Anda di halaman 1dari 13

INTEGRASI

NASIONAL
KELOMPOK 11
ARYA
BERLIANA
PENGERTIAN

Integrasi nasional adalah penyatuan atau asimilasi bangsa-


bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Pengertian
integrasi nasional bermacam- macam. Menurut Kamus Besar
Bangsa Indonesia (KBBI), integrasi berarti berasimilasi sampai
menjadi satu kesatuan yang utuh dan utuh. Padahal arti kata
“nation” berarti bangsa.
PENGERTIAN INTEGRASI
NASIONAL MENURUT PARA
AHLI
• Menurut Dr. Nazardin Shamsdin
Integrasi nasional adalah proses pemersatuan suatu bangsa yang meliputi
seluruh aspek kehidupannya, yakni aspek politik, sosial, ekonomi, dan
budaya.
• Menurut Howard Wriggins
Integrasi nasional adalah penyatuan bagian-bagian individu masyarakat
menjadi satu kesatuan atau satu keutuhan yang lebih utuh, atau
penyatuan banyak komunitas kecil ke dalam satu negara.
• Menurut Myron Weiner
Integrasi nasional adalah proses berbagai kelompok sosial dan budaya
dalam satu wilayah membentuk suatu identitas nasional.
• Menurut J. Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional adalah cara untuk mendamaikan keberlanjutan dalam
kesatuan nasional dalam arti luas dengan hak untuk menentukan nasib
sendiri.
KONSEP INTEGRASI NASIONAL

Konsep integrasi nasional secara vertikal melibatkan hubungan orang - orang dengan
pemerintah yang hubungannya saling terintegrasi secara vertikal. Konsep integrasi ini juga
mencakup bagaimana pemerintah pusat dan daerah dapat terintegrasi.

Konsep integrasi nasional secara horizontal mencakup penyatuan bangsa Indonesia yang
memiliki tingkat kemajemukan yang relatif tinggi. Bagaimana membangun identitas nasional
yang sama, meskipun kelompok masyarakat, agama, suku, dan identitas berbeda- beda.

Integrasi Nasional, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, menyatukan berbagai perbedaan
budaya atau kelompok sosial dalam satu wilayah untuk membentuk satu kesatuan yang
harmonis dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), atau merupakan bentuk
upaya untuk menggabungkan.
SYARAT INTEGRASI NASIONAL
1. Adanya Kesadaran Massa
Syarat utama untuk membangun integritas dan persatuan nasional adalah kesadaran
seluruh masyarakat bahwa hubungan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Integrasi nasional hanya dapat dicapai dengan kontribusi seluruh elemen
masyarakat.

2. Kesepakatan Tentang Aturan dan Pedoman


Syarat berikutnya adalah terciptanya kesepakatan masyarakat tentang norma dan
nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman. Semua masyarakat harus
menyetujui aturan hidup yang telah ditetapkan.

3. Adanya Nilai Dan Norma Yang Berlaku


Integrasi nasional juga dapat dicapai melalui adanya norma dan nilai sosial yang
dijadikan aturan baku dalam melaksanakan proses integrasi sosial. Nilai dan norma
tersebut penting sebagai aturan yang berlaku dalam masyarakat.
JENIS- JENIS INTEGRASI NASIONAL
integrasi nasional juga memiliki beberapa jenis yang menjelakas setiap fenomena integritas
yang terjadi dalam berbangsa dan bernegara seperti berikut ini:

• Integrasi asimilasi adalah bentuk integrasi yang merupakan perpaduan dua budaya atau
lebih yang menghilangkan ciri- ciri budaya asli yang diterima masyarakat.
• Integrasi akulturasi adalah perpaduan dua budaya atau lebih tanpa menghilangkan ciri-ciri
budaya asli di lingkungannya.
• Integrasi normatif adalah integrasi yang didasarkan pada norma- norma yang
menghubungkan masyarakat.
• Keterpaduan perangkat merupakan keterpaduan yang terbukti merupakan hasil kesatuan
individu dalam masyarakat.
• Integrasi idealis adalah integrasi yang dilakukan dan dibuktikan dengan ikatan spiritual
yang kuat tanpa adanya paksaan.
• Integrasi fungsional adalah integrasi yang berlangsung untuk fungsi tertentu semua pihak
dalam masyarakat.
FAKTOR PEMBENTUK INTEGRASI
NASIONAL
Terbentuknya integrasi nasional memiliki faktor-faktor tertentu seperti berikut
ini:

1. Perasaan Persatuan dan Perjuangan


Salah satu faktor dan kontributor terpenting bagi integritas dan persatuan
nasional adalah perasaan berbagi nasib dan persahabatan yang sama. dimulai
pada masa kolonial ketika orang Indonesia, tanpa memandang suku, agama,
ras, atau kelas, bersatu untuk kemerdekaan dari keinginan yang sama.

2. Menginginkan Persatuan
Salah satu peristiwa yang menunjukkan keinginan Indonesia untuk bersatu
adalah peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa
Indonesia ingin bersatu dengan semangat juang yang sama sesuai dengan
cita-cita bangsa.
.
3. Cinta Tanah Air
Faktor yang mempengaruhi integrasi nasional juga disebabkan oleh kecintaan masyarakat Indonesia
terhadap tanah air. Hal ini terbukti sampai hari ini dalam perjuangan penaklukan, pemeliharaan dan
pendudukan Republik Indonesia.
4. Bentuk Idealisme Nasional
Integrasi Nasional merupakan bentuk ideologi nasional yang disepakati bersama. Melalui ideologi
Pancasila, Indonesia yang memiliki banyak perbedaan dan keragaman dapat terus bersatu. Hal ini karena
nilai- nilai Pancasila berlaku bagi masyarakat, bangsa, dan kehidupan bangsa.
5. Budaya Gotong Royong
Faktor yang memungkinkan terjadinya integrasi nasional adalah adanya Budaya Gotong Royong. Budaya
Gotong Royong dikenal sebagai ciri khas dari individualitas masyarakat Indonesia yang diturunkan secara
turun temurun dan dilestarikan hingga saat ini.
6. Memprediksi Ancaman Asing
Integrasi nasional juga penting dalam memprediksi ancaman eksternal. Bentuk ancaman eksternal dapat
berupa pendudukan wilayah atau pulau terluar Indonesia.
PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL
Selain faktor pendukung untuk membentuk integrasi nasional, adapun hal yang
bisa menghambatnya, seperti berikut ini:

1. Masyarakat Indonesia Yang Beragam


Masyarakat yang ada sangat beragam dan mencakup berbagai suku, agama, ras
dan golongan lainnya. Bahkan terbukti ada ribuan suku bangsa di Indonesia
yang menghambat integrasi bangsa karena perbedaan yang tegas.

2. Luas wilayah Indonesia


Luas wilayah Indonesia juga dapat menghambat integrasi nasional. Indonesia
dikenal sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau yang
dipisahkan oleh lautan luas.
3. Pemahaman Etnosentrisme Yang Kuat
Etnosentrisme adalah bentuk fanatisme kelompok etnis yang mengakui budaya
mereka lebih unggul dari budaya lain. Hal ini memungkinkan semua suku
bangsa Indonesia untuk percaya bahwa budaya mereka lebih unggul dari suku-
suku lain. Situasi ini dapat menjadi ancaman bagi integrasi nasional.

4. Pembangunan yang Tidak Merata


Mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas, tantangan dalam melaksanakan
integrasi nasional adalah ketimpangan pembangunan. Wilayah Jawa dan
Indonesia bagian barat mungkin lebih berkembang daripada Indonesia bagian
timur. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dengan beberapa pemangku
kepentingan.

5. Erosi Budaya Adat Dimulai


Indonesia Erosi budaya adat juga dapat menghambat integrasi nasional.
Lemahnya nilai budaya suatu negara bermula dari kuatnya pengaruh budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian negara tersebut, baik melalui
kontak langsung maupun tidak langsung.
CONTOH INTEGRITAS NASIONAL

1. Pelaksanaan Gotong royong


Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memiliki nilai kemanusiaan
yang sangat tinggi. Gotong Royong meninggalkan banyak perbedaan dalam
masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.Pelaksanaan gotong royong lebih
rendah terjadi di masyarakat perkotaan. Hanya sedikit orang yang melakukannya.
Masih banyak daerah di masyarakat pedesaan di mana segala sesuatu dinilai
berdasarkan ketulusan, bukan materi.

2. Saling Menghargai
Saling menghargai dan menghormati adalah bentuk lain dari integrasi nasional.
Hal ini sangat penting dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia. Saling
menghormati dan berterima kasih di antara orang-orang yang berbeda suku,
berbeda budaya, berbeda adat, berbeda ras dan berbeda agama. Sikap ini
membimbing manusia untuk hidup rukun dan damai.
3. Akulturasi dan Akulturasi Budaya
Semua daerah di Indonesia memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda. Proses integrasi bangsa dari
segi budaya terjadi melalui akulturasi dan asimilasi. Oleh karena itu, semua budaya yang sejalan berusaha untuk
bersatu dan beradaptasi. Akulturasi dan asimilasi seringkali menciptakan budaya negara yang lebih maju tanpa
mengabaikan budaya lokal.
Contoh akulturasi dan asimilasi paling terkenal terjadi ketika pendatang dari Jawa menetap di Lampung. Dua
budaya yang berbeda disatukan dalam bidang yang sama. Awalnya, karena perbedaan suku dan perbedaan, sering
terjadi konflik antara kedua suku tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat Lampung dan
pendatang dari Jawa mampu hidup berdampingan secara damai.

4. Kepatuhan Terhadap Hukum


Aturan dikeluarkan untuk kepentingan umum. Hal ini untuk memastikan bahwa hak seseorang tidak bertentangan
dengan hak orang lain. Dengan demikian, integrasi nasional juga dicapai melalui kepatuhan terhadap peraturan.
Misalnya, ikuti aturan lalu lintas: Jika orang tidak saling mengikuti, jalan akan kacau, sehingga pada
persimpangan untuk pejalan kaki dan mobil memudahkan terjadinya kecelakaan.
Teladan toleransi antarumat beragama ini telah membawa keberhasilan integrasi nasional dalam beberapa dekade
kemerdekaan. Ingatlah bahwa pengampunan tidak berarti bahwa semua orang percaya harus berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan keagamaan. Toleransi berarti tidak mengganggu ibadah atau kegiatan keagamaan lainnya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai