Anda di halaman 1dari 12

UJIAN TENGAH SEMESTER ( UTS) PKN

NAMA : Ramon Zalmora


NIM : 2303113124 (genap)

KELAS / ABSEN : SISTEM INFORMASI B / ABSEN NO 17


1. RESUME MATERI PERTAMA HINGGA TERAKHIR
JAWAB :

IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER KEBANGSAAN


Definisi :
 Identitas nasional sebagai karakter /ciri dari sebuah Negara
 Nasional disebut sebagai Negara / pusat dari terjadinya ciri / karakter dari sebuah
bangsa
Identitas Indonesia yang dikenal dunia
 Indonesia dikenal sebagai penduduk muslim terbesar di dunia
 Indonesia termasuk Negara yang destiwisatanya di gemari dunia contoh bali
 Indonesia dikenal dengan Negara yang memilki banyak pulau
 Indonesia memiliki banyak keberagam,a dari ras , suku , agama, bahasa dll
 Indonesia Negara yang sedang berkembang
 Indonesia berada di kawasan asia tenggara
 Indonesia merupakan Negara demokrasi pancasila
Identitas warga Negara
 Kartu tanda penduduk , kk , buku nikah ,kartu bpjs/kesehatan,paspor,SIM, dan dll

Setiap negara memiliki identitas nasional yang unik, dan komponen-komponen ini dapat
bervariasi tergantung pada konteks sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang berkembang di
masyarakat. Identitas nasional adalah bagian penting dari kehidupan bersama dan membentuk
dasar dari kesatuan dan persatuan suatu bangsa.

MATERI KELOMPOK ! : IDENTITAS NASIONAL


identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada suatu negara sehingga
membedakan dengan negara lain. Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang
lain.

Berikut akan dijabarkan macam – macam identitas nasional :


 Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
 Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
 Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya Lagu Indonesia Raya
 Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
 Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
 Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
 Konstitusi (Hukum Dasar) Negara Yaitu UUD 1945
 Konsepsi Wawasan Nusantara Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap
indrawi.
Penerapan Identitas
Menjalankan kewajiban agama menurut kepercayaan masing-masing, Gotong Royong, Sikap adil
dan beradab dari para pemimpin, Sikap adil dan beradab dari para pemimpin, dan Sikap sosial
yang tinggi

MATERI KELOMPOK 2 : INTEGRITAS NASIONAL

a. Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.

b. Faktor-faktor Integrasi Nasional

1. Faktor Pendorong Integrasi Nasional


 adanya rasa yang senasib dan seperjuangan
 Adanya ideologi nasional
 Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu
 Adanya ancaman dari luar
2. Faktor Pendukung Integrasi Nasional
 Penggunaan bahasa Indonesia
 Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa
 Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila
 Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong
3. Faktor Penghambat Integrasi Nasional
 Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
 Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
 Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
c. Macam-macam Integrasi Nasional

a. Integrasi Asimilasi
Integrasi asimilasi merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan dengan menghilangkan
ciri khas kebudayaan asli masing-masing.
b. Integrasi Akulturasi
Integrasi akulturasi merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan tanpa menghilangkan
ciri khas kebudayaan aslinya.
c. Integrasi Normatif
Integrasi normatif terjadi karena adanya norma-norma yang berlaku dan menyatukan
masyarakat.
d. Integrasi Instrumental
bisa terbentuk karena ada kesamaan di antara individu atau kelompok yang menyesuaikan
dengan kebiasaan yang ada di lingkungan masyarakat.
e. Integrasi Ideologis
Integrasi ini tercipta karena persetujuan atau kesepahaman nilai dan persepsi di antara individu
atau kelompok yang ada di dalam masyarakat.
f. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terjadi karena adanya berbagai fungsi-fungsi di dalam masyarakat. Orang-
orang dengan kesamaan fungsi atau peran akan cenderung lebih mudah bersatu dalam
menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
g. Integrasi Koersif
Integrasi koersif terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat paksaan.
Dikarenakan masyarakat bersatu karena dipaksa dan tidak secara sukarela, maka integrasi ini
tidak dapat bertahan lama dan kuat.

d. Proses Integrasi Nasional di Indonesia

1. Modal awal Integrasi Nasional adalah adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala dalam mengalahkan penjajah meskipun masih bersifat
kedaerahan.
2. Memasuki pada abad 20, gejala semangat kebangsaan semakin membara dan terlihat, dengan
munculnya berbagai organisasi atau pergerakan yang menjadi salah satu titik awal kebangkitan
nasional.
3. Pada dekade 1920-an, para pemuda tampil di dalam panggung sejarah Indonesia dengan
menyongsong tema persatuan dan kesatuan untuk menuju Indonesia yang merdeka. Melalui
peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

e. Penerapan Integrasi Nasional

1. Integrasi nasional dalam lingkungan keluarga

 Saling menghormati pendapat antar sesama anggota keluarga


 Mengutamakan kepentingan bersama dalam keluarga dibandingkan kepentingan pribadi
 Menghargai perbedaan selera atau kesukaan antar anggota keluarga
 Turut bekerja sama dengan anggota keluarga untuk bergotong royong membersihkan rumah
 Senantiasa patuh dan taat pada kedua orang tua di rumah

2. Integrasi nasional dalam lingkungan masyarakat

 Menerapkan sikap toleransi antar umat beragama di masyarakat


 Menghargai kebudayaan dari suku dan ras lain yang ada dalam lingkungan masyarakat
 Jika ada tetangga yang kesusahan, hendaknya memberikan bantuan
 Ikut serta dalam kerja bakti warga di desa
 Menggunakan metode musyawarah untuk mencapai mufakat jika ada perbedaan pendapat

3. Integrasi nasional dalam lingkungan berbangsa dan bernegara

 Mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada di jalan raya saat sedang berkendara
 Menumbuhkan sikap patriotisme dan cinta tanah air
 Terjadinya proses akulturasi budaya yang jadi hasil pencampuran dua budaya yang berbeda
 Penyelenggaraan PON atau Pekan Olahraga Nasional untuk mengembangkan bidang olahraga
dari tiap daerah
 Menerapkan toleransi beragama atau toleransi antar suku dalam kehidupan sehari-hari
MATERI KELOMPOK 3 : KONSTITUSI
Pengertian Konstitusi

konstitusi adalah kesepakatan dasar dalam pembentukan organisasi yang mungkin pada awalnya
tidak tertulis, namun dituangkan dalam bentuk tertulis atau format khusus lainnya seiring
perkembangan zaman.
a. Tujuan Konstitusi

Konstitusi bertujuan sebagai sarana memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap


kekuasaan politik dan membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak dari para penguasa atau memberi
batasan kepada para penguasa pemerintahan

b. Fungsi Konstitusi
1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.
2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara.
3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara denganwarga negara.
4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaanyang asli (rakyat) kepada
organ negara.

c. Teori Perubahan Konstitusi

Pasal 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah memberikan wewenang
kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga negara yang berwenang mengubah
serta menetapkan Undang-Undang Dasar. Hal tersebut dipertegas dalam pasal 37 yang menjelaskan
aturan dalam melakukan perubahan terhadap undang-undang dasar, seperti kuorum dalam
pengusulan,pembahasan, serta penetapan dan larangan terhadap perubahan Undang-Undang Dasar.

d. Teori Pemisahan Kekuasaan


a. Kekuasaan legislatif, bertugas untuk membuat peraturan dan undang undang.
b. Kekuasaan eksekutif, bertugas untuk melaksanakan undang-undang yang ada di dalamnya
termasuk kekuasaan untuk mengadili.
c. Kekuasaan federatif, tugasnya meliputi segala tindakan untuk menjaga keamanan negara
dalam hubungan dengan negara lain seperti membuat aliansi dan sebagainya (dewasa ini
disebut hubungan luar negeri).
e. Konsep Kostitusi dalam Kehidupan Berbangsa Negar

Konstitusi berfungsi sebagai dokumen nasional (national document) yang mengandung perjanjian luhur,
berisi kesepakatan-kesepakatan tentang politik, aspek fundamental yang menjadi tujuan negara.
1. Konstitusi sebagai piagam kelahiran negara baru (a birth certificate of new state).
2. Konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi.
3. Konstitusi sebagai identitas nasional dan lambang persatuan.
4. Konstitusi sebagai alat untuk membatasi kekuasaan

2. ARTIKEL TENTANG URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DIDALAM DUNIA POLITIK DI INDONESIA


JAWAB :
Urgensi Pendidikan Akhlak dalam Dunia Politik di Indonesia
PENGANTAR :
Pendidikan akhlak merupakan fondasi utama bagi masyarakat untuk memperoleh nilai-
nilai moral yang kuat dan etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga menjadi
kunci penting dalam membangun sistem politik yang sehat dan bertanggung jawab. Di
Indonesia, sebuah negara dengan keanekaragaman budaya dan agama, pendidikan akhlak
memiliki urgensi yang sangat tinggi dalam dunia politik. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa hal ini menjadi begitu penting:

