SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ST. JASMANI
105331106717
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
St. Jasmani
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
St. Jasmani
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Moto
Persembahan
Karya ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku yang dengan tulus
Untuk diriku, terima kasih telah bertahan dalam situasi yang terburuk
sekalipun.
Serta sahabat dan teman-temanku, khususnya PBSI kelas C terima kasih atas
kuliah.
vi
ABSTRAK
St. Jasmani. 2021. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Berita di Portal
Berita online Tribunnews.com. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh Asis Nojeng dan Akbar Avicenna.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan
berbahasa Indonesia khususnya dari segi ejaan pada berita di portal berita online
Tribunnews.com yang diterbitkan pada bulan Mei 2021. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Penelitian ini fokus pada
kesalahan ejaan khususnya pemakaian tanda baca, penulisan kata, dan pemakaian
tanda baca.
Data dalam penelitian ini berupa kata-kata atau kalimat yang mengandung
kesalahan berbahasa dari segi ejaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah
berita di portal berita online Tribunnews.com edisi terbit Mei 2021. Penelitian ini
menggunakan teknik simak bebas libat cakap, teknik catat, dan teknik
dokumentasi. Teknik catat digunakan dengan cara mencatat data-data pada kartu
data sementara teknik dokumentasi digunakan untuk men-capture berita pada
layar gawai. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis kualitatif berupa pengumpulan data, pengindetifiksian data yang
dilanjutkan dengan pengklasifikasian dan memilah-milah data hingga benar-benar
sesuai dengan tujuan penelitian yang selanjutnya akan disajikan dalam bentuk
uraian singkat.
Hasil dari penelitian ini didapatkan masih banyak bentuk kesalahan berbahasa dari
segi ejaan pada berita di portal berita online Tribunnews.com. Kesalahan-
kesalahan tersebut berasal dari 40 terbitan berita pada bulan Mei 2021. Kesalahan-
kesalahan tersebut meliputi: 1) pemakaian huruf, yaitu huruf kapital sebanyak 9
kesalahan dan huruf miring sebanyak 21 kesalahan; 2) penulisan kata, yaitu kata
dasar sebanyak 9 kesalahan, kata imbuhan (awalan) sebanyak 2 kesalahan, bentuk
ulang sebanyak 6 kesalahan, gabungan kata sebanyak 5 kesalahan, kata depan
sebanyak 5 kesalahan, singkatan dan akronim 5 kesalahan, angka dan bilangan 1
kesalahan; 3) pemakaian tanda baca, yaitu tanda baca titik sebanyak 2 kesalahan,
tanda koma sebanyak 4 kesalahan, dan tanda hubung 1 kesalahan.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Tiada kata yang lebih indah dan pantas yang dapat penulis ucapkan selain
karena berkat limpahan rahmat, nikmat serta hidayah-Nya lah yang berupa nikmat
kesehatan dan kesempatan yaitu kesehatan fisik dan kesempatan umur sehingga
Salam dan salawat tidak lupa pula penulis kirimkan kepada Baginda
Muhammad Sallalahu Alaihi Wasallam, beliau Rasul akhir zaman yang telah
Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan tetapi
kapasitas penulis masih terbatas. Segala upaya dan usaha telah penulis kerahkan
untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
tulisan ini. Segala rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
viii
orang tua, ayahanda tercinta, Bapak Jabbar dan Ibunda tercinta Hamsia yang telah
dalam proses menuntut ilmu. Demikian pula kepada seluruh keluarga dan teman-
teman tanpa terkecuali serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan
namanya satu per satu tanpa mengurangi rasa terima kasih atas segala jasa-jasa
ucapkan kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Dr. Munirah, M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan Dr. Muhammad Akhir, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Prodi
Dr. Asis Nojeng, S.Pd., M.Pd., dan Akbar Avicenna, S.Pd., M.Pd., selaku
pembimbing I dan pembimbing II skripsi serta kepada dosen dan staf dalam
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,
karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa
ix
adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
penulis
x
DAFTAR ISI
xi
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 68
D. Teknik Analisis Data ................................................................................ 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 71
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 71
B. Pembahasan ............................................................................................. 95
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 126
A. Simpulan ................................................................................................ 126
B. Saran ....................................................................................................... 127
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 128
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Huruf Abjad Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ........... 21
2.2 Huruf Vokal Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ........... 22
2.3 Huruf Konsonan Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ..... 23
2.4 Huruf Diftong Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ......... 24
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa dapat dikatakan suatu hal terpenting yang selalu berkaitan erat
pendapatnya. Bahasa merupakan suatu tanda atau simbol bunyi yang arbitrer yang
terbentuk dari komponen yang berpola serta tetap serta memiliki sebuah kaidah
yang sudah ditetapkan, tidak terkecuali bahasa Indonesia. Seperti yang dikutip
pada Chaer (2007: 32) bahwa, bahasa ialah sistem simbol bunyi yang digunakan
bahasa nasional tidak terkecuali juga dalam media massa. Namun secara
menerapkan pemakaian bahasa Indonesia secara baik serta sesuai dengan kaidah
kebahasaaan, baik lisan maupun tulisan. Hal ini terjadi karena sebagian orang
memiliki anggapan bahwa orang Indonesia sudah sangat melekat dengan bahasa
Indonesia, sehingga pemakaian bahasa Indonesia tidak perlu lagi didalami serta
1
2
secara baik serta benar. Media massa yang merupakan sarana informatif yang
bahasa Indonesia telah diatur dalam pasal 41 ayat 1 serta ayat 2 Perpres Nomor
media massa baik cetak maupun elektronik” serta UU No. 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan pada Pasal 39
ayat 1
Dalam masyarakat, berita mempunyai andil yang cukup penting karena dengan
adanya berita, maka masyarakat bisa dengan mudah mengetahui segala bentuk
peristiwa yang tengah terjadi di sekitarnya. Berita yang awalnya hanya dikemas
dalam bentuk cetak saja, seperti koran, majalah, dan tabloid, kini sudah dapat
dijumpai dalam bentuk online. Tentu saja ini berkat kemajuan teknologi. Media
dibandingkan media cetak. Selain itu, berita yang dimuat pada media daring atau
online juga dapat diperoleh kapan serta di mana saja, para pembaca pun tidak
dikenai biaya cukup dengan akses ke jaringan internet saja, apalagi berita-berita
yang ada di portal berita online selalu tersimpan bahkan berbulan-bulan atau
Penulisan berita yang dimuat pada portal berita online sebenarnya tidak
berbeda dengan berita yang dimuat pada surat kabar atau koran. Hanya proses
penerbitannya saja yang berbeda. Jika koran diterbitkan melalui media cetak,
maka berita online diterbitkan melalui portal berita dengan akses internet. Berita
yang dimuat di internet dapat diakses melalui situs web maupun portal berita.
Tribunnews.com menjadi salah satu portal berita yang menyajikan berita melalui
pemakaian bahasa yang baik serta tepat. Pemakaian bahasa yang diakukan dengan
baik serta benar pada media massa tentu akan memberikan dampak yang baik bagi
yang dimuat di media massa akan dilihat serta dibaca oleh masyarakat.
bahasa jurnalistik. Sebab, bentuk penyampaian bahasa setiap jenis berita berbeda,
misalnya bentuk bahasa yang digunakan dalam berita politik berbeda dengan
berita hiburan, begitu pun berita hiburan berbeda dengan berita olahraga, walau
begitu, pemakaian bahasa secara baik serta benar sesuai dengan kaidah-kaidah
bahasa secara baik serta benar masih sangat diperhatikan oleh banyak media
massa, namun tidak jarang juga masih banyak pemakaian bahasa yang baik serta
benar pada media massa yang kadang kurang diperhatikan, misalnya saja pada
Media daring atau portal berita online dikenal akan kecepatannya dalam
pemahaman akan kaidah penulisan yang baik serta benar. Semua aspek
terdapat pada berita di portal berita online dapat mencakup semua aspek
kebahasaan, namun kesalahan yang paling sering terjadi, yaitu dari segi
pemakaian ejaan serta pemakaian kata yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan
komunikasi yang efektif serta dapat dipahami oleh semua orang maka, bahasa
tersebut haruslah tepat, baik serta benar. Bahasa yang baik serta benar tentunya
serta menangkap makna dari informasi yang disampaikan melalui bahasa tersebut.
hubungan yang logis dengan pikiran. Demikian pula dalam penulisan berita,
pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan tepat harus selalu diperhatikan, yang
dimaksud dengan baik berarti sesuai dengan norma masyarakat serta tepat, yaitu
sesuai dengan kaidah yang berlaku. Sebab, apabila kesalahan ini terus dilakukan
terlebih lagi dalam ranah yang resmi, maka akan menimbulkan dampak yang fatal
Perlu diketahui bahwa tidak semua pembaca berita baik di media cetak
bahasa. Dengan demikian, bahasa yang digunakan secara salah akan memberikan
dampak yang besar pada pembaca. Para pembaca tersebut mungkin saja akan
meniru pemakaian bahasa yang ada pada berita di portal berita online tersebut.
pemakaian ejaan pada berita di portal berita online Tribunnews.com ini sangat
menarik dianalisis oleh peneliti. Portal berita Tribunnews.com dipilih oleh peneliti
sebab, portal berita tersebut merupakan salah satu portal berita online yang sangat
terkenal di Indonesia. Hal ini juga didasari pada temuan awal terkait kesalahan
B. Rumusan Masalah
Berlandaskan dari penjelasan dalam latar belakang tersebut, maka dari itu
berbahasa Indonesia dari segi ejaan pada berita di portal berita online
Tribunnews.com?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Indonesia (PUEBI).
2. Manfaat Praktis
E. Definisi Istilah
yang dilakukan baik secara sengaja maupun tidak, baik itu dalam bahas
tulis maupun tulisan yang pada akhirnya menyimpang dari kaidah resmi
kebahasaan.
wartawan.
3. Portal berita adalah satu di antara beberapa jenis media massa elektronik
yang berupa situs atau laman di internet yang menyajikan berbagai jenis
berita.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Relevan
oleh peneliti terdahulu. Adapun penelitian yang terkait dengan analisis kesalahan
berbahasa serta dianggap relevan dengan judul penelitian ini, yaitu oleh Almajid,
dkk. (2020) dengan judul jurnal penelitiannya, yaitu “Analisis Kesalahan Afiks
serta dokumentasi dalam pengumpulan datanya. Hasil dari penelitian ini, yaitu
kesalahan.
pada berita online. Perbedaan dari kedua penelitian ini, yaitu pada penelitian yang
8
9
Massa Daring (Detikcom)”. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini
kesalahan yang terdapat pada pemberitaan di media online Detikcom terbitan 6-8
September 2019. Hasil dari penelitian ini ditemukan masih banyak kesalahan
kata, serta kesalahan penulisan angka dan bilangan. Kesamaan darri kedua
penelitian ini, yaitu karena meneliti kesalahan berbahasa pada berita online
khususnya kesalahan dari segi ejaan. Perbedaan dari kedua penelitian ini, yaitu
pada portal berita yang beritanya akan diteliti, selain itu jangka waktu
pengambilan sumber data pada penelitian sebelumnya hanya pada berita yang
diterbitkan dalam kurung waktu tiga hari, sedangkan pada penelitian ini
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Naschah, dkk. (2020) dalam jurnal
sebanyak 2 data, kesalahan sintaksis sebanyak 2 data, serta diksi sebanyak 2 data.
