Anda di halaman 1dari 14

2.

1 Sumbangan Beberapa Tokoh Terkemuka


Salah seorang tokoh besar pada zaman renaisans adalah Leonardo da Vinci
(1452-1519). Ia memiliki keahlian dalam berbagai bidang pengetahuan yakni
seni lukis, seni patung, arsitektur, teknik, music, filsafat dan penelitian ilmiah.
Pada usia 14 tahun ia mulai belajar melukis dan seni tuang perunggu. Salah
satu lukisannya yang amat terkenal ialah Mona Lisa. Sebagai seorang peneliti,
ia mempelajari segala bidang pengetahuan, antara lain mekanika, hidraulika,
dan optika. Dalam bidang teknik ia telah merancang sejumlah peralatan yakni
antara lain kincir angin, pengumpil atau pengungkit dan mesin pengeruk.
Dalam bidang konstruksi ia juga merupakan seorang yang ahli dalam hal
pembuatan terusan, sistem irigasi dan bangunan air. Selain itu, ia mempelajari
anatomi manusia melalui pembedahan mayat, memberi uraian tentang jantung
dan katup-katup jantung, letak janin dalam rahim yang semuanya ditunjukkan
dengan gambar-gambar anatomi yang indah. Keahlian Leonardo dalam
berbagai bidang pengetahuan dapat dikatakan mirip dengan Al-Biruni, seorang
ilmuwan muslim terbesar pada abad ke-10.
Perkembangan dalam bidang biologi dipelopori oleh William Harvey
(1578-1657), seorang dokter dan ahli biologi bangsa inggris. Ia
mengemukakan pendapatnya, bahwa darah dalam tubuh manusia dan binatang
beredar melalui pembuluh darah dalam sistem tertutup dan jantung adalah
pusat dari peredaran darah. Pendapat semacam ini pernah dikemukakan oleh
Ibnu Sina pada awal abad ke-11 dan kemudian dikembangkan oleh Ibnu Nafis
pada abad ke 13. Baik Ibnu Sina maupun Ibnu Nafis mengemukakan bahwa
darah dalam badan manusia mengalir secara terus menerus dari jantung ke
seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Untuk memperkuat pendapatnya
Harvey telah melakukan observasi anatomi dan sejumlah eksperimen. Ia
berhasil mendekteksi arah aliran darah dalam arteri maupun vena. Harvey
mengemukakan pula bahwa jantung merupakan organ yang memproduksi
panas untuk memanaskan darah dan menjaga agar darah tetap mengalir. Hasil-
hasil eksperimen dituliskannya dalam buku yang berjudul ”Execitatio
Anatomica de Motu Cordis et Sanguinis in Animalibus” yang diterbitkan pada

1
tahun 1628. Di samping mengenai peredaran darah, Harvey juga menuliskan
karyanya dalam bidang embriologi dengan judul “On Generation of Animals”
yang diterbitkan pada tahun 1651. Setelah melakukan pengamatan dan
eksperimen tentang embrio binatang, ia menarik kesimpulan bahwa semua
binatang berasal dari telur.
Perkembangan pengetahuan pada zaman renaisans ternyata merambah
sampai pada bidang astronomi. Seorang ahli astronomi yang terkenal di dunia
barat pada masa itu ialah Nicolaus Copernicus. Ia dilahirkan di Torun,
Polandia, pada tahun 1473 dengan nama Niklas Koppernigk, yang diberikan
oleh ayahnya yang berkebangsaan Jerman. Ia mempelajari matematika,
astronomi, hukum dan kedokteran. Dalam mempelajari astronomi ia
mengetahui pendapat Hipparchus dan Ptolemeus bahwa bumilah yang menjadi
pusat tata surya. Berdasarkan pada perhitungan matematika mengenai
pergerakkan planet-planet, makai a mengemukakan pendapatnya bahwa yang
menjadi pusat tata surya itu bukanlah bumi, tetapi matahari. Dengan demikian
ia menolak sistem geosentrik dan mengemukakan sistem heliosentrik.
Berdasarkan pendapat tersebut, ia menambahkan bahwa bumi berputar
mengelilingi matahari selama satu tahun sambal berputar pada sumbu dan
porosnya selama 24 jam. Peredaran bumi mengelilingi matahari ini dapat
menjelaskan adanya pergantian musim, sedangkan perputaran bumi pada
porosnya menjelaskan terjadinya siang dan malam. Planet-planet lain beredar
mengelilingi matahari dalam waktu yang berbeda-beda, tergantung pada jarak
planet terhadap matahari. Makin jauh suatu planet dari matahari, lintasan yang
dilalui makin panjang, dan waktu yang diperlukan untuk mengelilingi makin
lama. Planet yang paling dekat dengan matahari ialah Mercurius, kemudian
yang jaraknya makin jauh berturut-turut ialah Venus, Bumi, dengan Bulan,
Mars, Yupiter, dan Saturnus dan waktu yang diperlukan berturut-turut 80 hari,
9 bulan, 1 tahun, 2 tahun, 12 dan 30 tahun. Karya besar Copernicus yang
berjudul De revolutionibus orbium celestium (Tentang peredaran benda-benda
ruang angkasa) diterbitkan pada tahun 1543, tidak lama sebelum ia meninggal
dunia pada tanggal 24 Mei 1543. Pendapat tentang tata surya yang heliosentrik
ini bukanlah sesuatu pendapat yang baru, karena Al-Battani seorang ahli

