Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PADA BAGIAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA DI PPSDM MIGAS CEPU

Periode PKL :

01 Juli 2021 s/d 31 Agustus 2021

Disusun Oleh :
Nama : Naelul Akhsan
NIM : 103118020

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PERTAMINA
2021
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan kerja lapangan dengan judul “Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada Bagian
Pengembangan Sumber Daya Manusia di PPSDM MIGAS ” di Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu serta dapat
menyelesaikan laporan ini dengan lancar dan tepat pada waktunya.

Laporan kerja lapangan ini ditulis berdasarkan data yang bersumber secara
langsung dari data internal PPSDM Migas Cepu. Adapun pelaksanaan kerja lapangan
dilakukan dalam kurun waktu satu bulan yaitu pada 01 juli 2021 – 31 Agustus 2021
yang dilaksanakan pada bagian keuangan sub bagian penggajian PPSDM Migas Cepu.
Selama proses penyusunan laporan ini penulis mendapatkan bimbingan, dukungan,serta
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak yang mendukung dan membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan kerja lapangan :

1. Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya.

2. Yang tercinta kedua orang tua. Terimakasih atas doa dan dukungan yang selalu
diberikan sepanjang waktu.
3. Bapak Waskito Tunggul Nusanto,S.Kom.,M.T selaku Kepala Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi.
4. Ibu Sri Wahjoe Handajani, S.E selaku Koordinator Tata Usaha.

5. Arisona, S.E. selaku Sub Kordinator Kepegawaian Umum.

6. Ibu Anie Retnowati ,S.E selaku Pembimbing Praktik Kerja Lapangan.

7. Bapak Harwito selaku Koordinator Praktik Kerja Lapangan.


ii
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

8. Seluruh Karyawan Sub Bagian Keuangan PPSDM Migas Cepu.

9. Ibu Dr. Farah Mulyasari, S.T.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pertamina.
10. Bapak Arif Murti Rozamuri,Ph.D selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Pertamina.
11. Ibu Evi Sofia,S.E.,MBA selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan
Program Studi Manajemen Universitas Pertamina.
12. Teman–teman seperjuangan Program Studi Manajemen Universitas Pertamina.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam Laporan


Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna menjadi masukan bagi penulis. Semoga Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini bermanfaat untuk kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cepu, 27 Agustus 2021

Dosen Pembimbing Penulis

Evi Sofia ,SE,MBA Naelul Akhsan

(NIP 118002) (NIM 103118020)

iii
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ............................................................ 3
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ........................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PPSDM MIGAS ................................................... 5
2.1 Penjelasan Umum Perusahaan ................................................................. 5
2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Umum PPSDM Migas .............................. 6
2.1.2 Sejarah Singkat PPSDM Migas ........................................................ 7
2.1.3 Struktur ........................................................................................... 12
2.1.4 Lokasi PPSDM Migas ...................................................................... 13
2.2 Orientasi Perusahaan ............................................................................. 14
2.2.1 Unit Keselamatan Kerja dan Pemadam Kebakaran ...................... 15
2.2.2 Unit Boiler ........................................................................................ 16
2.2.3 Unit Perpustakaan ........................................................................... 16
2.2.4 Laboratorium Dasar ........................................................................ 17
BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ............................................. 18
3.1 Hasil Praktik Kerja Lapangan ............................................................... 20
3.1.1 Tujuan Prosedur Program Pengembangan SDM .......................... 20
3.1.2 Ruang Lingkup………………………………………………………20
3.1.3 Tanggungjawab……………………………………………………...21
3.1.4 Uraian Prosedur Pengembangan SDM…………………………….22
3.1.4.1 Pelatihan Personel……………………………………………. 22
3.1.4.2 Rencana Pelatihan Tahunan….……………………………....23

iv
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

3.2 Faktor Pendukung ,penghambat dan solusi PKL......................................... 27


3.2.1 Faktor Pendukung……………………………………………………...27
3.2.2 Faktor Penghambat…………………………………………………….27
3.2.3 Solusi…………………………………………………………………….28

BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 29


4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 29
4.2 Saran ....................................................................................................... 29
4.2.1 Bagi Mahasiswa……………………………………………………… 29
4.2.2 Bagi Universitas Pertamina…………………………………………. 30
4.2.3 Bagi Perusahaan………………………………………………………30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 31
LAMPIRAN .......................................................................................................... 32

v
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ............................ 5


Gambar 2 Struktur Organisasi PPSDM Migas ....................................................... 12
Gambar 3 Peta Lokasi PPSDM Migas Cepu .......................................................... 14

vi
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Era globalisasi telah mengantarkan peradaban menuju masa teknologi


yang semakin cepat diiringi dengan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengharuskan setiap
sumber daya manusia untuk mampu meningkatkan skill dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman yang terus
dinamis. Pentingnya sumber daya manusia yang unggul sangat menjadi perhatian
industri, terlebih manusia saat ini tidak hanya berkompetisi dengan sesama
pelamar namun juga berkompetisi dengan robot yang semakin canggih.

Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing


maka pendidikan merupakan lembaga penting yang dapat membentuk kualitas
sumber daya manusia. Namun jika ditinjau kembali, pendidikan di Indonesia saat
ini masih terlalu berpaku pada “Teori” sehingga mengakibatkan mahasiswa
kurang memiliki pengalaman dan skill yang dibutuhkan oleh dunia industri.
Untuk itu, dalam menambah wawasan mahasiswa terhadap dunia kerja maka
dapat dilakukan melalui praktik kerja lapangan yang dapat dilakukan di instansi
terkait. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat memiliki keterampilan dasar yang
dibutuhkan dalam dunia kerja.

