Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KEWIRAUSAHAAN 1

KONSEP KEWIRAUSAHAAN

OLEH :
KELOMPOK 1

Ni Kadek Dwi Cahyani (1415644001)


Komang Nila Palasari (1415644014)
Ni Kadek Diah Lestari Dewi (1415644015)

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL


POLITEKNIK NEGERI BALI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan 1 mengenai Konsep Kewirausahaan.
Makalah ini memuat uraian tentang Kewirausahaan, Wirausahawan dan
Wiraswasta. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penyusun
menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jimbaran, 08 Maret 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................2

BAB II ISI....................................................................................................................3

2.2 Pengertian...........................................................................................................3
2.3 Sifat Penting Wirausaha......................................................................................5
2.3 Jenis-jenis Kewirausahaan..................................................................................8
2.4 Proses Kewirausahaan.........................................................................................9
2.5 Manfaat Kewirausahaan......................................................................................12

BAB III PENUTUP......................................................................................................15

3.1 Simpulan.............................................................................................................15

3.2 Saran....................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengangguran di Indonesia yang semakin meningkat per hari demi harinya,
kesempatan dan lowongan kerja yang minim, serta pendidikan yang rendah menjadi
pemicu setiap orang untuk mendirikan suatu usaha kecil dan menengah. Berwirausaha kini
menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan hanya bermodalkan skill dan
kemampuan dalam mengelolanya mereka bisa mendapatkan profit yang cukup
menjanjikan.
Salah satu usaha pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran ialah
menciptakan lapangan kerja yang bersifat padat karya. Namun kalangan orang yang
berpendidikan cenderung tidak tertarik dengan pekerjaan ini (berwirausaha), minat mereka
bekerja di kantoran lebih tinggi. Semakin tinggi pendidikan mereka semakin besar
keinginan mereka untuk menduduki kursi kantoran dengan jabatan yang tinggi. Mereka
tidak berani mengambil risiko besar seperti berwirausaha. Dalam hal ini berarti mereka
bekerja dengan orang lain hanya mengandalkan upah atau gaji.
Namun, apa pendapat mereka para wirausahawan sukses yang menembus pasar
nasional dan internasional? Mereka bekerja meniti kariernya sendiri dengan hasil yang
menjanjikan dan hanya bermodalkan skill dan kemampuan. Ya, mereka berani mengambil
risiko dalam dunia persaingan pasar. Bahkan mereka menggaji bukan diberi gaji jika
dibandingkan dengan mereka yang bekerja di perusahaan milik orang lain.
Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk melakukan terobosan baru
dengan memilih berwirausaha. Namun pada prakteknya tidaklah mudah untuk memulai
suatu usaha. Rasa takut akan kegagalan dan kerugian pastinya selalu menghantui para
wirausahawan ketika akan memulai usahanya.
Niat dan keberanian dalam mengambil risiko adalah modal utama dalam membuka
usaha baru. Namun keberanian tanpa disertai dengan kemampuan berwirausaha seringkali
menjerumuskan kedalam situasi kegagalan yang berkepanjangan. Maka dari itu, penulis
mengangkat topik kewirausahaan dengan judul makalah “Konsep Kewirausahaan”
1.2 Rumusan Masalah

1
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Kewirausahaan, Wirausahawan dan Wiraswasta?
2. Apa sajakah sifat penting wirausaha?
3. Apa sajakah jenis-jenis kewirausahaan ?
4. Bagaimakah proses kewirausahaan?
5. Apa sajakah manfaat dari kewirausahaan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dang rumusan masalah yang telah diuraikan diiatas, maka
tujuan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari Kewirausahaan, Wirausahawan dan Wiraswasta.
2. Mengetahui sifat penting wirausaha
3. Mengetahui jenis-jenis kewirausahaan
4. Mengetahui proses kewirausahaan
5. Mengetahui manfaat dari kewirausahaan?

