Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PENGETAHUAN INVESTASI, DAN

PERILAKU KEUANGAN TERHADAP MINAT INVESTASI MAHASISWA


Aden Winangun Lutfi1, Ni Kadek Sinarwati2
1
Program Studi Magister Ilmu Manajemen, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
2
Program Studi Magister Ilmu Manajemen, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
e-mail: aden@student.undiksha.ac.id, nikadeksinarwati@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, pengetahuan investasi,
dan sikap keuangan terhadap minat investasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan sumber data primer yang berasal dari pengisian kuesioner oleh responden. Kuesioner
dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif
Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha semester genap 2021/2022. Jumlah sampel
dihitung menggunakan rumus Slovin dan pengambilan sampel menggunakan teknik simple random
sampling. Analisis data menggunakan regresi linear berganda berbantuan aplikasi IBM SPSS versi 25.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial literasi keuangan, pengetahuan investasi, dan perilaku
keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi.

Kata kunci: literasi keuangan, pengetahuan investasi, perilaku keuangan, minat investasi.

Abstract
This research aims to determine the influence of financial literacy, investment knowledge, and
financial attitudes on investment interest. This research is quantitative research using primary data
sources originating from filling out questionnaires by respondents. The questionnaire in this study
used a Likert scale. The population in this study were active students at the Faculty of Economics,
Ganesha Education University, even semester 2021/2022. The number of samples was calculated
using the Slovin formula and sampling used a simple random sampling technique. Data analysis used
multiple linear regression assisted by the IBM SPSS version 25 application. The results of the study
partially showed that financial literacy, investment knowledge and financial behavior had a positive
and significant effect on investment interest.

Keywords: financial literacy, investment knowledge, financial behavior, investment interest.

1. Pendahuluan
Investasi memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Investasi
menumbuhkan iklim bisnis, karena semakin banyak investasi atau penanaman modal yang
dilakukan, maka akan semakin banyak pula bisnis-bisnis baru yang bermunculan. Banyaknya
bisnis yang bermunculan akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, yang mana
secara jelas akan mendukung pertumbuhan daya beli konsumen serta konsumsi rumah
tangga. Investasi di Indonesia sudah mulai meningkat sejak pandemi Covid-19 (Kementerian
Investasi, 2020). Kepemilikan investasi di Indonesia dalam tiga tahun terakhir masih
didominasi oleh kepemilikan lokal sesuai data yang tersaji dalam Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kepemilikan Investasi di Indonesia Tahun 2022


Tahun Kepemilikan Lokal Kepemilikan Asing
2020 56,85% 43,15%
2021 58,76% 41,24%
2022 59,41% 40,59%
Sumber: KSEI (2022).
Tabel 1 menunjukkan bahwa investasi di Indonesia dalam tiga tahun terakhir
didominasi oleh kepemilikan lokal yang pada Tahun 2022 kepemilikan lokal mencapai
59,41%.
Kepemilikan lokal dalam investasi di Indonesia lebih besar dari kepemilikan asing,
namun minat investasi masyarakat Indonesia masih rendah. Hasil riset dari lembaga riset

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 1


pemasaran yakni Inside ID mencatat rata-rata masyarakat Indonesia hanya mengalokasikan
13% pendapatannya untuk tabungan dan investasi. Kemudian dari alokasi 13% tersebut, 79%
dialokasikan untuk tabungan dan 21% lainnya digunakan untuk berinvestasi (Hidayat, 2018).
Salah satu Provinsi di Indonesia yakni Provinsi Bali memiliki permasalahan terkait
investasi. Berdasarkan data sebaran investor domestik per Agustus Tahun 2023, daerah Bali,
NTT dan NTB menempati posisi kedua jumlah investor paling sedikit sesuai data yang
tersaji pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Sebaran Investor Domestik Agustus Tahun 2023


No. Daerah Sebaran Investor
1. Jawa 68,69%
2. Sumatera 16,71%
3. Kalimantan 5,27%
4. Sulawesi 4,77%
5. Bali,NTT dan NTB 3,47%
6. Maluku dan Papua 1,09%
Sumber: KSEI (2023).

Tabel 2 menunjukkan pada Agustus 2023 sebaran investor domestik paling banyak
berada di daerah Jawa yaitu 68,69%; kemudian disusul oleh Sumatera yaitu 16,71%;
Kalimantan 5,27%; Sulawesi 4,77%; Bali, NTT, dan NTB 3,47%; serta yang terakhir adalah
Maluku dan Papua 1,09%.
Sebaran investor berdasarkan jenis pekerjaan terdiri dari pegawai, pelajar, pengusaha,
ibu rumah tangga, dan lainnya sesuai data yang tersaji dalam Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Sebaran Investor Individu Berdasarkan Jenis Pekerjaan, Agustus 2023


Jenis Pekerjaan Persentase
Pegawai (Swasta, Negeri, Guru) 32,82%
Pelajar 26,58%
Pengusaha 15,38%
Ibu Rumah Tangga 6,64%
Lainnya 18,58
Sumber: KSEI (2023).

