Anda di halaman 1dari 13

Perumusan Tujuan Laporan Keuangan

1. ASOBAT

ASOBAT mewakili perubahan penting dalam kinerja AAA. Hal tersebut membuat
perbedaan yang sangat tajam dari empat pernyataan sebelumnya dan berbagai macam tambahan
yang diterbitkan antara tahun 1936 dan 1964. Yang terakhir adalah arti dari deskriptif dan normatif
yang menyatakan aturan-aturan umum atau pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk
mencatat transaksi dan untuk mempresentasikan laporan keuangan.

PERKEMBANGAN PENDEKATAN PENGGUNA

Definisi akuntansi yang dilontarkan oleh komite mewakili hal mendasar dari telah terjadi
pada waktu sebelumnya. ASOBAT mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasi,
mengukur, dan menginformasikan informasi ekonomi untuk memberikan ruang bagi penilaian dan
keputusan untuk informasi tersebut yang dilakukan oleh pengguna (penambahan penekanan).
Mungkin definisi yang paling disseminated terbangun pada tahun 1941 dan digunakan dalam
Buletin Terminologi Akuntansi No 1 tahun 1953 yang menyatakan bahwa:
“Akuntansi merupakan seni mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas dengan cara yang sangat
detail dan dalam hal uang, transaksi dan kejadian-kejadian yang merupakan bagian dari karakter
keuangan dan menterjemahkan hasil yang didapat.” Penekanan pada para pengguna dan
kebutuhannya pertama kali muncul pada buku di tahun 1950an dan hal tersebut merupakan sejarah
panjang akuntansi hingga sekarang.

ORIENTASI TERHADAP TEORI

Komite mendefinisikan teori sebagai “satu kesatuan prinsip pragmatik, konseptual dan
hipotetis yang membentuk kerangka umum referensi untuk studi lapangan.” Dalam
mengaplikasikan definisi ini, sebaiknya melakukan tugas-tugas berikut ini:

1. Untuk mengidentifikasi bidang akuntansi sehingga generalisasi yang menguntungkan


mengenai hal ini dapat terbentuk dan teori dapat dikembangkan.
2. Untuk membangun standar yang mana informasi akuntansi akan diuji.
3. Untuk mengarah pada peningkatakan dalam praktik akuntansi.

1
4. Untuk memberikan kerangka kerja yang berguna bagi peneliti akuntansi yang ingin
memperluas kegunaan akuntansi dan cakupan subjek akuntansi sebagai kebutuhan dari
perluasan masyarakat.
Definisi yang dikemukakan oleh ASOBAT secara khusus terkonsentrasi pada membuat
kerangka kerja untuk mengevaluasi pendekatan-pendekatan sistematis untuk mencatat transasksi
dan presentasi laporan keuangan yang disusun untuk pengguna. Oleh karena itu, konsentrasinya –
dengan perangkat konseptual untuk mengevaluasi model akuntansi khusus dan aturan-aturan
adalah metateori akuntansi, bagian yang paling penting dari struktur teori untuk tujuan dan capaian
informasi akuntansi. Metateori juga akan berkenaan dengan hambatan-hambatan tertentu pada
informasi akuntansi yang terpublikasi dan juga penentuan kriteria atau garis pedoman untuk
memilih alternatif lain.
TUJUAN AKUNTANSI
Karena akuntansi selalu berkenaan dengan kebutuhan pengguna, seperangkat tujuan terkait
dengan kebutuhan pengguna terdapat pada urutan paling atas dari metateori. Tujuan-tujuan
tersebut berupa serangkaian definisi, karakteristik kualitatif dan garis-garis pedoman yang
mendukung yang akan memfasilitasi penerapan tujuan-tujuan tersebut. Akan tetapi walapun
tujuan-tujuan tersebut penting, ASOBAT menjelaskannya secara singkat. Oleh karena itu, nampak
bahwa ASOBAT berpendapat bahwa kerangka kerja standard an garis-garis pedoman bisa saja
sangat independen dari tujuan-tujuan itu sendiri. Walaupun ASOBAT memberikan definisi secara
singkat, akan tetapi kita harus membahasnya dengan jelas disini. Keempat tujuan tersebut adalah:
1. Untuk membuat keputusan terkait dengan penggunaan sumber-sumber yang terbatas
(termasuk identifikasi dari wilayah keputusan yang krusial) dan untuk menentukan tujuan
dan capaian.
2. Untuk mengarahkan dan mengkontrol sumber-sumber materi dan manusia secara efektif.
3. Untuk menjaga dan melaporkan penjagaan sumber-sumber tersebut.
4. Untuk memberikan kontrol dan fungsi sosial.
STANDAR UNTUK INFORMASI AKUNTANSI

