Anda di halaman 1dari 9

RENAISSANCE

Roger Bacon (1214 – 1294), dilahirkan di Ilcherter, Somersetshire, Inggris, pada sekitar
tahun 1214, Bacon menjalani pendidikan di Universitas-universitas di Oxford dan Paris.[1] Ia dikenal
dengan sebutan Doctor Mirabilis (Latin: "guru yang sangat mengagumkan"), adalah salah seorang
di antara biarawan Fransiskan yang terkenal di zamannya, atau lebih tepatnya, segala zaman. Ia
adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisisme, dan dikenal sebagai
salah seorang pendukung awal metode ilmiah modern di dunia Barat; meskipun studi-studi akhir
menitikberatkan pada kepercayaannya terhadap okultasi dan tradisi alkimia. Ia akrab dengan koleksi
karya-karya ilmiah dan filsafat dari dunia Arab, yang dengan penaklukan dunia Arab atas Syria dan
Mesir, mengendalikan akses ke banyak karya-karya masa lampau.

Kaca pembesar ditemukan pertama kali oleh Roger Bacon. Dia kadang-kadang dinobatkan sebagai
salah satu penganjur metode ilmiah modern di Eropa, yang diilhami oleh karya-
karya Plato dan Aristoteles melalui ilmuwan Islam pendahulu: Ibnu Sina, Ibnu Rusyd serta
sarjana Yahudi: Maimonides.

Riwayat hidup[sunting | sunting sumber]


Satu-satu sumber yang menyatakan tentang kelahirannya adalah pernyataan dalam OpusTertium,
ditulis pada 1267, bahwa " empat puluh tahun telah berlalu sejak aku pertama kali belajar alfabet".
Kelahiran 1214 dianggap tidak harfiah, dan mungkin berarti 40 tahun telah berlalu sejak Ia lulus di
Oxford pada usia 13 tahun.

Bacon belajar dan kemudian menjadi master di Oxford, berceramah tentang Aristoteles, meskipun
tidak ada bukti bahwa dia pernah dianugerahi gelar doktor. judul Doktor Mirabilis adalah adalah
gelar figuratif. Kira-kira antara 1237 dan 1245, Ia mulai kuliah di Universitas Paris, kemudian
memusatkan kehidupan intelektualnya di Eropa. Keberadaannya antara 1247 dan 1256 tidak dapat
dipastikan, tetapi sekitar 1256 Ia Friar dalam Ordo Fransiskan. Sebagai seorang Friar Fransiskan, ia
tidak lagi memegang pos pengajaran, dan setelah kegiatannya 1260 lebih lanjut dibatasi oleh
Undang-undang yang melarang seorang biarawan Fransiskan menerbitkan buku-buku dan famplet
tanpa persetujuan khusus.

Sepanjang hidupnya bacon banyak mengahsilkan penemuan-penemuan, diantaranya optik, alkimia,


dan pembuatan mesiu, perhitungan posisi dan ukuran benda-benda angkasa, dan kemudian
mengantisipasi penemuan-penemuan mikroskop, teleskop,kacamata, pesawat
terbang, hidrolika, kapal uap. Bacon mempelajari astrologi dan percaya bahwa benda-benda langit
memiliki pengaruh terhadap nasib dan pikiran manusia.

Roger Bacon meninggal pada sekitar tahun 1294. Banyak sekali penulis mengabadikan kisah Bacon
ini dalam berbagai buku dan yang paling sukses secara komersial adalah buku The Black Rose
karangan Thomas Costain,dimana pada buku itu Roger Bacon muncul sebagai Ilmuwan pertama
dalam buku tersebut.

Niklas Koppernigk (latin: Nicolaus Copernicus; bahasa


Polandia Mikołaj Kopernik; lahir di Toruń, 19 Februari 1473 – meninggal di Frombork, 24
Mei 1543 pada umur 70 tahun) adalah seorang astronom, matematikawan,
dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat
di matahari) Tata Surya dalam bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat
bagi sains. Ia juga seorang kanon gereja, gubernur dan administrator, hakim, astrolog, dan tabib.
Teorinya tentang Matahari sebagai pusat Tata Surya, yang menjungkirbalikkan teori
geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta) dianggap sebagai salah
satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi
astronomi modern dan sains modern (teori ini menimbulkan revolusi ilmiah). Teorinya memengaruhi
banyak aspek kehidupan manusia lainnya. Universitas Nicolaus Copernicus di Torun, didirikan
tahun 1945, dinamai untuk menghormatinya.

“ “Ada beberapa 'pembual' yang berupaya mengkritik karya saya, padahal mereka sama
sekali tidak tahu matematika, dan dengan tanpa malu menyimpangkan makna
beberapa ayat dari Tulisan-Tulisan Kudus agar cocok dengan tujuan mereka, mereka
berani mengecam dan menyerang karya saya; saya tidak khawatir sedikit pun terhadap
mereka, bahkan saya akan mencemooh kecaman mereka sebagai tindakan yang
gegabah”. ”
Nikolaus Kopernikus menulis kata-kata yang dikutip di atas kepada Paus Paulus III. Kopernikus
mencantumkan kata-kata itu dalam karya terobosannya yang berjudul On the Revolutions of the
Heavenly Spheres (mengenai perputaran bola-bola langit), yang diterbitkan pada tahun 1543.
Mengenai pandangan yang dinyatakan dalam karyanya ini, Christoph Clavius, seorang imam
Yesuitpada abad ke-16, mengatakan, "Teori Kopernikus memuat banyak pernyataan yang tidak
masuk akal atau salah". Teolog Jerman, Martin Luther, menyayangkan, "Si dungu itu akan
mengacaukan seluruh ilmu astronomi".

Latar belakang pemuda yang haus


pengetahuan[sunting | sunting sumber]
Lahir pada tanggal 19 Februari 1473 di Toruń, yang pada waktu itu di bawah kekuasaan suatu
ordo Kristen bernama Ordo Teutonicum, nama aslinya ialah Niklas Koppernigk (Mikołaj Kopernik,
dalam bahasa Polandia yang merupakan bahasa sehari-hari pada waktu itu). Baru belakangan,
sewaktu ia mulai menulis karya akademinya, ia menggunakan nama Latin, Nicolaus Copernicus.
Ayahnya, seorang saudagar yang berdagang di Toruń, mempunyai empat anak; Nicolaus adalah si
bungsu. Sewaktu Nicolaus berusia 11 tahun, ayahnya meninggal. Seorang paman, bernama Lucas
Waczenrode, mengasuh Nicolaus dan saudara-saudara kandungnya. Ia membantu Nicolaus
memperoleh pendidikan yang baik, menganjurkannya untuk menjadi imam.

Pendidikan Nicolaus dimulai di kampung halamannya, tetapi belakangan dilanjutkan


di Chełmno yang tidak jauh dari situ. Di sana ia belajar bahasa Latin dan mempelajari karya para
penulis kuno. Pada usia 18 tahun, ia pindah ke Kraków, ibu kota Polandia saat itu. Di kota ini ia
kuliah di universitas dan mengajar dan mengejar hasratnya akan astronomi. Setelah ia
menyelesaikan pendidikannya di Kraków, paman dari Nikolaus — yang pada waktu itu telah
menjadi uskup di Warmia — memintanya untuk pindah ke Frombork, sebuah kota di Laut Baltik.
Waczenrode ingin kemenakannya menduduki jabatan staf katedral.

Akan tetapi, Nicolaus yang berusia 23 tahun ingin memuaskan dahaganya akan pengetahuan dan
berhasil membujuk pamannya untuk mengizinkan dia mempelajari hukum gereja, kedokteran, dan
matematika di berbagai universitas di Bologna dan Padua, Italia. Di sana, Nicolaus bergabung
dengan astronom Domenico Maria Novara dan filsuf Pietro Pomponazzi. Sejarawan Stanisław
Brzostkiewicz mengatakan bahwa ajaran Pomponazzi telah "membebaskan pikiran astronom muda
ini dari cengkraman ideologi abad pertengahan".