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi


(PPSDM Migas) merupakan salah satu instansi yang menyediakan sarana praktik
kerja lapangan. PPSDM Migas adalah instansi pemerintah pusat yang berada
dibawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan
Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan
tugas utama sebagai pengembang sumber daya manusia di bidang minyak dan gas
bumi. Dalam pelaksanaan tugasnya PPSDM Migas Cepu bertanggung jawab
secara langsung kepada Kepala Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral.
1
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) merupakan salah satu mata kuliah di


Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Pertamina sebagai
sarana untuk mengembangkan kemampuan dan menerapkan ilmu yang telah
diperoleh selama di bangku perkuliahan. Dalam pelaksanaannya, kerja praktik di
lakukan untuk dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa
dalam menerapkan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam praktik
kerja dilapangan sehingga mahasiswa lebih memahami bidang pekerjaan yang
ditekuni. Pada PPSDM Migas penulis berharap dengan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dapat mengetahui bagaimana prosedur pengembangan SDM yang
diterapkan lalu program apa saja yang dilakukan instansi untuk mengembangkan
SDM. Penulis mampu menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan serta
mendapat gambaran untuk bekal menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya
khususnya dalam bidang sumber daya manusia. Maka dari itu, penulis memilih
PPSDM Migas sebagai tempat untuk pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (
PKL).

2
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


1.2.1 Tujuan Umum
a. Terciptanya suatu hubungan kerjasama antara perguruan tinggi dan
dunia kerja sehingga meningkatkan relevansi terhadap mutu
pendidikan dan pelaksanaan di lapangan.
b. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa hal –
hal yang berkaitan dengan dunia kerja khususnya dalam bidang
manajemen Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan
Gas Bumi.
c. Memberikan bekal ilmu melalui pengalaman kerja sebelum memasuki
dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
d. Sebagai perbandingan antara teori yang didapat di bangku perkulihan
dengan dunia kerja yang nyata.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Mengetahui dan mempelajari sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia di instansi.
b. Dapat mengetahui situasi dan kondisi di PPSDM MIGAS, serta
mengenalkan kepada mahasiswa pada dunia kerja yang nyata.
c. Memberikan pengalaman terkait sumber daya manusia dalam bidang
pengembangan SDM.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

1.3.1 Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja dalam dunia kerja nyata


dari perusahaan atau instansi.

b. Mahasiswa mampu mengukur kemampuan atau keterampilan yang


telah dimiliki.

3
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

c. Mahasiswa dapat mengetahui sistem kerja di perusaahan atau instansi


dan ikut serta dalam proses kerja.

d. Membentuk dan membangun semangat kerja.

e. Melatih diri untuk bersikap tanggap dan peka dalam menghadapi


situasi dan kondisi yang berbeda terkait teori dan praktik lapangan.

1.3.2 Bagi Universitas Pertamina

a. Meningkatkan kerjasama antara universitas dengan perusahaan atau


instansi terkait.

b. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara


universitas dengan instansi yang berguna bagi pengembangan untuk
universitas.

c. Sebagai pengenalan mahasiswa dengan perusahaan atau instansi


terkait dalam meningkatkan kreativitas dan kualitas SDM

1.3.3 Bagi PPSDM MIGAS Cepu

a. Sebagai sarana untuk menjembatani antara instansi dengan pihak


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya untuk dapat membina
hubungan kerjasama.

b. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial PPSDM MIGAS serta wujud


dari kepedulian terhadap dunia pendidikan.

c. Perusahaan dapat bertindak sebagai lembaga pendidikan dalam proses


pembentukan jiwa kerja mahasiswa yang lebih unggul.

4
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

BAB II

GAMBARAN UMUM PPSDM MIGAS

2.1 Penjelasan Umum Perusahaan

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi


(PPSDM MIGAS) adalah Instansi Pemerintah Pusat di bawah Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral,
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam melaksanakan tugas,
PPSDM MIGAS Cepu bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Diklat
Energi dan Sumber Daya Mineral (Surat Keputusan No.150 tahun 2001 tanggal
2 Maret 2001) yang telah diperbaharui dengan peraturan Menteri ESDM no. 13
tahun 2016 tanggal 20 Juli 2016, dimana PPSDM MIGAS mempunyai tugas
pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.

Gambar 1 Logo Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


Berikut merupakan profil singkat dari Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) :
Nama Perusahaan : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak
dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS).
Tanggal Berdiri : 4 Januari 1966, berdasarkan SK Menteri Urusan
Minyak dan Gas Bumi No.05M/MIGAS/1966.
Alamat Perusahaan : Jl. Sorogo No.1, Karangboyo, Kec.Cepu, Kabupaten
Blora, Jawa Tengah, Kode Pos 58315.
5
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Umum PPSDM Migas


Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2016, Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM
MIGAS) memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
A. Tugas Pokok
Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang
minyak dan gas bumi.
B. Fungsi
1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber
daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.
2. Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi serta
pengelolaan informasi pengembangan sumber daya manusia di
bidang minyak dan gas bumi.
3. Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber
daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.
4. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi
pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas
bumi.
5. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi
pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas
bumi.
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
pengembangan sumber daya manusia Minyak dan Gas Bumi.
7. Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Minyak dan Gas Bumi.

6
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

2.1.2 Sejarah Singkat PPSDM Migas


Cepu adalah sentral pengeboran sumur minyak pertama yang ada di
Indonesia. Peresmian Cepu dilakukan pada tanggal 28 Mei 1893 atas nama AB
Versteegh, namun kemudian beliau tidak mengusahakan sendiri sumber minyak
tersebut tetapi mengontrakan kepada kepala perusahaan yang kuat pada masa itu,
yaitu perusahaan DPM ( Dordoche Petroleum Maatschapij ) di Surabaya yang
secara sah baru dimulai pada tahun 1889. Pada usianya yang sudah lebih dari 100
tahun ini, perjalanan sejarah perminyakan di Cepu dapat diuraikan menjadi empat
periode sebagai berikut :

A. Periode Zaman Hindia Belanda


Diketahui pada periode ini telah ditemukan rembesan minyak
di daerah pulau Jawa yaitu Kuwu, Merapen, Watudakon, Mojokerto
serta penemuan minyak dan gas di Sumatra. Eksplorasi minyak bumi
di Indonesia dimulai pada tahun 1870 oleh seorang Insinyur dari
Belanda bernama P. Vandijk, di daerah Purwodadi Semarang dengan
memulai pengamatan pada rembesan minyak di permukaan.
Kecamatan Cepu Provinsi Jawa Tengah ditemukan memiliki konsesi
minyak yaitu dalam kota kecil di tepi Bengawan Solo, perbatasan
Jawa Tengah dan Jawa Timur yang bernama Panolan yang kemudian
diresmikan pada tanggal 28 Mei 1893 atas nama AB. Versteegh.
Kemudian beliau mengontrakkannya ke perusahaan DPM (Dordtsche
Petroleum Maarschappij) di Surabaya dengan membayar ganti rugi
sebesar F. 19 10000 dan F. 0.1 untuk tiap peti (37,5 liter minyak tanah
dari hasil pengilangan).

