Kami menyadari mungkin masih banyak kesalahan dan kekurangan dari makalah ini,
karena semua manusia pastinya tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman dan berbagai pihak, dengan harapan dapat
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kami menyampaikan ucapan rasa terima kasih, rasa
hormat dan penghargaan setingginya kepada:
Hanya untaian doa yang dapat kami panjatkan semoga amal baiknya diterima oleh Allah
SWT dan menjadi amal yang senantiasa mengalir kepada yang Maha Kuasa. Mudah-mudahan
makalah atau materi yang kami sampaikan bermanfaat serta menunjang ilmu pengetahuan dan
menjadi amal jariyah, hingga senantiasa mendapat ridho Allah SWT.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Ketahanan dan Faktor Pendorong Integrasi Nasional.
B. Kebhinekaan Indonesia
C. Unsur-unsur Ketahanan Nasional
D. Pembelaan Negara dan Perdamaian Dunia
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak kemerdekaan Indonesia pada proklamasi 17 agustus 1945 , kehidupan bangsa
indonesia tidak luput dari tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa. Sumber Daya Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah
menempatkan bangsa Indonesia menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar,
sehingga menimbulkan dampak negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan
eksistensi negara Indonesia.
Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari
agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan Republik Indonesia pada saat
itu juga. hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi
Ancaman, Gangguan , Hambatan dan Tantangan. Posisi geografis Indinesia menjadikan
Indonesia sebagai negara untuk ajang persaingan. Hal ini secara langsung maupun tidak
langsung memberikan dampak negatif bagi segala aspek kehidupan dan membahayakan
eksistensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi
setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian ketahanan dan faktor pendorong integrasi nasional ?
2. Apa pengertian Kebhinekaan Indonesia ?
3. Bagaimana unsur-unsur Ketahanan Nasional ?
4. Bagaimana penjelasan mengenai pembelaan negara dan perdamaian dunia ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan Pengertian ketahanan dan faktor pendorong integrasi nasional.
2. Menjelaskan pengertian kebhinekaan indonesia.
3. Menjelaskan unsur-unsur ketahanan Nasional.
4. Menjelaskan pembelaan negara dan perdamaian dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor pendorong integrasi nasional yaitu faklim sejarah yang menimbulkan rasa senasib
seperjuangan, keinginan untuk bersatu rasa cinta tanah air dikalangan Bangsa Indonesia, rasa
rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. integrasi nasional mempunyai arti politis
dan antropologis. Secara Politis Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas
nasional. Secara Antropologis Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian
di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi
dalam kehidupan masyarakat.
Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin Max Andrews (1995) menyebut ada lima
pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa.
Kelima pendekatan yang selanjutnya kita sebut sebagai faktor yang menentukan tingkat
integrasi suatu negara adalah :
1. Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakat. Masyrakat akan
bersatu,meskipun berbeda suku agama dan rasa ketika menghadapi musuh bersama.
Contoh, ketika warga malaysia mengklaim budaya kita, di sini masyrakat indonesia bersatu
membela budaya tersebut. Suatu bangsa yang sebelumnya berseteru dengan saudara
sendiri, suatu saat dapat berintergrasi ketika ada musuh negara yang datang atau ancaman
bersama yang berasal dari luar negeri. Adanya anggapan musuh dari luar mengancam
bangsa juga mampu mengintegrasikan masyarakat bangsa itu.
2. Gaya politik kepemimpinan gaya politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau
mengintegrasikan masyarakat bangsa tersebut. Pemimpin yang karismatik, dicintai
rakyatnya dan memiliki jasa-jasa besar umumnya mampu menyatukan bangsanya yang
sebelumnya tercerai berai.
3. Kekuatan lembaga-lembaga politik lembaga politik, misalnya birokrasi, juga dapat menjadi
sarana pemersatu masyarakat bangsa. Birokrasi yang satu dan padu dapat menciptakan
sistem pelayanan yang sama, baik dan diterima oleh masyarakat yang beragam. Pada
akhirnya masyarakat bersatu dalam satu sistem pelayanan.
4. Ideologi juga memberian visi dan beberapa panduan bagaimana cara menuju visi atau
tujuan itu. Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda tetapi menerima satu ideologi
yang sama maka memungkinkan masyarakt tersebut bersatu. Bagi bangsa Indonesia, nilai
bersama yang bisa mempersatukan masyarakat Indonesia adalah Pancasila. Pancasila
merupakan nilai sosial bersama yang bisa diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai bersama tidak harus berlaku secara nasional. Di beberapa daerah di Indonesia
terdapat nilai-nilai bersama. Dengan nilai itu kelompok-kelompok masyarakat di daerah itu
bersedia bersatu. Misal “Pela Gadong” sebagai nilai bersama yang dijunjung oleh
masyarakat Maluku.
5. Kesempatan pembangunan ekonomi jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan
keadilan, maka masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan. Namun
jika ekonomi menghasilkan ketidakadilan maka muncul kesenjangan atau ketimpangan.
Orang-orang yang dirugikan dan miskin sulit untuk mau bersatu atau merasa satu bangsa
dengan mereka yang diuntungkan serta yang mendapatkan kekayaan secara tidak adil.
Pendapat lain menyebutkan, integrasi bangsa dapat dilakukan dengan dua strategi
kebijakan yaitu “policy assimilasionis” dan “policy bhineka tunggal ika” (Sjamsudin, 1989).
Strategi pertama dengan cara penghapusan sifat-sifat kultural utama dari komunitas kecil yang
berbeda menjadi semacam kebudayaan nasional. Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan
yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan
baru. Apabila asimilasi ini menjadi sebuah strategi bagi integrasi nasional, berarti bahwa negara
mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang ada
dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas
budaya kelompok atau budaya lokal. Kebijakan strategi yang sebaiknya dilakukan di
Indonesia :
1. Memperkuat nilai bersama.
2. Membangunfasilitas.
3. Menciptakan musuh bersama.
4. Memperkokoh lembga politik.
5. Membuat organisasi untuk bersama.
6. Menciptakan ketergantungan ekonomi antar kelompok.
7. Mewujudkan kepemimpinan yang kuat.
8. Menghapuskan identigas-identitas local.
9. Membaurkan antar tradisi dan budaya local.
10. Menguatkan identitas nasional.
B. Kebhinekaan Indonesia
Kebhinekaan merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Ia tidak terjadi
secara tiba-tiba namun melalui proses historis yang panjang. Jauh sebelum masyarakat Barat
mendengungkan wacana multikulturalisme, masyarakat Indonesia telah hidup dengan
kebhinekaan yang sangat kaya yang meliputi suku bangsa, bahasa, adat istiadat, agama, dan
sebagainya.
Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan konlik.
Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama
serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang
memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya
dibandingkan dengan negara lain. Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi
modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan
dan kesatuan yang tertanam di setiap warga negara Indonesia. Namun, dalam kenyataanya
masih ada konlik yang terjadi dengan mengatasnamakan suku, agama, ras atau antargolongan
tertentu. Hal ini menunjukkan yang ada harusnya dapat menjadi modal bagi bangsa ini untuk
menjadi bangsa yang kuat. Untuk mendukungnya, diperlukan persatuan yang kokoh dan kuat.
Namun, masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satunya masih terjadi
bentrokan yang mengatasnamakan suku tertentu dalam hal penggarapan lahan pertanian atau
hutan. Hal ini menunjukkan belum adanya kesadaran akan sikap komitmen persatuan dalam
keberagaman di Indonesia. Komitmen akan persatuan akan tegak jika peraturan yang
mengatur masalah suku atau hak individu ditegakkan dengan baik.
Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu ada toleransi yang tinggi
antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali, dan mencintai budaya
lain adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata implementasi hal tersebut adalah
dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap
suku mempunyai rasa simpati satu sama lain.
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen
ketahanan nasional meliputi:
o Potensi sumber daya alam yang bersangkutan,
o Kemampuan mengeksplorasi SDA,
o Pemanfaatan SDA dengan memperhitungkan masa depan dan
lingkungan hidup, dan
o Kontrol atas SDA
Namun saat ini dari kedua aspek tersebut di Indonesia masih kurang memadai
dan belum sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu campur
tangan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, selain dari masyarakat itu sendiri.
2. Pancagatra
a. Aspek Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang
dijadikan dasar atau pemberi arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam melangsungkan
dan mengembangkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa (negara). Menurut
Endang Zaelani Sukaya,2000:105 (melalui Sunaro dkk, 2013:205) Ideologi merupakan
konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin
diperjuangkan dalam kehidupan nyata.
Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai
yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran doktrin. Ideologi yang
baik harus mampu menampung aspirasi masyarakat, baik secara individu maupun secara
sosial. Agar dapat mencapai ketahanan nasional di bidang ideologi diperlukan
penghayatan dan pengamalan ideologi secara sungguh-sungguh.
b. Politik
Dalam hal ini politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Oleh karena itu, masalah politik sering
dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada ditangan
pemerintah.
c. Ekonomi
Ekonomi dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan nasional negara
yang bersangkutan terlebih diera global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan
langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga negara. Kemajuan
pesat dibidang ekonomi tentu saja menjadikan negara yang bersangkutan tumbuh
sebagai kekuatan dunia. Contoh , Jepang dan Cina.
d. Sosial Budaya
Ketahanan bidang sosial budaya menurut pengertian Ketahanan Nasional
(melalui Soemarno Soedarsono 1997:31) diartikan sebagai kondisi dinamis suatu
bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, tantangan, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar secara langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara.
Konsep bela negara dapat diuraikan secara fisik dan nonfisik. Secara fisik yaitu
dengan cara mengangkat senjata mengahdapi serangan atau agresi musuh. Bela negara
secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Sementara, bela negara secara
nonfisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan
Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa
dan negara. Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga
negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara,
persatuan dan kesatuanbangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara, kelangsungan hidup
dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Sikap dan perilaku bela
negara dilandasi oleh nasionalisme dan patriotisme dari setiap warga negara.
Perdamaian Dunia
Perdamaian Dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagian
bagi seluruh Negara dan bangsa. Perdamaian Dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi
manusia, teknologi, pendidikan, teknik, pengobatan, diplomat dan pengakhiran bentuk
pertikaian. Sejak 1945, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lima anggota permanen Majelis
Keamanannya (AS, Rusia, China, Prancis, dan Tritania Raya) bekerja untuk
menyelesaikan konflik tanpa perang atau deklarasi perang. Namun, Negara-Negara telah
memasuki sejumlah konflik militer sejak masa itu. Perdamaian Dunia Dalam studi
perdamaian, perdamaian dipahami dalam dua pengertian.Pertama, perdamaian adalah
kondisi tidak adanya atau berkurangnya segala jenis kekerasan.Kedua, perdamaian adalah
transformasi konflik kreatif non-kekerasan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa perdamaian adalah apa yang kita miliki ketika transformasi konflik yang kreatif
berlangsung secara tanpa kekerasan. Perdamaian selain merupakan sebuah keadaan, juga
merupakan suatu proses kreatif tanpa kekerasan yang dialami dalam transformasi (fase
perkembangan) suatu konflik.
Nasional.