Di waktu senggangnya, Copernicus mempelajari karya para astronom zaman dahulu, menjadi begitu
larut dalam karya tersebut sampai-sampai ketika ia mengetahui karya Latin itu tidak lengkap, ia
mempelajari bahasa Yunani agar dapat meneliti naskah aslinya. Pada akhir pendidikannya, Nicolaus
telah menjadi doktor hukum gereja, matematikawan, dandokter. Ia juga pakar bahasa Yunani,
menjadi orang pertama yang menerjemahkan sebuah dokumen dari bahasa Yunani langsung ke
bahasa Polandia.

Tycho Brahe

Mauerquadrant (Tycho Brahe 1598)

Tycho Brahe (lahir di Knudstrup, Denmark, 14 Desember 1546 – meninggal


di Praha, Bohemia (sekarang Ceko), 24 Oktober 1601pada umur 54 tahun) adalah
seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog (kedua bidang ini belum
dibedakan waktu itu) dan alkimiawan. Ia memiliki sebuah observatorium yang dinamai Uraniborg, di
Pulau Hven, di Selat Øresundyang menjadi "lembaga penelitian" awalnya.
Tycho adalah astronom pengamat paling menonjol pada zaman pra-teleskop. Akurasi
pengamatannya pada posisi bintang danplanet tak tertandingi pada zaman itu.
Untuk penerbitan karyanya, Tycho memiliki mesin cetak dan pabrik kertas. Asistennya yang paling
terkenal adalah Johannes Kepler. Setelah kematiannya, catatan-catatannya mengenai gerak
Planet Mars membuat Kepler menemukan tiga hukum pergerakan planetyang menyokong teori
heliosentris.

Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630), seorang tokoh penting
dalam revolusi ilmiah, adalah seorangastronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling
dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk sebagai
"astrofisikawan teoretikal pertama", meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai
ahli astrologi ilmiah terakhir. Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler menjadi matematikawan
kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan Jendral Wallenstein, suatu
jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor matematika
di Universitas Graz. Karier Kepler juga bersamaan dengan karier Galileo Galilei. Pada awal
kariernya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe.

Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika. Ia menjadi sangat terkenal di bidang
optik dan astronomi. Kepler, meski perawakannya kecil, memiliki kecerdasan yang memukau dan
juga kepribadian yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama ke Katolik Roma,
sekalipun di bawah tekanan hebat.

Latar belakang[sunting | sunting sumber]


Johannes Kepler lahir pada tahun 1571 di Weil der Stadt, sebuah kota kecil di pinggiran Hutan
Hitam Jerman. Meskipun keluarganya miskin, beasiswa dari para bangsawan lokkal memungkinkan
Johannes mendapatkan pendidikan yang baik. Ia mempelajari teologi di Universitas Tüũbingen,
sesuai niatnya untuk menjadi rohaniwan Lutheran. Tetapi, kejeniusannya di bidang matematika
mendapat pengakuan. Pada tahun 1594, ketika seorang guru matematika di SMU Lutheran
di Graz, Austria, meninggal dunia, Kepler menggantikannya. Sewaktu berada di sana, ia
menerbitkan karya besarnya yang pertama, Cosmographic Mystery(Misteri Kosmografis).

Astronom Brahe telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencatat pengamatannya


tentang planet dengan cermat dan teliti. Ketika ia membaca Cosmographic Mystery, Brahe terkesan
dengan pemahaman Kepler tentang matematika dan astronomi, dan ia mengundang Kepler untuk
bergabung dengannya di Benátky, dekat Praha, sekarang di Republik Ceko. Kepler menerima
undangan itu ketika intoleransi keagamaan memaksanya meninggalkan Graz. Sebagaimana telah
diceritakan di atas, ketika Brahe meninggal, Kepler menggantikan dia. Sebagai ganti seorang
pengamat yang sangat teliti, sekarang dewan penasihat kekaisaran memiliki orang yang jenius di
bidang matematika.

