Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, pengetahuan investasi,
dan sikap keuangan terhadap minat investasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan sumber data primer yang berasal dari pengisian kuesioner oleh responden. Kuesioner
dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif
Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha semester genap 2021/2022. Jumlah sampel
dihitung menggunakan rumus Slovin dan pengambilan sampel menggunakan teknik simple random
sampling. Analisis data menggunakan regresi linear berganda berbantuan aplikasi IBM SPSS versi 25.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial literasi keuangan, pengetahuan investasi, dan perilaku
keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi.
Kata kunci: literasi keuangan, pengetahuan investasi, perilaku keuangan, minat investasi.
Abstract
This research aims to determine the influence of financial literacy, investment knowledge, and
financial attitudes on investment interest. This research is quantitative research using primary data
sources originating from filling out questionnaires by respondents. The questionnaire in this study
used a Likert scale. The population in this study were active students at the Faculty of Economics,
Ganesha Education University, even semester 2021/2022. The number of samples was calculated
using the Slovin formula and sampling used a simple random sampling technique. Data analysis used
multiple linear regression assisted by the IBM SPSS version 25 application. The results of the study
partially showed that financial literacy, investment knowledge and financial behavior had a positive
and significant effect on investment interest.
1. Pendahuluan
Investasi memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Investasi
menumbuhkan iklim bisnis, karena semakin banyak investasi atau penanaman modal yang
dilakukan, maka akan semakin banyak pula bisnis-bisnis baru yang bermunculan. Banyaknya
bisnis yang bermunculan akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, yang mana
secara jelas akan mendukung pertumbuhan daya beli konsumen serta konsumsi rumah
tangga. Investasi di Indonesia sudah mulai meningkat sejak pandemi Covid-19 (Kementerian
Investasi, 2020). Kepemilikan investasi di Indonesia dalam tiga tahun terakhir masih
didominasi oleh kepemilikan lokal sesuai data yang tersaji dalam Tabel 1 berikut.
Tabel 2 menunjukkan pada Agustus 2023 sebaran investor domestik paling banyak
berada di daerah Jawa yaitu 68,69%; kemudian disusul oleh Sumatera yaitu 16,71%;
Kalimantan 5,27%; Sulawesi 4,77%; Bali, NTT, dan NTB 3,47%; serta yang terakhir adalah
Maluku dan Papua 1,09%.
Sebaran investor berdasarkan jenis pekerjaan terdiri dari pegawai, pelajar, pengusaha,
ibu rumah tangga, dan lainnya sesuai data yang tersaji dalam Tabel 3 berikut.
Sebaran investor berdasarkan jenis pekerjaan didominasi oleh pegawai sebesar 32,82%;
posisi kedua disusul oleh pelajar 26,58%; kemudian posisi ketiga disusul oleh pengusaha
15,38%. Banyaknya pelajar sebagai investor menunjukkan pelajar mempunyai minat investasi
yang tinggi.
Singaraja yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Buleleng merupakan kota
Pendidikan, sehingga tentunya terdapat banyak pelajar di Kabupaten Buleleng. Akan tetapi
hal tersebut tidak dapat mendukung Kabupaten Buleleng menjadi Kabupaten dengan jumlah
investor terbanyak di Provinsi Bali, bahkan jumlah investor di Kabupaten Buleleng tidak
termasuk kedalam tiga besar kabupaten dengan jumlah investor terbanyak di Provinsi Bali.
Tiga besar investor terbanyak di Provinsi Bali berada di wilayah Kota Denpasar mencapai
39,2%, disusul Kabupaten Badung 18,5%, dan Kabupaten Gianyar 9,7% (Oetomo, 2023). Hal
ini menunjukkan bahwa minat investasi masyarakat dan khususnya pelajar di Kabupaten
Buleleng masih rendah.
Universitas terbesar dan satu-satunya Universitas yang mempunyai galeri investasi di
Kabupaten Buleleng yakni Universitas Pendidikan Ganesha atau Undiksha mempunyai
permasalahan terkait minat investasi mahasiswa. Universitas Pendidikan Ganesha memiliki
galeri investasi yang bekerja sama dengan BEI dan PT. MNC sekuritas. Galeri tersebut
diresmikan pada tanggal 15 November 2016. Sejak berdirinya, baru 139 mahasiswa yang
telah terdaftar menjadi investor ditandai dengan nomor SID (Single Investor Identification)
(Riastuti & Sujana, 2020). Jumlah investor tersebut sangat tidak sebanding dengan
banyaknya mahasiswa Fakultas Ekonomi Undiksha pada Tahun 2020 yakni 2.951 mahasiswa.
2. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha aktif
semester genap 2021/2022 sebanyak 2.779 mahasiswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini
diperoleh dengan menggunakan rumus slovin yakni:
N
n=
1+N (e)2
Keterangan:
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N = Ukuran populasi
e = Persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa
ditolerir; e= 0,1.
