Oleh :
1
FOCUS GROUP RESEARCH
2
group telah diadopsi dalam riset pemasaran bisnis, yang membahas topik-topik
seperti pembelian industri, pengembangan persaingan, dan hubungan bisnis dan
jaringan.
3
Penelitian ini menggunakan metode daripada hanya teknik pengumpulan
data untuk memperkuat gagasan bahwa penelitian focus group lebih seperti aspek
penting untuk diingat, yang didasarkan pada orientasi teoretis dan epistemologis
yang sangat berbeda. Focus group juga dapat digunakan baik sebagai metode
dalam dirinya sendiri, atau berdampingan dengan metode lainnya serta dapat
digunakan untuk mengembangkan topik dan pertanyaan untuk kuesioner survei
dan panduan wawancara terstruktur (Lankshear, 1993; Hoppe et al., 1995), untuk
membantu mengintepretasikan temuan survei dan data statistik (Gammie et al.,
2003), serta untuk menyediakan gambaran yang lebih mendalam tentang topik
yang menarik setelah survei dilakukan dan dianalisis (Giscombe dan Mattis,
2002). Kemudian focus group juga dapat digunakan untuk menghasilkan
pertanyaan penelitian baru dan ide-ide teoretis baru untuk penelitian (Powell dan
Single, 1996). Saat ini, kelompok fokus sering digunakan secara Independen
(Newby et al. 2003) atau sebagai bagian dari studi kualitatif multi metode
(Gammie, et al., 2003).
4
sebagai ahli dan diizinkan untuk bekerja dalam kerja sama erat dengan peneliti
selama diskusi focus group. Kedua, ketika partisipan memfokuskan grup bekerja
dengan baik, itu memungkinkan peneliti untuk menjelajahi topik yang kolektif
(Kitzinger, 995; Madriz, 2000).
Focus group tidak akan menekan partisipan untuk melakukan reaksi
spontan. Peneliti dapat mengambil waktu untuk mencerna pandangan dan masalah
yang diangkat oleh partisipan lain dengan mempertimbangkan tanggapan
seseorang, sudut pandang yang muncul tetapi tidak terucapkan dalam wawancara
pribadi. Disamping itu, focus group juga bisa menekan partisipan dengan
pandangan dan pengalaman luar biasa. Selain itu, peneliti dapat mengintimidasi,
terutama untuk anggota yang tidak berbicara atau pemalu. Aspek penting dari
focus group untuk peneliti bisnis adalah hasil pembicaraan yang dapat menjadi
forum untuk perubahan (Race et al, 1994). Ekspresi bebas dari sudut pandang
yang berbeda dan eksplorasi jenis-jenis solusi baru yang sangat berharga dapat
dijadikan sebagai metode yang memfasilitasi ketika tujuan penelitian adalah
memulai perubahan, atau meningkatkan produk, jasa atau praktik kerja.
Penelitian focus group memungkinkan pengalaman individu yang
didiskusikan dan direfleksikan. Reinharz (1992) menyatakan bahwa focus group
juga memberikan kemungkinan untuk mengurangi ketidakseimbangan kekuasaan
dan otoritas antara peneliti dan partisipan dan disarankan menggunakan focus
group penelitian feminis, yang memberikan lebih banyak kemungkinan bagi
perempuan untuk berbagi ide dan pandangan mereka dengan orang lain dalam
kelompok satu jenis kelamin, dibandingkan dengan kelompok dua jenis kelamin.
Sebab, peneliti feminis dapat memahami pengalaman kolektif dari marjinalisasi,
mengembangkan analisis struktural dari pengalaman individu, dan menantang
asumsi yang diberikan untuk ras, gender, seksualitas, dan kelas. Dengan demikian,
manfaat ini berbeda dengan wawancara individu, yang pada gilirannya, sering
menekankan akun pribadi dan individualistik dari pengalaman gender. Adapun
keterbatasan dari focus group dalam penggunaannya, seperti beberapa masalah
dapat dihindari dengan perencanaan dengan melakukan praktik fasilitasi yang
sesuai, tetapi beberapa lainnya mungkin tidak dapat dihindari. Oleh karena itu,
focus group tidak sesuai untuk semua situasi penelitian dan semua bidang topik.
5
3. Pengorganisasian dan Melakukan Focus Group
Pada pengorganisasian focus group, para peserta dibagi menjadi beberapa
kelompok-kelompok yang dibantu oleh seorang fasilitator dalam pelaksanaanya.
Tahap perencanaan sangatlah diperlukan dalam memulai focus group ini, hal ini
dikarenakan dalam komunitas bisnis global terdapat beberapa kendala yang akan
mengganggu pelaksanaan focus group, misalnya, jarak geografis dan biaya.
Sehingga dalam pelaksanaan pra focus group, kita harus memperhatikan beberapa
aspek penting sebagaimana yang dijelaskan berikut ini.
Tahap Perencanaan
Pada tahap awal perencanaan, maka Anda dapat memulainya dengan
berfokus pada solusi yang tepat dalam mencari jalan keluar atas permasalahan
yang ada. Pertimbangan etis untuk fokus grup mirip dengan metode penelitian
ilmu sosial (Homan, 1991; lihat juga Bab 6). Keterlibatan peserta
membuat peneliti perlu untuk memastikan bahwa mereka memberikan informasi
lengkap tentang tujuan penelitian dan penggunaan kontribusi peserta. Tugas dari
fasilitator yang digunakan dalam focus group terkait mengklarifikasikan
kontribusi yang dapat disumbangkan oleh peserta. Kerahasian informasi yang
disampaikan oleh para peserta wajib dijaga oleh peneliti, hal ini dilakukan agar
para peserta dapat yakin bahwa informasi rahasia yang dia miliki tidak akan
disebarluaskan. Selanjutnya terkait dengan penetuan topik diskusi yang menjadi
focus yang dikuasai oleh peneliti.
6
peserta. Sebagai alternatif, Anda dapat memilih peserta secara acak dari kelompok
yang lebih besar yang Anda anggap dapat memberikan wawasan ke dalam topik.
Setiap focus group dapat terdiri dari sekitar 2 hingga 10-12 orang, tergantung
pada topik diskusi dan tujuan penelitian. Biasanya, fokus grup dibentuk sekitar
empat hingga delapan orang. Beberapa peneliti hanya menggunakan satu kali
pertemuan dengan masing-masing focus group; yang lain bertemu dengan
kelompok yang sama beberapa kali.
Rekrutmen
Rekrutmen merupakan suatu proses dimana kelompok secara bersama-
ama dikumpulkan pada tempat yang sama dan dengan waktu yang
bersamaan. Pengrekrutan ini dapat melalui metode dengan menyebarkan
informasi rekrument secara langsung dari satu orang ke orang lain. Metode ini
sangat efektif dalam mendapatkan peserta yang memiliki minat tanpa suatu
paksaan untuk bergabung dalam focus group. Rekrutment yang dilakukan
seseorang terhadap orang lain merupakan jenis rekrument yang disebut bola
salju. Peserta focus group sering diberikan kompensasi berupa biaya peserta dapat
dibayar; penitipan anak disediakan, hadiah kecil yang ditawarkan, dan minuman.
7
Peneliti sebagai Fasilitator
Pada focus group, peneliti juga berperan sebagai fasilitator yang dapat
memastikan bahwa tujuan penelitian akan dapat digali sepanjang sesi. Namun,
terdapat juga fasilitator yang berasal dari pihak luar/independent, misalnya
seorang fasilitator profesional, yang kemudian harus diberi pengarahan dengan
sangat baik dan diberi panduan topik yang terperinci dalam pelaksaan focus
group. Panduan topik, yang ditulis sebelumnya oleh peneliti, adalah refleksi dari
bagaimana focus group akan difasilitasi, seperti pada bagaimana sesi
diperkenalkan, bagaimana diskusi dimulai dan ditutup, pertanyaan apa yang
diminta fasilitator dan dalam urutan apa. Panduan topik juga mencakup instruksi
terperinci untuk tugas individu dan kelompok jika ada yang digunakan. Tugas
utama fasilitator meliputi penjelasan tentang topik, tujuan dan proses diskusi,
membantu orang merasa rileks, mendengarkan mereka, dan memfasilitasi
interaksi dalam kelompok. Fasilitator harus tetap fokus pada setiap sesi, tetapi
tingkat kontrol tergantung pada tujuan penelitian.