2
astronomi muslim yang terbesar, pada abad ke-9 telah mengemukakan hal ini
dan hasil karyanya berupa buku-buku yang telah banyak diterjemahkan ke
dalam Bahasa Latin dan Spanyol. Ahli astronomi lain yang terkenal pada
sekitar abad ke-16 ialah Tycho Brahe, Kepler, dan Galileo.
Tycho Brahe lahir pada tahun 1546 dari kalangan keluarga bangsawan
Denmark. Pada usia 15 tahun ia dikirim ke Leipzig untuk belajar ilmu hukum,
namun, ia tertarik untuk mempelajari astronomi, lebih-lebih setelah ia
menyaksikan gerhana matahari sebagian sebelum ia meninggalkan Denmark,
sehingga dengan diam-diam ia mempelajari astronomi dari buku-buku yang ia
beli. Dengan tekun ia membuat peralatan untuk melakukan observasi
astronomi pada malam hari. Kemudian Brahe belajar di beberapa universitas
di Eropa, melanjutkan observasinya dan menyempurnakan peralatannya. Pada
usia 26 tahun ia kembali ke Denmark dan tertarik pada alkimia. Pada tanggal
11 November 1572 ketika ia pulang dari laboratoriumnya, ia menyaksikan
suatu peristiwa yang sangat mengagumkan dana mat berharga baginya, yaitu
terjadinya supernova yang dapat disaksikannya dengan mata biasa. Supernova
ialah bintang yang meledak dan kehilangan sebagian besar massanya dan
terlihat amat terang, yakni hingga 100 juta kali dari sinarnya yang biasanya
dan terjadi satu kalu selama beberapa ratus tahun. Hal ini menyebabkan ia
melakukan observasi dengan lebih teliti selama 18 bulan dan ia berkesimpulan
bahwa telah terjadi bintang baru. Atas hasil jerih payahnya itu, pada usia 27
tahun ia telah disebut sebagai ahli astronomi yang termasyhur di Eropa. Pada
tahun 1576 ia membangun sebuah observatorium yang besar dengan bantuan
dari Raja Denmark di pulau Ven lengkap dengan peralatan astronomi yang
diperlukan. Di sana ia bekerja selama 20 tahun dan telah memberikan
sumbangan yang sangat besar terhadap perkembangan astronomi, sehingga
memungkinkan Kepler merumuskan tiga hukum tentang peredaran planet-
planet. Brahe meninggal dunia pada tanggal 24 Oktober 1601.
Ahli astronomi yang semasa dengan Brahe ialah Kepler. Johannes Kepler
adalah seorang ahli astronomi dan matematika bangsa Jerman, yang lahir pada
tahun 1571. Ia belajar teologi di Tubingen sejak tahun 1589, dimana Michael
Mastlin seorang guru besar dalam matematika dan astronomi, khusus