Penemuan sumur minyak bumi bermula di desa Ledok oleh Mr.


Adrian Stoop yaitu pada Januari 1893, ia menyusuri Bengawan Solo
dengan rakit dari Ngawi menuju Ngareng Cepu dan akhirnya memilih
Ngareng sebagai tempat pabrik penyulingan minyak. Adapun

7
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

sumurnya dibor pada Juli 1893. Daerah ini kemudian dikenal dengan
nama Kilang Cepu. Selanjutnya, berdasarkan akta No. 56 tanggal 17
Maret 1923 DPM diambil alih oleh BPM (Bataafsche Petroleum
Maarschappij) yaitu perusahaan minyak milik Belanda.

B. Periode Zaman Jepang


Periode zaman Jepang digambarkan melalui peristiwa
penyerbuan tentara Jepang ke Indonesia pada perang Asia Timur
yaitu keinginan Jepang untuk menguasai daerah yang kaya akan
sumber minyak untuk keperluan perang dan kebutuhan minyak dalam
negeri Jepang.
Telah terjadi perebutan kekuasaan Jepang terhadap Belanda.
Para pegawai perusahaan minyak Belanda ditugaskan untuk
menangani taktik bumi hangus instalasi penting, terutama Kilang
minyak yang ditujukan untuk menghambat laju serangan Jepang.
Namun pada akhirnya, Jepang menyadari bahwa pemboman atas
daerah minyak akan merugikan pemerintah Jepang itu sendiri. Oleh
karena itu sumber-sumber minyak segera dibangun bersama oleh
tenaga sipil Jepang, tukang bor sumur tawanan perang dan tenaga
rakyat Indonesia yang berpengalaman dan ahli dalam bidang
perminyakan, serta tenaga kasar diambil dari penduduk Cepu dan
daerah lainnya dalam skala besar.

C. Periode Zaman Kemerdekaan


Pada periode kemerdekaan, Kilang minyak Cepu mengalami
beberapa perkembangan, diantaranya :
1. Periode 1945-1950 (PTMN)
Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu.
Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan

8
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

di Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia


memproklamasikan kemerdekaan sehingga Kilang minyak Cepu
diambil alih oleh Indonesia. Pemerintah kemudian mendirikan
Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) berdasarkan
Maklumat Menteri Kemakmuran No. 05 Desember 1949 dan
menjelang 1950 setelah adanya penyerahan kedaulatan, Kilang
minyak Cepu dan lapangan Kawengan diserahkan dan
diusahakan kembali oleh BPM yaitu perusahaan milik Belanda.
2. Periode 1950-1951 (ASM)
Setelah kegiatan dari Perusahaan Tambang Minyak Nasional
(PTMN) dibekukan pada akhir tahun 1949, pengelolaan lapangan
Ledok, Nglobo dan Semanggi yang pada saat itu dikenal sebagai
Cepu Barat berpindah tangan kepada ASM (Administrasi
Sumber Minyak) yang dikuasai oleh Komando Rayon Militer
Blora.
3. Periode 1951-1957 (PTMRI)
Pada tahun 1951 perusahaan minyak lapangan Ledok, Nglobo,
Semanggi oleh ASM diserahkan kepada pemerintah sipil. Untuk
kepentingan tersebut dibentuk panitia kerja yaitu Badan
Penyelenggaraan Perusahaan Negara di bulan Januari 1951, yang
kemudian melahirkan Perusahaan Tambang Minyak Republik
Indonesia (PTMRI).
4. Periode 1957-1961 (Tambang Minyak Nglobo, CA)
Pada tahun 1957, Perusahaan Tambang Minyak Republik
Indonesia (PTMRI) diganti menjadi Tambang Minyak Nglobo,
CA.

9
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

5. Periode 1961-1966 (PN PERMIGAN)


Pada tahun 1961, Tambang Minyak Nglobo CA kemudian
diganti menjadi PN PERMIGAN (Perusahaan Minyak dan Gas
Nasional), lalu pemurnian minyak di lapangan minyak Ledok
dan Nglobo dihentikan. Pada tahun 1962, Kilang Cepu dan
lapangan minyak Kawengan dibeli oleh pemerintah RI dari Shell
dan diserahkan ke PN PERMIGAN (Perusahaan Minyak dan Gas
Nasional).
6. Periode 1966-1978 (PUSDIKLAP MIGAS)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak dan Gas
Bumi No.5/M/Migas/1966 tanggal 04 Januari 1966, yang
menerangkan bahwa seluruh fasilitas atau instalasi PN Permigan
Daerah Administrasi Cepu dialihkan menjadi Pusat Pendidikan
dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi
(PUSDIKLAP MIGAS). Pusat pendidikan dan latihan ini berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Lembaga Minyak dan
Gas Bumi (Lemigas) Jakarta. Kemudian pada tanggal 07
Februari 1967 diresmikan menjadi Akademi Minyak dan Gas
Bumi (Akamigas) Cepu Angkatan I (Pertama).
7. Periode 1978-1984 (PPTMGB LEMIGAS)
Berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 646
tanggal 26 Desember 1977 PUSDIKLAP MIGAS yang
merupakan bagian dari LEMIGAS (Lembaga Minyak dan Gas
Bumi) diubah menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Minyak
dan Gas Bumi Lembaga Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB
LEMIGAS) dan berdasarkan SK Presiden No. 15 tanggal 15
Maret 1984 pasal 107, LEMIGAS Cepu ditetapkan sebagai

