Jurnal
Oleh
NIM 12301241043
2016
Kemampuan Berpikir Kreatif .... (Arlina Lili Fatimah) 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan open-ended dalam setting
pembelajaran learning cycle 7e ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematis dengan menggunakan
penelitian quasi experiment. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest post-test
nonequivalent control group design. Penelitian dilakukan di SMP N 2 Tempel dengan populasi seluruh
siswa kelas VII yang terdiri dari 5 kelas. Dari populasi tersebut dipilih dua kelas secara acak sebagai kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Untuk pengumpulan data digunakan tes berpikir kreatif dan lembar
observasi pembelajaran. Data penelitian dianalis deskriptif dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: 1) pendekatan open-ended dalam setting learning cycle 7e efektif ditinjau dari kemampuan
berpikir kreatif matematis; 2) pembelajaran ekpositori efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif
matematis; 3) pendekatan open-ended dalam setting learning cycle 7e lebih efektif dari pendekatan
ekspositori ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematis.
Abstract
The aims of this research was to describes the effectiveness open-ended approach in 7e learning cycle in
term of mathematics creative thinking using quasi experiment research. This research using pretest post-test
nonequivalent control group design. Research was conducted at SMP N 2 Tempel with all 7th grade students as
population. From that population, two class were randomly selected as as experiment class and control class. Data
in this research was collected by mathematics creative thinking test and observation sheet . The data was analysed
by descrbing data using t-test. The result of this research was: 1) open-ended approach in 7e learning cycle was
effective in term mathematics creative thinking; 2) espository learning was effective in term mathematics creative
thinking; 3) open-ended approach in 7e learning cycle was more effective than expository learning in term
mathematics creative thinking.
Kemampuan berpikir kreatif merujuk pada aspek penelitian quasi experimental research atau
kelancaran, keluwesan dan kebaruan (Haylock, penelitian eksperimen semu dengan pretest post-
1997: 68) sehingga pembelajaran kelompok test nonequivalent control group design.
adalah hal utama yang perlu diterapkan. Hal ini Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tempel
dikarenakan dengan berdiskusi siswa akan saling yang beralamat di Desa Banyurejo, Tempel,
bertukar pikiran sehingga mengetahui berbagai Sleman, Yogyakarta. SMP Negeri 2 Tempel.
cara penyelesaian dalam menyelesaikan masalah. Penelitan dilakukan pada bulan Maret yaitu
adalah salah satu model pembelajaran yang Berikut adalah tabel desain penelitian yang
Analisis Deskriptif
Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Analisis deskriptif dilakukan untuk
Instrumen yang digunakan dalam
mendeskripsikan hasil pretest dan post-test pada
penelitian ini adalah instrument tes dan non-tes.
kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang
Instrument tes pada penelitian ini adalah soal
meliputi rata-rata perolehan nilai, simpangan
pretest dan posttest kemampuan berpikir kreatif
baku, ragam, nilai maksimum, dan nilai
sedangkan instrument non-tes yang digunakan
minimum. Selain itu juga akan diseskripsikan
adalah lembar observasi keterlaksanaan
nilai rata-rata tiap aspek kemampuan berpikir
pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang
kreatif matematis.
digunakan yaitu observasi dan tes. Observasi
Selain data pretest dan posttest juga akan
dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan
diseskripsikan hasil observasi keterlaksanaan
pembelajaran baik kelas eksperimen maupun
pembelajaran. Hasil observasi keterlaksanaan
kelas kontrol. Tes tertulis yaitu tes untuk
pembelajaran adalah data yang diperoleh dari
mengukur kemampuan berpikir kreatif yang
Kemampuan Berpikir Kreatif .... (Arlina Lili Fatimah) 5
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. pendekatan open-ended dalam pembelajaran
Analisis data dilakukan dengan menghitung learning cycle 7e dan pembelajaran ekspositori
persentase keterlaksanaan pembelajaran selama ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif
penelitian apakah sudah sesuai dengan RPP menggunakan uji independent t-test.
ataukah belum sesuai.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Statistik Hasil Penelitian
Pengujian ini dilakukan untuk menjawab Penelitian pada kelas eksperimen yaitu
dengan uji-t. Sebelum, pengujian dengan uji-t ada open-ended dalam setting model pembelajaran
beberapa persyaratan yang harus dilakukan yaitu learning cycle 7e. Hasil pengamatan
kemampuan awal siswa. Uji normalitas pembelajaran sesuai dengan RPP yang
digunakan untuk mengetahui data hasil penelitian menggunakan pendekatan open-ended yang
pretest maupun posttest berasal dari populasi dipadukan dengan model pembelajaran learning
yang berdistribusi normal atau tidak. Selanjutnya cycle 7e. Hal ini berdasarkan hasil analisis
apakah sampel berasal dari populasi yang pembelajaran 94,9% telah terlaksana.
homogen atau tidak. Suatu populasi dikatakan Pembelajaran pada kelas kontrol
eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan sama. Berdasarkan hasil analisis, keterlaksanaan
menggunakan bantuan SPSS. Uji kemampuan telah terlaksana. Berikut adalah tabel hasil
awal digunakan untuk mengetahui kemampuan keterlaksanaan pembelajaran pada dua kelas.
awal kelas eksperimen maupun kelas kontrol Tabel 2. Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
sama atau tidak
Setelah uji prasyarat dipenuhi yaitu data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pert. Keg. Keg. Keg. Keg.
berdistribusi normal dan homogen maka statistic Guru Siswa Guru Siswa
yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah 1 95,8% 95,8% 100% 100%
2 100% 100% 81,3% 81,3%
statistik parametrik. Uji yang digunakan untuk 3 87,5% 87,5% 87,5% 93,8%
mengetahui keefektifan pendekatan open-ended 4 91,7% 87,5% 93,8% 93,8%
5 91,7% 95,8% 87,5% 81,3%
dalam pembelajaran learning cycle 7e ditinjau 6 100% 100% 93,8% 93,8%
dari kemampuan berpikir kreatif matematis 7 95,8% 100% 100% 100%
x 94,6% 95,2% 92% 92%
menggunakan uji one sample t-test. Begitu pula
x total 94,9% 92%
untuk mengetahui keefektifan pembelajaran Selain deskripsi keterlaksanaan
ekspositori. Uji yang digunakan untuk pembelajaran juga dideskripsikan hasil belajar
mengetahui manakah yang lebih efektif antara siswa yang diperoleh dari tes ketercapaian
6 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ..ke.. 20...
Kompetensi Dasar (KD). Secara ringkas, Pada akhir pertemuan diadakan posttest
deskripsi dapat dilihat pada tabel berikut. dengan hasil rata-rata seperti pada tabel 15 di
atas. Pada tabel dapat diketahui peningkatan nilai
Tabel 3. Deskripsi Hasil Tes Ketercapaian pretest yang cukup signifikan. Data hasil
Kompetensi Dasar (KD)
perolehan skor posttest dapat dilihat pada
Kelas Kelas lampiran.
Deskripsi Eksperimen Kontrol
Pre Post Pre Post Berikut disajikan deskripsi data nilai
Rata-rata 47,74 80,60 44,26 72,63 rata-rata yang diperoleh siswa dari aspek-aspek
Stand Dev 12,22 12,55 12,52 16,64
Nilai Maks 80,00 96,00 72,00 96,00 kemampuan berpikir kreatif.
Teoritik
Nilai Min 24.00 48,00 24,00 28,00
Teoritik
Berdasarkan data, ketuntasan belajar Tabel 5. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis pada Setiap
kelas eksperimen mencapai 80% dan kelas Aspek
kontrol mencapai 65,6%.
Kelas Kelas
Data hasil penelitian berupa nilai pretest Aspek Eksperimen Kontrol
dan posttest kemampuan berpikir kreatif dari Pre Post Pre Post
Kelancaran 28,31 72,04 45,88 75,34
kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Secara Keluwesan 21,24 79,57 17,74 74,22
Kebaruan 49,35 77,74 60,86 60,31
ringkas data hasil tes kemampuan berpikir kreatif
Rata-rata 32,97 76,45 41,49 69,96
dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan tabel di atas, ata-rata
keseluruhan skor aspek kemampuan berpikir
Tabel 4. Hasil Tes Kemampuan Berpikir kreatif kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas
Kreatif
kontrol dan telah mencapai kriteria ketuntasan
Kelas Kelas minimal.
Deskripsi Eksperimen Kontrol
Pre Post Pre Post Analisis Data
Rata-rata 31,48 77,64 34,37 72,09 Hasil uji normalitas skor pretest
Standar Deviasi 11,29 12,30 10,10 13,12
Nilai Maks kemampuan berpikir kreatif kelas ekperimen
Teoritik
68,97 100,00 55,17 93,10
Nilai maupun kelas kontrol berasal dari populasi yang
MinTeoritik
10,34 48,27 17,24 34,48
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa berdistribusi normal dengan nilai signifikan kelas
nilai rata-rata pretest kemampuan berpikir kreatif ekpermen 0,161 dan nilai signifikan kelas kontro
siswa kelas kontrol lebih tinggi dari pada kelas adalah 0,481. Hasil ujinormalitas posttest untu
eksperimen. Hasil pretest kedua kelas masih jauh kelas eksperimen nilai signifikan 0,109 dan untuk
ditetapkan. Hal ini menujukkan siswa belum Hasil uji homogenitas untuk data pretest
memahami materi yang akan diberikan dan memiliki nilai signifikan 0,389 dan untuk data
kemampuan berpikir kreatif matematis baik kelas posttest memiliki nilai signifikan 0,529 sehingga
eksperimen maupun kelas kontrol masih dapat dikatakan data pretest maupun posttest
Pehkonen, Erkki. (1997). Open-Ended Problem: Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2013). Strategi
A Method for an Educational Change. Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Diakses tanggal 2 Desember 2015 dari
http://www.clab.edc.uoc.gr/aestit/4th/PDF/ - Wita Ratna P. (2015). Perbandingan Keefektifan
56.pdf. Model Learning Cycle 5E dan 7E dalam
Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. Standar Ditinjau dari Prestasi belajar, Kemampuan
Isi. Diakses tanggal 25 Mei 2015 dari Berpikir Kreatif, dan Self-Efficacy Siswa
http://www.wordpress. com. Sekolah Menengah Pertama.Tesis.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006. Standar
Kompetensi Lulusan. Diakses dari
http://www.unm.ac.id pada 25 Mei 2015,
Jam 04.44 WIB.