Empat standar untuk mengevaluasi akuntansi – relevansi, veriabilitas, terbebas dari bias, dan
quantifiabilitas – berada pada jantung ASOBAT. Standar tersebut, garis pedoman yang saling
berurutan untuk mengkomunikasikan informasi akuntansi, dan tujuan tersebut dapat dipandang
sebagai bagian dari sebuah metateori akuntansi. Sama halnya dengan bagian lain dari ASOBAT,

2
standar tersebut nampak dimaksudkan untuk mengevaluasi informasi laporan keuangan yang
terpublikasi. Akan tetapi mereka juga dapat dipergunakan oleh badan pembuat kebijakan untuk
menilai aturan-aturan yang diajukan.

Relevansi
Relevansi terkait dengan kegunaan dalam membuat keputusan di tangan. Hal tersebut
muncul secara langsung dari keempat tujuan tersebut untuk berbagai macam tipe informasi;
dengan demikian, hal tersebut merupakan standar utama. Karena ada kelompok pengguna atau
pengguna yang berbeda dengan latar belakang yang berbeda yang membuat keputusan dalam
konteks yang berbeda, relevansi bisa jadi merupakan masalah utama dalam akuntansi. Akan tetapi,
mendefinisikan relevansi lebih jauh berada di luar cakupan ASOBAT, menyimpan contoh yang
sederhana dan nyata.
Verifiabilitas
Verifiabilitas sama dengan objektifitas, hal tersebut merupakan aspek penilaian. Pengukuran
harus dipertimbangkan sebagai aspek teori akuntansi yang penting walaupun beberapa orang
percaya bahwa mereka melibatkan domain yang berbeda. Pemilihan system penilaian dan juga
aturan individu untuk sub system harus berdasarkan pada pertanyaan-pertanyaan relevansi. Akan
tetapi, aspek pengukuran juga harus dipertimbangkan karena system dan metode penilaian yang
mempunyai konsensus yang rendah (dalam hal kesepakatan antar pengukuran) mungkin harus
dilewati melalui pendekatan-pendekatan yang kurang bermanfaat. Dengan demikian, pemilihan
metode tidak harus berdasarkan relevansi saja tanpa mempertimbangkan verifiabilitas, juga
verifiabilitas tidak harus melebihi dari relevansi. Oleh karena itu, standar pengukuran merupakan
bagian yang sangat penting dari kerangka kerja metateori. Poin terakhir yang perlu dicatat di sini
adalah bahwa verifiabilitas muncul untuk mendukung objektifitas sebagai istilah yang tepat untuk
menggambarkan derajat consensus statistikantar pengukuran.

Bebas dari Bias


Standar ini perlu karena permasalahan keberagaman pengguna atau pengguna dan juga
hubungan yang potensial antara manajemen (yang tentu saja bertanggung jawab atas presentasi
laporan keuangan) dan pengguna eksternal. Tentu saja, bias susah digambarkan dan mungkin saja
susah untuk dipecahkan. Contohnya, demi relevansi dan keterbukaan, sebuah perusahaan diminta
untuk menghitung laporan keuangan atau catatan-catatan jumlah dari penilaian yang diharapkan