10
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Lembaga Pemerintah dengan nama Pusat Pengembangan


Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS).
8. Periode 1984-2001
Berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No.
0177/1987 tanggal 05 Desember 1987, dimana wilayah PPT
Migas yang dimanfaatkan Diklat Operasional/Laboratorium
Lapangan Produksi diserahkan ke PERTAMINA EP ASSET 4
Field Cepu, sehingga Kilang Cepu mengoperasikan pengolahan
crude oil milik PERTAMINA. Kedudukan PPT Migas adalah
dibawah Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi, Departemen
Pertambangan dan Energi yang merupakan pelaksana teknis
migas di bidang pengembangan tenaga perminyakan dan gas
bumi. Keberadaan PPT Migas ditetapkan berdasarkan Kepres
No. 15/1984 tanggal 18 Maret 1984, dan struktur organisasinya
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi No.1092 tanggal 05 November 1984.
9. Periode 2001-2016
Pada tahun 2001 PPT Migas kemudian diubah menjadi Pusdiklat
Migas (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi)
sesuai dengan SK Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya
Mineral) nomor 150 Tahun 2001 dan telah diubah berdasarkan
Peraturan Menteri ESDM nomor 0030 Tahun 2005, pada tanggal
20 Juli 2005. Kemudian diperbarui melalui Peraturan Menteri
No. 18 Tahun 2010 yaitu pada tanggal 22 November 2010.
10. Periode 2016-Sekarang (PPSDM)
Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 13 tahun 2016 tentang
organisasi dan tata kerja kementrian energi dan sumber daya

11
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

mineral, Pusdiklat Migas Cepu kini berubah nama menjadi Pusat


Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak Dan Gas Bumi
(PPSDM).

2.1.3 Struktur Organisasi


Struktur organisasi yang ada di PPSDM Migas terdiri dari
pimpinan tertinggi yang menjabat sebagai kepala PPSDM Migas.
Pimpinan tertinggi membawahi kepala bagian dan kepala bidang yang
bertugas memimpin unit-unit di PPSDM Migas.
Kepala bagian dan kepala bidang membawahi sub. bagian dan sub.
bidang dari unit-unit yang terkait. Di setiap unit terdapat pengawas unit
dan pengelola unit yang dipimpin oleh sub bagian masing-masing unit.
Selain itu, dalam kegiatan operasional PPSDM Migas setiap unit memiliki
masing-masing karyawan atau bawahan yang handal dalam masing-
masing bidang yang dijalankan.

Gambar 2 Struktur Organisasi PPSDM Migas

12
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Adapun susunan organisasi yang terdapat di PPSDM Migas Cepu adalah


sebagai berikut :

1. Kepala PPSDM Migas (Waskito Tunggul Nusanto, S.Kom.,M.T).


2. Bagian Tata Usaha
 Koordinator Tata Usaha (Sri Wahjoe Handajani, S.E).
 Sub Koordinator Keuangan (Andhy Mahendra, S.E.,M.Ec.Dev).
 Sub Koordinator Kepegawaian dan Umum (Arisona, S.E).
3. Bagian Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Pengembangan SDM
 Koordinator Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana
Pengembangan SDM (Ir. Sulistyono).
 Sub koordinator penyelenggaraan pengembangan SDM (Suntoro,
S.T).
 Sub koordinator sarana prasarana pengembangan SDM dan
informasi (Dr. Yoeswono, S.Si., M.Si).
4. Bagian Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan SDM
 Koordinator Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan SDM
(R. Suhardi, S.T).
 Sub koordinator perencanaan pengembangan SDM (Fransiskus
Xaverius Yudi Tryono, S.T.,M.T).
 Sub koordinator standardisasi pengembangan SDM.
5. Bagian Program dan Evaluasi
 Koordinator program dan evaluasi.
 Sub koordinator program (Agus Alexandri, S.T.,M.T).
 Sub koordinator evaluasi (Ir. Arif Sulaksono,M.T).
6. Kelompok Jabatan Fungsional

2.1.4 Lokasi PPSDM Migas


Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
(PPSDM MIGAS) Cepu berlokasi di Jl. Sorogo No.1, Kelurahan

13
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah


dengan luas area sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan seluas
120 ha.

Gambar 3 Peta Lokasi PPSDM Migas Cepu

2.2 Orientasi Perusahaan


2.2.1 Unit Keselamatan Kerja dan Pemadam Kebakaran
Unit Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan memiliki
peran strategis dalam pelaksanaan seluruh kegiatan di PPSDM Migas
terkait keselamatan dan kesehatan seluruh personel yang ada
dilingkungan PPSDM Migas. Selain itu dalam unit ini juga memiliki
lingkup kegiatan dalam usaha lindungan lingkungan. Unit K3LL terbagi
atas Unit Keselamatan Kerja, Unit Pemadam Kebakaran, dan Unit
Lindungan Lingkungan. Unit keselamatan kerja memiliki fungsi
mengelola kegiatan terkait keselamatan dalam bekerja bagi semua
personel yang melakukan kegiatan di lingkungan PPSDM Migas,
diantaranya : pelaksanaan safety induction, ijin kerja, pengawasan

14
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

keselamatan pekerjaan, dan rekapitulasi jam kerja aman. Seperti halnya


unit lain unit ini juga merupakan sarana pendukung penyelenggaraan
kegiatan pelatihan dan sertifikasi PPSDM Migas Cepu.

Sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh unit keselamatan kerja diantaranya:
Turbex, Explosimeter, Multigas Detector, Soundlevel Meter, Rambu-
rambu, Wind Sock, Kalibrasi & Service Multigas Detector, Lampu Senter
Explotions Proof. Unit lindungan lingkungan berperan dalam menjaga
lingkungan PPSDM Migas untuk selalu terjaga dari pencemaran
lingkungan. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada unit ini antara lain :
pemantauan kualitas air, udara ambien, dan udara emisi. Unit ini juga
memastikan bahwa unit PPSDM Migas telah melaksanakan pemenuhan
terhadap peraturan-peraturan terkait lindungan lingkungan. Sebagaimana
unit-unit lain, unit lindung lingkungan juga berfungsi mendukung
penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi PPSDM Migas Cepu. Beberapa
sarana dan prasarana yang tersedia diunit ini antara lain : Soundlevel
Meter, Pengelolaan Limbah B3, serta Gudang Limbah B3. Unit
pemadam kebakaran adalah salah satu unit di K3LL yang merupakan
taktis bila terjadi kebakaran dilingkungan PPSDM Migas, terutama kilang
dan unit operasi lainnya. Unit ini juga membantu pemadaman kebakaran
dilingkungan sekitar PPSDM Migas. Unit pemadam kebakaran juga
merupakan sarana pendukung menyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi
di PPSDM Migas. Untuk memastikan personel dan sarpras selalu siap
digunakan bila diperlukan,unit pemadam kebakaran secara rutin yaitu tiga
bulanan melaksanakan free drill memonitoring sarpras. Untuk
melaksanakan tugasnya unit pemadam kebakaran dilengkapi dengan :
Mobil Pemadam, Mobil Operasional, Pompa Hydrant Listrik, Pompa
Hydrant Diesel, Jaringan Hydrant 6, Jaringan Hydrant 4, Pilar Hydrant,
Pendingin Tangki,

15
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Foam Proportioning Tank, Foam Chamber, Alat Pemadam Api Ringan,


dan Pompa Pacu.

2.2.2 Unit Boiler


Boiler merupakan salah satu unit penunjang operasi kilang yang
menyediakan steam (uap panas) ke kilang sebagai steam stripper/reboiler
dan untuk flushing perpipaan. Selain itu boiler juga melakukan supply
udara bertekanan untuk operasi instrumentasi kilang. Boiler sebagai unit
pembangkit uap bertekanan dengan peralatan utama adalah boiler
kapasitas total terpasang yaitu 36,6 Ton/h terdiri dari 2 x 6 Ton/h dan 1x
6,6 Ton/h dengan sistem single operation, sebagai pembangkit udara
bertekanan kapasitas total 1.278 m3/h terdiri dari 3 x 426 m3/h dengan
sistem single operation serta sebagai penyedia air pendingin kilang
kapasitas total terpasang 1.200 m3/h terdiri dari 4 x 300 m3/h dengan
sistem 2 unit operasi dan 2 unit standby.

2.2.3 Unit Perpustakaan


Perpustakaan PPSDM Migas Cepu memiliki 2 sistem pelayanan terbuka
yaitu pelayanan reguler dan pelayanan non reluger. Pelayanan reguler
disediakan guna menunjang kebutuhan mahasiswa, pegawai, dan dosen.
Sedangkan pelayanan non reguler digunakan untuk memenuhi kebutuhan
peserta kursus ataupun praktikan. Adapun beberapa koleksi dari
perpustakaan PPSDM Migas Cepu diantaranya : laporan kerja praktek,
laporan penelitian, skripsi, buku diklat, hingga bahan audiovisual.
Berikut merupakan tugas pada bagian Perpustakaan diantaranya yaitu :

a. Melakukan perencanaan, pengembangan koleksi, yang mencakup


buku, majalah ilmiah, laporan penelitian, skripsi, laporankerja
praktek, diklat atau hand out serta bahan audiovisual.

16
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

b. Melakukan pengolahan dan proses pengolahan bahan pustaka


meliputi refrigrasi/inventaris, katalogisasi, klasifikasi, shelfing
dan filing.
c. Laporan penggunaaan laboratorium bahasa.

d. Layanan audio visual pemutaran film dan kaset video ilmiah.

e. Layanan kerjasama antara perpustakaan dan jaringan informasi


nasional.

2.2.4 Laboratorium Dasar

Laboratorium merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang


aktivitas riset, pengamatan, pengujian ilmiah, hingga penelitian. Dalam
PPSDM Migas Cepu terdapat laboratorium dasar atau yang biasa disebut
dengan laboratorim pengujian. Adapun laboratorium yang tersedia
diantaranya : laboratorium kimia, laboratorium migas, laboratorium sipil,
laboratorium geologi, dan laboratorium lindungan lingkungan.

17
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis melaksanakan


praktik kerja lapangan di sub bagian kepegawaian dan umum ,yang mana penulis
diberikan prosedur program pengembangan SDM , dimana tool ini memiliki
kegunaan dalam membantu karyawan dalam pekerjaan maupun hal lainnya. Pada
dasarnya sebuah perusahaan yang sukses tentu memiliki pengembangan sumber
daya manusia yang baik, karena dalam menerapkan hal ini tentu diberikan sebuah
pengetahuan mengenai bisnis. Selain itu, seorang karyawan juga bisa menghasilkan
kinerja yang baik.

Menurut Gary Dessler 2015 : 293, pengembangan program berarti benar –


benar merakit isi dan materi pelatihan dari program tersebut. Ini berarti memilih isi
aktual yang akan diberikan oleh program tersebut serta mendesain/memilih metode
instruksional spesifik (kuliah, kasus, berbasis situs, dan lain - lain) yang akan
digunakan. Perlengkapan dan materi pelatihan meliputi (sebagai contoh) iPad, buku
kerja, kuliah, power point, aktivitas berbasis situs dan komputer, aktivitas mata
pelajaran, sumber daya pelatih (buku manual,misalnya) dan materi pendukung.
Sejumlah pemberi kerja menciptakan isi pelatihan mereka sendiri, tetapi terdapat
juga banyak pilihan isi secara daring dan luring. Paket pelatihan siap pakai biasanya
meliputi pedoman pelatih, buku untuk belajar sendiri, video dan materi lainnya.

Setelah mendesain, menyetujui, dan mengembangkan program tersebut,


manajemen dapat mengimplementasikan dan kemudian mengevaluasinya.
Mengimplementasikan berarti benar – benar memberikan pelatihan tersebut,
menggunakan salah satu atau lebih metode instruksional yaitu sebagai berikut :

18
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

1. Pelatihan on the job ( on the job training ) berarti meminta


seseorang mempelajari suatu pekerjaan dengan benar – benar
melakukannya.