3
membimbingnya untuk memperdalam pengetahuannya mengenai karya-karya
Copernicus. Kepler dapat menerima teori heliosentrik dari Copernicus dan
dalam mempelajari astronomi ia banyak memusatkan perhatiannya pada
gerakkan planet serta menyusun kalender tahunan. Pada tahun 1599 ia pergi
ke Praha untuk memenuhi undangan dari Tycho Brahe. Disana ia bekerja sama
dengan Tycho Brahe guna membuat tabel-tabel astronomi yang baru. Setelah
Tycho Brahe meninggal pada tahun 1601, Kepler melanjutkan penyusunan
tabel hingga selesai pada tahun 1624 dan diterbitkan pada tahun 1627. Semua
tulisan Tycho Brahe serta hasil-hasil pengamatannya selama 20 tahun,
disimpan oleh Kepler. Dari bahan tulisan dan hasil pengamatan yang diteliti
inilah Kepler menyusun dan merumuskan tiga hukum dalam bidang
astronomi. Ketiga hukum itu ialah (1) sebuah planet berputar mengelilingi
matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips, dimana matahari
merupakan salah satu fokus atau titik apinya, (2) vector jari-jari yang
terbentuk antara matahari dengan sebuah planet akan membentuk sebuah
bidang yang sama luasnya dalam waktu yang sama, dan (3) kuadrat waktu
peredaran planet sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu
dari matahari. Pada bagian akhir hidupnya Kepler bekerja sebagai guru besar
dalam matematika. Hasil karyanya yang terkenal ialah Astronomia Nova
(1609), Harmonice Mundi (1619) dan DeCometis (1619-1620). Kepler
meninggal dunia pada tanggal 15 November 1630.
Seorang ahli astronomi yang juga seorang ahli fisika dan matematika yang
terkenal ialah Galileo Galilei. Ia dilahirkan pada tahun 1564. Ayahnya
bernama Vincenzio Galilei berkebangsaan italia adalah seorang guru musik
yang berdagang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pada tahun 1681
Galileo mulai masuk universitas dikota kelahiran pisa untuk belajar ilmu
kedokteran sesuai dengan keinginan keluarganya walaupun sebenarnya ia
lebih menyukai matematika. Oleh karena itu, dua tahun kemudian ia mulai
belajar matematika pada seorang guru, Agrilio Ricci dan pada tahun 1585 ia
keluar dari universitas tanpa ijazah. Kemudian ia mulai menerapkan
pengetahuannya tentang matematika dalam bidang fisika yang juga
dipelajarinya. Dalam bidang fisika ia mengemukakan teori tentang gerak jatuh

4
suatu benda dan teori tentang kesetimbangan hidrostatika. Sebelum Galileo,
fisika merupakan cabang filsafat Aristoteles dan bukan pengetahuan yang
berdasarkan eksperimen. Sekitar tahun 1590 Galileo membuat tulisan tentang
gerak suatu benda dan menyanggah pendapat-pendapat Aristoteles. Ia
berpendapat bahwa kecepatan gerak benda jatuh itu tidak tergantung dari berat
benda. Di samping itu ia juga mengemukakan pendapatnya mengenai gerak
proyektil yang merupakan lintasan parabola untuk gerak benda dibawah
pengaruh gaya berat dengan menggunakan dasar perhitungan matematika.
Atas dasar kemampuan dan kecerdasannya ia diangkat sebagai pengajar
pada universitas Pisa padatahun 1589, namun pada tahun 1592 ia pindah ke
universitas Padua, dimana kebebasan akademik dijamin oleh pemerintah
Venesia. Pada tahun 1597 ia mulai mempelajari buku-buku Copernicus yang
diterbitkan oleh Kepler dan ia dapat menerima teori heliosentrik dari
Copernicus karena berdasarkan teori tersebut Galileo lebih mudah
menjelaskan peristiwa-peristiwa angkasa dengan perhitungan matematika.
Dengan demikian mulai tahun 1604 ia mulai melakukan kegiatan dalam
bidang astronomi dan ia pun membuat teleskop dan menyempurnakannya
untuk keperluan observasi astronomi terhadap bulan dan planet-planet lainnya.
Galileo terus melanjutkan perbaikan atas teleskop yang dibuatnya sehingga
pada tahun 1610 ia berhasil menemukan gunung-gunung pada permukaan
bulan, menemukan bintang-bintang baru, mengamati satelit dari Yupiter,
mengamati cicin planet Sartunus. Penemuannya tentang noda-noda matahari
merupakan bahan untuk mendukung pendapat Copernicus bahwa matahari
adalah pusat tata surya, dan bukan bumi. Hal in bertentangan dengan pendapat
Gereja yang menganut teori Ptolemeus yaitu bahwa bumi lah yang menjadi
pusat tata surya.
Karyanya yang sangat terkenal ialah “Dialog tentang dua sistem dunia”
yang diterbitkan pada tahun 1632 dan memberi dasar pada mekanika dimana
dikembangkan prinsip inersiayang kemudian menjadi hukum gerak Newton.
Oleh Gereja Katolik Roma ia dijatuhi hukuman tahanan rumah hingga akhir
hanyatnya. Pada tahun 1638 ia menjadi buta dan meninggal dunia pada tahun

5
1642. Pendapat tentang gravitasi sebagaimana dikemukakan oleh Galileo ini,
pernah dikemukakan oleh Ibnu Sina pada abad ke-10.

2.2 Perkembangan Alkimia


Sebagaimana telah diuraikan dimuka, pengetahuan kimia pada abad
pertengahan diwarnai oleh praktek-praktek alkimia yang dipengaruhi oleh
astrologi dan mistik dengan tujuan dapat mengubah logam biasa menjadi emas
serta untuk memperoleh batu hikmah atau aliksiryang dapat membuat orang
hidup kekal selamanya. Pada waktu yang sama di dunia Islam para ilmuan
kimia muslim telah melakukan berbagai eksperimen untuk mengembangkan
kimia sebagai suatu ilmu pengetahuan. Hasil karya para ilmuan kimia muslim
ini telah disebarluaskan ke berbagai wilayah termasuk daratan Eropa.
Pada zaman renaisans para ahli alkimia Eropa mulai menyadari bahwa
pengetahuan tentang alkimia perlu dikembangkan sehingga berguna bagi
pengetahuan yang lain dan hal ini diawali dengan adanya gagasan untuk
menjadikan alkimia menjadi kimia untuk kedokteran atau iatrokimia. Kata ini
berasal dari Bahasa Yunani “iatros” yang berarti sesuatu yang dapat
menyembuhkan dan orang pertama yang memelopori mewujudkan gagasan ini
menjadi kenyataan ialah Paracelsus. Selanjutnya beberapa ahli alkimia lain
juga berperan dalam memberikan sumbangan bagi kemajuan pengetahuan.
Paracelsus dilahirkan di negara Swiss pada tahun 1493. Ayahnya adalah
seorang dokter yang bernama von Hohenheim. Nama sebenarnya ialah
Theophrastus Philippus Aureolus Bombastus von Hohenheim, sedangkan
nama Paracelsus dipakai sejak tahun 1529 karena ia merasa lebih hebat dari
pada dokter Romawi yang terkenal yaitu Aulus Cornelius Celsus.
Sebelumnya, pada tahun 1514 ia bekerj pada sebuah pertambangan, namun
kemudian ia belajar dalam bidang kedokteran di Basel. Setelah tamat ia
mengajar di universitas yang sama. Berbeda dari pengajar yang lain, ia
merupakan orang pertama yang mengajar dalam Bahasa Jerman, sedangkan
yang lain mengajar dalam Bahasa Latin.

6
(Sumber : Soemodimedjo & Poedjiadi, 2001:82)
Menurut pendapat Paracelsus, alkimia adalah suatu pengetahuan yang
mengubah bahan baku yang ada dalam alam ini menjadi produk yang berguna
bagi kemanusiaan. Ia tertarik untuk membuat obat dari bahan alam, baik
mineral maupun tumbuhan. Untuk itu ia mempelajari tentang obat-obatan dan
mineralogi. Pada tahun 1527 ia diangkat menjadi guru besar dalam ilmu
kedokteran di Basel. Oleh karen asuatu perselisihan dengan seorang pejabat
terkemuka makai a terpaksa meninggalkan Basel dan mengembara di Eropa.
Paracelus terkenal karena dia mempelopori perombakan dalam sistem
pengobatan. Ia menentang ajaran atau pendapat Galen dan Ibnu Sina. Dalam
ilmu kedokteran ia menitikberatkan pada penggunaan ilmu kimia untuk
pengobatan atau farmasi. Ia telah menggunakan tincura atau ekstrak tumbuh-
tumbuhan dengan harapan didalamnya terkandung zat utama yang berkasiat.
Untuk ini ia melakukan beberapa eksperimen seperti distilasi, ekstrasi,
sublimasi, dan lain-lain. Ia berpendapat bahwa dalam tubuh manusia terdapat
tiga unsur utama atau “tria prima” yakni garam belerang dan raksa dengan
susunan tertentu. Orang menjadi sakit karena kekurangan salah satu unsur tadi
dan pengobatannya diarahkan untuk mengembalikan perbandingan atau
keseimbangan susunan tersebut. Garam melambangkan sesuatu yang tetap,
dan tak dapat dibakar, raksa yang mudah menguap dan belerang yang mudah
terbakar, demikian pula unsur-unsur tersebut dihubungkan dengan badan, jiwa
dan semangat dalam diri manusia. Paracelsus berpendapat bahwa suatu
penyakit harus disembuhkan oleh obat-obatan yang berasal dari mineral.
Pengikut Paracelsus, kadang-kadang menemukan suatu obat yang berasal dari

7
mineral, dengan alasan yang berupa khayalan, misalnya mereka memberikan
garam besi untuk pasien penderita anemia, dengan alasan bahwa besi
diasosiasikan dengan planet Mars yang berwarna merah, yang dipercaya
sebagai Dewa darah. Meskipun demikian pandangan Paracelsus bahwa tubuh
manusia itu adalah suatu sistem kimia, telah merupakan kemajuan dalam
bidang kedokteran. Di samping itu ia menolak suatu anggapan bahwa ada satu
obat yang dapat menyembuhkan segala penyakit. Menurutnya setiap penyakit
memerlukan obat khusus. Hal ini merupakan pendorong bagi para ahli alkimia
untuk mempelajari penyakit tertentu dan mencari obat yang cocok untuk
penyakit tersebut.
Paracelsus adalah seorang yang gemar menulis. Kebanyakan tulisannya
masih dipengaruhi oleh astrologi dan mistik. Ia beranggapan bahwa ada
hubungan antara bagian-bagian tubuh dengan planet-planet, misalnya jantung
dengan matahari, otak dengan bulan, hati dengan Yupiter. Kata alkohol dipakai
untuk menunjukkan “semangat anggur”, yakni suatu zat didalam anggur yang
dapat menyebabkan orang menjadi mabuk. Ia menganjurkan agar ahli alkimia
mengubah tujuannya, yakni usaha membuat emas dari logam biasa menjadi
suatu ilmu yang ditunjukkan untuk mengembangkan bidang pengobatan atau
kedokteran. Paracelsus meninggal pada tahun 1541.
Di samping perkembangan dari alkimia menjadi iatrikimia, ada pula
perkembangan dalam bidang teknologi mineral dan geologi. Agricola adalah
seorang ilmuwan bangsa jerman yang memperoleh sebutan “bapak mineralogi
dan geologi”. Agricola dilahirkan pada tahun 1494 dengan nama Georg Bauer
yang kemudian dilatinkan menjadi Georgius Agricola. Pada tahun 1517 ia
lulus dari universitas Leipzig dan mulai mengajar Bahasa latin dan Yunani.
Setelah beberapa tahun mengajar, dalam tahun 1524 ia mulai mempelajari
sejarah alam, kedokteran dan filsafat pada beberapa universitas di Italia. Pada
tahun 1527 ia diangkat sebagai dokter di Bohemia, kemudian di Chemnitz
pada tahun 1533. Setelah itu pada usianya yang ke-52 ia menjadi walikota
Chemnitz dan kemudian menjadi seorang diplomat. Agricola meninggal pada
tahun 1555.

