Anda di halaman 1dari 191

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PROTISTA PADA SISWA


KELAS X SMA NEGERI 3 TAKALAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :
Muhfriana Maulani Said
NIM 105440012115

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2020
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Sukses adalah saat persiapan dan kesempatan bertemu.

(Bobby Unser)

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain)

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap

(Q.S Al-Insyirah Ayat 6-8)

Keberhasilan seseorang bukan dinilai dari hasil yang telah dicapai tetapi berat,

ringan, dan jumlah rintangan-rintangan yang ia hadapi saat ia berusaha

meraih keberhasilan itu sendiri.”

(Booker T. Washinton )

Kupersembahkan karya ini buat :

Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,

atas keikhasan dan doanya dalam mendukung penulis

Mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

vi
ABSTRAK

Maulani, Muhfriana Said. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Make a Match


Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Protista Pada Siswa Kelas X SMA Negeri
3 Takalar. Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanty
Dan Pembimbing II Nurul Magfirah.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata


pelajaran biologi Kelas X SMA Negeri 3 Takalar Tahun Ajaran 2019/2020
melalui penerapan model pembelajaran Make A Match. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) yang dilakukan dengan 2
kelas yaitu kelas control dan kelas eksperimen. Subyek penelitian ini adalah siswa
kelas X MIA 5 sebanyak 34 siswa dan kelas X MIA 6 sebanyak 34 siswa.
Intrumen dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan tes hasil belajar. Hasil
penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari
rata-rata hasil belajar pada posttest kelas kontrol yaitu 77,99 dengan kategori
siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan (KKM) hanya 19 siswa dan pada kelas
eksperimen nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 87,15 dengan kategori siswa yang
memenuhi kriteria ketuntasan (KKM) yaitu 28 siswa. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa nilai hasil belajar pada kelas kontrol lebih rendah
dibandingkan pada kelas eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Make A Match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa materi protista pada siswa kelas X SMA Negeri
3 Takalar Tahun Ajaran 2019/2020

Kata Kunci : Make a Match, Hasil Belajar.

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas izin dan petunjuk Allah SWT,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model

Make a Match Terhadap Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas X SMA

Negeri 3 Takalar” dan tak lupa pula penulis panjatkan salawat dan salam atas

junjungan Rasulullah Muhammad SAW, yang telah menjadi inspirasi bagi penulis

agar tetap tawakal dan bersabar hingga skripsi ini berhasil penulis selesaikan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Biologi (S.Pd) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Muhammadiyyah Makassar. Dalam penyelesaian penyusunan Skripsi

ini, disadari sepenuhnya telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

baik dari orang tua, keluarga, maupun sahabat-sahabat seperjuangan. Oleh karena

itu diucapkan rasa terima kasih yang tulus.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak mengalami

kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan, namun berkat pertolongan Allah

SWT serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih

sebanyak-banyaknya kepada bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE, MM.

Sebagai rektor Universistas Muhammadiyyah Makassar, Erwin Akib, M, Pd.,Ph.

D. Sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyyah Makassar, Irmawanty, S. Si.,M. Si. Sebagai ketua Program

Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sekaligus

dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk bimbingan, Nurul

viii
Magfirah S. Pd.,M.Pd. Sebagai dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbingan dan mengarahkan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan, bapak-bapak dan ibu-ibu dosen Program Studi Pendidikan Biologi

FKIP Universitas Muhammadiyyah Makassar yang telah menyalurkan ilmunya

dengan ikhlas dalam mendidik penulis dan semua pihak yang telah memberikan

bantuan yang tidak sempat disebutkan satu persatu.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk dijadikan acuan dalam

penulisan skripsi baik pembaca maupun penulis. Penulis harapkan semoga skripsi

ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan tentunya bagi pembaca

umumnya.

Makassar, Januari 2019

Muhfriana Maulani

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KARTU KONTROL PEMBIMBING I .......................................................... ii

KARTU KONTROL PEMBIMBING II ........................................................iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iv

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. v

SURAT PERJANJIAN .................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................. vii

ABSTRAK ......................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 6

A. Model Pembelajaran ............................................................................... 6

B. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 7

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match ........................... 11

D. Hasil Belajar .......................................................................................... 13

x
E. Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 19

F. Materi Ajar ............................................................................................ 20

G. Kerangka Pikir ...................................................................................... 27

H. Hipotesis Penelitian............................................................................... 28

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN ...................................................... 29

A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................... 29

B. Populasi dan Sampel ............................................................................. 30

C. Variabel Penelitian ................................................................................ 31

D. Defenisi Operasional Variabel ............................................................. 31

E. Instrumen Penelitian.... ..........................................................................32

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 34

G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 39

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 39

B. Pembahasan ........................................................................................... 53

BAB V Penutup ............................................................................................... 57

A. Kesimpulan ........................................................................................... 57

B. Saran...................................................................................................... 57

Daftar Pustaka ................................................................................................. 58

Lampiran - Lampiran

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Desain Penelitian Pretest - Posttest Control Group Design ............................29

3.2 Populasi Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 3 Takalar .....................................30

3.3 Sampel Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 3 Takalar.......................................31

3.4 Tingkat Penguasaan Materi ..............................................................................35

3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)...............................................................36

3.6 Kategori Nilai N-Gain ......................................................................................36

4.1 Data Analisis Statistik Skor Hasil Belajar Siswa pada Pretest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen.....................................................................................40

4.2 Data Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar Siswa pada Pretest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen .......................................................................41

4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Pretest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen ......................................................................................41

4.4 Data Analisis Statistik Skor Hasil Belajar Siswa pada Posttest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen.....................................................................................43

4.5 Data Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar Siswa pada Posttest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................................44

4.6 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Posttest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen ......................................................................................45

4.7 Hasil Uji N-Gain ..............................................................................................47

4.8 Hasil Nilai Rata-Rata Peningkatan Pretest ke Posttest pada Kelas Kontrol
dan Kelas Eksprimen........................................................................................47

4.9 Deskriptif Hasil Persentase Dan Kriteria Aktivitas Siswa ...............................48

4.10 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa .......................................................50

4.11 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa ...................................................51

4.12 Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa ..................................................................52

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Jamur Lendir ....................................................................................................22

2.2 Jamur Air..........................................................................................................23

2.3 Protista Mirip Tumbuhan .................................................................................24

2.4 Protista Mirip Hewan .......................................................................................25

2.5 Kerangka Pikir .................................................................................................28

4.1 Diagram batang hasil belajar pretest siswa pada Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen .....................................................................................................42

4.2 Diagram batang hasil belajar posttest siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen. ....................................................................................................46

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A
A.1 Absen Kelas Eksperimen
A.2 Absen Kelas Kontrol

A.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Posttest Kelas Eksperimen

A.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Posttest Kelas Kontrol

A.5 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen

A.6 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol

A.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen

A.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Siswa Kelas Kontrol

LAMPIRAN B

B.1 Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa

B.2 Uji N-Gain

B.3 Uji Selisih

B.4 Uji Normalitas

B.5 Uji Homogenitas

B.6 Uji Hipotesis

LAMPIRAN C

C.1 Silabus Pembelajaran

C.2 Recana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

C.3 Media Pembelajaran Make a Match

C.4 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest

C.4 Tes Hasil Belajar

C.5 Lembar Jawaban Siswa

xiv
C.6 Lembar Observasi Guru

C.7 Lembar Observasi Siswa

LAMPIRAN D

D.1 Lembar Validasi RPP

D.2 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar

C.3 Lembar Validasi Observasi Guru

C.4 Lembar Validasi Observasi Siswa

LAMPIRAN E

E.1 Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi Pembimbing 1

E.2 Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi Pembimbing 2

E.3 Persetujuan Pembimbing

E.4 Surat Pengantar Penelitian

E.5 Surat Permohonan Izin Penelitian LP3M

E.6 Surat Izin Penelitian Penanaman Modal

E.7 Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan

E.8 Surat Keterangan Selesai Penelitian

LAMPIRAN F

F.1 Dokumentasi

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan

kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu

(pengajaran, bimbingan atau latihan) serta interaksi individu dengan

lingkungannya untuk mencapai manusia seutuhnya dengan suatu tindakan atau

perubahan yang dilakukan secara sadar dan terencana karena setiap manusia

mempunyai potensi untuk dapat dididik dan dapat mendidik (Zainal, 2009).

Pendidikan yang ada di Indonesia saat ini masih tergolong rendah.

Penyebab rendahnya pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah

efektifitas, efesiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi

masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Meskipun usaha dalam

memperbaikan pendidikan sudah mulai meningkat dengan dibangunnya

sekolah- sekolah untuk menunjang pendidikan.

Dunia pendidikan tentunya tidak lepas juga dari kegiatan belajar

mengajar dan juga kegiatan mendidik, belajar mengajar merupakan suatu

interaksi atau hubungan timbal balik anatara guru dan peserta didik. Sehingga

dalam proses belajar mengajar dijadikan sebagai tolak ukur dalam

keberhasilan belajar peserta didik, bukan hanya hasil belajar secara umum

yang di harapkan dalam memperoleh peningkatan namun dari segi kepribadian

dan kemampuan yang diperlukan untuk membentuk output pembelajaran

sekaligus pendidikan yang ideal. Guru adalah ujung tombak dalam

melaksanakan misi pendidikan dilapangan serta merupakan faktor penting

1
dalam mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dan efisien (Mardianto,

2012).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa di

SMAN 3 Takalar, penyebab hasil belajar biologi yang rendah adalah

pembelajaran biologi berlangsung satu arah dan penggunaan model

pembelajaran yang kurang bervariasi. Akibatnya, Biologi dianggap siswa

sebagai pelajaran yang kurang menarik dan sulit untuk dimengerti.

Penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai, menyebabkan siswa

sulit untuk memahami materi. Kurangnya keaktifan siswa yang terkait dengan

pembelajaran akan berpengaruh pada kurangnya pemahaman siswa terhadap

materi pelajaran. Kemudian, dalam proses belajar mengajar tidak semua siswa

mau terlibat aktif dalam pembelajaran. Banyak siswa yang memilih diam

ketika diajak berinteraksi oleh guru dengan memberikan pertanyaan,

kemudian saat guru memberikan siswa kesempatan untuk bertanya seputar

materi yang belum dimengerti, hanya satu atau dua orang siswa saja yang

mengajukan pertanyaan. Rendahnya tingkat keaktifan siswa yang hanya

terbatas pada mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal. Hal ini dapat di

ketahui dari hasil belajar siswa yang tergolong dibawah standar nilai

KKM(75), hanya 35% siswa yang mencapai ketuntasan sedangkan masih

terdapat 65% siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan maksimal.

Salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh

siswa yaitu memilih dan menggunakan model yang sesuai dalam proses

pembalajaran sehingga menciptakan situasi belajar yang menarik. Penggunaan

model pembelajaran yang sesuai akan turut menentukan efektivitas dan

2
efisiensi pembelajaran. Untuk itu, diperlukan sebuah model pembelajaran

yang dapat membuat siswa tertarik dan aktif selama pembelajaran di kelas

namun juga tidak mengganggu kualitas pembelajaran itu sendiri. Adapun

salah satu model pembelajaran yang dapat terapkan adalah Make a Match.

Model pembelajaran tipe Make a Match merupakan model

pembelajaran kelompok dengan bertukar pasangan atau mencari pasangan dari

soal dan jawaban yang di berikan dari suatu permainan kartu (Komalasari,

2010). Model ini di rancang untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk

kerja sama dengan orang lain dan membuat siswa aktif dalam proses

belajar.Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

diharapkan siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru

selama pembelajaran berlangsung dan proses belajar terasa lebih

menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran biologi di SMA Negeri 3 Takalar.

Model pembelajaran Make a Match ini termasuk dalam pembelajaran

kooperatif dengan pendekatan informatif yang dapat memberikan kondisi

belajar aktif kepada siswa. Model ini juga merupakan model pembelajaran

yang menyenangkan dengan unsur permainan sehingga dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa baik secara kognitif maupun fisik, meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan meningkatkan hasil

belajar (Trianto, 2010).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Berlian, dkk, tentang

pembelajaran menggunakan model Make a Match menyatakan terdapat

peningkatan hasil belajar pada pembelajaran biologi. Model ini menuntut

3
siswa untuk aktif dalam pembelajaran yang mengakibatkan siswa lebih tertarik

dalam belajar sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Make a Match Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Protista pada Siswa

Kelas X SMAN 3 Takalar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yeng telah diuraikan, maka dapat

didefinisikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan model

pembelajaran Make a Match pada materi protista kelas X SMA Negeri 3

Takalar?

2. Apakah ada pengaruh hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan model

pembelajaran Make a Matchpada materi protista kelas X SMA Negeri 3

Takalar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, tujuan penelitian

yang hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar

dengan model pembelajaran Make a Match pada materi protista kelas X

SMA Negeri 3 Takalar.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh hasil belajar biologi siswa yang

diajar dengan model pembelajaran Make a Match pada protista kelas X

SMA Negeri 3 Takalar.


4
D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah bidang khasanah ilmu

pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan.

b. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah untuk mengambil

kebijakan yang berkaitan tentang model pembelajaran bagi siswa yang

dapat mendukung proses pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

b. Bagi Guru

Memberi gambaran kepada guru dalam menentukan atau

memilih model pembelajaran biologi yang tepat sehingga dapat

menentukan prestasi belajar yang diharapkan.

c. Bagi Peserta didik

Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa mampu lebih

mudah memahami materi mata pelajaran biologi pokok bahasan protista

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran
5
Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan kegiatan. Model mengajar dapat dipahami sebagai

kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang

sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran

untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi

perencanaan pengajaran bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas

pembelajaran (Syaiful, 2003). Pembelajaran adalah proses yang

diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar

bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan,

dan sikap (Hasmiati. dkk, 2017).

Model pembelajaran adalah rancangan atau suatu pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model

pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,

termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas (Arends dalam

Trianto, 2010).

Suprijono (2013) menyatakan bahwa model pembelajaran ialah pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

maupun tutorial. Sedangkan Hanafiah & Suhana (2010) menyatakan bahwa

model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka

mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif.

6
Menurut Trianto (2010) fungsi model pembelajaran adalah suatu

pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan

pembelajaran. Untuk memilih model ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari

materi yang akan diajarkan, dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan

dicapai dalam pengajaran tersebut serta tingkat kemampuan peserta didik.

Rofa’ah (2016) menjelaskan ada beberapa ciri-ciri model pembelajaran

secara khusus daintaranya adalah:

a. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa mengajar.

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

B. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua

jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin atau

diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih

diarahkan oleh guru, dan guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan

serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk

membantu siswa menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya

menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Pratomo, 2017).

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

menekankan siswa untuk aktif dalam belajar berbasis ketergantungan posistif


dan pembagian tugas. Sedangkan menurut Depdiknas (dalam buku

Komalasari, 2013) Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan

strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama

dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Priansa (2017) menyatakan pembelajaran kooperatif merupakan suatu

model atau acuan pembelajaran di mana dalam proses pembelajaran yang

berlangsung, peserta didik mampu belajar dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaboratif yang anggotanya terdiri atas 4-6 orang dengan struktur

kelompok yang bersifat heterogen atau dengan karakteristik yang berbeda-

beda.

Menurut Gora & Sunarto (2010), pendekatan pembelajaran kooperatif

mempunyai beberapa ciri, antara lain:

1. Keterampilan Sosial

Artinya keterampilan setiap siswa untuk menjalin hubungan dalam

kelompok untuk mencapai dan menguasai konsep yang diberikan guru.

2. Interaksi Tatap Muka

Setiap individu dalam kelompok akan berinteraksi dengan bertatap muka.

Interkasi ini berlangsung melalui pembicaraan untuk setiap individu yang

turut serta mengambil bagian.

3. Pelajar Harus Saling Bergantung Positif

Artinya setiap siswa harus mengerjakan tugas masing-masing yang telah

diberikan untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok. Setiap siswa

memiliki peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam

32
kelompok.Siswa yang mempunyai kelebihan harus membantu temannya

dalam kelompok untuk tercapainya tugas yang diberikan.

Menurut Kagan (dalam buku Gora & Sunarto, 2010), pembelajaran

kooperatif mempunyai banyak manfaat, yaitu:

a. Dapat meningkatkan pencapaian dan kemahiran kognitif siswa

b. Dapat meningkatkan kemahiran social dan memperbaiki hubungan sosial

c. Dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan

d. Dapat meningkatkan kepercayaan diri

e. Dapat meningkatkan kemahiran teknologi

Hosnan (2014) yang menyatakan bahwa tujuan pembelajaran

kooperatif adalah hasil akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima

berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.

Adapun menurut Trianto (2013) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar

kooperatif yaitu memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi

akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok.

Sanjaya (2014) mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan

dari pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

1) Kelebihan dari pembelajaran kooperatif, antara lain:

a). Siswa tidak terlalu bergantung pada guru, akan tetapi dapat menambah

kepercayaan kemampuan dan menemukan informasi sendiri.

b). Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan

dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide

orang lain.

33
c). Membantu anak untuk respect pada orang lain dan menyadari akan

segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.

d). Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung

jawab dalam belajar.

e). Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,

termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal

yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-

manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.

f). Mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan

pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat

berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan,

karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.

g). Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan

kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).

h). Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.

Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.

2) Kelemahan dari pembelajaran kooperatif antara lain:

a). Membutuhkan waktu yang cukup untuk memahami dan mengerti

filosofi pembelajaran kooperatif. Untuk siswa yang memiliki

kelebihan, contohnya akan merasa terhambat oleh siswa yang

dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam

ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.

b). Jika tanpa peer teaching yang efektif, bisa terjadi apa yang seharusnya

dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.

34
c). Penilaian didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian,

guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang

diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.

d). Walaupun kemampuan bekerjasama merupakan kemampuan yang

sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam

kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara

individual. Oleh karena itu idealnya dalam pembelajaran kooperatif

selain siswa belajar bekerjasama, siswa juga harus belajar bagaimana

membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal tersebut

dalam pembelajaran kooperatif bukanlah suatu hal yang mudah.

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Menurut Nurohma, dkk (2018) model pembelajaran kooperatif tipe

make a match merupakan suatu model yang memotivasi semua siswa untuk

aktif dan memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, bebas

mengemukakan pendapat sesuai hasil pemikiran yang mereka dapatkan.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match terdapat unsur permainan

sehingga menyenangkan, meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi

yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Rusman (2014) menjelaskan bahwa make a match merupakan salah

satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Salah satu keunggulan

teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu

konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan. Komalasari (2010)

menyatakan bahwa make a match merupakan model pembelajaran yang

35
mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan

dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu pasangan.

Penerapan model Make a Match ini dapat membentuk kerja sama

siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang yang ada

di tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan nampak sebagian

besar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan minat belajar

siswa tampak sekali dari keterlibatan pada saat siswa mencari pasangan

kartunya masing-masing (Sugiyanto, 2010).

Menurut Rusman (2010), model pembelajaran make a match dapat

dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang

cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan satu sisi

sebaliknya berupa kartu jawaban).

2. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari

kartu yang dipegang.

3. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

kartunya (kartu soal/kartu jawaban).

4. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang

berbeda dari sebelumnya.

6. Kesimpulan.

36
Kurniasih & Sani (2014) mengemukakan beberapa kelebihan dan

kelemahan model pembelajaran make a match sebagai berikut:

1) Kelebihan model pembelajaran make a match antara lain:

a). Mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan.

b). Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.

c). Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan

belajar secara klasikal.

d). Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran.

e). Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.

f). Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.

2) Kelemahan model pembelajaran make a match antara lain:

a). Sangat memerlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.

b). Waktu yang tersedia perlu dibatasi karena besar kemungkinan siswa

bisa banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.

c). Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.

d). Pada kelas dengan murid yang banyak (<30 siswa/kelas) jika kurang

bijaksana maka yang muncul adalah suasana seperti pasar dengan

keramaian yang tidak terkendali.

e). Bisa mengganggu ketenangan belajar kelas di kiri kanannya.

D. Hasil Belajar

Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku

dan keterampilan dengan cara mengelola bahan belajar. Dalam belajar tersebut

individu menggunakan ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Akibat

belajar tersebut maka kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik makin

37
bertambah baik. Jadi, belajar merupakan proses melibatkan manusia secara

orang per orang sebagai suatu kesatuan organisme sehingga terjadi perubahan

pada pengatahuan, keterampilan, dan sikap (Hamiati. dkk, 2017).

Hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari ketuntasan belajarnya,

terampil dalam mengerjakan tugas, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap

pelajaran. Hasil belajar yang optimal merupakan perolehan dari proses belajar

yang optimal pula. Untuk memperoleh proses dan hasil belajar yang optimal,

guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip dan tahap-tahap pembelajaran

(Arifin, 2014).

Hasil dari proses pembelajaran adalah suatu interaksi tindak lanjut

belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikna

oleh guru. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

belajar, sedang dari siswa hasil belajar adalah berakhirnya penggalan dan

puncak proses belajar (Damayanti dan Mudjiono, 2013).

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang

yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang

relatif menetap, dalam kegiatan pebelajaran atau kegiatan instruksional,

biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar

adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan

instruksional (Susanto, 2013).

Sedangkan Suprijono (2011) mengemukakan bahwa hasil belajar

adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-

38
sikap,apresiasi dan ketrampilan. Merujuk pendapat Gagne dalam Suprijono

(2011),

hasil belajar yaitu berupa:

(1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.

(2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan

lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan

mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep dan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

(3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan

kaidah dalam memecahkan masalah.

(4) Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

(5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan

menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar,

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berarti dari dalam diri

siswa iu sendiri. Al-Rasyidin & Wahyuddin Nur Nasution (2011),

mengatakan “dari sisi diri peserta didik, terdapat dua hal yang dapat

mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya, yaitu kondisi fisiologis dan

psikologis. Kondisi fisiologis adalah keadaan fisik, jasmani, atau tubuh peserta

39
didik yang belajar atau membelajarkan diri. Sedangkan kondisi psikologis

adalah keadaan jiwa atau ruhaninya

Kemudian, Mardianto (2012) mengatakan faktor eksternal adalah

segala sesuatu yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor yang berasal

dari luar diri siswa tergolong menjadi dua golongan yaitu:

1) Faktor-faktor non sosial yang tidak terbilang banyak jumlahnya seperti

keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, pagi atau malam, letak tempat,

alat yang dipakai untuk belajar.

2) Faktor-faktor sosial adalah faktor manusia baik manusianya itu ada (hadir)

maupun tidak hadir. Kehadiran orang lain pada waktu seseorang sedang

belajar, banyak sekali mengganggu situasi belajar. Misalnya suatu kelas

sedang mengerjakan ujian, kemudian mendengar suara anak-anak ribut di

samping kelas atau seseorang sedang belajar di kamar, kemudian ada satu

dua orang yang hilir mudik keluar masuk kamar itu dan banyak lagi

contoh-contoh lain.

Menurut Daryanto (2013) adapun aspek-aspek hasil belajar terdapat

tiga ranah hasil belajar yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik.

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif adalah berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari 6 aspek: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,

dan evaluasi.

1) Tipe hasil belajar : Pengetahuan

Kemampuan mengingat (recall) konsep-konsep yang khusus dan yang

umum, metode dan proses serta struktur.

40
2) Tipe hasil belajar : Pemahaman

Kemampuan memahami tanpa mengetahui hubungan-hubungannya

dengan yang lain, juga tanpa kemampuan mengklarifikasikan

pemahaman tersebut.

3) Tipe hasil belajar : Aplikasi

Kemampuan menggunakan konsep-konsep abstrak pada objek-objek

khusus dan konkret. Konsep abstrak tersebut bisa berupa ide-ide umum,

prosedur prinsip-prinsip teknis atau teori yang harus diingat

diaplikasikan.

4) Tipe hasil belajar : Analisis

Analisis ini memperjelas bahan-bahan yang dipelajari dan menjelaskan

bagaimana masing-masing ide itu berpengaruh.

5) Tipe hasil belajar : Sintesis

Kemampuan ini melibatkan proses penyusunan, menggabungan bagian

bagian untuk dijadikan suatu keseluruhan yang semula belum jelas.

6) Tipe hasil belajar : Evaluasi

Kemampuan dan mempertimbangkan nilai bahan dan metode yang

digunakan dalam menyelesaikan suatu problem, baik bersifat kuantitatif

dan kualitatif.

b. Ranah afektif

Ranah afektif adalah hasil belajar yang tampak pada siswa dalam berbagai

tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi

41
belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan

hubungan sosial. Ada beberapa jenis ranah afektif sebagai hasil belajar:

1) Reciving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan (stimulasi) dari luar yang dating kepada siswa dalam bentuk

masalah, situasi, gejalah dll.

2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang

terhadap stimulasi yang dating dari luar. Hal ini mencakup ketetapan

reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang

dating kepada dirinya.

3) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap

gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi termasuk didalamnya

kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk

menerima nilai atau kesempatan terhadap nilai tersebut.

4) Organisasi yakni pengembangan dari nilai kedalam suatu system,

organisasi termasuk hubungan satu nilai dengan yang lain, pemantapan

dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

5) Karakter nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan semua system

nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi kepribadian dan

tingkah lakunya.

c. Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. ada enam tingkat keterampilan yakni:

1) Gerakan refleksi (keterampilan dalam gerakan yang tidak sadar).

2) Keterampilan pada gerakan gerakan dasar.

42
3) Kemampuan perceptual, termasuk didalamnya membedakan visual,

membedakan auditif, motoris dan lain-lain.

4) Kemampuan dibidang fisik misalnya kekuatan, keharmonisan, dan

ketepatan.

5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada

keterampilan yang kompleks

6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti

gerakan eksperesif dan interpretatif.

E. Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran

Make a Match terhadap hasil belajar biologi materi protista pada siswa kelas

X SMAN 3 Takalar. Berdasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan tulisan yang

berkaitan dengan penelitian ini :

1. Wahyuni (2016) dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar siswa dari siklus satu, siklus dua, dan siklus tiga.

Dilihat dari nilai rata-rata pada siklus I sebesar 65,06 siklus II mengalami

peningkatan sebesar 70,10 sedang pada siklus III juga mengalami

peningkatan sebesar 79,50 dan telah memenuhi kriteria ketuntasan mata

pelajaran ekonomi kelas X.

2. Shofiya (2013) dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan

hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 3 Wonogiri

mengalami peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match.

43
3. Maulidiyah (2014) dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa model

pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

hasil belajar IPA siswa pada materi adaptasi makhluk hidup. Hal ini

ditunjukkan oleh hasil perhitungan uji-T diperoleh nilai thitung>ttabel yaitu

sebesar 2,12 > 1,706. Jadi dapat dinyatakan bahwa hipotesis Ha diterima

dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe make a match berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa pada materi adaptasi makhluk hidup kelas V MI Raudlatul

Jannah.

F. Materi Ajar

1. Pengertian Protista

Pada umumnya Protista adalah mahluk hidup uniseluler, namun

terdapat pula Protista yang multiseluler, seperti ganggang laut. Protista ada

yang bersifat autrotrof, adapula yang heterotrof, hidup bebas di laut, air

tawar, atau sebagai parasit pada mahluk hidup lain. Berbeda dengan

Monera, Protista telah memiliki membran inti sehingga disebut organisme

eukariotik.

Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat

digolongkan dalam tiga kategori:

1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga

mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga

2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran

sel. Contohnya: Protozoa

44
3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan

menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur

4. Protista Mirip Hewan (Protozoa).

Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh

kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-

organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-

hewan bersel banyak (metazoa).

2. Ciri-Ciri Kingdom Protista

Protista memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Eukariotik, sudah memiliki membran inti.

 Ada yang cuma satu sel (uniseluler) dan ada yang banyak sel

(multiseluler)

 Hidup bebas koloni/soliter dan simbiosis

 Beberapa meiliki alat gerak sederhana

 Ada yang punya pigmen warna (alga)

 Ada yang autotrof (memproduksi makanan sendiri) ada juga yang

heterotrof dengan menyerap atau menelan makanan.

 Belum memiliki sistem jaringan yang jelas.

3. Klasifikasi Protista

Protista dikelompokan menjadi tiga kelompok yakni, Protista mirip

jamur (jamur lendir), Protista mirip tumbuhan (alga), dan Protista mirip

hewan (protozoa).

45
a. Protista Mirip Jamur

Protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam fungi karena

struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur

lender mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba.

Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip

ganggang.

1) Myxomycota (Jamur Lendir)

Jamur ini memiliki beberapa sifat yang mirip dengan jamur

sejati. Struktur vegetatif jamur lendir disebut plasmodium,

merupakan massa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh

dinding yang kuat.

Gambar 2.1 Jamur Lendir (Sumber : Google)

Ciri myxomycetesyang menyerupai fungi adalah pada waktu

stadium badan buah, sedangkan stadium vegetatifnya mirip

protozoa(ameboid). Tetapi perlu diketahui bahwa baik pada stadium

miselium (pada waktu terbentuk badan buah) maupun pada waktu

stadium vegetative pada dasarnya strukturnya sama saja, yaitu

senositik dan tetap menunjukkan aliran sitoplasma. Walaupun pada

46
stadium miselium aliran sitoplasma ini dibatasi dalam dinding badan

buahnya.

2) Oomycota(Jamur Air)

Tubuh Oomycota (jamur air) tersusun atas benang hifa tidak

bersekat dan mengandung banyak nukleus. Oomycota dapat dengan

mudah ditemukan pada bingkai tubuh ikan atau bangkai tubuh

hewan lainnya yang tergenang air sehingga sering juga disebut

dengan jamur. Oomycota berkembang biak secara seksual dan

aksesual.

Gambar 2.2 Jamur Air (Sumber : Google)

Ciri-Ciri Oomycota :

 Habitatnya di tempat yang lembab/perairan

 Jamur air mempunyai hifa yang tidak bersekat (senositik)

 Dinding sel dari selulosa

 Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora yang

memiliki dua flagel untuk berenang.

47
 Reproduksi generatif dengan cara fertilisasi yang akan

membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.

b. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

Protista mirip tumbuhan uniseluler, sering disebut juga sebagai

fitoplankton. Sedangkan Protista mirip tumbuhan multiseluler sering

disebut alga. Protista fotosintetik ini tersebar secara luas di lautan dan

danau-danau. Walaupun sebagaian termasuk organisme mikroskopik.

Organisme ini memiliki peran yang sangat penting.

Ciri-ciri alga:

1) Alga ada yang uniseluler dan multiseluler. Untuk yang bersel satu

ada yang hidup berkoloni dengan bentuk-bentuk yang unik seperti

bentuk bola, koma, ataupun cakram. Ada yang hidup individual

2) Alga multiseluler ada yang berbentuk benang dan lembaran.

3) Bereproduksi dengan dua cara seksual dan aseksual.

4) Sebagian besar hidup di habitat berair seperti kola, danau, sungai,

laut, rawa, tanah basah, batu, dan pohon.

5) Alga dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis

dengan memanfaatkan bahan-bahan organik dan cahaya matahari

Gambar 2.3 Protista Mirip Tumbuhan (Sumber : Google)

48
c. Protista Mirip Hewan

Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa

(protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan

eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis. Protozoa dapat hidup pada

air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang hidup di dalam tubuh

organisme multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel

itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran

plasma , sitoplasma dan mitokondria.

Gambar 2.4 Protista Mirip Hewan (Sumber : Google)

Pada dasarnya protozoa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Organisme uniseluler (bersel satu)

2) Eukariotik (memiliki membran nukleus )

3) Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni

4) Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)

5) Hidup bebas, saprofit dan parasit

6) Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup

7) Alat gerak berupa pseudopia , silia atau flagela

Klasifikasi protozoa

49
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan

menjadi empat kelas:

1. Kelas Rhizopoda (sarcodina)

2. Kelas Ciliata

3. Kelas Flagellata

4. Kelas sporozoa

4. Peranan Protista dalam Kehidupan

Protista yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut:

1) Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista

berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air.

2) Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam

proses pembusukan sisa makanan.

3) Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati

akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolariayang

dapat digunakan sebagai bahan penggosok.

4) Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator

terjadinya pencemaran air oleh zat organik.

5) Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga

dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal.

Selain protista menguntungkan bagi kehidupan manusia, ada beberapa

yang merugikan, antara lain:

1) Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia,

menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.

50
2) Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab

disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.

3) Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada

disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak

bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang

gusi.

4) Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia

(sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam

darah manusia.

G. Kerangka Berpikir

Kegiatan awal penelitian ini adalah dengan melakukan observasi.

Kegiatanobservasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran dan

hasil belajarsiswa pada mata pelajaran Biologi. Hasilobservasi tersebut adalah

diketahu bahwa rendahnya hasil belajar Biologi kelas X. Hasil observasi ini

digunakan sebagai acuan dalam menentukan kelas eksperimen (kelompok

yang diberi perlakuan) dan kelas kontrol (kelompok yang tidak diberi

perlakuan) serta menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam

kelas eksperimen.

Alternatif pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi

permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif

tipe Make aMatch. Pada pembelajaran ini, kelas terbagi menjadi dua

kelompok yaitu kelompok pertanyaan dan kelompok jawaban. Dalam jangka

waktu tertentu, kedua kelompok tersebut diharuskan mencari pasangan dari

pertanyaan atau jawaban yang diperolehnya, selanjutnya siswa yang telah

51
memperoleh pasangannya bergabung dan melakukan presentasi materi. Model

pembelajaran ini melatih siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain, saling

memberikan informasi antarsiswa, memecahkan masalah sesuai waktu yang

ditentukan, dan melatih kepercayaan diri siswa untuk tampil presentasi,

sehingga dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match ini

diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X

SMAN 3 Takalar.

Model Pembelajaran

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Menggunakan model Menggunakan model


pembelajaran Make a pembelajaran konvensional
Match

Siswa lebih aktif dan hasil Siswa masih pasif dan hasil
belajar siswa meningkat belajar siswa kurang
optimal

Gambar 2.5 Kerangka Pikir

H. Hipotesis

Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah “Ada pengaruh model

pembelajaran Make a Match terhadap hasil belajar biologi materi protista pada

siswa kelas X SMAN 3 Takalar”.

52
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Quasi eksperimen

yang mengambil dua kelas secara langsung dari populasi, salah satu kelas

dijadikan kelas eksperimen dan kelas yang satu dijadikan kelas kontrol.

Quasi eksperimendesign merupakan suatu jenis eksperimen yang

mempunyai kelompok kontrol namun tidak berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel lain yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen siswa.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Pretest-posttest Control Group Design. Desain ini di pilih dengan

memberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal, kemudian

memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dan posttest untuk

mengetahui keadaan akhir.

Tabel 3.1 Desain Penelitian


Kelas Pre test Perlakuan Post Tet

Eksperimen O1 X O3

Kontrol O2 - O4

(Sumber : Sugiyono, 2012)

53
Keterangan :

O1 : Tes awal pada kelompok eksprimen.


O2 : Tes awal pada kelompok kontrol.
O3 : Tes akhir pada kelompok eksprimen.
O4 : Tes akhir pada kelompok kontrol.
X : Perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran Make a Match

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Takalar Jl. Abd. Djalal

Daeng. Leo Nomor. 2, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Pattallassang,

Kabupaten Takalar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober

sampai 26 Desember 2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di kelas X MIA

SMA Negeri 3 Takalar tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 6 rombel

dengan jumlah 210 orang.

Tabel 3.2 Populasi


Rombel ∑ Siswa
X MIA 1 35
X MIA 2 36
X MIA 3 35
X MIA 4 36
X MIA 5 34
X MIA 6 34
∑ Keseluruhan 210
Sumber : Data SMA Negeri 3 Takalar

54
2. Sampel

Penarikan sampel pada penelitian dilakukan dengan teknik Simple

Random Sampling. Teknik Simple Random Sampling digunakan dengan

cara memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk

menjadi sampel penelitian. Dalam penelitian ini akan dipilih dua rombel

sebagai rombel sampel, dari dua rombel yang terpilih akan ditentukan secara

acak. Kelas X MIA 5 sebagai kelas kontrol dan kelas X MIA 6 sebagai kelas

eksperimen.

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 68siswa yang terbagi menjadi

dua kelas yaitu Kelas X MIA 5 dengan jumlah 34 orang dan X MIA 6

dengan jumlah 34 orang.

Tabel 3.3 Sampel


Rombel ∑ Siswa Perlakuan
X MIA 5 34 Kontrol
X MIA6 34 Eksperimen
∑ 68

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dimaksudkan oleh peneliti untuk

memberikan gambaran yang jelas tentang variabel-variabel yang diteliti dan

diperlukan untuk menghindari terjadinya kekeliruan penafsiran pembaca

terhadap variabel-variabel atau kata-kata dan istilah-istilah teknis yang

terkandung dalam judul.

55
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Make A Match adalah model pembelajaran yang

mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan

dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu pasangan.

2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Hasil belajar dapat diketahui melalui tes yang diberikan

peneliti berupa pretest dan posttest,sebelum dan setelah melakukan proses

pembelajaran dikelas X SMA Negeri 3 Takalar dalam bentuk pilihan

ganda berjumlah 30 soal.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan data

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Observasi

a. Bertemu dengan kepala sekolah SMA Negeri 3 Takalar untuk meminta

izin melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran biologi.

b. Mengadakan observasi di sekolah tempat diadakannya penelitian.

c. Melakukan wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran biologi

di SMA Negeri 3 Takalar.

d. Mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.

2. Tahap Persiapan

a. Menentukan model pembelajaran sebagai solusi dari permasalahan

yang didapatkan setelah melakukan observasi di SMA Negeri 3

Takalar.

56
b. Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), materi ajar, serta instrumen-instrumen yang akan

digunakan selama proses pengambilan data.

c. Menentukan jadwal penelitian dan mengkondisikan kelas serta materi

pembelajaran.

3. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan dilakukan maka tahapan selanjutnya yaitu

pelaksanaan penelitian, dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Melakukan proses belajar mengajar sebanyak 3 kali pertemuan.

b. Memberikan perlakuan selama materi protista diajarkan dengan

alokasi waktu 3 45 menit setiap pertemuan.

Adapun sintaks atau fase-fase model pembelajaran Make a

Matchsebagai berikut:

Tabel 3.4 Sintaks Model Pembelajaran Make A Match


Fase-fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pembelajaran
Menyampaikan  Menyampaikan tujuan  Memperhatikan dan
Tujuan dan pembelajaran dan mendengarkan
Memotivasi memberikan motivasi penjelasan guru
Siswa siswa dengan tenang
 Mendengarkan
motivasi yang
disampaikan guru, agar
siswa semangat dalam
belajar
Menyajikan  Menyampaikan/mema  Memperhatikan
Informasi parkan materi pemaparan materi yang
pelajaran disampaikan guru
 Mencatat hal-hal yang
dianggap penting
dalam materi tersebut
 Mengajukan

57
Lanjutan tabel 3.4
pertanyaan apabila ada
yang tidak dipahami
Mengorganisasi  Membagi siswa  Mendengarkan dan
siswa kedalam menjadi dua memperhatikan
kelompok kelompok yaitu instruksi dari guru
belajar kelompok pertanyaan  Siswa segera
dan kelompok membentuk dua
jawaban kelompok, yaitu
kelompok pertanyaan
dan kelompok jawaban
 Saling berhadap-
hadapan antara
kelompok pertanyaan
dan kelompok jawaban

Membimbing  Membagikan kartu  Mengambil kartu


Kelompok pertanyaan dan pertanyaan dan kartu
Belajar Dan jawaban pada tiap- jawaban yang
Bekerja tiap siswa diberikan oleh guru
 Menjelaskan  Menunggu instruksi
langkah-langkah dari guru untuk
yang harus dilakukan memulai permainan
siswa  Permainann dimulai
dengan mencari
pasangan kartu yang di
pegang masing-masing
siswa
 Siswa bergerak dari
tempat duduknya untuk
mencari pasangan
dalam waktu 5 menit
 Siswa yang telah
menemukan
pasangannya kemudian
berkumpul di depan
kelas
 Siswa yang tidak
mendapatkan
pasangannya setelah
waktu habis maka akan
berkumpul di tempat

58
Lanjutan tabel 3.4
Tersendiri
 Siswa yang lebih dulu
mendapatkan pasangan
maka akan
mendapatkan
penambahan nilai
 Siswa maju kedepan
kelas untuk
mempresentasikan
hasil jawaban yang
diperoleh bersama
pasangannya
 Setelah waktu habis,
permainan di ulang
kembali dan kartu
dikocok kembali

Evaluasi/  Mengkonfirmasi hasil  Mendengarkan dan


Konfirmasi jawaban dari siswa dan memperhatikan
memberikan penjelasan guru terkait
pembenaran apabila ada hasil dari kartu soal
kesalahan pemahaman dan jawaban yang
siswa didapatkan
 Mencatat hal-hal yang
dianggap penting
 Mengajukan
pertanyaan apabila ada
yang kurang jelas

Mengapresiasi/  Mengapresiasi siswa  Siswa mendapatkan
Memberikan dengan memberikan pasangan paling cepat
Penghargaan penghargan akan mendapatkan
penambahan nilai
 Siswa bertepuk tangan
sebagai bentuk
apresiasi bagi diri
sendiri
(Sumber: Modifikasi Peneliti, 2019)

59
4. Tahap Evaluasi

Memberikanposttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

dengan soal dan alokasi waktu yang sama, dengan tujuan untuk

mengetahui kemampuan akhir setelah diberikan perlakuan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

1. Tes Hasil Belajar

Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk

memperoleh datatentang hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

diterapkan model pembelajaran Make a Match.Soal tes yang digunakan

adalah soal pilihan ganda yang berjumlah 30 soal. Soal tes yang digunakan

terlebih dahulu divalidasi oleh validator ahli dengan cara mengukur tujuan

tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan,

materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum disebut dengan validitas isi.

Nilai validasi tes hasil belajar dilihat dari aspek yang dinilai, berupa aspek

petunjuk, pedoman penskoran jawaban tes hasil belajar dan aspek bahasa.

Nilai validasi yang diperoleh terdiri dari 12 indikator dan 4 skala penilaian

yaitu 1,2,3 dan 4. Untuk validator satu memberikan skor sebesar 3,92 dari

12 indikator penilaian, kemudian validator kedua memberikan skor

sebesar 3,83 dari 12 indikator penilaian. Sehingga instrument hasil belajar

layak diterapkan kepada siswa. Selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran

B.2. hal: 139).

60
2. Lembar Observasi

Lembar observasi yaitu kegiatan pemuatan perhatian terhadap

suatu objekdengan menggunakan seluruh alat indera.Teknik ini dilakukan

dengan caramengamati dan mencatat secara teliti.Lembar observasi yang

digunakan peneliti bertujuan untuk memperoleh data tentang aktivitas

belajar siswa dengan model pembelajaran Make a Match dan data terkait

keterlaksanaan langkah-langkah model pada RPP. Lembar observasi

diberikan kepada observer ketika guru sedang melaksanakan pembelajaran

untuk diisi dengan cara menuliskan tandachecklist(√) sesuai dengan

keadaan yang diamati. Lembar observasi yag diterapkan pada siswa dan

guru telah melalui proses validasi yang dilakukan oleh tim validator. Pada

instrument validasi siswa dan guru terdiri dari 11 indikator dengan 4 skala

yaitu skala 1,2,3 dan 4. Adapun skor yang diberikan kedua tim validator

sebesar 4 dari 11 indikator penilaian. Sehingga insrumen observasi siswa

dan observasi guru layak dan dapat diterapkan kepada siswa dan guru,

selanjutnya dapat dilihat pada (lampiran B.3. hal 146 dan B.4. hal: 153).

G. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes, dan

non tes. Lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:

1. Tes

Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa pada materi protista menggunakan pembelajaran Make a Match.

Jenis tes yang digunakan adalah pre-test dan post-test dalam bentuk soal

pilihan ganda yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Pretest diberikan

61
sehari sebelum proses pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal

siswa dan untuk menentukan anggota kelompok dalam model

pembelajaran Make a Match dan posttest diberikan setelah materi belajar

selesai untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran. Pembuatan

soal pada tiap pertemuan mengacu pada standar kompetensi dasar dan

materi pokok pada pokok bahasan.

2. Non Tes

a. Observasi

Pada penelitian ini, observasi digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai aktivitas belajar siswa dan mengajar guru selama pelaksanaan

tindakan menggunakan model pembelajaran Make aMatch. Observasi

dilakukan dengan cara mencatat hasil pengamatan menggunakan lembar

observasi. Dalam melakukan observasi, peneliti dibantu oleh observer

lainnya. Lembar observasi berbentuk daftar cek (check list) yang sangat

membantu observer supaya observasi lebih terfokus dan perilaku yang

diobservasi jelas.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ini dilakukan untuk mendapatkan data-data selama

penelitian dilakukan, misalnya mengenai nilai hasil belajar peserta didik,

keadaan sekolah dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dari hasil instrument tes yang diberikan kepada

siswa pada proses pembelajarn. Analisis ini dilakukan untuk mengukur

62
signifikan peningkatan hasil belajar dan menguji hipotesis. Teknik analisis

data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 25.0. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk

mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar

deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.

Untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa,

menggunakan pedoman yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan Tahun 2017, dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5Kategori Nilai Hasil Belajar


Nilai Hasil Belajar Kategori
93-100 Sangat Baik
84-92 Baik
75-83 Cukup
0-74 Kurang
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017

Kriteria keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Nilai Hasil Belajar Kategori
< 75 Tidak tuntas
≥ 75 Tuntas
Sumber: SMA Negeri 3 Takalar

63
Uji N-Gain digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Kategori untuk nilai N-Gain

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6 Kategori Nilai Uji N-Gain


Skor N-Gain Kategori
Nilai G ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ Nilai G ≤ 0,70 Sedang
0,00 ˂ Nilai G ˂ 0,30 Rendah
Sumber : (Hake, R. dalam Nurfadilah, 2015)

Kriteria aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa

selama proses pembelajaran. Dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Hasil Observasi Aktivitas Siswa


No Persentase (%) Kategori Penilaian
1. 81-100 Sangat aktif
2. 61-80 Aktif
3. 41-60 Cukup aktif
4. 21-40 Kurang aktif
5 0-20 Tidak aktif
Sumber : (Masyhud dalam Nuraini dkk 2018)

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang di gunakan

untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari

suatu sampel dengan hasil yang akan di dapat pada populasi secara

keseluruhan.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas yang digunakan untuk mengetahui distribusi

normal atau tidak. Cara yang digunakan untuk menguji normalitas data

pada penelitian ini dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnovpada

program statistik SPSS versi 25.0. Adapun analisis program

64
SPSSmemiliki taraf sig α = 0,05 yaitu jika nilai analisis data uji

normalitas ˃ α maka data tersebut dapat dikatakan normal sedangkan

jika nilai analisis data uji normalitas ˂ α maka data tersebut di katakan

tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh homogen atau tidak. Uji homogenitas disebut juga dengan

uji kesamaan varians. Untuk mengetahui homogenitas data peneliti

menggunakan uji Homogenity of Variancetest pada One-way Anova

program statistik SPSS versi25.0. Adapun analisis program SPSS

memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu jika nilai analisis data uji

homogenitas ˃ α maka data tersebut dapat dikatakan homogen

sedangkan jika nilai analisis data uji homogenitas ˂ α maka data

tersebut di katakan tidak homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) dimana variabel

bebas pada penelitian ini pengaruh model pembelajaran yaitu Make A

Matchterhadap hasil belajar siswa. Untuk mengetahui uji hipotesis

data peneliti menggunakan uji N-Gainndependent t-test pada program

statistik SPSS versi 25.0. Adapun analisis program SPSS memiliki

taraf sig α = 0,05 yaitu jika nilai analisis data uji hipotesis dimana ˃ α

maka data tersebut dapat dikatakan tidak ada pengaruh model

pembelajaran tersebut sedangkan jika nilai analisis data uji

65
homogenitas ˂ α maka data tersebut di katakan terdapat pengaruh

model pembelajaran.

66
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Takalar, Kabupaten Takalar

dengan populasi penelitian seluruh peseta didik kelas X pada semester ganjil

tahun ajaran 2019/2020.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas

X MIA 6 sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan model pembelajaran

Make a Match dan X MIA 5 sebagai kelas kontrol dengan perlakuan metode

ceramahdengan jumlah populasi sampel masing-masing 34 siswa. Hasil

penelitian ini diperoleh melalui instrumen penelitian yang bertujuan untuk

menjawab rumusan masalah. Data hasil penelian ini adalah data yang

diperoleh dari tes kemampuan hasil belajar pretest dan posttest. Adapun hasil

penelitian didapatkan melalui analisis data secara statistik deskriptif dan

statistik inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 25.0. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk

mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar

deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.

a. Data Hasil BelajarPretest siswa Kelas Kontrolyang Diajar dengan

Metode Ceramahdan Kelas Eksperimen yang diajar dengan Model

Pembelajaran Make a Match

67
Penelitian yang telah dilaksanakan terhadap kelas X MIA

5sebagai kelas kontrol dengan perlakuan Metode Ceramah dan kelas

X MIA 6 sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan model

pembelajaran Make a Matchyang masing-masing berjumlah berjumlah

34 siswa. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1Data Analisis Statistik Skor Hasil Belajar Siswa pada


Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pretest
Statistik
Kontrol Eksperimen
Jumlah siswa 34 34
Nilai terendah 20 20
Nilai tertinggi 57 53
Rata – rata 35,53 33,35
Standar deviasi 8,774 9,001
Sumber : Data Lampiran B.1

Berdasarkan tabel 4.1 di atas nilai hasil belajardapat dilihat

dengan jelas. Nilai rata-rata Pretest siswa pada kelas kontrol adalah

35,53 dan pada kelas eksperimen adalah 33,35, hal ini menunjukkan

bahwa pada tahap pretestkelas kontrol dan kelas eksperimen

termasuk dalam kategori kurang dengan standar deviasi kelas kontrol

8,774 dan kelas eksperimen 9,001 yang berarti terdapat keragaman

nilai hasil belajar siswa.

Selanjutnya, jika skor hasil belajar siswa pada pretest kelas

kontrol dan kelas eksperimensudah di dapatkan maka berdasarkan

skor yang diperoleh sesuai dengan interval yang telah ditetapkan oleh

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017. Berikut tabel

68
distribusi frekuensi dan persentasepretest kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar


Siswa pada Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Nilai Frekuensi Persentase(%)
Hasil Kategori Pretest Pretest Pretest Pretest
Belajar Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Sangat
93-100 0 0 0 0
Baik
84-92 Baik 0 0 0 0
75-83 Cukup 0 0 0 0
0-74 Kurang 34 34 100 100
Jumlah 34 34 100 100
Sumber : Data Lampiran A.5 dan A.6

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa nilai

hasil belajarPretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat

dilihat dengan jelas. Bahwa dari kedua kelas tersebut pada tahap

pretest berada pada kategori Kurang dengan persentase 100% dengan

jumlah siswa 34 orang. Untuk lebih mengetahui mengenai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) berdasarkan interval nilai di atas maka

dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa


padaPretestKelas Kontroldan Kelas Eksperimen
Frekuensi
Nilai Hasil Belajar Kategori Pretest Pretest
Kontrol Eksperimen
˂ 75 Tidak tuntas 34 34

≥ 75 Tuntas 0 0
Jumlah 34 34
Sumber : Data Lampiran A.5 dan A.6

69
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa pada pretest

kelas kontrol dan kelas eksperimen, dari kedua kelas tersebut siswa

yang berada di kategori tidak tuntas sebanyak 34 siswa dengan nilai ˂

75, sedangkan siswa yang berada di kategori tuntas sebanyak 0 siswa

dengan nilai ≥ 75. Data tersebut menunjukkan bahwa pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen, semua siswa berada dalam kategori

tidak tuntas yaitu dibawa nilai KKM.

b. Perbedaan Hasil Belajar Pretestsiswa Kelas Kontrol yang Diajar

dengan Metode Ceramahdan Kelas Eksperimen yang diajar dengan

Model Pembelajaran Make a Match

Untuk melihat perbedaan hasil belajar pretestsiswa kelas

kontrol yang diajar dengan metode ceramahdan kelas eksperimen

yang diajar dengan model pembelajaran Make a Match dapat dilihat

pada gambar 4.1 diagram di bawah ini!

40

35

30

25
Kelas Kontrol
20
Kelas eksperimen
Frekuensi
15

10

0
0-74 75-83 84-92 93-100

Kurang Cukup Baik Sangat Baik


Interval Nilai

Gambar 4.1 Diagram batang hasil belajar pretest siswa pada Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen

70
Berdasarkan gambar 4.1, dapat terlihat jelas bahwa hasil

belajar pretestsiswa dari kedua kelas tersebut termasuk dalam ketegori

kurang dengan interval nilai 0-74 dengan jumlah siswa 34 siswa.

Untuk itu, dapat dikatakan bahwa hasil belajar pretest siswa pada

kelas kontrol dengan penerapan metode ceramahdan kelas

eksperimendengan menggunakan model pembelajaran Make a Match

sama.

c. Data Hasil BelajarPosttest siswa Kelas Kontrol yang Diajar dengan

Metode Ceramahdan Kelas Eksperimen yang diajar dengan Model

Pembelajaran Make a Match

Penelitian yang telah dilaksanakan terhadap kelas X MIA

5sebagai kelas kontrol dengan perlakuan Metode Ceramahdan kelas X

MIA 6 sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan model

pembelajaran Make a Matchyang masing-masing berjumlah berjumlah

34 siswa. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4Data Analisis Statistik Skor Hasil Belajar Siswa pada


Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Posttest
Statistik
Kontrol Eksperimen
Jumlah siswa 34 34
Nilai terendah 60 70
Nilai tertinggi 90 97
Rata – rata 77,99 87,15
Standar deviasi 7,646 7,770
Sumber : Data Lampiran B.1

Berdasarkan tabel 4.4 nilai hasil belajardapat dilihat dengan

jelas. Nilai rata-rata Posttest siswa pada kelas kontrol adalah 77,99

71
dan pada kelas eksperimen adalah 87,15, hal ini menunjukkan bahwa

pada tahap prostestkelas kontrol dan kelas eksperimen termasuk

dalam kategori cukup dengan standar deviasi kelas kontrol 7,646 dan

kelas eksperimen 7,770 yang berarti terdapat keragaman nilai hasil

belajar siswa.

Selanjutnya, jika skor hasil belajar siswa pada posttest kelas

kontrol dan kelas eksperimensudah di dapatkan maka berdasarkan

skor yang diperoleh sesuai dengan interval yang telah ditetapkan oleh

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017. Berikut tabel

distribusi frekuensi dan persentaseposttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Data Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar


Siswa pada Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Nilai Frekuensi Persentase(%)
Hasil Kategori Posttest Posttest Posttest Posttest
Belajar Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Sangat
93-100 0 9 0 26,5
Baik
84-92 Baik 3 8 8,8 23,5
75-83 Cukup 16 11 47,1 32,4
0-74 Kurang 15 6 44,1 17,6
Jumlah 34 34 100 100
Sumber : Data Lampiran A.5 dan A.6

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa nilai

hasil belajarPosttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat

dilihat dengan jelas. Bahwa pada kelas kontrol berada pada kategori

cukup dengan persentase 47,1% dan pada kelas eksperimen berada

72
pada kategori cukup dengan persentase 17,6%dengan jumlah siswa 34

siswa. Untuk lebih mengetahui mengenai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) berdasarkan interval nilai di atas maka dapat dilihat pada tabel

4.6 berikut ini.

Tabel 4.6Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada


Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Frekuensi
Nilai Hasil Belajar Kategori Posttest Posttest
Kontrol Eksperimen
˂ 75 Tidak tuntas 15 6

≥ 75 Tuntas 19 28
Jumlah 34 34
Sumber : Data Lampiran A.5 dan A.6

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada

posttest kelas kontrol siswa yang berada di kategori tidak tuntas

sebanyak 15 siswa dengan dengan nilai ˂ 75lebih banyak daripada

kelas eksperimen siswa yang berada di kategori tidak tuntas sebanyak

6 siswa. Pada kelas kontrol siswa yang berada di kategori tuntas

sebanyak 19dengan nilai ≥ 75 lebih sedikit dari pada kelas eksperimen

siswa yang berada di kategori tuntas sebanyak 28 siswa. Data tersebut

menunjukkan bahwa siswa dalam kategori tuntaspada kelas kontrol

lebih rendah dibandingkan siswa pada kelas eksperimen.

d. Perbedaan Hasil Belajar Posttestsiswa Kelas Kontrol yang Diajar

dengan Metode Ceramahdan Kelas Eksperimen yang diajar dengan

Model Pembelajaran Make a Match

Untuk melihat perbedaan hasil belajar posttest siswa kelas

kontrol yang diajar dengan metode ceramahdan kelas eksperimen

73
yang diajar dengan model pembelajaran Make a Match dapat dilihat

pada gambar 4.2 diagram di bawah ini!

18
16
14
12
Kelas Kontrol
10
Kelas Eksperimen
8
6
Frekuensi
4
2
0
0-74 75-83 84-92 93-100

Kurang Cukup Baik Sangat Baik


Interval Nilai

Gambar 4.2 Diagram batang hasil belajar posttest siswa Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen

Dari diagram diatas dapat terlihat jelas bahwa kedua kelas

tersebut memiliki perbedaan, ini terlihat jelas dari gambar 4.2 yaitu

diagram hasil belajar posttest siswa kelas kontrol menggunakan model

metode ceramahdan kelas eksperimen menggunakan model Make a

Match. Pada kelas kontrol siswa dengan jumlah kategori kurang

sebanyak 15 siswa, sedangkan kelas eksperimen hanya 6 siswa. Untuk

itu, dapat dikatakan bahwa hasil belajar posttest kelas eksperimen

dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol dengan menggunakan Metode Ceramah.

74
e. Uji N-Gain

Uji N-Gain berguna untuk mengetahui perbandingan antara

nilai pretest dan posttestpada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Adapun perhitungan N-Gain sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil Uji N-Gain


Kelas Nilai Rata-rata Kategori
Eksperimen 0,77 Tinggi
Kontrol 0,61 Sedang
Sumber : Data Lampiran B.2

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, menunjukkan bahwa hasil rata-

rata nilai uji N-Gain pada kelas eksperimen yaitu 0,77 yang

dikategorikan tinggi, sedangkan pada kelas kontrol hasil nilai uji N-

Gainyaitu 0,61 yang dikategorikan sedang. Berdasarkan data tersebut

dapat disimpulkan bahwa dari kedua kelas memiliki perbedaan pada

hasil belajar. Adapun untuk mengetahui selisish nilai rata-rata

peningkatan dari pretest ke posttestkelas kontrol dan kelas

eksperimen, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Hasil Nilai Rata-Rata Peningkatan Pretest ke Posttest


pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Nilai Rata-rata (Selisih)

Eksperimen 51,08

Kontrol 39,79

Sumber : Data Lampiran B.3

Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa hasil nilai

rata-rata selisih peningkatan pretest ke posttestkelas eksperimen yaitu

51,08 dimana lebih tinggi di bandingkan kelas kontrol yaitu 39,79.

75
f. Deskripsi Aktivitas Siswa

Pada penelitian di SMA Negeri 3 Takalar ini juga meneliti

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Observasi digunakan

untuk mengadakan penilaianaktivitas siswa dan sikap siswa pada saat

proses pembelajaranberlangsungpada kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Observasi terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dengan

dibantu oleh observer. Aktivitas siswa yang dinilai terdiri atas 15

aspek observasi yang dilakukan berdasarkan petunjuk pada instrument

pengamatan pada setiap pertemuan. Hasil observasi dapatdilihat dari

catatan lapangan yang dibuat pada saat prosespembelajaran

berlangsung. Data hasil pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Persentase Dan Kriteria Aktivitas Siswa


Pertemuan Persentase Kriteria
II 77,25 Aktif
III 83,16 Sangat Aktif
IV 83,73 Sangat Aktif
Rata-Rata 81,05 Sangat Aktif
Sumber : Data Lampiran A.7

Dari tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada

setiap pertemuan mengalami peningkatan yang terlihat dari persentase

dan kriteria. Aktivitas siswa pada pertmuan kedua yaitu 77,25% yang

berada pada kategori aktif namun persentasenya kurang dibanding

pertemuan ketiga dan keempat, ini dikarenakan pada pertemuan kedua

terdapat siswayang tidak hadir dan kurang mendengarkan penjelasan

guru. Untuk aktivitas siswa pada pertemuan ketiga yaitu 83,16% yang

76
berada pada kategori sangat aktif, yang mengalami peningkatan dari

pertemuan kedua. Dimana pada pertemuan ketiga siswa hadir semua

dan sudah ikut berpartisipasi pada beberapa indikator aktivitas siswa.

Pada pertemuan ke empat aktivitas siswa yaitu 83.73% lebih tinggi

dibandingkan pertemuan ketiga dikarenakan hampir semua siswa ikut

berpartisipasi pada semua indikator aktivitas siswa. Rata-rata

persentase siswa dari pertemuan kedua sampai keempat yaitu 81,05%

dan berada pada kriteria sangat aktif ini menunjukkan bahwa aktivitas

siswa dikelas X MIA 6 dengan penerapan model pembelajaran Make a

Match terhadap hasil belajar biologi sangat aktif.

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang di gunakan

untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari

suatu sampel dengan hasil yang akan di dapat pada populasi secara

keseluruhan. Terdapat beberapa pengujian pada analisis statistik

inferensial, yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov

Smirnov, uji homogenitas dengan menggunakan uji Homogenity Of

variances, dan uji hipotesis dengan menggunakan N-GainIndependent t-

test.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas yang digunakan untuk mengetahui distribusi

normal atau tidak. Cara yang digunakan untuk menguji normalitas

data pada penelitian ini dengan menggunakan uji Kolmogorov

Smirnovpada program statistik SPSS versi 25.0. Adapun analisis

77
program SPSS memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu jika nilai analisis data

uji normalitas ˃ α maka data tersebut dapat dikatakan normal

sedangkan jika nilai analisis data uji normalitas ˂ α maka data tersebut

di katakan tidak normal. Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat

pada tabel berikut!

Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa


Nilai Signifikasi
Variabel Kontrol Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
Hasil Belajar 0,076 0,065 0,067 0,165
Sumber : Data Lampiran B.4

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada uji

normalitas dengan ketentuan taraf sig α = 0,05 yaitu ˃ α maka data

tersebut normal sedangkan jika nilai analisis data ˂ α maka data

tersebut tidak normal. Dari data tersebut terlihat bahwa data hasil

belajar baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memilki nilai sig

> 0,05, maka dapat disimpulkan kelompok data tersebut berdistribusi

normal.

Pada uji normalitas dengan menggunakana analisis

Kolmogorov smirnov diperoleh data pretest kontrol 0,076˃α = 0,05

dan posttest kontrol adalah 0,065 ˃α = 0,05 maka dari kedua data

pretes dan posttest kontrol tersebut dikatakan terdistribusi normal

karena lebih dari 0,05. Untuk data pretest eksperimen 0,067 ˃α = 0,05

dan posttest eksperimen adalah 0,165˃α = 0,05 maka dari kedua data

pretes dan posttest eksperimen tersebut dikatakan terdistribusi normal

karena lebih dari 0,05.

78
b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh homogen atau tidak. Uji homogenitas disebut juga dengan

uji kesamaan varians. Untuk mengetahui homogenitas data peneliti

menggunakan uji Homogenity of Variancetest pada One-way Anova

program statistik SPSS versi 25.0. Adapun analisis program SPSS

memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu jika nilai analisis data uji

homogenitas ˃ α maka data tersebut dapat dikatakan homogen

sedangkan jika nilai analisis data uji homogenitas ˂ α maka data

tersebut di katakan tidak homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat

dari tabel berikut!

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa


Pretest Posttest
Statsitik Kelas Kelas Kelas Kelas
kontrol eksperimen kontrol eksperimen
Sig (2-tailed) 0,682 0,920
Tingkat sig (α) 0,000
Sumber : Data Lampiran B.4

Berdasarkan tabel di atas hasil uji homogenitas pretest dan

posttest pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Nilai sig (2-

tailed) data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebesar

0,682, sedangkan nilai sig(2-tailed) data posttest pada kelas kontrol

dan kelas eksperimen adalah 0,482. Nilai pada pretest dan posttest

kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 0,000 lebih besar dari tingkat

signifikasi yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretest dan

posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.

79
c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) dimana veriabel

bebas pada penelitian ini pengaruh model pembelajaran yaitu Make a

Match terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengetahui uji hipotesis

data peneliti menggunakan uji N-Gainindependent t-test pada program

statistik SPSS versi 25.0.

Adapun untuk mengetahui uji hipotesis dengan menggunakan

uji N-Gain Independent T-Testdengan taraf siginifikan 0,05, jika nilai

Sig.(2-tailed) < 0,05 maka hipotesis diterima dan jika Sig. (2-tailed) >

0,05 maka hipotesis ditolak

Tabel 4.12Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa


Uji Analisis Sig.(2-tailed)
Hipotesis N-GainIndependent t-test 0,000
Sumber : Data Lampiran B.5

Berdasarkan data tabel 4.12, hasil uji hipotesis menggunakan

uji N-GainIndependent Sample T- test hasil belajar siswa didapatkan

nilai signifikasi 0,000<0,05, untuk itu dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model

pembelajaran Make a Match dengan metode ceramah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, maka dapat dikatakan bahwa

hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh penerapan model

pembelajaran Make a Match terhadap hasil belajar siswa pada materi

protista siswa kelas X SMA Negeri 3 Takalar.

80
B. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen untuk

mengetahuiperbedaan hasil belajar siswa yang mendapat perlakuan metode

ceramahdan model pembelajaran Make a Matchterhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran Make a Matchterhadaphasil belajar siswa di

SMA Negeri 3 Takalar. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas

MIA 5 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah dan kelas

MIA 6 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran

Make a Match. Hasil penelitian ini di dapatkan melalui beberapa analisis

yang dapat menunjukkan nilai hasil belajar siswa dari kedua model tersebut.

Penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah dan menerima hipotesis, hal

ini dapat diketahui dari beberapa analisis data pada penelitian ini yaitu

analisis statistik deskriptif, uji N-Gaindan analisis statistik inferensial dengan

beberapa uji yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Pada uji

hipotesis dengan menggunakan N-GainIndependent Sample t-test, diperoleh

nilai sig.(2-tailed) yang lebih kecil dari nilai α. Sehingga hipotesis yang

diajukan diterima.

Setelah diberikan perlakuan berbeda dari kedua kelas dengan metode

ceramah dan model pembelajaran Make a Matchkemudian diberikan posttest

untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Hasil

penelitian melalui uji yang pertama yaitu ujianalisis deskripstif dan uji N-

Gain. Dimana pada analisis ini, diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar

pada kelas eksperimen yaitu 87,15 dengan jumlah siswa yang tidak tuntas

81
sebanyak 6 siswa dan yang tuntas sebanyak 28 siswa lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol yaitu77,99

dengan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 15 siswa dan yang tuntas

sebanyak 19 siswa.Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar

siswa pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Make a

Match lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol

menggunakan metode ceramah. Dari hasil uji N-Gain didapatkan rata-rata

kelas eksperimen 0,77 dengan kategori tinggi dengan selisih pretest ke

posttest yaitu 51,08 sedangkan pada kelas kontrol rata-rata yaitu 0,61 dengan

kategori sedang dengan selisih pretest ke posttest yaitu 39,79. Untuk itu dapat

disimpulkan bahwa dari kedua kelas tersebut memiliki perbedaan pada hasil

belajar.

Hasil uji yang kedua yaitu analisis statistik inferensial dengan

menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Untuk uji

hipotesis dengan menggunakan uji N-Gain Independent T-Test diperoleh hasil

belajar siswa yaitu 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini di terima yaitu ada pengaruh model

pembelajaran Make a Match terhadap hasil belajar biologi materi protista

pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Takalar.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan analisis statistik

inferensial dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

Make a Match terhadap hasil belajar siswa. Hal ini diketahui dari nilai hasil

belajar siswapada kelas eksperimen dengan model pembelajaran Make a

Match lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan metode ceramah, dapat

82
dilihat dari nilai hasil belajar pada gambar 4.2. Hal ini disebabkan, karena

penerapan model pembelajaran Make a Matchini terdapat unsur permainan.

Model ini membuat siswa belajar sambil bermain, karena siswa diberi

kesempatan untuk berfikir dengan jawaban kartu yang dipegang, kemudian

mencari pasangan dari kartu yang mereka pegang. Ketika siswa mencari

pasangan kartu yang mereka pegang siswa melatih diri untuk berfikir dan

berinteraksi dengan teman-teman yang lain, siswa lebih aktif dalam proses

belajar mengajar karena diberikan kesempatan untuk mencari teman pasangan

untuk mendiskusikan jawaban dari soal dan pernyataan yang mereka

dapatkan, sehingga melatih siswa berfikir dan memahami materi yang

diajarkan.

Hasil belajar siswa didukung juga dengan aktivitas siswa pada saat

proses pembelajaran dari pertemuan kedua sampai pertemuan keempat dengan

nilai rata-rata persentase yaitu 81,05% dengan kriteria sangat aktif. Selain itu

penerapan Make a Matchmemiliki peranan penting dalam aktivitas siswa,

misalnya ketika siswa aktif dalam mencari pasangan kartu antara jawaban dan

soal danmeningkatkan semangat kerja sama dalam berdiskusi.

Berdasarkan uraian diatas, ini sesuai dengan pendapat Huda

(2013),bahwa model pembalajaran Make a Matchmerupakan suatu model

yang memotivasi siswa untuk aktif dan memberi kesempatan kepada siswa

untuk berfikir. Dimana siswa berfikir untuk mencari jawaban dari kartu yang

di dapatkan, sehingga dapat memahami materi yang telah diajarkan. Model

pembelajaran Make a Matchterdapat unsur permainan sehingga

83
menyenangkan, meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang

dipelajari dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Viviani Diah Riyantika (2016) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaranMake a Match dapat meningkatkan minat dan

hasil belajar siswa. Dimana dilihat dari peningkatan nilai hasil belajar yang

diperoleh siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol.

84
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah

dikemukakan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis deskriptif persentase hasil belajar biologi siswa yang

diajar dengan model pembelajaran tipe Make a Match kategori sangat baik

26,5%, kategori baik 23,5% kategori cukup 32,4% dan kategori kurang

17,6%dengan jumlah siswa yang memenuhi KKM 28 siswa.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran Make A

Match terhadap hasil belajar siswa karena berdasarkan uji hipotesis

menggunakan uji analysis of covariance data hasil belajar siswa memiliki

nilai 0,000 dimana lebih kecil dari taraf signifikan 0,05dengan

perbandingan nilai rata-rata yang didapatkan pada hasil belajar model

pembelajaran Make a Match yaitu 87,16 sedangkan padametode ceramah

yaitu 77,99. Hal ini berarti nilai posttest eksperimen lebih tinggi di

banding kelas kontrol yang artinya hipotesis di terima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dapat disampaikansaran sebagai berikut:

1. Bagi guru, khususnya guru biologi dapat menerapkan model pembelajaran

Make a Match di dalam kelas yang dapat dijadikan alternative dalam

upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

85
2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian lebih lanjut terhadap

model pembelajaran Make a Match yang dapat dikolaborasikan dengan

media pembelajaran.

86
DAFTAR PUSTAKA

Al-Rasyidin & Wahyuddin Nur Nasution. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran,
Medan: Perdana Publishing.
Arifin, Zainal. (2014). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya.
Berlian, Zainal. dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make
A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Di
Smp Negeri 10 Palembang. Jurnal Bioilmi 3(1)

Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya.

Damayanti dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :Rineka Cipta

Gora, Winastwan dan Sunarto. 2010. Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif


Berbasis TIK. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. PT


Refika Aditama. Bandung.

Hasmiati, dkk. 2017. Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Pertumbuhan Dan Perkembangan Dengan Metode Praktikum. Jurnal
Biotek 5(1)

Huda, M. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta : Pustaka


Belajar

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad


21. Bogor : Ghalia Indonesia.

Kurniasih, Imas. & Sani, Berlin. (2014). Teknik dan Cara Mudah Membuat
Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:
Kata Pena.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.


Bandung: Refika Aditama.

Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi.


Bandung: PT Refika Aditama.
Maulidiyah. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas V MI Raudlatul Jannah pada
MateriAdaptasi Makhluk Hidup.Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah. Jakarta.

Mardianto. 2012. Psikologi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

87
Nurohma, dkk. 2018. Penerapan Model Kooperatif Tipe Make A Macth Dengan
Media Kartu Qa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Smp.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(1)ISSN 2598-9669

Pratomo, Ryan Humardani Syam. 2017. Perbandingan Model Pembelajaran


Kooperatif Tipe The Power Of Two Dengan Tipe Make A Match Dalam
Pembelajaran Biologi(Studi Tentang Aktivitas, Respon, Dan Hasil Belajar
Siswa). Jurnal Biotek Volume 5 Nomor 1

Priansa, Donni Juni. (2017). Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran.


Bandung: Pustaka Setia.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Rofa’ah. (2016). Pentingnya Kompetensi Guru dalam Kegiatan Pembelajaran
dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: Deepublish

Sanjaya, Wina. (2014). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Shofiya, Arum Rahma. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Make A Match untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Sosiologi
Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 3 Wonogiri Tahun Pelajaran
2012/2013. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif.Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugiyono. 2012. Metode penelitian pendidikan.Bandung : ALFABETA

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Cet.I.
Jakarta: Kencana
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syaiful, Sagala. 2003. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :
Kencana

Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara.

88
Riyantika, Viviani Diah. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make a Match Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa
Kelas X SMA Pangudi Luhur Materi Protista.Universitas Snata Dharma.
Yogyakarta.

Wahyuni, Sri. (2016). Model Pembelajaran Make A Match dan Pengaruhnya


Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di SMAN 14 Padang. Jakarta: Journal of
Economic and Economic Education Vol.5 No.1:39-46.

Zainal, Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

89
LAMPIRAN-LAMPIRAN

90
LAMPIRAN
a
A.1 ABSEN KELAS EKSPERIMEN
A.2 ABSEN KELAS KONTROL

A.3 REKAPITULASI NILAI HASIL POSTTEST KELAS

EKSPERIMEN

A.4 REKAPITULASI NILAI HASIL POSTTEST KELAS

KONTROL

A.5 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN

A.6 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELAS KONTROL

A.7 DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE

AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

A.8 DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE

AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL

91
LAMPIRAN A.1 ABSEN KELAS EKSPERIMEN

X MIA 6

Pertemuan

NO NAMASISWA I II III IV V
pembe pembel pembel Posttest
pretest
lajaran ajaran ajaran
1 ADRIAN √ √ √ √ √
2 ANDIKA SETIAWAN √ √ √ √ √
3 ARWANSYAH √ a √ √ √
4 BIMBIM √ a √ √ √
5 ISRA √ √ √ √ √
6 MUH. AIDIL AZKA RAMLI √ √ √ √ √
7 MUH. ALFATH HAFILU √ √ √ √ √
8 MUH. FARHAN NUGRAH √ √ √ √ √
9 MUH. GARIH RAHMATULLAH √ √ √ √ √
10 MUH. IKHSAN FADHIL √ √ √ √ √
11 MUH. NOOR FADIL √ √ √ √ √
12 MUH. NUSWAR NURDIN √ √ √ √ √
13 MUH. ILHAM √ √ √ √ √
14 RYAMIZARD AMBARA √ √ √ √ √
15 SYAHRUL √ √ √ √ √
16 WAHYU APRI WARDHANA √ √ √ √ √
17 ABIDA NABILA FASYA √ √ √ √ √
18 ASNA ANUGRAH SALAM √ √ √ √ √
19 DIAN PRATIWI √ √ √ √ √
20 HAMRIANI √ √ √ √ √
21 IIS MELYANA √ √ √ √ √
22 KARTIKA SAPUTRI KARIM √ √ √ √ √
23 KASMITA √ √ √ √ √
24 NADILA √ √ √ √ √
25 NUR ISNAH √ √ √ √ √
26 NURFAYSAHRA PUTRI √ √ √ √ √
27 NURRAMDHANI √ √ √ √ √
28 PUTRI DAMAWULANDARI √ √ √ √ √
29 REYNA BURYANIAS-SAFINAT R. √ √ √ √ √
30 RIFQAH NURHASANAH √ √ √ √ √
31 RISKA AFRIANI √ √ √ √ √
32 SHEIKA PUTRI √ √ √ √ √
33 SRI AMANDA NURHIKMAH SAID √ √ √ √ √
34 TANSHUYI ANANDA PUTI √ √ √ √ √

92
LAMPIRAN A.2 ABSEN KELAS KONTROL

X MIA 5

Pertemuan
NO NAMA SISWA I II III IV V
pembel pembel pembel posttest
pretest
ajaran ajaran ajaran
1 ABDUL RASYID √ √ √ √ √
2 HAFIDZH RAMZY √ √ √ √ √
3 MUH. AL-QADRY √ √ √ √ √
4 MUH. FAHRI RAMADHAN √ √ √ √ √
5 MUH. FAISAL BASRAH √ i √ √ √
6 MUH. FARIES ATH THAARIQ √ √ √ √ √
7 MUH. HARDIYANSYAH R. √ √ √ √ √
8 MUH. ICHSAN A. J √ √ √ √ √
9 MUH. PRIA NADI SYAM √ √ √ √ √
10 SYAHRUL ARMADANA S √ √ √ √ √
11 ALFARABI AQNA √ √ √ √ √
12 ALFINA DAMAYANTI √ √ √ √ √
13 ALFITA AULIA √ √ √ √ √
14 ARMELIA PUTRI WAHYUNI √ a √ √ √
15 ASRINAH ANGGRIANI M. √ √ √ √ √
16 AYU ANRIANI ALLE √ √ √ √ √
17 DESY PUTRI WAHYUNI √ √ √ √ √
18 FIRDAUZY MELINDA SARI √ √ √ √ √
19 MUTIA SYAFIRA ANWAR √ √ √ √ √
20 NABILA JAURI INSANI √ √ √ √ √
21 NELI ANGGREINI √ √ √ √ √
22 NUR ANNISA √ √ √ √ √
23 NUR HALISA √ √ √ √ √
NUR RESKI WULAN √ s s √ √
24
RAMADHANI
25 NURAENI AWALUDDIN √ √ √ √ √
26 NURUL HIKMAH √ √ √ √ √
27 NURWAHIDAH √ √ √ √ √
28 PUTRI PATRICSIA √ √ √ √ √
29 RADIATAN MARDIYAH √ √ √ √ √
30 RESKY MARSYANDAH √ s √ √ √
31 RINI ANGGREINI √ √ √ √ √
32 RISKA NIRMALA BIRI √ √ √ √ √
33 RISMAYANTI √ √ √ √ √
34 WAHYUNI √ √ √ √ √

93
LAMPIRAN A.3 REKAPITULASI NILAI HASIL POSTTEST KELAS
EKSPERIMEN

94
LAMPIRAN A.4 REKAPITULASI NILAI HASIL POSTTEST KELAS
KONTROL

95
LAMPIRAN A.5 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
HASIL TES SISWA
NO. NAMA SISWA KKM PRE POST
KET KET
TEST TEST
1 ADRIAN 27 TT 70 TT
2 ANDIKA SETIAWAN 40 TT 93 T
3 ARWANSYAH 30 TT 87 T
4 BIMBIM 37 TT 80 T
5 ISRA 33 TT 77 T
6 MUH. AIDIL AZKA RAMLI 23 TT 83 T
7 MUH. ALFATH HAFILU 23 TT 73 TT
8 MUH. FARHAN NUGRAH 23 TT 83 T
MUH. GARIH
9 40 TT 93 T
RAHMATULLAH
10 MUH. IKHSAN FADHIL 37 TT 87 T
11 MUH. NOOR FADIL 27 TT 90 T
12 MUH. NUSWAR NURDIN 33 TT 87 T
13 MUH. ILHAM 27 TT 77 T
14 RYAMIZARD AMBARA 47 TT 93 T
15 SYAHRUL 30 TT 73 TT
16 WAHYU APRI WARDHANA 33 TT 87 T
17 ABIDA NABILA FASYA 27 TT 80 T
18 ASNA ANUGRAH SALAM 75 27 TT 73 TT
19 DIAN PRATIWI 47 TT 93 T
20 HAMRIANI 37 TT 97 T
21 IIS MELYANA 40 TT 93 T
22 KARTIKA SAPUTRI KARIM 43 TT 87 T
23 KASMITA 33 TT 83 T
24 NADILA 43 TT 93 T
25 NUR ISNAH 30 TT 83 T
26 NURFAYSAHRA PUTRI 23 TT 80 T
27 NURRAMDHANI 53 TT 97 T
28 PUTRI DAMAWULANDARI 27 TT 87 T
REYNA BURYANIAS-
29 27 TT 83 T
SAFINAT R.
30 RIFQAH NURHASANAH 20 TT 73 TT
31 RISKA AFRIANI 53 TT 93 T
32 SHEIKA PUTRI 20 TT 80 T
SRI AMANDA NURHIKMAH
33 37 TT 73 TT
SAID
34 TANSHUYI ANANDA PUTI 40 TT 90 T
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas

96
LAMPIRAN A.6 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELAS KONTROL

HASIL TES SISWA


NO NAMA SISWA KKM PRE POST
KET KET
TEST TEST
1 ABDUL RASYID 33 TT 70 TT
2 HAFIDZH RAMZY 40 TT 60 TT
3 MUH. AL-QADRY 33 TT 63 TT
4 MUH. FAHRI RAMADHAN 30 TT 70 TT
5 MUH. FAISAL BASRAH 40 TT 80 T
6 MUH. FARIES ATH THAARIQ 27 TT 67 TT
7 MUH. HARDIYANSYAH R. 23 TT 60 TT
8 MUH. ICHSAN A. J 30 TT 77 T
9 MUH. PRIA NADI SYAM 33 TT 73 TT
10 SYAHRUL ARMADANA S 40 TT 80 T
11 ALFARABI AQNA 27 TT 70 TT
12 ALFINA DAMAYANTI 40 TT 67 TT
13 ALFITA AULIA 33 TT 80 T
14 ARMELIA PUTRI WAHYUNI 23 TT 87 T
15 ASRINAH ANGGRIANI M. 30 TT 83 T
16 AYU ANRIANI ALLE 37 TT 87 T
17 DESY PUTRI WAHYUNI 40 TT 77 T
75
18 FIRDAUZY MELINDA SARI 33 TT 83 T
19 MUTIA SYAFIRA ANWAR 30 TT 70 TT
20 NABILA JAURI INSANI 37 TT 80 T
21 NELI ANGGREINI 23 TT 70 TT
22 NUR ANNISA 20 TT 70 TT
23 NUR HALISA 43 TT 73 TT
NUR RESKI WULAN
24 33 TT 77 T
RAMADHANI
25 NURAENI AWALUDDIN 37 TT 80 T
26 NURUL HIKMAH 57 TT 90 T
27 NURWAHIDAH 40 TT 83 T
28 PUTRI PATRICSIA 50 TT 83 T
29 RADIATAN MARDIYAH 43 TT 70 TT
30 RESKY MARSYANDAH 40 TT 77 T
31 RINI ANGGREINI 50 TT 80 T
32 RISKA NIRMALA BIRI 33 TT 80 T
33 RISMAYANTI 53 TT 67 TT
34 WAHYUNI 27 TT 77 T

Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas

97
LAMPIRAN A.7 DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE
AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Jumlah Siswa Pertemuan Ke-


No Aktivitas Siswa yang Dinilai
1 2 3 4 5
Siswa yang hadir saat mata
1 32 34 34
pelajaran berlangsung

Siswa yang menanggapi


2 32 34 34
salam dari guru dan berdo’a

Siswa yang memperhatikan


3 28 30 32
apersepsi dan motivasi
Siswa mendengarkan materi
4 30 31 32
yang disampaikan oleh guru
P P
Siswa yang mendengarkan r o
langkah-langkah e 30 32 32 s
5
pembelajaran Make a Match t
yang dijelaskan oleh guru T
e T
Siswa yang mengikuti s e
6 perintah guru saat pembagian t 31 32 33 s
kelompok dengan teratur t

Siswa yang menerima lembar 16 17 17


7
kegiatan siswa

Siswa yang menerima kartu


8 32 34 34
Make a Match

Siswa yang melaksanakan


9 perintah guru untuk mencari 32 34 34
pasangan dari kartu.

Siswa yang mengumpulkan


10 32 34 34
LKS

Siswa yang
mempersentasikan
11 8 10 11
jawabannya didepan kelas
dengan kelompoknya

98
Siswa yang mendengarkan
12 penjelasan guru dari jawaban 30 30 32
yang diperoleh
Siswa membuat kesimpulan
dari materi pembelajaran 1
13 2 2

Siswa yang mendengarkan


14 28 30 30
penguatan materi dari guru

Siswa yang berdo’a dan


15 32 34 34
menjawab salam

Persentase (%) 77,25 83,16 83,73

Rata-rata 81,05

Keterangan :

81-100 % = Sangat Aktif

61-80 % = Aktif

41-60% = Cukup Aktif

21-40 % = Kurang Aktif

0-20 % = Tidak Aktif

99
LAMPIRAN A.8 DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE
AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL

Jumlah Siswa Pertemuan


Aktivitas Siswa yang Ke- Rata- Persentase
No
Dinilai Rata (%)
1 2 3 4 5
Siswa yang hadir saat mata
1 pelajaran berlangsung 30 33 34 32,3 95,0

Siswa yang menanggapi


2 salam dari guru dan 30 33 34 32,3 95,0
berdo’a
Siswa yang
3 memperhatikan apersepsi 15 15 20 P 16,7 49,12
dan motivasi P o
Siswa mendengarkan r s
4 materi yang disampaikan e 20 22 22 t 21,3 62,65
oleh guru
Siswa yang menanggapi T T
5 e 15 15 20 e 16,7 49,12
pertanyaan dari guru
Siswa yang mengikuti s s
perintah guru saat t t
6 pembagian kelompok 30 33 34 32,3 95,0
dengan teratur

Siswa yang menerima 6 6 6


7 6 17,65
tugas kelompok dari guru
Siswa yang mengerjakan
8 tugas kelompok dengan 20 20 22 20,7 60,88
tenang
Siswa yang mampu
bekerja sama dengan
9 15 15 20 16,7 49,12
teman kelompoknya
masing-masing.
Siswa yang
10 mengumpulkan hasil 6 6 6 6 17,65
diskusi
Siswa yang
mempersentasikan
11 jawabannya didepan kelas 3 3 3 3 8,82
dengan kelompoknya

100
Siswa yang mendengarkan
12 penjelasan guru dari 15 15 20 16,7 49,12
jawaban yang diperoleh

Siswa membuat
kesimpulan dari materi 1 1,7
13 pembelajaran 2 2 4,90

Siswa yang mendengarkan


14 15 15 20 16,7 49,12
penguatan materi dari guru
Siswa yang berdo’a dan
15 menjawab salam 25 28 30 27,7 81,47

Rata-Rata 52,31

Keterangan :

81-100 % = Sangat Aktif

61-80 % = Aktif

41-60% = Cukup Aktif

21-40 % = Kurang Aktif

0-20 % = Tidak Aktif

101
LAMPIRAN
b
B.1 ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF HASIL BELAJAR

SISWA

B.2 UJI N-GAIN

B.3 UJI SELISIH

B.4 UJI NORMALITAS

B.5 UJI HOMOGENITAS

B.6 UJI HIPOTESIS

102
LAMPIRAN B.1 ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF HASIL BELAJAR SISWA

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Mean 35.53 1.505

95% Confidence Interval for Lower Bound 32.47


Mean Upper Bound 38.59

5% Trimmed Mean 35.22

Median 33.00

Variance 76.984

1 Std. Deviation 8.774

Minimum 20

Maximum 57

Range 37

Interquartile Range 10

Skewness .499 .403

Kurtosis .107 .788

Mean 75.32 1.311

95% Confidence Interval for Lower Bound 72.66


Mean Upper Bound 77.99

5% Trimmed Mean 75.43


Hasil belajar siswa
Median 77.00

Variance 58.468

2 Std. Deviation 7.646


Minimum 60

Maximum 90

Range 30

Interquartile Range 10

Skewness -.215 .403

Kurtosis -.590 .788

Mean 33.35 1.544

95% Confidence Interval for Lower Bound 30.21


Mean Upper Bound 36.49

5% Trimmed Mean 33.00


3
Median 31.50

Variance 81.023

Std. Deviation 9.001

Minimum 20

103
Maximum 53

Range 33
Interquartile Range 13

Skewness .542 .403

Kurtosis -.444 .788

Mean 84.44 1.333

95% Confidence Interval for Lower Bound 81.73


Mean Upper Bound 87.15

5% Trimmed Mean 84.48

Median 85.00

Variance 60.375

4 Std. Deviation 7.770

Minimum 70

Maximum 97

Range 27

Interquartile Range 14

Skewness -.199 .403

Kurtosis -1.036 .788

104
LAMPIRAN B.2 UJI N-GAIN

Case Processing Summary

Kelas Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Eksperimen 34 100.0% 0 0.0% 34 100.0%


NGain_score
Kontrol 34 100.0% 0 0.0% 34 100.0%

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Mean .7739 .01708

95% Confidence Interval for Lower Bound .7392


Mean Upper Bound .8087
5% Trimmed Mean .7752

Median .7792

Variance .010

Eksperimen Std. Deviation .09961

Minimum .57

Maximum .95

Range .38

Interquartile Range .18

Skewness -.308 .403

Kurtosis -.671 .788


NGain_score
Mean .6145 .02080

95% Confidence Interval for Lower Bound .5722


Mean Upper Bound .6569

5% Trimmed Mean .6201

Median .6208

Variance .015

Kontrol Std. Deviation .12130

Minimum .30

Maximum .83

Range .53

Interquartile Range .14

Skewness -.740 .403

Kurtosis .645 .788

105
LAMPIRAN B.3 UJI SELISIH

\Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Eksperimen 34 51.0882 6.56145 1.12528


post_kurang_pre
Kontrol 34 39.7941 9.90800 1.69921

106
LAMPIRAN B.4 UJI NORMALITAS

Tests of Normality
a
kelas Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

1 .143 34 .076 .959 34 .234

2 .146 34 .065 .959 34 .235


Hasil belajar siswa
3 .145 34 .067 .944 34 .079

4 .129 34 .162 .939 34 .058

107
LAMPIRAN B.5 UJI HOMOGENITAS

Pretest

Test of Homogeneity of Variances


Hasil belajar siswa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.170 1 66 .682

ANOVA
Hasil Belajar siswa

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 80.529 1 80.529 1.019 .316


Within Groups 5214.235 66 79.004
Total 5294.765 67

Posttest

Test of Homogeneity of Variances


Hasil belajar siswa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.010 1 66 .920
ANOVA
Hasil belajar siswa

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1413.235 1 1413.235 23.783 .000


Within Groups 3921.824 66 59.422
Total 5335.059 67

108
LAMPIRAN B.6 UJI HIPOTESIS

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Eksperimen 34 .7739 .09961 .01708


NGain_score
Kontrol 34 .6145 .12130 .02080

Independent Samples Test

Levene's Test t-test for Equality of Means


for Equality of
Variances

F Sig. t df Sig. Mean Std. 95% Confidence


(2- Differe Error Interval of the
tailed) nce Differen Difference
ce Lower Upper

Equal
varian
ces .515 .475 5.922 66 .000 .15940 .02692 .10566 .21314
assum
ed
NGain_score Equal
varian
ces
5.922 63.595 .000 .15940 .02692 .10562 .21318
not
assum
ed

109
LAMPIRAN
c
C.1 SILABUS PEMBELAJARAN

C.2 RECANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

C.3 MEDIA PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

C.4 KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST

C.4 TES HASIL BELAJAR

C.5 LEMBAR JAWABAN SISWA

C.6 LEMBAR OBSERVASI GURU

C.7 LEMBAR OBSERVASI SISWA

110
LAMPIRAN C.1 SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS MATA PELAJARAN


SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH
(SMA/MA)

MATA PELAJARAN
BIOLOGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JAKARTA, 2016

111
KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

Kelas : X (Sepuluh)
Alokasi waktu : 3 JP/Minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik, mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat dignakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai


berikut ini.

Kompetensi Materi Kegiatan


Dasar Pembelajaran Pembelajaran
3.1 Menjelaskan ruang Ruang Lingkup Biologi  Mengamati dan melakukan
lingkup biologi  Permasalahan Biologi penelitian dengan menerapkan
(permasalahan pada pada berbagai objek aspek-aspek keselamatan kerja
berbagai obyek Biologi, dan tingkat dalam laboratorium Biologi
biologi dan tingkat organisasi kehidupan terkait fenomena kehidupan
organisasi  Cabang-cabang ilmu masa kini yang berkaitan
kehidupan), melalui dalam Biologi dan dengan Biologi dalam berbagai
penerapan metode kaitannya dengan bidang dan tingkat organisasi
ilmiah dan prinsip pengembangan karir di kehidupan dengan cara metode
keselamatan kerja masa depan ilmiah
 Manfaat mempelajari  Membuat laporan hasil-hasil
4.1 Menyajikan data Biologi bagi diri pengamatan, hasil penelitian,
hasil penerapan sendiri dan kerja ilmiah tentang fenomena
metode ilmiah lingkungan, serta masa kehidupan masa kini dan
tentang depan peradaban tingkat organisasi kehidupan
permasalahan pada bangsa untuk pengembangan karir
berbagai obyek  Metode Ilmiah dalam Biologi, kerja ilmiah dan
biologi dan tingkat  Keselamatan Kerja keselamatan kerja untuk
organisasi kehidupan membentuk/ memperbaiki
pemahaman tentang ruang
lingkup Biologi serta
mempresentasikannya

3.2 Menganalisis Keanekaragaman  Mengamati dan


berbagai tingkat Hayati mengelompokkan berbagai
keanekaragaman  Konsep tingkat keanekaragaman hayati
hayati di Indonesia keanekaragaman gen, Indonesia dengan contoh-
beserta ancaman dan jenis, ekosistem contohnya dari berbagai
pelestariannya  Keanekaragaman ekosistem serta mendiskusikan
beserta ancaman dan hayati Indonesia, flora pemanfaatannya dalam era
pelestariannya dan fauna, serta ekonomi kreatif

112
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
penyebarannya  Menyimpulkan keunikan hutan
4.2 Menyajikan hasil berdasarkan Garis hujan tropis Indonesia dari
observasi berbagai Wallace dan Garis berbagai sumber dan
tingkat Weber mendiskusikan upaya
keanekaragaman  Keunikan hutan hujan pelestarian keanekaragaman
hayati di Indonesia tropis Indonesia hayati Indonesia
dan usulan upaya  Pemanfaatan
pelestariannya keanekaragaman
hayati Indonesia
 Upaya pelestarian
keanekaragaman
hayati Indonesia

3.3 Menjelaskan prinsip- Klasifikasi Makhluk  Mengamati, menentukan dasar


prinsip klasifikasi Hidup pengelompokkan dan
makhluk hidup  Prinsip klasifikasi melakukan pengelompokkan
dalam lima kingdom makhluk hidup makhluk hidup berdasarkan
 Dasar klasifikasi persamaan dan perbedaan ciri
4.3 Menyusun makhluk hidup makhluk hidup yang ditemukan
kladogram  Kunci determinasi  Membuat kunci determinasi
berdasarkan prinsip- sederhana sederhana, kladogram,
prinsip klasifikasi  Kladogram (pohon menentukan tingkat takson
makhluk hidup filogeni) makhluk hidup dalam kerja
 Sistem klasifikasi kelompok.
makhluk hidup:  Mendiskusikan hasil kerja
takson, binomial kelompok dan
nomenklatur mempresentasikan

3.4 Menganalisis Virus  Mengkaji berbagai kasus


struktur, replikasi  Ciri-ciri virus: struktur penyakit yang disebabkan oleh
dan peran virus dan reproduksi virus, seperti influenza, AIDS,
dalam kehidupan  Pengelompokan virus flu burung melalui berbagai
 Peran virus dalam media informasi
4.4 Melakukan kehidupan  Mendiskusikan, menjelaskan
kampanye tentang  Partisipasi remaja dan mengaitkan proses
bahaya virus dalam dalam mencegah perkembangbiakan, cara
kehidupan terutama penyebaran virus HIV pencegahan, penyebaran virus
bahaya AIDS dan lainnya serta dampak sosial-ekonomi
berdasarkan tingkat bagi kehidupan manusia dan
virulensinya mempresentasikannya
 Membuat dan menyajikan
model virus

3.5 Mengidentifikasi Kingdom Monera  Mengamati gambar bakteri dari


struktur, cara hidup,  Karakteristik dan foto mikrograph dan
reproduksi dan peran perkembangbiakan membandingkan struktur
bakteri dalam bakteri dinding sel sebagai dasar
kehidupan  Dasar pengelompokan pengelompokkan
bakteri  Mengkaji berbagai kasus
4.5 Menyajikan data  Menginokulasi penyakit akibat bakteri dari

113
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
tentang ciri-ciri dan bakteri/pour berbagai sumber dan
peran bakteri dalam plate/streak plate mendiskusikannya dalam
kehidupan  Pengecatan gram kelompok
 Peran bakteri dalam  Melakukan isolasi dan
kehidupan pengamatan koloni bakteri,
menerapkan keselamatan kerja
dalam pengamatan
 mendiskusikan peranan bakteri
dalam kehidupan sehari-hari
dan mempresentasikannya

3.6 Mengelompokkan Kingdom Protista  Mengamati foto/gambar


protista berdasarkan  Ciri-ciri umum berbagai keanekaragaman
ciri-ciri umum kelas protista dan protista dan preparat
dan mengaitkan penggolongannya  Melakukan percobaan
peranannya dalam  Ciri-ciri umum membuat kultur Paramecium
kehidupan Protista mirip jamur dari rendaman air jerami dan
(jamur lendir/ Slime melakukan pengamatan
4.6 Menyajikan laporan Mold. mikroskopis protista dari air
hasil investigasi  Ciri-ciri umum kolam, air rendaman jerami, dll
tentang berbagai Protista mirip  Mendiskusikan, membanding-
peran protista dalam tumbuhan (Alga) kan dan menganalisis
kehidupan  Ciri-ciri umum perbedaan protista mirip jamur,
protista mirip hewan protista mirip alga, dan protista
(protozoa) mirip hewan dengan
 Peranan protista dalam gambar/foto protista dalam
kehidupan kelompok serta peranan
protista

3.7 Mengelompokkan Fungi/Jamur  Mengamati dan


jamur berdasarkan  Ciri-ciri kelompok membandingkan berbagai jenis
ciri-ciri, cara jamur : morfologi, jamur secara morfologi
reproduksi, dan cara memperoleh makroskopik di lingkungan
mengaitkan nutrisi, reproduksi serta mengkaji budidayanya
peranannya dalam  Pengelompokan jamur dari berbagai media informasi
kehidupan  Peran jamur dalam  Membedakan ciri morfologi
bidang ekologi, berbagai jenis jamur
4.7 Menyajikan laporan ekonomi, kesehatan, makroskopis - mikroskopis dan
hasil investigasi dan pengembangan mengaitkan dengan dasar
tentang iptek pengelompokkannya
keanekaragaman  Melakukan percobaan
jamur dan fermentasi makanan dengan
peranannya dalam jamur (ragi), mendiskusikan,
kehidupan menyimpulkan
mempresentasikan tentang
karakteristik jamur dan
mengaitkan peran jamur secara
ekologis dengan kelangsungan
hidup di bumi

114
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
3.8 Mengelompokkan Plantae  Mengamati, membandingkan
tumbuhan ke dalam  Ciri-ciri umum morfologi struktur alat
divisio berdasarkan plantae: tumbuhan reproduksi serta cara
ciri-ciri umum, serta lumut, tumbuhan reproduksi berbagai jenis
mengaitkan paku, tumbuhan biji tumbuhan di lingkungan sekitar
peranannya dalam  Peran tumbuhan dalam dan mengelompokkannya serta
kehidupan ekosistem jenis tumbuhan di hutan hujan
 Peran tumbuhan di tropis melalui berbagai sumber
4.8 Menyajikan laporan bidang ekonomi  mendiskusikan peran Plantae
hasil pengamatan  Dampak berkurangnya pada berbagai bidang (industri,
dan analisis fenetik keanekaragaman kesehatan, pangan)
dan filogenetik tumbuhan bagi  Menganalisis dampak alih
tumbuhan serta ekosistem fungsi hutan di Indonesia
peranannya dalam terhadap keanekaragaman
kehidupan hayati dan ekosistem dan
menyimpulkan hubungan
keanekaragaman tumbuhan
dengan nilai ekonominya
 Menyajikan laporan
pengamatan secara tertulis dan
membuat tulisan tentang peran
tumbuhan dalam menjaga
keseimbangan alam, misalnya
siklus air, erosi, penyerapan
karbon dioksida dan
penghasilan oksigen bumi
3.9 Mengelompokkan Animalia  Mengamati ciri-ciri umum
hewan ke dalam  Ciri-ciri umum hewan hewan invertebrata (terumbu
filum berdasarkan invertebrata (lapisan karang) dan vertebrata melalui
lapisan tubuh, tubuh, rongga tubuh, gambar/video
rongga tubuh simetri simetri tubuh, dan  Mengelompokkan jenis-jenis
tubuh, dan reproduksi) hewan berdasarkan persamaan
reproduksi  Ciri-ciri umum hewan yang dipunyai dan
vertebrata (rangka mendokumentasikan hasil
4.9 Menyajikan laporan tubuh, ruang jantung, pengamatan dalam bentuk
perbandingan reproduksi, suhu foto/gambar
kompleksitas lapisan tubuh, dan penutup  Menganalisis peran hewan
penyusun tubuh tubuh) dalam ekosistem, ekonomi,
hewan (diploblastik  Klasifikasi animalia masyarakat, dan
dan triploblastik),  Peran hewan bagi pengembangan ilmu
simetri tubuh, rongga kehidupan pengetahuan di masa datang
tubuh, dan serta mempresentasikannya
reproduksinya dalam berbagai media
3.10 Menganalisis Ekologi  Mengamati komponen
komponen-  Komponen ekosistem ekosistem dan interaksinya di
komponen  Aliran energi lingkungan sekitar,
ekosistem dan  Daur biogeokimia terbentuknya hujan dari proses
interaksi antar  Interaksi dalam penguapan melalui video atau
komponen tersebut ekosistem media informasi lain, diagram
daur biogeokimia serta

115
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
4.10 Menyajikan karya melakukan pengamatan
yang menunjukkan  Menganalisis dan
interaksi antar mempresentasikan tentang
komponen keterkaitkan interaksi
ekosistem (jaring- antarkomponen ekosistem, daur
jaring makanan, biogeokimia, upaya yang dapat
siklus Biogeokimia) dilakukan berkaitan dengan
pemulihan
ketidakseimbangan lingkungan
berdasarkan bagan/carta/video

3.11 Menganalisis data Perubahan Lingkungan  Membaca, mengamati,


perubahan  Kerusakan membahas dan menganalisis
lingkungan, lingkungan/pencemara berbagai laporan media/kasus
penyebab, dan n lingkungan. lingkungan hidup/lingkungan
dampaknya bagi  Pelestarian lingkungan sekitar mengenai kerusakan
kehidupan  Adapatasi dan mitigasi lingkungan dan produk daur
ulang
4.11 Merumuskan Limbah dan Daur  Melakukan percobaan polusi
gagasan pemecahan Ulang air/udara atau membuat produk
masalah perubahan  Jenis-jenis limbah. daur ulang
lingkungan yang  Proses daur ulang  Membahas hasil percobaan
terjadi di  3 R (reuse, reduse, dan penyebab, cara mencegah,
lingkungan sekitar recycle) cara menanggulangi
pemanasan global, penipisan
lapisan ozon, efek rumah kaca,
kegiatan aktivitas manusia,
menyimpulkan dan
mempresentasikan dengan
berbagai media
 Membuat kampanye tentang
dampak perubahan iklim,
usaha-usaha yang bisa
dilakukan serta menyajikan
hasil produk daur ulang

116
LAMPIRAN C.2 RECANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 3 Takalar


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Protista
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaran agamayang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yangs pesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar,dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

117
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk  Mengidentifikasi ciri-ciri
menggolongkan protista berdasarkan ciri- protista.
ciri umum kelas dan perannya dalam  Mengidentifikasi ciri-ciri
kehidupan melalui pengamatan secara umum dan klasifikasi
teliti dan sistematis. Protista mirip jamur

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri protista.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri umum Protista mirip jamur
3. Mengidentifikasi klasifikasi Protista mirip jamur

D. Materi Pembelajaran
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter
atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan
(protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur
lendir/slame mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah
beragam.
Ciri-Ciri Kingdom Protista, sebagai berikut :
 Eukariotik, sudah memiliki membran inti.
 Ada yang Cuma satu sel (uniseluler) dan ada yang banyak sel
(multiseluler)
 Hidup bebas koloni/soliter dan simbiosi
 Beberapa meiliki alat gerak sederhana
 Ada yang punya pigmen warna (alga)
 Ada yang autotrof (memproduksi makanan sendiri) ada juga yang
heterotrof dengan menyerap atau menelan makanan.
 Belum memiliki sistem jaringan yang jelas.

118
Klasifikasi Protista, antara lain :
1. Berdasarkan caranya memperoleh makanan, protista dibagi menjadi tiga
golongan berikut ini :
a. Protista autotrof => Memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis.
Contoh: alga, meliputi filum Euglenophyta, Chrysophyta,
Pyrrhophyta, dan Phaeophyta.
b. Protista hetotrof => Memperoleh makanan dengan cara fagositosis
Contoh: Protozoa, meliputi filum Mastigophora, Sarcodina,
Ciliophora, dan Sporozoa
c. Protista yang mencerna makanan di lluar sel (ekstraeluler), dan
kemudian menyerap hasilnya yang berupa sari-sari makanan.
Contoh : Jamur lendir dan jamur air.
2. Berdasarkan ciri yang dimilikinya, organisme protista dikelompokkan
menjadi :
a. Protozoa (protista mirip hewan).
b. Alga (protista mirip tumbuhan).
c. Jamur (protista mirip jamur).

E. Model dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Make A Match
Metode : Diskusi

F. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media
 Kartu Make A Match
2. Alat
 Spidol dan Papan tulis
3. Sumber Belajar
 Buku : Aryulina, Diah, dkk. 2010 Biologi 1A. Jakarta :Esis
 Buku referensi yang relevan.
 Internet

119
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
a. Kegiatan Awal
Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Guru Siswa
Orientasi:
1. Menjawab salam dan
1. Mengucapkan salam menunjukkan sikap siap
serta mengkondisikan untuk belajar, berdoa
siswa dalam kelas, bersama
berdoa. 2. Mendengarkan dan
2. Mengecek kehadiran mengangkat tangan ketika
siswa. namanya dipanggil.

Apersepsi
3. Mengaitkan materi 3. Siswa bersama guru
dengan lingkungan mengaitkan materi yang
sekitar akan dipelajari dengan
Pendahuluan lingkungan sekitar.
Motivasi
(20 Menit) 4. Memberikan gambaran
umum manfaat 4. Memperhatikan dan
mempelajari ciri-ciri mendengarkan penjelasan
dari guru tentang manfaat
protista dan protista
mirip jamur mempelajari materi ciri-ciri
protista dan protista mirip
jamur
5. Menjelaskan tujuan
pembelajaran 5. Mendengarkan dan
memperhatikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.

b. Kegiatan Inti
Kegiatan pembelajaran
Tahapan
Guru Siswa
Pemaparan  Guru menyampaikan  Siswa memperhatikan dan
Materi materi pelajaran. mendengarkan penjelasan
(35 Menit) guru sambil mencatat hal-
hal yang dianggap penting

120
Model Make a Match
 Guru menjelaskan  Siswa mendengarkan
langkah kerja penjelasan informasi
pembelajaran tentang langkah-langkah
menggunakan Make a pembelajaran yang
Match dilakukan
 Guru membagi  Siswa bergerak untuk
kelompok yaitu mencari kelompok yang
kelompok jawaban dan telah ditentukan.
kelompok pertanyaan.
 Guru membagikan kartu  Siswa menerima kartu dari
pernyataan dan jawaban guru kemudian
Make A Match kepada membacanya untuk
siswa. mengetahui kartu
pertanyaan atau jawaban
yang di dapatkan.
 Guru meminta siswa  Siswa bergerak dari tempat
untuk mencari pasangan duduknya ke teman yang
Kegiatan dari kartu yang dimiliki lain untuk mencari
Inti dengan waktu 3 menit. pasangan kartu yang
(60 Menit) dimiliki dalam waktu 3
menit dengan keadaan tdk
terlalu ribut .
 Setelah menemukan  Siswa yang mendapatkan
pasangan kartu yang pasangan kartunya
dimiliki, siswa duduk kemudian duduk bersama
bersama pasangannya pasangan kartu
 Guru memanggil  Kelompok pasangan yang
kelompok pasangan yang di sebut namanya akan naik
paling cepat menemukan kedepan kelas untuk
pasangannya. mempersentasikan kartu
yang mereka dapatkan
bersama pasangannya.
 Guru memberikan  Siswa mendapatkan
point/penghargaan untuk point/penghargaan dari guru
siswa yang menemukan atas jawaban benar yang di
pasangan kartu dengan dapatkan.
benar
Konfirmasi
9. Guru mengkonfirmasi 9. Siswa mendengarkan dan
hasil jawaban dari siswa memperhatikan penjelasan

121
dan memberikan guru terkait hasil dari
pembenaran apabila ada jawaban yang mereka
kesalahan pemahaman dapatka dan
siswa. dipersentasikan.

c. Kegiatan Akhir
Tahapan Kegiatan pembelajaran
Guru Siswa
1. Guru meminta siswa 1. Salah satu perwakilan siswa
menyimpulkan hasil menyimpulkan hasil
pembelajaran. pembelajaran yang telah
dipelajari dengan
pendapatnya sendiri.

Penutup 2. Guru memberikan 2. Siswa mendengarkan dan


(20 Menit) penguatan memperhatikan penjelasan
guru serta mencatat hal-hal
yang penting.
3. Guru menutup 3. Siswa mendengarkan guru
pembelajaran dan dan menjawab salam dari
mengucapkan salam. guru.

H. Penilaian
1. Jenis Penilaian
Test dan Non test
2. Bentuk Soal/Instrumen
a. Test : Pilihan Ganda (Terlampir)
b. Non test : Lembar Observasi (Terlampir

122
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 3 Takalar


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Protista
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaran agamayang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yangs pesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar,dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

124
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk  Mengidentifikasi ciri-ciri
menggolongkan protista berdasarkan ciri- umum dan klsifikasi
ciri umum kelas dan perannya dalam Protista mirip tumbuhan
kehidupan melalui pengamatan secara (Alga) .
teliti dan sistematis.  Mengidentifikasi ciri-ciri
umum klasifikasi Protista
mirip hewan (Protozoa)

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri umum Protista mirip tumbuhan (Alga).
2. Mengidentifikasi klasifikasi Protista mirip tumbuhan (Alga).
3. Mengidentifikasi ciri-ciri umum Protista mirip hewan (Protozoa)
4. Mengidentifikasi klasifikasi Protista mirip hewan (Protozoa)

D. Materi Pembelajaran
Protista mirip tumbuhan uniseluler, sering disebut juga sebagai
fitoplankton. Sedangkan Protista mirip tumbuhan multiseluler sering disebut
alga. Protista fotosintetik ini tersebar secara luas di lautan dan danau-danau.
Walaupun sebagaian termasuk organisme mikroskopik. Organisme ini
memiliki peran yang sangat penting.
Ciri-ciri alga:
1) Ukurannya beraneka ragam, ada yang berukuran mikroskopis (tidak
tampak mata telanjang) seperti navicula, ada juga yang berukuran sangat
besar seperti Macrocystis yang mencapai puluhan meter.
2) Alga ada yang uniseluler dan multiseluler. Untuk yang bersel satu ada
yang hidup berkoloni dengan bentuk-bentuk yang unik seperti bentuk bola,
koma, ataupun cakram. Ada yang hidup individual
3) Alga multiseluler ada yang berbentuk benang dan lembaran.
4) Bereproduksi dengan dua cara seksual dan aseksual.

125
5) Sebagian besar hidup di habitat berair seperti kola, danau, sungai, laut,
rawa, tanah basah, batu, dan pohon.
6) Alga dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis dengan
memanfaatkan bahan-bahan organik dan cahaya matahari.
Protista mirip tumbuhan, dibagi menjadi 7 filum, yaitu Euglenophyta,
Cryshophyta, Bacillariophyta (Diatomae), Pyrrophyta (Dinoflagellata),
Rhodophyta, Phacophyta, dan Chlorophyta.
Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa
(protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan
eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis. Protozoa dapat hidup pada air
tawar, air laut, air payau dan ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme
multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma , sitoplasma dan
mitokondria.
Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara
pembelahan biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui
konjugasi. Hewan ini memiliki alat gerak berupa cilia, flagel, dan kaki semu
(Pseudopia), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat gerak.
Pada dasarnya protozoa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Organisme uniseluler (bersel satu)
2) Eukariotik (memiliki membran nukleus )
3) Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
4) Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)
5) Hidup bebas, saprofit dan parasit
6) Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7) Alat gerak berupa pseudopia, silia atau flagela
Klasifikasi protozoa
Berdasarkan alat geraknya, filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas:
1. Kelas Rhizopoda (sarcodina)
2. Kelas Ciliata
3. Kelas Flagellata
4. Kelas sporozoa

126
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Make A Match
Metode : Diskusi

F. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media
 Kartu Make a Match
2. Alat
 Spidol dan Papan tulis
3. Sumber Belajar
 Buku : Aryulina, Diah, dkk. 2010 Biologi 1A. Jakarta :Esis
 Buku referensi yang relevan.
 Internet

G. Langkah-LangkahPembelajaran
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
a. Kegiatan Awal
Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Guru Siswa
Orientasi:
1. Menjawab salam dan
1. Mengucapkan salam
menunjukkan sikap siap
serta mengkondisikan
untuk belajar, berdoa
siswa dalam kelas,
bersama
berdoa.
2. Mendengarkan dan
2. Mengecek kehadiran
mengangkat tangan ketka
siswa.
namanya dipanggil.

127
Apersepsi 3. Siswa bersama guru
3. Mengaitkan materi mengaitkan materi yang
dengan lingkungan akan dipelajari dengan
sekitar lingkungan sekitar.

Motivasi
4. Memberikan gambaran 4. Memperhatikan dan
umum manfaat mendengarkan penjelasan
mempelajari ciri-ciri dari guru tentang manfaat
Pendahuluan mempelajari materi ciri-ciri
protista umum dan
kalsifikasi protista mirip protista umum dan
(20 Menit kalsifikasi protista mirip
tumbuhan (alga) dan
hewan (protozoa). tumbuhan (alga) dan hewan
(protozoa).
tujuan 5. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan
pembelajaran memperhatikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.

b. Kegiatan Inti
Kegiatan pembelajaran
Tahapan
Guru Siswa
Pemaparan 1. Guru menyampaikan 1. Siswa memperhatikan dan
Materi materi pelajaran. mendengarkan penjelasan
(35 Menit) guru sambil mencatat hal-
hal yang dianggap penting
Model Make A Match
2. Guru menjelaskan 2. Siswa mendengarkan
langkah kerja penjelasan informasi
pembelajaran tentang langkah-langkah
menggunakan Make A pembelajaran yang
Match dilakukan
3. Guru membagi 3. Siswa bergerak untuk
kelompok yaitu mencari kelompok yang
kelompok jawaban dan telah ditentukan.
kelompok pertanyaan.
4. Guru membagikan kartu 4. Siswa menerima kartu dari

128
pernyataan dan jawaban guru kemudian
Make A Match kepada membacanya untuk
siswa. mengetahui kartu
Kegiatan pertanyaan atau jawaban
Inti yang di dapatkan.
(60 Menit)
5. Guru meminta siswa 5. Siswa bergerak dari tempat
untuk mencari pasangan duduknya ke teman yang
dari kartu yang dimiliki lain untuk mencari
dengan waktu 3 menit. pasangan kartu yang
dimiliki dalam waktu 3
menit dengan keadaan tdk
terlalu ribut .
6. Setelah menemukan 6. Siswa yang mendapatkan
pasangan kartu yang pasangan kartunya
dimiliki, siswa duduk kemudian duduk bersama
bersama pasangannya pasangan kartu
7. Guru memanggil 7. Kelompok pasangan yang
kelompok pasangan yang di sebut namanya akan naik
paling cepat menemukan kedepan kelas untuk
pasangannya. mempersentasikan kartu
yang mereka dapatkan
bersama pasangannya.
8. Guru memberikan 8. Siswa mendapatkan
point/penghargaan untuk point/penghargaan dari guru
siswa yang menemukan atas jawaban benar yang di
pasangan kartu dengan dapatkan.
benar
Konfirmasi
9. Guru mengkonfirmasi 9. Siswa mendengarkan dan
hasil jawaban dari siswa memperhatikan penjelasan
dan memberikan guru terkait hasil dari
pembenaran apabila ada jawaban yang mereka
kesalahan pemahaman dapatka dan
siswa. dipersentasikan.

129
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 3 Takalar


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Protista
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaran agamayang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yangs pesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar,dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

131
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk  Menejelaskan peranan
menggolongkan protista berdasarkan ciri- protista dalam kehidupan
ciri umum kelas dan perannya dalam
kehidupan melalui pengamatan secara
teliti dan sistematis.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan peranan menguntungkan protista dalam kehidupan
2. Menjelaskan peranan merugikan protista dalam kehidupan

D. Materi Pembelajaran
Protista yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut:
1) Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista
berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
2) Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses
pembusukan sisa makanan.
3) Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam
jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat
digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi
4) Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati
akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang
dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
5) Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator
terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
6) Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga
dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal.
Selain protista menguntungkan bagi kehidupan manusia, ada beberapa
yang merugikan, antara lain:
1) Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan
kerusakan jaringan pada usus dan diare.

132
2) Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri
tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
3) Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-
sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat
patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.
4) Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia
(sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah
manusia.

E. Model dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Make A Match
Metode : Diskusi

F. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media
 Kartu Make a Match
2. Alat
 Spidol dan Papan tulis
3. Sumber Belajar
 Buku : Aryulina, Diah, dkk. 2010 Biologi 1A. Jakarta :Esis
 Buku referensi yang relevan.
 Internet
G. Langkah-LangkahPembelajaran
Pertemuan 3 (3 x 45 menit)
a. Kegiatan Awal
Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Guru Siswa
Orientasi: 1. Menjawab salam dan
1. Mengucapkan salam menunjukkan sikap siap
serta mengkondisikan untuk belajar, berdoa
siswa dalam kelas, bersama
berdoa. 2. Mendengarkan dan
2. Mengecek kehadiran mengangkat tangan ketika
siswa. namanya dipanggil.

133
Apersepsi
3. Memberikan pertanyaan 3. Salah satu perwakilan siswa
mengenai materi menjawab pertanyaan guru
sebelumnya kemudian terkait materi sebelumnya
menanyakan terkait dan memberikan tanggapan
materi yang akan terkait materi yang akan
Pendahuluan dipelajari. dipelajari.
Motivasi 4. memperhatiakn dan
(20 Menit) 4. Memberikan gambaran mendengarkan penjelasan
umum manfaat guru tentang manfaat
mempelajari peranan mempelajari materi peranan
protista dalam kehidupan protista dalam kehidupan.
5. Mendengarkam dan
5. Menjelaskan tujuan memperhatikan tujuan
pembelajaran pembelajaran yang
disampaikan guru.

b. Kegiatan Inti
Kegiatan pembelajaran
Tahapan
Guru Siswa
Pemaparan 1. Guru menyampaikan 1. Siswa mendengarkan guru
Materi materi pelajaran.
(35 Menit)
Model Make A Match
2. Guru menjelaskan 2. Siswa mendengarkan
langkah kerja penjelasan informasi
pembelajaran tentang langkah-langkah
menggunakan Make A pembelajaran yang
Match dilakukan
3. Guru membagi 3. Siswa bergerak untuk
kelompok yaitu mencari kelompok yang
kelompok jawaban dan telah ditentukan.
kelompok pertanyaan.
4. Guru membagikan kartu 4. Siswa menerima kartu dari
pernyataan dan jawaban guru kemudian
Make A Match kepada membacanya untuk

134
siswa. mengetahui kartu
pertanyaan atau jawaban
yang di dapatkan.
5. Guru meminta siswa
Kegiatan 5. Siswa bergerak dari tempat
untuk mencari pasangan
Inti duduknya ke teman yang
(60 Menit) dari kartu yang dimiliki
lain untuk mencari
dengan waktu 3 menit.
pasangan kartu yang
dimiliki dalam waktu 3
menit dengan keadaan tdk
terlalu ribut .
6. Setelah menemukan
6. Siswa yang mendapatkan
pasangan kartu yang
pasangan kartunya
dimiliki, siswa duduk
kemudian duduk bersama
bersama pasangannya
pasangan kartu
7. Guru memanggil
7. Kelompok pasangan yang
kelompok pasangan yang
di sebut namanya akan naik
paling cepat menemukan
kedepan kelas untuk
pasangannya.
mempersentasikan kartu
yang mereka dapatkan
bersama pasangannya.
8. Guru memberikan
8. Siswa mendapatkan
point/penghargaan untuk
point/penghargaan dari guru
siswa yang menemukan
atas jawaban benar yang di
pasangan kartu dengan
dapatkan.
benar
Konfirmasi
9. Guru mengkonfirmasi 9. Siswa mendengarkan dan
hasil jawaban dari siswa memperhatikan penjelasan
dan memberikan guru terkait hasil dari
pembenaran apabila ada jawaban yang mereka
kesalahan pemahaman dapatka dan
siswa. dipersentasikan.

135
136
LAMPIRAN C.3 MEDIA PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

KARTU SOAL

Protista adalah …. Ciri-ciri protista


antara lain…

Nama lain dari jamur


Protista dibedakan lendir adalah ….

menjadi 3, yaitu…

Nama lain dari jamur Ciri jamur lendir


air adalah …. antara lain ….

137
KARTU JAWABAN

organisme eukariotik
uniseluler yang hidup Uniseluler dan multiseluler
Eukariotik
berkoloni
Fotoautotrof dan
heterotrof

Protista mirip hewan Myxomycota


Protista mirip tumbuhan
Protista mirip jamur

Tidak berklorofil
Hidup tempat lembab
Oomycota Berkembangbiak dengan spora

138
Ciri jamur air,
yaitu ….. Gambar tersebut merupakan
jamur ….

Habitat jamur air,


yaitu …. Gambar tersebut merupakan
jamur ….

Jamur protista Contoh jamur lendir,


dikelompokkan yaitu …
menjadi 2, yaitu ….

139
Hifa tidak bersekat Jamur lendir

Didalam air, kolam, danau jamur air


atau ditempat-tempat
lembab

Jamur air Lycogala


epidendrum
Jamur lendir

140
Alga merupakan
Nama lain dari protista tumbuhan bertalus
mirip tumbuhan adalah…. karena…

Ciri-ciri protista Ganggang diklasifikasikan


berdasarkan….
mirip tumbuhan….

Habitat protista mirip Nama lain dari alga


cokelat….
tumbuhan….

141
Belum dapat dibedakan
Ganggang atau alga akar, batang dan daun

Eukariotik
Mimiliki klorofil Kandungan pigmen
Reroduksi secara dalam sel
aseksual maupun seksual

Diperairan, tempat
lembab, dan ada yang Phaeophyta
menempel pada bebatuan

142
Nama lain dari alga
hijau…. Warna hijau yang dimiliki ganggang
tersebut disebabkan adanya pigmen
dominan….

Fungsi klorofil yang dimiliki Ciri-ciri protista mirip


tumbuhan adalah….
hewan antara lain…

Cara reproduksi Protozoa diklasifikasikan

Euglenophyta menjadi 4, yaitu….

143
Chlorophyta Klorofil a dan klorofil b

Untuk fotosintesis Berukuran mikroskopis


Tidak memiliki dinding sel
Bersifat heterotrof

Ciliata
Pembelahan biner Rhizopoda
Flagellata
Sporozoa

144
LAMPIRAN C.4 KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST

1. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Takalar


2. Mata Pelajaran : Biologi
3. Kelas/semester : X/1
4. Alokasi Waktu : 20 Menit
5. Jumlah Soal : 30
6. Kompetensi Dasar : 3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya
dalam kehidupan
7. Jenis Soal : Pilihan Ganda
8. Materi : Protista
No. Tipe Soal Kunci
Indikator
Soal C1 C2 C3 C4 Jawaban
1  B
1. Ciri-ciri umum protista. 2  E
3  A
4  B
2. Mendeskripsikan ciri-ciri umum
5  B
Protista mirip hewan (Protozoa)
6  B
7  A
8  D
9  B
3. Mendeskripsikan kalsifikasi
10  C
Protista mirip hewan (Protozoa)
11  B
12  A
13  C
14  E
4. Mendeskripsikan ciri-ciri umum
15  B
Protista mirip tumbuhan (Alga)
16  A
5. Mendeskripsikan kalsifikasi 17  B
Protista mirip tumbuhan (Alga) 18  C
19  E
20  E
21  A
6. Mendeskripsikan ciri-ciri umum
22  C
Protista mirip jamur
23  D
24  B
25  A
26  C
7. Menganalisis peranan protista 27  C
bagi kehidupan 28  A
29  E
30  C
Pedoman Penskoran

145
1. Keterangan Bobot Skor:
1. Jika dijawab benar skor 1
2. Jika dijawab salah/ tidak dijawab skor 0
3. Jumlah skor total adalah 30
2. Penentuan Nilai
N= Skor perolehan x 100
Skor Maksimal/Total

146
LAMPIRAN C.4 TES HASIL BELAJAR

SOAL
Materi : Protista
Kelas/semester : X/1
Waktu : 30 Menit

PETUNJUK UMUM!
1. Tuliskan nama dan kelas anda pada kolom yang disediakan!
2. Bacalah soal dengan teliti sebelum bekerja!
3. Pilih salah satu jawaban paling tepatdengan memberikan tanda silang (x)
pada huruf A, B, C, D, atau E!

1. Berikut ini adalah beberapa ciri makhluk hidup!


1) Prokariot
2) Eukariot
3) Uniseluler
4) Multiselule
5) Memiliki beberapa jaringan
Yang merupakan ciri-ciri protista adalah ….
a. 1, 3, 4 d. 1, 2, 3, 4
b. 2, 3, 4 e. 1, 2, 3, 4, 5
c. 3, 4, 5
2. Berikut ini yang tidak termasuk dalam protista yaitu ….
a. Ganggang biru d. Plasmopora vitticola
b. Oomycota e. Amoeba
c. Myxomycota
3. Perhatikan pernyataan berikut!
1) merupakan organisme bukan hewan/tumbuhan
2) merupakan organisme eukariotik uniseluler/multiseluler
3) merupakan organisme eukariotik awal turunan prokariotik
4) umumnya ditemukan di air (air laut, air tawar)
5) termasuk plankton

147
Pernyataan tersebut merupakan ciri-ciri ….
a. Protista d. Bakteri
b. Virus e. Monera
c. Jamur
4. Protista dibedakan menjadi 3 golongan yaitu protista mirip hewan, tumbuhan
dan jamur. Penggolongan tersebut didasarkan pada ….
a. Alat geraknya
b. Cara memperoleh makanan
c. Pigmen warna tubuh
d. Habitanya
e. Cara reproduksinya
5. Protozoa memiliki ciri sebagai berikut, kecuali ….
a. Bersifat eukariotik d. Bersifat parasit
b. Memiliki dinding sel e. Heterotrof
c. Autotrof
6. Sebutan bagi protista mirip hewan adalah ….
a. Ganggang d. Fungi
b. Protozoa e. Animalia
c. Ciliata
7. Perhatikan gambar protozoa di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas, contoh kelas sporozoa di tunjukkan oleh


nomor ….
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3

148
8. Kaki semu merupakan alat gerak pada ….
a. Flagellata d. Rhizopoda
b. Cilliata e. bulu getar
c. Sporozoa
9. Protozoa diklasifikasikan berdasarkan ….
a. Pigemntasi d
b. Alat gerak
c. Bentuk tubuh
d. Cara hidup
e. Ekologi
10. Perhatikan gambar organisme dibawah ini!

Alasan utama mengelompokkan organisme ini ke dalam kelompok protozoa,


karena alat geraknya berupa ….
a. Bulu cambuk
b. Rambut getar
c. Kaki semu
d. Cambuk
e. Tidak memiliki alat gerak
11. Yang membedakan Protozoa dan Alga dikarenakan alga bersifat ….
a. Heterotrof
b. Fotoautotrof
c. Eukariotik
d. Kemoautotrof
e. Tidak memiliki alat gerak

149
12. Perhatikan gambar Protozoa berikut!

Berdasarkan gambar di atas, makhluk hidup tersebut adalah ….


a. Paramaecium caudatum kelas Cilliata
b. Pammaecium caudatum kelas Rhizopoda
c. Paramaecium caudatum kelas Flagellata
d. Euglena viridis kelas Cilliata
e. Euglena viridis kelas Flagellata
13. Protozoa yang tidak mempunyai alat gerak adalah ….
a. Rhizopoda d. Cilliata
b. Flagellata e. Sacropoda
c. Sporozoa
14. Contoh makhluk hidup yang termasuk dalam Sporozoa adalah ….
a. Trypanosoma
b. Euglena
c. Plasmodium
d. Paramecium
e. Focus
15. Alga termasuk dalam tumbuhan bertalus karena ….
a. Sudah mempunyai akar dan daun
b. Belum dapat dibedakan akar, batang dan daun
c. Akar, batang dan terlihat jelas
d. Bentuk menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
e. Hidup di lingkungan air
16. Yang termasuk contoh ganggang cokelat antara lain, kecuali ….
a. ulva d. fucus
b. sargasssum e. turbinaria
c. macrocystis

150
17. Alga/ganggang diklasifikasikan berdasarkan ….
a. Bentuk selnya
b. Kandungan pigmen dalam sel
c. Bentuk intinya
d. Hasil fotosintesis dalam sel
e. Cara berkembang biak
18. Perhatikan gambar ganggang pada filum Chlorophyta berikut!

Warna hijau yang dimiliki ganggang tersebut disebabkan adanya pigmen


dominan, yaitu ….
a. fukosantin
b. fikobilin
c. Klorofil a dan klorofil b
d. dominan derivate karoten berupa xantofil
e. karoten
19. Protista yang mirip tumbuhan uniseluler disebut juga ….
a. Dinoflagellata d. Fitoplankton
b. Zooplankton e. Alga
c. Fungi
20. Berikut ini ciri-ciri jamur lendir, kecuali ….
a. Struktur tubuh vegetative seperti lendir
b. Heterotrof
c. Multinukleat (berinti banyak)
d. Berspora
e. Tidak dapat menghasilkan zigot

151
21. Berikut ini yang merupakan contoh dari jamur lendir adalah ….
a. Physarium sp. d. Phytophthora sp.
b. Saprolegnia sp. e. Citridiales sp.
c. Phytium sp.
22. Jamur lendir dan jamur air dikelompokkan dalam protista mirip jamur karena
memiliki sifat menghasilkan ….
a. Oospora d. Zigot
b. Plasmodium e. Lendir
c. Sporangium
23. Seorang siswa mengambil sampel potongan kayu membusuk yang bsah,
kemudian mengamatinya di bawah mikroskop. Dia menemukan organisme
dengan ciri-ciri:
1. Tubuh terdiri dari benang-benang tidak bersekat (senositik).
2. Inti sel banyak dan membentuk zoospora berflagel 2
Dapat ditentukan bahwa organisme tersebut adalah ….
a. Zoospora d. Oomycota
b. Oosopora e. Acrasiomycota
c. Myxomycota
24. Pertanyaan yang benar tentang Oomycota (Jamur air) adalah ….
a. Anggotanya hanya organisme autotrof
b. Dalam reproduksi seksualnya membentuk zoospora
c. Mengandung vakuola kontraktil
d. Memiliki nukleus yang sejati dan organel bermembran
e. Dinding selnya dari selulosa
25. Ganggang yang dapat dimanfaatkan sebagai agar-agar adalah ….
a. Eucheuma spinosum d. Fucus
b. Macrocytis e. Chlorella
c. Laminaria
26. Sporozoa yang menyebabkan gugurnya janin pada ibu hamil adalah ….
a. Plasmodium sp. d. Trichomonas vaginalis
b. Giorgia lamblia e. Leismania donovani
c. Toxoplasma gondii

152
27. Perhatikan gambar berikut ini!

Yang terjadi pada gambar tersebut terkait materi protista adalah ….


a. Perairan yang dipenuhi dengan darah
b. Perairan yang tercemar
c. Meledaknya populasi alga merah yang mengakibatkan perairan berubah
menjadi merah
d. Populasi alga merah yang semaki sedikit membuat air tercemar
e. Meningkatnya populasi alga merah yang menyebabkan perairan berwarna
hijau
28. Plasmodium sp. merupakan salah satu jenis protozoa yang menyebabkan ….
a. Penyakit malaria
b. Diare dan kejang usus
c. Kerusakan gigi dan gusi
d. Penyakit tidur
e. Keputihan pada wanita
29. Berikut ini merupakan peranan protista yang menguntungkan bagi kehidupan
adalah ….
a. Sebagai bahan makanan
b. Digunakan sebagai protein sel tunggal menjadi makanan dan kosmetik
c. Pembentuka hutan kelp
d. Penghasil iodin
e. Sebagai parasit pada ikan
30. Ganggang yang dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit gondok adalah ….
a. Ulva d. Eucheuma
b. Enteromorpha e. Gelidium
c. Laminaria

153
LAMPIRAN C.5 LEMBAR JAWABAN SISWA

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Takalar


Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Protista
Waktu : 30 Menit
Nama :
Kelas : X MIA

1 A B C D E 16 A B C D E
2 A B C D E 17 A B C D E
3 A B C D E 18 A B C D E
4 A B C D E 19 A B C D E
5 A B C D E 20 A B C D E
6 A B C D E 21 A B C D E
7 A B C D E 22 A B C D E
8 A B C D E 23 A B C D E
9 A B C D E 24 A B C D E
10 A B C D E 25 A B C D E
11 A B C D E 26 A B C D E
12 A B C D E 27 A B C D E
13 A B C D E 28 A B C D E
14 A B C D E 29 A B C D E
15 A B C D E 30 A B C D E

A B C D E
18
19 A B C D E
20 A B C D E
21 A B C D E
22 A B C D E

154
LAMPIRAN C.6 LEMBAR OBSERVASI GURU

155
156
LAMPIRAN C.7 LEMBAR OBSERVASI SISWA

157
158
LAMPIRAN
d

D.1 LEMBAR VALIDASI RPP

D.2 LEMBAR VALIDASI TES HASIL BELAJAR

C.3 LEMBAR VALIDASI OBSERVASI GURU

C.4 LEMBAR VALIDASI OBSERVASI SISWA

159
LAMPIRAN D.1 LEMBAR VALIDASI RPP

160
161
162
163
164
165
166
167
LAMPIRAN D.2 LEMBAR VALIDASI TES HASIL BELAJAR

168
169
170
171
172
173
LAMPIRAN C.3 LEMBAR VALIDASI OBSERVASI GURU

174
175
176
177
178
179
LAMPIRAN C.4 LEMBAR VALIDASI OBSERVASI SISWA

180
181
182
183
184
185
LAMPIRAN
e

E.1 KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI PEMBIMBING 1

E.2 KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI PEMBIMBING 2

E.3 PERSETUJUAN PEMBIMBING

E.4 SURAT PENGANTAR PENELITIAN

E.5 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN LP3M

E.6 SURAT IZIN PENELITIAN PENANAMAN MODAL

E.7 SURAT IZIN PENELITIAN DINAS PENDIDIKAN

E.8 SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN

186
LAMPIRAN E.1 KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
PEMBIMBING 1

187
LAMPIRAN E.2 KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
PEMBIMBING 2

188
LAMPIRAN E.3 PERSETUJUAN PEMBIMBING

189
LAMPIRAN E.4 SURAT PENGANTAR PENELITIAN

190
LAMPIRAN E.5 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN LP3M

191
LAMPIRAN E.6 SURAT IZIN PENELITIAN PENANAMAN MODAL

192
LAMPIRAN E.7 SURAT IZIN PENELITIAN DINAS PENDIDIKAN

193
LAMPIRAN E.8 SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN

194
LAMPIRAN
f

E.1 DOKUMENTASI PENELITIAN

195
DOKUMENTASI

Memberikan Pretest Di Kelas Eksperimen (X Mia 6)

Memberikan Pretest Di Kelas Kontrol (X Mia 5)

196
Persentasi Siswa

197
Penerapan Model Pembelajaran Make A Match

198
Memberikan Prosttest Di Kelas Kontrol (X Mia 5)

Memberikan Prosttest Di Kelas Eksperimen (X Mia 6)

199
Proses Pembelajaran Di Kelas Eksperimen (X Mia 6)

200

Anda mungkin juga menyukai