ISSN : 2339-1553
dorilukmanhakim@gmail.com
Abstrak
Pembelajaran matematika dituntutpola pikir siswa yang kreatif, maka harus diperhatikan proses
pembelajarannya sehingga memunculkan kreatif. Kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika dapat
ditingkatkan dengan berbagai jenis, diantaranya pertanyaan yang merangsang kemampuan berpikir kreatif
dengan diberikan jenis soal yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan solusi yang
beragam, soal seperti ini termasuk soal Open-ended (Problem Terbuka). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan pendekatan Open-
ended dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kotabaru,Karawang. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis quasi exsperiment dengan desain Non-equivalent
Pretest Posttest Control Group Design. Dalam penelitian ini sampel dikelompokkan menjadi dua, yaitu
kelompok eksperimen diberikan pendekatanOpen-endeddan kelompok kontrol diberikan pendekatan
konvensional. Penelitianini menggunakan instrument tes, yaitupretest dan posttest untuk mengukur
peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa. Analisis data meliputi data pretest, posttest,
dan N-Gain. Pada hasil analisis N-Gain terlihat bahwa nilai signifikansi dengan uji Mann-Whitney
menunjukkan rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematika siswa dengan pendekatan Open-ended
lebih besar dari pada rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematika siswa dengan pendekatan
konvensional. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan
pendekatan Open-ended lebih baik dari pada pembelajarankonvensional.
Abstrack
Learningmathematicsstudentsdemandedcreativemindset, it should be notedthat createa creativelearning
process. Creativityof students in learningmathematicscan beenhanced withvarioustypes,
includingquestions thatstimulatecreative thinking abilitieswithgiventypes of problemsthatgivestudents the
chance toprovidediverse solutions, such itemsincludethe Open-ended questions(Open Problem). This
studyto determine theimprovement ofstudents'creative thinking abilitybyusingopen-ended approachin
teachingmathematicsinjuniorclass VII SMP Negeri 2Kotabaru, Karawang. This studyusesquantitative
methodsto the type ofquasiexsperimentwithNon-equivalent designspretestposttestcontrol group design.
Inthis studythe sampleswere groupedinto two, namely theexperimental groupwas givenopen-ended
approachandthe control groupwas givenconventional approaches. This study used atestinstrument,
thepretestandposttesttomeasure theincrease instudents' mathematicalcreative thinking abilities. Analysis
of dataincludesthe datapretest, posttest, andN-Gain. In theanalysis ofthe results ofthe N-Gain seenthatthe
value ofsignificancewiththe Mann-Whitney testshowed that the averagemathematicsstudentscreative
thinking abilitieswithopen-ended approachis greater thantheaveragemathematicsstudentscreative thinking
abilitieswithconventionalapproaches. It canbe concludedthat thecreative thinking abilityof studentstousethe
Open-ended approachis better thanconventional learning.
259
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
260
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
penemuan sesuatu, mengenai hal yang metode yang barudalam kegiatan belajar
menghasikan sesuatu baru dengan matematika.
menggunakan sesuatu yang telah ada.
Manusiapada dasarnya diciptakan Tuhan 5.2 Pendekatan Open-Ended
sebagai mahluk yang kreatif. Namun Pendekatan Open-ended merupakan salah
kreatifitas tersebut ada yang dikembangkan, satu upaya inovasi pendidikan matematika
dan ada pula yang tersumbat dalam yang pertama kali dilakukan oleh para ahli
prosesnya.Berpikir kreatif pada intinya adalah pendidikan matematika Jepang. Pendekatan
proses memanfaatkan pengetahuan yang ini lahir sekitar duapuluh tahun yang lalu dari
dimiliki untuk menemukan gagasan baru atau hasil penelitian yang dilakukan Shigeru
memperbaharui gagasan yang sudah ada Shimada, Toshio Sawada, Yoshiko
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Yashimoto, dan Kenichi Shibuya (Nohda
Wallas dalam Solihat (2010:15) dalam Heriawan dkk, 2012:1).
mengemukakan langkah-langkah proses Pendekatan Open-ended adalah "an
kreatif meliputi empat tahap, yaitu: instructional strategy that creates interest and
1) Tahap persiapan, yaitu seseorang stimulates creative mathematical activity in the
mempersiapkan diri untuk memecahkan classroom through students’ collaborative
masalah dengan belajar berfikir, mencari work. Lessons using open-ended problem
jawaban, bertanya kepada orang lain, dan solving emphasize the process of problem
sebagainya. solving activities rather than focusing on the
2) Tahap inkubasi, adalah tahap dimana result" (Shimada &Becker dan Foong dalam
individu seakan-akan melepaskan diri untuk Amirudin dkk, 2011:9).