8
Hasil karya Agricola berupa tulisan tentang mineralogi berjudul “De
natura fossilium” yang diterbitkan pada tahun 1546, merupakan buku ajar
(textbook) yang pertama dalam bidang mineralogi, yang memuat tentang
klasifikasi mineral, sifat-sifat fisika dan terdapat sekitar 800 jenis mineral,
buku yang ditulis dalam Bahasa latin ini elah diterjemahkan dalam Bahasa
inggris. Demikian pula hasil karyanya dalam bidang geologi yang berjudul
“De ortu et causis subteraniorum” juga diterbitkan pada tahun 1546. Hasil
karyanya yang dianggap terbesar ialah yang berjudul “De re metallica” dan
terdiri atas 12 jilid. Buku ini memuat tulisan tentang pertambangan, metalurgi,
dan geologi. Buku ini merupakan buku pedoman bagi para ahli pertambangan
dan ahli metalurgi. Selanjutnya beberapa orang yang berperan dalam
perkembangan alkimia antara lain ialah Andreas, Libavius, van Helmont,
Glauber, dan Lemery.
Andreas Libavius (1540-1616) adalah seorang kepala sekolah bangsa
Jerman yang mempunyai pengetahuan luas tentang alkimia. Pada tahun 1597
ia menulis sebuah buku yang berjudul “Alchemia” dan buku ini merupakan
buku ajar (textbook) yang pertama dalam bidang kimia. Ia tidak banyak
sumbangannya dalam bidang teori dan ia masih percaya akan adanya
kemungkinan transmutasi logam. Dalam mempelajarai alkimia ia lenih
menitikberatkan pada melakukan eksperimen dalam laboratorium. Atas
ketekunannya ia berhasil membuat beberapa senyawa anorganik seperti timbal
nitrat dan timah klorida. Di samping itu ia juga melakukan analisis kimia,
mendirikan laboratorium dengan peralatan dan ruangan yang teratur, misalnya
ada ruang utuk zat kimia, ruang preparatif, ruang kristalisasi, ruang
pendinginan, ruang pemanasan dengan penangas pasir maupun penangas air.
Alat-lat laboratorium yang digunakan antara lain mortar, krus, alat distilasi.
Dalam laboratoriumnya tidak terdapat alat untuk menimbang atau neraca.
Johann Baptista van Helmount dilahirkan pada tahun 1577 di Brussels dari
kalangan keluarga bangsawan Belgia. Mula-mula ia mempelajari seni hingga
tahun 1594, tetapi tidak memperoleh gelar. Kemudian ia mempelajari bidang
kedokteran melalui membaca karya Hippoerates, Galen, dan Ibnu Sina serta
tulisan ilmuawan lainnyadan ia berhasil memperoleh gelar M.D. dalam taun

9
1609 setelah belajar selama sepuluh tahun sambal melakukan perjalanan ke
beberapa negara.
Helmont mengembangkan iatrokimia dengan jalan mempelajari dengan
seksama tulisan-tulisan Paracelsus, baik yang mengenai alkimia maupun
kedokteran, sambal ia juga banyak melakukan eksperimen di laboraoriumnya.
Dalam telaahnya terhadap tulisan Paracelsus ia menemukan banyak kesalahan.
Ia juga menuliskan hasil karyanya “Tentang Perkembangan Kedokteran” yang
diterbitkan pada tahun 1648 setelah ia meninggal. Sesuatu hal yang patut
dicatat ialah bahwa ia banyak melakukan eksperimen yang bersifat kuantitatif
dengan menggunakan neraca. Ia berpendapat bahwa suatu zat tidak dapat
dimusnahkan, akan tetapi hanya berubah bentuk dan sifatnya dan masih dapat
diperoleh kembali sebagai zat semula dengan cara-cara tertentu. Dari hasil
eksperimennya van Helmont mengemukakan bahwa suatu logam dapat
mengendapkan logam lainnya dari larutannya. Sebagai contoh, tembaga yang
terlarut (sebagai garam tembaga) dapat diendapkan oleh besi yang
menggantikan tempat tembaga dalam larutan. Demikian pula tembaga dapat
mengendapkan perak yang terlarut sebagai garam perak. Selain itu van
Helmont telah berhasil membuat beberapa zat kimia antara lain asam sulfat
(oil of vitriol), asam nitrat, air raja (aqua regia), dan asam klorida. Namun
hasil eksperimennya yang mempunyai arti penting dalam perkembangan kimia
ialah penemuan tentang gas-gas.
Menurut van Helmont api yang menyala yang akan segera padam bila
ditempatkan dalam ruangan yang tertutup rapat. Ia menemukan gas melalui
eksperimennya sebagai berikut. Arang kayu seberat 62 pounds dipanasi terus
menerus dalam bejana tertutup berubah menjadi abu seberat 1 pound. Ia
membuat suatu kesimpulan bahwa yang 61 pounds adalah “gas sylvestre”
arang kayu tersebut. Kata gas yang pertama kali dipakai olehnya berasal dari
kata Yunani “chaos”. Gas sylvestre berarti semangat liar (wild spirit).
Beberapa proses kimia yang menimbulkan gas telah dicobanya. Misalnya
penambahan asam nitrat pada sal-amoniak (ammonium klorida) dalam tempat
tertutup mengakibatkan pecahnya tempat tersebut karena terjadinya gas
(semangat) yang liar yang tidak mau dikurung. Van Helmont membedakan dua

10
macam gas, yakni “gas sylvestre” yang dapat memadamkan api dan “gas
pingue” yang mudah terbakar. Gas sylvestre dihasilkan proses pembakaran
arang, sedangkan gas pingue terjadi pada proses pembusukkan. Ia juga teah
membedakan pengertian gas dan uap, yaitu bahwa gas lebih sukar
berkondensasi daripada uap.
Salah satu eksperimen yang dilakukan menyebabkan ia berpendapat
bahwa unsur utama ialah air. Dalam eksperimen itu ia menanam sebuah
tumbuhan seberat 5 pounds ke dalam tanah seberat 200 pounds yang
ditempatkan dalam suatu bejana. Tumbuhan tersebut secara teratur disiram
denga air. Seteah 5 tahun tumbuhan itu mempunyai berat 169 pounds.
Kemudian tanah yang digunakan untuk menanam tubuhan itu ditimbang lagi
dan ternyata beratnya tetap. Dengan demikian ia membuat kesimpulan bahwa
yang menyebabkan bertambah beratnya tumbuhan seberat 164 pounds itu
ialah air. Oleh karena itu ia menentang teori-teori sebelumnya. Yang amat
menarik ialah digunakannya neraca dalam eksperimennya sehingga
eksperimen yang dilakukannya telah bersifat kuantitatif. Sangat disayangkan
bahwa ia tidak memperhitungkan ikut sertanya gas daam proses pertumbuhan
tanaman tesebut, padahal dialah orang pertama gmelakukan eksperimen
tentang gas-gas.
Van Helmont adalah seorang ahli alkimia, namun dari hasil karyanya dapat
dikaitkan bahwa ia telah membuat dan meletakkan dasr-dasar metode ilmiah.
Disamping itu ia juga mempelajari tentang peristiwa biologi dan mencoba
menerangkannya dengan istilah kimia. Hal ini dapat disebut sebagai awal dari
biokimia. Ia menulis tentang batu ginjal dan kristalisasinya daam urin, dan
membuat eksperimen mengenai proses osmosis sebagai contoh terjadinya
penyerapan makanan yang telah dicernakan melalui dinding usus. Van
Helmont meninggal di Brussels pada tahun 1644.
Johan Rudolph Glauber (1604-1670)adalah seorang ahli teknik kimia
bangsa Jerman yang hidup dari menjual bahan-bahan kimia. Ia banyak
menulis buku, sebuah diantaranya yang terkenal ialah “Teutschlands
Wohlfahrt” yang memuat tentang bagaimana negara Jerman dapat mengolah
bahan-bahan dari dalam negeri untuk kesejahteraan rakyat dan tak tergantung

11
dari negara lain. Buku-buku Glauber banyak yang telah diterjemahkan ke
dalam Bahasa inggris.
Eksperimen yang terkenal ialah membuat garam natrium sulfat dari garam
dengan minyak vitriol (asam sulfat). Natrium sulfat disebutnya “sal mirabile”
yang artinya garam ajaib, karena dianggap dapat menghilangkan atau
melarutkan arang. Bila arang dipanaskan bersama dengan sal mirabile maka
arang akan lenyap. Sekarang dapat diketahui bahwa arang tidak terlarut tetapi
arang teroksidasi menjadi gas karbondioksida, sedangkan natrium sulfat
direduksi menjadi natrium sulfide. Sekarang garam natrium sulfat ini disebut
garam Glauber.
Selain itu Glauber mengemukakan pendapatnya bahwa garam itu terdiri
atas asam dan basa. Hal ini dibuktikannya dengan reaksi pembentukan
antimontriklorida dari stibnite dan sublimat, yang berlangsung dengan
penggantian radikal asam dari masing-masing garam. Glauber juga menulis
tentang pembuatan asam cuka dengan cara mendistilasi kayu dalam tempat
yang tertutup (distilasi kering) kata afinitas dipakainya untuk menerangkan
mengapa seng oksida dapat bereaksi dengan sal amoniak. Ia berpendapat
bahwa afinitas ditimbulkan karena kesamaan jenis, artinya segala sesuatu
mencari sesamanya. Ia telah menciptakan “kebun kimia” dengan cara
memasukkan kristal beberapa garam dari logam misalnya besi klorida,
tembaga sulfat, ke dalam larutan natrium silikat. Kristal yang dimasukkan itu
kemudian berkembang seperti pohon yag sedang tumbuh, karena itu
dinamakan kebun kimia. Semasa hidupnya industri kimia di Jerman
berkembang dengan baik.
Pada tahun 1606 kimia di Perancis memperoleh perhatian dari pemerintah.
Raja memerintahkan kepada dokter-dokter untuk memberikan ceramah
tentang kimia dibeberapa tempat seperti Jardin du Roy dan Jardin des Plantes.
Nocolas Lemery (1645-1715) adalah salah seorang ahli kimia Perancis yang
rajin menghadiri ceramah-ceramah tersebut. Pada tahun1675 ia menulis buku
yang berjudul “Cours de Chymie”, yang kemudian banyak diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin, Inggris, Jerman dan Spanyol. Tulisan dalam buku itu

12
menitikberatkan padaeksperimen yang telah dilakukan oleh Lemery dan telah
bebas dari pengaruh mistik.
Lemery mengklasifikasikan benda-benda ke dalam tiga golongan, yakni
mineral, tumbuhan dan hewan. Ia mengemukakan pendapatnya bahwa sifat
suatu benda tergantung pada bentuk partikelnya. Sebagai contoh asam
mempunyai partikel yang berbentuk runcing seperti paku, sedangkan
garamnya sangat tajam. Logam dapat larut ke dalam asam karena partikel
asam yang runcing itu dapat memecah partikel logam tersebut.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari materi yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan yaitu :
3.1.1. Renaisans adalah lahirnya kembali orang Eropa untuk mempelajari ilmu
pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno yang ilmiah/rasional. Kelahiran
kembali disebut juga dengan zaman pencerahan (aufklarung). Begitu juga
pencerahan kembali mengandung arti “munculnya kesadaran baru manusia”
terhadap ini dikungkung oleh gereja).
3.1.2. Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada
zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa
ini adalah di bidang astronomi. Tokoh-tokohnya yang terkenal seperti,
Copernicus, dan Tycho Brahe
3.1.3 Adanya perkembangan alkimia pada zaman renaisans ini yang sebelumnya
alkimia ini ada pada abad petengahan. Pada zaman renaisans para ahli
alkimia Eropa mulai menyadari bahwa pengetahuan tentang alkimia perlu
dikembangkan sehingga berguna bagi pengetahuan yang lain dan hal ini
diawali dengan adanya gagasan untuk menjadikan alkimia menjadi kimia
untuk kedokteran atau iatrokimia. Kata ini berasal dari Bahasa Yunani
“iatros” yang berarti sesuatu yang dapat menyembuhkan dan orang pertama
yang memelopori mewujudkan gagasan ini menjadi kenyataan ialah

13
Paracelsus. Selanjutnya beberapa ahli alkimia lain juga berperan dalam
memberikan sumbangan bagi kemajuan pengetahuan.

3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah informasi mengenai
perkembangan pengetahuan mengenai zaman renaisans, sebaiknya dilengkapi
dengan jurnal yang menunjang materi zaman renaisans agar dapat menambah
materi.

DAFTAR PUSTAKA
Soemodimedjo & Poedjiadi. 2001. Kimia dari Zaman ke Zaman. Bandung:
Yayasan Cendrawasih.

14

Anda mungkin juga menyukai