Kesamaan dari kedua penelitian ini, yaitu untuk menyelidiki kesalahan berbahasa
Farichatun, dkk menggunakan berita pada CNN Indonesia sebagai objeknya serta
hanya mengkhususkan pada berita Covid-19 saja, sedangkan pada penelitian ini
10
2. Kesalahan Berbahasa
Semua orang, terlebih lagi bagi para pemerhati bahasa tentunya sangat
Namun tidak dapat dipungkiri dalam pemakaian bahasa dewasa ini, pemakaian
bahasa yang kurang baik serta benar masih sering didapati. Pemakaian bahasa
terlebih lagi bahasa Indonesia yang kurang tepat atau menyimpang dari kaidah-
kaidah bahasa yang berlaku inilah yang disebut sebagai kesalahan berbahasa.
pelanggaran terhadap kaidah kebahasaan baik secara lisan maupun tulisan. Junus
serta Andi Fatimah Junus (2010:5) menjelaskan bahwa kesalahan adalah bagian
perubahan bentuk atau tata susunan yang menyimpang dari beberapa standar
tertentu (atau norma yang dipilih) dari kinerja bahasa orang dewasa. Maksud dari
yang biasanya belum lengkap karena faktor kompetensi atau pengetahuan. Hal
berbahasa berarti penyimpangan pada kode bahasa yang sifatnya bukan hanya
pada kode.
kecacatan dalam pemakaian bahasa baik lisan maupun tulisan yang dilakukan
secara sengaja maupun tidak yang dapat terjadi pada satuan kebahasaan mencakup
ejaan, kata, kalimat, paragraf, hingga wacana yang tentunya menyimpang dari
pemahaman atau pengetahuan terkait dengan kode atau norma bahasa tersebut
apakah bahasa tersebut benar atau salah, yaitu menggunakan sistem kaidah atau
norma bahasa yang berlaku. Sama halnya dengan penentuan sistem ejaan yakni
berdasarkan pada PUEBI yang telah diatur dalam Permendikbud tentang Pedoman
Ketika seseorang sedang dalam proses belajar bahasa pastinya akan terjadi
Pendapat yang sama dikutip juga dalam Junus serta Andi Fatimah Junus
semuanya saling terkait. Hal yang sama menurut Djago Tarigan (1997:47) dalam
Junus serta Andi Fatimah Junus (2010:67) bahwa pengajaran bahasa, baik dalam
bahasa pertama (B1) maupun bahasa kedua (B2) keduanya berhubungan erat
Pengajaran bahasa sendiri dapat diperoleh dengan dua cara, yakni secara
formal serta secara informal. Pengajaran bahasa yang secara formal dapat
tangga, masyarakat seperti tetangga serta anggota antar suku. Lebih jelasnya
Tarigan (1992:20) dalam Junus serta Andi Fatimah Junus (2010:28) menyebut
bahwa pengajaran bahasa yang bersifat formal disebut pengajaran bahasa secara
secara informal, yang dimaksud dengan secara alamiah yaitu terjadi tanpa
perencanaan, tidak disengaja, serta tidak disadari artinya berlangsung begitu saja
tanpa adanya perencanaan, sebaliknya yang dimaksud dengan secara ilmiah yaitu
dalam kehidupan sehari-hari yang didapatkan dari proses pengajaran bahasa inilah
Bahasa pertama (B1) atau dikenal juga dengan istilah bahasa ibu
diterima oleh pembelajar bahasa sementara bahasa kedua (B2), yaitu bahasa yang
diperoleh setelah bahasa pertama dikuasai. Bahasa pertama (B1) dikenal juga
bahasa kedua (B2) yaitu penguasaan bahasa setelah bahasa ibu yang didapat
dengan sebutan bilingualisme yaitu pemakaian dua bahasa secara bergantian serta
ketika seseorang mampu menguasai (B1) serta (B2) maka seseorang tersebut bisa
menguasai dua bahasa yang berbeda. Pemakaian bahasa yang dilakukan secara
silih berganti cenderung kurang sempurna bahkan ada yang tidak sempurna
meskipun ada juga yang sempurna, maka dari itu dapat dikatakan bahwa
kesempurnaan pemakaian bahasa yang dilakukan secara silih berganti itu relatif.
dari satu bahasa yang berbeda ke bahasa lain, hal ini timbul karena adanya
kebiasaan menggunakan dua bahasa atau lebih. Jika hal tersebut dilakukan maka
akan menimbulkan penyimpangan terhadap norma dari salah satu bahasa yang
akhirnya akan merusak bahasa yang bersangkutan. Hal tersebut yang oleh Said
(1977:2) dalam Junus serta Andi Fatimah Junus (2010:30) dikatakan sebagai
“Gejala interferensi”.
14
timbul dalam tuturan seorang bilingual karena keakraban dengan dengan satu atau
dalam Junus serta Andi Fatimah Junus (2010:30) mengatakan bahwa timbulnya
pun sebaliknya.
tersebut berbeda dengan sistem (B2) disebut dengan transfer negatif, hal inilah
yang dapat menimbulkan terjadinya kesalahan. Melalui bahasa ibu (B1) dengan
B2, maka berbedaan bahasa tersebut akan dapat diketahui. Transfer negatif dalam
adanya proses pemasukan unsur bahasa satu ke bahasa yang lain atau akibat dari
adanya perbedaan antara kedua bahasa tersebut. Segala aspek kebahasaan, seperti
kesalahan berbahasa.
yaitu pertama pembelajar bahasa segera menguasai sebuah bahasa yang diajarkan
serta yang kedua pembelajar bahasa tidak segera menguasai sebuah bahasa yang
diajarkan.
15
Selain itu, penyebab lain dari munculnya kesalahan berbahasa yaitu bisa
berasal dari pembelajar bahasa itu sendiri atau berasal dari luar pembelajar bahasa
tersebut. Kesalahan berbahasa yang berasal dari pembelajar bahasa artinya tidak
bahasa, yaitu pada lingkungan sekitar, guru, serta bahasa ibu (B1) yang lebih dulu
disebabkan faktor yang sifatnya eksternal. Artinya kesalahan tersebut berasal dari
pemilihan bahan ajar oleh guru, metode pembelajaran serta cara mengajar, serta
disebutkan bahwa ada beberapa hal yang dapat menyebabkan pembelajar bahasa
sistem bahasa yang dipelajari, usia pembelajar bahasa itu sendiri, serta situasi
bahasa, serta faktor internal serta kerumitan bahasa yang sedang dipelajari.
bahasa tidak begitu mengetahui mengapa mereka memilih bentuk, kata, atau
pemakaian bahasa orang lain karena adanya ketertarikan akan bahasa tersebut
Namun seperti yang dikutip dalam Junus serta Andi Fatimah Junus
(B2). Jadi kesalahan berbahasa bukanlah suatu hal yang harus dihindari tapi hal
tersebut dapat menjadi sebuah bahan kajian untuk dipelajari oleh pengajar agar
diabaikan, sebab dalam proses pembelajaran tentunya akan menemui kendala atau
bisa dikatakan tidak berjalan mulus karena dalam pembelajaran bahasa pastilah
ada kondisi tertentu atau berbeda-beda yang dapat menjadi alasan akan hal
tersebut. Maka dari itu, pendidik atau guru maupun orang tua harus dapat
menghadapi hal tersebut. Proses belajar memanglah tidak pernah lepas dari
kesalahan karena tidak ada proses belajar yang sempurna tanpa adanya kesalahan.
perbuatan, dan lainnya) guna memahami keadaan yang sesungguhnya. Selain itu
analisis dapat pula diartikan sebagai studi tentang penguraian pokok bahasan atau
bermacam bagiannya serta hubungan antara bagian itu sendiri dengan bagian-
bagiannya untuk memperoleh pengertian serta pemahaman yang benar tentang arti
penggunaan bentuk ucapan yang tidak diinginkan, terutama yang tidak diharapkan
17
oleh pengembang program serta pengajar. Bentuk yang dimaksud adalah bentuk
bahasa asing atau bahasa kedua (B2) dengan menggunakan teori kebahasaan.
Selain itu juga, analisis kesalahan bisa diartikan suatu bentuk pengkajian
terhadap segala aspek kesalahan berbahasa. Lebih lanjut lagi, analisis kesalahan
berbahasa merupakan langkah kerja yang biasa dipakai peneliti serta pengajar
serta mengevaluasi sesuai tingkat kesalahannya (Ellis dalam Junus serta Andi
berbahasa pada siswa? mungkin saja pernah terlintas di benak beberapa orang.
Hal tersebut kemudian dijawab oleh Dulay dalam Tarigan (1988:142) seperti
dikutip Junus serta Andi Fatimah Junus (2010:6) yang menyebutkan bahwa
terdapat dua maksud utama yang dikandung dari analisis kesalahan berbahasa,
yaitu.
18
sulit dihasilkan oleh para siswa secara baik serta tepat, serta jenis
juga mengemukakan bahwa terdapat dua tujuan utama dari pendekatan analisis
yang dikemukakan oleh Tarigan (1988:71) dalam Junus serta Andi Fatimah Junus
pembelajar bahasa;
19
6) Mengoreksi kesalahan
4. Ejaan
melibatkan penggunaan huruf, kata, tanda baca, dan unsur serapan (Qhadafi, 2018
dalam Naschah, dkk., 2020:98). Sama halnya dalam KBBI, ejaan ialah aturan
terkait cara menggambarkan bunyi bahasa, mencakup kata, kalimat, dan lainnya
yang dibuat dalam bentuk tulisan atau huruf-huruf serta mencakup pula
penggunaan tanda baca (KBBI V 0.20 Beta [20], aplikasi KBBI luring). Ejaan
yang berkaitan dengan penggambaran fonem serta suusnan abjad, morfologi yang
berkaitan dengan deskripsi unit morfem, serta sintaksis yang berkaitan dengan
Awalnya, yaitu pada tahun 1901 ejaan Van Ophuijsenlah yang berlaku di
20
Indonesia, ejaan ini merupakan ejaan Melayu huruf Latin. Lalu pada tahun 1945,
kemudian pada tahun 1947 Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi yang merupakan
ejaan baru sebagai pengganti ejaan sebelumnya mulai diresmikan. Namun seiring
lagi. Maka dari itu, pada tahun 1972 ejaan baru yang diberi nama Ejaan yang
sendiri tidak berhenti sampai di situ saja, sebab pada tahun 2015 ejaan kembali
mengalami pembaruan. Ejaan baru tersebut diberi nama PUEBI yang telah
50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dalam Sungguh
(2018)
a. Pemakaian Huruf
1) Huruf Abjad
Huruf abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri dari 26
2) Huruf Vokal
(*) Untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar, diakritik berikut ini dapat
Misalnya:
Misalnya:
Misalnya:
3) Huruf Konsonan
Lanjutan Tabel
Keterangan:
* huruf q serta x khusus digunakan untuk nama diri serta keperluan ilmu. Huruf x
4) Huruf Diftong
6) Huruf Kapital
Contoh:
Apa maksudnya?
termasuk julukan.
Contoh:
Catatan:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
merupakan nama jenis atau satuan ukuran dan huruf pertama kata
26
yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, serta van atau
Contoh:
d) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama,
kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan atau kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
rahmat.
e) (1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
Contoh:
(2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
Contoh:
f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan serta
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
Contoh:
g) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Contoh:
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk
Contoh”
h) a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
Contoh:
sejarah.
Contoh:
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak
Contoh:
Indonesia.
Contoh:
Catatan:
Huruf pertama nama geografis yang bukan nama diri tidak ditulis
Contoh:
berlayar ke teluk
nama yang disertai nama geografi serta merupakan nama jenis dapat
kelompoknya.
Contoh:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir,
yang berbeda.
batik Madura.
j) Huruf kapital dipakai sebagai huruf semua kata (termasuk semua unsur
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan,
Contoh:
Republik Indonesia
artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar kecuali kata
tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang terletak pada
posisi awal.
Contoh:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
30
Contoh:
Prof. profesor
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau
Contoh:
Catatan:
pengacuan.
Misalnya:
Misalnya:
7) Huruf Miring
a) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar
pustaka.
Contoh:
Pustaka Umum.
Contoh:
Contoh:
Catatan:
(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam
bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
32
(2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer),
(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang
8) Huruf Tebal
a) Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring.
Contoh:
Huruf dh, seperti pada kata ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan
Contoh:
asing, terutama....
1.1.2 Masalah
1.2 Tujuan
b. Penulisan Kata
1) Kata Dasar
Contoh:
2) Kata Berimbuhan
Misalnya:
catatan:
imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan,
Contoh:
Sukuisme seniman
Contoh:
dekameter pramusaji
ekstrakurikuler prasejarah
infrastruktur purnawirawan
catatan:
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital
Contoh:
non-Indonesia non-ASEAN
(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada
kapital.
Contoh:
(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada
Contoh:
3) Bentuk Ulang
unsur-unsurnya.
Contoh:
catatan:
Contoh:
4) Gabungan Kata
Contoh:
Contoh:
Contoh:
serangkai.
Contoh:
menggarisbawahi pertanggunjawaban
Contoh:
5) Pemenggalan Kata
(1) Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan, pemeng-
Contoh:
Contoh:
Contoh:
(4) Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang
konsonan itu.
Misalnya:
makh-luk cap-lok
(5) Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih
Contoh:
ben-trok in-stru-men
Catatan:
dipenggal.
Contoh:
Contoh:
ber-jalan mem-pertanggungjawabkan
mem-bantu memper-tanggungjawabkan
38
di-ambil mempertanggung-jawabkan
Catatan:
kata dasar.
Contoh:
Contoh:
c) Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya
antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada
kata dasar.
Contoh:
d) Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris
Contoh:
Supratman.
39
e) Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih tidak
dipenggal.
Contoh:
Ia bekerja di DLLAJR
Catatan:
Ia bekerja di DLL-
AJR.
6) Kata Depan
Kata depan seperti di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contoh:
7) Partikel
a) Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contoh:
Contoh:
40
dengan bijaksana.
Catatan:
Contoh:
c) Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari
Contoh:
per meter.
per 1 Januari.
Contoh:
b) (1) singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga
Contoh:
UI Universitas Indonesia
(2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama
Contoh:
c) Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda
titik.
Contoh:
d) Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-
Contoh:
Contoh:
Cu cm kg Rp
42
f) Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
Contoh:
g) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Contoh:
h) Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku
Contoh:
Angka arab atau angka romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan
atau nomor.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, L (50), C (100),
D (500), M (1.000)
a) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dalam satu atau dua kata
perincian.
43
Contoh:
b) (1) Bilangan awal kalimat ditulis dengan huruf bukan dengan angka
Contoh:
(2) apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan
Contoh:
Contoh:
d) Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi,
Contoh:
10 liter
5 kilogram
4 hektar
44
Contoh:
f) Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Contoh:
Surah Yasin: 9
Contoh:
Contoh:
Contoh:
abad XX
abad ke-20
berikut.
45
Contoh:
Contoh:
Contoh:
huruf.
Contoh:
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan –ku, -mu, serta –nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contoh:
46
Contoh:
Catatan:
Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan
Contoh:
Contoh:
b) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
contoh:
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
47
2. Fungsi
....
b. 1. Patokan Umum
1.2 Ilustrasi
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus
...
...
Catatan:
(1) Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah
Contoh:
...
(2) tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digital yang lebih
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir
dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam
Contoh:
a) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
Contoh:
b) Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru),
Contoh:
Contoh:
Catatan:
(1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
Contoh:
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
Contoh:
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan
Contoh:
Menteng
Jakarta 10330
pembilangan.
Contoh:
Contoh:
induk kalimatnya.
50
Contoh:
Contoh:
Mahasiswa itu rajin serta pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh
e) Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru seperti o, ya,
wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu,
Contoh:
Contoh:
Catatan:
berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian
Contoh:
g) Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, (d) nama tempat dan wilayah atau negeri
Misalnya:
Contoh:
Restu Agung.
catatan akhir.
Contoh:
Contoh:
k) Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan
Contoh:
12,5 m Rp500,50
keterangan aposisi.
Contoh:
belum diolah.
tanda koma!
Contoh:
daerah.
Bandingkan dengan:
daerah.
53
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain
Contoh:
b) Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Contoh:
Contoh:
Ibu membeli buku, pensil, serta tinta; baju, celana, dan kaus;
a) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
Contoh:
54
lemari.
b) Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
Contoh:
c) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contoh:
...
d) Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
Contoh:
e) Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor serta halaman, (b)
surah serta ayat dalam kitab suci, (c) judul serta anak judul suatu
karangan, serta (d) nama kota serta penerbit dalam daftar pustaka.
Contoh:
a) Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris.
Contoh:
ra baru ...
Contoh:
Anak-anak
yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang
dieja satu-satu.
Contoh:
11-11-2013 p-a-n-i-t-i-a
ungkapan.
Contoh:
Bandingkan dengan:
(1) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital
56
(4) kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-
H);
(7) kata ganti –ku, -mu,serta nya dengan singkatan yang berupa huruf
kapital (KT-nya).
Catatan:
Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf serta angka jika angka
Contoh:
Contoh:
objek bahasan.
Contoh:
pembetonan
57
Contoh:
Contoh:
c) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
Contoh:
Contoh:
kebenarannya.
Contoh:
58
Contoh:
Contoh:
Catatan:
Tanda elipsis didahului dan diikuti dengan spasi dan jika berada di
b) Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog.
Contoh:
a) Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
Contoh:
b) Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron,
Contoh:
c) Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal
Contoh:
Contoh:
Contoh:
penjelasan.
Contoh:
Contoh:
c) Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keber-
Contoh:
d) Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan
Contoh:
a) Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau, kelompok
Contoh:
Contoh:
a) Tanda miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, serta
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
Nomor: 7/PK/II/2013
b) Tanda miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Contoh:
dan
Contoh:
5. Jurnalistik
a. Pengertian Jurnalistik
Inggris dari asal kata “jurnal” yang berarti laporan atau catatan, serta “du jour”
dari bahasa Prancis yang berarti hari atau catatan harian, serta kata “diurna” pada
zaman Romawi kuno yang memiliki arti sama dengan du jour. Sedangkan
journalistiek yang diambil dari bahasa Belanda memiliki arti penyiaran atau
catatan harian. Definisi lain dari jurnalistik ialah suatu keahlian yang berkaitan
dengan pelaporan berita serta surat kabar, hal ini berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia.
penulisan berita yang diterbitkan melalui berbagai media, baik cetak maupun
dalam Perpres dengan No. 63 tahun 2019 terkhususnya tentang informasi melalui
tujuan khusus atau sarana khusus mengenai kekhasan tradisi daerah, media
Selain itu, pemakaian bahasa diatur pula dalam pasal 2 pada Bab II
Indonesia.
bahasa Indonesia terlebih lagi pemakaian bahasa yang baik serta benar sesuai
dengan aturan resmi kebahasaan yang telah diatur atau yang berlaku, wajib
B. Kerangka Pikir
pada media massa. Media massa merupakan sarana yang digunakan dalam proses
cetak serta media elektronik. Namun, media massa yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu media massa elektronik. Media massa elektronik sendiri
meliputi televisi, radio, bahkan sekarang sudah mencakupi media online seperti
portal berita di internet. Ada beberapa portal berita online besar yang terdapat di
65
Indonesia, namun pada penelitian ini, peneliti hanya akan mengambil portal berita
Tribunnews.com
kesalahan yang berbahasa yang dimaksud, yaitu dari segi pemakaian ejaan yang
meliputi penggunaan huruf, penulisan kata, serta penggunaan tanda baca. Ejaan
sendiri berarti aturan terkait cara menggambarkan bunyi (kata, kalimat, serta
Uraian secara rinci akan disajikan pada bagan kerangka pikir berikut yang
Kesalahan Berbahasa
Media Massa
----------------------
Media Daring
(Portal Berita Tribunnews.com)
Berita online
Ejaan
Pemakaian
Pemakaian Penulisan
Tanda
Huruf Kata
Baca
Analisis
Temuan
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Terkait penyelidikan yang akan dilakukan pada penelitian ini, maka jenis
penelitian yang akan digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif karena data
yang akan diteliti dan disajikan merupakan rangkaian kata serta akan disajikan
serta fenomena yang ada berdasarkan temuan, sehingga hasil yang akan dicatat
berupa penjelasan bahasa yang bisa dikatakan sifatnya berupa uraian yang sesuai
adanya.
di portal berita online Tribunnews.com dengan mengacu pada PUEBI yang telah
2. Fokus Penelitian
Objek dalam penelitian ini yaitu berita pada portal berita online
Tribunnews.com edisi Mei 2021. Penelitian ini difokuskan dalam pada analisis
kesalahan berbahasa dari segi ejaan, yaitu meliputi penggunaan huruf, penulisan
67
68
1. Data
Penelitian ini menggunakan data yang berupa kata atau kalimat yang
mengandung kesalahan berbahasa dari segi ejaan yang meliputi pemakaian huruf,
2. Sumber Data
Sumber data yaitu tempat data itu diperoleh. Sumber data dalam penelitian
ini, yaitu berasal dari berita online pada portal berita Tribunnews.com yang
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti dalam
maupun bahasa tulis. (Mahsun, 2017:92) menjelaskan bahwa teknik simak bebas
libat cakap, yaitu peneliti berperan sebagai pengamat dari pemakaian bahasa serta
Pada tahap ini peneliti membaca serta menyimak pemakaian bahasa pada
berita online di portal berita Tribunnews.com edisi terbit Mei 2021 yang
2. Teknik Catat
Teknik catat digunakan sebagai gandengan teknik simak bebas libat cakap.
Teknik catat adalah pencatatan terhadap data yang dianggap relevan dengan
Pada tahap ini, data yang dianggap sudah sesuai dengan penelitian akan
dicatat. Teknik yang digunakan, yaitu dengan melakukan pencatatan data pada
No. Data
Judul Berita
Data
Jenis Kesalahan
Perbaikan
3. Teknik Dokumentasi
dokumentasi sebagai sumber data yang berasal dari tulisan seperti buku, media
cetak serta media massa elektronik, arsip serta sebagainya. Teknik dokumentasi
digunakan pada data yang sudah ada sebelumnya yakni pada berita online di
data serta memasukkan data yang sejenis tetapi tidak identik ke dalam kelompok
lain (Mahsun, 2017:374-375). Hal tersebut tentunya tetap harus didasarkan pada
tujuan penelitian.
Analisis data yang akan dilakukan peneliti pada penelitian ini yaitu
mengidentifikasi serta mengumpulkan data serta memilih data yang berupa kata
atau kalimat yang mengandung kesalahan berbahasa yang terdapat pada berita
yang diterbitkan oleh portal berita online Tribunnews.com edisi terbit bulan Mei
2021 yang diperoleh melalui teknik baca atau teknik simak serta teknik catat,
kategori yang sudah dipilih. Data tersebut kemudian dianalisis dan langkah
selanjutnya, yaitu menyajikan data hasil penelitian dalam bentuk uraian singkat
A. Hasil Penelitian
segi penggunaan ejaan pada berita di portal berita online Tribunnews.com edisi
1. Pemakaian Huruf
a. Huruf Kapital
1) Data 1
Pemakaian huruf pada kata yang bergaris bawah tidak benar. Nama tahun,
bulan, hari, serta hari besar atau hari raya pada huruf awal katanya harus
menggunakan huruf kapital. Kata yang bergaris bawah merupakan nama hari.
Perbaikan : Sabtu
2) Data 2
71
72
Pemakaian huruf pertama pada kata yang bergaris bawah tidak benar.
penulisan nama pada sebuah bagunan menggunakan huruf kapital pada semua
3) Data 3
Kata yang bergaris bawah merupakan kata yang dipakai dalam hubungan
kekerabatan, serta penyapaan atau pengacuan serta nama jabatan. Apabila nama
orang dipakai untuk menyertai nama jabatan, maka huruf awal memakai huruf
4) Data 4
kapital. Kesalahan terjadi karena huruf awal pada masing-masing kata tidak
menggunakan huruf kapital. Kata yang dipakai sebagai nama dokumen, pada
huruf pertamanya memakai huruf kapital kecuali jika kata tersebut merupakan
kata tugas.
Terorisme
5) Data 5
kapital. Kesalahan terjadi karena huruf pertama kata tidak memakai huruf kapital.
Kata indonesia yang terdapat pada kalimat tersebut harusnya menakai huruf
Perbaikan: Indonesia
6) Data 6
Kesalahan pemakaian huruf kapital terjadi karena huruf pertama kata Pada
memakai huruf kapital yang sebenarnya kata tersebut merupakan kata depan,
Perbaikan: pada
7) Data 7
adanya penggunaan huruf kecil pada huruf awal kata papua. Karena kata papua
merupakan nama geografi, sehingga huruf pertama kata harus memakai huruf
kapital.
Perbaikan: Papua
8) Data 8
WIB).
75
huruf pertama pada unsur kedua dari kata Undang-undang menggunakan huruf
kecil. Kata yang dipakai sebagai nama dokumen, pada huruf pertamanya memakai
Perbaikan: Undang-Undang
9) Data 9
unsur nama orang ditulis dengan memakai huruf kecil secara keseluruhan. Unsur
nama orang ditulis dengan memakai huruf kapital pada huruf awal .
Perbaikan: Ganjar
b. Huruf Miring
1) Data 1
2) Data 2
WIB).
76
3) Data 3
4) Data 4
5) Data 5
6) Data 6
WIB).
77
7) Data 7
8) Data 8
9) Data 9
10) Data 10
11) Data 11
12) Data 12
Penulisan kata May Day, rapid test, intangible value, civil liberty, di-
packing, aproval rating, margin of error, print out, testing, tracing, treatment, rest
area, checkpoint, timing, clear, serta hand sanitizer pada kalimat tersebut ditulis
dengan memakai huruf tegak, penulisan seperti itu tidak sesuai kaidah
13) Data 13
merupakan kalimat yang berbahasa asing (bahasa Arab) yang secara langsung
dikutip dalam teks berbahasa Indonesia. Kalimat tersebut belum diserap ke dalam
14) Data 14
15) Data 15
16) Data 16
17) Data 17
18) Data 18
19) Data 19
20) Data 20
WIB).
21) Data 21
13:16).
81
blood moon, website, database, serta online pada kalimat tersebut ditulis dengan
memakai huruf tegak, penulisan seperti itu tidak sesuai kaidah kebahasaan. Kata
Streaming website
Buyback database
2. Penulisan Kata
a. Kata Dasar
1) Data 1
Penulisan kata nekad pada kalimat tersebut tidak benar. Kata tersebut
Perbaikan: nekat
2) Data 2
WIB).
Penulisan kata telau pada kalimat tersebut tidak benar karena tidak sesuai
penulisan kata dasar. Kata tersebut diakhiri dengan huruf u yang seharusnya
Perbaikan: telah
3) Data 3
Penulisan kata konsoildasi pada kalimat tersebut tidak benar karena tidak
Perbaikan: konsolidasi
4) Data 4
Penulisan kata yahun pada kalimat tersebut tidak benar karena tidak sesuai
Perbaikan: tahun
83
5) Data 5
Pada kalimat tersebut, penulisan kata shalat tidak benar. Kata tersebut
Perbaikan: salat
6) Data 6
7) Data 7
8) Data 8
Penulisan kata do’a, ruku’, serta i’tidal pada kalimat tersebut tidak benar
karena merupakan kaidah penulisan yang sudah tidak berlaku lagi. Penulisan
9) Data 9
WIB).
Pada kalimat tersebut, penulisan kata propinsi tidak benar. Kata tersebut
Perbaikan: provinsi
1) Data 1
WIB).
2) Data 2
Pemakaian kata awalan di pada kata dasar buka serta genjot tidak perlu
dipisah, karena tidak menunjukkan tempat atau arah. Karena merupakan kata
Perbaikan : dibuka
digenjot
c. Bentuk Ulang
1) Data 1
2) Data 2
3) Data 3
4) Data 4
5) Data 5
6) Data 6
WIB).
malu, pihak pihak, serta prasangka prasangka pada kalimat tersebut tidak benar
karena tidak dilengkapi tanda hubung. Penulisan bentuk ulang di antara unsur-
individu-individu pihak-pihak
pilihan-pilihan prasangka-prasangka
d. Gabungan Kata
1) Data 1
Penulisan gabungan kata Idul Fitri pada kalimat tersebut tidak benar. Kata
Idul merupakan bentuk terikat atau tidak bisa berdiri sendiri. Jadi, penulisannya
Perbaikan: Idulfitri
2) Data 2
benar. Gabungan kata mengatas namakan tidak boleh ditulis terpisah. Penulisan
harus dilakukan secara serangkai karena telah mendapat awal dan akhiran
sekaligus
Perbaikan: mengatasnamakan
3) Data 3
ditulis serangkai karena bukan bentuk terikat. Kata tanggungjawab dapat ditulis
4) Data 4
Penulisan gabungan kata kaca mata pada kalimat tersebut tidak benar.
Kata kaca mata penulisannya harus digabung sebab gabungan kata tersebut sudah
padu.
Perbaikan: kacamata
5) Data 5
ditulis serangkai. Gabungan kata tersebut terdiri dari dua unsur yang tidak terikat.
e. Kata Depan
1) Data 1
2) Data 2
WIB).
3) Data 3
WIB)
4) Data 4
Kata di sebagai kata depan yang berfungsi sebagai kata yang menandai
tempat atau waktu, seperti pada kata diantara, dibawah, dibalik, diluar, serta
dimana pada kalimat tersebut seharusnya tidak ditulis serangkai dengan kata yang
Perbaikan: di antaranya
90
di bawah
di balik
di luar
di mana
1) Data 1
Penulisan kata singkatan dkk pada kalimat tersebut ditulis tanpa titik.
Penulisan singkatan tiga huruf penulisannya harus disertai dengan titik, seperti
Perbaikan: dkk.
2) Data 2
WIB).
3) Data 3
4) Data 4
Penulisan kata singkatan Dr, MSi, serta Prof pada kalimat tersebut tidak
nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat yang merupakan unsur singkatan
disertai dengan tanda titik. Singkatan Dr, MSi, serta Prof merupakan singakatan
Perbaikan: Dr.
M.Si.
Prof.
5) Data 5
Penulisan kata akromin Pemilu pada kalimat tersebut tidak perlu diawali
dengan huruf kapital. Akronim Pemilu bukan termasuk akronim nama diri
Perbaikan: pemilu
92
1) Data 1
yang dapat ditulis di awal kalimat adalah bilangan yang ditulis dengan huruf serta
hanya dinyatakan dengan satu atau dua kata. Jadi, apabila bilangan tersebut
dinyatakan lebih dari dua kata, maka penulisannya menggunakan bilangan dan
Perbaikan: Sebanyak 77 Guru Besar Anti Korupsi Minta Jokowi Batalkan Agenda
1) Data 1
akhir kalimat pernyataan tersebut tidak disertai tanda titik, melainkan, tanda titik
2) Data 2
pukul 13:16)
1) Data 1
18:57 WIB).
Kesalahan pemakaian tanda baca koma yang terdapat pada data tersebut
terjadi karena di antara nama orang dengan singkatan gelar akademis yang
2) Data 2
yang ada. Jadi dengan yang menimpa Pak Azis ini, ...,’
pukul 14:25).
3) Data 3
WIB).
karena sebelum akhir perincian, tanda koma tidak disertakan seperti pada kata
Perbaikan: ..., Perairan Selatan Bali-NTB, Laut Banda, serta Laut Arafuru.
4) Data 4
Kesalahan pemakaian tanda baca koma pada kalimat tersebut terjadi ka-
95
rena penempatan tanda koma yang salah sehingga memunculkan salah pengertian
1) Data 1
tersebut merupakan gabungan huruf serta angka, namun angka tersebut bukan
tanda hubung, maka (S2) akan bermakna bahwa jumlah huruf /S/ ada dua serta
(S3) bermakna jumlah huruf /S/ ada 3. Sementara yang dimaksudkan pada kalimat
B. Pembahasan
segi penggunaa ejaan pada berita di portal berita online Tribunnews.com edisi
Mei 2021 yang telah dipaparkan, maka selanjutnya akan disajikan pembahasan.
1. Pemakaian Huruf
a. Huruf Kapital
1) Data 1
Pemakaian huruf pada kata yang bergaris bawah tidak benar. Nama tahun,
bulan, hari, serta hari besar atau hari raya pada huruf awal katanya harus
menggunakan huruf kapital. Kata yang bergaris bawah merupakan nama hari.
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf kapital, bahwa
penulisan nama tahun, bulan, hari, serta hari besar atau hari raya pada huruf awal
Perbaikan : Sabtu
2) Data 2
Pemakaian huruf pertama pada kata yang bergaris bawah tidak benar.
penulisan nama pada sebuah bangunan memakai huruf kapital untuk semua unsur
pertama kata.
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf kapital, bahwa
97
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri yang diikuti nama tempat.
3) Data 3
Kata yang bergaris bawah merupakan kata yang dipakai dalam hubungan
kekerabatan, serta penyapaan atau pengacuan serta nama jabatan. Apabila nama
jabatan disertai dengan nama orang, maka huruf kapital digunakan pada huruf
yang mengawali kata. Sama halnya dengan kata yang menunjukkan hubungan
kekerabatan.
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf kapital, bahwa
huruf kapital digunakan sebagai huruf yang mengawali unsur nama jabatan serta
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, atau nama tempat. Selain itu huruf kapital juga digunakan sebagai huruf
yang mengawali kata dengan unsur penyapaan atau pengacuan, seperti bapak, ibu,
4) Data 4
kapital. Kesalahan terjadi karena huruf awal pada masing-masing kata tidak
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf kapital, bahwa
semua kata baik pada nama negara, lembaga, badan organisasi, atau dokumen
kapital kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, serta, yang, serta untuk.
Terorisme.
5) Data 5
kapital. Kesalahan terjadi karena huruf pertama kata tidak memakai huruf kapital.
99
Kata indonesia yang terdapat pada kalimat tersebut harusnya memakai huruf
kapital sebagai huruf yang mengawali kata sebab merupakan nama bangsa.
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf kapital, bahwa
pemakaian huruf kapital mengawali kata pada nama bangsa, suku bangsa, serta
bahasa.
Perbaikan: Indonesia
6) Data 6
Kesalahan pemakaian huruf kapital terjadi karena huruf pertama kata Pada
memakai huruf kapital yang sebenarnya kata tersebut merupakan kata depan,
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf kapital, bahwa
penulisan kata tugas tidak menggunakan huruf kapital sebagai huruf yang
mengawali kata.
Perbaikan: pada
100
7) Data 7
adanya penggunaan huruf kecil pada huruf awal kata papua. Karena kata papua
merupakan nama geografi, sehingga huruf pertama kata harus memakai huruf
kapital.
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf kapital, bahwa
Perbaikan: Papua
8) Data 8
WIB).
huruf pertama pada unsur kedua dari kata Undang-undang menggunakan huruf
101
kecil. Kata yang dipakai sebagai nama dokumen, pada huruf pertamanya memakai
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf kapital, bahwa
semua kata baik dalam nama negara, lembaga, badan organisasi, atau dokumen
kapital sebagai huruf yang mengawali kata kecuali kata di, ke, dari, serta, yang,
Perbaikan: Undang-Undang
9) Data 9
secara keseluruhan unsur nama orang ditulis dengan memakai huruf kecil.
No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penggunaan huruf kapital, bahwa huruf
Perbaikan: Ganjar
b. Huruf Miring
1) Data 1
2) Data 2
WIB).
3) Data 3
4) Data 4
5) Data 5
gempa Majene berupa 250 paket nasi boks yang dimasak dan
6) Data 6
WIB).
7) Data 7
8) Data 8
9) Data 9
10) Data 10
11) Data 11
12) Data 12
Penulisan kata May Day, rapid test, intangible value, civil liberty, di-
packing, aprroval rating, margin of error, print out, testing, tracing, treatment, rest
area, checkpoint, timing, clear, serta hand sanitizer pada kalimat tersebut ditulis
dengan memakai huruf tegak, penulisan seperti itu tidak sesuai kaidah
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf miring, bahwa
kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing ditulis dengan
13) Data 13
merupakan kalimat yang berbahasa asing (bahasa Arab) yang langsung dikutip ke
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf miring, bahwa
huruf miring digunakan dalam kalimat atau teks diluar bahasa Indonesia yang
14) Data 14
15) Data 15
16) Data 16
17) Data 17
18) Data 18
19) Data 19
20) Data 20
WIB).
21) Data 21
13:16).
blood moon, website, database, serta online pada kalimat tersebut ditulis dengan
memakai huruf tegak, penulisan seperti itu tidak sesuai kaidah kebahasaan. Kata
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian huruf miring, bahwa
kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing ditulis dengan
Streaming website
Buyback database
2. Penulisan Kata
a. Kata Dasar
1) Data 1
Perbaikan: nekat
2) Data 2
WIB).
Penulisan kata telau pada kalimat tersebut tidak benar karena tidak sesuai
penulisan kata dasar. Kata tersebut diakhiri dengan huruf u yang seharusnya
Perbaikan: telah
109
3) Data 3
Penulisan kata konsoildasi pada kalimat tersebut tidak benar karena tidak
Perbaikan: konsolidasi
4) Data 4
Penulisan kata yahun pada kalimat tersebut tidak benar karena tidak sesuai
Perbaikan: tahun
5) Data 5
Perbaikan: salat
110
6) Data 6
7) Data 7
8) Data 8
Penulisan kata do’a, ruku’, serta i’tidal pada kalimat di atas tidak benar
karena merupakan kaidah penulisan yang sudah tidak berlaku lagi. Penulisan
9) Data 9
WIB).
Perbaikan: provinsi
111
1) Data 1
WIB).
2) Data 2
13:16 WIB).
Pemakaian kata awalan di pada kata dasar buka serta genjot tidak perlu
dipisah, karena tidak menunjukkan tempat atau arah. Penulisan awalan di yang
menyertainya.
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penulisan kata berimbuhan, bahwa
bentuk dasar penulisannya serangkai dengan kata yang mendapat awalan, sisipan,
Perbaikan : dibuka
digenjot
112
c. Bentuk Ulang
1) Data 1
2) Data 2
3) Data 3
4) Data 4
5) Data 5
6) Data 6
WIB).
malu, pihak pihak, serta prasangka prasangka pada kalimat tersebut tidak benar
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penulisan bentuk ulang, bahwa di
individu-individu pihak-pihak
pilihan-pilihan prasangka-prasangka
d. Gabungan Kata
1) Data 1
Penulisan gabungan kata Idul Fitri pada kalimat tersebut tidak benar. Kata
Idul merupakan bentuk terikat atau tidak bisa berdiri sendiri. Jadi, penulisannya
Perbaikan: Idulfitri
2) Data 2
gabungan kata mengatas namakan ditulis terpisah. Penulisan seperti itu tidak
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penulisan gabungan kata, bahwa
gabungan kata ditulis serangkai apabila mendapat awalan serta akhiran secara
bersamaan.
Perbaikan: mengatasnamakan
3) Data 3
ditulis serangkai karena bukan bentuk terikat. Kata tanggungjawab dapat ditulis
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penulisan gabungan kata, bahwa
penulisan dilakukan secara terpisah pada bagian gabungan kata atau yang
4) Data 4
Penulisan gabungan kata kaca mata pada kalimat tersebut tidak benar.
Kata kaca mata penulisannya harus digabung sebab gabungan kata tersebut sudah
padu.
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penulisan gabungan kata, bahwa
Perbaikan: kacamata
116
5) Data 5
ditulis serangkai. Gabungan kata tersebut terdiri dari dua unsur yang tidak terikat.
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penulisan gabungan kata, bahwa
penulisan dilakukan secara terpisah pada bagian gabungan kata atau yang
e. Kata Depan
1) Data 1
2) Data 2
WIB).
117
3) Data 3
WIB).
4) Data 4
Kata di sebagai kata depan yang berfungsi sebagai kata yang menandai
tempat atau waktu, seperti pada kata diantara, dibawah, dibalik, diluar, serta
dimana pada kalimat tersebut seharusnya tidak disambung dengan kata yang
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penulisan kata depan, bahwa
penulisan dilakukan terpisah dari kata dasarnya jika itu kata depan di, ke, serta
dari.
di bawah di luar
di balik
118
1) Data 1
Penulisan kata singkatan dkk pada kalimat tersebut ditulis tanpa titik.
Penulisan singkatan tiga huruf penulisannya harus disertai dengan titik, seperti
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penulisan singkatan serta akronim,
bahwa singkatan dari tiga huruf bahkan lebih dikuti dengan tanda titik.
Perbaikan: dkk.
2) Data 2
WIB).
3) Data 3
4) Data 4
Penulisan kata singkatan Dr, Msi, serta Prof pada kalimat tersebut tidak
diikuti dengan tanda titik. Berlandaskan pada PUEBI yang terlampir sesuai
dengan Permendikbud dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penulisan
singkatan serta akronim, penulisan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau
pangkat yang merupakan unsur singkatan disertai dengan tanda titik. Singkatan
Dr, MSi, serta Prof merupakan singakatan nama gelar sehingga penulisannya
Perbaikan: Dr.
M.Si.
Prof.
5) Data 5
kapital tidak perlu digunakan untuk mengawali kata. Akronim Pemilu tidak
120
kecil.
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penulisan singkatan serta akronim,
bahwa akronim yang berupa gabungan huruf awal serta suku kata atau gabungan
suku kata yang bukan merupakan nama diri ditulis dengan huruf kecil.
Perbaikan: pemilu
1) Data 1
bilangan tidak boleh dilakukan pada awal kalimat. Bilangan yang dapat ditulis di
awal kalimat adalah bilangan yang ditulis dengan huruf serta hanya dinyatakan
dengan satu atau dua kata. Jadi, apabila bilangan tersebut dinyatakan lebih dari
dua kata, maka penulisannya menggunakan bilangan dan tidak boleh ditempatkan
di awal kalimat, dengan begitu bentuk susunan kalimatnya harus diubah atau bisa
ditambahkan kata lain. Hal tersebut berlandaskan pada PUEBI yang terlampir
sesuai dengan Permendikbud dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian
Perbaikan: Sebanyak 77 Guru Besar Anti Korupsi Minta Jokowi Batalkan Agenda
1) Data 1
akhir kalimat pernyataan tersebut tidak disertai tanda titik, melainkan, tanda titik
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian penggunaan tanda baca titik, bahwa
2) Data 2
pukul 13:16)
akhir kalimat pernyataan tersebut tidak disertai tanda titik. Berlandaskan pada
122
PUEBI yang terlampir sesuai dengan Permendikbud dengan No. 50 Tahun 2015,
yaitu pada bagian pemakaian tanda baca titik, bahwa kalimat pernyataan diakhiri
1) Data 1
18:57 WIB).
Kesalahan pemakaian tanda baca koma yang terdapat pada data tersebut
terjadi karena di antara singkatan gelar akademis yang mengikuti nama orang
tidak dipakaikan tanda koma hal ini guna membedakan dari singkatan nama diri,
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian tanda koma, bahwa di
disertakan tanda koma yang mana digunakan untuk membedakan dari singkatan
2) Data 2
yang ada. Jadi dengan yang menimpa Pak Azis ini, ...,’
123
pukul 14:25).
karena setelah kata jadi tanda koma tidak digunakan. Berlandaskan pada PUEBI
yang terlampir sesuai dengan Permendikbud dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu
pada bagian pemakaian tanda koma, bahwa di belakang kata atau ungkapan
3) Data 3
WIB).
karena sebelum akhir perincian, tanda koma tidak disertakan, seperti pada kata
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian tanda koma, bahwa
tanda koma.
Perbaikan: ..., Perairan Selatan Bali-NTB, Laut Banda, serta Laut Arafuru.
