SKRIPSI
Oleh
FITRI RESKI ASTUTI
NIM 10539138315
SKRIPSI
Oleh
FITRI RESKI ASTUTI
NIM 10539138315
i
ii
iii
iii
iv
iv
v
v
vi
Terbaik”
Tiada do’a yang lebih indah selain do’a agar skripsi ini cepat selesai.
(F.R.A)
“People who never make mistakes are those who never try new things”
“Orang yang tidak pernah membuat kesalahan adalah orang yang tidak pernah
mencoba hal baru”
-Albert Einstain-
vi
vii
Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukan sebuah kejahatan, bukan pula sebuah aib. Bukankah
sebaik-baik skripsi adalah yang selesai ? baik itu selesai tepat waktu maupun tidak tepat waktu.
Pepatah berkata “lebih baik terlambat, dari pada tidak sama sekali”
vii
viii
ABSTRAK
viii
ix
KATA PENGANTAR
Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya
milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan
Salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi
pelopor peradaban manusia yang hakiki, pembawa cahaya kehidupan dan teladan
akhlak pencinta ilmu yang menjadi figur panutan dan inspirasi penulis hadir
sederhana ini.
Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X MIPA SMA
Negeri 10 Maros” Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
kedua orang tuaku tercinta. Ayahandaku Muh. Suroso dan Ibundaku Hatijah
dan mendo’akan penulis dalam setiap langkah menjalani hidup selama ini
Muh. Rahmat widjaya S. S.Kep,.Ns, adikku Nur Uswatun Khasanah dan kakak
ix
x
ini, penulis memperoleh banyak hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis
Drs. Abd. Haris, M.Si selaku pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan
ilmu dan pengetahuan yang berharga dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah
SWT memberikan perlindungan, kesehatan, dan pahala yang berlipat ganda atas
Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M., selaku Rektor Universitas
Ibu Dr. Nurlina, M.Pd., selaku Ketua beserta bapak Ma’aruf, S.Pd., M.Pd.,
Ibu dosen Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Bapak Drs. Mukhtar, M.M., selaku Kepala SMA Negeri 10 Maros yang telah
memberikan izin untuk meneliti, Bapak Muh. Akbar, S.Pd.,M.Pd., selaku guru
x
xi
selama penelitian dan Sahabat - sahabatku Fatima Resky, Nur Rahma Reviani,
Asdar, Rahmat, Ahmad Fajri Rahman dan semua KINEMATIKA B yang telah
menjadi sahabat yang baik yang selalu membantu dalam suka dan duka serta
membuat keberadaanku menjadi lebih berarti dan jadi lebih bermakna, semoga
semua kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam lembar kehidupan kita
serta keluarga besar Kinematika 2015 terimakasih atas kebersamaannya selama ini
ini.
penulis dapat berkarya yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan
harapan dan do’a penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah
Penulis
xi
xii
DAFTAR ISI
Halaman
B.Rumusan Masalah...................................................................... 3
3. Belajar ................................................................................... 11
xii
xiii
Lampiran
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
4.1 Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik ..................... 30
4.3 Hasil Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik pada Pre-
test dan Post-test ...................................................................................... 33
4.4 Hasil Uji Hipotesis Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik pada Pre-test
dan Post-test ............................................................................................. 34
4.5 Kategori Uji N-Gain Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Setelah
Perlakuan ................................................................................................... 35
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
interaksi antara guru dan peserta didik. Guru merupakan salah satu faktor
kurikulum 2013, peserta didik didorong untuk menjadi lebih aktif yaitu
suatu kegiatan ataupun pengalaman yang telah dilakukan. Oleh sebab itu pada
fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis dan rasional yang
melibatkan proses dan sikap ilmiah. Ketika belajar fisika, peserta didik akan
dikenalkan tentang produk fisika berupa materi, konsep, asas, teori, prinsip
1
2
dan hukum - hukum fisika. Peserta didik juga akan diajarkan untuk
10 Maros, dapat diketahui melalui wawancara guru dan melihat hasil ulangan
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) atau hasil belajar fisika peserta didik
rendah. Dari 66 jumlah peserta didik hanya 52,75 % yang dapat mencapai
nilai di atas KKM, sedangkan 47,25 % peserta didik masih memperoleh nilai
di bawah KKM.
pembelajaran fisika, hal ini terlihat dari respon peserta didik yang cenderung
pasif dan pemahaman mereka mengenai materi yang kurang, saat guru
diam karena mereka bingung apa yang harus ditanyakan atau dijawab.
dalam pembelajaran fisika, hal ini terlihat dari ketidaksiapan peserta didik
dalam menerima materi, tidak tertarik dengan materi yang disampaikan serta
3
sangat sulit dan rumit. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan suatu
struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan akan keterlibatan
aktif peserta didik dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa pembelajaran
Learning terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIPA SMA
Negeri 10 Maros”
B. Rumusan Masalah
masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
4
1. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik Kelas X MIPA SMA
2. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik Kelas X MIPA SMA
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
learning.
