ADMINISTRASI
KELOMPOK 6
Risiko dan kontrol dalam proses Proses buku besar Risiko dan kontrol
modal dan investasi dalam proses buku besar
Pelaporan sebagai output dari Masalah etika terkait dengan proses Tata kelola perusahaan dalam proses
proses buku besar administrasi dan pelaporan administrasi dan pelaporan
Pengantar untuk proses administrasi
Kinerja yang tepat dari fungsi penatagunaan akan menyarankan bahwa manajemen harus
menginvestasikan dana tunai berlebih ini di tempat di mana mereka dapat memperoleh
keuntungan.
Manajemen harus mengelola dengan baik atau mengelola, investasi dana berlebih. Proses
investasi mengotorisasi, melaksanakan, mengelola, dan memperhitungkan investasi dana
berlebih dengan benar.
Risiko dan kontrol dalam proses modal dan investasi
Otorisasi Transaksi
01
Buku besar mengumpulkan total dari berbagai jurnal dan buku besar pembantu yang
digunakan dalam setiap proses perusahaan sebelumnya. Melalui penetapan akses terbatas
ke modul buku besar, manajemen dapat membatasi tanggung jawab posting buku besar
kepada karyawan terpilih
02 Pemisahan tugas
Dalam sistem akuntansi manual, pemisahan tugas merupakan pengendalian internal yang
diinginkan. Singkatnya, tiga pemisahan penting harus ada dalam sistem buku besar manual.
• mengotorisasi voucher jurnal;
• memiliki hak asuh atas asset;
• memiliki tanggung jawab pencatatan untuk jurnal khusus atau buku besar pembantu
1. Risiko dan kontrol dalam proses buku besar
Selain itu, manajer yang tepat harus secara teratur meninjau laporan buku besar untuk
akurasi dan kelengkapan. Dalam sistem TI, laporan diperiksa kebenarannya dengan
mencetak dan memeriksa silang laporan satu sama lain untuk memastikan
keakuratannya
Pelaporan sebagai output dari proses buku besar
Informasi dalam akun buku besar memberikan umpan balik penting bagi pihak internal
dan eksternal. Pihak eksternal seperti investor dan kreditor menggunakan data
akuntansi yang diringkas dalam laporan keuangan bertujuan umum untuk
mengevaluasi kinerja bisnis. Manajer internal membutuhkan umpan balik finansial dan
non finansial untuk perencanaan dan pengendalian operasi yang tepat.
Pelaporan Eksternal
Empat laporan keuangan bertujuan umum — neraca, laporan laba rugi, laporan arus
kas, dan laporan laba ditahan — dibuat dari saldo akun buku besar umum
Pelaporan Internal
Laporan internal biasanya bukan laporan keuangan bertujuan umum, tetapi laporan
yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari setiap tingkat dan fungsi
manajemen.
Masalah etika terkait dengan proses administrasi dan pelaporan
Kecurangan karyawan lebih lazim dalam proses rutin penjualan, pembelian,
penggajian, dan proses lain yang dijelaskan di bab sebelumnya, sementara
kecurangan manajemen lebih lazim dalam proses administrasi dan pelaporan..
Ada beberapa alasan mengapa perilaku tidak etis dan curang cenderung dilakukan
oleh manajemen daripada diprakarsai oleh karyawan
dalam sistem fungsi administrasi dan pelaporan yang terkontrol dengan baik,
karyawan tidak memiliki akses ke aset terkait atau dokumen sumber.
proses administrasi dikontrol dengan ketat dan diawasi oleh manajemen puncak,
karena memerlukan otorisasi khusus.
Terakhir volume transaksi yang besar sering kali dihasilkan oleh proses
penjualan, pembelian, penggajian, dan konversi
Tata kelola perusahaan dalam proses administrasi dan pelaporan
Empat fungsi utama dari proses tata kelola perusahaan
pengawasan manajemen, pengendalian dan kepatuhan internal, pengawasan
keuangan, dan perilaku etis
Proses ini harus mencakup struktur tata kelola perusahaan yang tepat untuk
mencegah dengan tepat kejadian penipuan, pencurian, dan penyalahgunaan atau
manipulasi sumber daya dan laporan administrative
Relevant Theories
Penelitiaan ini menggunakan teori konfirmasi ekspentansi (ECT) dan Model Sukses IS Delone dan Mclean
sebagai landasan teoritis untuk menyelidiki e-filling niat pengguna berkelanjutan.