Sebaran investor berdasarkan jenis pekerjaan didominasi oleh pegawai sebesar 32,82%;
posisi kedua disusul oleh pelajar 26,58%; kemudian posisi ketiga disusul oleh pengusaha
15,38%. Banyaknya pelajar sebagai investor menunjukkan pelajar mempunyai minat investasi
yang tinggi.
Singaraja yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Buleleng merupakan kota
Pendidikan, sehingga tentunya terdapat banyak pelajar di Kabupaten Buleleng. Akan tetapi
hal tersebut tidak dapat mendukung Kabupaten Buleleng menjadi Kabupaten dengan jumlah
investor terbanyak di Provinsi Bali, bahkan jumlah investor di Kabupaten Buleleng tidak
termasuk kedalam tiga besar kabupaten dengan jumlah investor terbanyak di Provinsi Bali.
Tiga besar investor terbanyak di Provinsi Bali berada di wilayah Kota Denpasar mencapai
39,2%, disusul Kabupaten Badung 18,5%, dan Kabupaten Gianyar 9,7% (Oetomo, 2023). Hal
ini menunjukkan bahwa minat investasi masyarakat dan khususnya pelajar di Kabupaten
Buleleng masih rendah.
Universitas terbesar dan satu-satunya Universitas yang mempunyai galeri investasi di
Kabupaten Buleleng yakni Universitas Pendidikan Ganesha atau Undiksha mempunyai
permasalahan terkait minat investasi mahasiswa. Universitas Pendidikan Ganesha memiliki
galeri investasi yang bekerja sama dengan BEI dan PT. MNC sekuritas. Galeri tersebut
diresmikan pada tanggal 15 November 2016. Sejak berdirinya, baru 139 mahasiswa yang
telah terdaftar menjadi investor ditandai dengan nomor SID (Single Investor Identification)
(Riastuti & Sujana, 2020). Jumlah investor tersebut sangat tidak sebanding dengan
banyaknya mahasiswa Fakultas Ekonomi Undiksha pada Tahun 2020 yakni 2.951 mahasiswa.

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 2


Sehingga hal ini menunjukkan bahwa minat mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Pendidikan Ganesha untuk melakukan investasi pada pasar modal masih sangat rendah.
Minat investasi merupakan keinginan untuk menempatkan sebagian dana di pasar
modal yang bertujuan untuk mendapatkan untung di masa depan (Wibowo & Purwohandoko,
2019). Minat investasi juga didefinisikan sebagai pretensi seseorang untuk mengetahui
segenap hal yang berhubungan dengan investasi hingga seseorang tersebut akan mencoba
untuk berinvestasi (Pajar & Pustikaningsih, 2017). Minat investasi dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Salah satu teori yang dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi minat
investasi adalah Theory of Planned Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior (TPB)
diperkenalkan oleh Ajzen (1991) yang menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma
subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dapat menentukan intensi seseorang dalam
berperilaku dan menuntun seseorang untuk berperilaku (Ajzen, 2005). Sikap terhadap
perilaku dapat dijabarkan sebagai sikap instrumental atau sikap pengalaman. Sikap
instrumental menunjukkan apakah seseorang percaya pada suatu objek atau perilaku
tersebut memiliki manfaat, sedangkan sikap pengalaman menunjukkan apakah suatu objek
atau perilaku dianggap menyenangkan atau menggembirakan (Moore & Burrus, 2019). Sikap
terhadap perilaku dipengaruhi oleh keyakinan sebagai akibat dari perbuatan yang dilakukan.
Sikap mahasiswa yang berkeinginan untuk berinvestasi harus memiliki keyakinan positif
bahwa melakukan investasi merupakan kegiatan yang menguntungkan bagi mereka dan
sebaliknya jika mahasiswa memiliki niat yang rendah, maka mereka akan mempersepsikan
berinvestasi akan memberikan kerugian bagi mereka (Seni & Ratnadi, 2017). Norma subjektif
dapat dikatakan sebuah keyakinan terhadap pemikiran rujukan dalam menampilkan atau
tidak menampilkan perilaku yang dipertanyakan. Keinginan individu untuk mematuhi
pendapat orang yang akan membentuk tekanan normatif disebut dengan norma subjektif
dan dapat dilihat sejauh mana individu bersedia melakukan suatu perilaku berdasarkan
seberapa penting orang tersebut bagi dia (Pratiwi, 2020). Persepsi kontrol perilaku
merupakan pemahaman tentang pengalaman dan hambatan di masa lalu, seperti hambatan
untuk menemukan solusi dalam menghadapi masalah. Kemudahan dan kesulitan dapat
digambarkan dengan kesedian dana, informasi, dan sarana prasarana yang digunakan. Selain
itu, apabila faktor pendukung seseorang berkurang atau hilang, maka semakin sulit untuk
memahami perilaku yang dilakukan seseorang (Ajzen, 2005). Persepsi kontrol perilaku
termasuk didalamnya literasi keuangan, pengetahuan investasi, dan pengelolaan keuangan.
Literasi keuangan adalah pengetahuan dan pemahaman tentang konsep keuangan
pribadi untuk mengembangkan kemampuan membuat keputusan yang efektif untuk
mengatur keuangan pribadi (Muhammad & Andika, 2022). Literasi keuangan juga
disefinisikan sebagai pengetahuan (knowledge), keyakinan (confidence), dan keterampilan
(skill), yang mempengaruhi sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) untuk meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai
kesejahteraan (OJK, 2017). Literasi keuangan yang baik juga memotivasi orang untuk
berinvestasi pada banyak aset, sehingga dapat dipastikan mereka merencanakan
investasinya. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022
menunjukkan literasi keuangan masyarakat Bali sebesar 57,66% (OJK, 2022) yang tergolong
masih rendah yaitu less literate karena dibawah 60%. Hasil penelitian terdahulu juga
mengalami ketidakkonsistenan. Penelitian Tehupelasuri et al. (2021), Apriyanti & Ananda
(2023), Pratiwi et al. (2023), dan Darmawan et al. (2023) menunjukkan literasi keuangan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi, sedangkan penelitian Mubayin
(2022) dan Lestiana & Nurfauziya (2023) menunjukkan literasi keuangan tidak berpengaruh
terhadap minat investasi.
Variabel kedua yang mempengaruhi minat investasi adalah pengetahuan investasi.
Pengetahuan investasi merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa agar
meminimalisir dari kerugian saat berinvestasi di pasar modal, dengan cara memahami jenis
instrumen investasi, return dan risiko investasi agar memudahkan mahasiswa mengambil
keputusan berinvestasi (Rodiyah, 2019). Pengetahuan investasi seharusnya dapat
meningkatkan minat investasi mahasiswa. Mahasiswa fakultas ekonomi memiliki kedekatan
dengan ilmu-ilmu ekonomi termasuk didalamnya investasi, namun minat investasi