Tonggak sejarah di bidang optik[sunting | sunting sumber]


Untuk memperoleh manfaat sepenuhnya dari kumpulan pengamatan Brahe tentang planet, Kepler
perlu lebih banyak memahami tentang pembiasan cahaya. Bagaimana pantulan cahaya dari sebuah
planet dibiaskan sewaktu memasuki atmosfer bumi? Penjelasan Kepler tertuang dalam
buku Supplement to Witelo, Expounding the Optical Part of Astronomy (Suplemen untuk Witelo,
Menjabarkan Bagian Optik dari Astronomi), yang lebih banyak memberikan perincian tentang karya
Witelo, Ilmuwan Abad Pertengahan. Buku Kepler itu adalahtonggak sejarah di bidang optik. Ia
adalah orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.

Akan tetapi, bidang utama yang Kepler geluti bukanlah optik, melainkan astronomi. Para astronom
masa awal yakin bahwa langit adalah bulatan kosong dengan bintang-bintang yang menempel di
bagian dalamnya seperti berlian yang berkilau. Ptolemaus menganggap bumi sebagai pusat alam
semesta, sedangkan Kopernikus yakin bahwa planet-planet semuanya mengitari matahari yang
tidak bergerak. Brahe memperkirakan bahwa planet-planet lain berputar mengelilingi matahari, yang
selanjutnya mengorbit bumi. Karena berbeda dengan bumi, semua planet lainnya dalah benda
langit, benda-benda ini dianggap sempurna. Satu-satunya bentuk gerakan yang dianggap cocok
untuk planet-planet itu ialah bentuk lingkaran sempurna, setiap planet bergerak dengan kecepatan
konstan. Dalam iklim inilah Kepler memulai tugasnya sebagai matematikawan kekaisaran.

Awal astronomi modern[sunting | sunting sumber]


Diperlengkapi dengan tabel-tabel pengamatan gerakan planet yang disusun oleh Brahe, Kepler
mempelajari gerakan kosmis dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang ia lihat. Selain jenius
dalam soal angka, ia juga mempunyai tekad yang kuat dan rasa ingin tahu yang tak habis-habisnya.
Kesanggupannya yang luar biasa untuk bekerja dibuktikan oleh ke-7200 perhitungan rumit yang ia
rampungkan sewaktu mempelajari tabel-tabel pengamatan tentang Mars.

Dan, Mars-lah yang pertama-tama menarik perhatian Kepler. Setelah dengan saksama mempelajari
tabel-tabel itu, tersingkaplah bahawa Mars mengorbit matahari tetapi bukan dalam lingkaran
sempurna. Satu-satunya bentuk orbit yang cocok dengan pengamatan itu ialah bentuk elips
(lonjong) dengan matahari sebagaisalah satu titik fokusnya. Akan tetapi, Kepler sadar bahwa kunci
untuk menyibakkan rahasi langit bukanlah Mars, melainkan planet Bumi. Menurut Profesor Max
Caspar, "Temuan Kepler memotivasi diauntuk mencoba pendekatan yang jenius". Ia menggunakan
tbael-tabel itu dengan cara yang tidak lazim. Ketimbang menggunakan tabel-tabel itu untuk
menyelidiki Mars, Kepler membayangkan dirinya sedang berdiri di Mars dan melihat ke Bumi. Ia
menghitung kecepatan gerakan bumi bervariasi dan berbanding terbalik dengan jaraknya matahari.

Sekarang, Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya. Matahari juga
berfungsi seperti sebuah magnet, berputar pada porosnya dan memengaruhi gerakan planet-planet.
Caspar menulis, "Ini adalah konsep yang benar-benar baru yang sejak saat itu memandu dia dalam
risetnya dan menuntunnya ke penemuan hukum-hukumnya". Bagi Kepler, semua planet adalah
benda-benda fisik yang dengan harmonis diaturoleh serangkaian hukum yang beragam. Apa yang
telah ia pelajari dari Mars dan Bumi pasti berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia menyimpulkan
bahwa setiap planet mengitari matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang bervariasi sesuai
dengan jaraknya dari matahari.

“ Kepler diakui sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa—tokoh yang
turut menyeret astronomi keluar dari Abad Pertengahan ke Zaman Modern ”
Hukum Kepler tentang gerakan planet[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 1609, Kepler menerbitkan buku New Astronomy (Astronomi Baru), yang diakui sebagai
buku astronomi modern yang pertama dan salah satu buku terpenting yang pernah ditulis tentang
subjek itu. Mahakarya ini memuat dua hukum Kepler yang pertama tentang gerakan planet.
Hukumnya yang ketiga diterbitkan dalam buku Harmonies of the World (Keharmonisan Dunia) pada
tahun 1619, sewaktu ia tinggal di Linz, Austria. Tiga hukum ini mendefinisikan dasar-dasar gerakan
planet: bentuk orbit planet yang mengitari matahari, kecepatan gerakan planet, dan hubungan
antara jarak sebuah planet dari matahari dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu
putaran.

Bagaimana reaksi para astronom rekan-rekan Kepler? Mereka tidak memahami betapa pentingnya
hukum Kepler itu. Bahkan ada yang sama sekali tidak percaya. Mungkin mereka tidak dapat
sepenuhnya dipersalahkan. Kepler telah menyelubungi karyanya dengan suatu prosa Latin yang
sulit dipahami laksana lapisan awan tebal yang menyelubungi Venus yang nyaris tak tertembus.
Tetapi, seraya waktu berlalu, hukum-hukum Kepler akhirnya diakui. Kira-kira 70 tahun kemudian,
Isaac Newton menggunakan karya Kepler sebagai dasar untuk hukumnya tentang gerakan dan
gravitasi. Dewasa ini, Kepler diakui sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa—tokoh
yang turut menyeret astronomi keluar dari Abad Pertengahan ke zaman modern.

“ Intoleransi keagamaan sangat memuakkan bagi Kepler, yang yakin bahwa


keharmonisan di antara planet-planet seharusnya terdapat juga di antara umat
manusia ”
Eropa dilanda perang agama[sunting | sunting sumber]
Pada bulan yang sama sewaktu Kepler merumuskan hukumnya yang ketiga, meletuslah Perang
Tiga Puluh Tahun. Selama periode itu (1614-48), Eropa diporakporandakan oleh pembunuhan dan
penjarahan berlatar agama dan Jerman kehilangan sepertiga penduduknya. Perburuan tukang sihir
merebak di mana-mana. Ibunda Kepler dituduh sebagai tukang sihir dan nyaris dieksekusi. Menurut
laporan, sebelum perang saja gaji Kepler di istana kadang dibayar kadang tidak, dan pada masa
perang ia sama sekali tidak menerima gaji.
Sepanjang kehidupannya, Kepler yang adalah seorang Lutheran mengalami penganiayaan dan
prasangka agama. Ia dipaksa keluar dari Graz—yang berarti kehilangan segala sesuatu dan
mengalami kesukaran—sebab ia menolak untuk menganut Katolik Roma. Di Benátky, ia sekali lagi
dibujuk untuk berganti agama. Tetapi, Kepler menolak penyembahan kepada patung dan santo;
menurutnya praktik semacam inilah adalah pekerjaan Iblis. Di Linz, ketidaksepakatan dengan rekan-
rekannya dari Lutheran yang mempercayai bahawa Allah ada di mana-mana membuat ia dikucilkan
dari Perjamuan Malam mereka. Intoleransi keagamaan sangat memuakkan bagi Kepler, yang yakin
bahwa keharmonisan di antara planet-planet seharusnya terdapat juga di antara umat manusia. Ia
berpaut pada keyakinannya dan rela menderita. "Menderita bersama banyak saudara demi agama
dan demi kemuliaan Kristus dengan bertekun menghadapi bahaya dan aib, harus meninggalkan
rumah, ladang, sahabat, dan kampung halaman seseorang—belum pernah terpikirkan oleh saya
bahwa ini bisa menjadi pengalaman yang sedemikian memuaskan," tulis Kepler.—Johannes Kepler,
oleh Ernst Zinner.

Pada tahun 1627, ia menerbitkan buku Rudolphine Tables (Tabel-Tabel Rudolphine), yang ia
anggap sebagai karya utamanya di bidang astronomi. Tidak seperti buku-buku terdahulu, buku ini
diberi acungan jempol di mana-mana, dan segera menjadi buku wajib bagi para astronom dan
navigator. Akhirnya, pada bulan November 1630, Kepler meninggal dunia di Regensburg, Jerman.
Salah seorang kolega Kepler tak henti-hentinya mengagumi Kepler yang katanya memiliki "ilmu
yang begitu kokoh dasarnya dan pengetahuan yang begitu kaya tentang rahasia yang paling sulit
dipahami". Suatu penghormatan yang pantas diberikan untuk pria yang menyibak rahasia tata surya.

Galileo Galilei (pengucapan bahasa Italia: [ɡaliˈlɛːo ɡaliˈlɛi]; lahir di Pisa, Toscana, 15
Februari 1564 – meninggal di Arcetri, Toscana,8 Januari 1642 pada umur 77 tahun) adalah
seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Ia
disebut sebagai "bapak astronomi observasional",[2] "bapak ilmu fisika modern",[3][4] "bapak metode
ilmiah",[5] dan "bapak ilmu pengetahuan".[6][7]

Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai


pengamatan astronomi, dan hukum gerakpertama dan kedua (dinamika). Selain itu, Galileo juga
dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari
dan matahari sebagai sistem tata surya.

Akibat pandangannya yang disebut itu ia dianggap melenceng dari keyakinan yang selama ini dianut
oleh masyarakat maupun gereja saat itu, dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22
Juni 1633. Pemikirannya tentang matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan
ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Ia dihukum
dengan pengucilan (tahanan rumah) sampai meninggalnya.[8][9] Baru pada tahun 1992 Paus Yohanes
Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam
pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik
Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.[10]

Menurut Stephen Hawking, Galileo dapat dianggap sebagai penyumbang terbesar bagi
dunia sains modern. Hasil usahanya bisa dikatakan sebagai terobosan besar dari Aristoteles.
Konfliknya dengan Gereja Katolik Roma (Peristiwa Galileo) adalah sebuah contoh awal konflik
antara otoritas agama dengan kebebasan berpikir (terutama dalam sains) pada masyarakat Barat.

Prangko peringatan Tahun Astronomi Internasional - Galileo

Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Tuscany pada tanggal 15 Februari 1564 sebagai anak pertama dari
Vincenzo Galilei, seorang matematikawan dan musisi asal Florence, dan Giulia Ammannati. Ia
sudah dididik sejak masa kecil. Kemudian, ia belajar di Universitas Pisa namun terhenti karena
masalah keuangan. Untungnya, ia ditawari jabatan di sana pada tahun 1589 untuk mengajar
matematika. Setelah itu, ia pindah ke Universitas Padua untuk mengajar geometri, mekanika, dan
astronomi sampai tahun 1610. Pada masa-masa itu, ia sudah mendalami sains dan membuat
berbagai penemuan.

Pada tahun 1612, Galileo pergi ke Roma dan bergabung dengan Accademia dei Lincei untuk
mengamati bintik matahari. Pada tahun itu juga, muncul penolakan terhadap teori Nicolaus
Copernicus, teori yang didukung oleh Galileo. Pada tahun 1614, dari Santa Maria Novella,
Tommaso Caccini mengecam pendapat Galileo tentang pergerakan bumi, memberikan anggapan
bahwa teori itu sesat dan berbahaya. Galileo sendiri pergi ke Roma untuk mempertahankan dirinya.
Pada tahun 1616, Kardinal Roberto Bellarmino menyerahkan pemberitahuan yang melarangnya
mendukung maupun mengajarkan teori Copernicus.

Galileo menulis Saggiatore pada tahun 1622, yang kemudian diterbitkan pada 1623. Pada tahun
1624, ia mengembangkan salah satu mikroskop awal. Pada tahun 1630, ia kembali ke Roma untuk
membuat izin mencetak buku Dialogo sopra i due massimi sistemi del mondoyang kemudian
diterbitkan di Florence pada 1632. Namun, pada tahun itu pula, Gereja Katolik menjatuhkan vonis
bahwa Galileo harus ditahan di Siena.

Di bulan Desember 1633, ia diperbolehkan pensiun ke vilanya di Arcetri. Buku terakhirnya, Discorsi
e dimostrazioni matematiche, intorno à due nuove scienze diterbitkan di Leiden pada 1638. Di saat
itu, Galileo hampir buta total. Pada tanggal 8 Januari 1642, Galileo wafat di Arcetri saat ditemani
oleh Vincenzo Viviani, salah seorang muridnya.

Prangko peringatan Tahun Astronomi Internasional - Teleskop Galileo (Galileoskop)

Tidak seperti yang dipercaya sebagian orang, Galileo tidak menciptakan teleskop tetapi ia telah
menyempurnakan alat tersebut. Ia menjadi orang pertama yang memakainya untuk mengamati
langit, dan untuk beberapa waktu, ia adalah satu dari sedikit orang yang bisa membuat teleskop
sebagus itu. Awalnya, ia membuat teleskop hanya berdasarkan deskripsi tentang alat yang dibuat di
Belanda pada 1608. Ia membuat sebuah teleskop dengan perbesaran 3x dan kemudian membuat
model-model baru yang bisa mencapai 32x. Pada 25 Agustus 1609, ia mendemonstrasikan teleskop
pada pembuat hukum dari Venesia. Selain itu, hasil kerjanya juga membuahkan hasil lain karena
ada pedagang-pedagang yang memanfaatkan teleskopnya untuk keperluan pelayaran. Pengamatan
astronominya pertama kali diterbitkan di bulan Maret 1610, berjudul Sidereus Nuncius.

Galileo menemukan tiga satelit alami Jupiter -Io, Europa, dan Callisto- pada 7 Januari 1610. Empat
malam kemudian, ia menemukan Ganymede. Ia juga menemukan bahwa bulan-bulan tersebut
muncul dan menghilang, gejala yang ia perkirakan berasal dari pergerakan benda-benda tersebut
terhadap Jupiter, sehingga ia menyimpulkan bahwa keempat benda tersebut mengorbit planet.

Galileo adalah salah satu orang Eropa pertama yang mengamati bintik matahari, diperkirakan
Astronomi astronom Tionghoa sudah mengamatinya sejak lama. Selain itu, Galileo juga adalah
orang pertama yang melaporkan adanya gunung dan lembah di bulan, kesimpulan yang diambil
melihat dari pola bayangan yang ada di permukaan. Ia kemudian memberi kesimpulan bahwa "bulan
itu kasar dan tidak rata, seperti permukaan bumi sendiri", tidak seperti anggapan Aristoteles yang
menyatakan bulan adalah bola sempurna.

Galileo juga mengamati planet Neptunus pada 1612 namun ia tidak menyadarinya sebagai planet.
Pada buku catatannya, Neptunus tercatat hanya sebagai sebuah bintang yang redup.

Anda mungkin juga menyukai