2
BAB II

ISI

2.1 Pengertian
a. Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses. Sedangkan menurut Menurut Peggy A. Lambing &
Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu
usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada
dan bisa dinikmati oleh orang banyak. Sedangkan menurut Zimmerer mengartikan
kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(usaha).
Dari beberapa konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting kewirausahaan
sebagai berikut (Suryana,2003 : 13) :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil
bisnis (Acad Sanusi,1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (Drucker,1959)
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer,1996)
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
dan perkembangan usaha (Soeharto Prawiro,1997)
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan
sesuatu yang berbeda yang bermanfaat memberi nilai lebih
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk

3
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki
produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan baru kepada konsumen.
b. Wirausahawan
Istilah wirausaha berasal dari entrepreneur (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan
kedalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. Menurut Peter F.
Drucker wirausahawan adalah orang yang selalu mencari perubahan,
menanggapinya, dan memanfaatkannya sebagai peluang. Sedangkan menurut Willian
D. Bygrave menyampaikan bahwa wirausahawan adalah seseorang yang mencari
peluang dan menciptakan organisasi untuk mengejarnya.
Berdasarkan pengertian dari kedua tokoh tersebut dapat kita pahami bahwa
wirausahawan merupakan orang yang dinamis, senantiasa mencari peluang dan
memanfaatkannya untuk menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai tambah.
c. Wiraswasta
Wiraswasta terdiri dari tiga kata yaitu wira, swa, dan sta, masing-masing berarti
wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani,
pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa artinya sendiri;
dan sta artinya berdiri. Wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta memecahkan
permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. (Wasty Soetomo,
1984: 43)
Pengertian wiraswasta menurut beberapa ahli :
 Menurut Suryo [1986], Mengatakan bahwa Wiraswasta adalah orang yang
memiliki sifat independen, berpandangan jauh, kreatif, inovatif, ulet dan
bersedia untuk mengambil risiko dalam manajemen bisnis dan kegiatan yang
mengarah pada kesuksesan.

 Menurut Suhadi [1985], Berargumen bahwa wiraswasta meliputi sejumlah


karakteristik seperti percaya pada diri sendiri, cakrawala yang luas ke depan,
memiliki ketangguhan mental, gesit dalam mencoba.

 Menurut Daoed Yoesoef (1981:78), Wiraswasta merupakan dipimpin usaha,


baik secara teknis dan / atau ekonomis dengan aspek fungsional seperti: telah,

4
mengurus, mengambil tantangan ketidakpastian, bisnis baru mempe-lopori,
penemu (inovator) atau peniru (imitator); dengan cara mengejar keuntungan
maksimum dan manfaat serta membawa bisnis untuk kemajuan, perluasan,
pengembangan, melalui kepemimpinan ekonomi untuk meningkatkan
prestise, kebebasan, kekuasaan dan kehormatan serta kelangsungan usaha.

 Buchari Alama, Wiraswasta adalah seseorang yang memiliki pribadi yang


besar, produktif, ACTION-tan Kreatif melaksanakan rencana tersebut berasal
dari ide itu sendiri, dan kemudian memperluas kegiatannya dengan
penggunaan orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin dan
kejujuran yang tinggi.

2.2 Sifat Penting Wirausaha


Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha
adalah:
a. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau
pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan
oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas,
keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan
dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang
sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
b. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.
Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun
dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap,
bergairah dan semangat berprestasi.
c. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.
Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan

5
menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua
alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif
yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
1. Daya tarik setiap alternatif
2. Kesediaan untuk rugi
3. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal

Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :

1. Keyakinan pada diri sendiri


2. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan
kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
3. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis
d. Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan.
Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi
pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan
perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
e. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya 
dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada
sekarang.
f. Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara tersebut cukup baik
2. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau
berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
g. Pekerja Keras dan Cerdas
Menjalankan suatu usaha memerlukan banyak energy dan dorongan. Ini meliputi
kemampuan bekerja dalam rentang waktu yang lebih lama, bila perlu untuk bekerja
keras terus menerus, dan dapat mengatasi apabila kurang tidur.