124
4) Data 4
dengan No. 50 Tahun 2015, yaitu pada bagian pemakaian tanda koma, bahwa
keterangan yang terdapat di awal kalimat diikuti tanda koma guna menghindari
1) Data 1
tersebut merupakan gabungan huruf serta angka, namun angka tersebut bukan
tanda hubung, maka (S2) akan bermakna bahwa jumlah huruf /S/ ada dua serta
(S3) bermakna jumlah huruf /S/ ada 3. Sementara yang dimaksudkan pada kalimat
dengan No. 50 Tahun 2015yaitu pada bagian pemakaian tanda hubung, bahwa
A. Simpulan
tulisan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja, yang menyimpang dari
kaidah bahasa resmi yang telah ditetapkan disebut dengan Kesalahan berbahasa.
Kesalahan berbahasa tidak hanya dapat terjadi pada ranah tidak resmi
saja, bahkan dalam ranah resmi sekalipun kesalahan berbahasa tetap dapat terjadi.
Misalnya saja pada berita khususnya berita berbasis online yang disediakan
portal berita Tribunnews.com yang terbit pada bulan Mei 2021, ternyata masih
kesalahan tersebut antara lain: 1) pemakaian huruf, yaitu meliputi huruf kapital
kata, yaitu meliputi kata dasar sebanyak 9 kesalahan, kata imbuhan (awalan)
126
127
B. Saran
akan membuat pembaca atau pendengar bingung serta kurang memahami makna
dari informasi yang ingin disampaikan terlebih lagi pada berita. Perlu diketahui
bahwa tidak semua orang atau pembaca berita, seperti di media cetak maupun
media elektronik adalah orang paham akan kaidah bahasa yang baik serta benar.
Maka dari itu, pemakaian bahasa yang baik serta benar pada media massa
khususnya lagi pada berita online harus bisa lebih memperhatikan kaidah
pemakaian bahasa yang baik serta benar, terlebih lagi dalam Perpres No. 63
Almajid, M. R., dkk. (2020). Analisis Kesalahan Afiks pada Berita Babe.com
Periode Januari-April 2020. Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan
Sastra, 2(1), 12-23.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Junus, Andi Muhammad dan Andi Fatimah Junus. 2010. Analisis Kesalahan
Berbahasa. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
KBBI V. 2016. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kuriawan, Aris. 2021. Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia.
http://www.gurupendidikan.co.id/ejaan-bahasa-indonesia. (internet).
Diakses pada tanggal 14 Juni 2021.
Mahsun. 2017. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan
Tekniknya. Edisi Ketiga (Cetakan Kesembilan). Depok: Rajawali
Pers.
Markhamah dan Atiqah Sabardila. 2014. Analisis Kesalahan dan Karakteristik
Bentuk Pasif. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Naschah, Ana Farichatun, dkk. (2020). Kesalahan Berbahasa pada Teks Berita
Covid-19 di Media Daring CNN Indonesia. Estetik: Jurnal Bahasa
Indonesia, 3(2), 93-104.
Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia.
2019. http://www.jogloabang.com/budaya/perpres-63-2019-
penggunaan-bahasa-indonesia. (internet). Diakses pada tanggal 12
April 2021.
R, Mantasiah dan Yusri. 2020. Analisis Kesalahan Berbahasa: Sebuah
Pendekatan dalam Pengajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Rosdiana. 2017. Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi pada Koran
Amanah. Skripsi. Tidak diterbitkan. Makassar. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammdiyah Makassar.
Said. D.M, M. Ide dkk. 1997. Interferensi pada Penggunaan Bahasa Indonesia
oleh Anak-Anak yang Berbahasa Bugis Murid Sekolah Dasar di
Daerah Sulawesi Selatan. Makassar: Laporan Penelitian.
Setiawan, K.E.P dan Wixke Zyuliantina. (2020). Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia pada Status dan Komentar di Facebook. Tabasa: Jurnal
Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(1), 96-109.
128
129
1. Pemakaian Huruf
a. Huruf Kapital
No. Data 1
16:21 WIB)
Perbaikan Sabtu
No. Data 2
Judul berita Doni Ingatkan Daerah Bahwa Jokowi Kepala Negara,
Larangan Mudik Keputusan Politik Negara (3 Mei
2021, pukul 15:27 WIB)
Data “’ ... setelah adanya pengendoran terhadap sejumlah
kegiatan liburan, maka rumah sakit wisma atlet
mengalami kepenuhan sehinggaterjadi antrian
ambulans yang cukup panjang,’ pungkasnya.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf kapital
Perbaikan Rumah Sakit Wisma Atlet
No. Data 3
Judul berita Doni Ingatkan Daerah Bahwa Jokowi Kepala Negara,
Larangan Mudik Keputusan Politik Negara (3 Mei
2021, pukul 15:27 WIB)
Data “’Ini adalah keputusan politik negara, kepala negara
adalah bapak presiden Jokowi,’ kata Doni usai rapat
terbatas di kantor presiden, Jakarta, Senin
(3/5/2021).”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf kapital
Perbaikan Bapak Presiden
No. Data 4
Judul berita Mahfud MD: KKB Papua Sudah Memenuhi Syarat
untuk Dimasukkan dalam Daftar Terduga Teroris (3
Mei 2021, pukul 22:48 WIB)
Data “Mahfud menjelaskan, untuk itu dasar hukum yang
digunakan untuk melakukan penanganan terhadap
KKB adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018
tentang pemberantasan terorisme.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf kapital
Perbaikan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Pemberantasan Terorisme
No. Data 5
Judul berita Demokrasi Indonesia Disebut Mundur Seiring
Jokowi Masuk Dunia Politik, Begini Tanggapan
Nasdem (4 Mei 2021, pukul 12:41 WIB)
Data “Kedua, dia mengingatkan bahwa kelompok-
kelompok yang ingin berkuasa dan menguasai
indonesia dengan mengatas namakan agama, itulah
yang sebenarnya ingin merusak demokrasi
indonesia.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf kapital
Perbaikan Indonesia
No. Data 6
Judul berita Respon Komnas HAM Soal Putusan MA yang
Batalkan SKB 3 Menteri tentang Seragam Sekolah (9
Mei 2021, pukul 09:37 WIB)
Data “ ... SKB 3 Menteri tentang Penggunaan Seragam
dan Atribut Bagi Tenaga Kependidikan di
Lingkungan Sekolah yang Diselenggarakan
Pemerintah Daerah Pada Jenjang Sekolah Dasar dan
Menengah.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf kapital
Perbaikan pada
No. Data 7
Judul berita Info BMKG: Peringatan Dini Kamis, 13 Mei 2021:
26 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem (13
Mei 2021, pukul 21:37 WIB)
Data “ ... Teluk Cendrawasih hingga papua Barat serta
memanjang di Papua bagian tengah juga terjadi
konvergensi yang terpantau memanjang.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf kapital
Perbaikan Papua
No. Data 8
Judul berita Reaksi Tokoh Politik atas Pernyataan Jokowi, soal 75
Pegawai KPK, Arif Sarankan KPK Dibubarkan (18
Mei 2021, pukul 16:22 WIB)
Data “Karena itu, Jokowi setuju dengan pertimbangan
Mahkamah Konstitusi dalam Putusan Pengujian
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua UU KPK.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf kapital
Perbaikan Undang-Undang
No. Data 9
Judul berita Gaya Politik Ganjar Dinilai Seperti Air Mancur: yang
Kena yang Jauh-Jauh Aja (30 Mei 2021, pukul 16:12
WIB)
Data “ ... ganjar merupakan masalah internal partai.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf kapital
Perbaikan Ganjar
b. Huruf Miring
No. Data 1
Judul berita Kumpulan Ucapan Selamat Hari Buruh 1 Mei, May
Day, Kirim ke WA atau jadi Status di Media Sosial (
1 Mei 2021, pukul 05:18 WIB)
Data “Inilah kumpulan ucapan selamat Hari Buruh 1 Mei
2021, atau May Day.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan May Day
No. Data 2
Judul berita Doni Ingatkan Daerah Bahwa Jokowi Kepala Negara,
Larangan Mudik Keputusan Politik Negara (3 Mei
2021, pukul 15:27 WIB)
Data “ ... melampirkan bukti hasil tes kesehatan, baik rapid
test antigen maupun GeNOseC19, di setiap posko
penyekatan.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan rapid test
No. Data 3
Judul berita PKS Setuju dengan Pernyataan Saipul Munaji Saat
Jokowi Lebih Sering Berbicara Pembangunan
Ekonomi (3 Meui 2021, pukul 16:32 WIB)
Data “’Setuju, Pak Jokowi sepertinya tidak terlalu tertarik
pada intangible value. Fokus ...,’ ujar Madani ....”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan intangible value
No. Data 4
Judul berita Demokrasi Indonesia Disebut Mundur Seiring
Jokowi Masuk Dunia Politik, Begini Tanggapan
Nasdem (4 Mei 2021, pukul 12:41 WIB)
Data “Demokrasi di Indonesia sudah mengalami
kemunduran terutama dalam civil liberty, kebebasan
berpendapat, dan kebebasan berserikat.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan civil liberty
No. Data 5
Judul berita Bantu Kebutuhan Pangan Korban Gempa Majene,
ACT dan Tribunnews Bagikan 250 Nasi Kotak (4
Mei 2021, pukul 14:13 WIB)
Data “ ..., Tribunnews turut menyalurkan bantuan kepada
korban gempa Majene berupa 250 paket nasi boks
yang dimasak dan di-packing langsung dari Dapur
Umum Pusat Mamuju pada Kamis (4/5/2021).”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan di-packing
No. Data 6
Judul berita Survei Indikator Ungkap 63% Publik Puas Terhadap
Kinerja Jokowi Tangani Pandemi (4 Mei 2021, pukul
17:16 WIB)
Data “’Terkait Covid jarang di dunia negara-negara yang
pemimpinnya mendapatkan aprroval rating di atas 50
persen dalam kondisi pandemi seperti sekarang,’ kata
Burhanuddin.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan aprroval rating
No. Data 7
Judul berita Survei Indikator Ungkap 63% Publik Puas Terhadap
Kinerja Jokowi Tangani Pandemi (4 Mei 2021, pukul
17:16 WIB)
Data “Tingkat kekeliruan atau margin of error tercatat
kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95
persen
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan margin of error
No. Data 8
Judul berita Larangan Mudik Lebaran Mulai Berlaku Hari Ini, 6-
17 Mei, Simak Aturan dan Siapa yang Boleh
Bepergian (6 Mei 2021, pukul 05:56 WIB)
Data “ ..., Memastikan penanganan 3T (testing, tracing,
treatment) bagi warga yang positif terinfeksi Covid-
19 dan warga yang kontak awal.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan testing, tracing, treatment
No. Data 9
Judul berita Larangan Mudik Lebaran Mulai Berlaku Hari Ini, 6-
17 Mei, Simak Aturan dan Siapa yang Boleh
Bepergian (6 Mei 2021, pukul 05:56 WIB)
Data “Proses ini dilakukan di pintu kedatangan atau pos
kontrol yang berada di rest area perbatasan kota
besar, titik pengecekan (checkpoint) dan titik
penyekatan daerah aglomerasi.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan rest area. checkpoint
No. Data 10
Judul berita Inilah Syarat Melakukan Perjalanan Saat Mudik
Lebaran 6-17 Mei 2021 (6 Mei 2021, pukul 12:51
WIB)
Data “Bagi pekerja sektor informal melampirkan print out
izin tertulis dari kepala desa/lurah yang dilengkapi
tanda tangan basah/tanda tangan elektronik ....”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan print out
No. Data 11
Judul berita Elektabilitas Partai Demokrat Moncer di Sejumlah
Hasil Survei, Pengamat: Dipengaruhi Isu Kudeta (7
Mei 2021, pukul 12:12 WIB)
Data “AHY bergerak denga cepat, berani dan denga
timing yang tepat. Dia bisa menunjukkan secara clear
pada publik dan media bahwa seluruh jajaran partai
Demokrat hingga tingkat DPC,’ kata dia.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan timing
clear
No. Data 12
Judul berita Menko PKM: Kerumunan Saat Salat Idul Fitri Harus
Diantisipasi (9 Mei 2021, pukul 21:40 WIB)
Data “Salah satunya yaitu terkait ketersediaan hand
sanitizer dan masker cadangan.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan hand sanitizer
No. Data 13
Judul berita Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri Jatuh pada 13
Mei 2021 (10 Mei 2021, pukul 21:40 WIB)
Data “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Taqabbal
ya Kariim.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Taqabbal ya
Kariim.