2. Pelatihan magang ( apprenticeship training ) adalah sebuah proses


terstruktur yang mana orang menjadi pekerja terampil melalui
kombinasi instruksi kelas dan pelatihan on the job.

3. Pembelajaran informal adalah proses belajar yang tidak ditentukan


atau dirancang oleh organisasi (Gary Dessler edisi 9).

4. Pelatihan instruksi pekerjaan adalah mencatat masing – masing


tugas dasar pekerjaan, bersama dengan poin kuncinya guna
menyediakan pelatihan tahap demi tahap bagi karyawan.

5. Pelajaran merupakan sebuah cara yang cepat dan sederhana untuk


memberikan pengetahuan kepada sekelompok yang dilatih (Gary
Dessler edisi 9).

6. Pembelajaran terprogram adalah sebuah metode sistematis untuk


mengajarkan keterampilan pekerjaan, yang melibatkan pemberian
pertanyaan atau fakta, memberikan kesempatan kepada orang
tersebut untuk merespons, dan memberikan umpan balik segera
kepada pembelajar mengenai akurasi jawabannya.

7. Pemodelan perilaku adalah sebuah teknik pelatihan yang mana


peserta pelatihan pertama – tama diperlihatkan pada teknik
manajemen yang baik dalam sebuah film, diminta memainkan
peran dalam situasi simulasi, dan kemudian diberi umpan balik dan
pujian oleh penyelia mereka.

19
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

8. Pelatihan berbasis audiovisual merupakan teknik pelatihan dengan


menggunakan audiovisual seperti film, powerpoint, kaset audio
dan kaset video.

9. Pelatihan dengan simulasi adalah sebuah metode dimana orang –


orang yang dilatih belajar dengan peralatan yang sebenarnya atau
dengan simulasi yang akan digunakan dalam pekerjaan, tetapi
sebenarnya mereka dilatih di luar pekerjaan.

Dalam teori yang sudah dijelaskan diatas mengenai bentuk atau program
pengembangan SDM, PPSDM MIGAS sendiri melakukan program pengembangan
SDM yang memiliki bentuk program pengembangan sebagai berikut :

3.1.1 Tujuan Prosedur Program Pengembangan SDM

Prosedur ini menetapkan tata cara penyiapan/pelaksanaan kualifikasi dan


pelatihan personel agar organisasi mempunyai program pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memenuhi persyaratan dan
terkualifikasi sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsi yangibebankan
kepadanya untuk menghasilkan produk yang konsisten dan bermutu, serta
peduli dengan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran
lingkungan.

3.1.2 Ruang Lingkup

Lingkup pelaksanaan kualifikasi dan pelatihan personel meliputi


seluruh personel organisasi (Pegawai Negeri Sipil PPSDM Migas) yang
terlibat/terkait dalam sistem manajemen mutu dan sistem manajemen
lingkungan yang diterapkan organisasi.

20
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

3.1.3 Tanggung Jawab

1. Kepala PPSDM Migas (KBPM) bertanggung jawab dalam


memastikan ketersediaan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana yang diperlukan oleh organisasi.
2. Kepala Bagian/ Bidang bertanggung jawab dalam menyiapkan
pengembangan SDM dilingkungan kerjanya.
3. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum (KBPMUP)
bertanggung jawab dalam mengkaji rencana pelatihan tahunan dan
menyeleksi usulan personel yang mengikuti pelatihan.
4. Kepala Subbidang Perencanaan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (KBPM SP)bertanggung jawab dalam menyusun
prosedur Program Pengembangan SDM (PO-BDMUP-01) dan
mengkaji / mengusulkan personil yang akan diikutkan pelatihan
berdasarkan rencana pelatihan tahunan personel (FR-BPMUP-
0103).
5. Kelompok Rencana Pengembangan SDM Bidang Migas
(BPMSP.03) bertanggung jawab menyiapkan rencana pelatihan
tahunan personel (FR-BPMUP-0103)
6. Kelompok Rencana Pengembangan SDM Bidang Migas
(BPMSP.03) bertanggung jawab sebagai pelaksana pengelolaan
pengembangan SDM sesuai DIPA/RKAKL dan pengelola
pelaksanaan tugas lain yang berkaitan dengan rencana program
pengembangan SDM.

21
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

3.1.4 Uraian Prosedur program pengembangan SDM


Dalam melakukan pengembangan sumberdaya manusianya PPSDM
MIGAS sendiri melakukan suatu pelatihan yang dimana bertujuan untuk
menambah skill dan ilmu pengetahuan bagi para karyawannya. Pelatihan
umumnya dilakukan sesuai prosedur yang terorganisir dan sistematis serta
dibuat seperti proses pendidikan dalam jangka waktu pendek. Dengan
adanya pelatihan maka karyawan bisa mempelajari pengetahuan, keahlian,
dan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaannya.
Didalam PPSDM MIGAS sendiri pelatihan dapat dilakukan sesuai dengan
Prosedur Program Pengembangan SDM Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Minyak dan Gas Bumi sebagai berikut

3.1.4.1 Pelatihan Personel

A. Pelatihan terhadap personel organisasi perlu dilaksanakan secara


konsisten oleh organisasi untuk pengembangan kemampuan dan
kualifikasi personel secara teknis.
B. Kelompok Pengelolaan Administrasi Pegawai (BPMUP.01) menyiapkan
Daftar Riwayat Hidup (FR-BPMUP-0102) yang belum terisi (kosong)
untuk didistribusikan kepada setiap personel yang terkait pada sistem
manajemen integrasi PPSDM Migas.
C. Personel organisasi mengisi dan melengkapi data-data personel untuk
diserahkan kembali kepada BPMUP.01 untuk diunggah pada Sistem
Informasi Kepegawaian KESDM.
D. Setiap Daftar Riwayat Hidup tersebut harus disetujui oleh Kepala
Subbagian Kepegawaian dan umum (KBPM UP).

22
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

E. Apabila terjadi adanya perubahan/peningkatan dari pada pendidikan,


pelatihan maupun pengalaman dari personel organisasi maka Daftar
Riwayat Hidup tersebut harus direvisi dan disertakan penambahan salinan
data personel
tersebut oleh BPMUP.01 serta di setujui KBPM UP.

3.1.4.2 Rencana Pelatihan Tahunan


A. Berdasarkan Daftar Riwayat Hidup, Kelompok Pengelolaan
Pengembangan SDM dan Jabatan Fungsional (BPMUP.02)
mengumpulkan dan mencari informasi mengenai identifikasi kebutuhan
pelatihan yang relevan bagi personel organisasi agar memenuhi
kecukupan standar kompetensi / keterampilan personel, yaitu
berdasarkan:
- Persyaratan dalam Peraturan Perundangan terkait K3 & Lingkungan
- Analisa terhadap skala dan sifat resiko & peluang Mutu,
- Aspek Dampak Lingkungan serta Bahaya Resiko K3 di area kerja
- Usulan Pengembangan Karyawan.
B. Kepala Bagian/ Kepala Bidang mengisi / update Matriks Kompetensi
Personel ER-BPMUP.0101)Berdasarkan Daftar Riwayat Hidup
Kemudian mendistribusikan ke BPMUP.02 dan Kepala Subbagian
Kepegawaian dan umum (KBPM UP)
C. Kepala Bagian/ Bidang dapat juga memberikan masukaninformasi
kepada BPMUP.02 mengenai pelatihan yang relevan dengan standar
kompetensi/ keterampilan personel
D. BPMUP.02 menyusun dan menyiapkan Rencana Pelatihan Tahunan
Personel (ER-BPMUp-0103), beserta rencana anggaran pelatihan dan
diserahkan ke KBPMUP untuk dicek kesesuaiannya.

23
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

E. Rencana Pelatihan Tahunan Personel dikaji oleh KBPM UP dan diajukan


ke Kepala Bagian Tata Usaha (KBPMU) dan/atau Kepala Kepala
PPSDM Migas (KBPM) untuk disetujui ditandatangani dengan
mempertimbangkan kebutuhan pengembangan personel organisasi
F. BPMUP.02 melakukan Distribusi Rencana Pelatihan Tahunan Personel
kepada KBPM UP, dan Penanggung jawab fungsi terkait personel yang
telah ditetapkan untuk mengikuti pelatihan sesuai Rencana Pelatihan
Tahunan Personel.
G. Mengkoordinir pelaksanaan Pelatihan berdasarkan peserta pelatihan,
maka Pelatihan dibagi menjadi:
1. Pelatihan bagi Tenaga Keja
- Pelatihan pengenalan tenaga kerja baru, mutasi, apabila ada
- perubahan proses atau sarana produksi
- Pelatihan penyegaran bagi setiap tenaga kerja apabila diperlukan
- Pelatihan penanganan kecelakaan kerja dan insiden K3L lainnya
- Pelatihan penanganan saat Keadaan Darurat

2. Pelatihan bagi Manajemen


Pelatihan yang terkait kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta
pelaksanaan proses bisnis perusahaan terkait Mutu Pelayanan, Kepuasan
Pelanggan, sistem Manajemen mutu, Pengembangan Bisnis dan atau
sistem Manajemen Mutu, K3 & Lingkungan sesuai dengan peran dan
tanggungjawab mereka sebagai Manajemen.

3. Pelatihan bagi Pengunjung & Kontraktor


- Pelatihan aturan kerja aman
- Pelatihan penanganan kecelakaan kerja dan insiden K3L lainnya
- Pelatihan penanganan saat Keadaan Darurat

24
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

4. Pelatihan Keahlian Khusus


Pelatihan untuk memenuhi persyaratan pelanggan, peraturan
perundangan terkait Mutu Pelayanan, Kepuasan Pelanggan, K3 &
Lingkungan. serta sistem Manajemen MK3L yang diterapkan
Perusahaan
misal :
- Operator Genset Compressor, Pengawas untuk pekerjaan yang
terkait dengan Listrik : Ahli K3 Listrik, Personil yang bekerja
menggunakan bahan kimia khusus : mendapat pelatihan sebagai
Petugas K3 Kimia / Pelatihan MSDS
- Pengawas Proyek Bangunan : Ahli K3 Konstruksi
- Pengawas K3LL : Ahli K3 Umum / Migas
- Pelatihan Root Cause Analysis untuk Karyawan yang Customer
Service
H. Personel yang mengikuti pelatihan membuat laporan tentang pelatihan
yang diikuti menggunakan form Laporan Hasil Pelatihan Personel (ER-
BPMUP- 0104), Kemudian menyerahkan ke Kepala Bagian/ Bidang .
I. Kepala Bagian/ Bidang memberikan evaluasi keefektifan pelatihan
personel terkait 3 bulan setelah personel selesai melaksanakan pelatihan,
kemudian mendistribusikan ke BPMUP.02
J. Catatan terkait prosedur program pengembangan SDM harus disimpan
dan di pelihara oleh masing-masing bagian/bidang.

25
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Alur Proses Penyusunan Rencana Program Pengembangan SDM di


PPSDM Migas:
a. Standar Kompetensi Personel Kelompok Non Profesi dan Profesi
Menyusun daftar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap anggota
profesi dan atau kelompok jabatan, didasarkan atas program diklat
unggulan dan ruang lingkup sertifikasi kompetensi unggulan.
b. Kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh setiap personil sesuai
dengan level ataupun tingkatan/jabatan. Contoh : profesi mekanik dibagi
menjadi 3 tingkat yaitu : pemula, intermediate, dan advance.
c. Pengumpulan dan Pengolahan Data Personil
d. Self Assessment Personil Kelompok Non Profesi dan Profesi
Jika daftar kompetensi sudah ditetapkan maka dapat dilakukan self
assessment personil profesi atau jabatan, dimana setiap anggota mengisi
daftar kompetensi sesuai dengan level-level yang telah ditetapkan.

e. Penyusunan dan Pengolahan Gap Kompetensi Personil


Gap Kompetensi dapat diukur dari standar kompetensi dan self
assesment sehingga terdapat jarak yang harus dipenuhi agar mencapai
kompetensi yang diinginkan, setiap personil akan mempunyai gap
kompetensi yang berbeda beda sesuai dengan tingkatannya.

f. Analisis Gap Kompetensi Personil


g. Rencana Program Pengembangan SDM
Setiap personel membuat rencana pengembangan SDM sesuai dengan
kebutuhan PPSDM Migas dibandingkan dengan Gap Kompetensi yang
didapatkan. Selanjutnya disusun roadmap pengembangan berdasarkan
rencana pengembangan dari setiap profesi dan non profesi yang meliputi;
 Daftar Nama Personil/PegawaiJudul Pelatihan/On The Job Training
 Jadwal Pelaksanaan Latihan
 Tempat dan Penyelenggara Pelatihan
 Biaya Pelaksanaan Pelatihan
26
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

3.2 Faktor Pendukung, Penghambat dan Solusi Selama Kegiatan PKL

3.2.1 Faktor pendukung PKL


Ada beberapa faktor yang mendukung selama melakukan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan (PKL), diantaranya :
 Sikap ramah para karyawan PPSDM Migas Cepu yang membuat
penulis merasa nyaman dan mudah untuk brkomunikasi dengan
pembimbing ataupun karyawan PPSDM MIGAS cepu.
 Sikap terbuka para karyawan PPSDM Migas Cepu yang
mempermudah penulis untuk mendapatkan materi dan informasi
terkait bidang kerja serta ketersediaannya dalam berbagi
pengalaman .
 Semangat kerja dan sikap disiplin karyawan yang membuat penulis
termotivasi.

3.2.2 Faktor Penghambat


Ada beberapa faktor penghambat selama melakukan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL), diantaranya :
 Dengan adanya pandemic covid 19 membuat kegiatan kerja praktik
di PPSDM MIGAS dilaksanakan secara WFH (work from home)
sehingga membuat penulis tidak bisa merasakan secara langsung
bekerja di lingkungan kerja secara langsung .
 Karyawan terkadang memiliki kesibukan sendiri dengan tugas
pekerjaannya, sehingga membuat peserta PKL tidak berani untuk
bertanya – tanya mengenai informasi yang ingin peserta dapatkan.
 Tidak adanya aktivitas kegiatan kerja praktik yang seharusnya
dilakukan di tempat kerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
dari tiap devisi
27
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

3.2.3 Solusi
Ada beberapa solusi dari penulis selama melakukan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL), diantaranya :
 Selalu menawarkan diri dan berperan aktif untuk membantu
kegiatan atau pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh peserta PKL.
 Sebaiknya peserta PKL sebelum melakukan Praktik Kerja Lapangan
sudah mempersiapkan bahan materi yang akan dipertanyakan di
tempat PKL sehingga ketika pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
berlangsung dapat menanyakan berbagai macam pertanyaaan yang
dibutuhkan.

28
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Selama melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas)
Cepu penulis mendapatkan banyak manfaat baik berupa pengalaman kerja,
pengetahuan, ilmu dan wawasan yang terkait dalam aktivitas yang ada di PPSDM
Migas Cepu sehingga penulis dapat menambah wawasan dan ilmu baru karena
dengan Praktik Kerja Lapangan ini penulis dapat mengetahui seberapa jauh
pemahaman teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dan
mengimplementasikan secara langsung di lapangan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh penulis dalam Praktik Kerja Lapangan


(PKL) melalui program pengembangan SDM dapat disimpulkan bahwa program
pengembangan SDM sudah di lakukan dengan baik sesuai dengan teori yang ada
,dimana terdapat adanya pelatihan yang dilakukan oleh PPSDM MIGAS sendiri..

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam pelaksanaan praktik kerja
lapangan di PPSDM Migas Cepu adalah sebagai berikut :

4.2.1 Bagi Mahasiswa

 Mencari dan menentukan perusahaan yang akan dijadikan


sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan sejak jauh hari.

 Mahasiswa dapat memanfaatkan kegiatan Praktik Kerja


Lapangan (PKL) yang menjembatani hubungan baik dengan
perusahaan sebagai sarana penyelesaian tugas kuliah maupun
penelitian.

29
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

 Mahasiswa diharapkan patuh dan disiplin terhadap peraturan


yang ada di perusahaan/instansi.

4.2.2 Bagi Universitas Pertamina

 Diharapkan agar pihak Fakultas atau jurusan memberikan


rekomendasi mengenai tempat pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).

 Diharapkan pihak Universitas dapat memperluas jaringan


kerjasama dengan instansi – instansi agar dapat mempermudah
mahasiswa dalam mencari tempat pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan.

4.2.3 Bagi Perusahaan

 Diharapkan dapat memberikan pengarahan yang dibutuhkan sehingga


dapat menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa.

 Perlunya rolling penempatan mahasiswa Praktik Kerja Lapangan


(PKL) di sub bagian lain sehingga pengalaman dan informasi yang
diperoleh lebih luas.

30
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

DAFTAR PUSTAKA

Website.Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM
MIGAS). https://ppsdmmigas.esdm.go.id. Diakses pada 08 Juni 2021.
Dessler,Gary.2015.Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 14.Jakarta.Salemba Empat.
REFERENSI :
Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 tahun 2006

Keputusan Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ESDM Keputusan

Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2008

ISO 9001 – 2015 :

1. Klausul 7.2 Kompetensi ISO

14001 – 2015 :

1. Klausul 7.2 Kompetensi ISO

45001 – 2018 :

1. Klausul 7.2 Kompetensi

Panduan Integrasi PPSDM Migas Cepu (PI - MR - 01)

Prosedur Pengendalian Rekaman (PO – MR - 02)

31
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

LAMPIRAN

32
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

33
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

34
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

35
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

36

Anda mungkin juga menyukai