Oleh Kelompok 5:
1
A. Pengertian Pendekatan Open-Ended
Pendekatan berdasarkan masalah dalam pembelajaran matematika
sebenarnya bukan hal yang baru, tetapi Polya sudah mengembangkan sejak
tahun 40-an. Namun pendekatan ini mendapat perhatian luas lagi mulai tahun
80-an sampai sekarang. Dengan dikembangkannya pendekatan pemecahan
masalah berbentuk terbuka (open-ended) di Jepang. Pendekatan ini
didasarkan atas penelitian Shimada, adalah “an instructional strategy that
creates interest and simulates creative mathematical activity in the classroom
trhough student’s collaborative work. Lesson using open-ended problem
solving emphasize the proses of problem solving activities rather than
focusing on the result” (Shimada and Becker.1997. Bandingkan dengan
foong. 2000)
Pendekatan ini berkembang pesat sampai di Amerika dan Eropa yang
selanjutnya dikenal dengan istilah open-ended probleng solving. Di Eropa,
terutama di Negara-negara seperti Belanda pendekatan pembelajaran ini
mendapat perhatian luas seiring dengan terjadinya tuntutan pergeseran
paradigma dalam pendidikan matematika di sana. Di klaim bahwa
pembelajaran matematika merupakan “human activities”, baik mental atau
fisik berdasarkan “real life” dengan mengambil landasan Konstrutivisme
Radikal Modern (berdasarkan biologi Kognitivisme dan Neurophisiologi)
oleh Maturana dan varela (1984) bahwa fenomena-fenomena alam itu tidak
dapat di reduksi secara penuh menjadi klusa-klausa deterministic, dengan
struktur dan pola yang unik, tunggal dan dapat di prediksi secara mudah.
Sebaliknya real life, adalah kompleks dengan struktur dan pola yang sering
tak jelas, tak selalu teramalkan dengan mudah, multidimensi, dan
memungkinkan adanya banyak penafsiran dan sinkuler. Pengetahuan manusia
tentang alam hanyalah hipotesa-hipotesa konstruksi hasil pengamatan
terbatas, yang tentu saja dapat salah (fallible). Mengambil pandangan ini
dalam pembelajaran matematika, berarti memberi kesempatan pada siswa
2
untuk belajar melalui aktivitas-aktivitas real life dengan menyajikan
fenomena alam “seterbuka mungkin” pada siswa.
Secara konseptual masalah terbuka dalam pembelajarn matematika adalah
masalah atau soal-soal matematika yang dirumuskan sedemikian rupa,
sehingga memilki beberapa atau bahkan banyak solusi yang benar, dan
terdapat banyak cara untuk mencapai solusi itu. Pendekatan ini memberikan
kesempatan pada siswa untuk “experience in finding something new in the
process” (Schoenfeld,1997).
3
jawaban (yang benar), sehingga merangsang kemampuan intelektual dan
pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru.
Tujuan dari pembelajaran Open-Ended problem menurut Nohda (Suherman,
dkk, 2003; 124) ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola
pikir matematik siswa melalui problem posing secara simultan. Dengan kata lain,
kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa harus dikembangkan semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa.
Pendekatan Open-Ended menjanjikan kepada suatu kesempatan kepada siswa
untuk meginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan
kemampuan mengelaborasi permasalahan. Tujuannya tiada lain adalah agar
kemampuan berpikir matematika siswa dapat berkembang secara maksimal dan
pada saat yang sama kegiatan-kegiatan kreatif dari setiap siswa terkomunikasi
melalui proses pembelajaran. Inilah yang menjadi pokok pikiran pembelajaran
dengan Open-Ended, yaitu pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif
antara matematika dan siswa sehingga mengundang siswa untuk menjawab
permasalahan melalui berbagai strategi.
Dalam pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended, siswa diharapkan
bukan hanya mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada proses
pencarian suatu jawaban. Menurut Suherman dkk (2003:124) mengemukakan
bahwa dalam kegiatan matematik dan kegiatan siswa disebut terbuka jika
memenuhi ketiga aspek berikut:
a. Kegiatan siswa harus terbuka
Yang dimaksud kegiatan siswa harus terbuka adalah kegiatan pembelajaran
harus mengakomodasi kesempatan siswa untuk melakukan segala sesuatu
secara bebas sesuai kehendak mereka. Misalnya, guru memberikan
permasalahan seperti berikut kepada siswa: Dengan menggunakan berbagai
cara, hitunglah jumlah sepuluh bilangan ganjil pertama mulai dari satu!
Dengan begitu siswa berkesampatan melakukan beragam aktivitas untuk
menjawab permasalahan yang di berikan sesuai dengan pikiran dan
kemampuannya.
4
b. Kegiatan matematika merupakan ragam berpikir
Kegiatan matematik adalah kegiatan yang didalamnya terjadi proses
pengabstraksian dari pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari ke dalam
dunia matematika atau sebaliknya. Pada dasarnya kegiatan matematik akan
mengundang proses manipulasi dan manifestasi dalam dunia matematika
c. Kegiatan siswa dan kegiatan matematika merupakan satu kesatuan
Dalam pembelajaran matematika, guru diharapkan dapat mengangkat
pemahaman dalam berpikir matematika sesuai dengan kemampuan individu.
Meskipun pada umumnya guru akan mempersiapkan dan melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan pengalaman dan pertimbangan masing-masing.
Guru bisa membelajarkan siswa melalui kegiatan-kegiatan matematika tingkat
tinggi yang sistematis atau melalui kegiatan-kegiatan matematika yang
mendasar untuk melayani siswa yang kemampuannya rendah. Pendekatan
uniteral semacam ini dapat dikatakan terbuka terhadap kebutuhan siswa
ataupun terbuka terhadap ide-ide matematika. Kegiatan siswa dan kegiatan
matematik dikatakan terbuka secara simultan dalam pembelajaran, jika
kebutuhan dan berpikir matematik siswa terperhatikan guru melalui kegiatan-
kegiatan matematik yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan lainnya.
Dengan kata lain, ketika siswa melakukan kegiatan matematika untuk
memecahkan permasalahan yang diberikan, dengan sendirinya akan
mendorong potensi mereka untuk melakukan kegiatan matematikpada
tingkatan berpikir yang lebih tinggi. Dengan demikian, guru tidak perlu
mengarahkan agar siswa memecahkan permasalahan dengan cara atu pola
yang sudah ditentukan, sebab akan menghambat kebebasan berpikir siswa
untuk menemukan cara baru menyelesaikan permasalahan.
7
3. Sajikan masalah semenarik mungkin bagi siswa
Konteks permasalahan yang diberikan atau disajikan harus dapat dikenal baik
oleh siswa, dan harus membangkitkan keingintahuan serta semangat
intelektual siswa. Oleh karena masalah Open-Ended memerlukan waktu
untuk berpikir dan mempertimbangkan strategi pemecahannya, maka masalah
itu harus mampu menarik perhatian siswa.
4. Lengkapi prinsip formulasi masalah, sehingga siswa mudah memahami
maksud masalah itu. Masalah harus diekspresikan sedemikian rupa sehingga
siswa dapat memahaminya dengan mudah dan menemukan pendekatan
pemecahannya. Siswa dapat mengalami kesulitan, bila eksplanasi masalah
terlalu singkat. Hal itu dapat timbul karena guru bermaksud memberikan
terobosan yang cukup kepada siswa untuk memilih cara dan pendekatan
pemecahan masalah. Atau dapat pula diakibatkan siswa memiliki sedikit atau
bahkan tidak memiliki pengalaman belajar karea terbiasa megikuti petunjuk-
petunjuk dari buku teks.
5. Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk mengekplorasi masalah.
Terkadang waktu yang dialokasikan tidak cukup dalam menyajikan masalah,
memecahkannya, mendiskusikan pendekatan dan penyelesaian,, dan
merangkum dari apa yang telah dipelajari siswa. Karena itu, guru harus
memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk mengekplorasi masalah.
Berdiskusi secara aktif antar sesama siswa dan antara siswa dengan guru
merupakan interaksi yang sangat penting dalam pembelajaran dengan
pendekatan Open-Ended.
1. Persiapan
8
Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru harus membuat Program
Satuan Pelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
10
- Pekerjaan ditunjukkan dan dijelaskan
12
N M
2x+1
K 3x L
Jika keliling persegi panjang KLMN 42 cm, hitunglah :
a. panjang dan lebar
b. diagonal LN
c. luasnya
Jawaban :
Diketahui : Cara 2 :
Persegi panjang KLMN K = 2 (p + l)
p = 3x ⇔ 42 = 2 (3x + 2x + 1)
l = 2x + 1 ⇔ 42 = 2 (5x + 1)
K = 42 cm ⇔ 42 = 2 . 5 x + 2 .1
Ditanya : ⇔ 42 = 10 x + 2
a. p dan l ⇔ 42 – 2 = 10 x
b. diagonal LN ⇔ 40 = 10 x
c. luas. 40
⇔x=
Jawab : 10
a. Menentukan nilai x : ⇔ x = 4 cm
⇔ 42 = 2 (3x + 2x + l ) dalam
42 persamaan p dan l .
