SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Skripsi Guna Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
PERSETUJUAN PEMBIMBING
untuk diseminarkan.
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
iii
iv
SURAT PERJANJIAN
1. Mulai penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, benar bahwa saya
4. Apabila melanggar perjanjian seperti yang tertera pada butir 1, 2, dan 3 maka
Mengetahui,
Ketua Prodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
iv
v
SURAT PERNYATAAN
Skripsi yang saya ajukan di depan TIM Penguji adalah ASLI hasil karya saya
Diketahui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
v
vi
MOTO
Allahummasalli alaa saidina Muhammad
Asyhadu allaailahaillallah wa asyhaduanna
Muhammadarrasulullah
berpangku tangan,
vi
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada ayahanda “Muhammad
vii
viii
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring pada mata
pelajaran bahasa Indonesia pada murid kelas III SDN Kalase’rena Kec.
Bontonompo Kab. Gowa melalui penggunaan media cerita bergambar. Subjek
penelitian ini adalah murid kelas III SDN Kalase’rena Kec. Bontonompo Kab.
Gowa dengan jumlah murid 20 orang yang terdiri dari 8 orang murid laki-laki dan
12 orang murid perempuan. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan
menggunakan dua siklus, tiap siklus terdiri dari 3 x pertemuan sesuai dengan
perubahan yang akan dicapai. Pertemuan pertama dan kedua untuk proses
pembelajaran, dan pertemuan ketiga untuk kegiatan penilaian kemampuan
membaca nyaring. Tiap siklus terdiri atas beberapa kegiatan sesuai dengan
hakikat penelitian. Kedua siklus tersebut dilakukan selama 2 bulan ditambah
dengan merangkum semua hasil penelitian yang ada. Hasil temuan dalam
penelitian ini adalah peningkatan kemampuan membaca nyaring pada mata
pelajaran bahasa Indonesia pada murid kelas III SDN Kalase’rena Kec.
Bontonompo Kab. Gowa melalui penggunaan media cerita bergambar adalah dari
siklus I yang ketuntasan belajarnya hanya mencapai 50% dengan rata-rata 63,45
kemudian naik menjadi 100% pada siklus II dengan rata-rata 83,35 Sehubungan
dengan kesimpulan di atas, maka disarankan kepada guru supaya dapat memilih
dan menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam aspek membaca nyaring.
viii
ix
KATA PENGANTAR
اَش َهد اَن، علَى امى ِّر الدُّويَا َوالدِّي ِّه َ َوبِّ ِّه وَست َ ِّعيه، ب العَا ل َميه ِّ اَل َحمد ِِّلِّ َر
عبده َو َرسىله َل وَ ِّبي َ َواَش َهد اَن م َح َّمدًا، َلاِّلَهَ ا َِّّل هللا َوحدَه َلش َِّري َك لَه
س ِّي ِّدوَا
َ ، س ِّليهَ اء َوالمر ِّ َف الَو ِّبي ِّ علَى اَش َر َ س ََلمَّ ص ََلة َوالَّ َوال، بَعدَه
ا َ َّما َب َعد، صح ِّب ِّه اَج َم ِّعيه َ علَى ا َ ِّل ِّه َو
َ َو َمى َلوَام َح َّمد َو
Assalamu Alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas
Bergambar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas III SDN
waktunya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada sang pemimpin yang
patut kita teladani yakni Nabiyullah Muhammad saw, para sahabat dan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis sangat berhutang budi dan sepatutnya berterima
ix
x
Bahri, S.Pd, M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Gowa, dan Dra. Husniati guru kelas III, serta para guru dan staf SDN Kalase’rena
Kec. Bontonompo Kab. Gowa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
penelitian.
Penulis
x
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ ...... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 8
A. Kajian Teori ........................................................................ 8
1. Penelitian Relevan ......................................................... 8
2. Media ............................................................................. 10
1) Pengertian Media ...................................................... 10
2) Jenis – Jenis Media ................................................... 11
3) Fungsi Media Pembelajaran ...................................... 13
4) Kriteria Pemilihan Media .......................................... 14
5) Penggunaan Media Cerita Bergambar ...................... 17
3. Kemampuan Membaca Nyaring .................................... 20
1) Pengertian Membaca Nyaring ................................... 20
2) Manfaat Membaca Nyaring ...................................... 22
3) Indikator Membaca Nyaring ..................................... 23
4) Strategi Membaca Nyaring ....................................... 25
5) Pelaksanaan Pengajaran Membaca Nyaring di Kelas 26
B. Kerangka Pikir ..................................................................... 28
C. Hipotesis Tindakan ............................................................. 31
iv
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai informasi di era digital saat ini semakin mudah diterima dan
semakin gencar masuk ke negara kita. Hal ini disebabkan oleh semakin bervariasi
dan canggihnya media informasi, baik media informasi media cetak maupun
elektronik. Hasil-hasil penelitian serta kemajuan ilmu dan teknologi begitu cepat
diserap. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kecepatan membaca yang masih
perlu ditingkatkan.
dapat dipungkiri bahwa hampir seluruh aspek kehidupan manusia pada era
modern.
pada masa mendatang. Membaca merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja
1
2
hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya
kompleks dan rumit. Artinya pada kegiatan membaca terlibat kegiatan berpikir
minat baca yang tinggi akan memperoleh pemahaman yang tinggi terhadap
dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut sangat menunjang kecepatan dan
memahami isi bacaan secara baik apabila ia dapat (a) mengenal kata-kata atau
kalimat yang ada dalam bacaan atau mengetahui maknanya, (b) menghubungkan
kontekstual, dan (d) membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarkan pada
pengalamannya.
3
menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan, intonasi yang tepat agar
penulis, baik yang berupa pikiran, sikap ataupun pengalaman. Membaca nyaring
banyak keuntungan yang diperoleh murid. Oleh karena itu, guru perlu membuat
terlalu rumitnya prosedur yang harus dijalani oleh guru dan murid, serta waktu
yang dibutuhkan cukup lama. Akibatnya guru merasa terbebani dengan jam
mengajar yang relatif padat dan alokasi waktu yang tersedia relatif sempit.
kemampuan membaca nyaring pada murid Kelas III di SDN Kalase’rena Kec.
Bontonompo Kab. Gowa masih rendah, guru cenderung lebih dominan pada
nyaring belum tercapai secara maksimal. Terbukti murid masih belum mampu
dan tidak menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik minat baca
4
seorang murid. Selain itu juga diperoleh informasi bahwa Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan SDN Kalase’rena pada mata pelajaran Bahasa
pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 70 namun nilai rata-rata murid kelas III untuk
tahun ajaran 2020/2021 semester genap hanya mencapai 68,50. Dari 20 murid
yang terdaftar pada tahun ajaran 2020/2021 terdapat 11 murid yang mendapat
nilai di bawah KKM dan hanya 9 murid yang mendapatkan nilai di atas KKM
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan media
pengalaman orang lain. Dengan membaca buku, murid dapat menyerap atau
mengetahui berbagai ragam informasi yang sangat berharga baginya. Selain itu,
manfaat khusus membaca adalah pembaca dapat terhindar dari kerusakan jaringan
otak di masa tua. Hernowo (2016 : 18) mengemukakan bahwa membaca juga
Berdasarkan uraian di atas manfaat membaca dapat dipastikan bahwa murid yang
diberikan oleh guru. Oleh sebab itu, pengajaran membaca perlu diperhatikan dan
ditindaklanjuti oleh guru terutama oleh guru bahasa Indonesia di Sekolah dasar.
perhatian pada materi dan isi bacaan. Berkaitan dengan hal itu, menurut hemat
penulis suatu media pembelajaran membaca nyaring yang menarik dan perlu
dikembangkan karena selama ini belum dilakukan secara maksimal oleh guru
bahasa Indonesia di SD, yaitu media cerita bergambar. Murid perlu dilatih dan
bergambar.
Indonesia Murid Kelas III SDN Kalase’rena Kec. Bontonompo Kab. Gowa.”
B. Rumusan Masalah
Media Cerita Bergambar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas
Media Cerita Bergambar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi murid
b. Bagi guru
c. Bagi peneliti
professional.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Penelitian Relevan
Bergambar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Murid Kelas III SD
Cerita Bergambar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Murid Kelas
tersebut terlihat dari hasil persentase ketuntasan belajar murid pada tahap Pra
Siklus 40%, Siklus I sebesar 60% dan meningkat pada siklus II yaitu sebesar
8
9
Bengkulu.
Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Anindya Sari (2014) dengan judul
merespon guru saat melakukan tanya jawab tentang isi cerita yaitu sebesar 50%
dan peningkatan dalam menyimpulkan isi cerita yang dibacanya yaitu sebesar
siklus I sebesar 5,06, kondisi awal 63 meningkat menjadi 68,06. Pada siklus II
terdapat pada lokasi penelitian yang berbeda sehingga karakteristik murid pun
berbeda.
10
2. Media
1) Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang artinya tengah,
perantara atau pengantar. Kata media, merupakan bentuk jamak dari kata
yang terletak antara dua pihak, atau sarana komunikasi seperti koran,
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam hal ini
ide, gagasan atau pendapat, sehingga ide, gagasan atau pendapat yang
dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Dalam konteks dunia
media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
2) Jenis-jenis Media
media atas empat kelompok, yaitu : a) Media hasil teknologi cetak, b) Media
melihatnya.
1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media
yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
12
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain
sebagainya.
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab
seperti radio dan televisi. Melalui media ini peserta didik dapat
2) Media yang memunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu,
c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
a) Menyaksikan benda dan makhluk hidup yang ada di masa lampau, sukar
lampau.
e) Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat,
atau sebaliknya.
langsung.
masing.
keterbatasan inderawi.
komunikasi.
yang besar terhadap alat-alat indera. Penggunaan media akan lebih menjamin
terjadinya pemahaman yang lebih baik pada murid. Murid yang belajar lewat
suasana rasa senang dan gembira, di mana ada keterlibatan emosional dan
mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat murid belajar dan
zugol (dalam H. Rayandra Asyar, 2012 : 80), beberapa faktor yang dapat
b) Murid
berikut :
16
pengajaran dengan tujuan umum maupun khusus yang ada pada setiap
mata pelajaran.
pendukung maka media yang baik akan sia-sia dan tidak dimanfaatkan
dengan sempurna.
e) Kesesuaian dengan gaya belajar murid, sebab gaya belajar murid sangat
menggunakan teori.
proses kegiatan belajar di kelas dengan penggunaan media yang tepat agar
diuraikan pengertian kata gambar. Sugono, dkk. (2012 : 123) dalam Kamus
pensil dan lain sebagainya pada kertas tersebut; lukisan. Di antara media
pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal
ini dikarenakan murid lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika
gambar dibuat dan disajikan sesuai derngan persyaratan yang baik, sudah
b. Media cerita bergambar adalah media yang paling umum dipakai, yang
lingkungan.
Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa media gambar adalah
alat atau sarana yang berupa gambar yang dapat menimbulkan daya tarik dan
18
mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-
murid dan interaksi murid dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu,
fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang dipergunakan guru. Hamalik (2014 : 12) mengatakan bahwa secara garis
pendidikan.
sebagai berikut :
tujuan pembelajaran.
gambar yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus
dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
media gambar adalah sifatnya konkret dan lebih realistis dalam memunculkan
memperjelas masalah bidang apa saja, harganya murah dan mudah didapat
subjektif, serta gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga
(akata, kata majemuk dan frasa) dan kalimat, intonasi, dan jeda. Ellis dkk
(Rahim, 2012 : 23) membaca nyaring adalah aktifitas atau kegiatan membaca
dalam membaca harus sesuai dengan EYD. Intonasi, tinggi rendahnya suara
yang diucapkan sesuai dengan alur cerita. Volume, membaca dengan suara
lancer dan tidak mengeja. Jeda, memperhatikan tanda baca yang ada dalam
memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, karena
dia haruslah melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak mata
dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar. Membaca
juga tidak akan bisa mengetahui isi teks bacaan dengan jelas kalau teks
bacaan yang dibacakan tidak jelas, maka dari itu pembaca nyaring juga harus
Pembaca nyaring dengan ekspresi yang sesuai dalam isi teks bacaan akan
serta lafal, sehingga dapat menghasilkan suara bacaan yang baik dan benar.
sekedar menyuarakan huruf. Jika hal ini yang terjadi maka pemahaman
materi yang dibaca akan gagal diperoleh. Membaca nyaring atau membaca
pada membaca nyaring atau membaca bersuara difokuskan pada tekanan kata,
lagu kalimat atau intonasi, jeda, dan menguasai tanda baca, keempatnya harus
tepat. Jika ketepatan ini diabaikan, maka murid akan mengalami kesulitan
22
pada waktu membaca dalam hati atau membaca intensif. Mereka hanya bisa
adalah suatu proses yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pesan yang
dikemukakan oleh Lado (Alek dan Achmad 2010 : 75) bahwa membaca
bersifat reseptif.
secara lebih baik, memahami suatu cerita, mengingat secara terus menerus
23
konteks lain.
Selain itu, manfaat membaca nyaring tidak hanya dirasakan oleh murid
tetapi juga dapat dirasakan oleh guru. Rahim (2012 : 124) mengemukakan
a. Membaca nyaring memberikan guru suatu cara yang tepat dan valid untuk
yang spesifik.
menyimaknya.
Pendengar akan merasa nyaman dan mudah menangkap isi bacaan ketika
b) Intonasi, tinggi rendahnya suara yang diucapkan sesuai dengan alur cerita
ekspresi dan intonasi yang tepat sehingga pendengar akan dengan mudah
pembaca harus membaca teks bacaan dengan suara yang keras sekiranya
akan mengetahui isi dari teks bacaan. Maka dari itu pembaca harus
membaca teks bacaan dengan lancar tanpa ada kata yang dieja.
e) Jeda, memperhatikan tanda baca yang ada dalam bacaan supaya dapat
mengetahui isi dari teks bacaan. Tanda baca dalam suatu teks bacaan juga
teks bacaan. Jika teks bacaan dibaca tidak dengan memperhatikan tanda
membaca dan ada juga murid yang mengalami kesulitan dalam membaca.
b. Kemudian, baca ulang sambal menunjukkan setiap kata sembari jari anda
sebuah kalimat.
e. Pada saat kemampuan dan rasa percaya diri murid meningkat, doronglah
dia untuk banyak membaca materi tersebut dan kurangi peranan anda
anda membantunya.
26
sebuah kata, jelaskan belum benar dalam membaca sebuah kata, jelaskan
maksudnya misalnya arti sebuah kata atau beri contoh benda atau kata
yang dimaksudkan.
h. Jika dia tetap belum dapat memahami kata tersebut dengan benar, bacalah
dan III). Menurut Tarigan (2012 : 26), daftar keterampilan berikut ini sangat
Kelas I :
4. Memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan baik.
5. Menguasai tanda-tanda baca sederhana, seperti: titik (.) koma (,) tanda
Kelas II :
KELAS III :
membaca nyaring oleh guru. Dalam hal ini guru sebagai model, murid
nyaring dan apa yang boleh/tidak boleh dilakukan dalam membaca nyaring,
2. Sebelum membaca cerita atau puisi, akrabilah lebih dahulu materi bacaan
tersebut. Dengan demikian, guru akan mengetahui bagian cerita yang perlu
membaca lebih lancar, dan latihlah membaca suatu cerita atau bagian
6. Duduk pada kursi rendah dekat murid dan peganglah buku sedemikian
dibangkitkan oleh cerita atau puisi dan bawalah sastra ke dalam suasana
yang hidup melalui gerakan, sound effect, dan perubahan nada suara.
10. Jika tidak mungkin menyelesaikan seluruh bagian atau bab pada suatu
B. Kerangka Pikir
Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran. Media juga merupakan sumber
efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Salah satu jenis media yang efektif
Kurikulum 2013
Membaca
Nyaring
Media Cerita
Bergambar
Siklus N
Analisis
Temuan
C. Hipotesis Tindakan
BAB III
A. Jenis Penelitian
membaca nyaring pada jenjang sekolah dasar. Pada sisi lain, tujuan dari
Kec. Bontonompo Kab. Gowa pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.
Subjek penelitian sebanyak 20 murid yang terdiri dari 8 orang murid laki-laki
C. Fokus Penelitian
berikut:
32
33
D. Prosedur Penelitian
siklus terdiri dari 3 x pertemuan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai.
Perencanaan
Siklus I Pelaksanaan
Refleksi Tindakan
Pengamatan/evaluasi
Perencanaan
Siklus II Pelaksanaan
Refleksi
Tindakan
Pengamatan/evaluasi
34
Siklus I
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
semua yang direncanakan pada tahap perencanaan, atau dengan kata lain
35
tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap perencanaan. Hal-hal yang
belajar.
belajar.
3. Observasi
lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas murid. Selain
hal tersebut, pada tahap ini juga dilakukan observasi berbagai dinamika
pembelajaran.
4. Refleksi
kemudian menilai dan mempelajari hasil belajar murid pada siklus I, dan
36
hasil refleksi inilah yang selanjutnya dijadikan acuan bagi peneliti untuk
Siklus II
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
perencanaan baru yang dirancang dan disesuaikan dengan materi yang ada
3. Observasi
pengamatan dan mencatat seluruh aktivitas guru dan murid selama proses
dibuat.
37
4. Refleksi
dengan membandingkan proses dan hasil belajar murid pada siklus I dengan
siklus II dan hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi pada
E. Instrument Penelitian
aktivitas murid dalam proses belajar dan hasil belajar murid di dalam
membaca nyaring.
dalam pelaksanaan tindakan, peneliti yang mengajar guru kelas III dan
tersusun.
ini adalah :
1. Sumber Data. Sumber data adalah personal penelitian yang terdiri dari
2. Jenis data :
b. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari tes setiap akhir siklus.
kategorisasi skor skala 5. Menurut Nurkancana (2014 : 45) bahwa skor skala
65 – 84 Tinggi
55 – 64 Sedang
35 – 54 Rendah
0 – 34 Sangat Rendah
H. Indikator Keberhasilan
peningkatan skor rata-rata hasil belajar murid Kelas III SDN Kalase’rena
Kec. Bontonompo Kab. Gowa dari siklus I ke siklus II, (2) Nilai ketuntasan
individu atau nilai KKM mencapai skor 70 dan ketuntasan secara klasikal
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan pembahasan dari hasil
media cerita bergambar dalam pembelajaran yang terdiri dari dua siklus
kegiatan, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari 3 kali
berdasarkan gambar seri yang diberikan lalu menceritakan cerita yang telah
1) Tahap Perencanaan
bergambar.
40
41
2) Tahap Pelaksanaan
a) Berdoa bersama.
b) Mengabsen murid.
d) Memotivasi murid.
Puting Beliung”. Setelah itu, minta murid membacakan nyaring cerita pada
pada media cerita bergambar dengan baik dan benar. Guru memberikan
42
data dalam penelitian pada pertemuan yang dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 6
2. Irman √ √ √ 6
3. Kirani √ √ √ 6
4. Fandi √ √ √ 5
5. Juwita √ √ √ 7
6. Amelia √ √ √ 7
7. Kartini √ √ √ 5
8. Syahrul √ √ √ 5
9. Ari √ √ √ 7
10. Riswan √ √ √ 5
11. Fathan √ √ √ 6
12. Syifa √ √ √ 6
13. Nurqalbi √ √ √ 7
14. Fathir √ √ √ 5
15. Nirmala √ √ √ 5
43
16. Shanum √ √ √ 6
17. Irnayanti √ √ √ 7
18. Syahrul √ √ √ 5
19. Andika √ √ √ 7
20. Jihan √ √ √ 6
Jumlah 3 11 6 0 13 7 8 12 0 119
Persentase 15% 55% 30% 0% 65% 35% 40% 60% 0% 59,5%
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
pada pertemuan 1 hanya 59,5% dan masih perlu ditingkatkan. Maka dari
itu penelitian ini akan dilanjutkan ke pertemuan kedua dengan media cerita
1) Tahap Perencanaan
bergambar.
berlangsung.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Berdoa bersama.
b) Mengabsen murid.
d) Memotivasi murid.
44
berlangsung.
Guru memberi contoh cara membacakan cerita yang ada pada media
media cerita bergambar pada saat pertemuan tatap muka berlangsung. Dari
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 7
2. Irman √ √ √ 6
3. Kirani √ √ √ 6
4. Fandi √ √ √ 6
5. Juwita √ √ √ 8
6. Amelia √ √ √ 7
7. Kartini √ √ √ 6
8. Syahrul √ √ √ 6
9. Ari √ √ √ 7
10. Riswan √ √ √ 6
11. Fathan √ √ √ 7
12. Syifa √ √ √ 6
13. Nurqalbi √ √ √ 7
14. Fathir √ √ √ 6
15. Nirmala √ √ √ 6
16. Shanum √ √ √ 6
17. Irnayanti √ √ √ 7
18. Syahrul √ √ √ 6
19. Andika √ √ √ 8
20. Jihan √ √ √ 7
Jumlah 6 11 3 0 17 2 10 10 0 131
Persentase 30% 55% 15% 0% 85% 10% 50% 50% 0% 65,5%
46
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
pada pertemuan 2 hanya 65,5% dan masih perlu ditingkatkan. Maka dari
1) Tahap Perencanaan
bergambar.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Berdoa bersama.
b) Mengabsen murid.
d) Memotivasi murid.
Tidak Mencuci Tangan”. Setelah itu, minta murid membaca nyaring cerita
yang ada pada media cerita bergambar yang sudah diamati lalu arahkan
bahasa sendiri pada saat pertemuan tatap muka berlangsung. Dari kegiatan
di atas diperoleh data dalam penelitian pada pertemuan yang dapat dilihat
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 7
2. Irman √ √ √ 7
3. Kirani √ √ √ 6
4. Fandi √ √ √ 6
5. Juwita √ √ √ 8
6. Amelia √ √ √ 7
48
7. Kartini √ √ √ 6
8. Syahrul √ √ √ 7
9. Ari √ √ √ 8
10. Riswan √ √ √ 6
11. Fathan √ √ √ 7
12. Syifa √ √ √ 6
13. Nurqalbi √ √ √ 7
14. Fathir √ √ √ 6
15. Nirmala √ √ √ 7
16. Shanum √ √ √ 6
17. Irnayanti √ √ √ 7
18. Syahrul √ √ √ 7
19. Andika √ √ √ 8
20. Jihan √ √ √ 7
Jumlah 6 13 1 3 15 2 10 10 0 136
Persentase 30% 65% 5% 15% 75% 10% 50% 50% 0% 68%
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
pada pertemuan 3 hanya 68% dan masih perlu ditingkatkan. Maka dari itu
yang berbeda.
49
1. Paradiba 60 70 70 200 67
2. Irman 60 60 70 190 63
3. Kirani 60 60 60 180 60
4. Fandi 50 60 60 170 57
5. Juwita 70 80 80 230 77
6. Amelia 70 70 70 210 70
7. Kartini 50 60 60 170 57
8. Syahrul 50 60 70 180 60
9. Ari 70 70 80 220 73
Jumlah 1.269
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
pada siklus I hanya 63,45 dan masih perlu ditingkatkan. Maka dari itu
kuantitatif berdasarkan hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Subjek 20
Skor Maksimum 77
Skor Minimum 40
KKM 70
maksimum 77, skor minimum 40, dan rata-rata kelas hanya 63,45 berada
di bawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70 dari skor ideal 100.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada murid yang
berada dalam kategori sangat rendah (0%), terdapat 1 murid yang berada
tinggi hanya 9 murid (45%), dan tidak terdapat murid yang berada dalam
tabel berikut:
hanya 9 murid (45%) yang tuntas belajarnya dan yang tidak tuntas
perbaikan. Oleh karena itu, akan diusahakan perbaikan pada siklus II.
3) Tahap Observasi
Pada tahap observasi siklus I tercatat sikap yang terjadi pada setiap
dari lembar observasi pada setiap pertemuan yang dicatat pada setiap
1. Pada siklus I tampak masih ada murid yang tidak hadir mengikuti
pelajaran baik itu yang tidak hadir tanpa keterangan maupun yang sakit.
2. Perhatian murid pada siklus I masih belum fokus dan gairah belajar
masih kurang.
3. Murid yang bertanya mengenai materi yang diajarkan oleh guru pada
siklus I ini masih kurang dan didominasi oleh murid yang pintar saja.
4) Tahap Refleksi
beberapa aspek yang masih memiliki skor rendah, yakni aspek ketepatan
53
1) Tahap Perencanaan
bergambar.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Berdoa bersama.
b) Mengabsen murid.
d) Memotivasi murid.
berlangsung.
“Gempa Bumi”. Setelah itu, minta murid membacakan nyaring cerita pada
Guru memberi contoh cara membacakan cerita yang ada pada media cerita
atas diperoleh data dalam penelitian pada pertemuan yang dapat dilihat
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 8
2. Irman √ √ √ 7
3. Kirani √ √ √ 8
55
4. Fandi √ √ √ 8
5. Juwita √ √ √ 8
6. Amelia √ √ √ 7
7. Kartini √ √ √ 8
8. Syahrul √ √ √ 7
9. Ari √ √ √ 9
10. Riswan √ √ √ 7
11. Fathan √ √ √ 8
12. Syifa √ √ √ 8
13. Nurqalbi √ √ √ 7
14. Fathir √ √ √ 8
15. Nirmala √ √ √ 8
16. Shanum √ √ √ 7
17. Irnayanti √ √ √ 8
18. Syahrul √ √ √ 8
19. Andika √ √ √ 8
20. Jihan √ √ √ 8
Jumlah 12 8 0 9 11 0 14 6 0 155
Persentase 60% 40% 0% 45% 55% 0% 70% 30% 0% 77,5%
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
pada pertemuan 1 hanya 77,5% dan masih perlu ditingkatkan. Maka dari
1) Tahap Perencanaan
bergambar.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Berdoa bersama.
b) Mengabsen murid.
d) Memotivasi murid.
muka berlangsung.
57
“Banjir”. Setelah itu, minta murid membaca nyaring cerita pada gambar
contoh cara membacakan cerita yang ada pada media cerita bergambar
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 8
2. Irman √ √ √ 8
3. Kirani √ √ √ 8
4. Fandi √ √ √ 9
5. Juwita √ √ √ 8
6. Amelia √ √ √ 8
7. Kartini √ √ √ 9
58
8. Syahrul √ √ √ 8
9. Ari √ √ √ 9
10. Riswan √ √ √ 8
11. Fathan √ √ √ 9
12. Syifa √ √ √ 9
13. Nurqalbi √ √ √ 8
14. Fathir √ √ √ 8
15. Nirmala √ √ √ 9
16. Shanum √ √ √ 9
17. Irnayanti √ √ √ 8
18. Syahrul √ √ √ 8
19. Andika √ √ √ 9
20. Jihan √ √ √ 8
Jumlah 15 5 0 16 4 0 17 3 0 168
Persentase 75% 25% 0% 80% 20% 0% 85% 15% 0% 84%
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
tetap akan dilanjutkan pada pertemuan ketiga agar hasil bisa lebih
maksimal.
1) Tahap Perencanaan
bergambar.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Berdoa bersama.
b) Mengabsen murid.
d) Memotivasi murid.
“Akibat Tidak Bekerja Sama”. Setelah itu, minta murid membaca nyaring
ceirta yang terdapat pada media cerita bergambar yang sudah diamati lalu
Dari kegiatan di atas diperoleh data dalam penelitian pada pertemuan yang
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 9
2. Irman √ √ 9
3. Kirani √ √ √ 9
4. Fandi √ √ √ 9
5. Juwita √ √ √ 9
6. Amelia √ √ √ 9
7. Kartini √ √ √ 9
8. Syahrul √ √ √ 8
9. Ari √ √ √ 9
10. Riswan √ √ √ 9
11. Fathan √ √ √ 9
12. Syifa √ √ √ 9
13. Nurqalbi √ √ √ 9
14. Fathir √ √ √ 8
15. Nirmala √ √ √ 9
16. Shanum √ √ √ 9
17. Irnayanti √ √ √ 9
18. Syahrul √ √ √ 9
61
19. Andika √ √ √ 9
20. Jihan √ √ √ 8
Jumlah 17 3 0 20 0 0 20 0 0 177
Persentase 85% 15% 0% 100% 0% 0% 100% 0% 0% 88,5%
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
pada pertemuan 3 sudah mencapai 82% sehingga penelitian ini tidak perlu
individu atau nilai KKM 70 dan ketuntasan secara klasikal mencapai 80%
dari 20 murid.
2. Irman 70 80 90 240 80
3. Kirani 80 80 90 250 83
4. Fandi 80 90 90 260 87
5. Juwita 80 80 90 250 83
6. Amelia 70 80 90 240 80
7. Kartini 80 90 90 260 87
8. Syahrul 70 80 80 230 77
9. Ari 90 90 90 270 90
Jumlah 1.667
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
pada siklus II telah mencapai 83,35 sehingga penelitian ini tidak perlu lagi
atau nilai KKM 70 dan juga telah mencapai ketuntasan secara klasikal
80% dari 20 v.
kuantitatif berdasarkan hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
63
maksimum 90, skor minimum 77, dan rata-rata kelas hanya 83,35 berada
di atas nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70 dari skor ideal 100.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada murid yang
berada dalam kategori sangat rendah (0%), tidak terdapat murid yang
kategori tinggi 13 murid (65%), dan sudah terdapat 7 murid yang berada
dalam kategori sangat tinggi (35%) pada siklus II. Dapat disimpulkan
tabel berikut:
0 – 64 Tidak Tuntas 0 0%
Jumlah 20 100
(100%) berada dalam kategori tuntas dan tidak ada satupun murid yang
tidak tuntas (0%). Artinya, semua murid kelas III mengalami peningkatan
penggunaan media cerita bergambar dalam setiap siklus tercatat pada tabel
berikut :
65
Siklus
Min Maks Rata-Rata Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Siklus I 40 70 63,45 9 40 % 11 55 %
dengan kategori tinggi. Dalam tabel juga menunjukkan bahwa pada siklus
signifikan. Hal ini ditandai dengan jumlah murid yang tidak tuntas pada
murid (0%).
3. Tahap Observasi
kelas.
berikut :
b) Perhatian murid pada siklus II mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat
merata. Bukan hanya murid yang pintar saja yang aktif, tetapi semua
murid baik yang berkemampuan rendah juga mulai aktif dan berani
bertanya.
d) Sudah tidak terdapat murid yang melakukan kegiatan lain pada saat
4. Tahap Refleksi
Hal ini terlihat dari keberhasilan proses dapat dilihat dari peran murid
menjadikan murid lebih percaya diri. Siswa berani bertanya dan menjawab
membaca nyaring cerita yang terdapat pada media cerita bergambar yang
dilakukan oleh murid menjadi lebih baik. Murid berani untuk berekspresi
pembelajaran pada pertemuan siklus II ini sudah jauh labih baik dari
pertemuan sebelumnya.
B. Pembahasan
tugas, bahkan ada pula yang tidak menyetor tugas pada saat pertemuan tatap
Bertitik tolak dari hal ini guru dan peneliti berusaha untuk memperbaiki
lain RPP, lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan kegiatan diskusi
dan semangat supaya kegiatan menjadi lebih kondusif dan murid lebih
membaca nyaring murid kelas III SDN Kalase’rena Kec. Bontonompo Kab.
cerita bergambar.
70
telah didapat yaitu melalui catatan lapangan. Dalam catatan lapangan dapat
Pada penelitian ini, di setiap akhir pembelajaran para murid selalu ingin
bergambar. Hal ini menunjukkan bahwa proses kegiatan ini sesuai dengan
BAB V
A. Simpulan
terbukti dapat :
dapat dilihat dari siklus I yang ketuntasan belajarnya hanya mencapai 50%
B. Saran
71
72
3. Karena hal ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa, maka sebaiknya hal
penelitian ini, sehingga apa yang kita inginkan bersama dapat mencapai
DAFTAR PUSTAKA
Alek dan H.Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta Kencana.
Arsyad Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Beto, Susana. 2016. Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Mengunakan
Media Cerita Bergambar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk
Murid Kelas III SD Negeri Dukuh 2 Sleman. Skripsi. Yogyakarta: FKIP
Universitas Sanata Darma.
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogjakarta : DIVA
Press.
73
74
L
A
M
P
I
R
A
N
76
LAMPIRAN 1
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 6
2. Irman √ √ √ 6
3. Kirani √ √ √ 6
4. Fandi √ √ √ 5
5. Juwita √ √ √ 7
6. Amelia √ √ √ 7
7. Kartini √ √ √ 5
8. Syahrul √ √ √ 5
9. Ari √ √ √ 7
10. Riswan √ √ √ 5
11. Fathan √ √ √ 6
12. Syifa √ √ √ 6
13. Nurqalbi √ √ √ 7
14. Fathir √ √ √ 5
15. Nirmala √ √ √ 5
16. Shanum √ √ √ 6
17. Irnayanti √ √ √ 7
18. Syahrul √ √ √ 5
19. Andika √ √ √ 7
20. Jihan √ √ √ 6
Jumlah 3 11 6 0 13 7 8 12 0 119
Persentase 15% 55% 30% 0% 65% 35% 40% 60% 0% 59,5%
77
LAMPIRAN 2
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 7
2. Irman √ √ √ 6
3. Kirani √ √ √ 6
4. Fandi √ √ √ 6
5. Juwita √ √ √ 8
6. Amelia √ √ √ 7
7. Kartini √ √ √ 6
8. Syahrul √ √ √ 6
9. Ari √ √ √ 7
10. Riswan √ √ √ 6
11. Fathan √ √ √ 7
12. Syifa √ √ √ 6
13. Nurqalbi √ √ √ 7
14. Fathir √ √ √ 6
15. Nirmala √ √ √ 6
16. Shanum √ √ √ 6
17. Irnayanti √ √ √ 7
18. Syahrul √ √ √ 6
19. Andika √ √ √ 8
20. Jihan √ √ √ 7
Jumlah 6 11 3 0 17 2 10 10 0 131
Persentase 30% 55% 15% 0% 85% 10% 50% 50% 0% 65,5%
78
LAMPIRAN 3
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 7
2. Irman √ √ √ 7
3. Kirani √ √ √ 6
4. Fandi √ √ √ 6
5. Juwita √ √ √ 8
6. Amelia √ √ √ 7
7. Kartini √ √ √ 6
8. Syahrul √ √ √ 7
9. Ari √ √ √ 8
10. Riswan √ √ √ 6
11. Fathan √ √ √ 7
12. Syifa √ √ √ 6
13. Nurqalbi √ √ √ 7
14. Fathir √ √ √ 6
15. Nirmala √ √ √ 7
16. Shanum √ √ √ 6
17. Irnayanti √ √ √ 7
18. Syahrul √ √ √ 7
19. Andika √ √ √ 8
20. Jihan √ √ √ 7
Jumlah 6 13 1 3 15 2 10 10 0 136
Persentase 30% 65% 5% 15% 75% 10% 50% 50% 0% 68%
79
LAMPIRAN 4
2. Irman 60 60 70 190 63
3. Kirani 60 60 60 180 60
4. Fandi 50 60 60 170 57
5. Juwita 70 80 80 230 77
6. Amelia 70 70 70 210 70
7. Kartini 50 60 60 170 57
8. Syahrul 50 60 70 180 60
9. Ari 70 70 80 220 73
Jumlah 1.269
LAMPIRAN 5
2. Irman √ √ √ 7
3. Kirani √ √ √ 8
4. Fandi √ √ √ 8
5. Juwita √ √ √ 8
6. Amelia √ √ √ 7
7. Kartini √ √ √ 8
8. Syahrul √ √ √ 7
9. Ari √ √ √ 9
10. Riswan √ √ √ 7
11. Fathan √ √ √ 8
12. Syifa √ √ √ 8
13. Nurqalbi √ √ √ 7
14. Fathir √ √ √ 8
15. Nirmala √ √ √ 8
16. Shanum √ √ √ 7
17. Irnayanti √ √ √ 8
18. Syahrul √ √ √ 8
19. Andika √ √ √ 8
20. Jihan √ √ √ 8
Jumlah 12 8 0 9 11 0 14 6 0 155
Persentase 60% 40% 0% 45% 55% 0% 70% 30% 0% 77,5%
81
LAMPIRAN 6
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 8
2. Irman √ √ √ 8
3. Kirani √ √ √ 8
4. Fandi √ √ √ 9
5. Juwita √ √ √ 8
6. Amelia √ √ √ 8
7. Kartini √ √ √ 9
8. Syahrul √ √ √ 8
9. Ari √ √ √ 9
10. Riswan √ √ √ 8
11. Fathan √ √ √ 9
12. Syifa √ √ √ 9
13. Nurqalbi √ √ √ 8
14. Fathir √ √ √ 8
15. Nirmala √ √ √ 9
16. Shanum √ √ √ 9
17. Irnayanti √ √ √ 8
18. Syahrul √ √ √ 8
19. Andika √ √ √ 9
20. Jihan √ √ √ 8
Jumlah 15 5 0 16 4 0 17 3 0 168
Persentase 75% 25% 0% 80% 20% 0% 85% 15% 0% 84%
82
LAMPIRAN 7
Kelancaran
Ketepatan Ketepatan
Membaca
No. Nama Intonasi Artikulasi Nilai
Nyaring
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. Paradiba √ √ √ 9
2. Irman √ √ 9
3. Kirani √ √ √ 9
4. Fandi √ √ √ 9
5. Juwita √ √ √ 9
6. Amelia √ √ √ 9
7. Kartini √ √ √ 9
8. Syahrul √ √ √ 8
9. Ari √ √ √ 9
10. Riswan √ √ √ 9
11. Fathan √ √ √ 9
12. Syifa √ √ √ 9
13. Nurqalbi √ √ √ 9
14. Fathir √ √ √ 8
15. Nirmala √ √ √ 9
16. Shanum √ √ √ 9
17. Irnayanti √ √ √ 9
18. Syahrul √ √ √ 9
19. Andika √ √ √ 9
20. Jihan √ √ √ 8
Jumlah 17 3 0 20 0 0 20 0 0 177
Persentase 85% 15% 0% 100% 0% 0% 100% 0% 0% 88,5%
83
LAMPIRAN 8
2. Irman 70 80 90 240 80
3. Kirani 80 80 90 250 83
4. Fandi 80 90 90 260 87
5. Juwita 80 80 90 250 83
6. Amelia 70 80 90 240 80
7. Kartini 80 90 90 260 87
8. Syahrul 70 80 80 230 77
9. Ari 90 90 90 270 90
Jumlah 1.667
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN 10
LAMPIRAN 11
LAMPIRAN 12
LAMPIRAN 13
LAMPIRAN 14
LAMPIRAN 15
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan bimbingan guru, murid dapat membedakan panjang pendek nada pada
lagu anak menggunakan simbol dengan benar.
2. Dengan bimbingan guru, murid dapat menyanyikan lagu anak dengan
memperhatikan panjang dan pendek nada pada lagu dengan benar.
3. Dengan mendengarkan guru membaca media cerita bergambar “Angin Putting
Beliung”, murid dapat membaca nyaring dengan intonasi dan artikulasi yang
tepatdengan tepat.
4. Dengan menggunakan media cerita bergambar “Angin Putting Beliung”, murid
dapat menceritakan kembali teks bacaan di atas dengan menggunakatan kata
sendiri secara lisan dengan tepat tepat.
5. Dengan mengamati contoh dan bimbingan guru, murid dapat menyatakan kalimat
matematika yang berkaitan dengan perkalian dengan benar.
6. Dengan berdiskusi, murid dapat menyatakan perkalian dua bilangan sebagai
penjumlahan berulang dengan benar.
7. Dengan bimbingan guru, murid dapat menghitung hasil kali dua bilangan dengan
hasil bilangan cacah sampai 100 dengan tepat.
Beliung”.
Murid diarahkan oleh guru untuk mengajukan
pertanyaan menggunakan kata tanya siapa, mengapa,
di mana, bagaimana, dan kapan berdasarkan gambar
yang diamati.
Murid lain diminta menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Berdasarkan cerita bergambar “Angin Putting
Beliung”, Murid diarahkan untuk membaca nyaring
bacaan tersebut secara bergantian di depan kelas.
Berdasarkan cerita bergambar “Angin Putting
Beliung”, murid menceritakan kembali cerita
tersebut dengan menggunakan kata sendiri secara
lisan.
Ayo Berdiskusi :
Murid berdiskusi menentukan nada 2 ketuk dan 1
ketuk pada lagu dengan menggunakan simbol.
Dalam hal ini guru memberikan bimbingan kepada
murid yang mengalami kesulitan.
Hasil diskusi disampaikan di depan kelas dan kepada
murid diarahkan untuk saling memberikan
komentarnya.
Ayo Mengamati :
Murid memperhatikan contoh penyelesaian masalah
perkalian yang dimulai dengan penjumlahan
berulang. Fokus guru: dalam memberikan contoh di
awal diharuskan menggunakan benda konkret
terlebih dahulu.
Guru menjelaskan konsep perkalian sebagai
penjumlahan berulang.
Murid diarahkan untuk menyelesaikan beberapa
masalah sederhana yang berkaitan dengan perkalian
dengan menggunakan benda konkret.
Ayo Berdiskusi :
Murid berdiskusi dengan teman sebangku untuk
menyelesaikan sebuah soal yang berkaitan dengan
konsep perkalian.
Murid diminta menyampaikan hasil diskusinya
kepada teman-temannya.
Murid saling menanggapi hasil diskusi yang telah
disampaikan.
Ayo Berlatih :
Murid menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan
dengan perkalian.
Murid yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal diberikan bimbingan oleh guru.
Murid mampu mengemukan hasil belajar hari ini.
Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
Murid diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan
menambahkan informasi dari murid lainnya.
Penutup Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk 10 Menit
menumbuhkan rasa nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu
murid.
2. Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan
1. Membaca Teks Bacaan Dengan Lafal dan Intonasi Yang Tepat
2. Menyanyikan Lagu Anak
LAMPIRAN 16
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan bimbingan guru, murid dapat menentukan tekanan kuat dan lemah pada
lagu anak berbirama dua atau tiga dengan benar.
2. Dengan bimbingan guru, murid dapat memainkan/menyuarakan tekanan kuat dan
lemah pada lagu anak berbirama dua atau tiga dengan benar.
3. Dengan mendengarkan guru membaca media cerita bergambar “Gunung
Meletus”, murid dapat membaca nyaring dengan intonasi dan artikulasi yang
tepatdengan tepat.
4. Dengan menggunakan media cerita bergambar “Gunung Meletus”, murid dapat
menceritakan kembali teks bacaan di atas dengan menggunakatan kata sendiri
secara lisan dengan tepat tepat.
5. Dengan melakukan pengamatan, murid dapat menuliskan hasil pengamatan
sederhana tentang keragaman benda di lingkungan sekitar dengan ejaan yang
tepat.
6. Dengan mengamati contoh dan bimbingan guru, murid dapat menyatakan kalimat
matematika yang berkaitan dengan masalah tentang perkalian dengan benar.
7. Dengan mengamati contoh, murid dapat menyatakan perkalian dua bilangan
sebagai penjumlahan berulang dengan benar.
8. Dengan menyatakan perkalian dua bilangan sebagai penjumlahan berulang,
murid dapat menghitung hasil kali dua bilangan dengan hasil bilangan cacah
sampai 100 dengan benar.
Ayo Mengamati :
Murid mengamati sebuah gambar dan membaca
balon percakapan yang ada di samping gambar.
Pada balon percakapan dijelaskan ciri-ciri dan
kegunaan gambar, kemudian murid diminta
menebak gambar yang telah dijelaskan pada balon
percakapan tesebut.
Ayo Menulis :
Murid menjawab pertanyaan tentang gambar
berdasarkan teks yang ada pada balon percakapan
dengan tulisan tegak bersambung.
Murid menukarkan jawaban yang telah ditulis
dengan teman sebangkunya, kemudian bersama guru
murid saling memeriksa jawaban.
Inti 145 Menit
Ayo Membaca Nyaring :
Murid membaca nyaring teks tentang “Gunung
Meletus”. Sebelumnya murid diminta membaca
judul teks terlebih dahulu, kemudian berdasarkan
judul tersebut murid memprediksi isi teks yang akan
dibaca.
Masing-masing murid menyebutkan isi teks yang
telah dibaca.
Murid diarahkan untuk menyesuaikan prediksi yang
dilakukan sebelumnya dengan isi teks yang
sebenarnya.
Ayo Mencoba :
Murid dibagi menjadi beberapa kelompok yang
terdiri atas 4-5 orang.
96
Ayo Mengamati :
Murid kemudian dikenalkan kembali dengan
penjumlahan berulang sebagai konsep perkalian.
Murid berdiskusi dengan teman sebangku untuk
menyelesaikan soal yang berhubungan dengan
konsep perkalian.
Murid menjelaskan konsep perkalian sebagai
penjumlahan berulang.
Ayo Berlatih :
Murid menyelesaikan soal-soal latihan tentang
perkalian.
Murid menukarkan jawaban dengan teman sebangku,
kemudian murid bersama guru saling memeriksa
jawaban yang telah ditukarkan.
Murid mampu mengemukan hasil belajar hari ini.
Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
Murid diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan
menambahkan informasi dari murid lainnya.
Penutup Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk 10 Menit
menumbuhkan rasa nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu
murid.
2. Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
Contoh Instrumen Tes Tertulis :
3. Penilaian Keterampilan
a. Menyanyikan Lagu Anak
b. Menuliskan Hasil Pengamatan Sederhana Tentang Keragaman Benda
LAMPIRAN 17
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan melakukan pengamatan tentang sifat-sifat benda, murid dapat
menuliskan hasil pengamatan sederhana dengan benar.
2. Dengan mendengarkan guru membaca media cerita bergambar “Akibat Tidak
Mencuci Tangan”, murid dapat membaca nyaring dengan intonasi dan artikulasi
yang tepatdengan tepat.
3. Dengan menggunakan media cerita bergambar “Akibat Tidak Mencuci Tangan”,
murid dapat menceritakan kembali teks bacaan di atas dengan menggunakatan
kata sendiri secara lisan dengan tepat tepat.
4. Dengan mengamati guru mendemonstrasikan permainan “Kepala Pundak Lutut
Kaki”, murid dapat menjelaskan prosedur variasi gerakan menekuk tanpa
berpindah tempat dengan benar.
5. Dengan bimbingan guru, murid dapat mempraktikkan variasi gerak menekuk
tanpa berpindah tempat benar.
6. Dengan kegiatan tanya jawab, murid dapat mengelompokkan berbagai hal yang
harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di rumah dengan benar.
7. Dengan kegiatan tanya jawab, murid dapat mengelompokkan berbagai hal yang
tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di rumah dengan benar.
Ayo Menulis :
Murid menjawab pertanyaan berdasarkan teks
percakapan “Balon dan Perahu Kertas”.
Murid saling bertukar pikiran dari jawaban yang
telah ditulis.
Ayo Mencoba:
Murid dibagi menjadi beberapa kelompok yang
terdiri atas 4-5 orang.
Murid melakukan percobaan berdasarkan langkah
kerja yang ada pada buku siswa.
Murid melakukan pengamatan terhadap percobaan
yang dilakukan, kemudian menuliskan hasil
pengamatan dan simpulan dari kegiatan tersebut.
Hasil pengamatan masing-masing kelompok
dibacakan di depan kelas secara bergantian.
Masing-masing kelompok diarahkan untuk saling
memberikan tanggapan maupun saran atas hasil
pengamatan yang dibacakan.
Ayo Berlatih :
Murid mengamati gambar gerak dasar berjalan.
murid mengamati gerakan yang diperagakan oleh
guru.
Murid diberi kesempatan untuk menanyakan segala
hal yang ingin diketahuinya mengenai gerak dasar
berjalan.
Murid mencoba memperagakan gerak dasar
berjalan.
Guru mengamati kemampuan murid dalam gerak
dasar berjalan.
Murid memperagakan gerak berjalan bersama
sesuai formasi yang ditentukan.
Murid mampu mengemukan hasil belajar hari ini.
Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
Murid diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan
Penutup menambahkan informasi dari murid lainnya. 15 Menit
Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan rasa nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
101
2. Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
Contoh Instrumen Tes Tertulis :
Setelah mendengarkan isi teks yang dibacakan gurumu, jawablah pertanyaan
berikut!
1. Bagaimana bentuk udara ketika ditiupkan ke balon?
2. Bagaimana bentuk udara ketika ditiupkan ke kantong plastik?
3. Apakah sama bentuk udara ketika ditiupkan ke balon dan kantong plastik?
4. Bagaimana menurutmu sifat udara?
5. Ceritakan kembali secara lisan isi teks “Meniup Balon”!
3. Penilaian Keterampilan
1) Melakukan Pengamatan dan Mengelompokkan Keragaman Benda
Berdasarkan Bentuknya
2) Menuliskan Aturan Yang Berlaku di Lingkungan Rumah
3) Melakukan Permainan “Kepala Pundak Lutut Kaki”
LAMPIRAN 18
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengarkan guru membaca teks cerita bergambar “Gempa Bumi”,
murid dapat menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan dengan benar.
2. Dengan teks cerita bergambar “Gempa Bumi”, murid dapat membaca nyaring
teks di atas dengan lafal dan intonasi yang tepat.
3. Dengan mengamati gambar gerakan kepala, murid dapat mengidentifikasi gerak
bagian kepala dengan benar.
4. Dengan mengamati gambar gerakan tangan, murid dapat mengidentifikasi gerak
bagian tangan dengan benar.
5. Dengan bimbingan guru, murid dapat melakukan gerakan lain yang berbeda
dengan yang ada pada gambar dengan benar.
6. Dengan berdiskusi, murid dapat menyatakan kalimat matematika yang berkaitan
dengan masalah perkalian dengan benar.
7. Dengan berdiskusi, murid dapat memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan perkalian dengan benar.
2. Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
Contoh Instrumen Tes Tertulis :
105
3. Penilaian Keterampilan
a. Menyebutkan Isi Teks Pendek Yang Dibacakan
b. Mempraktikkan Gerak Bagian Kepala dan Tangan Dengan Hitungan
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru Kelas III
LAMPIRAN 19
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar, murid dapat menjelaskan prosedur variasi gerakan
meliukkan badan tanpa berpindah tempat dengan benar.
2. Dengan mengamati gambar dan bimbingan guru, murid mempraktikkan variasi
gerak meliukkan badan tanpa berpindah tempat dengan benar.
3. Dengan bimbingan guru, murid dapat melakukan permainan “Lingkaran Simpai”
dengan benar.
4. Dengan mendengarkan teman membaca nyaring teks “Banjir”, murid dapat
menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan dengan benar.
5. Dengan mendengarkan teman membaca teks “Banjir”, murid dapat mencatat isi
teks pendek yang dibacakan dengan benar.
6. Dengan teks cerita bergambar “Banjir”, murid dapat membaca nyaring teks di
atas dengan lafal dan intonasi yang tepat.
7. Dengan bimbingan guru dan orang tua, murid dapat melakukan pengamatan
sederhana tentang keragaman benda di lingkungan sekitar dengan benar.
8. Dengan melakukan pengamatan, murid dapat mengelompokkan keragaman benda
di lingkungan sekitar berdasarkan wujudnya dengan benar.
9. Dengan berdiskusi, murid dapat mengidentifikasi berbagai sikap yang mematuhi
dan tidak mematuhi aturan dengan benar.
10.Dengan bimbingan guru, murid dapat mensimulasikan kegiatan sesuai aturan
dengan benar.
lingkup materi.
Ayo Mengamati :
Murid mengamati gambar percakapan dan menyimak
teks
Murid mengamati gambar “Beni dan Teman-Teman
Bermain Lingkaran Simpai”.
Murid mengajukan pertanyaan terhadap gambar
yang telah diamati.
Murid lain menjawab pertanyaan yang diajukan
temannya.
Murid menceritakan gambar yang telah diamati.
Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang
gambar tersebut.
Ayo Berdiskusi :
Murid berdiskusi dengan teman sebangku membahas
bentuk dan wujud benda.
Murid menuliskan hasil diskusinya di buku siswa.
Ayo Mengamati :
Murid mengamati benda-benda di sekitar rumah.
Murid mengelompokkan benda-benda tersebut ke
dalam kelompok benda padat dan bukan benda
padat.
Ayo Berdiskusi :
Murid dan guru melakukan tanya jawab tentang
pentingnya sikap mematuhi aturan.
Murid berdiskusi dengan teman sebangkunya. Murid
menentukan sikap yang menunjukkan mematuhi
aturan dan yang tidak mematuhi aturan dari
beberapa contoh sikap yang ada pada tabel.
108
2. Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
Contoh Instrumen Tes Tertulis :
109
3. Penilaian Keterampilan
a. Menyebutkan Isi Teks Pendek Yang Dibacakan
b. Melakukan Permainan “Lingkaran Simpai”
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru Kelas III
LAMPIRAN 20
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengarkan teman membaca nyaring teks gambar bercerita “Akibat
Tidak Bekerja Sama”, murid dapat menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan
dengan benar.
2. Dengan mendengarkan teman membaca nyaring teks cerita bergambar “Akibat
Tidak Bekerja Sama”, murid dapat mencatat isi teks pendek yang dibacakan
dengan cermat.
3. Dengan mengamati gambar tentang koordinasi gerak, murid dapat
mengidentifikasi koordinasi gerak dengan benar.
4. Dengan mengamati gambar dan bimbingan guru, murid dapat melakukan
koordinasi gerak kepala, tangan, dan kaki dengan hitungan dengan benar.
5. Dengan membaca teks “Benda Gas”, murid dapat melakukan pengamatan
sederhana tentang keragaman benda di lingkungan sekitar dengan cermat.
6. Dengan melakukan pengamatan, murid dapat mengelompokkan keragaman benda
di lingkungan sekitar berdasarkan wujudnya dengan benar.
7. Dengan berdiskusi, murid dapat melengkapi tabel perkalian dengan benar.
8. Dengan bimbingan guru, murid dapat memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan perkalian dengan benar.
Ayo Mengamati :
Murid dan guru melakukan tanya jawab tentang
“Kegiatan Beni dan Temanteman Bermain Pesawat
Kertas”.
Murid menjelaskan bagaimana cara pesawat kertas
terbang.
112
Ayo Berlatih:
Murid mengamati tabel perkalian.
Murid dan guru melakukan tanya jawab tentang tabel
perkalian.
Murid melengkapi tabel dengan bilangan yang tepat.
Murid menentukan penggali bilangan dari hasil
perkalian yang di tentukan.
Murid mampu mengemukan hasil belajar hari ini.
Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
Murid diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan
10
Penutup menambahkan informasi dari murid lainnya.
Menit
Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
rasa nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu murid.
2. Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
113
3. Penilaian Keterampilan
a. Melakukan Pengamatan dan Mengelompokkan Keragaman Benda
Berdasarkan Wujudnya
b. Mempraktikkan Koordinasi Gerakan Kepala, Tangan, dan Kaki Dengan
Hitungan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas III SDN Kalase’rena Kec.