Oleh :
102318074
UNIVERSITAS PERTAMINA
2021
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Judul Kerja Praktik : Analisis Neraca Massa dan Neraca Panas di Kilang Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas
Bumi
i
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmatnya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan laporan kerja praktik di PPSDM Migas dengan lancar. Adapun ucapan
terimakasih kami berikan kepada pihak – pihak yang telah membantu selama kegiatan kerja praktik
berlangsung, anatara lain :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelimpahan rahmat–Nya.
2. Kedua orang tua serta keluarga kami yang senantiasa memberikan dukungan baik moral
maupun material serta doa yang selalu menyertai kami.
3. Bapak Waskito Tunggul Nusanto, S.Kom., M.T. selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi.
4. Bapak Dr. Yoeswono, S.Si., M.Si. selaku Sub. Bidang Sarana Prasarana Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Informasi.
5. Bapak Mukhamad Faeshol Umam selaku pembimbing lapangan di PPSDM Migas.
6. Bapak Harwito, S.E. selaku koordinator Praktik Kerja Lapangan atau Prakerin.
7. Bapak Eduardus Budi Nursanto, Ph.D. selaku Kepala Program Studi Teknik Kimia,
Universitas Pertamina.
8. Ibu Ika Dyah Widharyanti, S.T., M.S. selaku koordinator Kerja Praktik Program Studi Teknik
Kimia, Universitas Pertamina.
9. Ibu Dr. Dita Floresyona selaku dosen pembimbing Kerja Praktik Program Studi Teknik Kimia,
Universitas Pertamina.
10. Seluruh keluarga besar PPSDM Migas Cepu atas kesempatan yang telah diberikan kepada
penyusun untuk melaksanakan PKL.
11. Seluruh rekan mahasiswa seperjuangan dan pihak – pihak lain yang tidak dapat kami
sebutkan.
Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat berguna untuk dijadikan referensi dalam
penyusunan laporan – laporan lain yang lebih baik dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan
bagi pembaca.
Penyusun
ii
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN KERJA PRAKTIK .......................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Kerja Praktik ...................................................................................... 1
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik .......................................... 2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ................................................................................. 3
2.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................................ 3
2.1.1 Sejarah Singkat PPSDM Migas ........................................................... 3
2.2 Orientasi Perusahaan ...................................................................................... 4
2.2.1 Unit Keselamatan Kerja dan Pemadan Kebakaran .............................. 4
2.2.2 Unit Boiler ........................................................................................... 4
2.2.3 Unit Perpustakaan ................................................................................ 5
2.2.4 Unit Laboratorium ............................................................................... 5
2.2.5 Unit Water Treatment .......................................................................... 5
2.2.6 Unit Power Plant ................................................................................. 6
2.3 Gambaran Umum Unit Kilang PPSDM Migas ............................................. 6
2.3.1 Bahan Baku Utama .............................................................................. 6
2.3.2 Bahan Baku Pembantu ......................................................................... 7
2.3.3 Produk yang Dihasilkan ....................................................................... 8
2.3.4 Uraian Proses Unit Kilang ................................................................... 9
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK .................................................................. 10
3.1 Kegiatan Kerja Praktik ................................................................................. 10
3.2 Metodologi Penelitian .................................................................................... 10
3.2.1 Metode Penelitian .............................................................................. 10
3.2.2 Alat dan Bahan ................................................................................... 10
3.2.3 Prosedur ............................................................................................. 11
3.2.4 Skema Kerja ....................................................................................... 11
iii
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
iv
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Karakteristik Bahan Baku Lapangan Kawengan dan Lapangan Ledok .......... 7
Tabel 2.2 Perbandingan Produk Pertasol ......................................................................... 8
Tabel 4.1 Kondisi Operasi Heat Exchanger ................................................................... 12
Tabel 4.2 Kondisi Operasi Evaporator ........................................................................... 12
Tabel 4.3 Kondisi Operasi Kondensor ........................................................................... 12
Tabel 4.4 Data Flowrate Heat Exchanger ...................................................................... 12
Tabel 4.5 Data Produk Evaporator ................................................................................. 13
Tabel 4.6 Data Produk Kondensor ................................................................................. 13
Tabel 4.7 Neraca Massa Heat Exchanger ...................................................................... 13
Tabel 4.8 Neraca Massa Evaporator .............................................................................. 14
Tabel 4.9 Neraca Panas Heat Exchanger ....................................................................... 14
Tabel 4.10 Neraca Panas Evaporator ............................................................................. 15
v
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Daftar Gambar
Gambar 3.1 Flowchart Skema Kerja ............................................................................. 12
vi
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja Praktik merupakan mata kuliah Program Studi Teknik Kimia, Universitas
Pertamina yang disiapkan untuk dapat berperan pada pengembangan dan penggunaan proses
di dunia industri. Penyusun memilih Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan
Gas Bumi (PPSDM MIGAS) karena sesuai dengan salah satu bidang yang dipelajari yaitu
pengolahan minyak bumi. Dalam proses pengolahan minyak dan gas bumi, penyusun rasa
ilmu – ilmu yang telah dipelajari sebelumnya dapat dikaitkan dan tentunya dapat penyusun
terapkan. Dengan demikian diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, kemampuan
baik itu soft skill maupun hard skill.
Unit Kilang di PPSDM Migas merupakan induk dari proses pengolahan minyak
mentah menjadi produk siap jual. Pada unit ini, crude oil akan melalui serangkaian proses
untuk menjadi solar, Pertasol CA, Pertasol CB, dan Pertasol CC.
Produk yang dihasilkan oleh unit kilang akan disimpan pada tangki timbun sebelum
dipindahkan ke konsumen. Selama disimpan pada tangki timbun, perlu dilakukan perhitungan
kuantitas produk yang disimpan. Volume produk pada tangki timbun akan diukur dengan
manual untuk mengetahui banyaknya produk pada tangki. Dikarenakan sifat produk yang
volatil dan densitasnya dapat berubah, maka perlu dilakukan konversi volume menjadi satuan
volume standar
Pada unit kilang, ada perbedaan antara volume feed yang masuk ke proses dengan
volume produk yang dihasilkan. Perbedaan tersebut cukup signifikan dan fluktuatif. Sehingga,
perlu dilakukan anlisis penyebab losses tersebut. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian
yang berjudul “Analisis Neraca Massa dan Neraca Panas di Kilang Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi”.
1
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
2
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
2.1.1 Sejarah Singkat PPSDM Migas
Cepu adalah sentral pengeboran sumur minyak pertama yang ada di Indonesia.
Peresmian tanggal 28 Mei 1893 atas nama AB Versteegh, dia tidak mengusahakan
sendiri sumber minyak tersebut tetapi mengontrakan kepala perusahaan yang kuat
pada masa itu, yaitu perusahaan DPM (Dordtche Petroleum Maatschapij) di Surabaya
yang secara sah baru dimulai pada tahun 1889. Pada usianya yang tengah 100 tahun
lebih pada tahun ini, perjalanan sejarah perminyakan di Cepu dapat di uraikan menjadi
beberapa periode.
1. Abad 19
Bermula dari Dordtche Petroleum Maatschappij (DPM pada awal abad
19.
2. Periode Zaman Hindia Belanda (Tahun 1886 – 1942)
Bataafsche Petroleum Maatshcappij (BPM).
3. Periode Zaman Jepang (Tahun 1942 – 1945)
BPM dibawah kolonialisme Jepang.
4. Periode Zaman Kemerdekaan (Tahun 1948)
Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN).
5. Periode Zaman Kemerdekaan (Tahun 1950)
Administrasi Sumber Minyak (ASM).
6. Periode Zaman Kemerdekaan (Tahun 1957)
a. Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Indonesia (PTMRI)
b. Tambang Minyak Nglobo, CA.
7. Periode Zaman Kemerdekaan (Tahun 1961)
PN Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Permigan).
8. Periode Zaman Kemerdekaan (Tahun 1966 – 1978)
Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas
(Pusdiklap Migas) yang merupakan bagian dari Lemigas.
9. Periode Zaman Kemerdekaan (Tahun 1978 – 1984)
Pusat Pengmbangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB
LEMIGAS).
3
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
4
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
5
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
1) Sungai Bengawan Solo airnya tidak pernah kering walaupun di musim kemarau,
2) Tingkat pencemaran air pada sungai Bengawan Solo tidak terlalu tinggi,
3) Lokasinya yang dekat dengan pabrik.
Fungsi dan tugas power plant adalah untuk melayani kebutuhan tenaga listrik.
Sedangkan fungsi PLTD yang ada di PPSDM Migas, antara lain:
1. Kebutuhan untuk operasi kilang,
2. Kebutuhan di water treatment (sebagian),
3. Kebutuhan di boiler plant.
6
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Lapangan Lapangan
Karakteristik Crude Essay
Kawengan Ledok
Specific Gravity 60/60oF 0,8530 0,8305
API gravity 34,4 39,59
Viskositas kinematik @100oF
5,71 3,46
(Cs)
Viskositas kinematik @120oF
3,64 2,23
(Cs)
Pour Point (oF) 80 20
Flash Point (oF) 35 35
Kadar air (%volume) 0,18 0,15
Kadar belerang (S) 0,231 0,099
Kadar malam (Wax) (%berat) 14,4 0,66
Kadar aspal (%berat) 0,08 0,346
Angka asam total
0,084 0,084
(%KOH/Gram)
7
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jenis Kapasitas
Kegunaan
Pertasol Produksi
Untuk industri cat, lacquers, tinta cetak, pelarut
Pertasol dan diluen, industri cleaning dan degreasing,
20 m3/hari
CA sebagai komponen dalam proses (pabrik
ban/vulkanisir, adhesive/lem, industri farmasi)
Pertasol Industri cat, thiner dan lacquerstinta cetak,
CB 20 m3/hari industri tekstil (printing)
b. Solar/Gas Oil
Solar atau gas oil merupakan salah satu produk utama yang diproduksi oleh
PPSDM Migas. Trayek didih dari solar adalah 250–350°C dengan kapasitas
produksi sebesar 200 m3/hari.
c. Residu
Fraksi berat yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak bumi adalag
residu. Titik didih residu sangatlah tinggi yaitu 350°C dan dapat ditemukan pada
kolom bawah stripper. Umumnya, residu digunakan sebagai bahan bakar dalam
suatu pabrik termasuk PPSDM Migas sendiri, karena heating value–nya tinggi.
Selain itu, kapasitas yang dihasilkan cukup besar yaitu 70 m3/hari.
8
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
9
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTIK
3.1 Kegiatan Kerja Praktik
Kegiatan kerja praktik dilakukan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas). Tugas khusus yang diberikan oleh pembimbing
instansi yaitu menganalisis neraca massa dan neraca panas di kilang PPSDM Migas.
10
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
3.2.3 Prosedur
Tahapan penelitian yang dilakukan selama kerja praktik
1. Orientasi Proses
Orientasi proses ini dilakukan pada tanggal 3 Juni 2021 dengan
mengelilingi kilang PPSDM Migas guna mengetahui proses yang terjadi pada
kilang serta menentukan judul untuk laporan kerja praktik. Setelah itu, dilakukan
analisis data produk dari penelitian terdahulu mengenai heat exchanger dan
evaporator.
2. Perhitungan Neraca Massa dan Neraca Panas
Perhitungan ini merupakan bagian dari prinsip Chemical Enginering Tools.
Neraca massa bertujuan untuk menghitung kapasitras massa pada peralatan yang
digunakan. Sementara perhitungan neraca panas bertujuan untuk menghitung
banyaknya panas yang hilang sehingga dapat dianalisis penyebab losses pada
proses kilang PPSDM Migas.
3. Kesimpulan
Dalam kesimpulan ini, mencakup hasil perhitungan neraca massa maupun
neraca panas pada unit kondensor, serta analisis penyebab losses pada proses
kilang PPSDM Migas.