6
h. Membangun untuk masa depan
Sasaran kebanyakan wirausaha sukses ialah untuk membangun pekerja yang
aman dan penghasilan bagi mereka berdasarkan kemampuan mereka sendiri. Ini
berarti seorang wirausaha mengerti bahwa mereka memerlukan waktu beberapa tahun
untuk meraih keberhasilan, sampai mencapai standar wajar.
i. Berorientasi pada sasaran
Sukses dalam berbisnis tergantung pada kemampuan untuk menetapkan sasaran
atau target yang realistis dan bekerja dengan tekad penuh untuk menanggapinya.
Kemampuan untuk menetapkan sasaran (untuk hal-hal yang dianggap pantas dikejar)
dan bekerja untuk meraihnya adalah hal mendasar bagi seorang wirausaha’
j. Teguh
Sermua usaha memiliki masalah dan hal-hal yang mengecewakan. Bersifat teguh
dalam memecahkan persoalan adalah salah satu kunci untuk menjadi wirausaha
sukses.
k. Dapat mengatasi masalah
Selain keberhasilan, semua bisnis tidak terlepas dari kekecewaan dan kegagalan.
Mengatasi kegagalan berarti mengakui kegagalan, belajar dari kegagalan itu, dan
mencari peluang baru. Tanpa karakteristik ini, kegagalan dapat mengakhiri upaya
seseorang untuk menjadi pemilik bisnis.
l. Kemampuan memberikan umpan balik/respon
Seorang wirausaha selalu ingin mengetahui apakah bisnis mereka berjalan dengan
baik dan mengikuti kinerja mereka. Mendapat umpan balik dan nasehat yang berguna
dari orang lain ialah karakteristik lain yang penting dari seorang wirausaha.
m. Menunjukkan inisiatif
Riset menunjukkan bahwa wirausaha yang berhasil adalah mereka yang berani
mengambil inisiatif dan secara personal mereka akan mengambil tanggung jawab atas
keberhasilan atau kegagalan bisnis mereka.
n. Menjadi pendengar yang baik
Wirausaha yang berhasil bukan orang yang selalu melihat ke dalam (inward
loking) dan tidak pernah menggunakan sumber daya dari luar. Kemandirian tidak
meniadakan kemampuan untuk meminta bantuan, bila perlu, dari orang-orang lain

7
seperti pegawai bank, akuntan, atau konsultan bisnis. Kemampuan mendengar nasehat
dari orang lain adalah karakteristik kunci seorang wirausaha.

o. Menetapkan standar kinerja sendiri


Menetapkan standar kinerja kemudian bekerja untuk mencapainya adalah
indicator lain dari seorang wirausaha yang berhasil. Standar ini antara lain dari
seorang wirausaha yang berhasil.
p. Dapat mengatasi ketidakpastian
Menjadi seorang wirausaha menghadapi banyak ketidakpastian dari pada menjadi
pegawai. Ketidakpastian ini menyangkut penjualan dan omzet, namun sering juga
dalam hal lainnya, seperti pengiriman, material dan harga, dan dukungan bank.
Kemampuan untuk mengatasi ketidakpastian tanpa merasa stress adalah sifat yang
diperlukan seorang wirausaha.
q. Memiliki komitmen
Memulai dan menjalankan usaha menuntut komitmen total dari seorang wirausaha
dari segi waktu, uang dan gaya hidup. Ini harus menjadi prioritas utama dalam
kehidupan wirausaha.
r. Membangun diatas kekuatan
Wirausaha yang sukses bekerja berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, seperti
keterampilan pribadi, keterampilan antarpribadi (interpersonal skill), keterampilan
menjual, keterampilan berorganisasi, keterampilan menulis, pengetahuan akan produk
dan jasa khusus, pengetahuan tentang orang-orang yang bergerak di bidang yang sama
dan kemampuan untuk membuat dan menggunakan jaringan bisnis dan kontrak.
s. Keandalan dan integritas
Kualitas kejujuran, keadilan, dan keandalan dalam arti melakukan apa yang telah
dijanjikan adalah sifat yang penting dari seorang wirausaha.
2.3 Jenis-jenis Kewirausahaan
Menurut Williamson jenis kewirausahaan ada empat, yakni :
1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasi-
transformasi atraktif
2. Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur

8
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera
melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak
melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang
bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk
melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersebut
akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain. Di banyak
negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang disebut
sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai
Rent-seekers (pemburu rente).
2.4 Proses Kewirausahaan
Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini digambarkan oleh
Bygrave menjadi urutan langkah-langkah berikut ini.
a. Proses Inovasi
Beberapa faktor personal yang mendorong inovasi adalah: keinginan berprestasi,
adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, faktor pendidikan dan faktor
pengalaman. Adanya inovasi yang berasal dari diri seseorang akan mendorong dia
mencari pemicu kearah memulai usaha.
Sedangkan faktor-faktor environment mendorong inovasi adalah: adanya peluang,
pengalaman dan kreativitas. Tidak diragukan lagi pengalaman adalah sebagai guru
yang berharga yang memicu perintisan usaha, apalagi ditunjang oleh adanya peluang
dan kreativtas.
b. Proses Pemicu
Beberapa faktor personal yang mendorong Triggering Event artinya yang memicu
atau memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah:
 Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang,
 Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan lain,
 Dorongan karena faktor usia,
 Keberanian menanggung resiko,
 Dan komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis.

9
Faktor-faktor Environment yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah:

 Adanya persaingan dalam dunia kehidupan.


 Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya memiliki
tabungan, modal, warisan, memiliki bangunan yang lokasinya strategis
dan sebagainya.
 Mengikuti latihan-latihan atau Incubator bisnis.
 Kebijaksanaan pemerintah misalnya adanya kemudahan-kemudahan
dalam lokasi berusaha ataupun fasilitas kredit, dan bimbingan usaha yang
dilakukan oleh Depnaker.

Sedangkan faktor Sociological yang menjadi pemicu serta pelaksanaan bisnis


adalah:

 Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain


 Adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha
 Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha
 Adanya bantuan family dalam berbagai kemudahan
 Adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya
c. Proses Pelaksanaan
Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sesuah bisnis adalah
sebagai berikut:
 Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental secara total.
 Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama.
 Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
 Dan adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai
keberhasilan.
d. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor organisasi antara lain:
 Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua
rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif.
 Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.
 Adanya struktur dan budaya organisasi yang sudah membudaya.
 Adanya produk yang dibanggakan, atau keistimewaan yang dimiliki.
10
Sedangkan faktor environment yang mendorong implementasi dan pertumbuhan
bisnis adalah sebagai berikut:

 Adanya unsur persaingan yang cukup menguntungkan.


 Adanya konsumen dan pemasok barang yang kontinu.
 Adanya bantuan dari pihak investor bank yang memberikan fasilitas
keuangan.
 Adanya sumber-sumber yang tersedia, yang masih bisa dimanfaatkan.
 Adanya kebijaksanaan pemerintah yang menunjang berupa peraturan
bidang ekonomi yang menguntungkan.
Dalam proses Kewirausahaan, secara umum tahap-tahap adalah :
1) Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan
usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis
usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri /
manufaktur / produksi atau jasa.
2) Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko
dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3) Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil
yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4) Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong
positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka
perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996:3), proses kewirausahaan
diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor
baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of
control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian

11
berkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian
dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi,
nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan
yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena
itu, inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi
lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).
2.5 Manfaat Kewirausahaan
Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau
percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang,
dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan
usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaat kepemilikikan bisnis
mikro, kecil atau menengah. Sehingga manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis
untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan hidup
mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk
mewujudkan cita-citanya.
2. Memberi peluang melakukan perubahan
Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap
peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.
Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan
mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas,
pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka
terhadap berbagai masalah ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani
hidup yang lebih baik.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali
membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku
bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau
menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh
wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasi diri. Keberhasilan
mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi
mereka sendiri. Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan

12
kepada mereka, kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya
sendiri.
4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan,
keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk
mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi
kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang
termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan wirausahawan
generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas stanley dan William Danko,
pemilik perusahaan sendiri mencapai 2/3 dari jutawan Amerika Serikat. “Orang-orang
yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi
jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain (karyawan perusahaan
lain).
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya
Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang
paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan
saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil. Pemilik menyukai kepercayaan dan
pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selama
bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan
setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata dalam melancarkan
fungsi sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer
perusahaan kecil.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakan
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah
bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan wirausahawan
yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertententu, sebab mereka tertarik dan
mrenyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran mereka
menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya.
Wirausahawan harus mengikuti nasihat Harvey McKey. Menurut McKey: “Carilah
dan dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah terpaksa harus
bekerja sehari pun dalam hidup anda”  Hal ini yang menjadi penghargaan terbesar

13
bagi pebisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan lebih kepada proses atau
perjalanannya.
7. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Menjadi contoh bagi masyarakat
sebagai pribadi yang unggul dan patut diteladani
8. Dapat memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
kemampuannya
9. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran
10. Dapat mendidik masyarakat hidup efisien dan tidak boros
Dengan beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas bahwa menjadi
wirausahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak mungkin diperoleh jika
seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau menjadi pekerja bagi para
pemilik perusahaan.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
a. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya.
b. Wirausahawan merupakan orang yang dinamis, senantiasa mencari peluang dan
memanfaatkannya untuk menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai tambah.
c. Sifat penting seorang wirausaha yaitu:
 Percaya diri (self confidence)
 Berorientasi tugas dan hasil
 Keberanian mengambil risiko
 Kempemimpinan
 Berorientasi ke masa depan
 Kreativitas dan Inovasi
 Pekerja Keras dan Cerdas
 Membangun untuk masa depan
 Berorientasi pada sasaran
 Teguh
 Dapat mengatasi masalah
 Kemampuan memberikan umpan balik/respon
 Menunjukkan inisiatif
 Menjadi pendengar yang baik
 Menetapkan standar kinerja sendiri
 Dapat mengatasi ketidakpastian
 Memiliki komitmen
 Membangun diatas kekuatan
 Keandalan dan integritas
d. Ada 4 jenis kewirausahaan yaitu, Innovating Entrepreneurship, Imitative
Entrepreneurship, Fabian Entrepreneurship, Drone Entrepreneurship.
e. Manfaat kewirausahaan yaitu memberi peluang dan kebebasan untuk
mengendalikan nasib sendiri, memberi peluang melakukan perubahan, memberi

15
peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya, memiliki peluang untruk meraih
keuntungan, memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan
mendapatkan pengakuan atas usahanya, memiliki peluang untuk melakukan
sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan, sebagai
generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan,
dan kesejahteraan masyarakat. Menjadi contoh bagi masyarakat sebagai pribadi
yang unggul dan patut diteladani, dapat memberi bantuan kepada orang lain dan
pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya, menambah daya tampung
tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran, dan dapat mendidik
masyarakat hidup efisien dan tidak boros

3.2 Saran
Diharapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama bagi pembaca agar mau
mencoba untuk menjadi seorang wirausahawan, agar dapat berkontribusi memajukan
perekonomian di Indonesia. Terutama pada kondisi saat ini, dimana Indonesia sedang
menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

16
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Prof. Dr. Buchari. 2007. Kewirausahaan, Edisi Revisi. Bandung : Alfabeta.
Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Suparyanto. 2013. Kewirausahaan Konsep dan Realita pada Usaha Kecil. Bandung :
Alfabeta.
Sunarya, Abas dkk. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta : CV Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai