PENDAHULUAN
Digunakan untuk menetapkan kadar
hampir semua senyawa yang
mempunyai gugus amin aromatis
bebas (Ar-NH2)
Amin primer aromatik dengan
natrium nitrit dalam larutan asam
membentuk garam diazonium :
C6H5-NH2 + NaNO2 + 2HCl
C6H5-N2Cl + NaCl + 2H2O
Kelebihan asam nitrit menandakan
titik akhir telah tercapai
Indikator yang digunakan indikator
eksternal kertas kanji-iodida atau
pasta kanji-iodida
KI + HCl HI + KCl
2HI + 2HNO2 I2 + 2NO + 2H2O
I2 + kanji biru
DIAZOTASI
Diazotasi adalah reaksi dimana amin
aromatis bereaksi dengan asam nitrit
menjadi garam diazonium
Ar-NH2 + HNO2 + HCl Ar-N2Cl + 2H2O
Untuk terjadi diazotasi sampel harus
dilarutkan dalam asam kuat,
biasanya HCl
Dititrasi dengan larutan standar
natrium nitrit
Titik akhir dideteksi dari warna biru
yang segera terjadi pada pemberian
beberapa tetes larutan titrasi pada
kertas kanji-iodida, atau pasta
sebagai indikator eksternal
Warna biru yang ditimbulkan setelah
beberapa detik dapat juga
disebabkan karena udara
mengoksidasi iodida, dalam medium
bersifat asam dan ini tidak dijadikan
titik akhir reaksi
Reaksi diazotasi gugus amin aromatis
tidak semuanya berlangsung cepat
dan menyulitkan penetapan kadar
namun dapat dipercepat (dikatalisis)
dengan penambahan KBr atau NaBr
Diazotasi sulfa umumnya
berlangsung cepat
Titrasi dilakukan dalam keadaan
larutan dingin (suhu dibawah 150C)
jika tidak pembentukan garam
diazonium akan terganggu
Senyawa dengan gugus amina tidak
bebas, misal ftalilsulfatiazol dan
suksinil sulfatiazol dapat didiazotasi
setelah gugus asil dihidrolisis dengan
cara merefluks dengan asam encer
atau basa encer hingga terbentuk
amin yang dapat didiazotasi
Gugus nitro pada kloramfenikol
direduksi dengan serbuk seng dan
HCl menjadi gugus amin aromatis
yang selanjutnya dititrasi dengan
larutan natrium nitrit
APLIKASI METODE NITRIMETRI
Menurut FI IV mencantumkan
metode nitrimetri dapat digunakan
untuk menetapkan kadar
sulfasetamid, sulfasetamid-natrium,
sulfametazin, kloramfenikol,
sulfasetamid tablet, sulfadiazin,
sulfadiazin tablet, primakuin fosfat,
primakuin fosfat tablet dan asam p-
aminobenzoat
Contoh aplikasi metode nitrimetri :
Sulfanilamid (yang telah dikeringkan
Pada suhu 1050C selama 2 jam)
sebanyak 500 mg dimasukkan dalam
beker, ditambah 5 ml HCl dan 50 ml
aquades diaduk hingga larut
didinginkan hingga suhu 150C
ditambah 25 g bongkahan es dan
dititrasi perlahan-lahan dengan
natrium nitrit 0,1 M, digojog kuat-
kuat hingga segera berwarna biru
jika larutan digoreskan pada pasta
kanji-iodida
Contoh 2 aplikasi nitrimetri :
Kloramfenikol sebanyak 500 mg
ditambah dengan 20 ml HCl dan 5 g
serbuk seng sedikit demi sedikit,
larutan kemudian ditambah dengan
15 ml HCl dan dibiarkan 1 jam lalu
disaring, dicuci 3x tiap kali dengan
aquades 5 ml.Larutan didinginkan
hingga suhu 150C ditambah + 30 g es.
Selanjutnya dititrasi dengan natrium
nitrit 0,1 M hingga satu tetes larutan
segera menghasilkan warna biru
pada kertas kanji iodida. Titrasi
dianggap selesai jika titik akhir dapat
ditunjukan lagi setelah larutan
dibiarkan selama 5 menit.
Tabel jumlah asam yang dibutuhkan
untuk titrasi dengan NaNO2
Senyawa sulfa HCl (ml)
Sulfadiazin 40
Sulfamerazin 10
sulfametazin 40
Trisulfapirimidin 40
Sulfanilamid 10
Sulfapiridin 10
Sulfaguanidin 10
Sulfatiazol 10
Sulfasetamid 40
Sulfadimetin 5