1) Memupuk Sikap Kepemimpinan yang Berkualitas


Pendidikan akhlak membentuk dasar kepemimpinan yang bermoral. Seorang pemimpin yang
memiliki integritas, kejujuran, dan rasa tanggung jawab yang tinggi akan mampu memimpin
dengan bijak.
2) Membangun Kepercayaan Masyarakat
Kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpin politik adalah fondasi dari kestabilan politik
sebuah negara. Pendidikan akhlak membantu membangun kepercayaan ini dengan
menekankan pada keterbukaan, transparansi, dan integritas dalam tindakan politik. Masyarakat
akan lebih cenderung mendukung pemimpin yang dapat mereka percaya.
3) Menanggulangi Korupsi dan Kepentingan Pribadi
Pendidikan akhlak mengajarkan nilai-nilai seperti jujur, adil, dan tidak memanfaatkan jabatan
untuk keuntungan pribadi. Dengan memasukkan prinsip-prinsip ini dalam politik, kita dapat
mengurangi tingkat korupsi dan memastikan bahwa pemimpin bertindak untuk kepentingan
rakyat.
4) Meningkatkan Kualitas Demokrasi
Pendidikan akhlak dalam politik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pemimpin dan proses politik. Ketika pemimpin memiliki akhlak yang baik, masyarakat akan lebih
cenderung percaya pada mereka dan lebih mungkin untuk berpartisipasi dalam proses politik.
5) Menyediakan Landasan Etika dalam Pengambilan Keputusan
Pendidikan akhlak memberikan landasan etika bagi para pemimpin untuk memastikan bahwa
keputusan-keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
KESIMPILAN /PENUTUP
Pendidikan akhlak memiliki urgensi yang besar dalam dunia politik di Indonesia. Hal ini
membentuk dasar kepemimpinan yang bermoral, membangun kepercayaan masyarakat,
melawan korupsi, menghormati pluralitas, menyediakan landasan etika, dan mendorong
keterlibatan masyarakat. Untuk membangun sistem politik yang kuat dan bertanggung jawab,
pendidikan akhlak harus menjadi fokus utama dalam pendidikan dan pelatihan para pemimpin
politik di Indonesia. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan lingkungan politik yang lebih adil,
transparan, dan berdampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

3. MENCEGAH TERJADINYA KORUPSI KOLUSI DAN NEPOTISME DI LINGKUNGAN (TEMAN)


JAWAB:
Pencegahan KKN(KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME) dalam lingkungan pertemanan
memerlukan kesadaran bersama, komitmen untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip
etika, dan kemauan untuk mempertahankan integritas.

Dengan mempraktikkan nilai-nilai di bawah ini, Anda dapat membantu menciptakan lingkungan
pertemanan yang bebas dari KKN.
1) Buat Aturan Etika Bersama teman: Sepakati bersama aturan etika yang jelas dalam
kelompok pertemanan Anda. Aturan ini dapat mencakup prinsip-prinsip seperti tidak
menerima suap atau hadiah yang tidak pantas, tidak memanfaatkan hubungan pribadi
untuk keuntungan pribadi, dan sebagainya.
2) Pendidikan dan Kesadaran : Edukasi tentang bahaya dan dampak KKN sangat penting.
Mulailah dengan meningkatkan kesadaran teman-teman Anda tentang apa itu KKN dan
mengapa itu berbahaya. Diskusikan contoh-contoh nyata dan dampak negatif yang bisa
ditimbulkan oleh perilaku tersebut.
3) Jadilah contoh yang baik bagi teman teman yang lain : dengan menjalani prinsip-prinsip
integritas dan moralitas dalam tindakan dan keputusan Anda. Teman-teman Anda
mungkin terinspirasi untuk mengikuti jejak Anda.
4) Budayakan Integritas: Pertemanan yang sehat harus didasarkan pada integritas. Jangan
pernah memberikan atau menerima suap atau mengambil keputusan yang tidak etis.
Jadilah contoh integritas dalam tindakan dan perilaku Anda.

Mencegah KKN dalam lingkungan pertemanan adalah langkah penting untuk


membangun hubungan yang sehat, adil, dan bermoral. Selain itu, ini juga membantu
membentuk pribadi yang integritasnya akan membawa dampak positif dalam berbagai
aspek kehidupan mereka, termasuk dalam lingkup yang lebih luas seperti politik dan
bisnis.

