Anda di halaman 1dari 3

Focus Group Discussion

Dian Puspita Sari

Definisi Focus Group Discussion


Focus Group Discussion (FGD) adalah suatu teknik pengambilan data dengan mengumpulkan
sekelompok individu untuk mendiskusikan suatu topik dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
mengenai pengalaman personal, kepercayaan (beliefs), persepsi atau sikap dari partisipan diskusi
melalui proses interaksi antar partisipan yang difasilitasi oleh peneliti sebagai moderator diskusi. 1,2

Dalam wawancara, peneliti mengambil peran sebagai investigator yang mengajukan pertanyaan,
mengendalikan dinamika diskusi dan terlibat dalam dialog dengan satu individu dalam suatu waktu.
Sebaliknya dalam FGD, peneliti mengambil peran sebagai fasilitator atau moderator yang
mengupayakan interaksi antara partisipan dengan partisipan lainnya, bukan antara peneliti dengan
partisipan. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam FGD, peneliti mengambil peran perifer, tidak
sebagai ‘pusat’ diskusi.1,2

Setiap sesi kelompok FGD dipandu oleh satu orang moderator dan satu orang asisten. Moderator
bertugas untuk memandu diskusi, mengelola dinamika kelompok dan memastikan seluruh partisipan
berkontribusi terhadap diskusi. Moderator dibantu oleh seorang asisten bertugas sebagai panitera
yang mencatat serta melakukan pengamatan (menjadi observer). Asisten mencatat isi diskusi,
termasuk siapa mengatakan apa dan urutan berbicara. Tidak hanya respon verbal, asisten juga
mencatat respon non-verbal yang dianggap penting seperti ekspresi wajah atau gerakan tangan dan
pengaruhnya terhadap diskusi. Respon partisipan dalam FGD dapat direkam dalam bentuk catatan
tertulis ataupun rekaman audio atau video. 1

Alasan pemilihan FGD sebagai metode pengambilan data


FGD bermanfaat untuk penelitian yang bersifat eksploratorik, yaitu penelitian mengenai topik-topik
yang masih jarang diteliti dan belum dipahami dengan baik karena FGD bertujuan untuk merekam,
memahami dan menjelaskan makna, kepercayaan, dan budaya yang memengaruhi perasaan, sikap
dan perilaku partisipan. Tujuan lain penggunaan FGD adalah untuk menguatkan dan mengkonfirmasi
data preliminari yang didapatkan dari studi dengan metode pengambilan data yang berbeda.
Meskipun lebih sering digunakan untuk tujuan eksploratorik dan eksplanatorik, FGD dapat juga
digunakan untuk tujuan konfirmatorik. FGD baik digunakan untuk mengeksplorasi topik yang spesifik
dan memiliki fokus yang sempit. Topik yang terlalu luas akan menghasilkan data yang difus dan sulit
dianalisis. 3

Beberapa keuntungan FGD antara lain: 2,3


 Informasi terkumpul lebih cepat, biaya lebih hemat dibandingkan dengan wawancara
perorangan
 Peneliti dapat berinteraksi langsung dan sekaligus mengobservasi partisipan, baik secara
verbal dan non verbal
 Partisipan dapat bereaksi terhadap respon partisipan diskusi lainnya dan
menambahkan/membangun respon yang disampaikan partisipan lain. Hal ini dapat
menstimulasi pemikiran dan diskusi serta menghasilkan ide-ide atau hipotesis, terutama jika
peneliti sedang mengeksplorasi topik baru
 Fleksibel, dapat digunakan untuk berbagai topik penelitian, setting maupun individu

Beberapa kekurangan FGD antara lain: 2,3


 Tidak semua partisipan dapat berpartisipasi dengan seimbang. Adanya individu yang lebih
dominan dapat menghambat partisipasi penuh anggota yang lain sehingga memengaruhi
kekayaan data yang didapatkan
 Rentan terhadap bias, karena pendapat pribadi dan kelompok dapat digiring oleh individu
yang dominan atau oleh moderator diskusi
 Moderator dapat mengalami kesulitan mengelola dinamika kelompok dan arah diskusi dapat
menyimpang dari yang direncanakan sehingga tidak bisa mendapatkan informasi yang
dibutuhkan
 Transkrip FGD dapat menjadi sangat panjang dan data yang dihasilkan sangat besar sehingga
memerlukan waktu yang lama untuk mengorganisasi, menginterpretasi dan menganalisis
dibandingkan dengan data dari wawancara atau catatan hasil observasi lapangan.
 Tidak sesuai untuk menggali informasi yang bersifat pribadi atau sensitif yang umumnya tidak
bersedia didiskusikan seseorang dihadapan audiens yang lebih besar.

Referensi

1. O.Nyumba T, Wilson K, Derrick CJ, Mukherjee N. The use of focus group discussion
methodology: Insights from two decades of application in conservation. Methods Ecol Evol.
2018;9(1):20–32.

2. Stalmeijer RE, McNaughton N, Van Mook WNKA. Using focus groups in medical education
research: AMEE Guide No. 91. Med Teach. 2014;36(11):923–39.

3. P WL. Medical Education Singapore Med Focus group discussion: a tool for health and
medical research. J [Internet]. 2008;49(3):256. Available from:
http://smj.sma.org.sg/4903/4903me1.pdf

Anda mungkin juga menyukai