Anda di halaman 1dari 8

THE STRATEGY OF HUMAN ECONOMIC DEVELOPMENT: THE EFFECT ON

REDUCING MIGRANT WORKER OF INFORMAL SECTOR


Cakti Indra Gunawan dan Reiza
Universitas Tribhuwana Tunggadewi dan Universitas Brawijaya

Abstract

One of the development strategy for reducing poverty and equitable welfare society,
Indonesian government has proposed to increase the national income of the shipping sector to
foreign migrants. Indonesia is known as a source of migrant workers sending the second
largest after the Philippines in the ASEAN level.Currently the largest non-tax revenue is from
sending migrant workers.In the era of Jokowi leadership,a reduction in the informal sector
workers and give priority to formal sector workers.The purpose of this study is to find out
why Indonesia reduce the informal sector workforce,to compare Human Resources (HR)
planning strategy in migrants in the Jokowi government sector and previous government and
to know precisely why informal sector provides the highest foreign exchange from migrant
workers sector.This research method employes a descriptive qualitative technique using
comparative literature.
Keywords :Strategic HR planning,labor migrants.

STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA: DAMPAK


PENGURANGAN TENAGA KERJA MIGRAN SEKTOR INFORMAL
Abstrak
Salah satu strategi pembangunan untuk mengurangi kemiskinan dan pemerataan
kesejahteraan masyarakat pemerintah Indonesia telah merencanakan peningkatan pendapatan
nasional dari sektor pengiriman migran ke luar negeri. Indonesia dikenal sebagai sumber
pengiriman tenaga kerja migran terbesar ke-2 setelah Filipina di tingkat Asean. Saat ini
pemasukan terbesar non-pajak adalah dari pengiriman tenaga kerja migran. Pada era
kepemimpinan Jokowi, pengurangan pengiriman tenaga kerja sektor informal dan
mengutamakan tenaga kerja sektor formal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
mengapa Indonesia mengurangi tenaga kerja sektor informal, untuk membandingkan strategi
perencanaan SDM di sektor migran di pemerintahan Jokowi dan pemerintahan sebelumnya
serta mengetahui mengapa sektor infornal justru memberikan devisa negara yang paling
tinggi dari sektor tenaga kerja migran. Metode penelitian menggunakan teknik deskriptif
kualitatif dengan menggunakan komparasi literatur.
Kata Kunci: Strategi perencanaan SDM, tenaga kerja migran

47
Latar Belakang dapa sektor pertanian dan kemasyarakatan
cenderung rendah. Sehingga menyebabkan
Kepadatan penduduk Indonesia para pekerja bahkan pengangguran
menduduki peringkat pertama di Asia Indonesia mencari pekerjaan di luar negeri.
Tenggara, dan peringkat keempat di dunia Gaji yang diperoleh pekerja di luar negeri
setelah Republik Rakyat China, India, dan atau yang biasa disebut Tenaga Kerja
Amerika Serikat (Sugiharyanto, 2007:22). Indonesia (TKI) lebih tinggi dibandingkan
Hasil sensus penduduk tahun 2010 di Indonesia. Gaji pekerja sektor informal
menunjukkan jumlah penduduk Indonesia TKI mencapai 1.600.000 perbulan,
mencapai 241.973.879 jiwa dengan sedangkan sektor formal 4.000.000-
kepadatan 127 jiwa/km2(BPS, 2010). Total 5.000.000 perbulan (Dianningtyas, 2011).
populasi penduduk Indonesia memiliki Gaji yang cukup tinggi serta kebutuhan
tren yang cenderung meningkat setiap tingkat pendidikan yang cenderung rendah
tahun. Selalu meningkatnya jumlah menyebabkan tingginya angka pengiriman
tersebut diperlukan adanya penyediaan TKI ke luar negeri.
lapangan pekerjaan yang memadai.Data
dari Tim Nasional Percepatan Hampir setiap hari kita melihat
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tayangan televisi tentang permasalahan
pada tahun 2009, jumlah lapangan kerja di TKI di luar negeri. Mulai dari pemulangan
Indonesia hampir seluruh sektor kedaerah asal, penyiksaan dan
mengalami kenaikan. Sepertihalnya penyandaraan TKI. Hal ini terjadi karena
kenaikan lapangan pekerjaan sektor kurangnya perlindungan dan kualitas dari
perdagangan mengalami kenaikan TKI yang dikirim sebagai akibat dari
1.160.000 orang. Kenaikan hampir seluruh rendahnya tingkat pendidikan dan
sektor tersebut dibandingkan dengan ketrampilan yang dimiliki. Permasalahan
jumlah pengangguran pada tahun 2009 tenaga kerja selalu menjadi agenda utama
pula. dalam setiap pergantian pemerintah dan
menjadi agenda tetap dalam mengatasi
pengangguran setiap tahunnya (Elfindri &
Rimilton Riduan, 2008).

