Anda di halaman 1dari 13

MAK 205

RINGKASAN MATA KULIAH


METODE PENELITIAN KUALITATIF DALAM AKUNTANSI
FOCUS GROUP RESEARCH

Dosen Pengampu : Dr. I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, S.E., M.Si

Oleh :

I Nyoman Endra (2181611023)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021

1
FOCUS GROUP RESEARCH

1. Focus Group dan Focus Group Research


Focus group didefiniskan oleh Powell dan Single (1996: 499) sebagai
sekelompok individu yang dipilih dan dirakit oleh para peneliti untuk didiskusikan
dan dikomentari berdasarkan pengalaman pribadi, serta topik yang menjadi subjek
penelitian. Istilah focus group berasal dari diskusi kelompok terfokus yang
diartikan bahwa terdapat sekelompok orang yang fokus membahas topik atau
masalah yang dipilih. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa focus group
didefinisikan sebagai aktivitas kolektif (Powell dan Single, 1996), acara sosial
(Goss dan Leinbach, 1996), serta diskusi terorganisir (Kitzinger, 1994), dan
interaksi (Kitzinger, 1995).
Focus group menunjukkan perbedaan yang dilihat dari wawancara
kelompok dan diskusi kelompok fokus. Ketika peneliti memfasilitasi focus group,
para peneliti sebagai fasilitator untuk membuat suatu interaksi dalam kelompok,
yang berarti bahwa para peserta saling berbicara satu sama lain dan menjawab
pertanyaan satu sama lain. Peneliti focus group biasanya meneliti bagaimana
orang bereaksi terhadap pertanyaan, pernyataan, dan pandangan satu sama lain,
bagaimana cara membangun persepsi yang saling berhubungan antara pemahaman
yang berbeda, dan bagaimana membangun konsep bersama selama diskusi.

Focus Group dalam Penelitian Pasar yang Berorientasi Praktis dan


Konsumen
Istilah Focus group ada di Amerika Serikat sebelum dan selama Perang
Dunia II untuk mempelajari penerimaan siaran propaganda perang di radio.
Berbagai prosedur penelitian focus group disempurnakan pada 1950 oleh Robert
Merton dan rekan-rekannya (Merton, 1987; Fern, 2001). Selanjutnya, focus group
berkembang beradaptasi ke dalam penelitian ilmu sosial akademik lebih cepat
masuk ke dalam riset pasar praktis. Focus group digunakan untuk mempelajari
sikap konsumen, persepsi, reaksi terhadap iklan, program TV dan film, serta
produk dan layanan baru (Morgan, 1997). Selain pemasaran konsumen, focus

2
group telah diadopsi dalam riset pemasaran bisnis, yang membahas topik-topik
seperti pembelian industri, pengembangan persaingan, dan hubungan bisnis dan
jaringan.

Focus Group dalam Penelitian Bisnis Akademis


Pemasaran akademis dan disiplin bisnis lainnya perlu beberapa waktu
untuk memulai menggunakan focus group. Secara umum focus group digunakan
dalam pemasaran akademik untuk mempelajari perilaku konsumen tentang sikap,
kebutuhan, persepsi, preferensi dan pilihan (Holbrook dan Jackson, 1996;
Edmunds, 2000). Interaksi dipelajari untuk memberi peneliti pemasaran wawasan
tentang bagaimana individu dipengaruhi oleh dan memanfaatkan sudut pandang
orang lain dalam situasi kelompok. Selain itu, focus group memungkinkan peneliti
untuk mengeksplorasi mengapa suatu masalah terjadi, serta apa yang membuat
masalah tersebut terjadi terkait kesenjangan penggunaan produk baru.
Focus group saat ini digunakan sebagai sub bidang penelitian bisnis,
manajemen sumber daya manusia dan studi di tempat kerja (Giscombe dan Mattis,
2002) studi akuntansi (Gammie et al., 2003), dan studi SMB (Blackburn dan
Stokes, 2000). ; Newby et aL, 2003). Tujuan dari penelitian focus group dalam
riset bisnis termasuk pengumpulan data empiris tentang orang awam, pendapat
para ahli dan manajer, keyakinan, pengalaman, dan interaksi spontan dari
partisipan (Edmunds, 2000).

