle. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada hasil di siklus I yaitu dengan

nilai rata-rata 74 dan persentase ketuntasan belajar siswa yakni 100%. Hasil

yang hampir sama terjadi pada siklus II melalui penggunaan metode

pembelajaran Crossword Puzzle dengan memperbaiki kekurangan pada

siklus sebelumnya dengan tepat. Dari pembelajaran tersebut diperoleh hasil

yang lebih baik dari siklus sebelumnya dengan nilai rata-rata yakni 85 dalam

kategori sangat baik dan persentase ketuntasan belajar siswa yakni 100%.

Hasil yang diperoleh siklus II telah menunjukkan bahwa penggunaan metode

pembelajaran Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


Dari penjelasan di atas penelti menyimpulkan bahwa siswa kelas V SDK

Waiara telah belajar dengan baik dan meningkatkan hasil belajarnya pada

materi bumi dan alam semesta melalui pembelajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran Crossword Puzzle.


BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa, hasil belajar

siswa menurun ketika guru hanya menggunakan metode ceramah. Ketika

menggunakan metode pembelajaran crossword puzzle pada siswa kelas V SD

Katolik Waiara untuk mata pelajaran IPA materi Bumi dan Alam Semesta yang

telah peneliti laksanakan dalam beberapa siklus, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Penggunaan metode pembelajaran crossword puzzle pada mata pelajaran

IPA materi Bumi dan Alam Semesta tergolong dalam kategori sangat baik dan

mampu memicu keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses

pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil

belajarnya.

2. Hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik setelah

digunakan metode pembelajaran crossword puzzle dalam pembelajaran IPA

materi Bumi dan Alam Semesta.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut bisa


berasal dari pihak guru, siswa, alat atau media bahkan metode pembelajaran yang

digunakan. Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan

materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,

sebagai sarana untuk menyampaikan materi supaya siswa lebih antusias dan mampu

berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Faktor dari siswa yaitu, minat dan

motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan alat/media

pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran,

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan

metode crossword puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bumi

dan alam semesta. Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu motivasi bagi guru

dalam menyusun metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa

dengan menggunakan metode pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran dalam melaksanakan

proses pembelajaran yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini kiranya dapat digunakan sebagai bahan refleksi bagi

sekolah dan sebagai sumber belajar dalam pemilihan metode pembelajaran

yang tepat.
2. Bagi guru

a. Hasil penelitian ini kiranya dapat memotivasi guru dalam penggunaan

metode pembelajaran sehingga situasi pembelajaran menjadi lebih

menarik dan kualitas pembelajaran yang lebih bermutu.

b. Menggunakan metode dan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran sehingga konsep yang diajarkan menjadi lebih jelas dan

mudah dipahami oleh siswa.

3. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan agar siswa dapat termotivasi untuk

mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar pada materi-materi

selanjutnya.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Kiranya hasil penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran

crossword puzzle ini dapat dijadikan bahan referensi untuk dikembangkan

dalam penelitian selanjutnya pada materi yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2012). Pendidikan untuk Pembangunan Nasional.Pertama.Jakarta : PT


Imperial Bakti Utama

Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Tindakan

Fathurrohman, Muhamad. (2017). Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta :


Garudhawaca

Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar.Kelima.Jakarta : PT Bumi Aksara

Hanifah, N. (2014). Memahami Penelitian Tindakan Kelas.Pertama.Bandung : UPI


PRES

Haryanto. (2004). Sains.Kelima.Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama

Kelembagaan, Ristedikti. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia [online].


Sistem Pendidikan Nasional. Tersedia :kelembagaan. ristedikti.go.id./wp-
content/ uploads/ 2016/08/ UU_ no_ 20_th_2003. pdf [diakses pada tanggal
8 Maret 2018].

Neolaka, A. (2017). Landasan Pendidikan Dasar Mengenal diri sendiri menuju


perubahan hidup.Pertama.Jawa barat : Kencana

Oktavia, S.H. (2017). Jurnal Pendidikan Ekonomi Akutansi FKIP.Pengaruh


Metode Pembelajaran Crossword Puzzle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Bukit Raya Pekan Baru.[online],Vol 5
(1), 15 halaman. Tersedia : http//journal.
uir.ac.id/index.php/Peka/article/view/1183[diakses pada tanggal 20 Maret
2018]. Sekolah.Yogyakarta: Gava Media

Silberman, Mel. (2007). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Kedua.
Yogyakarta : Pustaka Insan Madani

Susanto, A. (2003). Teori Belajar dan pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo


Persada

Uryabrata, S. (2011). Psikologi Pendidikan.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada


LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
SIKLUS I PERTEMUAN I

1.1 Silabus Pembelajaran

1.2 Silabus Pengembangan

1.3 Bahan Ajar

1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1.5 Lembar Kerja Siswa

1.6 Kunci Jawaban LKS

1.7 Pedoman Observasi Aktivitas Guru

1.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru

1.9 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

1.10Hasil Observasi Aktivitas Siswa


Lampiran 1.1
SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDK WAIARA


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : V/2
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
7.1 .  Menjelaskan jenis-jenis Teknik : 2 x 35 Buku
Mendeskripsikan  Menjelaskan proses Proses tanah -Tes menit IPA,
proses pembentukan pembentukan tanah Pembentukan  Siswa menjelaskan Bentuk Tes :
tanah karena karena pelapukan tanah Proses pembentukan - Tulis
pelapukan  Menjelaskan jenis-jenis tanah karena pelapukan
tanah
 Menjelaskan cara-cara  Menyebutkan jenis
pelapukan tumbuhan penentu
proses pembentukan
tanah
Lampiran 1.2
SILABUS PENGEMBANGAN

Nama Sekolah : SDK Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/semester : V/II

Alokasi Waktu : 4 JP(8x35 menit)

Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber

daya alam

Kompetensi Materi Indikator Tujuan Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Waktu Belajar/
Instrumen Media
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7.1 Proses Siklus I  Guru membagikan Tertulis Pilihan 8 JP Buku IPA
Mendeskripsi Pembentukan Pertemuan I siswa kedalam 4 Ganda (16x35
 Siswa dapat kelompok yang
kan proses Tanah 7.1.1 Menjelaskan Menjelaskan menit) Teka-teki
pembentukan proses terdiri dari 5 orang silang,
proses
 Guru membagi
tanah karena pembentukan pembentuka batuan
ringkasan materi
pelapukan tanah n tanah yang
pembelajaran
Kompetensi Materi Indikator Tujuan Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Waktu Belajar/
Instrumen Media
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pertemuan II  Siswadapat  Guru mengarahkan lapuk,
menyebutka siswa untuk gambar
7.1.2
n jenis-jenis membaca materi jenis-jenis
Menyebutkan jenis- batuan dan  Guru menyiapkan batuan.
jenis batuan dan contohnya pertanyaan teka-teki
contohnya silang Kartu
 Setiap kelompok huruf

Siklus II dibagikan teka-teki


 Siswa dapat silang
Pertemuan I
menyebutkan  Guru menjelaskan
7.1.3 jenis-jenis langkah-langkah
Menyebutkan pelapukan mengisi teka-teki
jenis-jenis batuan dan silang
pelapukan batuan contonya  Setelah itu siswa
dan contohnya
diberi kesempatan
untuk membaca
Pertemuan II pertanyaan dan
7.1.5 Menyebutkan  Siswa dapat mencari kata kunci
faktor-faktor yang menyebutkan yang cocok dengan
faktor-faktor pertanyaan
Kompetensi Materi Indikator Tujuan Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Waktu Belajar/
Instrumen Media
1 2 3 4 5 6 7 8 9
mempengaruhi yang  Siswa mengisi
pelapukan batuan. mempengaru mengisi kata kunci
hi pelapukan di kolom teka-teki
batuan silang sesuai
dengan petunjuk
 setiap kelompok
yang mengisi teka-
teki silang diberi
batas waktu (3
menit)
 siswa
mengumpulkan
teka-teki silang
sesuai batas waktu
 Guru memberikan
reward berupa
pujian kepada
kelompok yang
mengisi kotak teka
teki silang sesuai
batas waktu.
Lampiran 1.3

BUMI DAN ALAM SEMESTA

A. Proses Pembentukan Tanah

Tanah merupakan hasil dari pelapukan yang terjadi pada batuan. Batuan

yang berada di atas permukaan tanah akan mengalami perubahan secara terus

menerus karena adanya pengaruh dari lingkungan. Perubahan cuaca, suhu, dan

tekanan udara dapat menyebabkan batuan memuai kemudian pecah menjadi

batuan-batuan yang lebih kecil lagi. Batuan ini lama kelamaan akan menjadi

butiran-butiran halus.

Gambar 1.1 Batu yang pecah karena perubahan cuaca

Apabila terjadi hujan, butiran-butiran halus tersebut kemudian akan terbawa

oleh air dan mengendap di daerah aliran. Pengendapan inilah yang nantinya

menyebabkan munculnya tumpukan atau lapisan tanah yang kaya akan mineral.
Selain pengaruh suhu, curah hujan, dan tekanan, pelapukan pada batuan juga

dapat disebabkan oleh tumbuhan.

Gambar 1.2 Batu yang lapuk karena tumbuhan

Tumbuhan yang hidup di atas batuan dapat menyebabkan lapuknya berbagai

jenis tanah. Apabila berlangsung dalam waktu yang cukup lama maka batuan

akan pecah menjadi butiran-butiran halus. Lama kelamaan butiran-butiran halus

ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah.