Pemaknaan TKI
Tenaga kerja menurut UU 13
Tahun 2003 adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/ atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat (Agusmidah,
Gambar 1 Data Pengangguran 2008 2010:5). Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Nomor
Sumber: BNP2TKI, 2009 PER.23/MEN/XII/2008 tentang Asuransi
Tenaga Kerja Indonesia pada Pasal1 dapat
Ternyata data menunjukkan bahwa mendefinisikan pengertian dari TKI. Pada
pengangguran terbuka menurun sebesar ayat ke-1 yang berbunyi calon Tenaga
170.000 orang. Hal ini mengasumsikan Kerja Indonesia, yang selanjutnya disebut
bahwa dengana danya kenaikan lapangan calon TKI adalah setiap warga negara
pekerjaan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang memenuhi syarat sebagai
sehingga menurunkan angka pencari kerja yang akan bekerja di luar
pengangguran.Namun upah yang didapat negeri dan terdaftar di instansi pemerintah

48
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di Fungsi Pemerintah sebagai Perangkat
bidang ketenagakerjaan. Kemudian pada Regulasi
ayat ke-2 tenaga kerja Indonesia, yang
selanjutnya disebut TKI adalah setiap Menjaga ketertiban dalam
warga negara Indonesia yang memenuhi kehidupan masyarakat sehingga setiap
syarat untuk bekerja di luar negeri dalam warga negara dapat menajlani kehidupan
hubungan kerja untuk jangka waktu secara tenang, tentram, dan damai
tertentu dengan menerima upah. merupakan tujuan utama dibentuknya
Berdasarkan peraturan menteri tenaga pemerintahan. Pemerintah modern pada
kerja dan transmigrasi tersebut, sangat hakikatnya adalah pelayanan pada
jelas terlihat bahwa TKI merupakan masyarakat, pemerintahan tidak diadakan
perkerjaan yang baik dan dapat untuk melayani dirinya sendiri. Pemerintah
mengurangi jumlah pengangguran di dituntut mampu memberikan pelayanan
Indonesia. kepada masyarakatnya dan menciptakan
kondisiyang memungkinkan setiap orang
Klasifikasi tenaga kerja Indonesia dapat mengambangkan kemampuan dan
yang bekerja di luar negeri dapat kreativitasnya demi mencapai kemajuan
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu bersama (Haryanto dkk dalam Rosyidah,
tenaga kerja formal, tenaga kerja informal 2013 : 18).
dan tenaga kerja profesional.
Pengklasifikasian TKI tersebut sangat
diperlukan pada saat pengiriman tenaga Pengurangan Pengiriman TKI Sektor
kerja ke luar negeri yang biasa dilakukan Informal
oleh Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Berdasarkan hasil pelaporan
(BNP2TKI). Berdasarkan klasifikasi TKI BNP2TKI bahwa proporsi penyaluran TKI
tersebut, tenaga kerja kerja formal dan yang terbesar adalah ke wilayah Asia
tenaga kerja profesionalah yang memiliki dengan proporsi sebesar 58,1 persen dari
jaminan HAM serta kepastian upah yang jumlah pengiriman TKI ke berbagai negara
jauh lebih baik bila dibandingakan dengan tujuan. Beberapa negara di wilayah Asia
tenaga kerja informal. Namun terlepas dari yang menjadi tujuan para TKI adalah
pengklasifikasian tenaga kerja tersebut, Malaysia, Thailand, Hongkong dan
seluruh tenaga kerja Indonesia yang Singapura. Namun proporsi negara tujuan
bekerja di luar negeri sangatlah berjasa TKI terbesar adalah Malaysia dimana
besar bagi peningkatan jumlah devisa memiliki proporsi sebesar 78 persen dari
negara kita dari tahun ke tahun. jumlah keseluruhan TKI yang dikirimkan
ke wilayah Asia. Apabila dinyatakan
dalam bentuk tenaga kerja yang
Metode Penelitian dikirimkan ke malaysia yaitu sebanyak 1,9
Paper ini berbasiskan analisis kualitatif, juta jiwa. Jumlah tenaga kerja di Malaysia
dengan mengambil berbagai sumber tersebut memiliki proporsi terbesar
literature baik laporan dari pemerintah dibandingkan negara tujuan TKI lainnya
maupun dari sumber-sumber ilmiah seperti Thailand, Hongkong, dan
lainnya. Informasi yang diolah adalah data Singapura. Proporsi Thailand, Hongkong
dari laporan BNP2TKI (Badan Nasional dan Singapura masing-masing hanya
Penempatan dan Perlindungan Tenaga sebesar 182 ribu, 167 ribu dan 132 ribu
Kerja Indonesia) dan data dari Bank TKI.
Indonesia.

