OLEH KELOMPOK 6:
1
FOCUS GROUP RESEARCH
1.1 Focus Group dalam Penelitian Pasar yang Berorientasi Praktis dan Konsumen
Focus group digunakan di USA sebelum dan selama Perang Dunia II, sejak saat itu,
focus group telah diadaptasi menjadi penelitian akademik ilmu sosial dan beradaptasi dengan
cepat ke dalam riset pasar praktis. Focus group digunakan untuk mempelajari sikap
konsumen, persepsi, reaksi terhadap iklan, program TV dan film, serta produk dan layanan
baru (Morgan, 1997). Selain pemasaran konsumen, focus group telah diadopsi dalam riset
pemasaran bisnis, yang membahas topik-topik seperti pembelian industri, pengembangan
persaingan, dan hubungan bisnis dan jaringan.
1
1.3 Metode Pengumpulan Data- Collection Technique
Focus group sangat berguna dalam memfasilitasi pengungkapan gagasan dan
pengalaman yang mungkin tertinggal dalam wawancara. Adapun tiga cara penggunaan focus
group dalam desain penelitian yaitu:
(1) Sebagai satu-satunya metode. Focus group digunakan sebagai satu-satunya sumber
data empiris untuk suatu penelitian. Misalkan dalam penelitian mengenai bagaimana
karyawan pada perusahaan multinasonal membangun pemahaman bersama mengenai
pengembangan kompetensi dalam pekerjaan.
(2) Sebagai bagian dari desain multi-metode penelitian kualitatif. Focus group
digunakan berdampingan dengan metode lainnya. Contohnya studi kasus mengenai
proses pengembangan produk baru dimana dapat mengombinasikan focus group,
wawancara personal dan dokumen.
(3) Sebagai tambahan pada survei. Sebelum survey Focus group digunakan sebelum
survei untuk mengidentifikasi isu baru sebuah topic dan untuk menyediakan
gambaran yang lebih mendalam tentang topik yang menarik setelah survei dilakukan
dan dianalisis (Giscombe dan Mattis, 2002).
2
(2) Mendorong partisipasi dari mereka yang enggan untuk diwawancarai sendiri
(misalnya orang terintimidasi oleh keintiman dari wawancara pribadidan formalitas).
(3) Mendorong kontribusi dari orang-orang yang merasa bahwa mereka tidak memiliki
keahlian yang cukup atau tidak memiliki hal untuk dikatakan.
(4) Memberdayakan peserta untuk mengeksplorasi pertanyaan mereka sendiri dan untuk
mengembangkan analisis mereka sendiri.
(5) Digunakan untuk memulai proses perubahan (misalnya Morgan, 1997; Barbour dan
Kitzinger, 1999; Edmunds, 2000).
Aspek penting dari focus group untuk peneliti bisnis adalah hasil pembicaraan yang
dapat menjadi forum untuk perubahan (Race et al, 1994). Reinharz (1992) menyatakan bahwa
focus group juga memberikan kemungkinan untuk mengurangi ketidakseimbangan kekuasaan
dan otoritas antara peneliti dan partisipan dan disarankan menggunakan focus group
penelitian feminis, yang memberikan lebih banyak kemungkinan bagi perempuan untuk
berbagi ide dan pandangan mereka dengan orang lain dalam kelompok satu jenis kelamin,
dibandingkan dengan kelompok dua jenis kelamin.
Adapun keterbatasan dari focus group dalam penggunaannya, seperti beberapa
masalah dapat dihindari dengan perencanaan dengan melakukan praktik fasilitasi yang sesuai,
tetapi beberapa lainnya mungkin tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, focus group tidak
sesuai untuk semua situasi penelitian dan semua bidang topik.
3
(3) Mendesain pemilihan dan komposisi kelompok
(4) Memilih lokasi and waktu untuk diskusi focus group.
(5) Mempersiapkan buku petunjuk untuk fasilitator
(6) Memilih dan melatih fasilitator apabila peneliti bukan sebagai fasilitator.
4
3.4 Rekrutmen
Rekrutmen merupakan suatu proses mengumpulkan kelompok secara bersama-sama
pada tempat yang sama dan dengan waktu yang bersamaan. Pengrekrutan ini dapat melalui
metode dengan menyebarkan informasi rekrument secara langsung dari satu orang ke orang
lain, Metode ini sangat efektif dalam mendapatkan peserta yang memiliki minat tanpa suatu
paksaan untuk bergabung dalam focus group. Peneliti juga dapat menggunakan iklan atau
poster pada papan pengumuman. Cara lain dapat dilakukan dengan mencari kontak kelompok
yang dituju, sehingga apabila satu orang tertarik maka ia dapat mengajak orang lain ini yang
disebut teknik bola salju. Peserta focus group sering diberikan kompensasi berupa biaya
peserta dapat dibayar; penitipan anak disediakan, hadiah kecil yang ditawarkan, dan
minuman.
5
berbagai teknik dan bahan yang lebih spesifik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu dengan focus group (misalnya Krueger, 1994; Puchta dan Potter, 2004).
Fokus group mencapai aspek-aspek kehidupan yang tetap namun, belum banyak
penelitian yang meneliti hal tersebut. Ketika berfokus pada jenis aspek ini, sangat disarankan
bahwa ada pengamat yang hadir di samping fasilitator, hal ini dikarenakan peran fasilitator
adalah untuk berfokus pada kelompok, pengamat dapat berkonsentrasi untuk mengamati
rincian bagaimana kelompok bekerja. Waktu yang tersedia dalam focus group ini biasanya
terbatas, hal ini dikarenakan waktu yang lama akan membuat kejenuhan yang tinggi bagi para
peserta, sehingga fasilitator biasanya mengakhiri sesi dengan beberapa cara. Salah satu cara
yang digunakan adalah dengan merangkum diskusi untuk memastikan apa yang dikatakan
para peserta. Akhirnya, fasilitator memberikan pernyataan penutup dan berterima kasih
kepada para peserta atas waktu dan upaya mereka berpartisipasi dalam diskusi focus group
tersebut.
Bahan dan Teknik yang dapat digunakan dalam diskusi focus group:
Bahan:
(1) Uji coba produk dan demonstrasi.
(2) Data visual, seperti storyboard, foto, iklan, website, majalah, gambar dan lukisan, dll.
(3) Data pendengaran, seperti wawancara, program radio, musik, dll
Teknik:
(1) Brainstorming adalah teknik yang sering digunakan dalam konteks bisnis kehidupan
nyata secara spontan menghasilkan berbagai masalah (baru) yang terkait dengan
topik.
(2) Kalimat selesai adalah jenis asosiasi kata di mana fasilitator menyajikan kelompok
dengan kalimat yang tidak lengkap untuk penyelesaian.
(3) Kata penyortiran adalah teknik di mana kelompok disajikan dengan sejumlah kata
atau kalimat dan diminta untuk mengurutkan mereka ke dalam kelompok-kelompok
sesuai dengan atribut produk, atau merek, atau harus mereka miliki.
(4) Mengembangkan kampanye adalah kegiatan kelompok yang dapat digunakan untuk
mengembangkan produk atau layanan kampanye sekitar masalah seperti “kemudaan”.
(5) Teknik proyektif termasuk menciptakan fantasi dan analogi, membayangkan masa
depan, dan personifikasi.
6
4. Menganalisis Data Focus Group
Aspek yang menarik dapat peneliti mulai analisis dengan:
(1) Beberapa peserta mengulangi masalah, atau membuat pernyataan yang sama tentang
hal itu.
(2) Beberapa peserta mendiamkan masalah, atau membuat pernyataan tidak setuju
pernyataan mengenai masalah.
(3) Peserta dalam banyak kelompok mengulang masalah, atau membuat pernyataan yang
sama tentang hal itu.
(4) Peserta hanya dalam satu kelompok mendiskusikan masalah tersebut.
(5) Ketika seseorang mengambil masalah, sejumlah orang dalam kelompok menunjukkan
baik persetujuan atau ketidaksetujuan (verbal atau non-verbal)
(6) Masalah persetujuan atau ketidaksetujuan memiliki kepentingan yang tidak biasa bagi
para peserta.
7
dari seluruh rangkaian data empiris dengan unit analisis menjadi seluruh kelompok, dinamika
kelompok, masing-masing peserta, atau ucapan-ucapan para peserta. Analisis isi mungkin
atau mungkin tidak didasarkan pada skema coding, tetapi tujuannya adalah untuk memeriksa
semua data empiris untuk contoh berulang, seperti kata-kata, tema atau wacana. Analisis
etnografis, jarang sistematis atau komprehensif, melainkan selektif dan terbatas. Ini
bertujuan untuk menjadi kontekstual dan mewakili dunia sosial dari perspektif peserta dan
bukan dari titik analis pandang. Metode lan untuk menganalisis data etnografi yaitu seperti
observasi.
Bagaimana melakukan analisis isi data focus group:
(1) Mulailah dengan mengambil sudut pandang dan pernyataan umum atau luar biasa.
(2) Lanjutkan dengan mengidentifikasi dan membandingkan informasi, kelompok atau
subkelompok, tema dan pola, dan makna.
(3) Peneliti juga dapat mencoba untuk menggambarkan dalam aliran narasi secara
keseluruhan mengenai apa yang para peserta katakan dan lakukan.
(4) Akhirnya, peneliti mebuat teori tentang hubungan antara titik pandang, tema, dan pola
diskusi.
8
5.2 Empat Alternatif Struktural yang Berbeda
Laporan fokus group dapat dilaporkan dengan empat alternatif struktural yaitu:
(1) Tematik, berfokus pada pelaporan konten di dalam atau di seluruh kelompok. Struktur
tematik umumnya digunakan ketika penelitian berdasarkan analisis konten
(2) Kronologis, menggambarkan konten interaksi saat dibuka, mulai dari saat kelompok
memulai diskusi dan hingga kelompok mengakhiri diskusi.
(3) Naratif, laporan berstruktur naratif mengumpulkan cerita yang dibangun dari interaksi
kelompok.
(4) Etnografi, berfokus pada pelaporan insiden selektif dan peristiwa. Peneliti dapa
memilih kejadian spesifik dan peristiwa dari diskusi kelompok untuk dilaporka
dengan lebih detail.
9
DAFTAR PUSTAKA
Eriksson, Paivi dan Kovalainen, Anne. 2008. Qualitative Methods in Business Research. Los
Angeles: SAGE.
10