⇔ = 5x + 1
2 p = 3x
⇔ 21 - 1 = 5x = 3 . 4 = 12 cm
⇔ 20 = 5 x l=2x+1
20 =2.4+1
⇔x=
5
= 9 cm
⇔ x = 4 cm
13
Jadi panjang persegi panjang = 15 cm
KLMN adalah 12 cm dan lebarnya Jadi panjang diagonal LN adalah
9 cm. 15 cm.
b. ln 2= KL 2 + KN 2 c. Luas = p x l
= 122 +92 = 12 x 9
= 144 + 81 = 108 cm 2
= 225 Jadi luas persegi panjang KLMN
LN = √ 225 adalah 108 cm 2
2. Sebuah kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 120 meter dan
lebar 80 meter. Di sekeliling kebun tersebut akan dipasang pagar dengan biaya Rp
150.000,00 per meter. Berapa biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar
tersebut?
Jawaban :
Diketahui :
Kebun berbentuk persegi panjang
p = 120 m
l = 80 m
biaya pagar = Rp 150.000,00/meter
Ditanya :
Biaya yang diperlukan untuk memasang pagar di sekeliling kebun.
Jawab :
K kebun = 2 (p + l)
= 2 (120 + 80)
= 2 (200)
= 400 cm.
Biaya pemasangan pagar = biaya/meter x K
= Rp 150.000,00 x 400
= Rp 60.000.000,00
Jadi biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar adalah Rp 60.000.000,00.
14
3. Seorang petani mempunyai sawah berbentuk persegi panjang yang luasnya 540
2
m . Jika perbandingan panjang dan lebar sawah itu 5 : 4, tentukan ukuran sawah
tersebut!
Jawaban :
Diketahui : ¿ 4.3 √ 3
Sawah berbentuk persegi panjang.
= 12√ 3 cm
L sawah = 540m2.
p : l= 5 : 4 Jadi ukuran sawah tersebut adalah
Ditanya : panjangnya 15 √ 3 cm dan lebar 12
Ukuran sawah. √ 3cm.
Jawab :
Cara 2 :
Cara 1 :
Misal : p = 5 n p:l=5:4
l=4n
5
L sawah = p x l p= l
4
⇔ 540 = 5 n x 4 n
L sawah = p x l
⇔ 540 = 20 n2
540 5
⇔ n2 = 540= lxl
20 4
= 27 2
540 x 4=l
n = 3 √3
p=5n 2 2160
l=
4
¿ 5. 3 √ 3
= 432
¿ 15 √ 3 cm
l= √ 432
l=4n
¿ √ 144 x 3
15
¿ 12 √ 3 Jadi ukuran sawah tersebut adalah
panjangnya 15√ 3 cm dan lebar 12 √ 3
cm.
16
5. Sebuah taman berbentuk persegi luasnya 900 m2. Taman itu dikelilingi pohon
cemara yang jarak tiap pohonnya 2,5 m dan lampu taman yang berjarak tiap
lampunya 5 m.
a. Tentukan banyak pohon cemara yang mengelilingi taman tersebut.
b. Tentukan banyak lampu yang megelilingi taman tersebut.
Jawaban :
Diketahui : = 120 m
Taman berbentuk persegi K
a. Banyak pohon =
jarak pohon
L taman = 900 m2
= 120/ 2,5
Jarak tiap pohon : 2,5 m
= 48 pohon
Jarak tiap lampu : 5 m
Jadi banyak pohon cemara yang
Ditanya :
mengelilingi taman tersebut adalah 48
a. banyak pohon cemara yang
pohon.
mengelilingi taman
b. banyak lampu yang mengelilingi
taman
Jawab:
K
L persegi = s x s b. Banyak lampu =
jarak lampu
= 900
= 120/ 5
s= √ 900 = 30 m
= 24 pohon
K persegi = 4 x s Jadi banyak lampu yang mengelilingi
= 4 x 30 taman tersebut adalah 24 lampu.
6. Keliling suatu persegi sama dengan keliling persegi panjang. Panjang sisi
persegi
sama dengan 16 cm dan lebar persegi panjang sama dengan 15 cm. Tentukan
panjang persegi panjang tersebut!
Diketahui :
17
K persegi = K persegi panjang
s = 16 cm
l = 15 cm
Ditanya :
Panjang persegi panjang
Jawab :
K persegi = K persegi panjang
K persegi = 4 x s
= 4 x 16
= 64 cm
K persegi panjang = 2 (p + l)
⇔ 64 = 2 (p + 15)
⇔ 64 = 2p + 30
⇔ 64 – 30 = 2p
⇔ 34 = 2p
34
⇔p=
2
⇔ p = 17 cm
Jadi panjang persegi panjang adalah 17 cm.
DAFTAR PUSTAKA
Nohda, N., 2000. Learning and Teaching Trought Open Approach Method,
Mathematics Education in Japan. Tokyo: TSME.
18
for Teaching Mathematics. Virginia: National Council of Teachers of
Mathematics..
Sumber lain :
http://www.psb-psma.org/content/blog/pendekatan-open-ended-problem-dalam-
matematika
19
1. Bagaimana cara guru mengatasi siswa yang mainsetnya menganggap soal open
ended itu susah untk dikerjakan. (Sri Suryaningtyas)
Jawaban:
2. Bagaimana membedakan open ended soal dan open ended jawaban, dan bagaiman
langkah-langkah membuat soal open ended? (Diena frentika)
Jawaban:
21
Apakah tingkat matematika dari masalah itu cocok untuk siswa?. Pada saat
siswa menyelesaikan masalah Open-ended, mereka harus menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka punya. Jika guru
memprediksi bahwa masalah itu di luar jangkauan kemampuan siswa,
maka masalah itu harus diubah/diganti dengan masalah yang berasal dalam
wilayah pemikiran siswa.
Apakah masalah itu mengundang pengembangan konsep matematika lebih
lanjut?. Masalah harus memiliki keterkaitan atau hubungan dengan
konsep-konsep matematika yang lebih tinggi sehingga dapat memacu
siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
Pada tahap ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
rencana pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut:
2. Tujuan dari masalah itu diberikan kepada siswa harus jelas. Guru
memahami dengan baik peranan masalah itu dalam keseluruhan
rencana pembelajaran. Masalah dapat diperlakukan sebagai topik yang
tertentu, seperti dalam pengenalan konsep baru kepada siswa, atau
sebagai rangkuman dari kegiatan belajara siswa. Berdasarkan
pengalaman, masalah Open-ended efektif untuk pengenalan konsep
22
baru atau rangkuman kegiatan belajar.
3. Sajikan masalah semenarik mungkin bagi siswa.Konteks
permasalahan yang diberikan atau disajikan harus dapat dikenal baik
oleh siswa, dan harus membangkitkan keingintahuan serta semangat
intelektual siswa. Oleh karena masalah Open-ended memerlukan
waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan strategi pemecahannya,
maka masalah itu harus mampu menarik perhatian siswa.
23
mengklasifikasikan soal yang dapat diberikan melalui pendekatan open-
ended, kedalam tiga kelompok yaitu: (a) Soal untuk mencari hubungan.
Sesuai dengan istilahnya, soal jenis ini diberikan agar siswa dapat mencari
sendiri aturan atau hubungan matematis dari suatu teori tertentu, (b) Soal
mengklasifikasi. Dalam jenis ini. Siswa dituntut untuk dapat memiliki dan
mengembangkan kemampuan mengklasifikasi berdasarkan sifat-sifat dari
suatu obyek tertentu. (c) Soal mengukur. Dalam soal jenis ini, siswa
diminta untuk dapat menempatkan parameter-parameter numerik terhadap
fenomena tertentu. Soal jenis ini biasanya mencakup latihan kemampuan
berpikir matematis yang memiliki aspek-aspek yang majemuk terkadang
melibatkan beberapa pokok bahasan.
4. Dalam soal open ended, Poin apa sajakah yang penting dalam penilaiannnya?
(Rusi Ulfa Hasanah)
Jawaban:
26
- Muncul masalah dalam meniru ide matematika tetapi tidak dapat
dikembangkan
- Ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi kurang
- Banyak salah perhitungan
- Terdapat sedikit pemahan yang diilustrasikan
- Siswa kurang mencoba beberapa hal
Jawaban diberi nilai 0, jika :
27