Data Sekunder
Penelitian
Terdahulu
Analisis Hasil
Perhitungan Neraca
Perhitungan dan
Kesimpulan Massa dan Neraca
Penelitian
Panas Kondensor
Terdahulu
11
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
BAB IV
TUGAS KHUSUS
4.1 Data Kondisi Operasi dan Produk Kilang
4.1.1 Data Kondisi Operasi
Tabel 4.1 Kondisi Operasi Heat Exchanger
Tanggal Desember 2020
Pengambilan Data 3 4 5 6 7
Suhu masuk Shell
176 169 167 171 174
(Solar) (°C)
Suhu keluar Shell
125 129 122 128 126
(Solar) (°C)
Suhu masuk Tube
32 32 32 32 32
(Crude Oil) (°C)
Suhu keluar Tube
75 70 72 64 79,5
(Crude Oil) (°C)
(Nurmala Tristanti & Ulum, 2020)
12
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Pertasol CB
0 0 0,7721 0,7548 0
13
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Pertasol CA – 20.985,323 –
Pertasol CB – – –
Residu – – 68.102,317
137.912,477 105.895,48
Total 246.223,774
243.807,957
Losses 2.415,817
(Rahayu & Anggraini, 2021)
Neraca Massa Kondensor (Pertasol CA)
Asumsi:
Qshell = Qtube
𝐐
𝐦𝐚𝐢𝐫 = ∆𝐇
𝐐
= 𝐤𝐉
𝟒𝟏𝟗,𝟎𝟔
𝐤𝐠
kg
mair = 4.278,83 hari
14
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Panas Cari – – –
182.500.465,5 75.873.084,2
Total 838.351.377,8
258.373.550
𝐐 = 𝒎 𝐱 𝐂𝐩 𝐱 ∆𝑻
𝐤𝐠 𝐤𝐉
= 𝟐𝟐. 𝟑𝟖𝟕, 𝟏𝟑 𝐱 𝟏, 𝟕𝟓𝟖 𝐱 𝟒𝟓, 𝟓𝟔℃
𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐠 ℃
𝐤𝐉
𝐐 = 𝟏. 𝟕𝟗𝟑. 𝟎𝟖𝟓, 𝟓𝟑𝟔
𝐡𝐚𝐫𝐢
4.3 Pembahasan
4.3.1 Heat Exchanger
Aliran yang masuk ke Heat Exchanger adalah solar di bagian shell sebesar
12.817,851 lb/jam dan crude oil di bagian tube sebesar 24.103,113 lb/jam. Heat
exchanger ini berfungsi untuk memanaskan crude oil sebelum memasuki proses
dengan memanfaatkan panas yang dimiliki oleh solar. Namun terjadi ketidaksesuaian
antara panas yang dikeluarkan oleh solar (Qs) dan panas yang diserap oleh crude oil
(Qt). Hal tersebut disebut heat loss, hasil perhitungan menunjukkan terdapat heat loss
15
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
sebesar 173.312,156 Btu/jam. Heat loss dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
dirt/fouling factor, usia heat exchanger, dan adanya perpindahan panas ke material
lain (dinding HE dan udara lingkungan). Dirt factor menunjukkan penumpukan kerak
yang terjadi di dinding dalam maupun luar (Holman, 2010). Semakin tinggi nilai dirty
factor menyebabkan nilai Overall heat transfer coefficient menurun sehingga panas
yang dapat diserap pun akan semakin kecil. Dirt factor juga berkaitan dengan
usia/lama pemakaian dari heat exchanger. Semakin lama waktu pemakaiannya akan
semakin banyak kerak yang terbentuk sehingga menyebabkan dirt factor semakin
besar. Tak dapat dipungkiri pula, panas dapat diserap oleh dinding HE secara konveksi
maupun konduksi dan juga oleh lingkungan secara konveksi. Penyerapan panas oleh
dinding HE dan lingkungan tentunya mengurangi jumlah panas yang dapat diserap
oleh crude oil. Salah satu pengurangan penyerapan panas oleh lingkungan adalah
dengan memasang insulasi (Holman, 2010). Insulasi adalah suatu material yang
digunakan untuk mengurangi perpindahan panas secara konveksi maupun konduksi ke
suatu objek.
4.3.2 Evaporator
Feed berupa crude oil dari furnace dialirkan menuju evaporator dengan
bantuan injeksi steam untuk dipisahkan menjadi fraksi berat (residu dan sedikit
campuran solar) yang merupakan produk bawah kolom (bottom product) dan fraksi
ringan berupa uap hidrokarbon yang merupakan produk atas kolom (top product). Top
product evaporator berupa pertasol CA, pertasol CB, pertasol CC, kerosen, dan solar
sedangkan bottom product evaporator berupa PH Solar dan residu. Pada unit
evaporator, terjadi losses sebesar 2.415,817 kg/hari Sedangkan dari hasil perhitungan
neraca panas diperoleh heat loss yang cukup besar sekitar 579.977.828,1 Btu/hari dan
nilai efisiensi untuk evaporator (V–01) sebesar 58,71%. Menurut (Walas S., 1988)
nilai efisiensi panas dari evaporator sebesar 70 – 80%, sehingga nilai efisiensi tersebut
menunjukkan bahwa evaporator masih dapat beroperasi dengan layak tetapi hasilnya
kurang optimal. Hal tersebut dapat terjadi karena usia efektif unit operasi yang sudah
tua serta adanya korosi dan deposit ataupun penurunan kualitas isolator dalam
evaporator sehingga perpindahan panasnya tidak berjalan sempurna.
4.3.3 Kondensor
Pada unit kondensor, data kondisi operasi dan data produk menggunakan
asumsi dari keluaran kolom fraksinasi. Pertasol CA yang masuk ke dalam kondensor
merupakan keluaran dari kolom fraksinasi. Kebutuhan pendingin oleh kondensor
16
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
sebesar 1.793.085,536 kJ/hari dengan asumsi tidak ada heat loss yang terjadi pada
kondensor. Pada proses ini, pertasol CA dikondensasikan menggunakan air. Sehingga,
massa aliran air minimum yang dibutuhkan kondensor sebesar 4.278,83 kg/hari.
4.3.4 Overall
Berdasarkan perhitungan neraca massa, losses terjadi pada evaporator. Total
losses pada evaporator sebesar 2.415,817 kg/hari. Sedangkan berdasarkan perhitungan
neraca panas, heat loss terjadi pada heat exchanger dan evaporator. Total heat loss
pada heat exchanger sebesar 173.312,156 Btu/jam. Sedangkan pada evaporator
sebesar 579.977.828,1 Btu/hari. Adanya losses dan heat loss disebabkan oleh saat
proses masih terdapat aliran yang terjebak didalam tower sehingga dapat
menyebabkan losses karena aliran yang terjebak tersebut sangat mungkin untuk
menguap atau mengerak di dalam tower. Di dalam proses juga terdapat kemungkinan
terjadi flooding, adanya akumulasi zat–zat pengotor (Mg, Ca, Cl, dan H2S) yang
masuk ke dalam kolom dan menyebabkan korosi serta fouling pada tray dan dinding
kolom sehingga dapat mengurangi efisiensi panas, serta usia efektif unit operasi yang
sudah tua serta adanya korosi dan deposit ataupun penurunan kualitas isolator.
17
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
BAB V
TINJAUAN TEORITIS
5.1. Perhitungan Neraca Massa
5.1.1 Heat Exchanger
Pada heat exchanger hanya terdapat aliran melalui shell dan tube. Sehingga
tidak ada perubahan flowrate di aliran tersebut.
5.1.2 Evaporator
Pada perhitungan neraca massa pada evaporator, aliran yang masuk ke dalam
evaporator yaitu crude oil dan steam. Sedangkan aliran keluaran terbagi menjadi dua
yaitu produk atas dan produk bawah. Untuk produk atas keluaran terdiri atas pertasol
CA, solar yang menguap, serta steam. Produk bawah keluaran pun ada 3 komponen
yaitu solar yang terikut residu, residu, dan steam.
5.1.3 Kondensor
Perhitungan neraca massa di kondensor didasarkan pada asumsi kalor yang
dikeluarkan oleh produk minyak semuanya diserap oleh air. Sehingga dapat diketahui
massa minimum air yang dibutuhkan.
Setelah didapatkan nilai kalor pada shell (Qs) dan kalor pada tube (Qt) maka bisa
didapatkan nilai heat loss dan efisiensi dari heat exchanger menggunakan persamaan:
𝐻𝑒𝑎𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠 = |𝑄𝑠 − 𝑄𝑡 |
𝑄𝑠
𝜂=
𝑄𝑡
5.2.2 Evaporator
Pada perhitungan neraca panas di evaporator, nilai kalor keluar dan masuk
menjadi dasar untuk perhitungan. Entalpi dari tiap komponen didapatkan dengan
menghitung °API dan suhu rata–rata. Untuk panas yang masuk maupun keluar dapat
18
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
dihitung dengan cara laju alir massa di kali dengan entalpi total. Sedangkan khusus
untuk komponen steam, nilai entalpi menggunakan steam table superheated steam
Smith Vannes berdasarkan data tekana dan suhu rata–rata.
5.2.3 Kondensor
Pada perhitungan neraca panas di kondensor, dilakukan perhitungan kalor
yang dikeluarkan oleh minyak. Koefisien perpindahan panas Grafik 5.2 (Nelson W.,
1958) dari tiap komponen didapatkan dengan menghitung °API dan suhu rata–rata.
Untuk panas yang masuk maupun keluar dapat dihitung dengan cara laju alir massa di
kali dengan nilai Cp. Nilai kalor yang diserap oleh air disini diasumsikan sama
dengan nilai kalor yang dikeluarkan oleh minyak.
