Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA


KELAS XI SMA ISLAM SECANG PADA MATERI TRIGONOMETRI

Gunawan1, Bagas Ardiyanto2, Maryam Abdulloh3, Safrilia Septiasari4, Lestari Setyaningrum5


1, 2, 3, 4, 5
Pendidikan Matematika Universitas Tidar
1
Gunawanhanif8@gmail.com

ABSTRAK
Setiap siswa mempunyai kemampuan berpikir kreatif matematis yang berbeda-beda. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas XI SMA
Islam Secang dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi trigonometri. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini sebanyak empat belas
subjek dengan kategori hasil belajar tinggi, enam subjek dengan kategori hasil belajar sedang,
dan dua subjek dengan kategori hasil belajar rendah. Data pada penelitian ini adalah kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa kelas XI SMA Islam Secang. Instrumen pada penelitian ini
adalah peneliti sebagai instrumen utama dan tes tertulis kemampuan berpikir kreatif matematis.
Dengan mengacu pada indikator kemampuan berpikir kreatif yang terdiri dari kefasihan,
fleksibilitas, dan kebaruan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa siswa yang
berada pada kategori berpikir kreatif matematis sedang adalah siswa dengan hasil belajar tinggi
dan kategori berpikir kreatif matematis siswa rendah adalah siswa dengan hasil belajar sedang
dan rendah.
Kata kunci : kemampuan berpikir kreatif, trigonometri.

ABSTRACT
Every student has different mathematical creative thinking abilities. This study aims to
determine the mathematical creative thinking ability of class XI Secang Islamic High School
students in solving mathematical problems on trigonometry material. This type of research is
qualitative research. The subjects in this study were fourteen subjects in the category of high
learning outcomes, six subjects in the medium learning outcomes category, and two subjects
in the category of low learning outcomes. The data in this study are the ability of mathematical
creative thinking in class XI Secang Islamic Senior High School. The instrument in this study
was the researcher as the main instrument and written test of mathematical creative thinking
abilities. By referring to indicators of creative thinking ability consisting of fluency, flexibility,
and novelty. The results of research conducted showed that students who are in the category
of moderate mathematical creative thinking are students with high learning outcomes and the
category of low mathematical creative thinking students are students with moderate and low
learning outcomes.
Keywords: creative thinking ability, trigonometry.