49
Tabel 1. Proporsi Pengiriman Tenaga melalui Kebijakan Rencana Program
Migran ke Negara Tujuan (KRP) Prioritas dan Rencana Strategis
Wilayah Proporsi BNP2TKI tahun 2015-2019 kepada
Asia 58,10% anggota Komisi IX DPR-RI.Program
Timur Tengah dan 41% bidang Kerjasama Luar negeri dan
Afrika Promosi (KLNP) ini diarahkan pada
Eropa dan Australia 0.30% meningkatnya kerjasama ketenagakerjaan
Amerika 0.60% dan perlindungan Pekerja Migran antara
Total Pengiriman 100% Negara RI dengan Negara tujuan
Sumber: BNP2TKI, 2010, diolak penempatan dan meningkatnya calon TKI
yang memiliki kompetensi/kualifikasi
Alasan utama TKI ke luar negeri sesuai dengan permintaan tenaga kerja dari
adalah untuk mencari pekerjaan yang lebih negara tujuan penempatan.Proporsi TKI
baik untuk pendapatan yang lebih tinggi. informal yang lebih besar masih
Selain itu, kisah sukses teman-teman mengalami banyak kendala seperti
mereka membuat mereka bersedia untuk kekerasan fisik, seksual, serta mental. Hal
pergi ke luar negeri untuk bekerja. ini disebabkan ketidakjelasan surat kerja
BNP2TKI mengumumkan TKI adalah atau prosedur kerja kepada para TKI
perlindungan. Setelah mereka kembali ke informal. Berbagai aksi kekerasan serta
rumah, mereka bisa menjadi pengusaha. pelecehan seksual yang terjadi
Tapi, itu akan tergantung pada bagaimana menyebabkan pemerintah mengambil
mereka menggunakan uang kiriman sikap yaitu memberlakukan kebijakan
mereka di daerah asal mereka di Indonesia. pembatasan tenaga kerja Informal ke luar
Keberhasilan TKI dalam kehidupan masa negeri. Pembatasan tenaga kerja informal
depan mereka akan tergantung pada beserta kompensasi ke negara-negara
penempatan, pola hidup, dan lingkungan tertentu telah diupayakan pemerintah
sekitar tempat tinggal mereka. Penelitian seiring dengan perlakuan baik yang
ini melakukan survei pada penempatan diterima oleh tenaga kerja Indonesia di
TKI di Kedah, Malaysia untuk mengetahui negera-negara tertentu. Seiring dengan
kehidupan mereka secara rinci (Mafrurah penetapan kebijakan tersebut, akan
dkk, 2012). dianalisis terkait dengan kontribusi Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) terhadap devisa dan
Negara Indonesia merupakan satu sebaran TKI berdasarkan lokasi sektor
dari semua negara di dunia yang usaha.
meningkatkan pertumbuhan ekonominya
Langkah BNP2TKI dalam upaya
melalui transaksi ekspor jasa yang pada
mengurangi unskilled workers &
akhirnya mampu meningkatkan
meningkatkan skilled workers untuk
kesejahteraan masyarakat Indonesia
tenaga kerja Indonesia (TKI) antara
(Aprilliana dan Meydianawathi, 2013).
lain:Pertama, melakukan akreditasi
Hubungan internasional suatu negara
terhadap Balai Latihan Kerja (BLK)
dengan negara lain tidak hanya melalui
dengan memberikan penilaian kepada
pertukaran barang dan jasa, namun
BLK tersebut terhadap kualitas dan
perpindahan faktor produksi, transfer
kesiapan untuk menjadi lembaga-lembaga
modal dan beroperasinya perusahaan-
yang akan melatih calon TKI. Kedua,
perusahan multinasional juga termasuk ke
melakukan pembinaan terhadap BLK.
dalam hubungan tersebut (Krugman, 2003:
Terhadap BLK yang memiliki akreditasi
192).
baik atau memenuhi standar maka dapat
melakukan pelatihan langsung. Tapi untuk
Pada 2015 pemerintah mengesahkan
BLK yang belum memenuhi standar, akan
kebijakan terhadap penanganan TKI