2. Bagi guru
3. Bagi sekolah
4. Bagi peneliti
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori-teori Pendukung
1. Model Pembelajaran
pembelajaran adalah suatu terencana atau pola yang dapat digunakan untuk
yang lain.
6
7
informasi singkat.
sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama
masalah
9
Pada tahap ini, peserta didik mengolah data dan informasi yang
5. Verification (Verifikasi)
telah dibahas dan dapat menjadi prinsip secara umum untuk semua
verifikasi.
atau pasti
4. Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
learning, menurut Setiani dan Donni Juni Priansa (2015: 224) adalah
sebagai berikut :
11
3. Belajar
4. Hasil Belajar
tentang konsep belajar diatas, dapat dipahami tentang makna hasil belajar,
yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang
kegiatan belajar.
dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan
aspek kognitif saja. Karena aspek kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh
guru karena berkaitan dalam menguasai isi bahan pengajaran. Ranah kognitif
memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu (C1) mengetahui, (C2) memahami,
Hasil belajar adalah hasil dari proses belajar yang dilakukan peserta
maka peserta didik dapat dikatakan berhasil dalam kegiatan belajar mengajar
B. Kerangka Pikir
dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis dan rasional yang melibatkan
proses dan sikap ilmiah. Ketika belajar fisika, peserta didik akan dikenalkan
tentang produk fisika berupa materi, konsep, asas, teori, prinsip, dan hukum-
14
hukum fisika. Tetapi sangat disayangkan karena nilai prestasi mata pelajaran
fisika selalu rendah. Berbagai faktor penyebab rendahnya prestasi mata pelajaran
fisika adalah kurangnya motivasi dan minat belajar fisika peserta didik, karena
mereka menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit yang
hanya membahas tentang persoalan rumus dan perhitungan yang sangat rumit,
sikap dan pembawaan guru yang kurang menyenangkan, strategi, metode dan
yang monoton karena mungkin hanya selalu didalam ruangan saja, serta
dan minat peserta didik dalam pembelajaran fisika menyebabkan rendahnya pula
hasil belajar fisika peserta didik, sehingga diperlukan model pembelajaran yang
cara belajar peserta didik aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri,
dan belajar sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan.
1 2 3 4 5 6
Pernyataan Pengumpulan Pemrosesan
Stimulasi Masalah Data Data Verifikasi Generalisasi
C. Hipotesis Penelitian
fisika peserta didik kelas X MIPA SMA Negeri 10 Maros setelah diajar dengan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Desain Penelitian
O1 X O2
dengan :
16
17
1. Populasi penelitian
MIPA SMA Negeri 10 Maros tahun ajaran 2019 / 2020 yang berjumlah 66
2. Sampel penelitian
kelas dengan asumsi populasi homogen yang akan ditentukan satu kelas.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini sebagai
berikut :
pengetahuan.
2. Variabel terikat adalah hasil belajar fisika peserta yaitu skor total yang
(C4)
1. Tahap Persiapan
a) Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi fisika SMA
2. Tahap pelaksanaan
a) Memilih satu kelas diantara kelas yang ada dengan menggunakan teknik
3. Tahap akhir
E. Instrumen Penelitian
ini adalah tes hasil belajar fisika. Tes yang menekankan pada ranah kognitif yang
menganalisis (C4). Bentuk instrumen dalam penelitian ini adalah multiple choice
test (pilihan ganda), yang digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar fisika
pada peserta didik. Jika benar mendapat skor 1 dan jika salah skor 0.
1. Tahap Pertama
Penyusunan tes berdasarkan kisi-kisi tes sesuai dengan isi materi yang
2. Tahap kedua
Semua item yang disusun kemudian divalidasi. Hal ini bertujuan untuk
ini.
20
Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validasi oleh 2
yang akan digunakan sudah mewakili aspek yang akan diukur dalam
dalam hal ini rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja peserta didik
menggunakan rumus:
Validitas isi =
Validator 1
Sangat relevan Sangat relevan
skor 1-2 skor 3-4
Sangat relevan
A B
skor 1-2
Validator 2
Sangat relevan
C D
skor 3-4
r = Validitas isi
A = Sel yang menunjukkan n ketidaksetujuan kedua validator
B = Validator I setuju, validator II tidak setuju
C = Validator II setuju, validator I tidak setuju
D = Kedua validator setuju
Setelah uji Gregory maka instrumen diuji cobakan pada kelas uji coba
berikut:
̅̅̅ ̅̅̅
√
dengan :
tinggi selanjutnya digunakan untuk tes hasil belajar fisika pada kelas
eksperimen.