3
dalam kasus hukum. Keinginan sebuah perusahaan – yang meminimalisir kerusakan hukum – akan
bertentangan dengan standar relevansi dan keterbukaan karena keputusan pengadilan bisa
dipengaruhi oleh pengakuan perasaan perusahaan dalam hal laporan keuangan.
Kebebasan dari bias merupakan ciri-ciri netral dari SFAC No. 2. Kenetralan mengacu pada
orientasi badan pengaturan standar, dimana kebebasan dari bias terkait dengan persiapan laporan
keuangan.
Kuantifiabilitas
Kuantifiabilitas nampak terkait dekat dengan teori pengukuran. Akan tetapi sementara
pengukuran dan kuantifikasi penting bagi struktur metateori, ASOBAT nampak melangkan terlalu
jauh dalam menekankan kuantifiabilitas: “… dapat dikatakan bahwa utamanya, jika bukan totalitas
akuntan, adalah dengan quantifikasi dan data yang dapat dihitung.” Dorongan terhadap
keterbukaan, yang datang dari literature hipotesis pasar yang efisien, mengarah keluar kuantifikasi.
Satu permasalaham kecil dengan sebuah standar yang mengacu pada wilayah pengukuran umum
adalah bahwa karena verifiabilitas adalah sebuah aspek dari teori pengukuran, verifiabilitas
muncul sebagai sub quantifiabilitas. Sebuah poin penting dilahirkan oleh ASOBAT pada sebuah
pertanyaan kenapa akuntansi harus dibatasi pada jumlah tunggal dalam laporan keuangan.
ASOBAT menyarankan untuk menggunakan cakupan dan juga penilaian ganda dalam penyusunan
“sisi demi sisi”. Kemungkinan ini terlihat sebagai sebuah respon terhadap data yang dinaikan dan
kebutuhan pengguna akan informasi dan dan terlihat sebagai solusi yang masuk akal terhadap
permasalahan yang disebabkan oleh kelompok pengguna yang beragam. Lebih lanjut, mereka
merupakan alat untuk memecahkan permasalahan pilihan antar metode akuntansi yang dihadapi
oleh badan pembuat aturan. Akan tetapi, memberikan informasi lebih, yang dikenal sebagai
ekspansi data, dapat membawa dampak kelebihan informasi pada sebagian pengguna. Beberapa
usaha untuk mencegah permasalahan pilihan antar system atau metode penilaian dengan
memberikan data lebih tergantung pada hal yang menghalangi proses informasi pengguna, poin
tidak dibahas di ASOBAT.

GARIS PEDOMAN UNTUK MENGKOMUKASIKAN INFORMASI AKUNTANSI

Lebih lanjut terkait dengan empat standar tersebut, ASOBAT memberikan lima garis
pedoman untuk mengkomunikasikan informasi akuntansi:

4
1. Kelayakan penggunaan yang diharapkan
2. Keterbukaan hubungan khusus
3. Inklusi informasi lingkungan
4. Keseragaman praktik dalam dan antar satuan
5. Konsistensi praktik melalui waktu

Laporan itu sendiri mencatat bahwa ada overlap antara standard an garis pedoman walaupun
hal tersebut tidak mendasar.
Kelayakan penggunaan yang diharapkan
Pada dasarnya, garis pedoman pertama mencatat standar relevansi untuk kebutuhan
pengguna walaupun hal tersebut juga menyebutkan batas waktu presentasi. Kegunaan informasi
dibahas juga oleh menejemen di sini.
Keterbukaan hubungan khusus
Walaupun dikatakan khusus, garis pedoman ini terkait hanya dengan satu aspek
permasalahan yang luas. Kaitannya adalah dengan permasalahan agregrasi data yang mana
informasi penting mungkin terkubur atau tersembunyi dalam laporan keuangan. SFAS No. 14
dalam keterbukaan segmental merupakan satu pernyataan yang terkait dengan permasalahan ini.
Inklusi informasi lingkungan
Seperti yang digunakan di sini, informasi lingkungan mengacu pada kategori kondisi yang
luas yang mana data dikumpulkan dan asumsi orang yang mempersiapkan mengacu pada
kegunaan informasi tersebut, khususnya jika informasi ditujukan untuk tujuan khusus bukan untuk
tujuan umum. Informasi lebih penting mungkin lebih tepat dimana informasi bisa diaplikasikan
terhadap tujuan penggunaan khusus.
Keseragaman Praktik dalam dan Antar Satuan serta Konsistensi Praktik Melalui Waktu
Dua garis pedoman terakhir mengacu pada keseragaman dan konsistensi. ASOBAT
berkonsentrasi pada tipe keseragaman yang muncul seperti yang telah dibahas sebelumnya.
Keseragaman yang terbatas tidak bisa dicapai dengan membuatnya sebagai garis pedoman atau
bahkan sebuah standar.
2. APB STATEMENT No. 4

APB Statement No. 4 ditampilkan ketika pendekatan dalil dan prinsip telah menjalankan
kursus dan tujuannya dan standarnya telah muncul. Standar ini diterbitkan pada bulan Oktober

5
1970, persis setengah tahun sebelum pembentukan Wheat dan komite Trueblood. Tujuan statement
4 adalah menyatakan konsep fundamental atas pelaporan keuangan untuk disajikan sebagai dasar
untuk opini APB.

ORIENTASI DEFINISI

Definisi Accounting

APB Statement 4 mendefinisikan arti terbaru dari akuntansi, yang berorientasi pada
pengguna, maka Asobat menyimpulkan:

“Akuntansi adalah aktivitas jasa. Berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama
keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi (penekanan ditambahkan).”

Pernyataan itu sangat kuat mengadopsi ASOBAT pada keragaman pengguna. Pengguna
informasi keuangan diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, orang-orang dengan kepentingan
langsung dalam perusahaan dan orang-orang dengan kepentingan tidak langsung.

Definisi Lain

Meskipun ada definisi terbaru, APB Statement No. 4 kembali ke definisi yang lebih jelas.
Akuntansi didefinisikan sebagai aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, dan beban karena
akuntansi merupakan "elemen dasar dari akuntansi keuangan".

ASPEK LAIN DARI APB STATEMENT 4

Terdapat beberapa aspek bagus dalam dokumen ini. Misalnya, fakta bahwa akuntansi adalah
pengukuran disiplin. Sasaran qualitatif terdiri dari relevansi, kemampuan memahami
(understandability), verifiability, netralitas, ketepatan waktu, kemampuan membadingkan
(comparability), dan kelengkapan. APB Statemet No. 4 sepakat dengan ASOBAT pada
kemungkinan konflik antara tujuan dan konflik tersebut merupakan masalah yang sangat rumit
yang harus diselesaikan dalam kerangka methatheoretical. Sementara APB Statement No. 4 setuju
dengan ASOBAT pada kebutuhan untuk keseragaman terbatas, dengan mengakui kesulitan
mencaaui tujuan ini. Pada akhirnya, APB Statement No. 4 lebih independen dari ASOBAT. Aspek
lain dari APB statement 4 adalah kurang inovatif. Fitur dasar akuntansi keuangan sebagian besar

6
merupakan pengulangan beberapa dalil dari ARS 1. Prinsip-prinsip meresap dan konvensi
memodifikasi pada bagian prinsip akuntansi yang berlaku umum yang terdiri dari konsep-konsep
yang merupakan inti dari sistem ini tidak jelas dengan biaya historis. Bagian akhir dari laporan
tersebut meliputi laporan prinsip-prinsip seleksi dan pengukuran serta penyajian laporan
keuangan, yang telah ditetapkan tanpa menggunakan inovasi.

MENYIMPULKAN PENDAPAT PADA APB STATEMENT 4

Sebagian besar APB Statement No. 4 adalah penyajian kembali kebijaksanaan konvensional
dari waktu ke waktu, sedangkan bagian lain mengakui bahwa perubahan evolusioner penting sudah
mulai terjadi. Kebijaksanaan konvensional dinyatakan relatif singkat dan benar-benar lengkap.
Pada kenyataannya, kantor akuntan publik dalam laporannya menguraikan posisi mereka di
berbagai usulan yang sering dikutip dalam dokumen. Tetapi banyak bagian dari dokumen tersebut
tidak terikat secara keseluruhannya.

3. LAPORAN TRUEBLOOD

AICPA membentuk The Trueblood Committee pada bulan April 1971, pada waktu ketika
APB berada di bawah kritik keras tetapi juga pada suatu titik ketika beberapa tingkat kemajuan
yang tenang sedang dibuat dalam hal merumuskan struktur teori akuntansi. Komite didakwa
dengan menggunakan APB Statement. Trueblood Committee merumuskan tujuan utama laporan
keuangan sebagai berikut : “Memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.”
Komite yang dipimpin Trueblood ini beranggotakan 9 orang yang berasal dariakademis dan
praktisi. Mereka ditugaskan untuk merumuskan tujuan laporan keuangan. Dalam laporannya
komite ini ingin menentukan :
a. Siapa yang memerlukan laporan keuangan
b. Informasi apa yang mereka perlukan
c. Berapa banyak informasi yang diperlukan tersebut dapat disupply oleh akuntan
d. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk menyusun informasi yang diperlukan itu.
Dalam laporan trueblood dinyatakan bahwa tujuan utama dari laporan keuangan adalah
memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis. Para pemakai
laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak
keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.

7
Komite Trueblood merumuskan tujuan laporan keuangan sebagai berikut
1. Pemakai Laporan Keuangan
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi sebagai dasar dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi
2. Pemakai Umum
Tujuan laporan keuangan adalah melayani pemakai umum yang memiliki wewenang,
kemampuan, atau sumber daya kekayaan yang terbatas untuk mendapatkan informasi dan yang
meyakini laporan keuangan sebagai sumber informasi utama mengenai aktivitas
perusahaannya.
3. Pemakai lain
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan
kreditur untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai potensi arus kas menurut jumlah,
waktu dan dengan memperhatikan ketidakpastian lainnya.
4. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pemakai laporan keuangan
untuk meramalkan, membandingkan dan menilai earning power (kemampuan mendapatkan
laba) perusahaan.
5. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna dalam menilai
kemampuan manajemen menggunakan sumber kekayaan perusahaan secara efektif dalam
mencapai tujuan utama perusahaan.
6. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang factual dan yang dapat ditafsirkan
tentang transaksi dan kejadian lainnya yang berguna untuk meramalkan, membandingkan,
menilai earning power perusahaan.
7. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan tentang posisi keuangan yang berguna
untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus
memberikan informasi yang menyangkut transaksi perusahaan dan kejadian lainnya yang
merupakan bagian dari siklus perolehan laba yang tidak sempurna.
8. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan laba periodic yang berguna untuk
meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan. Hasil bersih dari pendapatan
yang timbul dari siklus perolehan laba yang yang “sempurna” dan kegiatan perusahaan akibat
kemajuan kerja yang dapat dihitung sampai penyelesaian siklus yang “belum sempurna” harus
dilaporkan. Perubahan nilai yang digambarkan dalam laporan yang berurutan dari laporan

8
posisi keuangan harus dilaporkan, tetapi terpisah apabila nilainya berbeda dari segi kepastian
realisasinya.
Siklus perolehan laba dianggap “sempurna” apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. A realized sacrifice – realisasi atau kemungkinan yang besar terjadinya pembayaran kas
b. A realized benefit – realisasi atau kemungkinan yang besar terjadinya realisasi
penerimaan kas
c. Tidak ada lagi kegiatan – kegiatan lanjutan dari siklus itu
9. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan laporan kegiatan yang berguna untuk
meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus
menyajikan aspek nyata dari transaksi perusahaan yang memiliki unsur kas atau diharapkan
mempengaruhi kas. Laporan ini harus menyajikan data yang diperlukan oleh para pemakai
dalam memperhitungkan dan menafsirkan laporan keuangan.
10. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk proses
peramalan, artinya ramalan keuangan harus disajikan jika mereka ingin meningkatkan tingkat
kegunaan laporan bagi pemakainya.
11. Tujuan laporan keuangan bagi lembaga pemerintah dan lembaga yang bukan bertujuan untuk
mendapatkan laba adalah memberikan informasi yang berguna untuk menilai efektivitas dari
manajemen dan sumber-sumber kekayaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
12. Tujuan laporan keuangan adalah menyajikan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi
masyarakat yang dapat ditentukan, dijelaskan atau diukur dan merupakan hal yang penting
bagi peranan perusahaan dalam lingkungannya.
Laporan Trueblood juga menjelaskan 7 sifat dan kualitas laporan keuangan, antara lain :
- Relevan dan Material
- Formalitas dan Kenyataan
- Tingkat Kepercayaan
- Bebas Dari Prasangka
- Dapat Dibandingkan
- Konsistensi
- Dapat Dipahami
Kesimpulan atas laporan komite TRUE BLOOD.

9
Isi laporan True Blood dalam bahasan ini menyangkut karakteristik kualitas laporan
berdasarkan standar dan petunjuk ASOBAT dan tujuan kualitaif APB Statement 4. Bahasan ini
berguna dalam berbagai variasi sistem akuntansi. Laporan True Blood tentang arus kas sangat
penting bagi pemakai dan sangat berhubungan dengan pengukuran laba operasi untuk
pembentukan arus kas dimasa mendatang.
4. SATTA (STATEMENT OF ACCOUNTING THEORY AND THEORY ACCEPTANCE)
Komite eksekutf AAA dari komisi SATTA tahun 1973, mempunyai tujuan yang hampir
sama dengan ASOBAT sebagai badan yang mempunyai dedikasi tinggi yang melakukan riset
mengenai literatur laporan keuangan masa kini dan pernyataan-pernyataan profesi yang berkaitan
dengan teori akuntansi. Laporan yang dihasilkan merupakan suatu tujuan, namun hasilnya tidak
menyenangkan bagi ilmuwan akuntansi dan pembuat kebijakan. Secara keseluruhan SATTA lebih
penuh dalam mengartikan secara khusus hubungan kepada ASOBAT, karena kedua dokumen
tersebut merupakan produk komite AAA.
PendekatanTeori Dalam Akuntansi.
1. Pendekatan Klasik.
SATTA dengan konsisten dan efisien dalam penelusuran dan mengkategorikan berbagai
macam sistem yang dipresentasikan dalam berbagai literatur. Sistem yang tertua
diklasifikasikan sebagai pendekatan klasik untuk membangun suatu teori. Dalam beberapa
kasus penulis klasik menggunakan SATTA sebagai sebutan pendekatan induktif tetapi
induktif.
2. Pendekatan Pengambil Keputusan,
Diantara pendekatan yang bersifat sementara untuk pembentukan riset teori akuntansi
yang menekankan pada pengguna laporan, para pengambil keputusan, kebutuhan informasi
dan proses kebijakan informasi. Pendekatan ini dibedakan atas orientasi model, orientasi
pembuat keputusan dan pendekatan informasi ekonomi.
3. Kurangnya Pendekatan Pada Teori
Kendala suatu prinsip diangkat oleh SATTA adalah membuat para keputusan user dan
perbedaan kebutuhan informasi. ASOBAT dan APB Statement 4 mengakui kenyataan bahwa
banyak para pemakai meminta informasi untuk tujuan membuat keputusan.
Kesimpulan SATTA

10
SATTA menyatakan secara sintesa teori akuntansi keuangan. Para juri masih
mempertanyakan bahwa kebutuhan informasi yang heterogin dan aplikasi metode pareto yang
optimal. Tetapi kesulitan ini sangat disadari atas kesimpulan SATA. Kita tidak mengharapkan
akuntansi tersebut bersifat teoritis untuk pengembangan kerangka dasar teori, bahwa kepuasan
dapat dicapai secara universal.
TUJUAN PENGGUNA DAN KEBERAGAMAN PENGGUNA

Pencarian untuk tujuan pengguna telah diliputi oleh masalah keanekaragaman pengguna
dibahas dalam laporan SATTA. Pada bagian ini, kita akan secara singkat membahas pelaporan
tujuan mayor dan minor perusahaan dan kemudian berhubungan dengan masalah keanekaragaman
pengguna untuk tujuan. Tujuan Pengguna tercantum dalam dokumen seperti Trueblood Committee
Report dan SFAC No.1 yang cukup luas dan umum. spesifisitas lebih lanjut mungkin diperlukan
jika membuat kebijakanharus tepat dieksekusi. Sayangnya, hanya jumlah yang sangat terbatas dari
penelitian akuntansi difokuskan pada isu ini. Namun demikian, tampaknya ada dua bidang utama
di mana informasi.lainnya umum yang berlaku untuk kelompok pengguna banyak. Yang pertama
disebut sebagai tujuankemampuan prediktif. Yang kedua adalah akuntabilitas.

1. Kemampuan Prediktif
Data akuntansi kegunaan sebagai bantuan untuk memprediksi variabel masa depan
dalam konteks pasar modal yang sebagian besar "efisien" telah menjadi sangat penting
dalam penelitianakuntansi. Meskipun efisiensi pasar memvalidasi tujuan kemampuan
prediktif, tugas FASB masih merupakan salah satu memilih antara bersaing alternatif
akuntansi dalam konteks di mana manfaat dari standar akuntansi harus melebihi
biaya mereka. Sejumlah penelitian awal berusaha untuk menggunakan data akuntansi
untuk memprediksivariabel masa depan. Satu kelompok studi telah berusaha untuk
memprediksi pendapatan masa depan berdasarkan angka pendapatan sekarang dan masa
lalu. Salah satu tujuan dari studi ini adalah untuk memperoleh bukti tentang apakah biaya
perolehan pendapatan, laba-tingkat harga disesuaikan umum, atau pendapatan nilai saat ini
adalah prediktor yang lebih baik dari dirinya sendiri.

2. Akuntabilitas
Kata akuntabilitas berarti suatu konsep yang lebih luas terutama berkaitan dengan
pengamanan aset. Tanggung jawab manajemen untuk laporan tentang pencapaian tujuan

11
untuk penggunaan sumber daya perusahaan yang efektif dan efisien. Pengukuran
berdasarkan tujuan akuntabilitas akan mencakup laba per saham dan tingkat pengembalian
investasi dankomponennya (modal omzet dan profit margin)kemampuan prediktif dan
akuntabilitas merupakan tujuan yang terpisah. Salah satunya adalah terkait dengan data
yang akan berguna dalam hal menilai prospek masa depan, sedangkan yang berkaitan
dengan mengevaluasi kinerja perusahaan. Antara dua tujuan, ada, tentu saja,sebuah
hubungan yang bersifat feed-forward nature. Akuntabilitas mulai menerima lebih dari
perhatian sebagai pengganti mungkin untuk tujuan kemampuan-prediktif. Objektivitas
akan menjadi komponen penting dari kerangka ini.

3. Tujuan Sekunder
Kami melihat dua tujuan pengguna lain untuk yang informasi akuntansi dapat sangat
berguna. Mereka jauh lebih sempit daripada konsep kemampuan prediktif dan
akuntabilitas. Salah satunya adalah ukuran daripemeliharaan modal, yang memberikan
informasi tentang jumlah dividen yang dapat dibayarkan selama periode tanpa returning
capital kepada pemegang saham.

Tujuan lain adalah beradaptasi, tujuan ini berkaitan dengan mengukur total likuiditas
yang tersediabagi perusahaan. Menurut definisi, ini ditentukan dengan mengukur exit value
aset perusahaan dikurangi kewajiban. Sebuah laporan laba rugi sebagai pendekatan keluar-
nilai mengukur perubahan likuiditas yang terjadi selama periode sebagai hasil usaha.
Ukuran total likuiditas yang tersedia bagi perusahaan pasti memiliki beberapa, tapi kita
anggap beradaptasi jauh lebih penting daripada kemampuan prediktif dan akuntabilitas.
Perusahaan yang sukses going concern mungkin akan memanfaatkan hanya sebagian
sangat kecil dari total likuiditas yang tersedia selama periode waktu yang relatif singkat.
Pengukuran adaptasi mungkinakan paling penting bagi para pemilik kecil, dipegang
perusahaan dan mungkin kreditor jangka pendek.

4. Keberagaman Pengguna
Tidak diragukan lagi, ada sejumlah besar dan beberapa pengguna laporan keuangan
yang dipublikasikan. Apa yang tidak jelas, bagaimanapun, adalah apakah informasi
kebutuhan untuk berbagai jenis tujuan dapat dipenuhi oleh pernyataan tujuan umum.
Daftar kelompok pengguna mungkin memang panjang. Ini akan mencakup:

12
a. Pemegang Saham
b. Kreditor
c. Analis keuangan dan penasihat
d. Karyawan
e. Serikat buruh
f. Pelanggan
g. Pemasok
h. Asosiasi perdagangan industry
i. Instansi Pemerintah
j. Kelompok kepentingan umum
k. Penelitian dan pembuat standar
l. Auditor
m. Manajemen
n. Kelompok lainnya yang berhubungan dengan operasi perusahaan.

13

Anda mungkin juga menyukai