Metode Pengumpulan Data- Collection Technique


Peneliti focus group tertarik dalam interaksi yang berfokus pada
bagaimana orang berbicara tentang suatu topik, tidak hanya apa yang mereka
katakan tentang suatu topik. Hal ini dapat diartikan bahwa peneliti menganalisis
tidak hanya konten dari percakapan, tetapi juga situasi percakapan seperti hal
emosi, ketegangan, interupsi, konflik, dan bahasa tubuh. Peneliti juga perlu
menunjukkan minat dalam praktik bahasa para partisipan terkait bagaimana
orang-orang menghidupkan dan menceritakan kembali narasi yang berbeda atau
bagaimana mereka menggambar dan menjelaskan wacana dalam interaksi (Puchta
dan Porter, 2004).

3
Penelitian ini menggunakan metode daripada hanya teknik pengumpulan
data untuk memperkuat gagasan bahwa penelitian focus group lebih seperti aspek
penting untuk diingat, yang didasarkan pada orientasi teoretis dan epistemologis
yang sangat berbeda. Focus group juga dapat digunakan baik sebagai metode
dalam dirinya sendiri, atau berdampingan dengan metode lainnya serta dapat
digunakan untuk mengembangkan topik dan pertanyaan untuk kuesioner survei
dan panduan wawancara terstruktur (Lankshear, 1993; Hoppe et al., 1995), untuk
membantu mengintepretasikan temuan survei dan data statistik (Gammie et al.,
2003), serta untuk menyediakan gambaran yang lebih mendalam tentang topik
yang menarik setelah survei dilakukan dan dianalisis (Giscombe dan Mattis,
2002). Kemudian focus group juga dapat digunakan untuk menghasilkan
pertanyaan penelitian baru dan ide-ide teoretis baru untuk penelitian (Powell dan
Single, 1996). Saat ini, kelompok fokus sering digunakan secara Independen
(Newby et al. 2003) atau sebagai bagian dari studi kualitatif multi metode
(Gammie, et al., 2003).

Karakteristik Utama Focus Groups


Karakteristik focus group terdiri dari sekelompok sekitar dua hingga
sepuluh peserta, seorang fasilitator (seseorang yang memulai dan membimbing
interaksi antara peserta yang paling sering peneliti sendiri) dan topik atau masalah
yang akan dibahas (Stewart dan Shamdasani, 1992; Morgan dan Krueger, 1993).
Diskusi focus group dilakukan dalam suasana informal untuk mendorong
sekelompok orang untuk mengekspresikan dan berbagi sudut pandang.

2. Tujuan dan Keuntungan Menggunakan Focus Groups


Focus group dalam perilaku konsumen dan buku-buku riset pasar yang
berorientasi praktis dapat difungsikan dengan baik untuk mempelajari masalah
pemasaran konsumen klasik, seperti sikap, kebutuhan, persepsi, dan referensi
tentang produk dan layanan serta pemasaran mereka. Secara umum, riset focus
group perlu melakukan pendekatan dengan pikiran terbuka dan eksperimental dan
membaca berbagai jenis uraian tentang objek yang diteliti. Ada beberapa manfaat
dari penelitian focus group untuk para peneliti studi bisnis dan kepada para peserta
(lihat Kotak 12.4). Pertama, dapat memberdayakan partisipan yang diperlakukan

4
sebagai ahli dan diizinkan untuk bekerja dalam kerja sama erat dengan peneliti
selama diskusi focus group. Kedua, ketika partisipan memfokuskan grup bekerja
dengan baik, itu memungkinkan peneliti untuk menjelajahi topik yang kolektif
(Kitzinger, 995; Madriz, 2000).
Focus group tidak akan menekan partisipan untuk melakukan reaksi
spontan. Peneliti dapat mengambil waktu untuk mencerna pandangan dan masalah
yang diangkat oleh partisipan lain dengan mempertimbangkan tanggapan
seseorang, sudut pandang yang muncul tetapi tidak terucapkan dalam wawancara
pribadi. Disamping itu, focus group juga bisa menekan partisipan dengan
pandangan dan pengalaman luar biasa. Selain itu, peneliti dapat mengintimidasi,
terutama untuk anggota yang tidak berbicara atau pemalu. Aspek penting dari
focus group untuk peneliti bisnis adalah hasil pembicaraan yang dapat menjadi
forum untuk perubahan (Race et al, 1994). Ekspresi bebas dari sudut pandang
yang berbeda dan eksplorasi jenis-jenis solusi baru yang sangat berharga dapat
dijadikan sebagai metode yang memfasilitasi ketika tujuan penelitian adalah
memulai perubahan, atau meningkatkan produk, jasa atau praktik kerja.
Penelitian focus group memungkinkan pengalaman individu yang
didiskusikan dan direfleksikan. Reinharz (1992) menyatakan bahwa focus group
juga memberikan kemungkinan untuk mengurangi ketidakseimbangan kekuasaan
dan otoritas antara peneliti dan partisipan dan disarankan menggunakan focus
group penelitian feminis, yang memberikan lebih banyak kemungkinan bagi
perempuan untuk berbagi ide dan pandangan mereka dengan orang lain dalam
kelompok satu jenis kelamin, dibandingkan dengan kelompok dua jenis kelamin.
Sebab, peneliti feminis dapat memahami pengalaman kolektif dari marjinalisasi,
mengembangkan analisis struktural dari pengalaman individu, dan menantang
asumsi yang diberikan untuk ras, gender, seksualitas, dan kelas. Dengan demikian,
manfaat ini berbeda dengan wawancara individu, yang pada gilirannya, sering
menekankan akun pribadi dan individualistik dari pengalaman gender. Adapun
keterbatasan dari focus group dalam penggunaannya, seperti beberapa masalah
dapat dihindari dengan perencanaan dengan melakukan praktik fasilitasi yang
sesuai, tetapi beberapa lainnya mungkin tidak dapat dihindari. Oleh karena itu,
focus group tidak sesuai untuk semua situasi penelitian dan semua bidang topik.

5
3. Pengorganisasian dan Melakukan Focus Group
Pada pengorganisasian focus group, para peserta dibagi menjadi beberapa
kelompok-kelompok yang dibantu oleh seorang fasilitator dalam pelaksanaanya.
Tahap perencanaan sangatlah diperlukan dalam memulai focus group ini, hal ini
dikarenakan dalam komunitas bisnis global terdapat beberapa kendala yang akan
mengganggu pelaksanaan focus group, misalnya, jarak geografis dan biaya.
Sehingga dalam pelaksanaan pra focus group, kita harus memperhatikan beberapa
aspek penting sebagaimana yang dijelaskan berikut ini.

Tahap Perencanaan
Pada tahap awal perencanaan, maka Anda dapat memulainya dengan
berfokus pada solusi yang tepat dalam mencari jalan keluar atas permasalahan
yang ada. Pertimbangan etis untuk fokus grup mirip dengan metode penelitian
ilmu sosial (Homan, 1991; lihat juga Bab 6). Keterlibatan peserta
membuat peneliti perlu untuk memastikan bahwa mereka memberikan informasi
lengkap tentang tujuan penelitian dan penggunaan kontribusi peserta. Tugas dari
fasilitator yang digunakan dalam focus group terkait mengklarifikasikan
kontribusi yang dapat disumbangkan oleh peserta. Kerahasian informasi yang
disampaikan oleh para peserta wajib dijaga oleh peneliti, hal ini dilakukan agar
para peserta dapat yakin bahwa informasi rahasia yang dia miliki tidak akan
disebarluaskan. Selanjutnya terkait dengan penetuan topik diskusi yang menjadi
focus yang dikuasai oleh peneliti.

Jenis dan Jumlah Kelompok


Langkah berikutnya yang harus dilaksanakan peneliti terkait dengan jenis
kelompok dan jumlah dari kelompok yang akan diteliti. Jenis kelompok ini terkait
dengan kelompok heterogen yang berpendapat bahwa salah satu keuntungan dari
fokus grup adalah bahwa mereka dapat menangkap berbagai pendapat
dariorang diakui menjadi berbeda. Penelitian focus group menggunakan
purposive sampling (Miles dan Huberman, 1994) dengan peneliti memilih peserta
berdasarkan tujuan penelitian dan pada kontribusi yang diharapkan dari para

6
peserta. Sebagai alternatif, Anda dapat memilih peserta secara acak dari kelompok
yang lebih besar yang Anda anggap dapat memberikan wawasan ke dalam topik.
Setiap focus group dapat terdiri dari sekitar 2 hingga 10-12 orang, tergantung
pada topik diskusi dan tujuan penelitian. Biasanya, fokus grup dibentuk sekitar
empat hingga delapan orang. Beberapa peneliti hanya menggunakan satu kali
pertemuan dengan masing-masing focus group; yang lain bertemu dengan
kelompok yang sama beberapa kali.

Waktu dan lokasi


Pada focus group, waktu selama tiga sampai empat jam memberikan
kesempatam bagi peneliti untuk menggali informasi secara mendetail terhadap
para peserta, namun waktu yang lama ini membutuhkan tenaga yang ekstra bagi
fasilisator. Maka sebaiknya disarankan agar waktu yang digunakan agar lebih
dipersingkat namun tanpa mengurangi informasi yang ingin diungkap peneliti.
Diskusi focus group dapat dilakukan di sejumlah lokasi. Lokasi netral (misalnya
fasilitas yang dirancang khusus untuk diskusi kelompok terfokus) adalah tipikal
riset pasar praktis dan dapat membantu untuk menghindari asosiasi negatif atau
positif dengan situs tertentu (Powell and Single, 1996). Pemeriksaan terhadap
waktu dan ruang harus diperhatikan dengan seksama, hal ini dikarenakan agar
tidak ada Untuk menjamin bahwa tidak ada masalah praktis yang timbul dari
dilaksanakannya focus group ini.

Rekrutmen
Rekrutmen merupakan suatu proses dimana kelompok secara bersama-
ama dikumpulkan pada tempat yang sama dan dengan waktu yang
bersamaan. Pengrekrutan ini dapat melalui metode dengan menyebarkan
informasi rekrument secara langsung dari satu orang ke orang lain. Metode ini
sangat efektif dalam mendapatkan peserta yang memiliki minat tanpa suatu
paksaan untuk bergabung dalam focus group. Rekrutment yang dilakukan
seseorang terhadap orang lain merupakan jenis rekrument yang disebut bola
salju. Peserta focus group sering diberikan kompensasi berupa biaya peserta dapat
dibayar; penitipan anak disediakan, hadiah kecil yang ditawarkan, dan minuman.

7
Peneliti sebagai Fasilitator
Pada focus group, peneliti juga berperan sebagai fasilitator yang dapat
memastikan bahwa tujuan penelitian akan dapat digali sepanjang sesi. Namun,
terdapat juga fasilitator yang berasal dari pihak luar/independent, misalnya
seorang fasilitator profesional, yang kemudian harus diberi pengarahan dengan
sangat baik dan diberi panduan topik yang terperinci dalam pelaksaan focus
group. Panduan topik, yang ditulis sebelumnya oleh peneliti, adalah refleksi dari
bagaimana focus group akan difasilitasi, seperti pada bagaimana sesi
diperkenalkan, bagaimana diskusi dimulai dan ditutup, pertanyaan apa yang
diminta fasilitator dan dalam urutan apa. Panduan topik juga mencakup instruksi
terperinci untuk tugas individu dan kelompok jika ada yang digunakan. Tugas
utama fasilitator meliputi penjelasan tentang topik, tujuan dan proses diskusi,
membantu orang merasa rileks, mendengarkan mereka, dan memfasilitasi
interaksi dalam kelompok. Fasilitator harus tetap fokus pada setiap sesi, tetapi
tingkat kontrol tergantung pada tujuan penelitian.

Melakukan Focus Group


Pada focus group, setalah fasilitator menyimpulkan topik dan tujuan
diskusi dan memulai dengan satu atau beberapa pertanyaan pemanasan untuk
mendapatkan interaksi antar peserta. Pertanyaan pemanasan yang baik bervariasi
sesuai dengan topik. Selama sesi tersebut, fasilitator membuat pembicaraan
berlangsung dengan bertanya secara umum. Pertanyaan yang baik adalah suatu
pertanyaan yang menggunakan bahasa yang mudah dipahami bagi para
peserta. Fasilitator juga memungkinkan anggota kelompok mengetahui bahwa
tidak masalah untuk setuju atau tidak setuju dengan peserta lain. Diskusi focus
group dapat dirancang untuk memasukkan tugas-tugas seperti menceritakan
sebuah kisah atau menggambar sebuah gambar. Selain itu, ada berbagai teknik dan
bahan yang lebih spesifik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
dengan focus group (misalnya Krueger, 1994; Puchta dan Potter, 2004). Fokus
group mencapai aspek-aspek kehidupan yang tetap namun, belum banyak
penelitian yang meneliti hal tersebut. Ketika berfokus pada jenis aspek ini, sangat

8
disarankan bahwa ada pengamat yang hadir di samping fasilitator, hal ini
dikarenakan peran fasilitator adalah untuk berfokus pada kelompok, pengamat
dapat berkonsentrasi untuk mengamati rincian bagaimana kelompok bekerja.
Waktu yang tersedia dalam focus group ini biasanya terbatas, hal ini dikarenakan
waktu yang lama akan membuat kejenuhan yang tinggi bagi para peserta,
sehingga fasilitator biasanya mengakhiri sesi dengan beberapa cara. Salah satu
cara yang digunakan adalah dengan merangkum diskusi untuk memastikan apa
yang dikatakan para peserta. Akhirnya, fasilitator memberikan pernyataan
penutup dan berterima kasih kepada para peserta atas waktu dan upaya mereka
berpartisipasi dalam diskusi focus group tersebut.

Bahan dan Teknik yang dapat digunakan dalam diskusi focus group:
Bahan:
a. Uji coba produk dan demonstrasi.
b. Data visual, seperti storyboard, foto, iklan, website, majalah, gambar dan
lukisan, dll.
c. Data pendengaran, seperti wawancara, program radio, musik, dll
Teknik:
Brainstorming adalah teknik yang sering digunakan dalam konteks bisnis
kehidupan nyata secara spontan menghasilkan berbagai masalah (baru)
yang terkait dengan topik.
Kalimat selesai adalah jenis asosiasi kata di mana fasilitator menyajikan
kelompok dengan kalimat yang tidak lengkap untuk penyelesaian.
Kata penyortiran adalah teknik di mana kelompok disajikan dengan
sejumlah kata atau kalimat dan diminta untuk mengurutkan mereka ke
dalam kelompok-kelompok sesuai dengan atribut produk, atau merek, atau
harus mereka miliki.
Mengembangkan kampanye adalah kegiatan kelompok yang dapat
digunakan untuk mengembangkan produk atau layanan kampanye sekitar
masalah seperti “kemudaan”.
Teknik proyektif termasuk menciptakan fantasi dan analogi,
membayangkan masa depan, dan personifikasi.

9
4. Menganalisis Data Focus Group
Apa yang harus di analisis dari data focus group
Aspek yang menarik yang dapat Anda mulai analisis dengan:
1. Beberapa peserta mengulangi masalah, atau membuat pernyataan yang
sama tentang hal itu.
2. Beberapa peserta dibungkam masalah, atau dibuat tidak setuju pernyataan
tentang hal itu.
3. Peserta dalam banyak kelompok diulang masalah, atau membuat
pernyataan yang sama tentang hal itu.
4. Peserta hanya dalam satu kelompok mendiskusikan masalah tersebut.
5. Ketika seseorang mengambil masalah ini, sejumlah orang dalam kelompok
menunjukkan baik persetujuan atau ketidaksetujuan (verbal atau non-
verbal)
6. Masalah persetujuan atau ketidaksetujuan memiliki kepentingan yang
tidak biasa kepada para peserta.

Membiasakan Diri dengan Data Empiris


Apapun format yang digunakan untuk mengumpulkan data empiris (kaset
audio, video, catatan, gambar, notes, kartu) itu adalah yang paling berguna yang
membiasakan diri dengan mereka dan mulai membuat analisis awal sesegera
mungkin setelah setiap diskusi. Ada beberapa alasan untuk ini. Segera setelah
diskusi, masih bisa mengingat rincian dan membuat beberapa penambahan catatan
dan pertanyaan. Selanjutnya, segera setelah sesi, akan masih memiliki perasaan
umum tentang kelompok, refleksi yang dapat membantu bekerja dengan
kelompok-kelompok berikut. Tidak perlu menunggu sampai semua kelompok
telah bertemu sampai bisa mulai dengan analisis.

Analisis Isi Dan Analisis Etnografi


Wilkinson menunjukkan bahwa ada perbedaan mendasar antara analisis isi
dan analisis etnografis data kelompok fokus. Analisis isi didasarkan pada
pemeriksaan sistematis dari seluruh rangkaian data empiris dengan unit analisis

10
menjadi seluruh kelompok, dinamika kelompok, masing-masing peserta, atau
ucapan-ucapan para peserta. analisis isi mungkin atau mungkin tidak didasarkan
pada skema coding, tetapi tujuannya adalah untuk memeriksa semua data empiris
untuk contoh berulang, seperti kata-kata, tema atau wacana. analisis etnografis,
pada gilirannya, jarang sistematis atau komprehensif, melainkan selektif dan
terbatas. Ini bertujuan untuk menjadi kontekstual dan mewakili dunia sosial dari
perspektif peserta dan bukan dari titik analis pandang.

Bagaimana melakukan analisis isi data focus group:


1. Mulailah dengan mengambil sudut pandang dan pernyataan yang baik
umum atau luar biasa.
2. Lanjutkan dengan mengidentifikasi dan membandingkan informasi,
kelompok atau subkelompok, tema dan pola, dan makna.
3. Anda juga dapat mencoba untuk menggambarkan dalam aliran narasi apa
yang para peserta secara keseluruhan katakan dan lakukan.
4. Akhirnya, berteori tentang hubungan antara titik pandang, tema, dan pola
diskusi.

5. Menulis dan Mengevaluasi Penelitian Focus Group


Ada relative diskusi tentang pendekatan yang berbeda untuk pelaporan dan
evaluasi studi focus group dalam literatur metodologi. Selain itu, banyak dari
penawaran diskusi dengan pelaporan praktis berorientasi penelitian focus roup
untuk penonton yang terdiri dari orang-orang perusahaan, ahli dan pengambil
keputusan. Untuk penonton ini, laporan tertulis biasanya mengikuti struktur
berdasarkan panduan topik memberikan jawaban langsung atas pertanyaan-
pertanyaan yang dibahas dalam kelompok.

Tujuan dari Laporan Penelitian Focus Group Akademik


Meskipun saran yang diberikan untuk pelaporan ke khalayak berorientasi
praktis dapat membantu peneliti akademis mempersiapkan konsisten, kompak,
menarik, mudah dibaca, dan jelas laporan dipotong, harus diingat bahwa laporan
penelitian akademik juga memiliki tujuan-tujuan lain. Harus ada pertanyaan

11
penelitian yang relevan membimbing struktur laporan, dan hasil penelitian harus
kontras dengan penelitian sebelumnya.

Empat Alternatif Struktural yang Berbeda


Empat struktur alternatif untuk laporan penelitian focus group adalah:
1. Tematik:
Berfokus pada pelaporan konten dalam atau di seluruh kelompok
2. Kronologis:
Berfokus pada pelaporan interaksi dalam atau di kelompok
3. Cerita:
Berfokus pada pelaporan cerita kolektif dibangun oleh kelompok
4. Etnografi:
Berfokus pada pelaporan insiden selektif dan episode

12
DAFTAR PUSTAKA

Eriksson, Paivi dan Kovalainen, Anne. 2008. Qualitative Methods in Business


Research. Los Angeles: SAGE.

13

Anda mungkin juga menyukai