50
diberikan kesempatan untuk memenuhi diketahui apakah terdapat kelebihan
standar-standar yang dibutuhkan, yaitu terhadap masing-masing tenaga profesi
terhadap sarana prasana, instruktur, dan tersebut.
program-program pembelajaran yang
harus dipersiapkan. Kalau sudah dilakukan Penyumbang Devisa Negara Tertinggi
pembinaan maka dalam kurun waktu dari Remittance
tertentu (1-2 tahun misalnya) BLK tersebut
sudah siap maka akan diberikan Tenaga kerja Indonesia
kesempatan untuk melakukan pelatihan memberikan pengaruh yang besar terhadap
terhadap calon TKI. remitansi yang mengalir ke Indonesia.
Remitansi yamg dikirimkan oleh tenaga
Ketiga, memastikan adanya kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri
standar-standar yang ditetapkan dalam memiliki kecenderungan yang meningkat
proses pelatihan, seperti standar untuk di setiap tahunnya.Remitansi merupakan
sarana prasana, instruktur yang diharapkan uang atau barang yang dikirim oleh TKI
sudah memiliki sertifikat kompetensi, kepada keluarganya di daerah asal,
silabus, ruang kelas, laboratorium, dan sementara TKI masih berada di negara
lain-lain. Keempat, memperbaiki tujuan bekerja. Remitansi merupakan
kurikulum pelatihan. Dengan terbitnya sebagian pendapatan yang dikirim untuk
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI keluarga di daerah asal, sedangkan bagi
nomor 1 tahun 2015 tentang Jabatan yang keluarga TKI remitansi tersebut
Dapat Diduduki oleh Tenaga Kerja merupakan pendapatan untuk memnuhi
Indonesia di Luar Negeri Untuk Pekerjaam kebutuhan sehari-hari keluarga. Menurut
Domestik, yang telah merinci kompetensi Ardana, dkk (2011) dan Suryantara (2010),
yang tadinya adalah Penata Laksana pendapatan TKI memberikan pengaruh
Rumah Tangga (PLRT) menjadi 7 positif terhadap besar remitansi yang
kompetensi, yaitu Pengurus Rumah dikirim ke daerah asal.
Tangga (Housekeeper), Penjaga Bayi
(Baby Sitter), Tukang Masak (Family Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang
Cook), Pengurus Lansia (Caretaker), Supir bekerja di luar negeri memberikan
Keluarga (Family Driver), Tukang Kebun kontribusi remittance yang cukup besar
(Gardener), dan Penjaga Anak (Child Care terhadap Indonesia. Berdasarkan sumber
Worker), untuk itu diperlukan adanya data yang diperoleh dari Bank Indonesia
program-program khusus yang disesuaikan bahwa terjadi peningkatan total remittance
dengan 7 jabatan ini. Dari segi instruktur sebesar 5,6 triliun rupiah pada tahun 2008
pun harus khusus juga, sesuai dengan yang semula hanya mencapai 6 triliun
program-program yang ditetapkan rupiah pada tahun 2007 (Dianningtyas,
tersebut. 2011).
Kelima, lembaga sertifikat
kompetensi akan disesuaikan dengan
kompetensi yang diminta oleh negara-
negara penempatan. Dengan adanya
kebijakan nasional untuk mendayagunakan
tenaga kerja secara nasional, BNP2TKI
melakukan pemetaan terhadap potensi
yang ada di dalam negeri terhadap
kebutuhan dari negara penempatan.
Sehingga akan bisa dihitung kebutuhan
masing-masing tenaga profesi, serta dapat
Gambar 2: Remitansi Nasional