8
disarankan bahwa ada pengamat yang hadir di samping fasilitator, hal ini
dikarenakan peran fasilitator adalah untuk berfokus pada kelompok, pengamat
dapat berkonsentrasi untuk mengamati rincian bagaimana kelompok bekerja.
Waktu yang tersedia dalam focus group ini biasanya terbatas, hal ini dikarenakan
waktu yang lama akan membuat kejenuhan yang tinggi bagi para peserta,
sehingga fasilitator biasanya mengakhiri sesi dengan beberapa cara. Salah satu
cara yang digunakan adalah dengan merangkum diskusi untuk memastikan apa
yang dikatakan para peserta. Akhirnya, fasilitator memberikan pernyataan
penutup dan berterima kasih kepada para peserta atas waktu dan upaya mereka
berpartisipasi dalam diskusi focus group tersebut.
Bahan dan Teknik yang dapat digunakan dalam diskusi focus group:
Bahan:
a. Uji coba produk dan demonstrasi.
b. Data visual, seperti storyboard, foto, iklan, website, majalah, gambar dan
lukisan, dll.
c. Data pendengaran, seperti wawancara, program radio, musik, dll
Teknik:
Brainstorming adalah teknik yang sering digunakan dalam konteks bisnis
kehidupan nyata secara spontan menghasilkan berbagai masalah (baru)
yang terkait dengan topik.
Kalimat selesai adalah jenis asosiasi kata di mana fasilitator menyajikan
kelompok dengan kalimat yang tidak lengkap untuk penyelesaian.
Kata penyortiran adalah teknik di mana kelompok disajikan dengan
sejumlah kata atau kalimat dan diminta untuk mengurutkan mereka ke
dalam kelompok-kelompok sesuai dengan atribut produk, atau merek, atau
harus mereka miliki.
Mengembangkan kampanye adalah kegiatan kelompok yang dapat
digunakan untuk mengembangkan produk atau layanan kampanye sekitar
masalah seperti “kemudaan”.
Teknik proyektif termasuk menciptakan fantasi dan analogi,
membayangkan masa depan, dan personifikasi.
9
4. Menganalisis Data Focus Group
Apa yang harus di analisis dari data focus group
Aspek yang menarik yang dapat Anda mulai analisis dengan:
1. Beberapa peserta mengulangi masalah, atau membuat pernyataan yang
sama tentang hal itu.
2. Beberapa peserta dibungkam masalah, atau dibuat tidak setuju pernyataan
tentang hal itu.
3. Peserta dalam banyak kelompok diulang masalah, atau membuat
pernyataan yang sama tentang hal itu.
4. Peserta hanya dalam satu kelompok mendiskusikan masalah tersebut.
5. Ketika seseorang mengambil masalah ini, sejumlah orang dalam kelompok
menunjukkan baik persetujuan atau ketidaksetujuan (verbal atau non-
verbal)
6. Masalah persetujuan atau ketidaksetujuan memiliki kepentingan yang
tidak biasa kepada para peserta.
10
menjadi seluruh kelompok, dinamika kelompok, masing-masing peserta, atau
ucapan-ucapan para peserta. analisis isi mungkin atau mungkin tidak didasarkan
pada skema coding, tetapi tujuannya adalah untuk memeriksa semua data empiris
untuk contoh berulang, seperti kata-kata, tema atau wacana. analisis etnografis,
pada gilirannya, jarang sistematis atau komprehensif, melainkan selektif dan
terbatas. Ini bertujuan untuk menjadi kontekstual dan mewakili dunia sosial dari
perspektif peserta dan bukan dari titik analis pandang.
11
penelitian yang relevan membimbing struktur laporan, dan hasil penelitian harus
kontras dengan penelitian sebelumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13