Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU MENABUNG DI KALANGAN MAHASISWA KELAS D5

Disusun Oleh:

NI PUTU SOPIA DEWI NURMAHAYANTI 202233121254

PUTU MEI SAPUTRA 202233121255

I MADE KEBEK SUKARSA 202233121256

NI NYOMAN MELIA PUTRI RENATA 202233121257

MADE STEVEN 202233121258

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul "FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MENABUNG DI KALANGAN
MAHASISWA KELAS D5”.

Kami berterima kasih kepada dosen pengampu Drs. Nengah Mileh, M. Hum yang telah
mengajar mata kuliah bahasa Indonesia. Dan kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga proposal ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Denpasar, 22 Juni 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH

Menabung adalah sebuah kegiatan untuk menyisihkan sebagian penghasilan yang


didapatkan untuk disimpan. Menabung bisa dilakukan dengan menyimpan uang tersebut
dirumah, bank, maupun media lain. Menabung memainkan peran yang sangat penting bagi
proses pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara. Apabila setiap individu
memiliki tabungan yang tinggi, maka dana yang terhimpun dari masyarakat pun akan tinggi.
Menabung di Bank berpengaruh untuk meningkatkan kegiatan investasi di suatu negara,
apabila investasi meningkat maka pertumbuhan ekonomi pun juga akan meningkat. Sebuah
negara dengan tingkat tabungan yang tinggi akan menjadi negara dengan perekonomian yang
kuat karena pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh investasi.

Menurut Gadinasyrin (2014) perilaku menabung merupakan suatu sikap yang positif,
dimana didalamnya tersimpan makna yang luar biasa yaitu sikap untuk menahan diri dan jujur.
Menabung memiliki beberapa manfaat diantaranya untuk simpanan keuangan, memenuhi
kebutuhan jangka pendek dan panjang, melatih sikap hidup hemat dan mandiri, berjaga
terhadap kemungkinan di masa yang akan datang. Sedangkan jika tidak menabung maka tidak
akan memiliki dana untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak dan urgent, dapat memicu sikap
boros dan perilaku konsumtif, serta mendorong bertumbuhnya sikap bergantung kepada orang
lain, dan yang terburuknya yaitu akan menimbulkan hutang berkepanjangan.

Menabung dapat dijadikan sebuah investasi bagi kebanyakan masyarakat pada saat ini
mengingat kebutuhan yang beragam dari setiap orang. Menabung juga penting untuk
kesejahteraan di kehidupan mendatang apabila sudah tidak dapat bekerja, tidak mendapatkan
penghasilan lagi, serta menabung dapat melatih diri untuk bersikap hemat dan mandiri. Hal ini
dapat berpengaruh dalam waktu yang lama, apabila seseorang tidak mempunyai tabungan
maka tidak ada cadangan dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat
darurat, sehingga akan menimbulkan ketergantungan kepada orang lain (Tunggal Purnama
Putri dan Susanti, 2018).
Menurut Sirine dan Utami (2016) perilaku menabung dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor
yaitu, sosialisasi orang tua, melek finansial, teman sebaya dan kontrol diri. Pertama, Orang tua
memiliki peran terhadap anaknya dalam memberikan pendidikan tentang keuangan dalam
keluarga. Sosialisasi orang tua tentang dampak positif menabung dan pentingnya
membudayakan perilaku menabung menjadi faktor penunjang perilaku anak dalam keputusan
investasi dan konsumsi mereka.

Kedua, Melek finansial merupakan faktor penting dalam menentukan perilaku


menabung dan masalah keuangan. Melek finansial berpengaruh positif signifikan terhadap
perilaku menabung.

Ketiga, Teman Sebaya memegang peranan penting ketiga dalam perilaku menabung
seseorang. Teman sebaya berperan sebagai agen sosialisasi yang membantu membentuk
perilaku dan keyakinan anak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sirine dan Utami (2016)
yang menunjukkan bahwa teman sebaya tidak berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku
menabung di kalangan mahasiswa. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ulfi, dkk (2017),
Dewi, dkk (2017), Marwati (2018) menjelaskan terdapat hubungan positif dan signifikan
perilaku teman sebaya dengan kebiasaan menabung dan perilaku komsumtif.