19
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan neraca massa maupun perhitungan
neraca panas yang telah dilakukan antara lain:
1. Berdasarkan perhitungan neraca massa, losses terjadi pada evaporator. Total losses pada
evaporator sebesar 2.415,817 kg/hari;
2. Berdasarkan perhitungan neraca panas, heat loss terjadi pada heat exchanger dan
evaporator. Total heat loss pada heat exchanger sebesar 173.312,156 Btu/jam. Sedangkan
pada evaporator sebesar 579.977.828,1 Btu/hari;
3. Adanya losses dan heat loss disebabkan oleh saat proses masih terdapat aliran yang
terjebak didalam tower sehingga dapat menyebabkan losses karena aliran yang terjebak
tersebut sangat mungkin untuk menguap atau mengerak di dalam tower. Di dalam proses
juga terdapat kemungkinan terjadi flooding, adanya akumulasi zat–zat pengotor (Mg, Ca,
Cl, dan H2S) yang masuk ke dalam kolom dan menyebabkan korosi serta fouling pada
tray dan dinding kolom sehingga dapat mengurangi efisiensi panas, serta usia efektif unit
operasi yang sudah tua serta adanya korosi dan deposit ataupun penurunan kualitas
isolator.
6.2 Saran
Selama pelaksanaan kerja praktik di unit kilang PPSDM Migas tidak luput dari
kekeliruan. Berikut adalah beberapa masukan yang diharapkan dapat menjadi perhatian bagi
pihak PPSDM Migas serta peneliti selanjutnya di PPSDM Migas dalam pelaksanaan kerja
praktik sehingga dapat berlangsung lebih baik lagi dikemudian hari :
1. Sebaiknya dilakukan pengukuran flowrate keluaran di tiap unit agar hasil evaluasi lebih
presisi;
2. Sebaiknya dilakukan perhitungan tanpa asumsi dan memiliki jangka waktu rata–rata yang
lebih banyak agar nilai efisiensi alat yang didapatkan lebih tepat;
3. Sebaiknya disiapkan rencana cadangan apabila tidak dapat mengambil data primer secara
langsung.
20
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
DAFTAR PUSTAKA
Holman, J. P. (2010). Heat transfer (10. ed). McGraw-Hill Higher Education.
Nelson W., L. (1958). Petroleum Refinery Engineering (4th ed.). Mc. Graw Hill Book Company.
Nurmala Tristanti, D., & Ulum, H. (2020). Evaluasi Kinerja Heat Exchanger-02 (HE-02) Pada Unit
Kilang Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi. PPSDM
Migas.
Rahayu, D., & Anggraini, L. (2021). Evaluasi Evaporator (V–01) Pada Unit Kilang di Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi. PPSDM Migas.
Walas S., M. (1988). Chemical Process Equipment Selection and Design (3rd ed.). Butterworth.
21
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
LAMPIRAN
22
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
23
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
24
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Tanda Tangan
Hari, Durasi
No Kegiatan Pembimbing
Tanggal (Jam)
Institusi
Rabu, 2 Juni
1. 8 Pengarahan dan bimbingan pertama
2021
Jum’at, 4
3. 8 Studi literatur
Juni 2021
Senin, 7 Juni
4. 8 Studi literatur
2021
Selasa, 8
5. 8 Penyusunan kerangka laporan
Juni 2021
Rabu, 9 Juni
6. 8 Penyusunan laporan KP bab 1
2021
Kamis, 10
7. 8 Penyusunan laporan KP bab 2
Juni 2021
25
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Senin, 14
9. 8 Analisis data penelitian terdahulu
Juni 2021
Selasa, 15
10. 8 Analisis data penelitian terdahulu
Juni 2021
Rabu, 16
11. 8 Analisis data penelitian terdahulu
Juni 2021
Kamis, 17
12. 8 Penyusunan laporan KP bab 3
Juni 2021
Jum’at, 18
13. 8 Revisi laporan KP bab 1 dan 2
Juni 2021
Selasa, 22
15. 8 Revisi laporan KP bab 3 dan 4
Juni 2021
Rabu, 23
16. 8 Mulai perhitungan untuk tugas khusus
Juni 2021
26
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Senin, 28
19. 8 Revisi final laporan
Juni 2021
Selasa, 29
20. 8 Pengumpulan dan penjilidan laporan
Juni 2021
Rabu, 30
21. 8 Pengumpulan laporan KP
Juni 2021
27
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
28
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
29
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
30