sementara dari masalah tersebut, dalam arti Pada dasarnya pendekatan Open-ended
bahwa ia tidak memikirkan adalah modifikasi dari model pembelajaran
masalahnyasecarasadar,tetapi “mengerannya” berbasis masalah dimana siswa pada awalnya
dalam alam prasadar. diberikan masalah oleh guru dan akhirnya
3)Tahap iluminasi, adalah tahap timbulnya penyajian dan mengevaluasi proses
“insight” atau ”Aha Erlebnis”, saat timbulnya pemecahan masalah tersebut....suatu
inspirasi atau gagasan baru, beserta proses- pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika
proses psikologis yang mengawali dan pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu
mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan tantangan (challenge) yang tidak dapat
baru. dipecahkan oleh suatu prosedur rutin (routine
4) Tahap verifikasi atau evaluasi adalah procedure) yang sudah diketahui si pelaku ...
tahap dimana ide atau kreasi baru tersebut (Shadiq, 2004:11).
harus diuji terhadap realitas. Disini diperlukan Suatu pertanyaan akan menjadi masalah
pemikiran kritis dan konvergen. Dengan bagi seorang anak tapi belum tentu menjadi
perkataan lain, proses divergensi (pemikiran masalah bagi anak lainnya, tergantung
kreatif) harus diikuti oleh proses konvergensi individu. Dalam memecahkan masalah
(pemikiran kritis). tersebut anak
Pembelajaran kreatif dimaksudkan agar harus menguasai konsep kemudian
guru menciptakan kegiatan belajar yang menggunakannya dengan menggabungkan
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat dengan keterampilan yang dimiliki untuk
kemampuan peserta didik, siswa dapat menghadapi situasi-situasi yang baru.
menjadi kreatif dalam proses Jika dilihat dari cara dan jawaban suatu
pembelajarannya. Artinya, siswa kretaif dalam masalah, maka ada dua tipe masalah, yakni
memahami masalah, menemukan ide yang tipe masalah yang diberikan mempunyai cara
terkait, mempresentasikan dalam bentuk lain dan jawaban yang tunggal (close problem)
yang lebih mudah diterima, dan menemukan atau tipe masalah yang mempunyai cara dan
kesenjangan yang harus diisi untuk jawaban yang tidak tunggal (open problem)
memecahkan masalah.(Modul PLPG (Ruseffendi dalam Amirudin dkk, 2011:6).
Matematika,2013:14-15). Secara konseptual masalah terbuka dalam
Kemampuanberpikir kreatif dalam pembelajaran matematika adalah masalah
pembelajaran matematika adalah upaya yang atau soal-soal matematika yang dirumuskan
sengaja diciptakan untuk mengkondisikan sedemikian rupa, sehingga memilki beberapa
siswa sehingga dapat menggunakan atau bahkan banyak solusi yang benar, dan
kecakapan akal budi untuk mengaitkan terdapat banyak cara untuk mencapai solusi
pengetahuan yang dimiliki dengan itu. Pendekatan ini memberikan kesempatan
pengetahuan yang baru untuk mencipta dan pada siswa untuk “experience in finding
menyelesaikan masalah menggunakan something new in the process” (Schoenfeld
dalam Amirudin dkk, 2011:12 ).
261
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
8. Instrumen Penelitian Tabel 2 Uji-t Tes Awal (Pre test) Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Instrumen dalam penelitian ini diantaranya
tes uraian karena melalui tes uraian dapat
lebih diungkapkan fakta mengenai langkah-
langkah jawaban siswa yang didalamnya
memuat proses berfikir, ketelitian, dan
sistematika penyusunan serta dapat diketahui
kesulitan yang dialami siswa sehingga
memungkinkan dilakukannya perbaikan.
Pada Tabel 2 terlihat bahwa nilai
9. Teknik Analisis Data signifikansi (sig.2-tailed) dengan uji-t adalah
Analisis Data Tes Kemampuan Berpikir 0,975. Karena nilai signifikansi lebih besar dari
Kreatif Uji Statistik yang digunakan adalah uji 0,05 maka berdasarkan kriteria pengambilan
kesamaan dua rerata. Uji kesamaan dua keputusan, 𝐻0 diterima. Ini menunjukkan
rerata digunakan untuk melihat perbedaan bahwa Kemampuan berpikir kreatif siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada tes
262
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
263
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
264