4. SEBUTKAN CONTOH PERILAKU BURUK WNI DI LUAR NEGERI SERTA BERIKAN SOLUSINYA
JAWAB :
Berikut beberapa perilaku buruk WNI di Negara lain beserta solusinya :
1) Beberapa WNI tinggal ilegal atau mengganti status visa tanpa izin di luar negeri.
Solusi: Memberikan informasi yang jelas tentang prosedur visa dan peraturan imigrasi
kepada WNI yang akan ke luar negeri dan Memastikan WNI memahami konsekuensi
pelanggaran visa dan imigrasi, seperti deportasi atau denda yang tinggi.
2) Contoh: Menunjukkan perilaku kasar atau penghinaan terhadap budaya setempat.
Solusi: memberikan Pendidikan Multikultural Pendidikan tentang keragaman dan
multikulturalisme dapat membantu mengurangi perilaku rasial dan diskriminatif.
3) Beberapa WNI terlibat dalam pelanggaran hukum, seperti perdagangan narkoba,
kekerasan, atau tindakan kriminal lainnya.
Solusi:Melakukan pendidikan hukum dan kesadaran hukum untuk WNI sebelum dan
setelah berangkat ke luar negeri.
4) Ada beberapa WNI mungkin berperilaku tidak etis, misalnya dengan mengabaikan
lingkungan, mencemari, atau menunjukkan perilaku merusak lainnya dan mengabaikan
peraturan dan norma-norma lokal di negara yang mereka kunjung.
Solusi : Pendidikan Moral dan Etika Sejak Dini: Di tingkat pendidikan, perlu memasukkan
pendidikan moral dan etika dalam kurikulum sekolah untuk memupuk kesadaran moral
dan etika sejak dini.

5. UPAYA-UPAYA APA YANG HARUS DILAKSANAKAN DALAM RANGKA SOSILISASI


PENGEMBANGAN WAWASAN NUSANTARA :
 Upaya yang dapat dilakukan pemerintah :
1) Memberikan materi tentang wawasan Nusantara dalam kurikulum pendidikan
nasional, Sekolah-sekolah dan universitas juga dapat menyelenggarakan seminar,
lokakarya, dan pelatihan tentang wawasan nusantara untuk menambah wawasan
nusantara siswa, mahasiswa bahkan guru, dosen dan juga masyarakat sekitar.
2) Menerbitkan artikel-artikel , buku, dan literatur lainnya yang membahas berbagai
aspek wawasan Nusantara yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
3) Menyelenggarakan pameran seni, pertunjukan budaya, dan festival yang
menggambarkan keragaman budaya Indonesia dan Mendorong masyarakat untuk
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan budaya ini.
4) Bekerjasama dengan komunitas-komunitas lokal untuk mendukung upaya
sosialisasi dan memperluas jaringan yang peduli terhadap wawasan Nusantara.

 Upaya yang dapat dilakukan oleh kita sebagai pelajar/masyarakat :


1) Memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan informasi
dan konten terkait wawasan Nusantara dengan Membuat video edukatif,
infografis, yang mudah untuk dipahami dan Membuat kampanye informasi dan
kesadaran melalui platform media sosial dengan konten yang menarik .
2) Memperbanyak mengikuti kegiatan komunitas yang mendorong pemahaman dan
apresiasi terhadap warisan budaya dan alam Nusantara.
3) Kita harus aktif belajar tentang sejarah, geografi, budaya, dan isu-isu penting yang
berkaitan dengan Nusantara. Ini dapat dilakukan melalui studi mandiri, membaca
buku, mengikuti kuliah, dan mengikuti mata pelajaran terkait di sekolah/kampus.
6. TIDAK ADA SOAL