59
SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

PENDAHULUAN
Matematika di sekolah mendorong memberikan jawaban yang sederhana
siswa untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan permintaan soal. Lemahnya
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kemampuan berpikir kreatif matematis
kreatif, serta kemampuan bekerjasama siswa dapat disebabkan oleh beberapa
(Permendiknas 2006: No. 22) [6]. faktor (Martyanti 2013) [3].
Kemampuan-kemampuan tersebut harus Kemampuan berfikir kreatif siswa
dimiliki dan dikembangkan oleh siswa dapat diketahui melalui beberapa indikator.
utamanya kemampuan berpikir kreatif guna Salah satunya yaitu menurut teori Siswono
menghadapi dunia yang selalu berubah dan yang membagi indikator kemampuan
kompetitif. Menurut Coleman dan Hammen berfikir kreatif menjadi 3 indikator yaitu
(Megalia 2010: 12) [4], berpikir kreatif kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan.
adalah pola yang mampu menghasilkan Kefasihan dalam pemecahan masalah dapat
metode baru, konsep baru, pemahaman baru, diartikan sebagai kemampuan siswa untuk
penemuan baru, dan karya baru sementara memecahan masalah dengan beragam cara
Munandar (2009: 25) [5] mengartikan yang benar. Dalam indikator kefasihan ini
berpikir kreatif sebagai kemampuan umum jawaban masalah dikatakan beragam,
untuk menciptakan sesuatu yang baru, apabila jawaban-jawaban tampak berlainan,
sebagai kemampuan untuk memberikan akan tetapi mengikuti pola tertentu, atau
gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan memiliki ide yang sama. Fleksibilitas dalam
dalam pemecahan masalah. Jadi dapat pemecahan masalah diartikan sebagai
disimpulkan bahwa berpikir kreatif kemampuan siswa untuk memecahkan
merupakan suatu kemampuan dalam masalah dengan berbagai cara yang
menemukan ide atau gagasan baru yang dapat berbeda, akan tetapi jawabannya benar.
digunakan dalam menyelesaikan suatu Dalam indikator fleksibilitas ini jawaban
permasalahan. masalah dikatakan berbeda, jika jawaban-
Berpikir kreatif masih menjadi isu jawaban tampak berlainan, tidak mengikuti
yang menarik di kalangan peneliti. pola yang sama atau tidak memiliki ide
Mendesain pembelajaran yang dapat yang sama. Kebaruan dalam pemecahan
memberikan kepada siswa dengan masalah diartikan sebagai kemampuan
kesempatan yang lebih untuk siswa menjawab masalah yang “tidak biasa”
mengeksplorasi permasalahan yang dilakukan oleh siswa pada tingkat
memberikan banyak solusi dapat pengetahuannya atau jawaban yang
meningkatkan kemampuan siswa dalam diberikan belum pernah diperoleh
bepikir kreatif (Fardah 2012) [1]. Berpikir sebelumnya oleh siswa dengan kata lain,
kreatif diperlukan bagi seseorang karena ini cara pengerjaan siswa tidak pernah
adalah dasar untuk menanggapi respon yang diajarkan oleh gurunya. Siswa tersebut
diterima dalam mencari solusi atas menggunakan cara pengerjaan yang lain,
permasalahan yang dihadapinya. tidak pernah dipelajari lewat buku atau
Mengingat permasalahan yang dihadapi Internet, dan juga tidak pernah didiskusikan
belum tentu dapat diselesaikan dengan cara dengan teman-temannya.
yang telah ada sebelumnya, tetapi Matematika yang diajarkan di sekolah
membutuhkan kombinasi baru baik itu lazim dikenal dengan matematika sekolah.
dalam bentuk sikap, ide maupun produk Peranan matematika sekolah adalah untuk
pikiran agar masalah dapat terselesaikan mempersiapkan siswa agar sanggup
(Fitriarosah 2016) [2]. menghadapi perubahan keadaan dalam
Hingga saat ini, fakta di lapangan kehidupannya melalui pola berpikir
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir matematika. Tetapi kenyataan di lapangan,
kreatif matematis siswa belum berkembang bagi sebagian besar siswa, matematika
dengan baik pada semua aspek. Salah adalah pelajaran yang membosankan dan
satunya adalah penelitian yang dilakukan sedikit menakutkan. Tidak heran jika prestasi
oleh (Purnomo, D.J., Asikin, M., Junaedi belajar matematika rata-rata lebih rendah
2015) [7] yang hasil studinya menyatakan apabila dibandingkan dengan prestasi belajar
bahwa tingkat berpikir kreatif siswa mata pelajaran lainnya. Namun di samping
cenderung rendah, tidak berpikir mendalam itu ada pula siswa yang antusias dalam
(berpikir cepat), memiliki tingkat ingin tahu belajar matematika. Siswa memiliki rasa
yang biasa saja untuk menyelesaikan ingin tahu yang tinggi terhadap suatu soal,
masalah berpikir kreatif sehingga mereka ketertarikan pada tugas yang dianggap