2.779
n=
1+ 2.779 (0,1)2
n = 96,53 dibulatkan menjadi 97
Berdasarkan rumus Slovin, dengan populasi penelitian sebanyak 2.779 mahasiswa dan
dengan taraf signifikansi 10% maka diperoleh sampel minimal yang dibutuhkan dalam
Tabel 3 menunjukkan bahwa N atau jumlah data setiap variable yang valid berjumlah
97. Variabel minat investasi (Y) mempunyai nilai minimum sebesar 7, nilai maksimum
sebesar 15, nilai mean (rata-rata) sebesar 10,97, dan nilai standar deviasi sebesar 1,468.
Variabel literasi keuangan (X1) mempunyai nilai minimum sebesar 13, nilai maksimum
sebesar 25, nilai mean (rata-rata) sebesar 18,89, dan nilai standar deviasi sebesar 2,765.
Variabel pengetahuan investasi (X2) mempunyai nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum
sebesar 20, nilai mean (rata-rata) sebesar 14,58, dan nilai standar deviasi sebesar 2,056.
Variabel perilaku keuangan (X3) mempunyai nilai minimum sebesar 17, nilai maksimum
sebesar 26, nilai mean (rata-rata) sebesar 21,89, dan nilai standar deviasi sebesar 1,999.
Nilai mean (rata-rata) seluruh variabel lebih besar dari nilai standar deviasi sehingga ini
menunjukkan penyimpangan data yang rendah atau penyebaran nilai data sudah merata.
Selanjutnya dilaksanakan uji instrument yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.
Hasil uji validitas disajikan dalam Tabel 4 berikut.
Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa setiap pernyataan memiliki r hitung lebih
besar dari r tabel (r hitung > r tabel), sehingga seluruh pernyataan untuk seluruh variabel
memiliki status valid.
Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya adalah uji reliabilitas yang hasilnya disajikan
dalam Tabel 5 berikut.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha >
0,60 (Ghozali, 2013). Tabel 5 menunjukkan bahwa setiap variabel yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Cronbach Alpha > 0,60)
sehingga semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya
semua jawaban responden sudah konsisten dalam menjawab setiap item pernyataan yang
mengukur variabel dalam penelitian ini.
Setelah dilaksanakan uji instrumen, tahap selanjutnya adalah uji asumsi klasik yang
terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Hasil uji
normalitas disajikan dalam Tabel 6 berikut.
Berdasarkan Tabel 6, hasil uji normalitas pada penelitian ini menunjukkan Asymp. Sig.
(2_tailed) sebesar 0,067 sehingga lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data
dalam penelitian ini berdistribusi secara normal.
Uji asumsi klasik kedua adalah uji multikolinearitas yang hasilnya disajikan dalam
Tabel 7 berikut.
Uji multikolinieritas menunjukkan nilai tolerance pada setiap variabel independen lebih
dari 0,1 dan VIF lebih kurang dari 10. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi ini
terbebas dari gejala multikolinearitas. Artinya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
Uji asumsi klasik yang terakhir adalah uji heteroskedastisitas yang hasilnya disajikan
dalam Tabel 8 berikut.
Berdasarkan data pada tabel analisis diatas dapat dimasukkan ke dalam persamaan
regresi berikut :
Y = a + β1X1+ β2X2 + β3X3 + ℇ
= -0,465 + 0,210X1 + 0,153X2 + 0,239X3 + ℇ
Sehingga literasi keuangan (X1), pengetahuan investasi (X2), dan perilaku keuangan
(X3) berpengaruh positif. Dilanjutkan dengan uji hipotesis (uji t). Uji t pada dasarnya
bertujuan untuk menguji pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat secara
parsial (individual) dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan Tabel 9
ditunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel X1, X2, X3 secara berurutan sebesar 0,000;
0,012; 0,000. Hal ini berarti X1, X2, X3 nilai signifikansinya < 0,05 sehingga berpengaruh
signifikan terhadap Y. Berdasarkan pemaparan tersebut diketahui bahwa literasi keuangan,
pengetahuan investasi, dan perilaku keuangan secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat investasi, sehingga seluruh hipotesis diterima.
Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi yang dilihat dari
Adjusted R Square senilai 0,553. Hal ini menunjukkan bahwa 55,3% minat investasi
dipengaruhi oleh variabel literasi keuangan, pengetahuan investasi, dan perilaku keuangan,
sedangkan sisanya 44,7% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
Pembahasan
Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Minat Investasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat investasi mahasiswa. Pengaruh literasi keuangan terhadap minat
investasi didasari oleh Theory of Planned Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior (TPB)
diperkenalkan oleh Ajzen (1991) yang menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma
Daftar Pustaka
Ajzen, I. (1991). The Theory Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision
Processes, 50, 179-211.
Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality, And Behavior. New York: Open University Press.
Apriyanti, M. D., & Ananda, S. A. (2023). Pengetahuan investasi dan literasi keuangan
terhadap minat investasi bagi pemula di pasar modal. INOVASI: Jurnal Ekonomi,
Keuangan dan Manajemen, 19(2), 480-487.
Baroroh, M. A. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup Dan Pendapatan Orang Tua
Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Santri Di Pondok Pesantren Madrosatul