KERJA PRAKTEK
Disusun Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
ii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, dan hidayahnya
sehingga Laporan Kerja Praktik (KP) di Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Minyak dan Gas (PPSDM MIGAS) Cepu dapat terselesaikan
dengan lancar dan tepat waktu.
Dalam pelaksanaannya penulis banyak mendapatkan dukungan,
bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempercepat
terealisasinya Laporan Kerja Praktik (KP) ini. Untuk itu, penulis hendak
menyampaikan terima kasih kepada:
Penyusun
iii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
DAFTAR ISI
iv
vi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
DAFTAR GAMBAR
vii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
viii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
xi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor industri minyak dan gas merupakan bagian dari tulang punggung
perekonomian dan pembangunan di Indonesia. Oleh karena itu, untuk menciptakan
ekonomi yang stabil diperlukan pengembangan sektor industri minyak dan gas yang
solid dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pemahaman
tentang perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Dilihat dari kondisi bangsa sebagai aktualisasi kehidupan manusia,
perkembangan sains dan teknologi memiliki peran penting dalam kemajuan bangsa
sekaligus mempengaruhi keberhasilan masyarakat. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan sumber daya
manusia, perluasan kesempatan kerja, meningkatkan martabat bangsa sekaligus
meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta peningkatan produktivitas.
Konsep pengembangan sains dan teknologi dibangun oleh dua pihak terkait,
yaitu praktisi di industri dan akademisi di jenjang pendidikan. Pembangunan di
bidang pendidikan dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menerapkan sistem pendidikan nasional dalam rangka
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam berbagai bidang. Perguruan
tinggi adalah bagian dari pendidikan nasional yang berperan sebagai wadah untuk
mempersiapkan mahasiswa menjadi sumber daya manusia yang cakap secara
akademis dan profesional sekaligus responsif terhadap kebutuhan pembangunan
dan pengembangan sains dan teknologi. Pengembangan sumber daya manusia di
perguruan tinggi dilaksanakan melalui kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian
masyarakat. Untuk mencapai suatu optimalisasi pengembangan sumber daya
manusia dalam konteks ini merupakan mahasiswa, maka diperlukan adanya kerja
praktek agar mahasiswa dapat mengetahui dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga
terjalin kerjasama yang baik antara universitas dan instansi pemerintah, industri dan
1
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
2
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
3
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
BAB II
GAMBARAN UMUM PPSDM MIGAS
4
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
5
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
6
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
7
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
8
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
9
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
10
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
➢ Fungsi:
1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber
daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.
2. Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi serta
pengelolaan informasi pengembangan sumber daya manusia di
bidang minyak dan gas bumi
3. Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber
daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.
4. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi
pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas
bumi.
5. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi
pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas
bumi
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
pengembangan sumber daya manusia Minyak dan Gas Bumi.
7. Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Minyak dan Gas Bumi.
11
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
12
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
2.2.2. Keamanan
Mengingat kompleksnya kegiatan yang terdapat di PPSDM
Migasbaik proses industri, kegiatan pengajaran dan segala jenis kegiatan
lainnya. unit keamanan PPSDM Miyas memiliki peran yang penting untuk
menjaga keamanan dan stabilitas kerja di PPSDM Migns. Secara umum
unit keamanan memiliki 4 macam objek pengamanan yaitu pengamanan
13
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
2.2.3. Kilang
Orientasi ke bagian kilang dilakukan pada tanggal 09 Oktober
2020. Proses pengolahan minyak bumi di PPSDM Migas terdiri dari dua
unit utama yaitu Crude Distilation Unit (CDU) dan Wax Plant (tidak
beroperasi lagi). Proses Pengolahan di Unit Kilang antara lain:
A. Crude Distillation Unit (CDU)
Pengolahan Crude oil (crude vil) di PPSDM Migas
dilaksanakan dengan sistem pemisahan yang terjadi pada CDU. Proses
ini terjadi di Distilasi Atmosferik. Unit distilasi atmosferik adalah
suatu unit yang bertugas melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan
pemisahan crude oil fcrude oil) menjadi produk-produk minyak bumi
berdasarkan trayek titik didihnya pada tekanan satu atm.
1. Bahan Baku
Sumber bahan baku (yakni campuran crude oil) berasal
darilapangan Kawengan dan Ledok yang diambil dari sumur
milik PT.Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Adapun karakteristik
crude oil dari sumur-sumur minyak tersebut yaitu:
a. Lapangan Kawengan
Crude oil dari lapangan Kawengan merupakan minyak HPPO
(High Pour Point Oil) bersifat parafinis, yaitu mengandung
lilin, alkana rantai lurus dan nilai oktan rendah.
b. Lapangan Ledok
Crude oil bersifat aspaltis, yaitu mengandung Aspal, struktur
rantai tertutup, nilai oktan tinggi.Crude oil Ledok sering
disebut minyak LPPO (Light Pour Point Oil). Seiring dengan
Meningkatnya produksi sumur minyak maka untuk bahan
baku crude oil yang digunakan adalah merupakan crude oil
campuran antara Kawengan dan Ledok. Oleh karena itu
14
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
untuk spesifikasi dari crude oil ini dapat kita lakukan uji
desitiy, pour point dan uji distilasiASTMD-86, untuk
mengetahui sifat volatility dari crude oil.
2. Proses pengolahan
Proses pengolahan crude oil yang dilakukan di unit CDU
PPSDM Migas meliputi 3 proses yaitu:
a) Proses Distilasi Atmosferik Pengolahan minyak di PPSDM
Migas menggunakan metode distilasi atmosferik, antara lain:
Pemanasan Awal dalam HE (Heat Exchanger)
1. Pemanasan pada Furnace.
2. Pemisahan atau Penguapan dalam Evaporator.
3. Distilasi dalam Kolom Fraksinasi dan Stripper.
4. Pengembunan dan Pendinginan pada Condensor dan
Cooler.
5. Pemisahan pada separate
b) Proses Treating
Produk utama dari pengolahan crude oil di PPSDM Migas
saat ini adalah sebagai berikut:
1. Pertasol CA
2. Pertasol CB
3. Pertasol CC
4. Solar
5. Residu
B. Laboratorium PHP
Orientasi ke bagian laboratorium PHP dilakukan pada tanggal
09 Oktober 2020. Laboratorium PHP digunakan sebagai tempat
pengujian hasil produk baik yang telah diproduksi oleh PPSDM Migas
maupun yang berupa crude oil (crude oil yang diterima dari PT.
Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Laboratorium ini bertugas untuk
mengamati secara rutin mengenai kualitas bahan baku dan produk
15
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
yang dihasilkan baik dari unit kilang dan wax plant sebelum
dipasarkan untuk diketahui spesifikasinya sehingga penurunan dan
penyimpangan kualitas produksi dapat segera diketahui dan diatasi.
Analisa yang dilakukan menggunakan prosedur dan alat-alat
yang sesuai dengan standart ASTM (American Society for Testing
and Materials) dan IP (Instinute of Petroleum). Adapun jenis-jenis
yang di analisa adalah :
a. Densitas
b. Analisa Warna
c. Analisa Flash Point
d. Analisa Smoke Point
e. Analisa Viscositas Kinematik
f. Analisa Destilasi
g. Analisa Pour Point
h. Analisa Cooper Strip Corrosion
i. Analisa Water Content
2.2.4. Boiler
Boiler Plant adalah unit yang bertugas untuk memproduksi
steamdan pembakaran bahan bakar. Pada boiler plant memiliki beberapa
tugassebagai berikut :
1) Penyedia Steam (uap bertekanan)
Proses penyediaan steam dilakukan dengan mengunakan airumpan
masuk yang di masukkan ke dalam boiler melalui drumdiameter
fire tube dan keluar dari boiler sudah berubah menjadisteam (uap
bertekanan) yang ada pada keadaan superheated steamdan
mempunyai tekanan ± 6 kg/cm2.
2) Penyedia Udara Bertekanan
Untuk mendapatkan udara bertekanan yang berfungsi sebagai
tenaga pneumatic untuk instrumentasi, udara dilewatkan ke filter
kemudian dimasukkan ke dalam kompresor.Keluar dari kompresor
16
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
17
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
18
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
19
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
a. Peserta wajib hadir saat pembukaan pada hari pertama Prakerin jam 07.30
WIB.
20
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
g. Apabila terjadi kecelakaan kerja, baik yang disengaja maupun tidak oleh
peserta, tidak menjadi beban dan tanggung jawab PPSDM Migas.
21
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
BAB III
DASAR TEORI
Pemboran adalah suatu kegiatan utama dalam industri perminyakan yang
bertujuan untuk membuat lubang dari permukaan menuju ke target reservoir untuk
memproduksikan hidrokarbon. Operasi pemboran harus dilakukan dengan baik
dan benar agar dapat selesai sesuai dengan waktu dan biaya yang telah
direncanakan.
Secara garis besar peralatan pengeboran dapat dibagi menjadi lima sistem
peralatan utama, yaitu :
1. Sistem Pengangkatan (Hoisting System)
2. Sistem Pemutar (Rotating System)
3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
4. Sistem Pencegah Semburan Liar (Blow Out Preventer System)
5. Sistem Tenaga (Power System)
Pada prinsipnya lima sistem ini saling mendukung satu sama lainnya. Dalam
kegiatan yang dilakukan pada operasi pengeboran, lima sistem ini bekerja secara
bersamaan dan saling mendukung. Sehingga keberhasilan suatu operasi
pengeboran sangat tergantung pada baik tidaknya performa dari lima sistem ini.
22
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
- Hook
- Link
- Elevator
- Drawwork
2. Peralatan penunjang, yang terdiri dari :
- Mast
- Rig Floor
- Substucture
23
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
24
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
25
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
c. Kelly Bushing
Kelly bushing adalah alat yang dipasang masuk ke dalam master
bushing untuk menyalurkan gaya putar pada kelly dan batang bor sewaktu
mengebor sumur bor (lubang). Lubang pada kelly bushing ini berbentuk
sama dengan bentuk kelly yang dipakai yaitu persegi, segitiga atau segi
enam.
26
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
e. Slip Bowl
Slip bowl adalah bantalan pengisi dari logam yang
diletakkan didalam master bushing untuk mengatur atau
menyesuaikan ukuran pipa dan slip yang dipakai yang berubah-
ubah sesuai keperluannya.
27
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
28
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
29
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
30
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
31
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
32
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
33
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
b. Mixing Hopper
Mixing Hopper adalah peralatan yang bentuknya menyerupai
corong. Melalui corong ini, additives padat ditambahkan ke dalam zat
cair pengeboran pada waktu perawatan di dalam kolam lumpur.
kemudian lumpur yang sudah dicampur additive ini digunakan untuk
disirkulasikan. Mixing Hopper terletak di dekat rig.
34
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
35
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
36
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
37
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
38
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
d. Discharge line
Discharge line adalah pipa yang dipakai untuk menyalurkan
lumpur pengeboran keluar dari pompa lumpur.
39
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
40
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
41
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
42
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
43
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
kepala sumur langsung dibawah rotary table pada lantai bor. BOP stack
meliputi :
a. Annular Preventer
Annular BOP didesain untuk menutup di sekeliling lubang
sumur dengan berbagai jenis ukuran dan bentuk peralatan yang sedang
diturunkan ke dalam lubang bor. Sehingga annular BOP ini dapat
menutup annulus disekitar drillpipe, drillcolar dan casing, juga dapat
mengisolasi sumur dalam kondisi open hole.
Annular preventer berupa master valve yang umumnya ditutup
pertama kali bila sumur mengalami well kick, karena kefleksibelan karet
penutup untuk mengisolasi lubang bor.
44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
45
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
e. Accumulator Unit
Accumulator unit ditempatkan sekitar seratus meter dari rig.
Accumulator unit bekerja pada BOP Stack dengan “high pressure
Hydraulis” (saluran hidrolik bertekanan tinggi). Pada saat terjadi
“kick”, Crew dapat menutup blowout preventer dengan menghidupkan
kontrol pada accumulator atau pada remote panel yang terletak pada
lantai bor.
46
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
47
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
48
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
49
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
50
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
BAB IV
51
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
Making Connection
Tripping out
53
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
2. Drilling Line
Drilling line terdiri dari dead line, fast line, drilling line, dan
supply. Drilling line digunakan untuk menahan (menarik) beban pada
hook. Drilling line terbuat dari baja dan merupakan kumpulan kawat
baja yang kecil dan diatur sedemikian rupa hingga merupakan suatu
lilitan. Lilitan ini terdiri dari 3-6 kumpulan dan satu bagian tengah yang
disebut “core” dan terbuat dari berbagai macam bahan seperti plastic
dan textile. Salah satu jenis dari drilling line adalah wire rope. Wire
rope dibuat dari carbon steel yang didinginkan dengan cepat dan
mempunyai variasi ukuran dan kekuatan. Klasifikasi wire rope di
dasarkan pada klasifikasi yang dibuat oleh API, contoh nya pada
gambar dibawah.
55
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
3. Travelling Block
Travelling block adalah suatu susunan roda-roda katrol dimana
tali baja dililitkan. Travelling block bergerak menyesuaikan crown
block, bergerak naik turun untuk mengangkat hook block.
56
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
4. Hook
Hook adalah peralatan berbentuk kait yang besar yang terletak
dibawah traveling block untuk menggantungkan swivel dan
rangkaian pipa bor selama selama proses pemboran berlangsung.
5. Link
Link merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan
antara travelling block dengan elevator. Alat ini dipasang pada
telinga travelling block dan elevator.
Mekanisme kerja Link, dimana ruang kerja link adalah hanya
sebagai penggantung saja. Link dirangkai denganelevator seperti
pada saat round trip.
57
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
6. Elevator
Elevator adalah alat yang terhubung oleh link dan merupakan alat
yang dipakai untuk memindahkan pipa pengeboran. Elevator bekerja
dengan mencengkeram pipa dan dikunci oleh sistem penguncian pada
elevator.
58
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
7. Drawwork
Drawwork adalah suatu peralatan mekanik yang merupakan otak
dari derrick. Fungsi dari drawwork yaitu :
a. Merupakan pusat pengontrol bagi driller yang menjalankan operasi
pemboran.
b. Merupakan rumah dari gulungan drilling line.
c. Meneruskan daya dari prime mover ke drill string ke rotary drive
sprocket, ke catheads. Drawwork menyediakan daya untuk mengangkat
dan menurunkan beban yang berat. Bagian utama dari drawwork meliputi;
1. Drum : Peralatan yang berfungsi untuk menggulung atau mengulur
drilling line.
2. Brake, Terdiri dari :
- Main mechanical brake, suatu peralatan yang paling penting dari hoisting
system. Alat ini mempunyai kemampuan untuk membuat seluruh beban
kerja betul-betul berhenti, seperti pada saat tripping ataupun menurunkan
casing. Bila beban berat diturunkan, maka main brake secara hidrolik atau
elektrik akan membantu meredam sejumlah besar energi yang timbul
akibat massa yang dimiliki oleh travelling block, hook, drill pipe, drill
collar atau casing.
- Auxiliary Brake, suatu peralatan hidrolis yang membantu meringankan
tugas mechanical brake. Alat ini tidak dapat memberhentikan proses
pemboran seluruhnya.
3. Transmisi
Cat head : merupakan sub-bagian dari drawwork yang terdiri dari
a. Drum atau make-up cat head
b. Break out cat head.
Cat head digunakan untuk menyambung dan melepas sambungan
walaupun demikian tugas yang lebih umum adalah untuk mengangkat
peralatan yang ringan dengan catline. Pada rig modern fungsi cat head
digantikan oleh automatic cat head dan air-powered hoist.
59
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
60
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
61
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
62
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
63
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
64
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kerja Praktek di Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) adalah sebagai berikut:
1. PPSDM Migas Cepu sebagai pusat pendidikan minyak di Indonesia yang mempunyai
fasilitas yang cukup menunjang bagi mahasisiwa dalam ilmu pengetahuan
perminyakan.
2. Di PPSDM Migas Cepu kita dapat mempelajari 5 sistem pemboran dan disini kami
membahs tentang system angkat (hoisting) pada rig R600.
3. Dimana kami dapat memahami system angkat dari alat pendukung seperti
Subtructure, rig floor, dan menara rig. sampai peralatan angkat.
5.2 Saran
Berdasarkan kegiatan kerja praktek (KP) yang telah kami laksanakan, maka saran
yang dapat kami berikan abtara lain :
1. Dalam kerja praktek hendaknya mahasiswa lebih banyak di kenalkan pada peralatan
di lapangan tidak hanya teori semata tapi mahasiswa bisa langsung terlibat dalam
kegiatan yang bersangkutan.
2. Pada pelaksanaan kerja peraktek hendaknya mahasiswa di fokuskan pada satu bidang
sehingga lebih terarah dan lebih fokus ke bidang tersebut.
3. Kedisiplinan dan efisiensi kerja yang selama ini telah dilaksanakan agar tetap dijaga
dan terus berusaha ditingkatkan semaksimal mungkin guna mencapai VISI dan MISI
PPSDM MIGAS CEPU.
65
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI
DAFTAR PUSTAKA
Guntur, J, R. 2011. Optimasi Berdasarkan Analisa Sonolog Pada Pompa Sucker Rod Sumur X
Lapangan Y. UPN Veteteran Yogyakarta, Indonesia.
Heriot Watt, Drilling Engineering.
Julian, I, H. 2007. Field Development Training Program Analysis of Oil Sample. PPSDM
MIGAS, Indonesia.
Neal Adams, "Drilling Engineering", Penn Well Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, 1985
Pasang, D. 2018. Laporan Kerja Praktek PT. Pertamina Asset V Field Sangata. STT MIGAS
Balikpapan, Indonesia.
Rudi Rubiandini RS, Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009
Saputra, A, C. 2014. Kertas Kerja Perorangan Pengukuran Level Minyak di Tanki. PPSDM
MIGAS, Indonesia
Wake, P, B. 2019. Laporan Kerja Praktek PT. Pertamina Asset IV Field Cepu. STT MIGAS
Balikpapan, Indonesia.
Wolfgang F. Prassl, “Drilling Engineering”, Curtin University of Technology