7. KEMUKAKAN SIAPA SAJA YANG DAPAT MENJADI WNI MENURUT UU NO. 12 TAHUN 2006.
DAN JELASKAN 5 (LIMA) ASAS KEWARGANEGARAAN MENURUT UU NO. 12 TAHUN 2006?
berikut adalah beberapa ketentuan mengenai siapa saja yang dapat menjadi WNI:
1) Ius Sanguinis (Asas Darah)
Orang yang lahir dari satu atau kedua orang tua yang merupakan WNI.
2) Ius Soli (Asas Tempat Lahir)
Orang yang lahir di wilayah NKRI dan tidak memiliki kewarganegaraan dari negara lain
atau memiliki kewarganegaraan ganda namun memilih WNI.
3) Anak Kewarganegaraan Ganda
Anak yang lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan ganda dan memilih untuk
menjadi WNI saat mencapai usia tertentu.
4) Perkawinan Campuran
Orang asing yang menikah dengan WNI dan memilih untuk menjadi WNI.
5) Naturalisasi:
Seseorang yang bukan WNI dapat mengajukan permohonan untuk menjadi WNI melalui
proses naturalisasi yang diatur dalam undang-undang. Biasanya, syarat-syarat untuk
naturalisasi meliputi tinggal dan bekerja secara sah dalam jangka waktu tertentu di
Indonesia, memahami Bahasa Indonesia, serta memenuhi persyaratan lain yang
ditentukan.
Asas-asas kewarganegaraan menurut UU No. 12 Tahun 2006 adalah sebagai berikut:
1) Asas Ius Soli: Asas ini berarti bahwa seseorang dapat menjadi WNI jika mereka
lahir di wilayah Republik Indonesia dan memenuhi syarat-syarat tertentu.
2) Asas Ius Sanguinis: Asas ini menyatakan bahwa keturunan dari WNI memiliki
hak untuk menjadi WNI, terlepas dari tempat kelahiran mereka.
3) Asas Kewarganegaraan Tunggal: UU No. 12 Tahun 2006 menegaskan bahwa
seseorang hanya boleh memiliki satu kewarganegaraan, dan harus mengikuti
peraturan yang berlaku dalam hal pemilihan kewarganegaraan.
4) Asas Kebebasan Memilih: Asas ini memberikan hak kepada individu untuk
memilih atau menolak kewarganegaraan ganda. Jika seseorang yang memiliki
kewarganegaraan ganda mencapai usia 18 tahun, mereka harus memilih satu
kewarganegaraan saja.
5) Asas Perlindungan: Pemerintah Indonesia wajib memberikan perlindungan
kepada setiap WNI, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri.
8. KEMUKAKAN PENGERTIAN HAM DAN JENIS-JENIS HAM MENURUT UU NO. 39 TAHUN 1999 :
JAWAB:

Menurut UU No. 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada
manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
Negara;hukum, pemerintah, serta seluruh warga negara untuk mewujudkan kesejahteraan,
keadilan, dan kemajuan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berikut adalah beberapa jenis HAM menurut UU No. 39 Tahun 1999:

1) Hak untuk Hidup dan Martabat Pribadi: Setiap individu memiliki hak untuk hidup dan
tidak boleh dianiaya, disiksa, atau diperlakukan dengan tidak manusiawi. Hak ini juga
mencakup hak terhadap privasi dan martabat pribadi.
2) Hak untuk Kebebasan: Ini mencakup hak untuk tidak disiksa, hak atas kebebasan
berpendapat, berpendapat, berkeyakinan, dan kebebasan dari penangkapan atau
penahanan yang sewenang-wenang.
3) Hak untuk Perlindungan Hukum: Hak ini termasuk hak untuk dianggap tidak bersalah
sampai terbukti sebaliknya, hak atas pengadilan yang adil, dan akses ke sistem
peradilan.
4) Hak atas Pemahaman dan Ekspresi: Hak ini mencakup kebebasan berekspresi,
berpendapat, berbicara, dan berinformasi tanpa takut represi.
5) Hak atas Kewargaan: Ini mencakup hak untuk memiliki kewarganegaraan, hak untuk
tidak dipulangkan secara sewenang-wenang, dan hak untuk tidak dihapus
kewarganegaraannya tanpa alasan yang jelas.
6) Hak atas Perkawinan dan Keluarga: Hak ini mencakup hak untuk menikah secara
sukarela, membentuk keluarga, dan melindungi hak-hak anak.
7) Hak atas Partisipasi dalam Pemerintahan: Ini mencakup hak untuk terlibat dalam
pengambilan keputusan politik dan akses yang sama terhadap layanan publik.
8) Hak atas Pendidikan: Hak ini mencakup hak untuk mendapatkan pendidikan yang
berkualitas tanpa diskriminasi.
9) Hak atas Kesehatan: Ini mencakup hak untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang
berkualitas, serta hak untuk hidup dalam lingkungan yang sehat.
10) Hak atas Perlindungan dari Diskriminasi: Hak ini melarang diskriminasi berdasarkan
berbagai alasan, termasuk ras, agama, etnis, gender, dan lainnya.
11) Hak atas Perlindungan Anak: Anak memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan
khusus sesuai dengan usianya.
9. JIKA ANDA TERDAFTAR MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA SEDANGKAN KEPONAKAN
ANDA LAHIR DI AMERIKA SERIKAT, ASAS APA YANG DIGUNAKAN?
JAWAB ;

Ketika seseorang yang merupakan warga negara Indonesia memiliki keponakan yang
lahir di Amerika Serikat, beberapa asas hukum kewarganegaraan yang bisa menjadi
pertimbangan meliputi :

Keponakan kita jadi warga Negara amerika jika :


 Amerika Serikat menganut asas ius soli, yang berarti anak yang lahir di wilayah Amerika
Serikat secara otomatis mendapatkan kewarganegaraan AS, terlepas dari
kewarganegaraan orang tua dan kerabat lainya. Dengan asas ini, keponakan Anda akan
menjadi warga negara Amerika Serikat secara otomatis.

Namun, ini tidak memengaruhi status kewarganegaraan orang tua atau kerabat
lainnya. Meskipun Anda terdaftar sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), keponakan
Anda yang lahir di Amerika Serikat akan menjadi Warga Negara Amerika Serikat (WNA)
berdasarkan asas Ius Soli Amerika Serikat.

Dalam kasus lain keponakan kita tersebut juga bisa menjadi WNI berikut penjelasanya :
 Di Indonesia, asas kewarganegaraan adalah asas ius sanguinis, yang berarti bahwa
kewarganegaraan ditentukan oleh darah atau keturunan, bukan tempat kelahiran. Jadi,
jika Anda terdaftar sebagai warga negara Indonesia dan memiliki seorang keponakan
yang lahir di Amerika Serikat, keponakan Anda akan mendapatkan kewarganegaraan
Amerika Serikat secara otomatis karena lahir di wilayah hukum AS. Namun, keponakan
Anda juga bisa mempertahankan kewarganegaraan Indonesia jika orang tuanya (atau
satu dari orang tuanya) adalah warga negara Indonesia dan mengurus perpanjangan
atau pembaruan paspor Indonesia di kedutaan atau konsulat Indonesia setempat.
Kedua kewarganegaraan (ganda) dalam hal ini akan diakui oleh Indonesia karena
Indonesia mengizinkan ganda kewarganegaraan dalam beberapa kasus, termasuk
melalui asas ius sanguinis. Namun, penting untuk memeriksa aturan dan prosedur yang
berlaku saat ini dengan kedutaan atau konsulat Indonesia terdekat karena aturan
kewarganegaraan bisa berubah dari waktu ke waktu.
JADI TERGANTUNG PILIHAN KEPONAKAN KITA MAU MENJADI WNA / WNI.
10. DEKLARATIF DALAM BERNEGARA BERARTI ? JELASKAN DAN BERIKAN CONTOH!
JAWAB :
Deklaratif dalam berbangsa dan bernegara berarti bahwa suatu tindakan atau keputusan
pemerintah atau lembaga hukum menyatakan atau mendeklarasikan keadaan atau status yang
ada, tanpa mengubah substansi dari keadaan tersebut. Artinya, deklaratif menunjukkan bahwa
suatu tindakan atau keputusan hanya menyatakan apa adanya, bukan menciptakan atau
mengubah fakta atau hubungan hukum yang sebenarnya.

Contoh dari prinsip deklaratif dalam berbangsa dan bernegara adalah:

1) Pengakuan Kemerdekaan: Sebuah negara dapat mendeklarasikan


kemerdekaannya dari pemerintah kolonial atau pendudukan asing. Misalnya,
Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776 atau Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

2) Pengumuman Kemenangan Pemilu: Ketika hasil pemilihan umum diumumkan,


itu adalah sebuah deklarasi dari hasil suara yang telah diperoleh oleh masing-
masing calon atau partai politik.

3) Pengesahan Undang-Undang: Ketika lembaga legislatif mengesahkan undang-


undang, mereka menyatakan secara formal bahwa undang-undang tersebut sah
dan berlaku. Namun, undang-undang tersebut hanya efektif jika memang
sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku.

4) Pengumuman Kondisi Darurat: Ketika pemerintah mengumumkan keadaan


darurat, mereka menyatakan secara formal bahwa situasi tertentu
membutuhkan langkah-langkah khusus atau tambahan untuk menanggapi
situasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai