Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Review Jurnal terkait SAP 5


“Fraud, Ethics, dan Pengendalian Intern”

Dosen Pengempu: Dr. Dodik Ariyanto, S.E., M.Si., Ak.

Oleh:
Kelompok 6

Lutfi Yuli Handoko (1981611034/ 03)


Kadek Rosita Dewi Indra Pratiwi (1981611037/ 06)
Ida Ayu Arina Mahadewi (1981611061/ 30)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
Judul Predicting User Intentions: Comparing the Technology Acceptance Model
with the Theory of Planned Behavior.
Memprediksi Niat Pengguna: Membandingkan model Teknologi
Penerimaan dengan Teori Perilaku Terencana.
Jurnal Department of Decision and Information Sciences, Oakland University
Publikasi Rochester, Michigan 48309-4401 (1991)
Penulis Kieran Mathieson
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua model yang
Penelitian memprediksi niat individu untuk menggunakan IS (Information System),
diantaranya:
1) Model penerimaan teknologi (The Technology Acceptance Model –
TAM), yang dirancang khusus oleh Davis (1986) untuk
memprediksi penggunaan IS.
2) Teori perilaku terencana (The Theory of Planned Behavior – TPB),
dirancang oleh Ajzen (1985, 1989). TPB dirancang untuk
memprediksi perilaku di banyak pengaturan, dan dapat diterapkan
untuk penggunaan IS.
Rumusan Kedua model dibandingkan dengan tiga kriteria, diantaranya:
Masalah 1) Seberapa baik kedua model dapat memprediksi niat pengguna untuk
menggunakan IS?
2) Seberapa berharganya informasi yang diberikan oleh kedua model?
3) Seberapa sulit kedua model untuk diterapkan?

Kajian 1) Model Penerimaaan Teknologi (Technology Acceptance Model – TAM)


Teoretis 2) Teori perilaku terencana (The Theory of Planned Behavior – TPB)

Kajian 1) Davis et al. (1989) dan Davis (1989)


Empiris 2) Ajzen dan Madden (1986)
3) Sheppard et al. (1988)
4) Barki dan Hartwick (1989)
5) Naumann dan Jenkins (1982); Gane (1989)
6) Sheppard, Hartwick, dan Warshaw (1988)
7) Swanson (1988)
8) Doll and Ahmed (1983)
Data  Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah junior dan senior yang

1
Penelitian dan kursus pengantar manajemen pada Western University, yang terdiri dari
Teknik 163 laki-laki dan 99 perempuan dalam sampel. Rata-rata usia mereka
Pengumpulan adalah 22,3 tahun.
Data  Data dikumpulkan menggunakan dua program komputer yang diberikan
instrumen TAM dan instrumen TPB. Setiap subjek memilih secara acak
program mana yang akan digunakan, program TAM atau TPB. Setiap
subjek hanya menjalankan satu program, untuk menghindari
kontaminasi antar instrumen. Program TAM digunakan oleh 149
subyek dan program TPB oleh 113 subyek.
 Kedua Program terlebih dahulu diberikan kuesioner mengenai
kemampuan komputasi yang diadaptasi dari Cheney dan Nelson (1988).
Kuesioner tersebut menyajikan 2 tujuan:
1) Pertama, berisi instrumen validitas tersamar, yang dirancang untuk
meningkatkan kualitas data dengan menghilangkan subyek yang (a)
tidak memperhatikan item atau (b) tidak merespons dengan jujur.
2) Kedua, kuesioner berisi kemampuan mengidentifikasi spreadsheet
yang paling sering digunakan setiap subjek.
 Kuesioner TAM berisikan 4 item yaitu EOU (Kemudahan penggunaan)
dan U (manfaat), A (Sikap), I (Niat).
 Kuesioner TPB berisikan 4 item yaitu BB (keyakinan perilaku), A
(Sikap), SN (norma Subjektif), PBC (Kontrol Perilaku), dan I (Niat).

Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:


Penelitian 1) Uji validitas dan Reliabilitas, digunakan untuk menguji instrumen-
instrumen kuesioner, yang menghasilkan 247 subjek dalam sampel.
2) Statistik Deskriptif, dan
3) Uji Regresi.

Hasil 1) Penggunaan skor validitas dan reliabilitas antar instrumen


Penelitian - Analisis skala validitas menunjukkan bahwa sebaian besar subjek jujur
tentang kemampuan mereka, hanya 15 subjek yang tidak sesuai dan
dikeluarkan dari sampel, sehingga total sampel yang digunakan adalah
247 sampel.
- Reliabilitas antar instrumen untuk setiap instrumen multi-item, dihitung
menggunakan Alpha Cronbach. Semua nilai bisa diterima.

2
2) Persamaan Distribusi
Hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam
rata-rata sikap dan niat antar kelompok, dan juga tidak ada perbedaan
dalam varians niat. Namun, varians sikap untuk TAM sedikit lebih
tinggi dari varians TPB. Namun, perbedaan tersebut tidak memberikan
hasil yang bias.
3) Perbedaan antara spreadsheet
- Untuk kedua TAM dan TPB, regresi digunakan untuk menguji
perbedaan tanggapan di spreadsheet. Sebagian besar subyek memilih
salah satu dari tiga spreadsheet: Lotus 123 (123 orang), Framework (54
orang), dan Quattro (44 orang).
- Untuk TAM dijalakan 4 regresi dengan variabel independen EOU
(kemudahan sistem), U (kegunaan sistem), A (sikap), I (niat). Dengan
hasil tidak ada regresi yang signifikan. Paket spreadsheet yang dipilih
tidak memengaruhi respons terhadap variabel TAM apa pun.
- Untuk TPB, regresi dijalankan hanya untuk variabel-variabel yang
secara teoretis diharapkan akan dipengaruhi oleh pilihan spreadsheet.
Hanya sikap yang secara signifikan dipengaruhi oleh jenis spreadsheet,
dengan sikap rata-rata terhadap penggunaan Framework (4,75) lebih
rendah dari sikap rata-rata terhadap penggunaan Lotus 123 (5.67) atau
Quattro (5.73).

4) Menjelaskan niat dari kedua model


Tampak bahwa TAM menjelaskan sikap yang jauh lebih baik daripada
TPB. Perbedaan sikap sebesar 0,727 untuk TAM dan 0,388 untuk TPB.
Namun, perbedaan yang cukup kecil ini tidak memungkinkan untuk
menjelaskan semua perbedaan dalam varian yang dijelaskan.

Kedua model memprediksi niat dengan baik, meskipun TAM


menjelaskan varians sedikit melebihi TPB.

5) Bobot yang dinilai vs bobot estimasi pada TPB


Hasil menunjukkann bahwa estimasi bobot mungkin lebih akurat
daripada bobot yang dinilai.

Kesimpulan Dari perbandingan TAM dan TPB melalui tiga kriteria yang sudah

3
dilakukan, maka dapat disimpulkan:
1) Kemampuan memprediksi niat untuk menggunakan sistem.
Kedua model baik TAM atau TPB menjelaskan niat yang cukup baik
terhadap penggunaan IS. Namun, bagaimanapun niat penggunaan IS
oleh TAM lebih baik dibandingkan TPB.
2) Nilai dari informasi yang diberikan
TAM menyediakan informasi yang sangat umum tentang kemudahan
penggunaan dan kegunaan. TPB memberikan informasi yang lebih
spesifik, mengukur kinerja sistem pada berbagai hasil, dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang menurut responden mungkin
menjadi hambatan untuk penggunaan sistem.
3) Biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan model
TAM lebih mudah digunakan daripada TPB. Davis (1989) telah
mengembangkan instrumen standar untuk TAM, sementara ukuran
keyakinan TPB perlu dikembangkan.
Ini biasanya melibatkan studi percontohan di mana pengguna ditanya
tentang hasil yang relevan, pengaruh sosial, dan masalah kontrol.

Jadi penelitian ini memberikan dua pedoman untuk memilih antara TAM
dan TPB.
- TAM menyediakan cara cepat dan murah untuk mengumpulkan
informasi umum tentang persepsi individu terhadap suatu sistem.
Ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan umum di
berbagai pengguna dengan beragam minat.
- TPB memberikan informasi yang lebih spesifik, memberikan lebih
banyak wawasan tentang mengapa seseorang atau kelompok mungkin
berbeda pendapat. Namun, itu lebih mahal untuk diterapkan.

Singkatnya, kedua model memberikan prediksi yang baik tentang niat


individu untuk menggunakan IS, meskipun TAM sedikit mengungguli TPB.
TAM lebih mudah digunakan, sementara TPB memberikan lebih banyak
informasi tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan pengguna saat
membuat pilihan mereka.
Keterbatasan Studi ini memiliki beberapa keterbatasan potensial, diantaranya:
1) Hubungan antara niat dan perilaku tidak dapat diukur

4
2) Keterbatasan dalam pengambilan sampel tugas, subjek, dan konteks
menjelaskan kurangnya signifikansi norma subyektif yang dapet
mempengaruhi niat pengguna.
3) Masalah ketiga adalah dengan kesetaraan distribusi

Anda mungkin juga menyukai