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 3


mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha masih rendah. Hasil
penelitian terdahulu juga mengalami ketidakkonsistenan. Penelitian Lestiana & Nurfauziya
(2023), Apriyanti & Ananda (2023), dan Darmawan et al. (2023) menunjukkan pengetahuan
investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi, sedangkan penelitian
Taufiqoh et al. (2019) menunjukkan pengetahuan investasi tidak berpengaruh terhadap
minat investasi.
Variabel ketiga yang mempengaruhi minat investasi adalah perilaku keuangan. Perilaku
keuangan adalah bagaimana seseorang dalam memperlakukan, mengelola dan
menggunakan sumber keuangan yang dimilikinya (Suryanto, 2017). Seseorang yang memiliki
tanggung jawab pada perilaku keuangannya akan menggunakan uang secara efektif dengan
melakukan penganggaran, menyimpan uang dan mengontrol pengeluarannya, melakukan
investasi dan membayar tagihan tepat waktu. Perilaku keuangan mempunyai hubungan
dengan perilaku konsumtif. Bank Indonesia menunjukkan bahwa perilaku konsumtif terjadi
paling banyak pada usia 20-30 tahun. Penyebab tingginya perilaku konsumtif adalah
kemajuan teknologi, perilaku konsumtif yang terjadi pada generasi milenial bergantung pada
informasi yang diperolehnya melalui smartphone (Herindar, 2022) dimana sebagian besar
mahasiswa memiliki usia rentang 20-30 tahun. Tetapi jika seorang individu dapat mengelola
keuangan dengan baik, maka mereka akan terhindar dari sifat konsumtif (Baroroh, 2019).
Perilaku konsumtif mahasiswa menunjukkan perilaku keuangan yang kurang baik. Hasil
penelitian terdahulu juga mengalami ketidakkonsistenan. Penelitian Tehupelasuri et al. (2021)
dan Pratiwi et al. (2023) menunjukkan perilaku keuangan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat investasi, sedangkan penelitian Farhanyudha & Atmini (2023) menunjukkan
perilaku keuangan tidak berpengaruh terhadap minat investasi.
Berdasarkan permasalahan dan ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu, maka
peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan, Pengetahuan
Investasi, dan Perilaku keuangan Terhadap Minat Investasi Mahasiswa” dengan mengmbil
subjek mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial literasi keuangan, pengetahuan investasi,
dan sikap keuangan terhadap minat investasi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Pendidikan Ganesha.
Pengaruh literasi keuangan terhadap minat investasi didasari oleh Theory of Planned
Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior (TPB) diperkenalkan oleh Ajzen (1991) yang
menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku
dapat menentukan intensi seseorang dalam berperilaku dan menuntun seseorang untuk
berperilaku (Ajzen, 2005). Salah satu bagian dari TPB adalah persepsi kontrol perilaku yang
merupakan pemahaman tentang pengalaman dan hambatan di masa lalu, seperti hambatan
untuk menemukan solusi dalam menghadapi masalah. Kemudahan dan kesulitan dapat
digambarkan dengan kesedian dana, informasi, dan sarana prasarana yang digunakan. Selain
itu, apabila faktor pendukung seseorang berkurang atau hilang, maka semakin sulit untuk
memahami perilaku yang dilakukan seseorang (Ajzen, 2005). Persepsi kontrol perilaku
termasuk didalamnya literasi keuangan. Literasi keuangan adalah pengetahuan dan
pemahaman tentang konsep keuangan pribadi untuk mengembangkan kemampuan
membuat keputusan yang efektif untuk mengatur keuangan pribadi (Muhammad & Andika,
2022). Sehingga literasi keuangan yang baik akan meningkatkan minat investasi mahasiswa.
Hasil penelitian Tehupelasuri et al. (2021), Apriyanti & Ananda (2023), Pratiwi et al. (2023),
dan Darmawan et al. (2023) menunjukkan literasi keuangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat investasi. Sehingga hipotesis pertama yang diajukan yakni:
H1: Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
Pengaruh pengetahuan investasi terhadap minat investasi didasari oleh Theory of
Planned Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior (TPB) diperkenalkan oleh Ajzen (1991)
yang menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol
perilaku dapat menentukan intensi seseorang dalam berperilaku dan menuntun seseorang
untuk berperilaku (Ajzen, 2005). Salah satu bagian dari TPB adalah persepsi kontrol perilaku
yang merupakan pemahaman tentang pengalaman dan hambatan di masa lalu, seperti

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 4


hambatan untuk menemukan solusi dalam menghadapi masalah. Kemudahan dan kesulitan
dapat digambarkan dengan kesedian dana, informasi, dan sarana prasarana yang digunakan.
Selain itu, apabila faktor pendukung seseorang berkurang atau hilang, maka semakin sulit
untuk memahami perilaku yang dilakukan seseorang (Ajzen, 2005). Persepsi kontrol perilaku
termasuk didalamnya pengetahuan investasi. Pengetahuan investasi merupakan
pengetahuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa agar meminimalisir dari kerugian saat
berinvestasi di pasar modal, dengan cara memahami jenis instrumen investasi, return dan
risiko investasi agar memudahkan mahasiswa mengambil keputusan berinvestasi (Rodiyah,
2019). Pengetahuan investasi menyebabkan seseorang akan mengetahui manfaat dari
investasi serta pentingnya investasi bagi keuangan masa depan. Sehingga semakin tinggi
pengetahuan investasi maka semakin tinggi minat investasi mahasiswa. Hasil penelitian
Lestiana & Nurfauziya (2023), Apriyanti & Ananda (2023), dan Darmawan et al. (2023)
menunjukkan pengetahuan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
investasi. Sehingga hipotesis kedua yang diajukan yakni:
H2: Pengetahuan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
Pengaruh perilaku keuangan terhadap minat investasi didasari oleh Theory of Planned
Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior (TPB) diperkenalkan oleh Ajzen (1991) yang
menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku
dapat menentukan intensi seseorang dalam berperilaku dan menuntun seseorang untuk
berperilaku (Ajzen, 2005). Salah satu bagian dari TPB adalah persepsi kontrol perilaku yang
merupakan pemahaman tentang pengalaman dan hambatan di masa lalu, seperti hambatan
untuk menemukan solusi dalam menghadapi masalah. Kemudahan dan kesulitan dapat
digambarkan dengan kesedian dana, informasi, dan sarana prasarana yang digunakan. Selain
itu, apabila faktor pendukung seseorang berkurang atau hilang, maka semakin sulit untuk
memahami perilaku yang dilakukan seseorang (Ajzen, 2005). Persepsi kontrol perilaku
termasuk didalamnya perilaku keuangan. Perilaku keuangan adalah bagaimana seseorang
dalam memperlakukan, mengelola dan menggunakan sumber keuangan yang dimilikinya
(Suryanto, 2017). Seseorang yang memiliki tanggung jawab pada perilaku keuangannya akan
menggunakan uang secara efektif dengan melakukan penganggaran, menyimpan uang dan
mengontrol pengeluarannya, melakukan investasi dan membayar tagihan tepat waktu.
Semakin baik perilaku keuangan, maka semakin tinggi minat investasi. Hasil penelitian
Tehupelasuri et al. (2021) dan Pratiwi et al. (2023) menunjukkan perilaku keuangan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi. Sehingga hipotesis ketiga yang
diajukan yakni:
H3: Perilaku keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.

2. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha aktif
semester genap 2021/2022 sebanyak 2.779 mahasiswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini
diperoleh dengan menggunakan rumus slovin yakni:
N
n=
1+N (e)2
Keterangan:
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N = Ukuran populasi
e = Persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa
ditolerir; e= 0,1.
2.779
n=
1+ 2.779 (0,1)2
n = 96,53 dibulatkan menjadi 97
Berdasarkan rumus Slovin, dengan populasi penelitian sebanyak 2.779 mahasiswa dan
dengan taraf signifikansi 10% maka diperoleh sampel minimal yang dibutuhkan dalam

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 5


penelitian ini sebanyak 97 mahasiswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik simple random sampling. Simple Random Sampling merupakan
pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
secara strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2020). Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner dengan skala likert 1-5. Minat
investasi diukur menggunakan indikator dari Rodiyah (2019) dan Apriyanti & Ananda (2023)
yang terdiri atas interest, desire, dan conviction. Literasi keuangan diukur menggunakan
indikator dari Pratiwi et al. (2023) yang terdiri atas pengetahuan dasar keuangan, tabungan,
pinjaman, asuransi, dan investasi. Pengetahuan investasi diukur menggunakan indikator dari
Isticharoh & Kardoyo (2020) dan Apriyanti & Ananda (2023) yang terdiri atas tujuan investasi,
risiko investasi, tingkat keuntungan, dan pengetahuan pasar modal. Perilaku keuangan diukur
menggunakan indikator dari Nababan & Sadalia (2012) dan Pratiwi et al. (2023) yang terdiri
atas membayar tagihan tepat waktu, membuat anggaran pengeluaran dan belanja, mencatat
pengeluaran dan belanja, meneydiakan dan untuk pengeluaran tidak terduga, menabung
secara periodik, dan membandingkan harga antar toko atau swalayan sebelum memutuskan
pembelian. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang didapatkan secara langsung dari responden berupa hasil
pengisian kuesioner oleh responden, sedangkan data sekunder didapatkan dari website
resmi FE Undiksha berupa jumlah mahasiswa aktif. Analisis data dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linear berganda dengan berbantuan aplikasi IBM SPSS Versi 25.

3. Hasil dan Pembahasan


Kuesioner disebarkan kepada 97 mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha. Analisis statistik deskriptif data hasil penelitian disajikan dalam Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics
Std.
Minimu Maximu Me Deviatio
N m m an n
Literasi Keuangan (X1) 97 13 25 18. 2.765
89
Pengetahuan Investasi (X2) 97 10 20 14. 2.056
58
Perilaku Keuangan (X3) 97 17 26 21. 1.999
89
Minat Investasi (Y) 97 7 15 10. 1.468
97
Valid N (listwise) 97
Sumber: Output SPSS, 2023.

Tabel 3 menunjukkan bahwa N atau jumlah data setiap variable yang valid berjumlah
97. Variabel minat investasi (Y) mempunyai nilai minimum sebesar 7, nilai maksimum
sebesar 15, nilai mean (rata-rata) sebesar 10,97, dan nilai standar deviasi sebesar 1,468.
Variabel literasi keuangan (X1) mempunyai nilai minimum sebesar 13, nilai maksimum
sebesar 25, nilai mean (rata-rata) sebesar 18,89, dan nilai standar deviasi sebesar 2,765.
Variabel pengetahuan investasi (X2) mempunyai nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum
sebesar 20, nilai mean (rata-rata) sebesar 14,58, dan nilai standar deviasi sebesar 2,056.
Variabel perilaku keuangan (X3) mempunyai nilai minimum sebesar 17, nilai maksimum
sebesar 26, nilai mean (rata-rata) sebesar 21,89, dan nilai standar deviasi sebesar 1,999.
Nilai mean (rata-rata) seluruh variabel lebih besar dari nilai standar deviasi sehingga ini
menunjukkan penyimpangan data yang rendah atau penyebaran nilai data sudah merata.
Selanjutnya dilaksanakan uji instrument yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.
Hasil uji validitas disajikan dalam Tabel 4 berikut.

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 6


Tabel 4. Hasil Uji Validitas
Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Literasi Keuangan (X1) X1.1 0,695 0,1996 Valid
X1.2 0,821 0,1996 Valid
X1.3 0,830 0,1996 Valid
X1.4 0,817 0,1996 Valid
X1.5 0,870 0,1996 Valid
Pengetahuan Investasi (X2) X2.1 0,835 0,1996 Valid
X2.2 0,899 0,1996 Valid
X2.3 0,849 0,1996 Valid
X2.4 0,910 0,1996 Valid
Perilaku Keuangan (X3) X3.1 0,692 0,1996 Valid
X3.2 0,535 0,1996 Valid
X3.3 0,723 0,1996 Valid
X3.4 0,606 0,1996 Valid
X3.5 0,674 0,1996 Valid
X3.6 0,600 0,1996 Valid
Minat Investasi Y.1 0,854 0,1996 Valid
Y.2 0,832 0,1996 Valid
Y.3 0,819 0,1996 Valid
Sumber: Output SPSS (2023).

Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa setiap pernyataan memiliki r hitung lebih
besar dari r tabel (r hitung > r tabel), sehingga seluruh pernyataan untuk seluruh variabel
memiliki status valid.
Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya adalah uji reliabilitas yang hasilnya disajikan
dalam Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Penelitian Cronbach’s Alpha Kesimpulan
Literasi Keuangan (X1) 0,865 Reliabel
Pengetahuan Investasi (X2) 0,893 Reliabel
Perilaku Keuangan (X3) 0,710 Reliabel
Minat Investasi (Y) 0,765 Reliabel
Sumber: Output SPSS (2023).

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha >
0,60 (Ghozali, 2013). Tabel 5 menunjukkan bahwa setiap variabel yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Cronbach Alpha > 0,60)
sehingga semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya
semua jawaban responden sudah konsisten dalam menjawab setiap item pernyataan yang
mengukur variabel dalam penelitian ini.
Setelah dilaksanakan uji instrumen, tahap selanjutnya adalah uji asumsi klasik yang
terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Hasil uji
normalitas disajikan dalam Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 97
Normal Parametersa,b Mean .0000000

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 7


Std. Deviation .96654444
Most Extreme Absolute .087
Differences Positive .047
Negative -.087
Test Statistic .087
Asymp. Sig. (2-tailed) .067c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Output SPSS (2023).

Berdasarkan Tabel 6, hasil uji normalitas pada penelitian ini menunjukkan Asymp. Sig.
(2_tailed) sebesar 0,067 sehingga lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data
dalam penelitian ini berdistribusi secara normal.
Uji asumsi klasik kedua adalah uji multikolinearitas yang hasilnya disajikan dalam
Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas


Variabel Tolerance VIF Keterangan
Literasi Keuangan (X1) 0,606 1,649 Tidak terjadi gejala multikolinearitas
Pengetahuan Investasi (X2) 0,664 1,506 Tidak terjadi gejala multikolinearitas
Perilaku Keuangan (X3) 0,793 1,260 Tidak terjadi gejala multikolinearitas
Sumber: Output SPSS (2023).

Uji multikolinieritas menunjukkan nilai tolerance pada setiap variabel independen lebih
dari 0,1 dan VIF lebih kurang dari 10. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi ini
terbebas dari gejala multikolinearitas. Artinya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
Uji asumsi klasik yang terakhir adalah uji heteroskedastisitas yang hasilnya disajikan
dalam Tabel 8 berikut.

Tabel 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas


Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardize Coefficient
d Coefficients s
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .0 .746 .09 .929
67 0
Literasi Keuangan (X1) .0 .030 .025 .18 .852
06 6
Pengetahuan Investasi .0 .039 .139 1.1 .272
(X2) 43 06
Perilaku Keuangan (X3) -.0 .036 -.009 -.08 .935
03 1
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Output SPSS (2023).

Uji heteroskedastisitas menunjukkan setiap variabel bebas memiliki nilai signifikansi


lebih besar daripada 0,05. Artinya model regresi yang digunakan dalam penelitian ini
terbebas dari adanya gejala heteroskedastisitas. Dilihat dari hasil uji asumsi klasik, seluruh
uji terpenuhi. Dimana sebaran data berdistribusi normal, tidak terjadi gejala multikolinieritas
pada model regresi, dan model regresi ini juga terbebas dari gejala heteroskedastisitas.

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 8


Sehingga analisis regresi linear berganda dapat dilanjutkan. Hasil analisis regresi linear
berganda dan uji t disajikan dalam Tabel 9.
Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Dan Uji T
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardize Coefficient
d Coefficients s
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.46 1.159 -.40 .689
5 1
Literasi Keuangan (X1) .21 .047 .396 4.5 .000
0 14
Pengetahuan Investasi .15 .060 .214 2.5 .012
(X2) 3 50
Perilaku Keuangan (X3) .23 .056 .326 4.2 .000
9 55
a. Dependent Variable: Minat Investasi (Y)
Sumber: Output SPSS (2023).

Berdasarkan data pada tabel analisis diatas dapat dimasukkan ke dalam persamaan
regresi berikut :
Y = a + β1X1+ β2X2 + β3X3 + ℇ
= -0,465 + 0,210X1 + 0,153X2 + 0,239X3 + ℇ
Sehingga literasi keuangan (X1), pengetahuan investasi (X2), dan perilaku keuangan
(X3) berpengaruh positif. Dilanjutkan dengan uji hipotesis (uji t). Uji t pada dasarnya
bertujuan untuk menguji pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat secara
parsial (individual) dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan Tabel 9
ditunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel X1, X2, X3 secara berurutan sebesar 0,000;
0,012; 0,000. Hal ini berarti X1, X2, X3 nilai signifikansinya < 0,05 sehingga berpengaruh
signifikan terhadap Y. Berdasarkan pemaparan tersebut diketahui bahwa literasi keuangan,
pengetahuan investasi, dan perilaku keuangan secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat investasi, sehingga seluruh hipotesis diterima.

Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summary
Mod R Adjusted R
el R Square Square Std. Error of the Estimate
1 .753a .567 .553 .982
Sumber: Output SPSS (2023).

Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi yang dilihat dari
Adjusted R Square senilai 0,553. Hal ini menunjukkan bahwa 55,3% minat investasi
dipengaruhi oleh variabel literasi keuangan, pengetahuan investasi, dan perilaku keuangan,
sedangkan sisanya 44,7% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

Pembahasan
Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Minat Investasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat investasi mahasiswa. Pengaruh literasi keuangan terhadap minat
investasi didasari oleh Theory of Planned Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior (TPB)
diperkenalkan oleh Ajzen (1991) yang menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 9


subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dapat menentukan intensi seseorang dalam
berperilaku dan menuntun seseorang untuk berperilaku (Ajzen, 2005). Salah satu bagian dari
TPB adalah persepsi kontrol perilaku yang merupakan pemahaman tentang pengalaman dan
hambatan di masa lalu, seperti hambatan untuk menemukan solusi dalam menghadapi
masalah. Kemudahan dan kesulitan dapat digambarkan dengan kesedian dana, informasi,
dan sarana prasarana yang digunakan. Selain itu, apabila faktor pendukung seseorang
berkurang atau hilang, maka semakin sulit untuk memahami perilaku yang dilakukan
seseorang (Ajzen, 2005). Persepsi kontrol perilaku termasuk didalamnya literasi keuangan.
Literasi keuangan adalah pengetahuan dan pemahaman tentang konsep keuangan pribadi
untuk mengembangkan kemampuan membuat keputusan yang efektif untuk mengatur
keuangan pribadi (Muhammad & Andika, 2022). Literasi keuangan yang baik akan
mendukung menumbuhkan minat investasi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Pendidikan Ganesha karena dengan literasi keuangan yang baik akan menyebabkan
mahasiswa sadar pentingnya investasi sebagai bagian dari pengaturan keuangan pribadi.
Sehingga literasi keuangan yang baik akan meningkatkan minat investasi mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
Hasil penelitian ini yang menunjukkan literasi keuangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat investasi didukung oleh penelitian Tehupelasuri et al. (2021),
Apriyanti & Ananda (2023), Pratiwi et al. (2023), dan Darmawan et al. (2023).

Pengaruh Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Investasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan investasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat investasi mahasiswa. Pengaruh pengetahuan investasi terhadap
minat investasi didasari oleh Theory of Planned Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior
(TPB) diperkenalkan oleh Ajzen (1991) yang menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku,
norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dapat menentukan intensi seseorang dalam
berperilaku dan menuntun seseorang untuk berperilaku (Ajzen, 2005). Salah satu bagian dari
TPB adalah persepsi kontrol perilaku yang merupakan pemahaman tentang pengalaman dan
hambatan di masa lalu, seperti hambatan untuk menemukan solusi dalam menghadapi
masalah. Kemudahan dan kesulitan dapat digambarkan dengan kesedian dana, informasi,
dan sarana prasarana yang digunakan. Selain itu, apabila faktor pendukung seseorang
berkurang atau hilang, maka semakin sulit untuk memahami perilaku yang dilakukan
seseorang (Ajzen, 2005). Persepsi kontrol perilaku termasuk didalamnya pengetahuan
investasi. Pengetahuan investasi merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki
mahasiswa agar meminimalisir dari kerugian saat berinvestasi di pasar modal, dengan cara
memahami jenis instrumen investasi, return dan risiko investasi agar memudahkan
mahasiswa mengambil keputusan berinvestasi (Rodiyah, 2019). Pengetahuan itu akan
melancarkan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha untuk
menentukan keputusan dalam berinvestasi, disebabkan pengetahuan adalah dasar
pembuatan kekuatan bagi mahasiswa untuk bisa menjalankan sesuatu yang diharapkannya.
Pengetahuan investasi menyebabkan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha akan mengetahui manfaat dari investasi serta pentingnya investasi bagi keuangan
masa depan. Sehingga semakin tinggi pengetahuan investasi maka semakin tinggi minat
investasi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
Hasil penelitian ini yang menunjukkan pengetahuan investasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat investasi didukung oleh penelitian Lestiana & Nurfauziya (2023),
Apriyanti & Ananda (2023), dan Darmawan et al. (2023).

Pengaruh Perilaku Keuangan Terhadap Minat Investasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku keuangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat investasi mahasiswa. Perilaku keuangan mempunyai pengaruh
dominan terhadap minat investasi karena memiliki koefisien regresi terbesar yakni 0,239.
Pengaruh perilaku keuangan terhadap minat investasi didasari oleh Theory of Planned

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 10


Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior (TPB) diperkenalkan oleh Ajzen (1991) yang
menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku
dapat menentukan intensi seseorang dalam berperilaku dan menuntun seseorang untuk
berperilaku (Ajzen, 2005). Salah satu bagian dari TPB adalah persepsi kontrol perilaku yang
merupakan pemahaman tentang pengalaman dan hambatan di masa lalu, seperti hambatan
untuk menemukan solusi dalam menghadapi masalah. Kemudahan dan kesulitan dapat
digambarkan dengan kesedian dana, informasi, dan sarana prasarana yang digunakan. Selain
itu, apabila faktor pendukung seseorang berkurang atau hilang, maka semakin sulit untuk
memahami perilaku yang dilakukan seseorang (Ajzen, 2005). Persepsi kontrol perilaku
termasuk didalamnya perilaku keuangan. Perilaku keuangan adalah bagaimana seseorang
dalam memperlakukan, mengelola dan menggunakan sumber keuangan yang dimilikinya
(Suryanto, 2017). Seseorang yang memiliki tanggung jawab pada perilaku keuangannya akan
menggunakan uang secara efektif dengan melakukan penganggaran, menyimpan uang dan
mengontrol pengeluarannya, melakukan investasi dan membayar tagihan tepat waktu.
Semakin baik perilaku keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha, maka akan semakin tinggi minat investasinya karena perilaku keuangan yang baik
akan mendukung mahasiswa mengelola keuangannya secara seimbang antara konsumsi
dan investasi. Sehingga semakin baik perilaku keuangan, maka semakin tinggi minat
investasi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
Hasil penelitian ini yang menunjukkan perilaku keuangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat investasi didukung oleh penelitian Tehupelasuri et al. (2021) dan
Pratiwi et al. (2023).

4. Simpulan dan Saran


Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial literasi keuangan,
pengetahuan investasi, dan perilaku keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat investasi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Perilaku
keuangan mempunyai pengaruh dominan terhadap minat investasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diberikan beberapa saran. Mahasiswa dan
pengelola Galeri Investasi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha disarankan
untuk meningkatkan literasi keuangan, pengetahuan investasi, dan pengelolaan keuangan
mahasiswa untuk meningkatkan minat investasinya. Peningkatan literasi keuangan dapat
dicapai dengan meningkatkan pengetahuan dasar keuangan, tabungan, pinjaman, asuransi,
dan investasi. Pengetahuan investasi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pengetahuan
mahasiswa mengenai tujuan investasi, risiko investasi, tingkat keuntungan, dan pengetahuan
pasar modal. Peningkatan perilaku keuangan dapat dicapai dengan menekankan untuk
membayar tagihan tepat waktu, membuat anggaran pengeluaran dan belanja, mencatat
pengeluaran dan belanja, meneydiakan dan untuk pengeluaran tidak terduga, menabung
secara periodik, dan membandingkan harga antar toko atau swalayan sebelum memutuskan
pembelian. Penelitian ini memiliki keterbatasan yakni hanya melibatkan tiga variabel bebas
dan sampel penelitian terbatas pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha, sehingga peneliti selanjutnya disarankan meneliti lebih banyak variabel yang
mempengaruhi minat investasi seperti resiko investasi, locus of control, dan return. Peneliti
selanjutnya juga disarankan untuk melakukan penelitian pada subjek yang lebih luas seperti
mahasiswa pada beberapa universitas maupun masyarakat.

Daftar Pustaka
Ajzen, I. (1991). The Theory Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision
Processes, 50, 179-211.
Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality, And Behavior. New York: Open University Press.
Apriyanti, M. D., & Ananda, S. A. (2023). Pengetahuan investasi dan literasi keuangan
terhadap minat investasi bagi pemula di pasar modal. INOVASI: Jurnal Ekonomi,
Keuangan dan Manajemen, 19(2), 480-487.
Baroroh, M. A. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup Dan Pendapatan Orang Tua
Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Santri Di Pondok Pesantren Madrosatul

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 11


Qur’anil Aziziyah Semarang. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Darmawan, A., Anjelina, A., Bagis, F. (2023). Literasi Keuangan, Pengetahuan Investasi,
Motivasi Investasi, Dan Persepsi Return Pengaruhnya Terhadap Minat Investasi
Mahasiswa (Studi Mahasiswa S1 FEB Universitas di Purwokerto: Universitas
muhammadiyah Purwokerto dan Universitas Jenderal Soedirman Angkatan 2018-2020).
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 24(01), 1-11.
Farhanyudha, G. M., & Atmini, S. (2023). Analisis Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku
Keuangan, dan Pendapatan Terhadap Minat Keputusan Berinvestasi. Reviu Akuntansi,
Keuangan, Dan Sistem Informasi, 3(1).
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS, Edisi 7. Semarang:
Penerbit Universitas Diponegoro.
Herindar, E. (2022). Investasi Digital: Solusi Menekan Perilaku Konsumtif Milenial.
https://www.pajak.com/pwf/investasi-digital-solusi-menekan-perilaku-konsumtif-
milenial/
Hidaya, A. (2018). Riset Inside ID: Orang Indonesia Lebih Suka Investasi Emas Ketimbang
Saham. https://investasi.kontan.co.id/news/riset-inside-id-orang-indonesia-lebih-suka-
investasi-emas-ketimbang-saham
Isticharoh, I., & Kardoyo, K. (2020). Minat Investasi Diprediksi Dari Motivasi Diri, Pengetahuan
Investasi, dan Teknologi Media Sosial. Economic Education Analysis Journal, 9(3), 892-
906.
Kementerian Investasi. (2020). Pentingnya Peran Investasi dalam Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia di Kala Pandemi. https://investindonesia.go.id/id/artikel-
investasi/detail/pentingnya-peran-investasi-dalam-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-di-
kala-pand
KSEI. (2022). Statistik Pasar Modal Indonesia Desember 2022. Jakarta: PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia
KSEI. (2023). Statistik Pasar Modal Indonesia Agustus 2023. Jakarta: PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia
Lestiana & Nurfauziya, A. (2023). Pengaruh pengetahuan investasi, kebijakan modal
minimum, literasi keuangan dan social media influencer terhadap minat mahasiswa
berinvestasi di pasar modal. Proceeding of National Conference on Accounting &
Finance, 5, 136-149.
Moore, R., & Burrus, J. (2019). Predicting STEM Major and Career Intentions With the Theory
of Planned Behavior. Career Development Quarterly, 67, 139–155.
Mubayin, M. M. A. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan dan Risiko Investasi Terhadap Minat
Investasi Mahasiswa. Jembatan: Jurnal Ilmiah Manajemen, 19(2), 223-238.
Muhammad, B., & Andika, M. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan, Pengetahuan Investasi
dan Pendapatan Terhadap Perilaku Keputusan Investasi Di Pasar Modal Pada
Mahasiswa Di Jabodetabek. Prosiding SNAM PNJ (2022).
Nababan, D., & Sadalia, I. (2012). Analisis Personal Financial Liteacy Dan Financial Behavior
Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (Personal Financial
literacy Analysis And The Financial Behavior Of Undergraduate Students Of The
University Of North Sumatra’s Econo. Media Informasi Manajemen, 1, 1–16.
Oetomo, H. R. (2023). April 2023, SID Pasar Modal di Bali Tumbuh 5,2 Persen.
https://www.rri.co.id/denpasar/bisnis/238854/april-2023-sid-pasar-modal-di-bali-
tumbuh-5-2-persen
OJK. (2017). Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017). In Otoritas Jasa
Keuangan. OJK.
OJK. (2022). Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022. Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan.
Pajar, R. C., & Pustikaningsih, A. (2017). Pengaruh motivasi investasi dan pengetahuan
investasi terhadap minat investasi di pasar modal pada mahasiswa FE UNY. Profita,
1(2), 1–16.
Pratiwi, A. I., Indriani, E., & Kartikasari, N. (2023). Analisis Pengaruh Literasi Keuangan dan
Perilaku Keuangan Terhadap Minat Investasi Tabungan Emas. JLEB: Journal of Law

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 12


Education and Business, 1(2), 243-256.
Pratiwi, D. T. (2020). Pengaruh Pengetahuan Investasi, Modal Awal Investasi, dan Social
Media Influencer terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal. Universitas
Islam Indonesia.
Riastuti, N. K. & Sujana, I. N. (2020). Respon Mahasiswa Terhadap Keberadaan Galeri
Investasi Bursa Efek Indonesia di Universitas Pendidikan Ganesha. Ekuitas: Jurnal
Pendidikan Ekonomi, 8(2), 147-153
Rodiyah, F. (2019). Korelasi Pengetahuan Investasi, Literasi Keuangan, Pelatihan Pasar
Modal dan Minat Mahasiswa Berinvestasi di Galeri Investasi Syariah. Jihbiz : jurnal
ekonomi, keuangan dan perbankan syariah, 3(1), 17–37.
Seni, N. N. A., & Ratnadi, N. M. D. (2017). Theory of Planned Behavior untuk Memprediksi Niat
Berinvestasi. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 6(12), 4043–4068.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryanto. (2017). Pola Perilaku Keuangan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmu Politik
Dan Komunikasi, VII(1), 11–20.
Taufiqoh, E., Diana, N., & Junaidi. (2019). Pengaruh Norma Subjektif, Motivasi Investasi,
Pengetahuan Investasi, Persepsi Return Dan Literasi Keuangan Terhadap Minat
Mahasiswa Berinvestasi Saham Di Pasar Modal (Studi Empiris Pada Mahasiswa
Akuntansi FEB UNISMA dan UNIBRAW di Malang). E-JRA, 08(05), 9-19.
Tehupelasuri, N. B., Askandar, N. S., & Mahsuni, A. W. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan
Dan Perilaku Keuangan Terhadap Minat Investasi Mahasiswa Feb Universitas Islam
Malang. E-JRA, 10(06), 52-59.
Wibowo, A., & Purwohandoko. (2019). Pengaruh Pengetahuan Investasi, Kebijakan Modal
Minimal Investasi, dan Pelatihan Pasar Modal terhadap Minat Investasi (Studi Kasus
Mahasiswa FE UNESA yang Terdaftar di Galeri Investasi FE UNESA). Jurnal Ilmu
Manajemen, 7(1), 192-201.

Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis | 13

Anda mungkin juga menyukai