MOTIVASI BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Olahraga
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi
Oleh :
Firhan Wicaksana
NPM : 16520176
i
i
PERNYATAAN
Cimahi, 2020
Firhan Wicaksana
ii
iii
Pengaruh Reward and Punishment Terhadap Motivasi Belajar Penjas
Firhan Wicaksana
16520176
Abstrak
Penelitian kali ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apakah reward berpengaruh
terhadap motivasi belajar penjas pada siswa; (2) mengetahui apakah punishment
berpengaruh terhadap motivasi belajar penjas pada siswa. Penelitian kali ini
menggunakan metode penelitian Deskriptif Kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan Ex-post Facto dan dilakukan di SMA Angkasa Bandung. Populasinya
adalah siswa kelas XII SMA Angkasa Bandung. Teknik sampling yang digunakan ialah
cluster sampling dan yang menjadi sampelnya ialah siswa kela XII MIPA C.
Instrument yang digunakan dalam penelitian kali ini menggunakan kuisioner. Teknik
analisis data saat menguji hipotesis ialah cara Teknik analisis uji t. Kesimpulan
penelitian adalah (1) reward berpengaruh terhadap motivasi belajar penjas pada siswa;
(2) punishment berpengaruh terhadap motivasi belajar penjas pada siswa;
iv
The Effect of Reward and Punishment
Firhan Wicaksana
16520176
Abstract
This research aims to: (1) determine whether reward affects students' motivation to
learn Physical Education; (2) determine whether punishment affects students'
motivation to learn Physical Education. This time the research used a descriptive
quantitative research method using the ex-post facto approach and was carried out at
SMA Angkasa Bandung. The population is class XII SMA Angkasa Bandung. The
sampling technique used was cluster sampling and the samples were students of class
XII MIPA C. The instrument used in this research was a questionnaire. The data
analysis technique when testing the hypothesis is the t test analysis technique. The
conclusions of the study are (1) reward has an effect on students' motivation to learn
Physical Education; (2) punishment has an effect on students' motivation to learn
Physical Education;
v
KATA PENGANTAR
Segala rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang. Shalawat serta salam semoga selalu tersampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, karena berkat rahmat, petunjuk, serta hidayahnya, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan judul: “Pengaruh Reward and
Punishment Terhadap Motivasi Belajar Penjas”.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa proposal skripsi ini jauh dari
kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan proposal skripsi
ini.
Firhan Wicaksana
16520176
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulisan skripsi kali ini tidak terlepas dari segala bantuan dan dorongan dari
semua pihak. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendorong penulis
menyelesaikan skripsi ini. Terutama pada
1. Allah swt. Karena atas nikmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
2. Kedua orang tua saya yaitu Bapak Ali Mukti dan Ibu Siti Aminah yang selama ini
telah berjuang merawat, mensuport dan mencukupi segala kebutuhan penulis
selama ini.
3. Dr. Dedi Supriadi, M. Pd., AIFO selaku Ketua Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu
Pendidikan Pasundan Cimahi.
4. Vicki Ahmad Karisman, M.Pd selaku Kepala Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi.
5. Bapak Sony Hasmarita, M. Pd, selaku wali dosen penulis selama melaksakan
perkuliahan yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, saran, arahan dan
nasehat selama pembuatan atau proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Henry Asmara, M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan Ibu Veny Juniarni,
M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan, bimbingan,
saran, dan nasehat selama proses penelitian skripsi ini. Serta memberikan
pengetahuan dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen khususnya Dosen Program Studi PJKR, Staf Akademik dan
petugas perpustakaan STKIP Pasundan yang tidak bisa disebutkan namanya satu-
persatu yang sama-sama telah mendukung dalam lancarnya penulisan skripsi ini.
vii
8. Keluarga besar PJKR B 2016 yang selalu memberikan dukungan dan semangat
serta sama-sama berjuang selama proses perkuliahan hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Hadi Mulyadi S.Pd selaku guru SMA Angkasa Bandung yang telah
membantu penulis dalam memfasilitasi kegiatan penelitian selama ini
10. Para siswa-siswa kelas XII MIPA C SMA Angkasa Bandung yang telah bersedia
mejadi objek penelitian kali ini
11. Kawan-kawan seperjuangan RJM Family (Jafar Sidiq Maulid, Abi Arga Sunu, Ibel
Kameizi Sundoga, Raden Ari Pramadya, M Wafa Sembadana, Bandung Surya,
Agam Fajrul, Ahmad Hijatul, Rifqi Median) yang terus mendukung penulis selama
ini.
viii
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
F. Manfaat Penelitian............................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................................... 7
A. Kajian Teori....................................................................................................... 7
1. Belajar ........................................................................................................ 7
2. Motivasi Belajar ....................................................................................... 13
3. Pendidikan Jasmani (Penjas) .................................................................... 14
4. Reward ..................................................................................................... 16
5. Punishment ............................................................................................... 21
ix
B. Penelitian yang Relevan .................................................................................. 26
D. Hipotesis .......................................................................................................... 29
BAB III........................................................................................................................ 31
1. Metode Penelitian..................................................................................... 31
2. Desain Penelitian ...................................................................................... 31
B. Populasi, Sampling, dan Sampel ..................................................................... 32
1. Populasi .................................................................................................... 32
2. Sampling dan Sampel ............................................................................... 32
C. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 32
x
C. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................................... 46
D. Pembahasan Per-Indikator............................................................................... 47
F. Limitasi Penelitian........................................................................................... 51
BAB V ......................................................................................................................... 51
A. KESIMPULAN ............................................................................................... 52
B. REKOMENDASI ............................................................................................ 52
Lampiran ..................................................................................................................... 58
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dalam proses belajar (Dwiantoro & Kartiko, 2013). Menurut Pradja (1978:169) dalam
jurnal (Faidy, 2014) reward adalah hadiah, pembalas jasa, alat pendidikan yang
diberikan kepada siswa yang telah mencapai prestasi baik. Reward yang diberikan
adalah pemberian pujian secara verbal (kata-kata motivasi, seperti : bagus, betul, dll)
maupun non verbal (anggukan kepala, senyuman atau bertepuk bahu), hadiah dan
memberikan tambahan nilai kepada siswa yang dapat menuntaskan tugas belajar, serta
dapat menjadi contoh yang baik kepada siswa lainnya. Dalam jurnal (Kawulur et al.,
2018) kata punishment berasal dari bahasa inggris yang berarti hukuman, sanksi, atau
siksaan (Echlos dan Shadily, 2005:456) .Bentuk hukumannya: bermuka masam,
membentak, melarang melakukan sesuatu. (Sujiantari, 2016). Metode reward
(ganjaran) dan punishment (hukuman) merupakan suatu bentuk teori penguatan positif
yang bersumber dari teori behavioristik. Menurut teori behavioristik belajar adalah
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi
antara stimulus dan respon (Budiningsih, 2005). Banyak orang menggunakan metode
ini dalam usaha meningkatkan motivasi belajar.
Menurut Huitt,W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status
internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang
mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu
tujuan (Suprihatin, 2015). Sedangkan menurut Clayton Alderfer dalam buku (Nashar,
2004) menjelaskan bahwa Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam
melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau
hasil belajar sebaik mungkin. Motivasi belajar sangat berpengaruh bagi siswa dalam
mengikuti pembelajaran agar dapat meraih hasil yang maksimal. Tidak terkecuali
dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani.
Pengertian Pendidikan jasmani menurut Barrow (2001; dalam Freeman, 2001)
adalah bahwa pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan
melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-
3
otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan jasmani (exercise).
Hasil yang ingin dicapai adalah individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi
salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan
dengan sisi kehidupan individu. (Abduljabar, 2011)
Dalam pengalaman penulis dalam melaksanakan program PPL, beberapa kali
penulis menemukan pada saat observasi guru mengajar terjadi suasana yang kurang
efektif seperti siswa tidak fokus, tidak serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
penjas, tidak memperhatikan guru dengan baik. Lalu guru memberikan perlakuan
berupa pemberian reward and punishment. Oleh karena itu, dalam penelitian kali ini
penulis ingin mengetahui pengaruh reward and punishment terhadap motivasi belajar
penjas.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka masalah-
masalah tersebut diidentifikasi sebagai berikut:
1. Reward adalah salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
2. Punishment adalah salah satu factor yang mempengaruhi motivasi belajar
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah reward berpengaruh pada motivasi belajar siswa?
2. Apakah punishment berpengaruh pada motivasi belajar siswa?
D. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan batasan penelitiannya yaitu
sebagai berikut
1. Variabel Penelitian
Variabel bebas : Reward and Punishment
4
5. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kuantitatif dengan pendekatan ex post facto. Penelitian deskriptif
(descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau
saat yang lampau (Furchan, 2004). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan angka-angka yang dijumlah sebagai data yang kemudian dianalisis.
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang dimaksudkan
untuk menjelaskan fenomena dengan menggunakan data numerik, kemudian
dianalisis yang umumnya menggunakan statistik. (Suharsaputra, 2014). Menurut
Sukardi ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini
menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika X,
maka Y, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap
variabel bebas (independen) (Ibrahim et al., 2018)
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui
1. Apakah reward berpengaruh pada motivasi belajar siswa
2. Apakah punishment berpengaruh pada motivasi belajar siswa
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, dapat menambah wawasan tentang metode Reward and Punishment
dalam pembelajaran di sekolah khusunya dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani
6
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan
banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami siswa. Berikut
adalah beberapa definisi tentang belajar menurut beberapa ahli (Purwanto, 2017) :
1) Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of learning (1975) mengemukakan
“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
ssesuatuu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu dapat
dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau
keadaan-keadaan sesaat seseorang”
2) Gagne, dalam buku The Condition of Learning (1997) menyatakan bahwa:
“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari
waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi
tadi”
3) Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan:
“Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”
4) Witherington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan: “Belajar
adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertia
7
8
d. Teori-teori Belajar
Robert. M. Gagne (Gagne, 1970) dalam bukunya: The Conditioning of Learning
mengemukakan bahwa: Learning is a change in human disposition or capacity, wich
persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth.
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar
secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Gagne
berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalam diri
dan keduanya saling berinteraksi.
Gagne mendefinisikan belajar sebagai proses menjadi manusia yang berfungsi
secara kompleks dalam menjadi anggota masyarakat. Keahlian itu meliputi skill,
pengetahuan, perilaku dan nilai-nilai yang diperlukan oleh manusia. Menurut Gagne
belajar adalah sebuah proses yang bersifat untuk diri sendiri sebagai hasil rangsangan
dari lingkungan individu yang bersangkutan.
Teori Robert M. Gagne, yang disebut dengan sembilan peristiwa pembelajaran
(model nine instructional events Gagne) adalah peristiwa yang dirancang oleh pendidik
untuk membantu proses belajar dalam diri peserta didik..
Tabel 2.1
Peristiwa pembelajaran (model nine instructional events Gagne)
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi menurut Menurut Huitt,W. (2001) mengatakan motivasi adalah
suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan,
keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif
bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan (Suprihatin, 2015). (Samuel C.
Certo and S. Trevis Certo, 2006: 2000-2001) Motivasi merupakan bagian dalam
dari suatu keadaan yang menyebabkan seseorang dalam bertindak dengan cara
yang jelas untuk memenuhi beberapa tujuan tertentu. Motivasi menjelaskan
mengapa orang melakukan suatu tindakan (Cleopatra, 2015)
Jadi menurut definisi diatas motivasi adalah suatu kondisi perilaku seseorang
yang yang didasari oleh keinginan dalam bertindak untuk mencapai tujuan
tertentu. Motivasi yang dibahas kali ini adalah motivasi dalam belajar. Dimana
tujuan dari motivasi belajar adalah untuk meraih hasil belajar yang maksimal.
b. Jenis-jenis motivasi
Menurut (Yuliasari, 2013) jenis motivasi itu dibagi dua menjadi:
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam individu untuk
melakukan sesuatu karena individu tersebut menikmatinya dan individu
tersebut tidak memerlukan rangsangan dari luar untuk melakukannya.
Macam-macam motivasi intrinsik terdiri dari aspek perasaan, aspek minat,
aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek kepuasan.
2) Motivasi ekstrinsik adalah dorongan atau motif yang berasal dari luar individu
untuk melakukan sesuatu, karena adanya rangsangan dari luar atau tujuan
yang ingin dicapai. Macam-macam motivasi ekstrinsik terdiri dari aspek
penghargaan, persaingan atau kompetisi, aspek hadiah, aspek pujian, aspek
hukuman, dan aspek lingkungan.
14
dapat berupa material dan pujian (Wahid & Mustaqim, 1991). Pemberian reward ini
dibenarkan dalam undang-undang sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan
Pemerintah No. 69 tentang: Penilaian, Penghargaan, dan Sanksioleh Guru kepada
Peserta Didik yang termaktub pada Pasal 38, yang berbunyi;
1) Guru memiliki kebebasan memberikan penghargaan kepada peserta didik
yangterkait dengan prestasi akademik dan/atau prestasi non-akademik.
2) Prestasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pencapaian
istimewa peserta didik dalam penguasaan satu atau lebih mata pelajaran atau
kelompok mata pelajaran, termasuk pembiasaan perilaku terpuji dan patut
diteladani untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dankepribadian.
3) Prestasi non-akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pencapaian istimewa peserta didik dalam kegiatan ekstra kurikuler.
b. Tujuan Pemberian Reward
Pemberian reward bagi anak sangat berarti, paling tidak dengan adanya hadiah
anak akan menjadi percaya diri, meskipun pemberian hadiah oleh pendidik tidak
selamanya bersifat baik, namun tidak menutup kemungkinan bahwa pemberian hadiah
merupakan satu hal yang bersifat positif (Purwanto, 2000). Tujuan yang harus dicapai
dalam pemberian reward adalah untuk lebih mengembangkan motivasi yang bersifat
intrinsik dari motivasi ekstrinsik, dalam artian siswa melakukan perbuatan, maka
perbuatan yang dilakukan timbul dari kesadaran siswa itu sendiri. Dengan pemberian
reward, diharapkan dapat membangun suatu hubungan yang positif antara guru dan
siswa, karena reward itu adalah bagian daripada wujud lain dari apresiasi seorang
pendidik kepada peserta didik.
Pemberian hadiah adalah bentuk penguatan yang positif dan sekaligus merupakan
untuk rangasangan yang memberikan motivasi untuk berprestasi, maka pemberiannya
harus tepat dan disesuaikan dengan kondisi siswa. Menurut Marno dan Idris dalam
bukunya (Marno & Idris, 2008) strategi dan metode pengajaran ada beberapa tujuan
18
Jadi tujuan reward dapat disimpulkan bahwa reward diberikan kepada siswa agar
menjadi motivasi, karena pemberian hadiah kepada anak akan berdampak besar
manfaatnya sebagai pendorong dalam belajar.
2) Kalimat: pekerjaan anda baik sekali, saya gembira dengan hasil pekerjaan
anda.
b. Reward Non Verbal
1) Reward berupa gerakan mimik dan badan antara lain: senyuman, acungan
jari, tepuk tangan dan lain-lain.
2) Reward dengan cara mendekati, guru mendekati siswa untuk
menunjukkan perhatian, hal ini dapat dilaksanakan dengan cara guru
berdiri disamping siswa, berjalan menuju kearah siswa, duduk dekat
seorang siswa atau kelompok siswa, berjalan disisi siswa. Guru dapat
mengira-ngira berapa lama ia berada didekat seorang atau kelompok
siswa, sebab bila terlalu lama akan menimbulkan suasana yang tidak baik
di kelas.
3) Reward dengan cara sentuhan, guru dapat menyatakan persetujuan dan
penghargaan terhadap siswa dengan cara menepuk pundak atau menjabat
tangan.
4) Reward berupa symbol atau benda, reward simbol ini dapat berupa surat-
surat tanda jasa atau sertifikat-sertifikat. Sedangkan yang berupa benda
dapat berupa kartu bergambar, peralatan sekolah, pin, dan lain
sebagainya.
5) Kegiatan yang menyenangkan. Guru dapat menggunakan kegiatan atau
tugas yang disenangi oleh siswa. Misalnya, seorang siswa yang
memperlihatkan kemajuan dalam pelajaran musik ditunjuk untuk menjadi
pemimpin paduan suara sekolah atau diperbolehkan menggunakan alat-
alat musik pada jam bebas.
6) Reward dengan memberikan penghormatan. Reward yang berupa
penghormatan tersebut juga dibagi lagi menjadi dua macam. Pertama,
berbentuk semacam penobatan yaitu anak yang mendapat penghormatan
diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman sekelasnya, teman-teman
sekolah atau mungkin juga dihadapan para orang tua murid. Kedua
20
Selain itu, macam-macam pemberian reward yang dapat diberikan kepada siswa
menurut Soedomo Hadi (Hadi, 2005), sebagai berikut:
1) Isyarat, seperti anggukan, tepukan pada bahu, dan sebagainya.
2) Kata-kata, seperti kata bagus, hebat, jempol, dan sebagainya.
3) Perbuatan, seperti siswa yang sudah selesai mengerjakan pekerjaan pertama
dapat mengerjakan pekerjaan lain yang sesuai.
4) Barang, misalnya buku tulis, pulpen, spidol, dan alat-alat pelajaran lain.
Pemberian barang semacam ini harus diberikan pada waktu yang tepat, antara
lain dalam kegiatan lomba.
21
5. Punishment
a. Pengertian Punishment
Menurut Djamarah dalam bukunya berpendapat bahwa punishment adalah salah
satu alat pendidikan yang juga diperlukan salam pendidikan. Hukuman di berikan
akibat dari pelanggaran, kejahatan atau kesalahan yang di lakukan oleh anak didik
(Djamarah, 2014). Sebagai alat pendidikan, hukuman hendaklah :
1) Senantiasa merupakan jawaban atas suatu pelanggaran,
2) Sedikit-banyaknya bersifat tidak menyenangkan,
3) Selalu bertujuan ke arah perbaikan; hukuman itu diberikan untuk kepentingan
anak itu sendiri.
Hukuman (punishment) dalam pandangan teori behavioristik adalah konsekuensi
yang tidak menyenangkan yang digunakan untuk melemahkan perilaku. Hukuman
merupakan konsekuensi yang diberikan guru dalam rangka memperlemah perilaku
negatif peserta didik dengan harapan bahwa perilaku tersebut tidak terulang kembali.
Hukuman yang diberikan biasanya berupa stimulus yang tidak menyenangkan.
Sebagaimana dengan tindakan 30 penguatan, keefektifan tindakan hukuman tidak
dapat diasumsikan tetapi harus diperlihatkan. (Djaali, 2013)
Ki Hajar Dewantoro berpendapat bahwa hukuman sebagai alat untuk
menginsafkan atau menyadarkan bukan sebagai alat penyiksaan atau balas dendam.
Tindakan hukuman yang terpaksa dan sadar atau sengaja diberikan kepada siswa
sebagai alat pendidikan harus mempunyai arti membimbing yang berdasarkan cinta
kasih dan pendidik yakin bahwa penderitaan yang ditanggung itu mempunyai nilai
positif dan pengaruh efektif. Artinya benar-benar menyadarkan atau menginsafkan
anak didik atas kesalahan yang dilakukannya. Selain itu juga kita harus memastikan
anak dalam kondisi emosi yang positif agar hukuman yang kita tetapkan benar-benar
efektif karena anak dalam kondisi relaks, senang, bersemangat dalam suasana otak
berfikir aktif (Berdaya, 2013)
22
tingkah laku yang salah, sedangkan tujuan dalam jangka panjang ialah untuk mengajar
dan mendorong siswa agar dapat menghentikan sendiri tingkah lakunya yang salah.
Setelah mengetahui tujuan dari punishment dalam pendidikan di atas maka kita harus
mengetahui punishment yang cocok untuk diterapkan dalam dunia pendidikan (Ernata,
2017).
Menurut Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati (Ahmadi & Uhbiyati, 1996) pemberian
hukuman yang diberikan pendidik dengan tujuan sebagai berikut:
1) Hukuman diadakan untuk membasmi kejahatan atau meniadakan kejahatan.
2) Hukuman diadakan untuk melindungi masyarakat dari pernuatan yang tidak
wajar.
3) Hukuman diadakan untuk menakuti si pelanggar, agar meninggalkan
perbuatannya yang melanggar itu.
4) Hukuman harus diadakan untuk segala pelanggaran.
3) Membentak
4) Melarang melakukan sesuatu
5) Teguran
6) Sanksi sang ayah
7) Memukul tidak keras.
daya pengaruh terhadap motivasi belajar siswa sebesar 81,2 % dan sisanya 18,8
% dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
2. (Qorri, 2017) Pemberian Reward dan Punishment berkaitan dengan motivasi
belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian
Reward dan Punishment dengan motivasi belajar siswa. Penelitian ini memiliki
dasar pendapat dari beberapa ahli bahwa pemberian Reward dan Punishment
berpengaruh pada motivasi belajar siswa. Penelitian ini di laksanakan pada
kelas IV MIT Nurul Islam Ngaliyan Semarang. Populasi pada penelitian ini
adalah semua siswa kelas IV, dengan sampel sebanyak 26 siswa. Variabel-
variabel dalam penelitian ini yaitu variabel pemberian reward dan punishment,
serta variabel motivasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket,
observasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan
menggunakan analisis korelasi satu prediktor dapat diketahui bahwa persamaan
garis regresinya adalah ̂ =17,941 + 0,766X sedangkan untuk menguji
signifikansi dari persamaan regresi yaitu Harga diperoleh sebesar 9,8973yang
dikonsultasikan dengan harga pada taraf signifikan 5% yaitu 4,26 Karena maka
signifikan. Selanjutnya berdasarkan perhitungan koefesien determinasi sebesar
29,20%. Hasil tersebut menunjukkan berarti terdapat hubungan pemberian
reward dan punishment dengan motivasi belajar IPA siswa kelas IV MIT Nurul
Islam Ngaliyan Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil
penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para
guru maupun orang tua, terutama dalam memberikan dorongan dan semangat
kepada para siswa agar senantiasa meningkatkan belajarnya.
3. (Khoiriyah, 2018) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reward
dan punishment terhadap motivasi belajar fiqih siswa. Penelitian ini
dilaksanakan di MTs Islamiyah Ciputat. Metode penelitian yang diguanakan
adalah kuesioner (angket). Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian berjumlah 30 siswa.
Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis regresi liniear berganda.
28
Menurut Arifin (Arifin, 2014) peranan reward, dalam proses pengajaran cukup
penting terutama sebagai faktor eksternal dalam mempengaruhi dan mengarahkan
perilaku siswa. Hal ini berdasarkan atas berbagai pertimbangan logis, diantaranya
reward dapat menimbulkan motivasi belajar siswa dan dapat mempengaruhi perilaku
positif dalam kehidupan siswa. Dengan cara pemberian penghargaan dan penilaian
yang bersifat positif inilah anak dapat mengembangkan self-actualization dan self-
consept yang positif.
Berdasarkan pernyataan di atas, kesimpulan yang didapatkan yaitu terdapat
pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini
pun diperkuat oleh beberapa penelitian yang disebutkan diatas dengan kesimpulan
bahwa reward and punishment berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
D. Hipotesis
(Susilana, 2008) mengutip pernyataan Margono (2004: 80) menyatakan bahwa
hipotesis berasal dari perkataan hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari,
sedang tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan
yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis.
Berdasarkan paparan diatas, maka dalam penelitian ini penulis dapat ajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Hipotesis pertama
H1. Reward berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa
H0. Reward tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa
30
Hipotesis kedua
H1. Punishment berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa
H0. Punishment tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31
32
C. Instrumen Penelitian
1. Definisi Konseptual
Menurut Pradja (1978:169) dalam jurnal (Faidy, 2014) reward adalah hadiah,
pembalas jasa, alat pendidikan yang diberikan kepada siswa yang telah mencapai
prestasi baik. Reward yang diberikan adalah pemberian pujian secara verbal (kata-kata
motivasi, seperti : bagus, betul, dll) maupun non verbal (anggukan kepala, senyuman
atau bertepuk bahu), hadiah dan memberikan tambahan nilai kepada siswa yang dapat
menuntaskan tugas belajar, serta dapat menjadi contoh yang baik kepada siswa lainnya.
Di sisi lain , hukuman (punishment) dalam pandangan teori behavioristik adalah
konsekuensi yang tidak menyenangkan yang digunakan untuk melemahkan perilaku.
33
4) Reward berupa symbol atau benda, reward simbol ini dapat berupa surat-surat
tanda jasa atau sertifikat-sertifikat. Sedangkan yang berupa benda dapat
berupa kartu bergambar, peralatan sekolah, pin, dan lain sebagainya.
5) Kegiatan yang menyenangkan. Guru dapat menggunakan kegiatan atau tugas
yang disenangi oleh siswa. Misalnya, seorang siswa yang memperlihatkan
kemajuan dalam pelajaran musik ditunjuk untuk menjadi pemimpin paduan
suara sekolah atau diperbolehkan menggunakan alat-alat musik pada jam
bebas.
6) Reward dengan memberikan penghormatan. Reward yang berupa
penghormatan tersebut juga dibagi lagi menjadi dua macam. Pertama,
berbentuk semacam penobatan yaitu anak yang mendapat penghormatan
diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman sekelasnya, teman-teman
sekolah atau mungkin juga dihadapan para orang tua murid. Kedua
penghormatan yang berbentuk pemberian kekuasaan untuk melakukan
sesuatu.
7) Reward dengan memberikan perhatian tak penuh. Diberikan kepada siswa
yang memberikan jawaban kurang sempurna. Misalnya, bila seorang siswa
hanya memberikan jawaban sebagian sebaiknya guru menyatakan, “Ya,
jawabanmu sudah baik, tetapi masih perlu disempurnakan”. Dengan begitu
siswa tersebut mengetahui bahwa jawabannya tidak seluruhnya salah dan ia
mendapat dorongan untuk menyempurnakannya. Dengan banyaknya macam
reward diatas, maka dari itu guru dapat memilih reward yang relevan untuk
siswa disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa. (Usman, 2000)
3. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrument variabel Reward and Punishment dan Motivasi
Belajar Intrinsik
4. Alternatif Jawaban
Skala penilaian yang digunakkan pada kuisioner penelitian kali ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert. Responden diharapkan untuk memilih jawaban yang telah
diatur, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu ( R) tidak setuju (TS), dan sangat tidak
setuju (STS) dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan
pilihan pertimbangan responden. Untuk memberikan skoring, jawaban diberikan nilai
skor atau bobot dimana untuk aitem favorable (SS) diberi skor 5, (S) skor 4, (R) skor
3, (TS) skor 2, (STS) skor 1 begitu sebaliknya untuk aitem unfavorable (SS) diberi skor
1, (S) skor 2, (R) skor 3, (TS) skor 4, (STS) skor 5. (Ulfah & Syahrizaldi, 2017)
5. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Menurut (Arifin, 2011: 245) Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen
(alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk
mengukur apa yang akan diukur.(Utami, 2019) Uji validitas pada penelitian ini
menggunakan validitas konstruksi dengan jenis item validity.
Tingkat validitas diperoleh dengan membandingkan probabilitas nilai r hitung
dengan r tabel, apabila r hitung > r tabel maka alat ukur dikatakan valid (Jumlah
38
responden 30 orang, maka r tabel = 0.361). Dan Bila tingkat signifikansi atau kesalahan
≤ 0,05 maka alat ukur tersebut dikatakan valid. Taraf nyata (α) = 5 % = 0,05 disini
artinya tingkat kesalahan dalam penelitian sebesar 5% dan tingkat kepercayaan
penelitian sebesar 95%. (Janti, 2014)
Tabel 3.2 Uji Validitas
no Item r hitung Sig r tabel (α) = 5 % keterangan
Pertanyaan = 0,05
1 X1.1 0.535 0.002 0.361 0,05 Valid
2 X1.2 0.774 0 0.361 0,05 Valid
3 X1.3 0.744 0 0.361 0,05 Valid
4 X1.4 0.569 0.001 0.361 0,05 Valid
5 X1.5 0.290 0.120 0.361 0,05 Tidak Valid
6 X1.6 0.448 0.013 0.361 0,05 Valid
7 X1.7 0.399 0.029 0.361 0,05 Valid
8 X1.8 0.621 0 0.361 0,05 Valid
9 X1.9 0.478 0.007 0.361 0,05 Valid
10 X1.10 0.478 0.008 0.361 0,05 Valid
11 X1.11 0.525 0.003 0.361 0,05 Valid
12 X1.12 0.459 0.011 0.361 0,05 Valid
13 X1.13 0.434 0.017 0.361 0,05 Valid
14 X1.14 0.248 0.187 0.361 0,05 Tidak Valid
15 X1.15 0.556 0.001 0.361 0,05 Valid
16 X1.16 0.198 0.293 0.361 0,05 Tidak Valid
17 X1.17 0.419 0.021 0.361 0,05 Valid
18 X1.18 0.706 0 0.361 0,05 Valid
19 X2.1 0.305 0.102 0.361 0,05 Tidak Valid
20 X2.2 0.332 0.073 0.361 0,05 Tidak Valid
21 X2.3 0.682 0 0.361 0,05 Valid
39
Dari 34 jumlah soal, ada 6 butir soal yang tidak valid. Diantaranya adalah
nomer 5, 14, 16, 19, 20, dan 33
b. Uji Reliabilitas
Menurut (Arikunto, 2010: 90) Reliabilitas sebuah tes adalah ketetapan suatu tes
apabila diteskan kepada subjek yang sama (Utami, 2019). Untuk uji reliabilitas
digunakan teknik Cronbach alpha, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal
(reliable) bila memiliki koefisien kehandalan atau Cronbach Alpha sebesar 0,6 atau
lebih. (Daus & Othman, 2020).
Seperti diketahui diatas nilai Cronbach’s Alpha seluruh variable diatas semuanya
berada diatas nilai kritis 0,6. Jadi kuesioner dapat dikatakan reliabel.
D. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal
dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 1 (satu) bulan, 1 bulan
yakni untuk pengumpulan dan pengolahan data yang meliputi penyajian dalam bentuk
skripsi dan proses bimbingan berlangsung.
E. Program Penelitian
Program penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah reward and punishment
mempengaruhi motivasi belajar penjas. Penelitian kali ini menggunakan metode
Deskriptif Kuantitatif dengan pendekatan ex-post facto. . Penelitian deskriptif
(descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau
saat yang lampau (Furchan, 2004). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan angka-angka yang dijumlah sebagai data yang kemudian dianalisis.
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang dimaksudkan untuk
menjelaskan fenomena dengan menggunakan data numerik, kemudian dianalisis yang
umumnya menggunakan statistik. (Suharsaputra, 2014). Menurut Sukardi ex post facto
adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama
dengan penelitian eksperimen yaitu jika X, maka Y, hanya saja dalam penelitian ini
tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel bebas (independen) (Ibrahim et al.,
2018). Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel berupa cluster
41
sampling. Dan yang menjadi sampel pada penelitian kali ini adalah kelas XII MIPA C
SMA Angkasa Bandung.
F. Analisis Data Penelitian
Arikunto menjelaskan bahwa pengolahan data dan analisis data itu memiliki
makna yang berbeda, tetapi seringkali digunakan secara bergantian. Pengolahan data
adalah mengubah data mentah menjadi data yang lebih bermakna (Arikunto, 2014).
Untuk menganalisis data menggunakan SPSS. SPSS merupakan paket program untuk
mengolah dan menganalisis data (Purnomo, 2016). Analisis data pada penelitian ini
menggunakan analisis data statistik. Data penelitian yang diperoleh akan dianalisis
dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif berguna untuk
mendiskripsikan variabel penelitian yang diperoleh melalui hasilhasil pengukuran,
seperti : mengukur rata-rata (mean), standar deviasi, dan varians serta mendeskripsikan
data dalam bentuk tabel. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji
hipotesis dan membuat generalisasi (Sugiono, 2003). Statistik inferensial pada
penelitian ini dilaksanakan dengan menganalisis data sampel yang diambil yang
hasilnya diberlakukan untuk populasi yaitu menggunakan uji t. (Latif et al., 2019)
Adapun analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari :
1. Penghitungan nilai rata-rata dan Simpangan baku
Berikut ini adalah cara menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku dengan
menggunakan program IMB SPSS Statistic Version 20 adalah sebagai berikut:
a. Rata-Rata
Rata-rata adalah suatu bilangan yang mewakili sekumpalan data atau
kelompok. Dalam penelitian ini akan dihitung dengan menggunakan IMB SPSS
Statistic Version 20 dengan tahapan sebagai berikut (Purnomo, 2016):
• Langkah 1: Buka program IMB SPSS Statistic Version 20.
• Langkah 2: Klik variable view dan buat data. Pada kolom decimals ubah semua
angka menjadi 0, pada kolom mesure pilih scale,
42
• Langkah 3: Klik data view, memasukan data kasus pada data view (skor total).
b. Simpangan Baku
Simpangan baku atau standar deviasi merupakahan penghitungan yang
digunakan untuk mengetahui keragaman suatu kelompak data. Berikut adalah
tahapan menghitung simpangan baku dengan menggunakan IMB SPSS Statistic
Version 20 (Purnomo, 2016).
• Langkah 1: Buka program IMB SPSS Statistic Version 20.
• Langkah 2: Klik variable view dan buat data. Pada kolom decimals ubah
semua angka menjadi 0, pada kolom mesure pilih scale.
• Langkah 3: Klik data view, memasukan data kasus pada data view.
• Langkah 4: Klik analiyze pilih descriptipe statistics dan tekan frequencies.
• Langkah 5: Kemudian terbuka kotak, pilih variabel sisi kiri, lalu pindahkan ke
kolom sişi kanan.
• Langkah 6: Klik options, centang mean dan standar deviasi.
• Langkah 7: Klik OK.
c. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau
tidak. (Daus & Othman, 2020). Normalitas data merupakan hal yang penting
karena dengan data yang terdistribusi normal maka data tersebut dianggap dapat
mewakili populasi. (Purnomo, 2016) dengan menentukan :
43
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMA Angkasa Bandung dan yang menjadi subjek
penelitiannya adalah siswa kelas XII MIPA C. Setelah melakukan penelitian dengan
menyebarkan angket Pengaruh Reward and Punishment terhadap Motivasi Belajar dan
mendapatkan data, berikut peneliti tampilkan deskripsi data dari hasil penelitian
tersebut.
Frekuensi
Kriteria
reward punishment
Jumlah Responden 28 28
Rata-Rata 60,1 12,5
Simpangan Baku 7,1 2,6
Skor Tertinggi 72 17
Skor Terendah 43 7
Total responden dalam penelitian kali ini berjumlah 28 siswa, rata-rata nilai
variabel reward adalah 60,1 sedangkan variabel punishment 12,5. Simpangan baku
variabel reward 7,1 sedangkan variabel punishment 2,6. Pada variabel reward skor
tertinggi 72 dan skor terendahnya 43. Sedangkan pada variabel punishment skor
tertinggi 17 dan skor terendah 7.
44
45
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
motivasi .141 28 .162 .928 28 .056
belajar
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel diatas pada tabel 4.2 diketahui
bahwa nilai uji normalitas reward and punishment terhadap motivasi belajar
menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,162 menurut perhitungan Kolmogorov-
Smirnov. Sedangkan penghitungan Shapiro-Wilk menghasilkan nilai signifikansi
0,056. Dengan hasil tersebut maka data penelitian ini dinyatakan berdistribusi normal
karena hasilnya melebihi dari nilai signifikansi 0,05.
46
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval
Sig. (2- Mean of the Difference
t df tailed) Difference Lower Upper
Rewar 43.391 27 .000 60.107 57.26 62.95
d
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval
Sig. (2- Mean of the Difference
t df tailed) Difference Lower Upper
punishme 24.269 27 .000 12.571 11.51 13.63
nt
D. Pembahasan Per-Indikator
Pada sub bab ini membahas seluruh perhitungan indikator dalam output berupa
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒍𝒊𝒕𝒊𝒂𝒏
persen. Dengan rumus 𝒙 𝟏𝟎𝟎% apabila diwakili oleh 1 pertanyaan
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑰𝒅𝒆𝒂𝒍
valid. Apabila diwakili oleh 2 pertanyaan maka skor penelitian (pertanyaan 1 dan 2)
dan skor ideal adalah (2x5x28)
1. Indikator I
Terdiri dari pertanyaan no 1 dan 9
𝟐𝟐𝟗
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 81,7%
𝟐𝟖𝟎
Jadi indikator I tentang “Kata-kata: bagus, ya benar, tepat, bagus sekali, dll”
mencapai nilai persentasi 81,7%
2. Indikator II
Terdiri dari pertanyaan no 2 dan 10
𝟐𝟑𝟏
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝟖𝟐. 𝟓%
𝟐𝟖𝟎
Jadi indikator II tentang “Kalimat: pekerjaan anda baik sekali, saya gembira
dengan hasil pekerjaan anda” mencapai nilai persentasi 82,5%
3. Indikator III
Terdiri dari pertanyaan no 3 dan 11
𝟐𝟏𝟒
𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟕𝟔, 𝟒%
𝟐𝟖𝟎
48
Jadi indikator III tentang “Reward berupa gerakan mimik dan badan” mencapai
nilai persentasi 76,4%
4. Indikator IV
Terdiri dari pertanyaan no 4 dan 12
𝟏𝟗𝟕
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟎, 𝟑%
𝟐𝟖𝟎
Jadi indikator IV tentang “Memberi perhatian dengan mendekati siswa” mecapai
nilai persentasi 70,3%
5. Indikator V
Pertanyaan dari indikator ini tidak ada yang valid
6. Indikator VI
Terdiri dari pertanyaan no 5 dan 13
249
𝑥 100% = 88,9%
280
Jadi indikator VI tentang “Reward berupa symbol atau benda” mencapai nilai
persentasi 88,9%
7. Indikator VII
Terdiri dari pertanyaan no 6
124
𝑥 100% = 88,5%
140
Jadi indikator VII tentang “Kegiatan yang menyenangkan” mencapai nilai
persentasi 88,5%
8. Indikator VIII
Terdiri dari pertanyaan no 7 dan 14
215
𝑥 100% = 76,7%
280
Jadi indikator VIII tentang “Reward dengan memberikan penghormatan”
mencapai nilai persentasi 76,7%
9. Indikator IX
Terdiri dari pertanyaan no 8 dan 15
49
223
𝑥 100% = 79,6%
280
Jadi indikator IX tentang “Reward dengan memberikan perhatian tak penuh”
mencapai nilai persentasi sebersar 79,6%
10. Indikator X
Terdiri dari pertanyaan no 17
103
𝑥 100% = 73%
140
Jadi indikator X tentang “Punishment dalam bentuk isyarat muka dan isyarat
anggota badan lainnya” mencapai nilai persentasi 73%
11. Indikator XI
Teridiri dari pertanyaan no 18
90
𝑥 100% = 64%
140
Jadi indikator XI tentang “Punishment berupa kata-kata peringatan, teguran dan
akhirnya kata keras yang disertai ancaman” mencapai nilai persentasi 64%
12. Indikator XII
Terdiri dari pertanyaan no 16 dan 19
159
𝑥 100% = 56,7%
280
Jadi indikator XII tentang “punishment berupa perbuatan yang tidak
menyenangkan” mencapai nilai persentasi 56,7%
13. Indikator XIII
Terdiri dari pertanyaan no 20 dan 25
234
𝑥 100% = 83,5 %
280
Jadi indikator XIII tentang “Aspek perasaan” mencapai nilai persentasi 83,5 %
14. Indikator XIV
Terdiri dari pertanyaan no 21 dan 26
228
𝑥 100% = 81,4%
280
50
Jadi indikator XIV tentang “aspek minat” mencapai nilai persentasi 81,4%
15. Indikator XV
Terdiri dari pertanyaan no 22 dan 27
226
𝑥 100% = 80,7%
280
Jadi indikator XV tentang “aspek pengetahuan” mencapai nilai persentasi 80, 7 %
16. Indikator XVI
Terdiri dari pertanyaan no 23 dan 28
247
𝑥 100% = 88,2%
280
Jadi indikator XVI tentang “aspek keterampilan” mencapai nilai persentasi 88,2 %
17. Indikator XVII
Terdiri dari pertanyaan no 24
123
𝑥 100 % = 87,8%
280
Jadi indikator XVII tentang “aspek kepuasan” mecapai nilai persentasi 87,8%
Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Melinda & Susanto, 2018). Pada dasarnya memberi reward dan punishment pada
siswa dapat mempermudah guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan
mencapai suatu tujuan dari pembelajaran. Reward dan punishment sangat penting
dalam memotivasi siswa, karena melalui reward dan punishment siswa akan menjadi
lebih percaya diri dan bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan. Reward dan
punishment adalah dua kata yang saling bertolak belakang akan tetapi, kedua hal
tersebut saling berkaitan, keduanya memacu siswa untuk meningkatkan kualitas kerja.
Reward dan punishment sangat erat hubungannya dengan pemberian motivasi siswa.
Hasil pada penelitian yang dilakukan oleh (Khoiriyah, 2018) dan (Qorri, 2017)
juga berkesimpulan yang menguatkan data peneliti bahwa reward and punishment
sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah. Ini menjadi peluang bagi guru
meningkatkan motivasi belajar peserta didiknya yang bertujuan agar memperoleh hasil
belajar yang lebih baik.
F. Limitasi Penelitian
Pada penelitian kali ini penulis menyadari betul masih banyak kekurangan
dalam penelitian ini seperti masih kecilnya sampel karena keterbatasan waktu dan
kemampuan peneliti. Selain itu saat penelitian ini dilakukan sedang terjadi pandemic
COVID-19. Ini merupakan sebuah hambatan bagi penulis karena tidak adanya
pertemuan tatap muka dengan siswa sehingga tidak muncul keterikatan secara
emosional antara peneliti dengan subjek yang diteliti. Oleh karena itu siswa harus terus
diingatkan untuk mengisi kuisioner yang telah dibuat oleh penulis untuk
mengumpulkan data. Ini juga harus menjadi perhatian lebih untuk penelitian yang akan
dating.
BAB V
A. KESIMPULAN
Menurut Abdul Wahid dalam bukunya menjelaskan reward adalah motif yang
positif. Penghargaan dapat menimbulkan inisiatif, energy, kompetisi, ekorasi pribadi
dan kreatif (Wahid & Mustaqim, 1991). Lalu Djamarah dalam bukunya berpendapat
bahwa punishment adalah salah satu alat pendidikan yang juga diperlukan salam
pendidikan. Hukuman di berikan akibat dari pelanggaran, kejahatan atau kesalahan
yang di lakukan oleh anak didik (Djamarah, 2014)
Dari penelitian yang sudah dilakukan peneliti diatas. Maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Reward berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa
2. Punishment berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa
Kesimpulan tersebut berdasarkan atas hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan
nilai t hitung melebihi t tabel maka H0 ditolak
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan beberapa
rekomendasi yang positif diantaranya:
1. Kepada guru dimanapun mengajar, khususnya kepada guru Pendidikan Jasmani di
SMA Angkasa Bandung untuk dapat menerapkan metode reward and punishment
karena dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sesuai kesimpulan penelitian
yang telah dilakukan diatas
2. Kepada para siswa pemberian reward merupakan sebuah apresiasi yang diberikan
oleh guru atas apa yang telah diraih untuk lebih meningkatkan lagi motivasi
belajarnya agar meraih hasil belajar yang lebih baik lagi
52
3. Kepada para siswa pemberian punishment oleh guru adalah bukan sebuah bentuk
amarah guru kepada siswanya. Melainkan disebabkan oleh kecintaan guru kepada
siswa agar tidak mengulangi kesalahan di lain waktu dan menjadi sebuah
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar
4. Penulis menyadari betul betapa banyak kekurangan dalam penelitian yang telah
dilakukan diatas. Untuk itu penulis berharap ini menjadi pembelajaran bagi
penelitian selanjutnya untuk memperbaiki dan menyempurnaan penelitian
mengenai metode reward and punishment
Daftar Pustaka
- Abduljabar, B. (2011). Pengertian pendidikan jasmani. Ilmu Pendidikan.
- Ahmadi, A. (1987). Pengantar Metodik Dedaktik. Armica.
- Ahmadi, A., & Uhbiyati, N. (1996). Ilmu Pendidikan. Bumi Aksara.
- Alma, B. (2010). Guru profesional: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar.
Alfabeta.
- Anggota, N. I. N. (2016). PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
DALAM PROSES PEMBELAJARAN. https://doi.org/10.1111/j.1365-
2141.1992.tb08137.x
- Arifin, M. (2014). Ilmu Pendidikan Islam. Bumi Aksara.
- Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.
- Berdaya, S. B. (2013). Mengatasi Penyakit & Masalah Belajar Anak Usia Sekolah
(6-12 Tahun). Gramedia.
- Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta.
- Cleopatra, M. (2015). Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi
Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(2), 168–181.
https://doi.org/10.30998/formatif.v5i2.336
- Daus, A., & Othman, hasyamuddin Bin. (2020). KONFLIK DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Amir. 3(3), 312.
https://doi.org/10.32493/jjsdm.v3i3.4869
- Djaali. (2013). Pendidikan Psikologi. Bumi Aksara.
- Djamarah, S. B. (2014). Psikologi Belajar. Rineka Cipta.
- Dwiantoro, G. A., & Kartiko, dwi cahya. (2013). PENGARUH PENERAPAN
REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA
BASKET. 463–468.
- Echol, J. M., & Shadly, H. (1996). Kamus Bahasa Inggris Indonesia. Gramedia.
- Ernata, Y. (2017). Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Pemberian
Reward Dan Punishment Di Sdn Ngaringan 05 Kec.Gandusari Kab.Blitar.
Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD), 5(2), 781
54
55
https://doi.org/10.22219/jp2sd.vol5.no2.781-790
- Faidy, A. B. (2014). Hubungan Pemberian Reward Dan Punishment Dengan
Motivasi Belajar. 2.
- Feri Nasrudin, 2015. (2015). Pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap
motivasi belajar siswa kelas vi sd negeri di sekolah binaan 02 kecamatan
bumiayu kabupaten brebes. 1–215. https://lib.unnes.ac.id/20269/1/1401411296-
s.pdf
- Furchan, A. (2004). PENGANTAR PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN. Pustaka
Pelajar.
- Gagne, R. M. (1970). Condition of Learning. Holt, Rinehart and Winston.
- Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
- Hadi, S. (2005). Pendidikan Suatu Pengantar. UNS Press.
- Hamdu Ghullam, A. (2011). Jurnal Penelitian Pendidikan. 12(1), 81–86.
https://doi.org/DOI 10.1002/anie.200802338
- Husdarta. (2011). Manajemen Pendidikan Jasmani. Alfabeta.
- Ibrahim, A., Alang, asrul haq, Madi, Baharuddin, Ahmad, M. A., & Darmawati.
(2018). Metodologi Penelitian. Gunadharma Ilmu.
- Junaidi. (2010). Titik Persentase Distribusi t.
- Kawulur, T. K., Areros, W. A., & Pio, R. J. (2018). Pengaruh Reward and
Punishment Terhadap Loyalitas Karyawan di. 6(2), 68–76.
- Khoiriyah, A. N. (2018). Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Motivasi
Belajar Fiqih Siswa MTs Islamiyah Ciputat.
- Latif, M., Faozi, F., Bakhri, R. S., Harja, F., & Listiandi, A. D. (2019). Pengaruh
Permainan Tradisional Terhadap Minat Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan Di Sman 1 Cikemba. 1, 1–7.
- Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta.
- Marno, & Idris, M. (2008). Strategi dan Metode Pengajaran. Ar-Ruzz Media.
- Melinda, I., & Susanto, R. (2018). Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap
56
Lampiran
Lampiran I SK Bimbingan Skripsi
59
Jawaban
No Pernyataan
STS S RG TS STS
(lanjutan)
Guru tidak memberikan pujian saat saya menjawab
10.
pertanyaan
Guru tidak memberikan pujian saat saya melakukan
11
gerakan dengan baik
Guru tidak memberikan acungan jempol saat saya
12.
melakukan gerakan dengan baik
(Lanjutan)
Guru tidak menggelengkan kepala ketika saya
22.
melakukan gerakan yang salah
Guru tidak meneriaki nama saya ketika gerakan saya
23.
salah
Guru tidak memberikan hukuman berlari mengelilingi
24.
lapangan ketika gerakan saya salah
Ketika suasana hati saya sedang senang saya
25.
termotivasi mengikuti pelajaran penjas
Saya memiliki antusias lebih saat mengikuti mata
26.
pelajaran penjas
Membaca teori penjas menambah motivasi saya dalam
27.
mengikuti mata pelajaran penjas
Menguasai teknik yang akan dipelajari didalam
28. pembelajaran menambah motivasi saya mengikuti
pelajaran
Saya termotivasi mengikuti pelajaran penjas ketika
29. materi yang saya ikuti sesuai dengan kebutuhan
jasmani saya
Ketika suasana hati saya sedang senang saya tidak
30.
termotivasi mengikuti pelajaran penjas
Saya tidak memiliki antusias lebih saat mengikuti mata
31.
pelajaran penjas
62
(lanjutan)
Membaca teori penjas tidak menambah motivasi saya
32.
dalam mengikuti mata pelajaran penjas
Menguasai teknik yang akan dipelajari didalam
33. pembelajaran penjas tidak menambah motivasi saya
mengikuti pelajaran
Saya tidak termotivasi mengikuti pelajaran penjas
34. ketika materi yang saya ikuti sesuai dengan kebutuhan
jasmani saya
63
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.832 15
Jawaban
No Pernyataan
STS S RG TS STS
(lanjutan)
Guru tidak memberikan pujian saat saya melakukan
10
gerakan dengan baik
Guru tidak memberikan acungan jempol saat saya
11.
melakukan gerakan dengan baik
(lanjutan)
Membaca teori penjas menambah motivasi saya dalam
22.
mengikuti mata pelajaran penjas
Menguasai teknik yang akan dipelajari didalam
23. pembelajaran menambah motivasi saya mengikuti
pelajaran
Saya termotivasi mengikuti pelajaran penjas ketika
24. materi yang saya ikuti sesuai dengan kebutuhan
jasmani saya
Ketika suasana hati saya sedang senang saya tidak
25.
termotivasi mengikuti pelajaran penjas
Saya tidak memiliki antusias lebih saat mengikuti mata
26.
pelajaran penjas
Membaca teori penjas tidak menambah motivasi saya
27.
dalam mengikuti mata pelajaran penjas
Saya tidak termotivasi mengikuti pelajaran penjas
28. ketika materi yang saya ikuti sesuai dengan kebutuhan
jasmani saya
68
Pertanyaan
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Lukman Nurhakim 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Kienan Naufal 4 4 4 2 4 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4
Jessica Sukma
4 5 3 4 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 3
Dwinanda
Asfahani nuraeni 4 4 5 2 5 4 4 4 3 4 2 3 4 2 3 2 4 4 3 5 4 5 5 3 4 4 5 5
Nasywa Zhafirah 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 2 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4
Yulianti Ratna Sari 4 4 3 3 5 4 3 4 3 3 2 2 4 2 3 2 3 2 2 4 4 3 4 4 2 3 3 4
Riska 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4
Gilang Ramadhan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 2 1 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5
Rosi Rachel 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Risfia Rachmawaty 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 2 5 5 5 5 5 4 4 4 4
Haerun Nisa 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 2 2 4 2 3 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4
Fany Sholida Lestari 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 2 2 2 1 5 5 5 5 5 4 4 4 4
Rahman aditya 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4
Rifa Juliana Salsabila 4 4 4 3 5 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
Sesilia Azzahra 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 1 5 5 1 5 5 4 4 5 4 4 4 4
TAMA RTH 4 4 4 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 5 5 2 5 5 5 5 1 5
69
Indah 3 3 4 2 5 5 3 4 4 3 2 1 5 2 3 2 3 3 2 4 2 3 5 4 4 3 2 3
Fachrurazi Febrianto 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
Putri Hidayah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
Januar Bayu
5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4
Pamungkas
Resti Widiastuti 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4
Ridwan Ivaldo 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 4 4 5 5
Rizky Kurniasandi 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
Sandro Tambun 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5
Sehat Tagam P. S 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5
Silvia Alisti 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5
Stefen Aditia Putra
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 2 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5
Sembiring
trisha Amanda 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5
70
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
motivasi .141 28 .162 .928 28 .056
belajar
a. Lilliefors Significance Correction
71
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval
Sig. (2- Mean of the Difference
t df tailed) Difference Lower Upper
reward 43.391 27 .000 60.107 57.26 62.95
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval
Sig. (2- Mean of the Difference
t df tailed) Difference Lower Upper
reward 43.391 27 .000 60.107 57.26 62.95
72
Lampiran 8 Tabel r
(Nugroho, 2013)
73
(Junaidi, 2010)
74
Lampiran 13 zoom
78
Lampiran 14 CV Penulis