60
SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

sebagai tantangan, menjawab soal secara pada materi trigonometri. Berdasarkan studi
beragam/bervariasi, memiliki imajinasi yang kasus penelitian pada siswa kelas XI SMA
tinggi dalam menggambar bangun ruang, Islam Secang dengan subjek 22 siswa, yang
mengembangkan atau memperkaya gagasan terbagi menjadi tiga kategori penilaian yaitu
jawaban suatu soal, mengemukakan alasan 14 siswa dengan hasil belajar tinggi, 6 siswa
kebenaran jawaban soal yang telah dibuat. dengan hasil belajar sedang , dan 2 siswa
Dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut dengan hasil belajar rendah. Untuk
bersikap kreatif dalam belajar matematika. menganalisis kemampuan berpikir kreatif
Berdasarkan uraian diatas penelitian matematis dari 22 siswa, diambil 8 siswa
ini bertujuan untuk menganalisis yang terdiri dari 3 siswa dengan hasil belajar
kemampuan berpikir kreatif matematis Kelas tinggi, 3 siswa dengan hasil belajar sedang,
XI SMA Islam Secang pada materi dan 2 siswa dengan hasil belajar rendah. Dari
trigonometri ditinjau dari hasil belajar siswa. 3 soal yang diberikan, soal nomor 1 sebagai
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan untuk mengetahui kemampuan
gambaran mengenai kemampuan berpikir berpikir kreatif matematis siswa.
kreatif matematis Kelas XI SMA Islam Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Secang dengan hasil belajar yang berbeda- dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:
beda. A. Siswa dengan Hasil Belajar Tinggi
1. Subjek 1
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif. Subjek dari penelitian yaitu siswa
kelas XI SMA Islam Secang yang terdiri
dari 22 siswa yang telah menempuh materi
trigonometri. Instrumen dalam penelitian
ini adalah soal tes kemampuan berpikir
kreatif matematis pada materi trigonometri.
Peneliti mengujicobakan instrumen Gambar 1. Hasil Pengerjaan Subjek 1
soal berpikir kreatif matematik yang terdiri
Berdasarkan hasil pengerjaan pada soal
dari 3 (tiga). Hasil dari pengerjaan tes
nomor 1, terlihat bahwa subjek 1
kemampuan berpikir kreatif matematis
menggunakan penjabaran ruas kanan untuk
tersebut akan dikategorikan menjadi 3
membuktikan identitas trigonometri dari
kategori, yaitu siswa dengan hasil belajar sin 𝛼 1+ cos 𝛼
rendah, siswa dengan hasil belajar sedang, = . Hasil pekerjaan
1− cos 𝛼 sin 𝛼
dan hasil belajar rendah yang digolongkan menunjukkan bahwa subjek 1 mengerjakan
berdasarkan tabel di bawah ini: dengan benar sesuai prosedur dan memenuhi
indikator kefasihan, sehingga subjek 1
Tabel 1. Kategori Hasil Belajar dikatakan memiliki kemampuan berpikir
No Kategori Hasil kreatif matematis sedang.
Nilai
. Belajar
1 76-100 Tinggi 2. Subjek 2
2 51-75 Sedang
3 ≤50 Rendah
Untuk menganalisis kemampuan
berpikir kreatif matematis dari 22 siswa,
diambil 8 siswa yang terdiri dari 3 siswa
dengan hasil belajar tinggi, 3 siswa dengan
hasil belajar sedang, dan 2 siswa dengan hasil
belajar rendah. Dari 3 soal yang diberikan,
soal nomor 1 sebagai acuan untuk
mengetahui kemampuan berpikir kreatif Gambar 2. Hasil Pengerjaan Subjek 2
matematis siswa.
Berdasarkan hasil pengerjaan pada soal
nomor 1, terlihat bahwa subjek 2
HASIL menggunakan penjabaran ruas kanan untuk
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan identitas trigonometri dari
mengidentifikasi kemampuan berpikir kreatif sin 𝛼 1+ cos 𝛼
= . Hasil pekerjaan
matematis siswa dalam menyelesaikan soal 1− cos 𝛼 sin 𝛼

61
SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

menunjukkan bahwa subjek 2 mengerjakan


dengan benar sesuai prosedur dan memenuhi
indikator kefasihan, sehingga subjek 2
dikatakan memiliki kemampuan berpikir
kreatif matematis sedang.

