PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Integrasi nasional berasal dari bahasa inggris “intergration” yang berarti kesempurnaan
atau keseluruhan. Intgrasi nasional merupakan usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu negara, sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan
secara rasional.
Dalam kamus besar bahasa indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan
antropologis.
a. Secara politis.
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
kesatuaan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b. Secara antropologis
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.
Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa
indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu
kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam suatu kesepakatan atau konsensus
nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
a. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka semua berhasil untuk saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan yang satu dengan yang lainnya.
b. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan menjadi suatu pedoman.
c. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan yang baku dalam melangsungkan
proses integrasi nasional.
Integrasi nasional dalam masyarakat akan terwujud apabila ada faktor-faktor berikut :
a. Adanya rasa senasib dan seperjungan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
b. Adanya ideologi nasional yang tercemin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila
dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
c. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
d. Penggunaan bahasa Indonesia.
e. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
Indonesia.
f. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
g. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
A. Ancaman Militer
Dalam UU No. 3 Tahun 2002, ancaman militer yang dihadapi bangsa Indonesia dalam
bentuk sebagai berikut :
a. Agresi
Berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Contohnya seperti :
- Invasi, berupa serangan kekuatan bersenjata negara musuh, misalnya Invasi
Irak.
- Bombardermen berupa penggunaan senjata/bom yang dilakukan oleh musuh
melalui angkatan udara.
- Pengiriman kelompok bersenjata untuk melakukan tindakan kekerasan.
b. Sabotase
Dilakukan untuk merusak instansi penting militer atau objek vital nasional dan
dapat membahayakan keselamatan bangsa.
Contohnya : Pengeboman kilang minyak oleh kelompok teroris.
c. Spionase
Merupakan kegiatan dari intelijen yang dilakukan untuk mendapatkan informasi
atau rahasia militer atau negara.
Contohnya : pihak intelijen yang memata-matai menteri, presiden, dan bahkan
meretas pembicaraan orang penting negara lain.
d. Perang saudara
Terjadi antar kelompok masyarakat bersenjata dalam satu wilayah yang sama.
Contohnya : Perang saudara di Suriah.
B. Ancaman Non-Militer
Contohnya :
2.6 Upaya Mengatasi Berbagai Macam Acaman Dalam Membangun Integrasi Nasional
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai macam ancaman dalam membangun
integrasi nasional diantaranya yaitu :
DAFTAR PUSTAKA