REVIEW ARTIKEL
Hipothesis
H1 : Kualitas informasi secara positif mempengaruhi niat untuk melanjutkan menggunakan e-filling
H2 : Kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kualitas layanan
H3 : Kualitas Informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
H4 : Kualitas informasi berpengaruh positif terhadap konfirmasi
H5 : Kualitas sistem berpengaruh positif terhadap niat untuk meneruskan penggunaan e-filling
H6 : Kualitas Sistem berpengaruh positif terhadap kualitas informasi.
H7 : Kualitas sistem berpengaruh postitif terhadap kualitas layanan
H8 : Kualitas sistem berpngaruh positif terhadap kepuasan pengguna
H9 : Kualitas layanan berpengaruh postitif terhadap niat untuk terus menggunakan sistem e-filling
H10 : Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan Pengguna
H11 : Kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap niat untuk terus menggunakan e-filling.
H12 : Kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap kebiasaaan
H13 : Konfirmasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
H14 : Kebiasaan secara positif mempengaruhi niat untuk terus menggunakan E-filling
H15 : Risiko yang dirasakan berpengaruh negative terhadap niat untuk terus menggunakan e-filling
VARIABEL PENELITIAN
Statistical Test
Peneliti menggunakan Model Persamaan Struktural (SEM) menggunakan software AMOS (Versi 21).
Sebelum pengujian SEM, peneliti melakukan uji normalitas data, common method variance (CMV), dan
confirmatory factor analysis (CFA).
Result
Niat untuk terus menggunakan e-filling dipengaruhi oleh kualitas sistem, kepuasan pengguna
dan kebiasaan. Kepuasan pengguna memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap niat untuk
terus menggunakan e-filling
REVIEW ARTIKEL
Conclusion
Mayoritas penelitian pada e-filling mengadopsi konstruk dari literature yang diadopsi untuk mempelajari
perilaku keberlanjutan penggunaan. Penelitian ini menemukan bahwa IS Model yang ada tidak sepenuhnya
relevan untuk penelitian di bidang keberlanjutan penggunaan e-filling. Sehingga ECT dan Model sukses IS
adalah yang paling relevan untuk jenis penelitian ini.
Kualitas sistem, kepuasan pengguna, dan kebiasaan merupakan predictor signifikan atas keberlanjutan
penggunaan e-filling. Kualitas informasi, kualitas pelayanan, dan persepsi risiko bukan merupakan predictor
keberlanjutan penggunaan. Terdapat keterkaitan antara tiga konstruk kualitas pada model sukses IS. Kualitas
sistem merupakan predictor yang baik atas kualitas informasi yang pada gilirannya akan mempengaruhi
kualitas layanan. ECT dan model sukses IS adalah basis teori yang efektif dalam menginvestigasi
keberlanjutan penggunaan e-government.
REVIEW ARTIKEL
Improvement/Extensions
Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yang dapat bahan perbaikan pada penelitian berikutnya yaitu :
- Peneliti tidak menganalisis perilaku pengguna sebenarnya meskipun telah melakukan validasi pada model
niat untuk terus menggunakan. Niat untuk terus menggunakan tidak dapat mengendalian perilaku
sesungguhnya dari pengguna.
- Penelitian mengabaikan sejumlah variable penting yang secara potensial dapat menjelaskan perilaku
pengguna. Penelitian berikutnya agar memasukkan faktor-faktor ini seperti kepercayaan pada website,
kepercayaan pada pemerintah, kompatibilitas, self-efficacy, pengaruh social, dan kerahasiaan.
- Peneliti hanya focus pada kepuasan di level individual. Penelitian berikutnya dapat berfokus pada kepuasan
pada level group maupun level organisasi.
Thank You!