3. Subjek 3

Gambar 4. Hasil Pengerjaan Subjek 4

Berdasarkan hasil pengerjaan soal


nomor 1, terlihat bahwa subjek 4 dalam
pengerjaannya terdapat kesalahan konsep
sehingga hasilnya tidak terbukti benar. Hasil
Gambar 3. Hasil Pengerjaan Subjek 3 pengerjaan menunjukkan bahwa subjek 4
tidak menerapkan indikator berpikir kreatif,
Berdasarkan hasil pengerjaan pada soal sehingga subjek 4 dikatakan memiliki
nomor 1, terlihat bahwa subjek 3 kemampuan berpikir kreatif matematis
menggunakan penjabaran yang berbeda rendah.
dengan subjek 1 dan subjek 2 dalam
membuktikan identitas trigonometri dari 2. Subjek 5
sin 𝛼 1+ cos 𝛼
= . Subjek 3 menguraikan
1− cos 𝛼 sin 𝛼
dengan jelas dalam membuktikan identitas
trigonometri pada ruas kiri. Hasil pengerjaan
menunjukkan bahwa subjek 3 menerapkan
kebaruan dan kefasihan, sehingga subjek 3
dikatakan memiliki kemampuan berpikir
kreatif matematis sedang.
Berdasarkan uraian di atas, ketiga
subjek menerapkan indikator kefasihan
dalam pengerjaan soal, sedangkan subjek 3
juga menerapkan indikator kebaruan dalam
pengerjaan soal. Sehingga dapat disimpulkan Gambar 5. Hasil Pengerjaan Subjek 5
bahwa ketiga subjek tersebut memiliki
kemampuan berpikir kreatif matematis Berdasarkan hasil pengerjaan soal
sedang. Hal ini sejalan dengan hasil nomor 1, terlihat bahwa subjek 5 dalam
penelitian dari Arie Wahyuni dan Prihadi pengerjaannya terdapat kesalahan konsep
Kurniawan(2018) yang mengatakan bahwa sehingga hasilnya tidak terbukti benar. Hasil
siswa yang memiliki hasil belajar tinggi tidak pengerjaan menunjukkan bahwa subjek 5
semuanya memiliki kemampuan berpikir tidak menerapkan indikator berpikir kreatif,
kreatif matematis yang tinggi pula. sehingga subjek 5 dikatakan memiliki
kemampuan berpikir kreatif matematis
rendah.

B. Siswa dengan Hasil Belajar Sedang


1. Subjek 4 3. Subjek 6

62
SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

2. Subjek 8

Gambar 8. Hasil Pengerjaan Subjek 8


Gambar 6. Hasil Pengerjaan Subjek 6

Berdasarkan hasil pengerjaan soal Berdasarkan hasil pengerjaan soal


nomor 1, terlihat bahwa subjek 6 nomor 1, terlihat bahwa subjek 8 dalam
menggunakan penjabaran ruas kanan untuk pengerjaannya terdapat kesalahan konsep
membuktikan identitas trigonometri dari sehingga hasilnya tidak terbukti benar. Hasil
sin 𝛼 1+ cos 𝛼 pengerjaan menunjukkan bahwa subjek 8
= , tetapi subjek 6 dalam tidak menerapkan indikator berpikir kreatif,
1− cos 𝛼 sin 𝛼
pengerjaannya terdapat kesalahan konsep sehingga subjek 8 dikatakan memiliki
sehingga hasilnya tidak terbukti benar. kemampuan berpikir kreatif matematis
Sehingga subjek 6 dikatakan memiliki rendah.
kemampuan berpikir kreatif matematis Berdasarkan uraian di atas, ketiga
rendah karena tidak menerapkan indikator subjek tidak menerapkan indikator
berpikir kreatif. kemampuan berpikir kreatif dalam
Berdasarkan uraian di atas, ketiga pengerjaan soal, Sehingga dapat disimpulkan
subjek tidak menerapkan indikator bahwa ketiga subjek tersebut memiliki
kemampuan berpikir kreatif dalam kemampuan berpikir kreatif matematis
pengerjaan soal, Sehingga dapat disimpulkan rendah. Hal ini sejalan dengan hasil
bahwa ketiga subjek tersebut memiliki penelitian dari Arie Wahyuni dan Prihadi
kemampuan berpikir kreatif matematis Kurniawan(2018) yang mengatakan bahwa
rendah. Hal ini sejalan dengan hasil siswa yang memiliki hasil belajar rendah
penelitian dari Arie Wahyuni dan Prihadi tidak semuanya memiliki kemampuan
Kurniawan(2018) yang mengatakan bahwa berpikir kreatif matematis yang rendah pula.
siswa yang memiliki hasil belajar sedang
tidak semuanya memiliki kemampuan SIMPULAN
berpikir kreatif matematis yang sedang pula. Berdasarkan uraian yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya dapat
C. Siswa dengan Hasil Belajar Rendah disimpulkan bahwa: 1) Terdapat 63,64%
1. Subjek 7 siswa dengan kategori hasil belajar tinggi dan
memiliki kemampuan berpikir kreatif
matematis sedang. 2) Terdapat 27,27% siswa
dengan kategori hasil belajar sedang dan
tidak memiliki kemampuan berpikir kreatif.
3) Terdapat 9,09% siswa dengan kategori
hasil belajar rendah dan tidak memiliki
kemampuan berpikir kreatif.

Gambar 7. Hasil Pengerjaan Subjek 7

Berdasarkan hasil pengerjaan soal


nomor 1, terlihat bahwa subjek 7 dalam
pengerjaannya terdapat kesalahan konsep
sehingga hasilnya tidak terbukti benar. Hasil
pengerjaan menunjukkan bahwa subjek 7
tidak menerapkan indikator berpikir kreatif,
sehingga subjek 7 dikatakan memiliki
kemampuan berpikir kreatif matematis
rendah.
DAFTAR PUSTAKA

63
SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Purnomo, D.J., Asikin, M., Junaedi, I. (2015).


Fardah, D. K. (2012). “Analisis Proses Dan Tingkat Berpikir Kreatif Pada Geometri
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Siswa Kelas VII Ditinjau Dari Gaya
dalam Matematika Melalui Tugas Open Kognitif Dalam Setting Problem Based
Ended.” Jurnal Kreano, 3(2). Learning. Jurnal Unnes Journal of
Mathematics Education, 4(2).
Fitriarosah, N. (2016). “Pengembangan
Instrumen Berpikir Kreatif Matematis Restanto, R., & Mampouw, H.L. (2018).
Untuk Siswa SMP.” Prosiding Seminar Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif
Nasional Pendidikan Matematika, 1, Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal
243-250. Geometri Tipe Open-Ended Ditinjau
dari Gaya Belajar. Jurnal Numeracy,
Martyanti, A. (2013). Membangun Self- 5(1), 29-40.
Cofidence Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Pendekatan Siswono, Tatag Y.E. (2008). Model
Problem Solving. prosiding. Pembelajaran Matematika Berbasis
Pengajuan dan Pemecahan Masalah
Megalia, S. (2010). Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan
Matematika dengan Menggunakan Berpikir Kreatif. Unesa University
Model Assurance, Relevance, Interest, Press.
Asessment, Satisfication (ARIAS)
dalam Upaya Meningkatkan Trisnawati I., Pratiwi W., Nurfauziah P.,
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Maya R. (2018). Analisis Kemampuan
Skripsi FPMIPA UPI. Bandung: Tidak Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMA
Diterbitkan. Kelas XI pada Materi Trigonometri
Ditinjau dari Self Confidence. Jurnal
Munandar, U. (2009). Pengembangan Pembelajaran Matematika Inovatif,
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : 1(3), 383-394.
Rineka Cipta.
Wahyuni A., & Kurniawan, P. (2008).
Permendiknas, R. I. (2006). No 22 Tahun “Hubungan Kemampuan Berpikir
2006. Tentang Standar Isi untuk Kreatif Terhadap Hasil Belajar
Satiuan Pendidikan Dasar dan Mahasiswa.” Jurnal Matematika,
Menengah”. Jakarta: Depdiknas. 17(2), 1-8.

64

Anda mungkin juga menyukai