No. Data 14
Judul berita Mantan Pimpinan KPK: Ada Upaya Tamatkan
Riwayat KPK untuk Kepentingan Pemilu 2024 (18
Mei 2021, pukul 08:01 WIB)
Data “’Hal ini juga ditegaskan dalam pertimbangan MK
saat memutus judicial review terhadap UU Nomor 19
Tahun 2019 tentang KPK,’ katanya.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan judicial review
No. Data 15
Judul berita Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional, Berikut
Tema Peringatan Harkitnas (19 Mei 2021, pukul
19:58 WIB)
Data “ ... disiarkan langsung secara streaming melalui
tautan berikut ....”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan streaming
No. Data 16
Judul berita Gugatan TPUA Minta Jokowi Mundur, Eggi
Sudjana: Dia Ingkar Janji Kampanye (24 Mei 2021,
pukul `5:03 WIB)
Data “Janji itu anatara lain melakukan pembelian kembali
(buyback) indosat yang seselumnya telah dijual
Megawati Seokarnoputri
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan buyback
No. Data 17
Judul berita Hasto Ajak Kader PDIP Rapatkan Barisan: Jangan
Beri Ruang Siapapun untuk Memecah Belah Partai
(24 Mei 2021, pukul 21:30 WIB)
Data “Banyak yang under estimate terkait dampak
pandemi. Bahkan ....”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan under estimate
No. Data 18
Judul berita Wilayah yang Bisa Melihat Gerhana Bulan Total
Hari Ini, 26 Mei 2021, Berikut Rinciann Waktunya
(26 Mei 2021, pukul 09:37 WIB)
Data “Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon akan
terjadi hari ini, 26 Mei 2021.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan Super Blood Moon
No. Data 19
Judul berita BKN: Tanggal 1 Mei, Rekruitmen CPNS dan PPPK
2021 Belum Dibuka (28 Mei 2021, pukul 22:13
WIB)
Data “ ... peserta hanya dapat melihat ketersediaan formasi
satu per satu di website masing-masing instansi.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan website
No. Data 20
Judul berita BKN: Tanggal 1 Mei, Rekruitmen CPNS dan PPPK
2021 Belum Dibuka (28 Mei 2021, pukul 22:13
WIB)
Data “Honorer THK-II sesuai database THK-II di BKN.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan database
No. Data 21
Judul berita BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja, Pendaftaran
Dibuka Hingga 31 Mei 2021 ( 29 Mei 2021, pukul
13:16 WIB)
Data “Peserta melakukan pendaftaran secara online
melalui tautan yang tersedia di unggahan Instagram
BPJS Kesehatan.”
Jenis kesalahan Pemakaian huruf miring
Perbaikan online
2. Penulisan Kata
a. Kata Dasar
No. Data 1
Judul berita Doni Ingatkan Daerah Bahwa Jokowi Kepala Negara,
Larangan Mudik Keputusan Politi Negara (3 Mei
2021, pukul 15:27 WIB)
Data “Dampak dari adanya warga masyarakat yang nekad
pulang ke kampung halaman pada mudik Idul Fitri,
kata Doni sudah terlibat.”
Jenis kesalahan Penulisan kata dasar
Perbaikan nekat
No. Data 2
Judul berita Mahfud MD: KKB Papua Sudah Memenuhi Syarat
untuk Dimasukkan dalam Daftar Terduga Teroris (3
Mei 2021, pukul 22:48 WIB)
Data “Mahfud mengatakan hal tersebut juga telau
disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dalam
rapat kabinet 26 April
Jenis kesalahan Penulisan kata dasar
Perbaikan telah
No. Data 3
Judul berita Elektabilitas Partai Demokrat Moncer di sejumlah
Hasil Survei, Pengamat: Dipengaruhi Isu Kudeta (7
Mei 2021, pukul 02:12 WIB)
Data “Dosen Ilmu Politik Universitas Negeri Jakarta
(UNJ) ini juga melihat sosok AHY yang bisa cepat
dan tepat melakukan konsoildasi internal.”
Jenis kesalahan Penulisan kata dasar
Perbaikan konsolidasi
No. Data 4
Judul berita Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional, Berikut
Tema Peringatan Harkitnas (19 Mei 2021, pukul
19:58 WIB)
Data “Upacara bendera memperingati 113 tahun
Kebangkitan Nasional yahun 2021.”
Jenis kesalahan Penulisan kata dasar
Perbaikan tahun
No. Data 5
Judul berita Panduan Penyelenggaraan Shalat Gerhana Bulan 26
Mei 2021 dari Kemenag, Dilengkapi Tata Caranya
(25 Mei 2021, pukul 10:57 WIB)
Data “Panduan Penyelenggaraan Shalat Gerhana Bulan 26
Mei 2021 dari Kemenag, Dilengkapi Tata Caranya”
Jenis kesalahan Penulisan kata dasar
Perbaikan salat
No. Data 6
Judul berita Panduan Penyelenggaraan Shalat Gerhana Bulan 26
Mei 2021 dari Kemenag, Dilengkapi Tata Caranya
(25 Mei 2021, pukul 10:57 WIB)
Data “Membaca do’a Iftitah, kemudian membaca surah Al
Fatihah dilanjutkan membaca surah yang lain.”
Jenis kesalahan Penulisan kata dasar
Perbaikan doa
No. Data 7
Judul berita Panduan Penyelenggaraan Shalat Gerhana Bulan 26
Mei 2021 dari Kemenag, Dilengkapi Tata Caranya
(25 Mei 2021, pukul 10:57 WIB)
Data “Kemudian ruku’.”
Jenis kesalahan Penulisan kata dasar
Perbaikan rukuk
No. Data 8
Judul berita Panduan Penyelenggaraan Shalat Gerhana Bulan 26
Mei 2021 dari Kemenag, Dilengkapi Tata Caranya
(25 Mei 2021, pukul 10:57 WIB)
Data “Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).”
Jenis kesalahan Penulisan kata dasar
Perbaikan iktidal
No. Data 9
Judul berita Pengamat Nilai Pernyataan PDIP Tutup Pintu Koalisi
dengan PKS-Demokrat Sebagai Trik Politik Biasa
(30 Mei 2021, pukul 19:27 WIB)
Data “Setidaknya dia mencontohkan, koalisi PDI
Perjuangan dan PKS ada di propinsi Nusa Tenggara
Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan.”
Jenis kesalahan Penulisan kata dasar
Perbaikan provinsi
b. Kata Berimbuhan (awalan)
No. Data 1
Judul berita Survei Indikator Ungkap 63% P;ublik Puas Terhadap
Kinerja Jokowi Tangani Pandemi (4 Mei 2021, pukul
17:16 WIB)
Data “Mungkin ini ada kaitannya banyak hal, termasuk
vaksinasi harus bisa di genjot lebih kencang.
Khususnya ....”
Jenis kesalahan Penulisan kata awalan
Perbaikan digenjot
No. Data 2
Judul berita BPJS Kesekatan Buka Lowongan Kerja, Pendaftaran
Dibuka Hingga 31 Mei 2021 (29 Mei 2021, pukul
13:16 WIB)
Data “Pendaftaran di buka mulai tanggal 25 sampai
dengan 31 Mei 2021.”
Jenis kesalahan Penulisan kata awalan
Perbaikan dibuka
No. Data 1
Judul berita Tersangka Kayu Merbau Ilegal dari Aru Segera
Disidangkan, KLHK Janji Ungkap Kasus
Terorganisir (9 Mei 2021, pukul 09:25 WIB)
Data “ ... Kelurahan Siwalima, Kecamatan Pulaupulau
Aru, Kabupaten Kepulauan Aru,”
Jenis kesalahan Penulisan bentuk ulang
Perbaikan Pulau-Pulau
No. Data 2
Judul berita Pengamat Politik: Jokowi Memberi Harapan
Pemberantasan Korupsi (17 Mei 2021, pukul 20:39
WIB)
Data “’ ..., baik terhadap individu individu maupun
institusi KPK,’ katanya.”
Jenis kesalahan Penulisan bentuk ulang
Perbaikan individu-individu
No. Data 3
Judul berita Survei ARSC: Ini Lima Partai Terkuat Jika Pileg
Dilakukan pada Hari Ini ( 22 Mei 2021, pukul 12:02
WIB)
Data “Hanya beberapa responden yang mengaku tak akan
megubah pilihan pilihan partainya tersebut.”
Jenis kesalahan Penulisan bentuk ulang
Perbaikan pilihan-pilihan
No. Data 4
Judul berita Pengamat Nilai Pernyataan PDIP Tutup Pintu Koalisi
dengan PKS-Demokrat sebagai Trik Politik Biasa (30
Mei 2021, pukul 19:27 WIB)
Data “Saya kira mereka tidak akan malu malu untuk
menjalin kerjasama dalam bentuk koalisi di Pipres
2024 yang akan datang.”
Jenis kesalahan Penulisan bentuk ulang
Perbaikan malu-malu
No. Data 5
Judul berita Silaturahim Kebangsaan, PKS Ingin Relaksasi
Polarisasi Politik (31 Mei 2021, pukul 09:59 WIB)
Data “ ... salah satu ikhtiar memitigasi berbagai stigma
yang dilekatkan oleh pihak pihak yang tidak
menginginkan keberadaan PKS.”
Jenis kesalahan Penulisan bentuk ulang
Perbaikan pihak-pihak
No. Data 6
Judul berita Silaturahim Kebangsaan, PKS Ingin Relaksasi
Polarisasi Politik (31 Mei 2021, pukul 09:59 WIB)
Data “ ... membuka kran komunikasi politik yang
tersumbat dan mengikis prasangka-prasangka buruk
antar anak bangsa.”