Keempat, Kontrol diri merupakan hal yang penting sebelum individu memutuskan
untuk mengambil keputusan dalam berperilaku. Ketika individu mempunyai kontrol diri yang
baik, maka akan mengendalikan penggunaan uangnya dan dapat melakukan pengelolaan
keuangan dengan lebih baik dan mempunyai niat untuk menabung (Tunggal Purnama Putri,
2018).

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka kami mengangkat rumusan
masalah, sebagai berikut:

1. Apakah mahasiswa kelas D5 melakukan kegiatan menabung?


2. Faktor apakah yang mempengaruhi perilaku menabung mahasiswa kelas D5?
1.1 TUJUAN PENELITIAN

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari proposal penelitian ini dibuat adalah
untuk mengetahui, diantaranya:

1. Mengetahui berapa banyak presentase mahasiswa kelas D5 yang melakukan


aktivitas menabung.
2. Mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku menabung
mahasisawa kelas D5.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Prilaku Menabung


Menurut pandangan ahli ekonomi klasik yang terkenal Keynes (1935) menjelaskan
bahwa tabungan merupakan bagian dari pendapatan suatu periode tertentu yang tidak habis
dikonsumsi. Menabung adalah kelebihan dari pendapatan yang melebihi pengeluaran
konsumsi dalam suatu periode tertentu, atau sebagai selisih antara kekayaan bersih pada
akhir periode dan kekayaan bersih pada awal periode. Tabungan dapat juga diartikan
sebagai sisa pendapatan yang tidak dibelanjakan guna memenuhi suatu kebutuhan.
Mengacu pada Theory of Planned Behavior (TPB) yang diperkenalkan oleh Ajzen
(1991) yang merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action menjelaskan
mengenai tiga konsep di antaranya: sikap terhadap perilaku (attitude towards the behavior),
norma subjektif (subjective norm) dan kontrol perilaku yang dirasakan (perceived
behavioral control). Perceived Behavior Control (PBC) menunjukkan suatu hal dimana
individu merasa bahwa tampil atau tidaknya suatu perilaku adalah dibawah
pengendaliannya secara penuh. Individu cenderung tidak akan membentuk suatu niat atau
intensi yang kuat untuk menampilkan suatu perilaku tertentu, jika individu mempercayai
bahwa individu tidak memiliki sumber atau kesempatan untuk melakukannya. Meskipun
individu memiliki sikap positif dan percaya bahwa kelompok yang berpengaruh bagi
individu akan menyetujui.
Bank Indonesia (2010) menjelaskan bahwa menabung adalah suatu kegiatan
menyisihkan uang untuk mencapai target dana tertentu supaya dapat digunakan untuk suatu
tujuan tertentu di masa yang akan datang. Perilaku menabung merupakan suatu perilaku
yang dilakukan seseorang dengan menyisikan sebagian pendapatannya untuk dapat
disimpan dan digunakan di masa depan. Perilaku menabung didasarkan pada besar
pendapatan yang diterima untuk keperluan konsumsi dan pendapatan yang akan disisihkan
untuk ditabung. Hal lainnya yaitu adanya suatu kesanggupan untuk menabung serta ada
kemauan untuk menabung, dimana keduanya saling berhubungan satu sama lain. Ketika
keduanya saling berkesinambungan maka akan mengarahkan ke perilaku keuangan yang
baik demi kesejahteraan individu.
Berdasarkan definisi menurut para ahli, penulis menyimpulkan bahwa perilaku
menabung merupakan suatu perilaku dimana suatu konsumsi ditunda demi keamanan
untuk kehidupan di masa yang akan datang.
2.2 Indikator perilaku menabung
Perilaku menabung merupakan variabel yang undimensional dimana menurut
Werneryd (1999) terdapat tiga indikator yaitu:
Persepsi kebutuhan masa depan yaitu suatu pandangan mengenai kebutuhan akan
masa depan seperti melakukan menabung secara teratur dan berkesinambungan demi
terpenuhinya kebutuhan akan masa depan.
Keputusan menabung yaitu mengambil sebuah keputusan untuk melakukan perilaku
menabung untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Tindakan penghematan yaitu melakukan suatu kegiatan penghematan dalam
kegiatan menabung seperti menjalani pola hidup sederhana.
2.3 Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku menabung
Dari berbagai artikel yang telah dibaca penulis, ada faktor-faktor yang
memengaruhi perilaku menabung, yaitu:
1. Literasi atau Pengetahuan Keuangan
Penelitian oleh Sabri dan MacDonald (2010) mengungkapkan bahwa literasi atau
pengetahuan keuangan merupakan faktor penting dalam memprediksi perilaku
menabung individu. Selain itu, penelitian Sirine dan Utami (2016) juga menunjukkan
bahwa literasi keuangan memiliki efek positif terhadap perilaku menabung mahasiswa.
2. Kontrol Diri
Kontrol diri berkorelasi signifikan pada variabel perilaku menabung pada
mahasiswa (Wahana, 2014). Penelitian Lim et.al (2011) juga penelitian Sirine dan
Utami (2016) mengungkapkan bahwa kontrol diri memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap perilaku menabung. Kontrol diri yang kuat atas keputusan
menabung, investasi dan konsumsi individu merupakan salah satu yang mempengaruhi
perilaku menabung yang baik (Webley dan Nyhus, 2006).
3. Sosilasasi Keuangan Orang tua
Penelitian Amilia et.al (2018) menjelaskan bahwa sosialisasi orang tua berpengaruh
secara signifikan terhadap perilaku menabung. Triani (2017) dan Putra (2018)
menyebutkan bahwa sosialisasi orang tua berpengaruh positif terhadap perilaku
menabung mahasiswa. Artinya, orang tua memberikan peran yang penting bagi proses
belajar anak mengenai keuangan serta pengelolaan keuangan yang baik.
4. Teman Sebaya
Penelitian Wulandari dan Hakim (2015) menjelaskan bahwa teman sebaya
beroengaruh terhadap manajemen keuangan pribadi khususnya menabung pada
mahasiswa. Otto (2009) memperkuat temuan bahwa perilaku menabung mahasiswa
lebih berorientasi kepada rekan individu karena individu banyak menghabiskan waktu
dengan teman sebaya.
5. Motif Menabung
Penelitian Marwati (2018) menunjukan bahwa motif menabung memberikan
pengaruh yang besar terhadap perilaku menabung mahasiswa, karena pada dasarnya
tanpa adanya motif menabung maka individu cenderung tidak melakukan kegiatan
menabung dan lebih suka menghabiskan uang jangka pendek.
6. Religiusitas
Zulhari (2005) mengungkapkan bahwa terhadap hubungan yang signifikan antara
religiusitas dengan perilaku menabung di bank syariah.
7. Pendapatan
Prediktor signifikan yang bepengaruh dalam perilaku menabung adalah pendapatan
(Kibet, 2009). Keynes dalam Sukirno (2004) faktor pendapatan erat kaitannya dengan
teori tabungan. Besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan
bergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga, melainkan bergantung kepada besar
kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku menabung mahasiswa D5 adalah kontrol
diri dan melek finansial. Dari 45 orang yang mengisi kuesioner, sebesar 92,9%
mahasiswa menabung karena faktor kontrol diri terhadap keuangan, dan sebanyak
7,1% menabung karena melek terhadap finansial.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan waktu penelitian


Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 15 – 20 Juni 2023.
Lokasi penelitian berada di ruang lingkup kelas D5 Akuntansi Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) Universitas Warmadewa.
3.2 Sumber data penelitian
3.2.1 Wujud data
Adapun jenis data yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah
a. Data kualitatif
Yaitu data yang bukan dalam bentuk angka angka atau tidak dapat
dihitung, dan diperoleh dari informasi – informasi yang didapat melalui
wawancara dan juga kuesioner yang dibagikan kepada Mahasiswa kelas
D5 Akuntansi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
(FEB) Universitas Warmadewa.
b. Data kuantitatif
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka angka yang dapat
dihitung, yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada
kuesioner yang dibagikan kepada Mahasiswa kelas D5 Akuntansi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB)
Universitas Warmadewa.
3.3.2 Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini yaitu
data primer.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
datanya diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (sugiyono,2010:115).
Data primer dalam kegiatan penelitian ini diperoleh langsung dari hasil
penyebaran daftar pertanyaan melalui kuesioner kepada Mahasiswa kelas
D5 Akuntansi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
(FEB) Universitas Warmadewa.
3.3.3 Metode pengumpulan data

Proses pengumpulan yang diperlukan dalam pembahasan ini


melalui dua tahap penelitian, yaitu:

1. Studi Kepustakaan
Kegiatan mengumpulkan bahan bahan yang berkaitan dengan penelitian
yang berasal literatur – literatur serta publikasi lain yang layak dijadikan
sumber
2. Studi Lapangan
Dalam penelitian ini kami mengumpulkan data yang diperlukan dengan
cara melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian, baik
melalui wawancara maupun penyebaran kuesioner ke kuesioner yang
dibagikan kepada Mahasiswa kelas D5 Akuntansi Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) Universitas
Warmadewa.

3.3 Langkah-langkah Penelitian

Penelitian atau riset adalah aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah dan
bertujuan. Prosedur atau langkah yang ditempuh dalam penelitian ini, secara garis
besar dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang mengacu pada pendapat
Moleong (2007:126) menjelaskan bahwa “Tahapan penelitian kualitatif
menyajikan 3 tahapan yaitu Tahap pralapangan, Tahap pekerjaan lapangan, dan
tahapan analisis data’’

3.3.1 Tahap Prapenelitian

Tahap Pra-lapangan merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti


sebelum pengumpulan data. Tahapan ini kami awali dengan penjajakan
lapangan untuk menentukan permasalahan atau fokus penelitian. Tahapan
ini secara rinci meliputi: meyusun rancangan lapangan, memilih lapangan
penelitian, menajajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan
inforamasi, menyiapkan perlengkapan penelitian, persoalan etika
penelitian.

3.3.2 Tahap penelitian

Tahap penelitian merupakan kegiatan peneliti yang dilakukan


ditempat penelitian. Pada tahapan pelaksanaan ini, peneliti mengumpulkan
data sesuai dengan fokus masalah dan tujuan penelitian. Pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner Terkait
dengan pengumpulan data penelitian yang berjudul “Faktor – faktor yang
mempengaruhi prilaku menabung di kalangan Mahasiswa kelas D5
Akuntansi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB)
Universitas Warmadewa”, Peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan
yaitu lembar wawancara, data hasil wawancara.
Peneliti melakukan wawancara langsung kepada informan dalam
penelitian ini, yaitu: Mahasiswa kelas D5 Akuntansi Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) Universitas Warmadewa.
Setelah data-data yang dibutuhkan telah peneliti kumpulkan, maka
selanjutnya adalah kegiatan pengolahan data hasil penelitian, seperti yang
kita ketahui bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif
dilakukan selama dan setelah dari lapangan. Kegiatan yang dilakukan
adalah menyusun data-data serta informasi yang terkumpul lalu disesuaikan
dengan kajian penelitian ini yaitu Faktor – faktor yang mempengaruhi
prilaku menabung di kalangan Mahasiswa kelas D5 Akuntansi Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) Universitas
Warmadewa Selanjutnya data-data yang sudah terkumpul dari lapangan
selanjutnya dikaji secara mendalam menggunakan teori-teori dari beberapa
ahli yang dikemukakan pada kajian teori untuk kemudian disimpulkan.
3.3.3 Tahap Analisa Data

Pada tahap ini dibahas prinsip pokok dalam analisis data, prinsip
tersebut meliputi dasar, menemukan tema dan merumuskan permasalah.
Semua data-data yang telah diperoleh dari penelitian dan dikumpulkan
selama penelitian berlangsung, sebelum melakukan analisis peneliti akan
menguji kredibilitas datanya terlebih dahulu, adapun kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh peneliti untuk menguji kredibilitas data tersebut
meliputi:

a. Member Check
Kegiatan ini merupakan tahap seleksi dan penafsiran sebuah data.
Setiap data yang diperoleh selalu dilakukan cek ulang dan diteliti
kembali kepada sumber aslinya, yaitu informan penelitian. Selanjutnya
data yang sudah dicek, akan diolah dan ditafsirkan. Kegiatan ini
dilakukan selama penelitian berlangsung sampai penelitian ini dianggap
selesai.
b. Triangulasi Data
Triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Triangulasi digunakan untuk menguji
kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai
teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono, 2010,
hlm. 330). 58 Sugiyono (2010, hlm 330) menambahkan bahwa
triangulasi data berarti peneliti menggunakan banyak sumber data yang
berbeda-beda. Peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi untuk sumber data yang berbeda. Peneliti menggunakan
berbagai sumber data seperti dokumen, hasil wawancara, hasil
observasi.
c. Kerahasiaan
Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin kerahasiaan semua
informasi yang diberikan oleh informan penelitian, diupayakan hanya
diketahui oleh peneliti. Data atau informasi yang diberikan oleh seorang
informan tidak diperlihatkan kepada responden lainnya. Kerahasiaan
yang dimaksud dalam penelitian ini lebih bersifat pribadi, artinya hal-
hal yang menyangkut masalah-masalah pribadi responden yang
terungkap dalam penelitian ini hanya akan diketahui oleh peneliti saja.
DAFTAR PUSTAKA

Sirine, Hani dan Utami, Dwi Setiyani. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menabung
dikalangan mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 19 No. 1, April 2016.

Ulfi, Dina Shofa, dkk (2017) Hubungan Literasi Keuangan dan Perilaku Teman Sebaya
Terhadap Kebiasaan Menabung Siswa Kelas XI SMA X Tahun 2017. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 3, No. 1, hlm 12– 21

Marwati, Resti Desi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menabung mahasiswa S1


Fakultas Ekonomii Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume
7, Nomor 5, Tahun 2018.

Dewi, Nurita, dkk (2017). Pengaruh Lingkungan Keluarga, Teman Sebaya, Pengendalian Diri
dan Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa. Journal of Economic
Education.Vol.6. No.1. Hal: 29 – 35.

Malaganda, Van Hovel. 2015. ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA PADA
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk KANTOR CABANG PEMBANTU CALACA MANADO.
Proposal.

Webley, P., & E.K.Nyhus. (2005). Parent’s influence of future orientation and saving. Journal of
Economic Psychology, 27(1), 140-164.

Amalia, Suri et.al. (2018). Pengaruh melek finansial, sosialisasi orang tua dan teman sebaya
terhadap perilaku menabung mahasiswa bidik misi fakultas ekonomi universitas
samudra. Jurnal Samudra Ekonomika, 2(2), 97-108.

Keynes, Maynard John. (1935). The general theory of emplyoment, interest, and money. The
University of Adelaide Library Electronic Text Collection

Zulhairi. (2005). Hubungan religiusitas dengan intensi menabung di bank syariah pada pemeluk
agama Islam. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Ajzen, Icek. (1991). The theory of planned behaviour. Organizational Behaviour and Human
Decision Processes, 50, 179-211.
Sabri, M. F., dan M. MacDonald. (2010). Savings behaviour and financial problems among
college students: The role of literasi keuangan in Malaysia. Cross Cultural
Communication,(6),103-110.

Sirine, Hani & Utami, Dwi. S. (2016). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perilaku Menabung Di
Kalangan Mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan bisnis, (19) 27-52.

Lim. C. S., B. K. Sia dan G. J. Gan. (2011). The analysis of psychological factors affecting savers
in Malaysia. Journal of Middle Easter Finance and Economy ,(12),77-85.

Anda mungkin juga menyukai