Lampiran 1.4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus I Pertemuan I

Nama Sekolah : SDK Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

I. Standar Kompetensi

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan

penggunaan sumber daya alam

II. Kompetensi Dasar

7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

III. Indikator

7.1.1 Menjelaskan proses pembentukan tanah

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampumemahami proses pembentukan tanah


V. Karakter yang diharapkan :

1. Disiplin

2. Tanggung Jawab

VI. Materi Pokok :

Proses Pembentukan Tanah

VII. Metode Pembelajaran :

Metode : Tanya jawab, diskusi, dan Teka-teki silang

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran :

1. Kegiatan Awal

 Guru dan siswa berdoa bersama

 Guru mengecek kehadiran siswa

 Apersepsi dan motivasi :

- Guru mengajak siswa bernyanyi lagu “Semut Kecil”

- Guru menanyakan tentang lagu yang dinyanyikan

 Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti :

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan ini :

 Guru menunjukan beberapa contoh batuan yang lapuk


 Guru dan siswa bertanya jawab mengenai batuan yang lapuk

 Guru menjelaskan materi proses pembentukan tanah secara singkat

b. Elaborasi

 Guru membagikan siswa kedalam 4 kelompok yang terdiri dari 5

orang

 Guru membagi ringkasan materi pembelajaran

 Guru mengarahkan siswa untuk membaca materi

 Guru menyiapkan pertanyaan teka-teki silang

 Setiap kelompok dibagikan teka-teki silang

 Guru menjelaskan langkah-langkah mengisi teka-teki silang

 Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk membaca pertanyaan

dan mencari kata kunci yang cocok dengan pertanyaan

 Siswa mengisi mengisi kata kunci di kolom teka-teki silang sesuai

dengan petunjuk

 setiap kelompok yang mengisi teka-teki silang diberi batas waktu

(3 menit)

 siswa mengumpulkan teka-teki silang sesuai batas waktu

 Guru memberikan reward berupa pujian kepada kelompok yang

mengisi kotak teka teki silang sesuai batas waktu


c. Konfirmasi

Dalam kegiatan ini :

 Guru dan siswa membahas bersama-sama tentang pengisian

pertanyaan teka-teki silang dan jawabannya

 Guru memperbaiki dan meluruskan kesalahpahaman siswa dalam

mengisi teka-teki silang

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum di pahami siswa.

3. Kegiatan Akhir :

 Guru memberikan penilaian

 Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

dipelajarari

 Menyampaikan materi yang akan di ajarkan pada pertemuan

berikutnya.

 Doa penutup

IX. Sumber Belajar dan Media :

 Buku IPA Erlangga Kelas 5 SD

 Batuan yang lapuk


Lampiran 1.5

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Siklus I Pertemuan I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

SK : 7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

KD : 7.1MendeskripsikanProses Pembentukan Tanah karena

pelapukan

Indikator : 1. Menjelaskan Proses Pembentukan Tanah

Petunjuk :

1. Isilah Teka-teki Silang berikut sesuai dengan kotak yang disediakan

2. Kerjakan dengan kelompok.


Nama Kelompok;

1. …. 5. …..

2. ….

3. ….

4. ….

Pertanyaan :

A. Mendatar

1. batuan yang berada di atas permukaan tanah akan mengalami … terus

menerus

3. tanah merupakan hasil dari pelapukan . . . . .

5. batulama kelamaan akan menjadi butiran halus yang disebut….

B. Menurun

2. batuan yang berubah menjadi tanah setelah mengalami proses ….

4. perubahan cuaca, suhu, dan tekanan udara dapatmenyebabkan

batuan…..

6. perubahan secara terus menerus, karena adanya pengaruh dari…..


Lampiran 1.6
KUNCI JAWABAN LKS

SIKLUS I PERTEMUAN I

A. Mendatar

1 Perubahan

3 Batuan

5 Tanah

B. Menurun

2 Pelapukan

4 Memuai

6 Lingkungan
Lampiran 1.7

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/ 2018

Nama Sekolah : SD Katolik Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

Siklus :I

Pertemuan :I

Nama Guru : Patrisia Fanesta

Waktu : 2 x 35 menit

Hari/ Tanggal : Senin, 21 Mei 2018


PETUNJUK

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang di tetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria

penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.

Skor
No Aktivitas Guru Nilai Jumlah
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Salam dan doa bersama
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Melakukan apersepsi
4. Menyampaikan KD dan indikator
5. Menyampaikan materi pokok dan tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
1. Memberikan gambaran singkat mengenai
materi
2. Menjelaskan penggunaan metode teka-teki
silang
3. Mengarahkan siswa untuk membentuk 3
kelompok
4. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-
hari
5. Mengarahkan siswa untuk mengisi teka-teki
silang
6. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
metode teka-teki silang
7. Menguasaan kelas
8. Menggunakan secara efisien
9. Memberi pujian kepada siswa.
10. Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami
11. Memberikan penguatan materi
12. Mengajak siswa bersama-sama membuat
kesimpulan materi.
3. Penutup
1. Memberikan tugas rumah
2. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri
pada kegiatan selanjutnya
3. Mengakiri pelajaran
Jumlah skor yang diperoleh
Skor Maksimal 80
𝒇
𝑷= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑵
Kategori
Keterangan Penilaian :

80-100 : Sangat Baik

70-70 : Baik

56-69 : cukup

40-55 : Kurang

Waiara, 21 Mei 2018


Mengetahui
Guru Wali Kelas V
Kepala SD Katolik Waiara

Maria Alfonsa, S.Pd


Maria Dewi Sinta, S.Ag
NIP. 1967 1225 2002 12 2004
NIP. 1962 0414 1986 07 2002
Lampiran 1.8

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/ 2018

Nama Sekolah : SD Katolik Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

Siklus :I

Pertemuan :I

Nama Guru : Patrisia Fanesta

Waktu : 2 x 35 menit

Hari/ Tanggal : Senin 21 Mei 2018


PETUNJUK

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang di tetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria

penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.

Skor
No Aktivitas Guru Nilai Jumlah
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Salam dan doa bersama √
2. Mengecek kehadiran siswa √
3. Melakukan apersepsi √
4. Menyampaikan KD dan indikator √
5. Menyampaikan materi pokok dan tujuan √
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
1. Memberikan gambaran singkat mengenai

materi
2. Menjelaskan penggunaan metode teka-teki

silang
3. Mengarahkan siswa untuk membentuk 3

kelompok
4. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-

hari
5. Mengarahkan siswa untuk mengisi teka-teki

silang
6. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan

metode teka-teki silang
7. Menguasaan kelas √
8. Menggunakan secara efisien √
9. Memberi pujian kepada siswa. √
10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi yang belum dipahami
11. Memberikan penguatan materi √
12. Mengajak siswa bersama-sama membuat

kesimpulan materi.
3. Penutup
1. Memberikan tugas rumah √
Lampiran 1.9
PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA
MATA PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA
KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA
TAHUN AJARAN 2017/ 2018

Siklus : I

Pertemuan : I

Kelas Penelitian : V

Hari/Tanggal : Senin, 21 Mei 2018

Waktu : 2 x 35 menit

Petunjuk

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas belajar siswa sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa terdiri dari 4

kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.

NO Aktivitas Siswa Skor


1 2 3 4
Membaca materi pembelajaran dalam kelompok √
1.
dan berdiskusi
2 Keseriusan siswa saat membaca ringkasan materi √
3 Partisipasi siswa saat berdiskusi dengan kelompok √
4 Mendengarkan petunjuk guru untuk mengisi teka- √
teki silang
5 Mengisi teka-teki silang dengan teliti √
6 Ketepatan saat mengisi teka-teki silang √
7 Kemauan siswa bertanya tentang hal-hal yang √
belum dipahami
8 Mendengarkan penjelasan Guru √
9 Mengumpulkan teka-teki silang sesuai batas √
waktu
Jumlah Skor Yang Diperoleh
Jumlah Skor Maksimal 80
𝒇
𝑷= 𝑿 𝟏𝟎𝟎 %
𝑵

Keterangan Penilaian :

80-100 : Sangat Baik

70-70 : Baik

56-69 : cukup

40-55 : Kurang

Waiara, 21 Mei 2018

Peneliti

Patrisia Fanesta

NIM : 081140116
Lampiran 1.9
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Siklus I Pertemuan I

No Nama Aspek yang diamati


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah NA
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Rino √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
2 Caca √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
3. Lia √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 52,7
4 Yuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
5 Carles √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
6 Fitri √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
7 Huda √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
8 Frisky √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
9 Rikar √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
10 Hendrik √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
11 Sinta √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
12 Modesta √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
13 Ketrin √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
14 Elfia √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
15 Tina √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
16 Risal √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
17 Damar √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
18 Andini √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
19 Rendy √ √ √ √ √ √ √ √ √ 21 58,3
20 Zul √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
Jumlah 586
Skor Maksimal
720
𝒇 81,38%
𝑷= x 100 %
𝑵

Kategori Sangat baik


Keterangan :

80-100 : Sangat Baik

70-79 : Baik
Mengetahui,
56-69 : Cukup
Peneliti
40-50 : Kurang

Patrisia Fanesta

NIM : 081140116
LAMPIRAN 2
SIKLUS I PERTEMUAN II

2.1.Bahan Ajar

2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2.3. Lembar Kerja Siswa

2.4. Kunci Jawaban LKS

2.5. Pedoman Observasi Aktivitas Guru

2.6. Hasil Observasi Aktivitas Guru

2.7. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

2.8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

2.9. Kisi-Kisi Soal Siklus I

2.10. Soal Tes Hasil Belajar Siklus I

2.11. Kunci Jawaban Siklus I

2.12. Tingkat Kesukaran Soal

2.13. Daya Beda Soal

2.14. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I


Lampiran 2.1

BAHAN AJAR

A. Jenis-Jenis Batuan

Batuan merupakan komponen penting dalam pembentukan tanah.

Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Hal ini disebabkan bahan-bahan

yang terkandung dalam batuan berbeda-beda. Ada batuan yang mengandung

zat besi, nikel, tembaga, emas, belerang, platina, atau bahan-bahan lain.

Bahan-bahan seperti itu disebut mineral. Tiap jenis batuan mempunyai

kandungan mineral yang berbeda. Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat

tiga jenis batuan yang menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenis batuan

tersebut yaitu batuan beku, batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan

malihan (batuan metamorf).

1. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang

membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan terdapat

di permukaan bumi disebut lava. Ketika gunung meletus magma, magma

yang keluar ke permukaan bumi. Karena suhu di permukaan bumi lebih

dingin dibandingkan di dalam perut bumi, sehingga sehingga lahar yang


keluar akan membeku membentuk batuan batuan beku. Ada beberapa

contoh jenis batuan beku berdasarkan cara terbentuknya, yaitu : batu

apung, batu obsidian, batu granit dan batu basal.

Tabel 2.1 Batuan Beku

No Jenis Batuan Ciri utama Cara terbentuknya


1. Batu apung Warna keabu- Dari pendinginan
abuan,berpori-pori, magma yang
bergelembung, bergelembung-
ringan, terapung gelembung gas
dalam air
2. Batu Obsidian Hitam seperti kaca, Terbentuk dari lava
tidak ada kristal- permukaan yang
kristal. mendingin dengan
cepat

3. Batu Granit Terdiri atas kristal- Dari pendinginan


kristal kasar, warna magma yang terjadi
putih sampai abu- dengan lambat di
abu, kadang-kadang bawah permukaan
jingga bumi
4. Batu Basal Terdiri atas kristal- Dari pendinginaan lava
kristal yang sangat yang mengandung
kecil, berwarna hijau gelembung gas, tetapi
keabu-abuan, dan gasnya telah menguap
berlubang-lubang.
2. Batuan Sedimen ( Endapan)

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena

pengendapan. Batuan ini berasal dari pasir, lumpur, kerikil atau bahan

organik (hewan dan tumbuhan). Pasir, lumpur, kerikil adalah hasil

pelapukan atau pengikisan batuan yang terbawa oleh angin. Kemudian

endapan ini menjadi keras karena ada zat-zat yang merekat pada bagian-

bagian endapan. Ada beberapa batuan sedimen ditunjuk pada tabel 2.2

Amati gambar berikut ini!

Tabel 2.2 Batuan Sedimen

No Jenis Batuan CiriUtama Cara Terbentuknya


1. Batu Kolongmerat Material kerikil- Dari bahan-bahan yang
kerikil bulat, batu- lepas-lepas yang
batu, dan pasir terpadatkan dan terkait
yang merekat satu karena gaya beratnya.
sama lainnya.
2. Batu Pasir Jelas terlihat Dari bahan lepas-lepas
tersusun dan butir- yang terpadatkan dan
butir pasir, warna terikat karena gaya
abu-abu, kuning, beratnya.
merah.
3. Batu Gamping/ Agak lunak, warna Dari cangkang binatang
kapur putih keabu-abuan, lunak seperti siput,
kerang, dan binatang
membentuk gas
laut yang telah mati.
karbondioksida Rangkanya yang terbuat
kalau ditetesi asam dari kapur tidak
musnah, tetapi
memadat membentuk
batu kapur.
No Jenis Batuan CiriUtama Cara Terbentuknya
4. Batu Breksi Gabungan Terbentuknya karena
pecahan-pecahan bahan-bahan yang ini
yang berasal dari terlempar tinggi ke
letusan gunung udara dan mengendap di
berapi suatu tempat.

3. Batuan Metamorf ( maliha)

Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan sedimen

dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan.

Batuan di kerak bumi sering mendapat tekanan yang berat dan suhu yang

tinggi dalam jangka waktu yang lama. Tekanan yang berat disebabkan

karena tindihan. Suhu yang tinggi disebabkan oleh persentuhan dengan

magma. Beberapa batuan sedimen yang berubah menjadi batuan maliha

merupakan batuan pualam atau marmer dari batu gamping, dan batu

sabak atau batu tulis dan batu serpih. Beberapa batuan metamorf dan cara

terbentuknya dalam tabel 2.3 berikut ini!

Tabel 2.3 Batuan Metamorf

No Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya


1. Batu Pualam Campuran warna Terbentuknya jika
(marmer) yang berbeda-beda batu kapur
dapat mempunyai mengalami
pita-pita warna perubahan suhu dan
warni, kristalnya tekanan tinggi.
No Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya
2. Batu Sabak Abu-abu Terbentuk jika batu
kehijauan dan serpih mengalami
hitam,dapat di perubahan suhu dan
belah-belah tekanan tinggi
menjadi lempeng-
lempeng tipis
3. Batu Genes Berwarna putih Berasal dari batu
keabu-abuan dan pluto granit yang
keras. mengalami
metamorfosis karena
panas dan tekanan.
Lampiran 2.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus I Pertemuan II

Nama Sekolah : SDK Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II (Dua)

Alokasi Waktu : 2x35 Menit

I. Standar Kompetensi :

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan

penggunaan sumber daya alam

II. Kompetensi Dasar :

7.1 Mendeskripsikan Proses Pembentukan tanah karena pelapukan

III. Indikator :

2. Menyebutkan jenis-jenis batuan dan contohnya

IV. Tujuan Pembelajaran :

2.siswa mampu menyebutkan jenis-jenis batuan dan contohnya


V. Indikator Yang Diharapkan :

1. Disiplin

2. Tanggung Jawab

VI. Materi Pokok :

Jenis-jenis batuan

VII. Metode Pembelajaran :

1. Metode : Tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan teka-teki silang

VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran :

1. Kegiatan Awal

 Guru memberi salam kepada siswa

 Guru mengajak siswa berdoa

 Guru mengecek kehadiran siswa

 Apersepsi dan Motivasi :

- Guru mengajak siswa bernyanyi lagu “batuan”

- Guru bertanya tentang lagu yang dinyanyikan

 Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan ini :


 Guru menunjukan beberapa contoh batuan

 Guru menjelaskan jenis-jenis batuan secara singkat

b. Elaborasi

Dalam Kegiatan ini :

 Guru membagikan siswa ke dalam 2 kelompok dengan masing-

masing kelompok terdiri dari 10 orang siswa

 Guru membagikan siswa materi pembelajaran

 Siswa membaca materi pembelajaran

 Guru membuat pertanyaan mendatar dan menurun berupa gambar

jenis-jenis batuan

 Guru menyiapkan huruf-huruf (kata kunci) jenis-jenis batuan

 Guru meminta setiap kelompok berurutan maju dan melihat

gambarjenis-jenis batuan,

 Guru menentukan nomor yang akan siswa kerjakan

 Siswa mencari huruf kata jenis-jenis batuan yang cocok dengan

gambar

 Kemudian siswa menempelkanhuruf kata pada kotak teka-teki silang

sesuai dengan nama gambar jenis-jenis batuan

 setiap kelompok yang mengisi teka-teki silang diberi batas waktu

(3 menit)

 Guru memberikan reward berupa pujian kepada kelompok yang

mengisi kotak teka teki silang sebelum batas waktu.


c. Konfirmasi

Dalam kegiatan ini :

 Guru memberikan penilaian kepada siswa

 Guru dan siswa membahas bersama-sama tentang pengisian

pertanyaan teka-teki silang dan jawabannya

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum di pahami siswa

 Guru meluruskan kesalahpahaman siswa

 Guru memberikan penguatan materi

 Guru melakukan tes evaluasi pembelajaran

 Guru mengumpulkan soal tes

 Guru menyimpulkan materi pembelajaran

3. Kegiatan Akhir

 Guru memberikan penilaian

 Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

dipelajarari

 Menyampaikan materi yang akan di ajarkan pada pertemuan

berikutnya.

 Doa penutup
Lampiran 2.3

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Siklus I Pertemuan II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

SK : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

KD : 7.1 Mendeskripsikan Proses Pembentukan Tanah karena

pelapukan.

Indikator : 2. Menyebutkan jenis-jenis batuan dan contohnya

Nama Kelompok :

1. . . . . . . . . . . . .

2. . . . . . . . . . . . . .

3. ………………

4. ……………….

5. ……………….
Pertanyaan

A. Mendatar

1.Jenis batuan beku yang digunakan sebagai senjata oleh manusia purba

adalah batu …..

3.Jenis batuan yang terjadi jika batu kapur mengalami perubahan suhu dan

tekanan tinggi adalah batu….

5. Jenis batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang

mengalami perubahan karena panas dan tekanan adalah batuan…..

B. Menurun

2. Batuan yang terbentuk karena pembekuan magma dan lava adalah

Jenis batuan…

4. Batu yang termasuk jenis batuan sendimen adalah batuan…..

6. Batu yang dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis adalah batuan…


Lampiran 2.4

KUNCI JAWABAN LKS

A. Mendatar

1 Obsidian

3 Pualam

5 Maliha

B. Menurun

2 Beku

4 Gamping

6 Sabak
Lampiran 2.5

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/ 2018

Nama Sekolah : SD Katolik Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

Siklus :I

Pertemuan : II

KD : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah

karena pelapukan

Tujuan : Untuk mengetahui kualitas mengajar guru

menggunakan metode teka-teki silang

Hari/ Tanggal : Selasa, 22 Mei 2018

Waktu : 2 x 35 menit
PETUNJUK

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang di tetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria

penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.

Skor
No Aktivitas Guru Nilai Jumlah
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Salam dan doa bersama
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Melakukan apersepsi
4. Menyampaikan KD dan Indikator
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
1. Memberikan gambaran singkat mengenai
materi
2. Mengarahkan siswa untuk membentuk 2
kelompok
3. Menjelaskan penggunaan metode teka-teki
silang
4. Mengarahkan siswa untuk mengisi teka-teki
silang
5. Membimbing siswa untuk mengisi teka-teki
silang sesuai alokasi waktu yang ditetapkan
6. Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaaan metode teka-teki silang
7. Menguasaan kelas
8. Menggunakan secara efisien
9. Memberi pujian kepada siswa.
10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami
11. Memberikan penguatan materi
12. Mengajak siswa bersama-sama membuat
kesimpulan materi.
3. Evaluasi
1. Memberikan soal tes sesuai dengan materi
yang dipelajari
2. Mengarahkan siswa untuk menyelesaikan soal
tes secara individu
4. Penutup
1. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri
pada kegiatan selanjutnya
2. Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
Jumlah Skor
Skor Maksimum 80
𝒇
𝑷= x 100 %
𝑵
Kategori

Keterangan Penilaian :
80-100 : Sangat Baik
70-70 : Baik
56-69 : cukup
40-55 : Kurang

Waiara, 22 Mei 2018


Mengetahui
Guru Wali Kelas V
Kepala SD Katolik Waiara

Maria Alfonsa, S.Pd


Maria Dewi Sinta, S.Ag
NIP. 1962 0414 1986 07 2002 NIP. 1967 1225 2002 12 2004
Lampiran 2.6

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/ 2018

Nama Sekolah : SD Katolik Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

Siklus :I

Pertemuan : II

KD :7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah

karena pelapukan

Tujuan : Untuk mengetahui kualitas mengajar guru

menggunakan metode teka-teki silang

Hari/ Tanggal : Selasa, 22 Mei 2018

Waktu : 2 x 35 menit
PETUNJUK

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang di tetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria

penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang

Skor
No Aktivitas Guru Nilai Jumlah
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Salam dan doa bersama √
2. Mengecek kehadiran siswa √
3. Melakukan apersepsi √
4. Menyampaikan KD dan Indikator √
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
1. Memberikan gambaran singkat mengenai

materi
2. Mengarahkan siswa untuk membentuk 2

kelompok
3. Menjelaskan penggunaan metode teka-teki

silang
4. Mengarahkan siswa untuk mengisi teka-teki

silang
5. Membimbing siswa untuk mengisi teka-teki

silang sesuai alokasi waktu yang ditetapkan
6. Menunjukkan keterampilan dalam

penggunaaan metode teka-teki silang
7. Menguasaan kelas √
8. Menggunakan secara efisien √
9. Memberi pujian kepada siswa. √
10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi yang belum dipahami
11. Memberikan penguatan materi √
12. Mengajak siswa bersama-sama membuat

kesimpulan materi.
3. Evaluasi
1. Memberikan soal tes sesuai dengan materi

yang dipelajari
Lampiran 2.7

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/ 2018

Siklus : I

Pertemuan : II

Kelas Penelitian : V

Hari/Tanggal : Selasa, 22 Mei 2018

Waktu : 2 x 35 menit

Petunjuk

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas belajar siswa sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa terdiri dari 4

kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.


NO Apek yang diamati Skor
1 2 3 4
1. Mendengarkan penjelasan materi dengan
sungguh-sungguh
2 Bekerjasama dalam kelompok
3 Partisipasi siswa saat berdiskusi dengan kelompok
4 Mendengarkan petunjuk guru untuk mengisi teka-
teki silang
5 Mengisi teka-teki silang dengan teliti
6 Ketepatan saat mengisi teka-teki silang
7 Kemauan siswa bertanya tentang hal-hal yang
belum dipahami
8 Mengisi Soal evaluasi dengan jujur dan tidak
menyontek.
9 Mengumpulkan soal evaluasi sesuai batas waktu
Jumlah Skor Yang Diperoleh
Jumlah Skor Maksimal
𝑓
𝑃= 𝑋 100 %
𝑁

Keterangan Penilaian :
80-100 : Sangat Baik
70-70 : Baik
56-69 : cukup
40-55 : Kurang
Lampiran 2.8

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Siklus I Pertemuan II

No Nama Aspek yang diamati Jumlah NA


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Rino √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
2 Caca √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
3 Lia √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 77,7
4 Yuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
5 Charles √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
6 Fitri √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
7 Huda √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
8 Frisky √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
9 Rikar √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
10 Hendrik √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
11 Sinta √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
12 Modesta √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
13 Ketrin √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
14 Elfia √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
15 Tina √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
16 Risal √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
17 Damar √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
No Nama Aspek yang diamati Jumlah NA
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
18 Andini √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
19 rendy √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
20 Zul √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30
Jumlah 1604,5
Skor Maksimal 720
𝒇 84,44
𝑷 = 𝑵 x 100 %

Kategori Sangat Baik


Keterangan :
80-100 : Sangat Baik
70-79 : Baik
56-69 : Cukup
40-50 : Kurang
Lampiran 2.8

KISI-KISI SOAL TES

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Kelas/Semester : V/II
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
alam

Kompetensi Dasar : 7.1 Mendeskripsikan Proses Pembentukan Tanah karena pelapukan.

Indikator Bentuk Nomor Butir Soal Kunci Bobot


Tes Soal Jawaban
1 2 3 4 5 6
7.1.1 Menjelaskan PG 1 Yang menyebabkan batuan memuai dan pecah menjadi C 1
proses pembentukan batuan-batuan kecil disebut …..
tanah a. Pelapukan
b. Batuan
c. Perubahan suhu
d. Tumbuhan
Indikator Bentuk Nomor Butir Soal Kunci Bobot
Tes Soal Jawaban
1 2 3 4 5 6
PG 2 Tanah merupakan hasil dari pelapukan …. C 1
a. Lingkungan
b. Perubahan suhu
c. Batuan
d. cuaca
PG 3 Perubahan cuaca, suhu, dan tekanan udara dapat B 1
menyebabkan batuan ….

a. Mengendap
b. Memuai
c. Melapuk
d. Mengeras
PG 4 Batu lama kelamaan akan menjadi butiran halus yang disebut A 1
….

a. Tanah
b. pasir
c. kerikil
d. bakteri
PG 5 Selain pengaruh suhu, curah hujan, dan tekanan, pelapukan C 1
pada batuan juga dapat disebabkan oleh…
a. banjir
Indikator Bentuk Nomor Butir Soal Kunci Bobot
Tes Soal Jawaban
1 2 3 4 5 6
b. pelapukan
c. Tumbuhan
d. bunga
PG 6 Tanah berasal dari… D 1
a. debu
b. pasir
c. pupuk
d. Batuan
PG 7 Sebagian besar batuan terbentuk dari… C 1
a. Alam
b. Lingkungan
c. Lapisan kerak bumi
d. Tanah
PG 8 Tanah terbentuk karena proses ... B 1
a. a. Pembusukan
b. b. Pelapukan
c. c. Pembekuan
d. d. Perubahan alam
e.
Indikator Bentuk Nomor Butir Soal Kunci Bobot
Tes Soal Jawaban
1 2 3 4 5 6
7.1.2 Menyebutkan PG 9 Batuan yang tidak termasuk batuan beku, adalah ... . B 1
jenis-jenis batuan dan a. granit
contohnya b. konglomerat
c. Obsidian
d. Basalt
PG 10 Batu yang termasuk jenis batuan sedimen adalah batuan… B 1
a. basal
b. Gamping
c. Obsidian
d. Granit
PG 11 Jenis batuan yang terjadi jika batu kapur mengalami A 1
perubahan suhu dan tekanan tinggi adalah….
a. Batu pualam
b. Batu sabak
c. Batu granit
d. Batu serpih
PG 12 Jenis batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan A 1
beku adalah batuan ….
a. Maliha
b. Gamping
c. Breksi
d. Konglomerat
Indikator Bentuk Nomor Butir Soal Kunci Bobot
Tes Soal Jawaban
1 2 3 4 5 6
PG 13 Batu-batu berikut yang merupakan jenis batuan beku C 1
adalah….
a. Batu granit, batu apung, batu pasir,
b. Batu pasir, batu serpih, batu batu kapur
c. Batu apung, batu obsidian, batu granit
d. Batu basal, batu pualam, batu sabak
PG 14 Perhatikan gambar berikut ini! A 1
Jenis batuan pada gambar disamping disebut batuan…
a. Breksi
b. Pualam
c. Gamping
d. Granit

PG 15 Jenis batuan yang digunakan untuk memperhalus kayu D 1


disebut batuan…
a. Batuan pasir
b. Batuan kayu
c. Batuan serpih
d. Batu apung
Indikator Bentuk Nomor Butir Soal Kunci Bobot
Tes Soal Jawaban
1 2 3 4 5 6
PG 16 Batuan yang terbentuk dari pembekuan lava atau magma A 1
disebut ....
a. batuan beku
b. batuan endapan
c. batuan sedimen
d. batuan metamorf
PG 17 Jenis batuan metamorf yang digunakan sebagai bahan lantai B 1
atau meja yaitu batu . . . .
a. genes
b. marmer
c. sabak
d. breksi
PG 18 Di bawah ini merupakan contoh batuan endapan, kecuali... B 1
a. batu pasir
b. batu granit
c. batu konglomerat
d. batu serpih
PG 19 Batu sabak sering digunakan untuk …. C 1
a. cat tembok
Lampiran 2.9

SOAL TES HASIL BELAJAR

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas :V

Pilihan Ganda

Petunjuk : Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d yang menurutmu

benar!

1. Yang menyebabkan batuan memuai dan pecah menjadi batuan-batuan kecil

disebut …..

a. Pelapukan

b. Batuan

c. Perubahan suhu

d. Tumbuhan

2. Tanah merupakan hasil dari pelapukan ….

a. Lingkungan

b. Perubahan suhu

c. Batuan

d. Cuaca
3. Perubahan cuaca, suhu, dan tekanan udara dapat menyebabkan batuan ….

a. Mengendap

b. Memuai

c. Melapuk

d. Mengeras

4. Batu lama kelamaan akan menjadi butiran halus yang disebut ….

a. Tanah

b. pasir

c. kerikil

d. bakteri

5. Selain pengaruh suhu, curah hujan, dan tekanan, pelapukan pada batuan juga

dapat disebabkan oleh…

a. banjir

b. pelapukan

c. Tumbuhan

d. Bunga

6. Tanah berasal dari…

a. debu

b. pasir

c. pupuk

d. Batuan
7. Sebagian besar batuan terbentuk dari…

a. Alam

b. Lingkungan

c. Lapisan kerak bumi

d. Tanah

8. Tanah terbentuk karena proses ...

a. Pembusukan

b. Pelapukan

c. Pembekuan

d. Perubahan alam

9. Batuan yang tidak termasuk batuan beku, adalah ... .

a. granit

b. konglomerat

c. Obsidian

d. Basalt

10. Batu yang termasuk jenis batuan sedimen adalah batuan…

a. basal

b. Gamping

c. Obsidian

d. Granit

11. Jenis batuan yang terjadi jika batu kapur mengalami perubahan suhu dan

tekanan tinggi adalah….

a. Batu pualam
b. Batu sabak

c. Batu granit

d. Batu serpih

12. Jenis batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku adalah batuan

….

a. Maliha

b. Gamping

c. Breksi

d. Konglomerat

13. Batu-batu berikut yang merupakan jenis batuan beku adalah….

a. Batu granit, batu apung, batu pasir,

b. Batu pasir, batu serpih, batu batu kapur

c. Batu apung, batu obsidian, batu granit

d. Batu basal, batu pualam, batu sabak

14. Perhatikan gambar berikut ini!

Jenis batuan pada gambar disamping disebut batuan…

a. Breksi
b. Pualam
c. Gamping
d. Granit

15. Jenis batuan yang digunakan untuk memperhalus kayu disebut batuan…

a. Batuan pasir

b. Batuan kayu
c. Batuan serpih

d. Batu apung

16. Batuan yang terbentuk dari pembekuan lava atau magma disebut ....

a. batuan beku

b. batuan endapan

c. batuan sedimen

d. batuan metamorf

17. Jenis batuan metamorf yang digunakan sebagai bahan lantai atau meja yaitu

batu . . . .

a. genes

b. marmer

c. sabak

d. breksi

18. Di bawah ini merupakan contoh batuan endapan, kecuali...

a. batu pasir

b. batu granit

c. batu konglomerat

d. batu serpih

19. Batu sabak sering digunakan untuk ….

a. cat tembok

b. perhiasan

c. batu tulis

d. lantai rumah
20. Berikut yang termasuk batuan metamorf adalah ….

a. Batu Breksi

b. Batu Obsidian

c. Batu Konglomerat

d. Batu Pualam

“Selamat Bekerja”

Kejujuran adalah cermin dari kepribadianmu


Lampiran 2.10

KUNCI JAWABAN

TES HASIL BELAJAR

SIKLUS I

1. C 6. D 11. A 16. A

2. C 7. C 12. A 17. B

3. B 8. B 13. C 18. B

4. A 9. B 14. A 19. C

5. C 10. B 15. D 20. D


Lampiran 2.11

Tabel Mengukur Tingkat Kesukaran Soal

Siklus I

Nomor Soal
No Nama Siswa Jlh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Alfridus Nong Rino 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 14
2 Beatrix Lia Anggraini 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 14
3 Caca Fadila 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14
4 Cristian Y. Rodriques 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
5 Cristian C. Roger 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14
6 Chornelia Fitriani 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 14
7 Choirul Huda 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
8 Emanuel J. F. Juang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
9 Fabianus Rikardo Hure 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
10 Hendrikus Nong Niu 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15
11 Lusia Yasinta 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
12 Maria Albina Modesta 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14
13 Maria Ketrin 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 14
14 Maria Elviana 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 16
15 Martina Dona 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 14
16 Petrus Nong Risal 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 14
17 Yohanes D.D. Bura 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
18 Yohana F. Andini 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 14
Nomor Soal
No Nama Siswa Jlh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
19 Rendy 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 14
20 Zulaika J.A.LA’ara 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 16
Jumlah Jawaban Benar (B) 8 18 20 16 18 16 20 16 17 12 7 17 15 15 13 14 16 13 16 14
Jumlah Siswa yang Ikut Tes
20
(T)
Tingkat Kesukaran Soal 0,4 0,9 1,0 0,8 0,9 0,8 1,0 0,8 0,85 0,6 0,35 0,9 0,75 0,75 0,65 0,7 0,8 0,65 0,8 0,7
Kategori sukar sukar mudah sukar sukar sukar mudah sukar mudah sukar sedang sukar sedang sedang sedang sukar sukar sedang sukar sukar
Lampiran 2.12

Tingkat Daya Beda Soal Siklus I

Nomor Soal
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ST
1 Cristian Y. Rodriques 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
2 Emanuel J. F. Juang 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
3 Lusia Yasinta 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
4 Yohanes D.D. Bura 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
5 Choirul Huda 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
6 Maria Elviana 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16
7 Zulaika J.A.LA’ara 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 16
8 Fabianus Rikardo Hure 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
9 Hendrikus Nong Niu 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16
10 Alfridus Nong Rino 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
Jumlah Siswa yang menjawab
Benar kelompok Atas (A) 4 9 10 9 10 7 10 10 8 10 3 10 8 8 6 9 9 8 10 9
11 Beatrix Lia Anggraini 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 15
12 Caca Fadila 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14
13 Cristian C. Roger 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15
14 Chornelia Fitriani 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 14
15 Maria Albina Modesta 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15
16 Maria Ketrin 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 14
Nomor Soal
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ST
17 Martina Dona 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 14
18 Petrus Nong Risal 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13
19 Yohana F. Andini 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 14
20 Rendy 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 14
Jumlah Siswa yang menjawab
Benar Kelompok Bawah (B) 3 9 10 8 9 7 10 9 8 3 3 7 8 7 7 7 7 7 8 5
0,75 1,00 1,00 0,8 0,9 1,00 1,00 0,9 1,00 0,3 1,00 0,7 1,00 0,87 0,85 0,7 0,7 0,87 0,8 0,5
Kategori SB SB SB KB KB SB SB KB SB KB SB KB SB SB SB KB KB SB KB KB
Lampiran 2.14

DATA HASIL BELAJAR SISWA

SIKLUS I

KETERANGAN

TUNTAS TIDAK

NO NAMA SISWA NILAI TUNTAS

1. Alfridus Nong Rino 70 √

2. Beatrix Lia Anggraini 70 √

3. Caca Fadila 70 √

4. Cristian Y. Rodriques 75 √

5. Cristian C. Roger 70 √

6. Chornelia Fitriani 70 √

7. Choirul Huda 75 √

8. Emanuel J. F. Juang 85 √

9. Fabianus Rikardo Hure 75 √

10. Hendrikus Nong Niu 75 √

11. Lusia Yasinta 80 √

12. Maria Albina Modesta 70 √

13. Maria Ketrin 70 √

14. Maria Elviana 80 √


15. Martina Dona 70 √

16. Petrus Nong Risal 70 √

17. Yohanes D.D. Bura 85 √

18. Yohana F. Andini 70 √

19. Rendy 70 √

20. Zulaika J.A.LA’ara 80 √

Jumlah 1480

Rata-rata 74

Jumlah Siswa Yang Tuntas 20

Jumlah Siswa Yang Tidak 0

Tuntas

Presentase Ketuntasan 100%

Kriteria Ketuntasan 70

Minimal
LAMPIRAN 3

SIKLUS II PERTEMUAN I

3.1.Bahan Ajar

3.2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

3.3.Lembar Kerja Siswa

3.4.Kunci Jawaban LKS

3.5.Pedoman Observasi Aktivitas Guru

3.6.Hasil Observasi Aktivitas Guru

3.7.Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

3.8.Hasil Observasi Aktivitas Siswa


Lampiran 3.1

BAHAN AJAR

A. Jenis Pelapukan Batuan

Permukaan bumi senantiasa berubah sepanjang masa. Perubahan

keadaan permukaan bumi karena adanya pelapukan. Pelapukan bisa dibedakan

menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Pelapukan Fisika

Contohnya : Batuan yang berubah bentuk

karena angin.

Contoh : Batuan yang dibiarkan ditempat

terbuka, lama-kelamaan batu itu akan

pecah menjadi butiran halus yang halus.

2. Pelapukan Kimia
Contohnya :patung yang terkikis karena

hujan.

Contoh : paku yang dibiarkan lama kelamaan

akan berkarat

3. Pelapukan Biologi

Contonya :batu yang ditumbuhi

oleh lumut dan rumput yang

tumbuh diatas batu


Lampiran 3.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus II Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Katolik Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II (Dua)

Alokasi Waktu : 2x35 Menit

I. Standar Kompetensi :

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan

penggunaan sumber daya alam

II. Kompetensi Dasar :

7.1 Mendeskripsikan Proses Pembentukan tanah karena pelapukan

III. Indikator :

7.1.3 Menyebutkan jenis-jenis pelapukan batuan

IV. Tujuan Pembelajaran :

3. siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pelapukan batuan


V. Indikator Yang Diharapkan :

1. Disiplin

2. Tanggung Jawab

VI. Materi Pokok :

Jenis-jenis Pelapukan batuan

VII. Metode Pembelajaran

1. Metode : Tanya jawab, dan teka-teki silang

VIII. Langkah-Langka Pembelajaran :

1. Kegiatan Awal

 Guru dan siswa berdoa bersama

 Guru mengecek kehadiran siswa

 Apersepsi dan Motivasi :

- Guru mengajak siswa menyanyikan lagu pelapukan

- Guru menanyakan tentang lagu yang dinyanyikan

 Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan ini :

 Guru menampilkan gambar pelapukan batuan


 Guru dan siswa bertanya jawab tentang gambar-gambar jenis-jenis

pelapukan batuan

 Guru menanyangkan video pembelajaran jenis-jenis pelapukan

b. Elaborasi

Dalam Kegiatan ini :

 Guru membagikan siswa kedalam 4 kelompok

 Guru membagikan ringkasan materi pelajaran kepada setiap

kelompok

 Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk

belajar

 Guru mengarahkan setiap kelompok untuk tenang dan

mendengarkan pertanyaan yang dibacakan oleh guru

 Setiap kelompok yang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang

dibacakan guru, segera berlari masuk ke garis lingkaran yang

disediakan

 Kemudian siswa menjawab pertanyaan dan mengisi kotak teka-teki

silang

 Guru memberikan motivasi kepada setiap kelompok yang menjawab

cepat dan benar.


c. Konfirmasi

Dalam kegiatan ini :

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum di pahami siswa

 Guru dan siswa membahas bersama-sama tentang pengisian

pertanyaan teka-teki silang dan jawabannya

 Guru meluruskan kesalahpahaman siswa

IX. Kegiatan Akhir

 Guru memberikan penilaian

 Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

dipelajarari

 Guru memberikan tugas rumah

 Doa penutup

X. Sumber Belajar dan Media

- Buku IPA Erlangga Kelas 5 SD

- Buku IPA BSE kelas 5 SD

- Video Pembelajaran
Lampiran 3.3

LEMBAR KERJA SISWA


(LKS)
Siklus II Pertemuan I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

SK : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

KD : 7.1 MendeskripsikanProses Pembentukan Tanah karena

pelapukan.

Indikator : 7.1.3. Menyebutkanjenis-jenis pelapukan batuan dan

Contohnya.

Nama Kelompok :

1. ……

2. ……

3. ……

4. …….

5. …..

Petunjuk

1. Diskusi pertanyaan teka-teki silang dengan kelompokmu


2. Isilah teka-teki silang

Pertanyaan :

A. Mendatar

1 Batu yang ditumbuhi oleh lumutdisebut pelapukan …..

3 Batu yang berubah bentuk karena angin. Hal ini disebut pelapukan…..

5 Rumput yang tumbuh diatas batu disebut pelapukan….

B. Menurun

2 Patung yang terkikis karena hujan asam disebut pelapukan…

4 Paku yang dibiarkan ditempat terbuka, lama-kelamaan menjadi karat.

Hal ini disebut pelapukan….

6 Batuan yang dibiarkan ditempat terbuka, lama-kelamaan batu itu pecah.

Hal ini disebut pelapukan ….


Lampiran 3.4

KUNCI JAWABAN LKS

SIKLUS II PERTEMUAN I

A. Mendatar

1 Biologi

3 Fisika

5 Biologi

B. Menurun

2 Kimia

4 Kimia

6 Fisika
Lampiran 3.5

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU

PENGGUNAAN METODE CROSSWORD PUZZLE PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/2018

Nama Sekolah : SDK Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

Siklus : II

Pertemuan :I

KD : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah dan karena

pelapukan

Tujuan : Untuk mengetahui kualitas mengajar guru

menggunakan metode teka-teki silang

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018

Waktu : 2 x 35 Menit
Petunjuk:

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria

penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 baik, 2 cukup, 1 kurang.

Skor
No Aktivitas Guru Nilai Jumlah
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Salam dan doa bersama
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Melakukan apersepsi
4. Menyampaikan KD dan indikator
5. Menyampaikan materi pokok dan tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
1. Memberikan gambaran singkat mengenai
materi
2. Menjelaskan penggunaan metode teka-teki
silang
3. Mengarahkan siswa untuk membentuk 3
kelompok
4. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-
hari
5. Mengarahkan siswa untuk mengisi teka-teki
silang
6. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
metode teka-teki silang
7. Penguasaan kelas
8. Menggunakan secara efisien
9. Memberi pujian kepada siswa.
10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami
11. Memberikan penguatan materi
12. Mengajak siswa bersama-sama membuat
kesimpulan materi.
Penutup
1. Memberikan tugas rumah
2. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri
pada kegiatan selanjutnya
3. Mengakiri pelajaran
Jumlah skor yang diperoleh
Skor Maksimal 80
𝒇
𝑷= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑵
Kategori

Keterangan :

80-100 : Sangat Baik

70-79 : Baik

56-69 : cukup

40-55 : Kurang

Waiara, 24 Mei 2018

Mengetahui Guru Wali Kelas V

Kepala SD Katolik Waiara

Maria Dewi Sinta, S.Ag Maria Alfonsa, S.Pd


NIP. 1962 0414 1986 07 2002
NIP. 1967 1225 2002 12 2004
Lampiran 3.6

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU

PENGGUNAAN METODE CROSSWORD PUZZLE PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/2018

Nama Sekolah : SDK Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

Siklus : II

Pertemuan :I

KD : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah dan karena

pelapukan

Tujuan : Untuk mengetahui kualitas mengajar guru

menggunakan metode teka-teki silang

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018

Waktu : 2 x 35 Menit
Petunjuk :

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria

penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 baik, 2 cukup, 1 kurang.

Skor
No Aktivitas Guru Nilai Jumlah
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Salam dan doa bersama √
2. Mengecek kehadiran siswa √
3. Melakukan apersepsi √
4. Menyampaikan KD dan indikator √
5. Menyampaikan materi pokok dan tujuan

pembelajaran
2. Kegiatan Inti
1. Memberikan gambaran singkat mengenai

materi
2. Menjelaskan penggunaan metode teka-teki

silang
3. Mengarahkan siswa untuk membentuk 3

kelompok
4. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-

hari
5. Mengarahkan siswa untuk mengisi teka-teki

silang
6. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan

metode teka-teki silang
7. Penguasaan kelas √
8. Menggunakan secara efisien √
9. Memberi pujian kepada siswa. √
10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi yang belum dipahami
11. Memberikan penguatan materi √
Lampiran 3.7

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/ 2018

Siklus : II

Pertemuan : I

Kelas Penelitian : V

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018

Waktu : 2 x 35 menit

Petunjuk

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas belajar siswa sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa terdiri dari 4

kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.


NO Apek yang diamati Skor
1 2 3 4
1. Keseriusan siswa dalam mengikuti proses √

pembelajaran
2 Keaktifan siswa saat proses pembelajaran √

3 Perhatian siswa saat menonton video √

pembelajaran
4 Keseriusan siswa saat membaca materi pelajaran √

5 Kecepatan siswa saat menjawab pertanyaan √

6 Keberanian siswa saat bertanya hal yang belum √

dipahami
7 Ketelitian siswa dalam mengisi teka-teki silang √

8 Keterlibatan siswa dalam belajar √

9. Perhatian siswa saat mendengarkan pertanyaan √

Jumlah Skor Yang Diperoleh


Jumlah Skor Maksimal 80
𝒇
𝑷= 𝑿 𝟏𝟎𝟎 %
𝑵

Keterangan Penilaian :

80-100 : Sangat Baik

70-79 : Baik

56-69 : cukup

40-55 : Kurang

Waiara, 24 Mei 2018

Peneliti

Patrisia Fanesta

NIM : 081140116
Lampiran 3.7

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Siklus II Pertemuan I

No Nama Aspek Yang Diamati


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah NA
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Rino √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
2. Caca √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
3. Lia √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
4. Yuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
5. Charles √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
6. Fitri √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
7. Huda √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
8. Frisky √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
9. Rikar √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
10. Hendrik √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
11 Sinta √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
12 Modesta √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
13 Ketrin √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
14 Elfia √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
15 Tina √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
16 Risal √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 77,7
17 Damar √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
18 Andini √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
19 Rendy √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
No Nama Aspek Yang Diamati
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah NA
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
20 Zul √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
Jumlah 1699,1
Skor Maksimal 720
𝒇 85
𝑷 = x 100 %
𝑵

Kategori Sangat baik

Keterangan :

80-100 : Sangat Baik

70-79 : Baik

56-69 : Cukup

40-50 : Kurang
LAMPIRAN 4

SIKLUS II PERTEMUAN II

4.1. Bahan Ajar

4.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

4.3. Lembar Kerja Siswa

4.4. Kunci Jawaban LKS

4.5. Pedoman Observasi Aktivitas Guru

4.6. Hasil Observasi Aktivitas Guru

4.7. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

4.8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

4.9. Kisi-Kisi Soal Siklus II

4.10. Soal Tes Hasil Belajar Siklus II

4.11. Kunci Jawaban THB Siklus II

4.12. Tingkat Beda Soal THB

4.13. Daya Beda Soal THB

4.11. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II


Lampiran 4.1

BAHAN AJAR

A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelapukan Batuan

Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah.

Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan

karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor

cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan.

Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika.

a. Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor alam

itu antara lain: angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut. Angin yang

senantiasa bertiup kencang dapat mengikis batuan sedikit demi sedikit.

Kondisi ini dapat mengakibatkan batuan mengalami erosi. Erosi batuan

menyebabkan terjadinya padang pasir. Selain itu, angin yang bertiup sangat

kencang juga dapat menggeser batuan. Saat bergeser inilah batuan

bergesekan dengan batuan lain sehingga mengalami penggerusan. Batuan

akan pecah menjadi bagian yang lebih kecil, misalnya pasir dan kerikil.

Perubahan suhu secara drastis juga dapat mengakibatkan pelapukan batuan.

Saat suhu tinggi atau panas, batu akan mengembang. Sementara itu, saat
suhu rendah atau dingin, batu akan menyusut kembali. Perubahan ini terjadi

silih berganti antara siang dan malam. Adanya perubahan suhu yang silih

berganti ini, lama-kelamaan dapat mengakibatkan batuan tersebut pecah.

Batu juga dapat mengalami pelapukan karena air.

Air hujan dan air terjun yang mengenai batuan secara terus-menerus dapat

mengakibatkan batuan retak dan pecah. Batu karang yang berdiri kukuh di

tepi laut juga dapat mengalami pelapukan. Gelombang laut yang

menghantam batu karang secara terus menerus mengakibatkan batuan

tersebut terkikis sedikit demi sedikit. Satu hal yang perlu diingat, proses

pelapukan setiap batuan berbeda-beda. Ada batuan yang cepat lapuk, tetapi

ada juga yang lambat. Cepat lambatnya pelapukan tergantung pada

penyusun dan tingkat kekerasan batuan tersebut.


b. Pelapukan Kimia

Pelapukan Pelapukan kimia merupakan pelapukan yang terjadi

karena adanya reaksi antara udara, air dan mineral yang ada di dalam batuan.

Reaksi antara air dengan karbondioksida (CO2) di udara dapat melapukan

batuan. Batuan bereaksi dengan zat-zat lain secara kimia. Contohnya

terkikisnya batuan akibat hujan asam. Hujan asam berasal dari gas-gas

buangan industri seperti belerang dioksida. Bila air hujan membawa gas-gas

tersebut, maka hujan akan bersifat asam. Proses tersebut banyak terjadi di

pegunungan kapur. hasilnya berupa gejala karst, seperti stalagtit dan

stalagmit.

c. Pelapukan Biologi

Pelapukan secara biologi dapat disebabkan oleh aktivitas makhluk

hidup. Tumbuhan dapat menyebabkan lapuknya berbagai jenis batuan.

Misalnya lumut kerak yang dapat tumbuh di batuan. Lumut ini mengeluarkan

zat asam yang sedikit demi sedikit dapat menghancurkan batuan.


Pelapukan batuan merupakan awal terbentuknya tanah. Batuan yang telah

hancur lalu bercampur dengan berbagai mineral dan sisa-sisa makhluk hidup.

Bahan-bahan ini tercampur karena peran aktif pengurai (misalnya, bakteri),

tekanan akar tumbuhan, dan gerakan air.


Lampiran 4.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus II Pertemuan II

Nama Sekolah : SD Katolik Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II (Dua)

Alokasi Waktu : 2x35 Menit

XI. Standar Kompetensi :

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan

penggunaan sumber daya alam

XII. Kompetensi Dasar :

7.1 Mendeskripsikan Proses Pembentukan tanah karena pelapukan

XIII. Indikator :

7.1.4 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan

XIV. Tujuan Pembelajaran :


1. Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan
batuan

XV. Indikator Yang Diharapkan :

1. Tanggung Jawab

2. Disiplin

XVI. Materi Pokok :

Faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan

XVII. Metode Pembelajaran :

Metode : Tanya jawab, dan teka-teki silang

XVIII. Langkah-Langka Pembelajaran :

1. Kegiatan Awal

 Guru memberi salam kepada siswa

 Guru mengajak siswa berdoa

 Guru mengecek kehadiran siswa

 Apersepsi dan Motivasi :

- Menanyakan materi pelajaran minggu lalu

- Guru bertanya jawab tentang materi minggu lalu

 Guru menyampaikan indikator pembelajaran, materi pelajaran dan

tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan ini :

 Guru mengajak siswa mengamati gambar pelapukan

 Guru dan siswa bertanya jawab tentang faktor yang

mempengaruhi pelapukan batuan

 Guru menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

pelapukan batuan

b. Elaborasi

Dalam Kegiatan ini :

 Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok

 Setiap kelompok dibagikan LKS

 Setiap kelompok mengerjakan LKS sesuai batas waktu yang

ditentukan ( 3 menit)

 Siswa mengumpulkan LKS

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan ini :

 Guru dan siswa bersama-sama membahas pertanyaaan dan

jawaban siswa dalam mengisi teka-teki silang.

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum di pahami siswa


 Guru meluruskan kesalahpahaman siswa

 Guru melakukan evaluasi

 Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi

 Mengumpulkan soal evaluasi

3. Kegiatan Akhir

 Guru memberikan penilaian

 Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

dipelajarari

 Menyampaikan materi yang akan di ajarkan pada pertemuan

berikutnya.

 Doa penutup

XIX. Sumber Belajar dan Media

- Buku IPA Erlangga Kelas 5 SD

- Buku IPA BSE kelas 5 SD

- Teka-teki silang
Lampiran 4.3

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

SK : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

KD : 7.1 MendeskripsikanProses Pembentukan Tanah karena

pelapukan.

Indikator : 2. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi pelapukan

batuan

Nama Kelompok :

1. . . . . .

2. . . . . .

3. …….

4. …….

5. …….
Petunjuk

1. Diskusi pertanyaan teka-teki silang dengan kelompokmu

2. Isilah teka-teki silang berikut ini.

A. Mendatar

1 Perubahan secara terus menerus, karena adanya pengaruh dari…..

3 Pelapukan kimia disebabkan oleh uap air dan oksigen yang saling….

B. Menurun

2 Pelapukan kimia terjadi karena dipengaruhi oleh uap air dan….

4 Pelapukan fisika dipengaruhi oleh perubahan…


Lampiran 4.4

KUNCI JAWABAN LKS

A. Mendatar

1 Lingkungan

3 Bereaksi

B. Menurun

2 Oksigen

4 Suhu
Lampiran 4.5

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU

PENGGUNAAN METODE CROSSWORD PUZZLE PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/2018

Nama Sekolah : SDK Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

Siklus : II

Pertemuan : II

KD : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah

dan karena pelapukan

Tujuan : Untuk mengetahui kualitas mengajar guru

menggunakan metode teka-teki silang

Hari/Tanggal : Jumad, 25 Mei 2018

Waktu : 2 x 35 Menit
Petunjuk :

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria

penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 baik, 2 cukup, 1 kurang.

Skor
No Aktivitas Guru Nilai Jumlah
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Salam dan doa bersama
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Melakukan apersepsi
4. Menyampaikan KD dan Indikator
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
1. Memberikan gambaran singkat mengenai
materi
2. Mengarahkan siswa untuk membentuk 2
kelompok
3. Menjelaskan penggunaan metode teka-teki
silang
4. Mengarahkan siswa untuk mengisi teka-teki
silang
5. Membimbing siswa untuk mengisi teka-teki
silang sesuai alokasi waktu yang ditetapkan
6. Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaaan metode teka-teki silang
7. Menguasaan kelas
8. Menggunakan secara efisien
9. Memberi pujian kepada siswa.
10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami
11. Memberikan penguatan materi
12. Mengajak siswa bersama-sama membuat
kesimpulan materi.
3. Evaluasi
1. Memberikan soal tes sesuai dengan materi
yang dipelajari
2. Mengarahkan siswa untuk menyelesaikan soal
tes secara individu
4. Penutup
1. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri
pada kegiatan selanjutnya
2. Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
Jumlah Skor
Skor Maksimum 80
𝒇
𝑷= x 100 %
𝑵
Kategori

Keterangan Penilaian :
80-100 : Sangat Baik
70-70 : Baik
56-69 : cukup
40-55 : Kurang

Waiara, 25 Mei 2018


Mengetahui
Guru Wali Kelas V
Kepala SD Katolik Waiara

Maria Alfonsa, S.Pd


Maria Dewi Sinta, S.Ag
NIP. 1962 0414 1986 07 2002 NIP. 1967 1225 2002 12 2004
Lampiran 4.6

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU

PENGGUNAAN METODE CROSSWORD PUZZLE PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/2018

Nama Sekolah : SDK Waiara

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/II

Siklus : II

Pertemuan : II

KD : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah dan

Karena pelapukan.

Tujuan : Untuk mengetahui kualitas mengajar guru

menggunakan metode teka-teki silang

Hari/Tanggal : Jumad, 25 Mei 2018

Waktu : 2 x 35 Menit
Petunjuk :

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria

penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 baik, 2 cukup, 1 kurang.

Skor
No Aktivitas Guru Nilai Jumlah
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
1. Salam dan doa bersama √
2. Mengecek kehadiran siswa √
3. Melakukan apersepsi √
4. Menyampaikan KD dan Indikator

pembelajaran
2. Kegiatan Inti
1. Memberikan gambaran singkat mengenai

materi
2. Mengarahkan siswa untuk membentuk 2

kelompok
3. Menjelaskan penggunaan metode teka-teki

silang
4. Mengarahkan siswa untuk mengisi teka-teki

silang
5. Membimbing siswa untuk mengisi teka-teki

silang sesuai alokasi waktu yang ditetapkan
6. Menunjukkan keterampilan dalam

penggunaaan metode teka-teki silang
7. Menguasaan kelas √
8. Menggunakan secara efisien √
9. Memberi pujian kepada siswa. √
10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
bertanya tentang materi yang belum dipahami
11. Memberikan penguatan materi √
Lampiran 4.7

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK WAIARA

KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA

TAHUN AJARAN 2017/ 2018

Siklus : II

Pertemuan : II

Kelas Penelitian : V

Hari/Tanggal : Jumad, 25 Mei 2018

Waktu : 2 x 35 menit

Petunjuk

1. Berilah tanda (√) pada aktivitas belajar siswa sesuai dengan kriteria

yang ditetapkan.

2. Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa terdiri dari 4

kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.


NO Apek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
1. Mendengarkan penjelasan materi dengan
sungguh-sungguh
2 Bekerjasama dalam kelompok
3 Partisipasi siswa saat berdiskusi dengan kelompok
4 Mendengarkan petunjuk guru untuk mengisi teka-
teki silang
5 Mengisi teka-teki silang dengan teliti
6 Ketepatan saat mengisi teka-teki silang
7 Kemauan siswa bertanya tentang hal-hal yang
belum dipahami
8 Mengisi Soal evaluasi dengan jujur dan tidak
menyontek.
9 Mengumpulkan soal evaluasi sesuai batas waktu
Jumlah Skor Yang Diperoleh
Jumlah Skor Maksimal
𝑓
𝑃 = 𝑋 100 %
𝑁
Keterangan Penilaian :

80-100 : Sangat Baik

70-70 : Baik

56-69 : cukup

40-55 : Kurang

Waiara, 25 Mei 2018

Peneliti

Patrisia Fanesta

NIM : 081140116
Lampiran 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa


Siklus II Pertemuan II
No Nama Aspek yang diamati
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah NA
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Rino √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
2 Caca √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
3 Lia √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
4 Yuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
5 Charles √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
6 Fitri √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
7 Huda √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
8 Frisky √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
9 Rikar √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
10 Hendrik √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
11 Sinta √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
12 Modesta √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
13 Ketrin √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
14 Elfia √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
15 Tina √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 80,5
16 Risal √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
17 Damar √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 86,1
18 Andini √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
19 rendy √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 83,3
20 Zul √ √ √ √ √ √ √ √ √ 32 88,8
Jumlah 614
Skor Maksimal 720
𝒇 85,27
𝑷= x 100 %
𝑵

Kategori Sangat Baik

Keterangan Penilaian :

80-100 : Sangat Baik

70-70 : Baik

56-69 : cukup

40-55 : Kurang

Waiara, 25 Mei 2018


Observer

Patrisia Fanesta
NIM :081140116
Lampiran 4.8
KISI-KISI SOAL TES
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Kelas/Semester : V/II
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya

alam

Kompetensi Dasar : 7.1 Mendeskripsikan Proses Pembentukan Tanah karena pelapukan.

Bentuk Kunci
Idikator No Soal Butir Soal Bobot
Tes Jawaban
2 3 4 5 6 7
7.1.3 Menyebutkan jenis- PG 1 Batu yang ditumbuhi oleh lumut disebut A 1
jenis pelapukan batuan dan pelapukan …..
contohnya. a. Biologi
b. Fisika
c. Kimia
Bentuk Kunci
Idikator No Soal Butir Soal Bobot
Tes Jawaban
2 3 4 5 6 7
d. Geologi
PG 2 Batu yang berubah bentuk karena angin. C 1
Hal ini disebut pelapukan…..
a. Biologi
b. Kimia
c. Fisika
d. Geologi
PG 3 Tumbuhan yang tumbuh diatas batu disebut D 1
pelapukan….
a. Mekanis
b. Kimia
c. Fisika
d. Biologi
Bentuk Kunci
Idikator No Soal Butir Soal Bobot
Tes Jawaban
2 3 4 5 6 7
PG 4 Patung yang lapuk disebut pelapukan… B 1
a. Fisika
b. Kimia
c. Biologi
d. Mekanik

PG 5 Yang merupakan contoh dari pelapukan A 1


biologi adalah ….
a. Tumbuhan yang hidup diatas batu
b. Patung yang terkikis
c. Batu yang terkena hujan asam
d. Batu yang pecah karena sinar
matahari
PG 6 Yang merupakan contoh dari pelapukan B 1
kimia adalah…
Bentuk Kunci
Idikator No Soal Butir Soal Bobot
Tes Jawaban
2 3 4 5 6 7
a. Batu yang pecah karena
lingkungan
b. Patung yang terkikis di ruangan
terbuka
c. Batu yang dipanaskan
d. Batu yang terkikis karena tumbuhan
PG 7 Yang merupakan contoh pelapukan fisika D 1
adalah…
a. Pelapukan batuan dan bangunan
terkikis
b. Lumut kerak yang dapat tumbuh di
batuan
c. Batu yang terbentuk karena letusan
gunung
d. Perubahan suhu dari panas menjadi
dingin, dan dari dingin menjadi panas
Bentuk Kunci
Idikator No Soal Butir Soal Bobot
Tes Jawaban
2 3 4 5 6 7
7.1.4 Menyebutkan faktor- PG 8 Patung yang terkikis karena hujan asam A 1
faktor yang mempengaruhi disebut pelapukan…
pelapukan batuan a. Kimia
b. Mekanik
c. Fisika
d. Biologi
PG 9 Paku yang dibiarkan ditempat terbuka, C 1
lama-kelamaan menjadi karat. Hal ini
disebut pelapukan….
a. Mekanik
b. Biologi
c. Kimia
d. Fisika
PG 10 Batuan yang dibiarkan ditempat terbuka, A 1
lama-kelamaan batu itu pecah. Hal ini
disebut pelapukan ….
Bentuk Kunci
Idikator No Soal Butir Soal Bobot
Tes Jawaban
2 3 4 5 6 7
a. Fisika
b. Kimia
c. Biologi
d. Mekanik
PG 11 Pelapukan kimia terjadi karena dipengaruhi A 1
oleh uap air dan….
a. Oksigen
b. Pelapukan
c. Batuan
d. Iklim
PG 12 Pelapukan fisika dipengaruhi oleh… C 1
a. Air
b. Panas matahari
c. Suhu
d. Hujan asam
Bentuk Kunci
Idikator No Soal Butir Soal Bobot
Tes Jawaban
2 3 4 5 6 7
PG 13 Perubahan secara terus menerus, karena A 1
adanya pengaruh dari…..
a. Lingkungan
b. Iklim
c. Panas matahari
d. Hujan asam
PG 14 Oksigen dan uap air bereaksi sehingga C 1
dapat menyebabkan lapuknya batuan.
Proses tersebut terjadi di pegunungan
kapur. Hal disebut dengan pelapukan….
a. Kinetis
b. Biologi
c. Kimia
d. Fisika
PG 15 Akar pohon yang tumbuh di dekat batuan D 1
sehingga batuan pecah menjadi beberapa
Bentuk Kunci
Idikator No Soal Butir Soal Bobot
Tes Jawaban
2 3 4 5 6 7
bagian. Hal ini dikarenakan pelapukan
batuan jenis…
a. Fisika
b. Mekanis
c. Kimia
d. Biologi
PG 16 Faktor yang mempengaruhi pelapukan C 1
Fisika, kecuali..
a. Perubahan Suhu
b. Cuaca
c. Hujan asam
d. Angin
PG 17 Faktor yang mempengaruhi pelapukan D 1
biologi, kecuali…
a. Tumbuhan
b. Lumut kerak
c. Akar pohon
Bentuk Kunci
Idikator No Soal Butir Soal Bobot
Tes Jawaban
2 3 4 5 6 7
d. Angin dan hujan
PG 18 Yang bukan faktor pelapukan batuan D 1
adalah…
a. Batu yang menjadi tanah karena
tumbuhan
b. Gelombang laut yang menyebabkan
batuan pecah
c. Tarikan gaya grafitasi bumi
d. Batu yang dipecahkan oleh manusia
PG 19 Terbentuknya stalagtit adalah akibat dari D 1

pelapukan ... .

a. biologis c. fisik

b. mekanik d. kimia

PG 20 Pelapukan batuan di gurun pasir A 1


terjadi karena . . . .
a. perubahan suhu yang drastis
Lampiran 4.9

SOAL TES HASIL BELAJAR

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas :V

Pilihan Ganda

Petunjuk : Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, atau d

1. Batu yang ditumbuhi oleh lumut disebut pelapukan …..

a. Biologi

b. Fisika

c. Kimia

d. Geologi

2. Batu yang berubah bentuk karena angin. Hal ini disebut pelapukan…..

a. Biologi

b. Kimia

c. Fisika

d. Geologi

3. Tumbuhan yang tumbuh diatas batu disebut pelapukan….

a. Mekanis

b. Kimia

c. Fisika
d. Biologi

4. Patung yang lapuk disebut pelapukan…

a. Fisika

b. Kimia

c. Biologi

d. mekanik

5. Yang merupakan contoh dari pelapukan biologi adalah ….

a. Tumbuhan yang hidup diatas batu

b. Patung yang terkikis

c. Batu yang terkena hujan asam

d. Batu yang pecah karena sinar matahari

6. Yang merupakan contoh dari pelapukan kimia adalah…

a. Batu yang pecah karena lingkungan

b. Patung yang terkikis di ruangan terbuka

c. Batu yang dipanaskan

d. Batu yang terkikis karena tumbuhan

7. Yang merupakan contoh pelapukan fisika adalah…

a. Pelapukan batuan dan bangunan terkikis

b. Lumut kerak yang dapat tumbuh di batuan

c. Batu yang terbentuk karena letusan gunung

d. Perubahan suhu dari panas menjadi dingin, dan dari dingin menjadi panas

8. Patung yang terkikis karena hujan asam disebut pelapukan…

a. Kimia
b. Mekanik

c. Fisika

d. Biologi

9. Paku yang dibiarkan ditempat terbuka, lama-kelamaan menjadi karat. Hal ini

disebut pelapukan….

a. Mekanik

b. Biologi

c. Kimia

d. Fisika

10. Batuan yang dibiarkan ditempat terbuka, lama-kelamaan batu itu pecah. Hal ini

disebut pelapukan ….

a. Fisika

b. Kimia

c. Biologi

d. Mekanik

11. Pelapukan kimia terjadi karena dipengaruhi oleh uap air dan….

a. Oksigen

b. Pelapukan

c. Batuan

d. Iklim

12. Pelapukan fisika dipengaruhi oleh…

a. Air

b. Panas matahari
c. Suhu

d. Hujan asam

13. Perubahan secara terus menerus, karena adanya pengaruh dari…..

a. Lingkungan

b. Iklim

c. Panas matahari

d. Hujan asam

14. Oksigen dan uap air bereaksi sehingga dapat menyebabkan lapuknya batuan.

Proses tersebut terjadi di pegunungan kapur. Hal disebut dengan pelapukan….

a. Kinetis

b. Biologi

c. Kimia

d. Fisika

15. Akar pohon yang tumbuh di dekat batuan sehingga batuan pecah menjadi

beberapa bagian. Hal ini dikarenakan pelapukan batuan jenis…

a. Fisika

b. Mekanis

c. Kimia

d. Biologi

16. Faktor yang mempengaruhi pelapukan Fisika, kecuali..

a. Perubahan Suhu
b. Cuaca
c. Hujan asam
d. Angin
17. Faktor yang mempengaruhi pelapukan biologi, kecuali…

a. Tumbuhan

b. Lumut kerak

c. Akar pohon

d. Angin dan hujan

18. Yang bukan faktor pelapukan batuan adalah…

a. Batu yang menjadi tanah karena tumbuhan

b. Gelombang laut yang menyebabkan batuan pecah

c. Tarikan gaya grafitasi bumi

d. Batu yang dipecahkan oleh manusia

19. Terbentuknya stalagtit adalah akibat dari pelapukan ... .

a. biologis c. fisik

b. mekanik d. kimia

20. Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi karena . . . .

a. perubahan suhu yang drastis

b. getaran permukaan bumi

c. terjangan ombak yang terus-menerus

d. masuknya akar ke sela-sela batuan dalam waktu yang lama


Lampiran 4.10

KUNCI JAWABAN

TES HASIL BELAJAR SISWA

SIKLUS II

1. A 6. B 11. A 16. C

2. C 7. D 12. C 17. D

3. D 8. A 13. A 18. D

4. B 9. C 14. C 19. D

5. A 10. A 15. D 20. A


Lampiran 4.11

Tabel Mengukur Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

Nomor Soal
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
1 Alfridus Nong Rino 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
2 Beatrix Lia Anggraini 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17
3 Caca Fadila 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
4 Cristian Y. Rodriques 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
5 Cristian C. Roger 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
6 Chornelia Fitriani 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 16
7 Choirul Huda 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 17
8 Emanuel J. F. Juang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
9 Fabianus Rikardo Hure 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 17
10 Hendrikus Nong Niu 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
11 Lusia Yasinta 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18
12 Maria Albina Modesta 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 17
13 Maria Ketrin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17

14 Maria Elviana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 17
15 Martina Dona 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 17
16 Petrus Nong Risal 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 16
17 Yohanes D.D. Bura 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
18 Yohana F. Andini 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 16
19 Rendy 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
Nomor Soal
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
20 Zulaika J.A.LA’ara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 18
Jumlah Jawaban Benar (B) 17 19 17 17 18 18 18 14 19 16 19 17 15 16 16 17 16 19 16 16
Jumlah Siswa yang Ikut Tes (T) 20
Tingkat Kesukaran Soal 0,85 1 0,85 0,85 0,9 0,9 0,9 0,7 0,95 0,8 0,95 0,85 0,75 0,8 0,8 0,85 0,8 0,95 0,8 0,8
Kategori SB SB SB SB KB KB KB KB SB KB SB SB SB KB KB SB KB SB KB KB

Waiara, 26 Mei 2018


Peneliti

Patrisia Fanesta
NIM :081140116
Lampiran 4.12

Tingkat Daya Beda Soal Siklus II

Nomor Soal
No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ST
1 Cristian Y. Rodriques 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
2 Emanuel J. F. Juang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
3 Lusia Yasinta 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18
4 Yohanes D.D. Bura 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
5 Zulaika J.A.LA’ara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 18
6 Beatrix Lia Anggraini 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17
7 Cristian C. Roger 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
8 Choirul Huda 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 17
9 Fabianus Rikardo Hure 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 17
10 Hendrikus Nong Niu 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
Jumlah Siswa yang menjawab Benar
Kelompok Atas (A) 8 9 9 10 9 8 8 9 10 9 10 8 7 8 9 9 10 10 8 8
11 Maria Albina Modesta 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16
12 Maria Ketrin 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16
13 Maria Elviana 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16
14 Martina Dona 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16
15 Rendy 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 16
16 Alfridus Nong Rino 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16
17 Caca Fadila 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
18 Chornelia Fitriani 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 16
Nomor Soal
No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ST
19 Petrus Nong Risal 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 16
20 Yohana F. Andini 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 16
Jumlah Siswa yang menjawab Benar
Kelompok bawah (B) 9 10 7 6 9 10 10 6 7 7 9 8 8 8 7 8 6 9 8 8
0,88 0,9 0,77 0,6 1 0,8 0,8 0,66 0,7 0,77 0,9 1 0,87 0,88 0,77 0,88 0,6 0,9 1 1
Kategori SB KB SB KB SB KB KB B KB SB KB SB SB SB SB SB KB KB SB SB

Waiara, 26 Mei 2018


Peneliti

Patrisia Fanesta
NIM :081140116
Lampiran 4.13

DATA HASIL BELAJAR SISWA

SIKLUS II

KETERANGAN

NO NAMA SISWA NILAI TUNTAS TIDAK

TUNTAS

1. Alfridus Nong Rino 80 √

2. Beatrix Lia Anggraini 85 √

3. Caca Fadila 80 √

4. Cristian Yuan Rodriques 90 √

5. Cristian C. Rojer 85 √

6. Chornelia Fitriani 80 √

7. Choirul Huda 85 √

8. Emanuel J. F. Juang 90 √

9. Fabianus Rikardo Hure 85 √

10. Hendrikus Nong Niu 85 √

11. Lusia Yasinta 90 √

12. Maria Albina Modesta 85 √

13. Maria Ketrin 85 √

14. Maria Elviana 85 √

15. Martina Dona 85 √

16. Petrus Nong Risal 80 √


17. Yohanes D.D. Bura 90 √

18. Yohana Fransiska Andini 80 √

19. Rendy 85 √

20. Zulaika J.A.LA’ara 90 √

Jumlah 1700

Rata-rata 85

Jumlah Siswa Yang Tuntas 20

Jumlah Siswa Yang Tidak 0

Tuntas

Presentase Ketuntasan 100%

Kriteria Ketuntasan Minimal 70


DOKUMENTASI
DOKUMENTASI

Guru menjelaskan penggunaan teka-teki silang

Guru menjelaskan materi kepada peserta didik


Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok

Guru dan siswa bersama-sama membahas LKS


Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami

Siswa mengerjakan Soal Tes

Anda mungkin juga menyukai