22
3. Tahap ketiga
∑
( )( )
dengan:
ri = Reliabilitas instrumen
k = Jumlah item dalam instrumen
Vt = Varians total
pi = Proporsi banyaknya subjek yang mendapat skor 1
qi = 1-pi
Sugiyono ( 2017: 186)
penelitian. Uji coba instrumen untuk mengetahui instrumen yang akan digunakan
telah memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai pengumpulan data. Sebelum
23
instrumen diuji coba maka terlebih dahulu divalidasi oleh dua validator yang
dianalisis dengan uji Gregory dan diperoleh bahwa instrumen layak digunakan.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel.
Dari hasil uji coba tersebut maka dapat diketahui validitas, reliabilitas. Hasil uji
Validitas Reliabilitas
Soal Valid Soal Drop Nilai Kriteria
26 14 0,89 Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel 3.3 terlihat bahwa dari 40 soal tes uji coba terdapat 26
item soal yang valid dan 14 item soal drop. Berdasarkan hasil tersebut, dengan
demikian dari 40 soal uji coba hanya 26 soal yang dijadikan sebagai instrumen
dalam penelitian. Untuk lebih rinci dapat dilihat di lampiran c halaman 128 –
139.
Tes hasil belajar ini adalah soal-soal pilihan ganda yang berjumlah 26
butir soal valid dari 40 soal dengan 5 pilihan jawaban yaitu A, B, C, D dan E.
Soal hasil belajar fisika ini disesuaikan dengan indikator yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik dalam ranah kognitif. Tes ini diberikan
24
peserta didik kelas X MIPA 2 SMA Negeri 10 Maros sebagai sampel penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
1. Analisis Deskriptif
memberi gambaran umum data yang diperoleh yaitu hasil belajar peserta
∑
( ̅) =
dengan:
̅ = Skor rata-rata
= Jumlah skor total peserta didik
= Jumlah respon
Sudjana (2017: 109)
b. Persamaan mencari standar deviasi
∑ ̅
S=√
2. Analisis Inferensial
a. Pengujian Normalitas
dengan:
hitung = Chi-Kuadrat
= Banyaknya kelas interval
Oi = Frekuensi yang diobservasi
= Frekuensi harapan
b. Pengujian Hipotesis
perbedaan antara data sebelum dan data setelah perlakuan dari satu
learning
learning
Hipotesis statistik:
dengan:
̅̅̅ ̅̅̅
√ ( )( )
√ √
dengan:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
dengan :
diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika thitung ttabel maka Ha ditolak dan
dengan:
g : Gain
Sposttest : Skor terakhir
Spretest : Skor awal
Smax : Skor ideal dari tes awal dan akhir
tinggi.
kategori sedang.
rendah.
30
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Skor Statistik
Statistik
Pre-Test Post-Test
Jumlah peserta didik 33 33
Skor ideal 26 26
Skor tertinggi 16 24
Skor terendah 6 9
Skor rata – rata 10,57 16,60
Standar deviasi 3,02 4,42
Jumlah kelas interval 6 6
Rentang data 10 15
Panjang kelas interval 2 3
(Sumber: Data Hasil Pengolahan, 2019)
Secara rinci hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada lampiran D.1
(Halaman 143 - 150). Jika skor pre-test dan post-test hasil belajar fisika
kedalam skala lima yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat
30
31
tinggi, dengan adaptasi dari Riduwan, maka akan diperoleh hasil seperti
Dari tabel 4.2 hasil belajar pre-test peserta didik diatas dapat dikatakan
bahwa jumlah yang berada pada kategori rendah 13 orang, sedang 15 orang,
bahwa jumlah yang berada pada kategoi rendah 3 orang, sedang 9 orang,
tinggi 13 orang, dan sangat tinggi 8 orang dari 33 jumlah peserta didik kelas
X MIPA 2 SMA Negeri 10 Maros. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
15 15
13 13
Frekuensi
10 9
8
5 pre test
5
3 posttest
0 0 0
0
sangat rendah rendah sedang tinggi sangat tinggi
kategori skor hasil belajar fisika
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi dan Persentase
Kategorisasi Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Kelas X MIPA 2 SMA Negeri 10 Maros pada saat
Pre-Test Dan Post-Test
validitas yang serig digunakan adalah metode Chi Square secara rinci
dapat dilihat pada tabel 4.3. Uji normalitas ini dilakukan pada data pre-
test dan post-test meliputi tes hasil belajar fisika peserta didik sebelum
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Fisika Peserta
dapat disimpulkan bahwa X2hitung = 4,729 < X2tabel = 7,815, yang berarti
hasil belajar pre-test fisika peserta didik SMA Negeri 10 Maros untuk
bahwa X2hitung = 4,854 < X2tabel = 7,815, yang berarti hasil belajar post-
test fisika peserta didik kelas X MIPA 2 SMA Negeri 10 Maros untuk
b. Uji Hipotesis
tabel 4.1, terlihat skor rata – rata pre-test 10,57 dan standar deviasi 3,02
rata post-test 16,60 dan standar deviasi 4,42 dengan jumlah peserta didik
sebanyak 33 orang.
pada subjek yang diuji untuk situasi setelah proses atau subjek yang
Dengan menggunakan analisis uji-t skor hasil belajar fisika peserta didik
Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Skor Hasil Belajar Fisika Peserta
D.2 (halaman 151 - 154). Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diperoleh thitung
= 6,5904 sedangkan untuk nilai ttabel untuk taraf signifikan α = 0,05 dan
c. Uji N-gain
rendah, sedang atau tinggi. Berikut adalah hasil analisis dari data yang
telah diperoleh.
Tabel 4.5 Kategori Uji N-Gain Skor Hasil Belajar Fisika Peserta
uji N-Gain rata-rata yang diperoleh adalah 0,39, maka peningkatan hasil
B. Pembahasan
peserta didik dapat diperoleh dengan melakukan pre-test dan post-test, dari hasil
deskriptif dan analisis inferensial untuk mengetahui hasil belajar fisika peserta
Dari hasil analisis deskriptif diperoleh skor rata-rata peserta didik sebelum
Learning. Untuk kategori skor hasil belajar fisika peserta didik dari analisis
deskriptif yang diperoleh diketahui bahwa hasil belajar fisika peserta didik
kategori sedang dan hasil belajar fisika peserta didik setelah diterapkan model
Berdasarkan hasil analsis inferensial dalam hal ini uji t yang telah
dilakukan diketahui bahwa hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung > ttabel
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dari uji t yang telah dilakukan terlihat
bahwa hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIPA 2 SMA Negeri 10 Maros
peserta didik maka dilakukan uji N-Gain. Dari hasil analisis N-Gain diperoleh
peningkatan hasil belajar fsika peserta didik sebesar 0,39 dan masuk dalam
kategori sedang.
didik. Peningkatan hasil belajar fisika peserta didik disebabkan karena model
telah disusun atau diselesaikan dan kemudian menarik kesimpulan dari hasil
jawaban yang telah diperoleh. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh (Firi dan Derlina, 2015: 91) yang menyatakan bahwa
kemampuan dalam memecahkan masalah fisika peserta didik dalam hal ini juga
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIPA 2 SMA Negeri 10 Maros
2. Hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIPA 2 SMA Negeri 10 Maros
yang ditunjukkan dengan skor rata-rata yang diperoleh sebesar 16,60 dan
3. Terdapat peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIPA 2 SMA
Discovery Learning dengan nilai N-Gain sebesar 0,39 pada kriteria sedang.
B. Saran
yaitu:
39
40
alternatif dalam mata pelajaran fisika untuk mencapai hasil belajar fisika.
pengetahuan.
lagi.
41
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rusydi & Muhammad Fadhli. 2018. Statistik Pendidikan (Teori dan praktik
dalam pendidikan). Medan: CV. Widya Puspita
Fitri, Mariza & Derlina. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor. Jurnal
Inpafi, Vol.3, No. 2
Hanief, YulinggoNanda & Wasis Himawanto. 2017. Statistik Pensdidikan Sleman:
Deepublish
Karwono & Heni Mularsih. 2017. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan
Sumber Belajar. Depok: PT. Rajagrafindo Persada
Rambega, Ulfa Laela. 2017. Hubungan Antara Kemampuan Penalaran Formal dan
Motivasi Belajar Fisika Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMPN 19
Bulukumba Kabupaten Bulukumba. Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 4, No. 3
Sap’ari, Suprapta, Rafiqah. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode
Pembelajaran Discovery. Jurnal Pendidikan Fisika, vol. 4, No. 2
Setiani, Ani & Donni Juni Priansa. 2015. Manajemen Peserta Didik dan Model
Pembelajaran: Cerdas, Kreatif, dan Inovatif. Bandung: Alfabeta
41
42
Sudjana, Nana. 2017. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group
Winarni, Endang Widi. 2018. Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara