Oleh :
BISMIL~2
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul “ Proyeksi Jumlah
Penduduk Kota Gorontalo Tahun 2011-2015 dengan Menggunakan pertumbuhan Eksponensial
(Solusi PD Variabel Terpisah)” ini disusun untuk untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk
setiap tahunnya dengan memanfaatkan data penduduk dari Badan Pusat Statistika Kota
Gorontalo dari tahun 2004-2009 serta meramalkan jumlah penduduk 5 tahun mendatang (2011-
2015) dengan menggunakan solusi persamaan diferensial variabel terpisah.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak sedikit menemui kesulitan dan hambatan baik
secara material maupun secara fisik namun berkat bantuan dan masukan dari berbagai pihak
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kekeliruan yang disebabkan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang masih sangat
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan
demi kesempurnaan pada penulisan selanjutnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................... 7
1.4 Manfaat .................................................................................................. 7...........
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Demografi dan Laju Pertumbuhan Penduduk .......................... 8
2.2 Definisi Persamaan Diferensial................................................................ 9
2.3 Teori Kependudukan............................................................................. 10
2.4 Faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk...................... 11
BAB III GAMBARAN KOTA GORONTALO
3.1 Aspek Geografis..................................................................................... 12
3.2 Aspek Kesehatan.................................................................................... 12
3.3 Kecamatan ............................................................................................. 13
3.4 Kelurahan............................................................................................... 13
3.5 Ekonomi ................................................................................................ 15
BAB IV ANALISIS DATA
4.1 Model Peramalan ................................................................................... 16
4.2 Keadaan Penduduk Kota Gorontalo ..................................................... 16
4.3 Persentase Perubahan Penduduk Kota Gorontalo ................................ 17
4.4 Peramalan Jumlah Penduduk ................................................................ 20
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 31
5.2 Saran ...................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk setiap tahunnya
dengan memanfaatkan data penduduk dari Badan Pusat Statistika Kota Gorontalo dari tahun
2004-2009 serta meramalkan jumlah penduduk 5 tahun mendatang (2011-2015) dengan
menggunakan solusi persamaan diferensial orde satu.
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat, yakni:
a. Bagi Mahasiswa
· Menambah pengetahuan tentang kependudukan khususnya di daerah kota Gorontalo
· Memperluas cakrawala berpikir mahasiswa tentang aplikasi dari persamaan Diferensial
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Bagi Masyarakat
· Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang keadaan di masa mendatang
· Dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk membuka peluang kerja baru dalam
menangani masalah yang dapat ditimbulkan karena adanya kepadatan penduduk.
c. Bagi Pemerintah
· Sebagai masukan bagi pemerintah agar mempersiapkan kebijakan-kebijakan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meskipun terjadi peningkatan jumlah penduduk.
BAB II
KAJIAN TEORI
BAB III
A. Kondisi Geografis
1. Batas Administrasi
Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada 110°14’54,75’’ sampai
dengan 110°39’3’’ Bujur Timur dan 7°3’57” sampai dengan 7°30’ Lintang Selatan.
Secara administratif letak geografis Kabupaten Semarang dibatasi oleh 6 Kabupaten pada
sisi-sisinya. Di sisi barat, Wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah
administrasi Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung, di sisi selatan berbatasan
dengan Kabupaten Boyolali, sementara di sisi timur wilayah Kabupaten Semarang
berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak dan sebelah
utara berbatasan dengan Kota Semarang. Selain itu ditengah-tengah Kabupaten Semarang
juga terdapat Wilayah Administrasi yaitu Kota Salatiga.
2. Luas Wilayah
Luas Kabupaten Semarang secara keseluruhan sebesar 950,2067 km2 atau sekitar
2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, secara administratif terdiri 19 wilayah
Kecamatan, 208 Desa, dan 27 Kelurahan. Kabupaten Semarang diuntungkan secara
geografis mengingat posisinya yang strategis terletak diantara jalur penghubung segitiga
pusat perkembangan wilayah Jogjakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar). Posisi
strategis tersebut merupakan kekuatan yang dapat dijadikan sebagai modal pembangunan
daerah.
GAMBARAN KABUPATEN SEMARANG
A. Kondisi Geografi
Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada 110°14’54,75’’ sampai dengan
110°39’3’’ Bujur Timur dan 7°3’57” sampai dengan 7°30’ Lintang Selatan. Secara administratif
letak geografis Kabupaten Semarang dibatasi oleh 6 Kabupaten pada sisi-sisinya. Di sisi barat,
Wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah administrasi Kabupaten Kendal dan
Kabupaten Temanggung, di sisi selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, sementara di sisi
timur wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Grobogan dan
Kabupaten Demak dan sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang. Selain itu ditengah-
tengah Kabupaten Semarang juga terdapat Wilayah Administrasi yaitu Kota Salatiga.. Batas-
batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara
Kabupaten Bone Bolango
Selatan
Teluk Tomini
Barat
Kabupaten Gorontalo
Timur
Kabupaten Bone Bolango
Kota ini merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0–500 m di atas permukaan laut dengan
curah hujan rata–rata 129 mm per bulan dan suhu rata-rata 26,5 °C. Kota Gorontalo menempati
satu lembang yang sangat luas yang membentang hingga di wilayah Kabupaten Bone Bolango
dan Kabupaten Gorontalo. Wilayah pinggiran pantainya berupa perbukitan yang tersusun dari
batuan Karst termasuk yang berbatasan dengan pantai yang berada di Teluk Tomini. Daerah ini
sangat rawan banjir, nyaris pintu air keluar adalah muara Sungai Bone. Muara ini adalah
pertemuan air dari sungai Bone dan sungai Bolango sebelum menyatu dengan air laut. Di muara
ini juga terdapat pulau (delta) yang mulai membesar dan ditumbuhi aneka tanaman termasuk
kelapa. Setiap hari dari kedua sungai ini mengalir air bersih yang belum dimanfaatkan secara
optimal. Sebagian dataran dimanfaatkan untuk bertanam padi karena air mengalir sepanjang
tahun. Di beberapa daerah terdapat kantong-kantong air yang ditumbuhi tanaman Tumbango.
· Kesehatan
Rumah Sakit yang besar di Kota Gorontalo adalah Rumah Sakit Aloei Saboe yang hingga kini
masih rumah sakit terbesar di kawasan Teluk Tomini. Masalah kesehatan yang pernah muncul
adalah Busung Lapar dan Kaki Gajah. Khusus Kaki Gajah, daerah ini memang banyak terdapat
tempat-tempat yang berair seperti rawa-rawa sehingga nyamuk banyak bersarang di sini. Kasus
terakhir yang ditangani adalah penderita Kaki Gajah yang berada di kelurahan Liluwo yang
rumah penderitanya di depan rumah Medi Botutihe, Walikota Gorontalo.
· Kecamatan
Kota Gorontalo terdiri dari enam kecamatan, yaitu:
Kecamatan Kota Selatan
Kecamatan Kota Utara
Kecamatan Kota Barat
Kecamatan Kota Timur
Kecamatan Kota Tengah
Kecamatan Dungingi
· Kelurahan
Keenam kecamatan tersebut memiliki 49 kelurahan, 459 RW dan 1.302 RT. Penduduk kota pada
tahun 2006 sebanyak 147.296 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk efektif 1,864 jiwa/km²
dan laju pertumbuhan 6,58% dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Adapun 49 kelurahan tersebut adalah sebagai berikut:
Kecamatan Kota Barat terdiri atas 7 kelurahan, yaitu:
Dembe I
Buladu
Buliide
Lekobalo
Molosipat W
Pilolodaa
Tenilo
Kecamatan Dungingi terdiri atas 5 kelurahan, yaitu:
Huangobotu
Libuo
Tomulabutao
Tomulabutao Selatan
Tuladenggi