Jenis kesalahan Penulisan bentuk ulang
Perbaikan prasangka-prasangka
d. Gabungan Kata
No. Data 1
Judul berita Doni Ingatkan Daerah Bahwa Jokowi Kepala Negara,
Larangan Mudik Keputusan Politi Negara (3 Mei
2021, pukul 15:27 WIB)
Data “Dampak dari adanya warga masyarakat yang nekad
pulang ke kampung halaman pada mudik Idul Fitri,
kata Doni sudah terlibat.”
Jenis kesalahan Penulisan gabungan kata
Perbaikan Idulfitri
No. Data 2
Judul berita Demokrasi Indonesia Disebut Mundur Seiring
Jokowi Masuk Dunia Politik, Begiini Tanggapan
Nasdem (4 Mei 2021, pukul 12:41 WIB)
Data “ ... dengan mengatas namakan agama, itulah yang
sebenarnya merusak demokrasi [I]ndonesia.”
Jenis kesalahan Penulisan gabungan kata
Perbaikan mengatasnamakan
No. Data 3
Judul berita Respon Komnas HAM Soal Putusan Putusan MA
yang Batalkan SKB 3 Menteri tentang Seragam
Sekolah (9 Mei 2021, pukul 09:37 WIB)
Data “Menurut Beka Ulung pembelajaran tentang agama
bagi anak-anak merupakan tanggungjawab orang
tua.”
Jenis kesalahan Penulisan gabungan kata
Perbaikan tanggung jawab
No. Data 4
Judul berita Cara Melihat Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, Ini
Rekomendasi BMKG ( 26 Mei 2021, pukul 11:45)
Data “Selain itu Gerhana Bulan Total aman disaksikan
oleh masyarakat dengan mata telanjang, tanpa harus
menggunkan kaca mata khusus gerhana.”
Jenis kesalahan Penulisan gabungan kata
Perbaikan kacamata
No. Data 5
Judul berita Pengamat Nilai Pernyataan PDIP Tutup Pintu Koalisi
dengan PKS-Demokrat Sebagai Trik Politik Biasa
(30 Mei 2021, pukul 19:27 WIB)
Data “Tidak jelas benar perubahan antara kerjasama di
tingkat kabupaten/kota.”
Jenis kesalahan Penulisan gabungan kata
Perbaikan kerja sama
e. Kata Depan
No. Data 1
Judul berita Doni Ingatkan Daerah Bahwa Jokowi Kepala Negara,
Larangan Mudik Keputusan Politi Negara (3 Mei
2021, pukul 15:27 WIB)
Data “Diantaranya Gubernur Sumatera Selatan Herman
Deru yang tidak melarang untuk mudik.”
Jenis kesalahan Penulisan kata depan
Perbaikan di antaranya
No. Data 2
Judul berita Survei Indikator Ungkap 63% Publik Puas Terhadap
Kinerja Jokowi Tangani Pandemi (4 Mei 2021, pukul
17:16 WIB)
Data “Hanya ssaja, hasil ini diharapkan tuidak membuat
Budi Gunadi menjadi jumawa. Sebab, tingkat
kepuasan publik terhadap kinerjanya pun masih
dibawah angka 50 persen.”
Jenis kesalahan Penulisan kata depan
Perbaikan di bawah
No. Data 2
Judul berita Penyebutan Bipang Ambawang Tuai Polemik,
Pengamat Sarankan Evaluasi Tim Komunikasi (10
Mei 2021, pukul 05:29 WIB)
Data “Jamil menduga, dibalik blunder Kepala Negara
Terdapat orang-orang di ring satu dan tim
komunikasi presiden bekerja tidak maksimal, atau
tidak menutup kemungkinan mereka memiliki
agenda sendiri diluar agenda presiden.”
Jenis kesalahan Penulisan kata depan
Perbaikan di balik
di luar
No. Data 3
Judul berita Reaksi Tokoh Politik atas Pernyataan Jokowi soal 75
Pegawai KPK, Arif sarankan KPK Dibubarkan (18
Mei 2021, pukul 16:22 WIB
Data “Dilansir Tribunnews, ia setuju dengan pandangan
Jokowi dimana jangan sampai ada pegawai yang
merasa disingkirkan.”
Jenis kesalahan Penulisan kata depan
Perbaikan di mana
No. Data 1
Judul berita Petrus Selestinus: Kehdiran Munarman
Legitimasikan Baiat Anggota FPI Masuk dalam
Jaringan JAD-ISIS (5 Mei 2021, pukul 19:55 WIB)
Data “Menurut Petrus, ceramah Munarman dkk dalam
acara baiat kesetiaan ....”
Jenis kesalahan Penulisan singkatan
Perbaikan dkk.
No. Data 2
Judul berita Webinar Mengintip Pilpres 20214, Mengulas
Peluang Koalisi Antar-Elite Partai Politik (6 Mei
2021, pukul 18:57 WIB)
Data “Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
Jakarta Dr Heri Budianto MSi menjelaskan webinar
ini akan ....”
Jenis kesalahan Penulisan singkatan
Perbaikan Dr.
M.Si.
No. Data 3
Judul berita BMKG: 16 Provinsi Berstatus Waspada Banjir yang
Dipicu Hujan Lebat (13 Mei 2021, pukul 22:32 WIB)
Data “ ... ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan
Komunikasi Kebencanaan,Dr Raditya Jati, Kamis
(13/5/2021) melalui keterangan resmi.”
Jenis kesalahan Penulisan singkatan
Perbaikan Dr.
No. Data 4
Judul berita 77 Guru Besar Anti Korupsi Minta Jokowi Batalkan
Agenda Pelantikan Pegawai KPK Jadi ASN (31 Mei
2021, pukul 17:22 WIB)
Data “’ ...,’ kata Prof Sigit Riyanto, Guru Besar FH UGM,
mewakili Koalisi Guru Besar Antikorupsi Lewat
Keterangan tertulis, Senin (31/5/2021).”
Jenis kesalahan Penulisan singkatan
Perbaikan Prof.
No. Data 5
Judul berita Sekjen PDIP: Ada yang Juluki SBY Itu Bapak
Bansos Indonesia (28 Mei 2021, pukul 18:58 WIB)
Data “kalau prasasti batu tulis yang dimaksud dalam
konteks politik, Probowo Mega, ya Pemilu sudah
selesai 2009, ...,’ kata Hasto.”
Jenis kesalahan Penulisan akronim
Perbaikan pemilu
No. Data 1
Judul berita 77 Guru Besar Anti Korupsi Minta Jokowi Batalkan
Agenda Pelantikan Pegawai KPK Jadi ASN (31 Mei
2021, pukul 17:22 WIB)
Data “77 Guru Besar Anti Korupsi Minta Jokowi Batalkan
Agenda Pelantikan Pegawai KPK Jadi ASN”
Jenis kesalahan Penulisan
Perbaikan Sebanyak 77
3. Pemakaian Tanda Baca
a. Tanda Titik
No. Data 1
Judul berita Mangkir dari Panggilan KPK, Golkar Sebut Azis
Syamsuddin Ada Acara (8 Mei 2021, pukul 14:25
WIB)
Data “ ... bantuan hukum yang diberikan Partai Golkar
kepada Azis Syamsuddin sangat bergantung dengan
harapan dari yang bersangkutan. sendiri”.
Jenis kesalahan Pemakaian tanda titik
Perbaikan bersangkutan sendiri.
No. Data 2
Judul berita BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja, Pendaftaran
Dibuka Hingga 31 Mei 2021 (29 Mei 2021, pukul
13:16 WIB)
Data “Pendaftaran [dibuka] mulai tanggal 25 sampai
dengan 31 Mei 2021”
Jenis kesalahan Pemakaian tanda titik
Perbaikan 31 Mei 2021.
b. Tanda Koma
No. Data 1
Judul berita Webinar Mengintip Pilpres 20214, Mengulas
Peluang Koalisi Antar-Elite Partai Politik (6 Mei
2021, pukul 18:57 WIB)
Data “Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
Jakarta [Dr.] Heri Budianto [M.Si.] menjelaskan
webinar ini akan ....”
Jenis kesalahan Pemakaian tanda koma
Perbaikan Dr. Heri Budianto, M.Si.
No. Data 2
Judul berita Mangkir dari Panggilan KPK, Golkar Sebut Azis
Syamsuddin Ada Acara (8 Mei 2021, pukul 14:25
WIB)
Data “Karena Bakumham tentu berjalan ses[u]ai dengan
koridor yang ada. Jadi dengan yang menimpa Pak
Azis ini, ...,’ tandasnya.”
Jenis kesalahan Pemakaian tanda koma
Perbaikan Jadi, dengan yang menimpa ....
No. Data 3
Judul berita Info BMKG Senin, 10 Mei 2021: Waspada
Gelombang Tinggi Capai 6 Meter di Samudera
Hindia Selatan Jawa (10 Mei 2021, pukul 07:36
WIB)
Data “ ... kecepatan angin terpantau di Perairan Selatan
Jawa, Perairan Selatan Bali-NTB, Laut Banda dan
Laut Arafuru.”
Jenis kesalahan Pemakaian tanda koma
Perbaikan ..., Selatan Bali-NTB, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
No. Data 4
Judul berita Segera Cek Daftar Penerima Bansos Rp300 Ribu
Bulan Mei 2021 Melalui cekbansos.kemensos.go.id
(16 Mei 2021, pukul 14:18 WIB)
Data “Setelah, itu masukkan kode pada kolom.”
Jenis kesalahan Pemakaian tanda koma
Perbaikan Setelah itu, masukkan kode pada kolom.
c. Tanda Hubung
No. Data 1
Judul berita BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja, Pendaftaran
Dibuka Hingga 31 Mei 2021 (29 Mei 2021, pukul
13:16 WIB)
Data “Pendidikan S2/S3 di bidang tekologi informasi.”
Jenis kesalahan Pemakaian tanda hubung
Perbaikan S-2/S-3
GAMBAR DOKUMENTASI BERITA DI PORTAL BERITA
TRIBUNNEWS.COM
1. Pemakaian Huruf
a. Huruf kapital
b. Huruf miring
2. Penulisan Kata
a. Kata dasar
b. Kata imbuhan (awalan)
c. Bentuk ulang
d. Gabungan kata
e. Kata depan
f. Singkatan dan Akronim
g. Angka dan bilangan
3. Pemakaian Tanda Baca
a. Tanda titik
b. Tanda koma
c. Tanda hubung
St. Jasmani. Lahir di Ballaparang pada tanggal 16 Juli 1998,
anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Jabbar
dan Ibu Hamsia. Penulis mulai menempuh pendidikan formal di
SD Negeri 192 Inpres Tamalalang pada tahun 2003 dan tamat
pada tahun 2009. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri 2 Galesong Selatan dan tamat pada
tahun 2012, masih di tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA
Negeri 1 Galesong Selatan dan tamat pada tahun 2015. Dua tahun kemudian,
tepatnya pada tahun 2017 barulah penulis melanjutkan pendidikan ke Perguruan
Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar dengan mengambil jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, jenjang strata 1 (S-1). Selama kuliah, penulis pernah bergabung
dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Periode 2019-2020 dalam bidang Kesekretariatan.