51
Sumber: Bank Indonesia, 2010 jumlah TKI sektor informal. Maka berbeda
Sumbangan rata-rata seorang TKI dengan pemerintahan era SBY dalam
meningkat setiap tahun. Pada tahun 2008 menangani TKI yang amsa
per TKI menyumbang 1.489 dollar AS dan pemerintahannya sudah selesai dan dapat
mencapai puncaknya tahun 2013 sebesar dilihat secara pasti kebijakan-
1.745 dollar AS. Memang sumbangan rata- kebijakannya.
rata TKI tak seberapa dibandingkan
dengan devisa yang dibawa keluar oleh Pemerintah membentuk badan
pekerja-pekerja asing di Indonesia yang tersendiri untuk menangani penempatan
rata-ratanya tahun 2011 berjumlah 34.850 dan perlindungan TKI di luar negeri, yaitu
dollar AS atau 21 kali lebih besar dari Badan Nasional Penempatan dan
pendapatan TKI yang dibawa pulang ke Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
tanah air. (BNP2TKI) yang dibentuk dengan Perpres
Nomor 81 Tahun 2006. Upaya lainnya
Berdasarkan data pada BNP2TKI adalah membenahi proses administrasi,
sampai dengan akhir tahun 2008 jumlah seleksi, penyiapan atau pelatihan, sampai
TKI yang bekerja diluar negeri mencapai pada penempatan di luar negeri. Demikian
angka enam juta orang dengan sebagian juga dengan penyediaan anggaran,
besar bekerja disektor informal dan uang perbaikan mekanisme kerja,
yang dikirim (remittance) mencapai pembenahandan penguatan
seratus tiga puluh ribu triliyun rupiah. organisasi/kelembagaan (Kemenakertrans
Jumlah danayang tidak sedikit ini menjadi dan BNP2TKI), serta penyediaan sarana
sumber devisa bagi negara yang sudah dan prasarana. Namun ternyata masih saja
pasti dapat memberikan kontribusi bagi banyak ditemui permasalahan yang terjadi
perekonomian bangsa secara umum. Selain terkait penempatan tenaga kerja kita ke
itu pengiriman TKI keluar negeri dapat luar negeri. Setelah ditelusuri, mayoritas
mengurangi tingkat kemiskinan dan masalah yang menimpa tenaga kerja
pengangguran didalam negeri, juga telah Indonesia (TKI) ternyata bersumber ketika
membantu pengentasan kemiskinan bagi TKI masih berada di dalam negeri.
keluarga TKI didaerah asal melalui Adapun masalah-masalah tersebut ialah
pengiriman uang dari TKI. rendahnya kualitas sistem pelatihan yang
diterapkan PJTKI, pemalsuan dokumen,
penipuan sejak rekrutmen, penempatan
ilegal, minimnya perlindungan hukum,
perjanjian kerja yang tidak sesuai, dan
Perbandingan Strategi Perencanaan pemerasan (Fatimah, 2014)
SDM Sektor Informal Dua Era Masa pemerintahan SBY menjadi
Pemerintahan masa yang paling banyak mengeluarkan
peraturan menganai migrasi tenaga kerja
Setiap kebijakan pemerintahan
Indonesia. Meski jumlah kebijakan migrasi
memiliki maksud dan tujuan masing-
ketenagakerjaan yang yang dikeluarkan
masing. Begitu juga dengan pemerintahan
pada era pemerintahan SBY tergolong
SBY dan pemerintahan presiden saat ini
banyak, namun berbagai permasalahan
yaitu Jokowi. Permasalahan yang mencuat
juga hadir dalam tahap implementasi
di Indonesia masih sama diantaranya
kebijakan. Hal ini ditunjukkan dari tingkat
adalah masalah penanganan TKI. Namun
masalah dan kekerasan yang terjadi pada
dalam penelitian ini memiliki keterbatasan
buruh migran Indonesia, khusunya
yaitu pemerintahan Jokowi yang belum
perempuan (Azmy, 2011). Presiden Susilo
genap satu tahun, sehingga belum dapat
Bambang Yudhoyono juga memang
dipastikan kebijakan apa saja yang akan
berusaha melakukan hal yang sama pada
dikeluarkan selain dibatasinya pengiriman

52
sistem pemerintahannya, tetapi tampak perlindungan TKI, sedangkan Jokowi
lebih fokus pada pencitraan semata, bukan berupaya dalam pengurangan unskilled
substansi persoalan yang menuntut workers yang juga bertujuan tiada lagi
perbaikan sistem kebijakan. Harapan itu kekerasan yang dialami oleh para TKI di
rupanya sulit menjadi kenyataan pada negara tujuan.
masa pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono ke depan (Hasibuan, 2011). Daftar Pustaka

Kesimpulan Agusmidah. 2010. Dinamika Hukum


Ketenagakerjaan Indonesia. Medan:
Negara RI dengan Negara tujuan USU Press.
penempatan dan meningkatnya calon TKI
yang memiliki kompetensi/kualifikasi Aprilliana, Dewi dan Meydianawathi,
sesuai dengan permintaan tenaga kerja dari LuhGede. 2013. Faktor-Faktor yang
negara tujuan penempatan.Proporsi TKI Mempengaruhi Pengiriman
informal yang lebih besar masih Remitansi Asal Bali di Amerika
mengalami banyak kendala seperti Serikat. Jurnal Ekonomi
kekerasan fisik, seksual, serta mental. Hal Pembangunan Fakultas Ekonomi dan
ini disebabkan ketidakjelasan surat kerja Bisnis Universitas Udayana ISSN:
atau prosedur kerja kepada para TKI 2303-0178. E-Jurnal EP Unud, 2 [8]
informal. Berbagai aksi kekerasan serta :373-383.
pelecehan seksual yang terjadi
Ardana, I Putu., Sudibia, I Ketut., Wirathi,
menyebabkan pemerintah mengambil
I Gusti Ayu Putu. 2011. Faktor-
sikap yaitu memberlakukan kebijakan
faktor yangMempengaruhi Besarnya
pembatasan tenaga kerja Informal ke luar
Pengiriman Remiten ke Daerah Asal
negeri. Pembatasan tenaga kerja informal
STudi Kasus Tenaga Kerja Magang
beserta kompensasi ke negara-negara
asal Kabupaten Jembrana Di Jepang.
tertentu telah diupayakan pemerintah
Dalam JurnalPiramida
seiring dengan perlakuan baik yang
Kependudukan dan Pengembangan
diterima oleh tenaga kerja Indonesia di
Sumber Daya Manusia, 7(1) :h : 33-
negera-negara tertentu.
41.
Tenaga kerja Indonesia
memberikan pengaruh yang besar terhadap Azmy, Ana Sabhana. 2011. Kebijakan
remitansi yang mengalir ke Indonesia. Perlindungan Buruh Migran
Remitansi yamg dikirimkan oleh tenaga Perempuan Indonesia Masa
kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri Pemerintahan Susilo Bambang
memiliki kecenderungan yang meningkat Yudhoyono 2004-2010. Thesis.
di setiap tahunnya. Pada 2005 sebesar Fakultas Ilmu Politik dan Sosial
Rp.5.722.000.000, kemudian meningkat Universitas Indonesia.
pada tahun 2006 sebesar
Rp.6.000.000.000, pada tahun 2007 Dianningtyas, Meditiari Wikan. 2011.
meningkat sebesar Rp.6.174.000.000. Penerapan Kebijakan Pembatasan
Jumlah TKI Informal
Pada masa pemerintahan SBY terhadapRemittancedan
maupun Jokowi masih didapati Implikasinyaterhadap
permasalahan dalam penanganan TKI. PerekonomianIndonesia :
Kedua pemerintahan tersebut memiliki Pendekatan FSAM. Departemen
kebijakan masing-masing yang juga Ilmu Politik. Bogor: Institut
terdapat kelebihan dan kekurangan. SBY Pertanian Bogor.
berfokus pada penempatan dan

53
Elfindri & Rimilton Riduan, 2008, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Tahapan Pembentukan Kelompok Transmigrasi Nomor
dan Pendamping: Sebuah PER.23/MEN/XII/2008 tentang
Rekonstruksi, Jurnal Ipteks Terapan Asuransi Tenaga Kerja Indonesia.
Vol.2 No.2, Koperatis Wilayah X
Sumbar, Riau, Jambi & Kepri. Rosyidah, Trie Anis. 2013. Implementasi
Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Fatimah, Alisa. 2014. Sejarah Penempatan 2011 terhadap Legalitas Pengolaan
TKI dan Tantangan yang Dihadapi. Zakat oleh Lembaga Amil Zakat.
Tinjauan Ekonomi & Keuangan: Malang: Fakultas Ekonomi dan
Mendorong Pemberdayaan TKI Vol. Bisnis.
4 No.3, Kementrian Koordinator
Suryanata, I.G.Arya Yoga. 2010. Analisis
Bidang Ekonomi.
Faktor-Faktor yang berpengaruh
Terhadap besarnya Pengiriman
Febriani.2011. Peningkatan Kualitas
remitan oleh Migran Non Permanen
Pendidikan dan Keterampilan TKI
Ke daerah Asal (Studi Kasus Di
Menuju Kesetaraan Upah di Luar
Desa Padang Sambian Kaja). Skripsi.
Negeri: Sebuah Rekonstruksi. Jurnal
Fakultas Ekonomi Program Ekstensi
Manajemen dan Kewirausahaan,
Universitas Udayana, Denpasar.
Volume 2, Nomor 1, Januari 2011
ISSN : 2086 ± 5031. Padang:
Sugiharyanto. 2007. Geografi dan
Fakultas Ekonomi Universitas
Sosiologi. Yogyakarta: Yudhistira.
Tamansiswa.

Hasibuan, Desi Auliani. 2011. Kebijakan


Politik Pemerintah Susilo Bambang
Yudhoyono Mengenai Hak Asasi
Manusia (HAM) Tahun 2004-2009
(Studi Analisis Mengenai TKI yang
Bekerja di Malaysia). Medan:
Departemen Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.

Krugman, Paul R., dan Maurice Obstfield.


2003. Ekonomi Internasional Teori
dan Kebijakan, Edisi kedua. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

Mafrurah, Izza dkk. 2012. The Welfare of


the Indonesian Migrant Workers
(TKI) in the Land of a Malay
Nation: A Socio-Economic Analysis.
Southern Asia Journal of Social and
Political Issues, Vol. 1 No. 2, March
2012. Solo: Universitas Sebelas
Maret.

54

Anda mungkin juga menyukai